Kementrian Lembaga: kemenperin

  • Melalui Heatech, MEBI harap penggunaan energi Biomassa dapat meningkat

    Melalui Heatech, MEBI harap penggunaan energi Biomassa dapat meningkat

    Kami berharap penggunaan biomassa sebagai sumber energi alternatif akan semakin meningkat, seiring dengan pengenalan sektor industri terhadap produk dan teknologi biomassaJakarta (ANTARA) – Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI)  berharap ajang Heatech Indonesia 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran pada 23 Oktober-25 Oktober 2024 dapat mendorong warga menggunakan biomassa sebagai sumber energi.

    Kegiatan yang terselenggara melalui kerja sama dengan  PT Media Artha Sentosa mencakup pameran ketel uap (boiler), biomassa, dan pameran pompa dan katup (pumps and valves) ini melibatkan 15 negara sebagai peserta.

    Baca juga: Peneliti jelaskan potensi cofiring untuk capai “net zero emission”

    Ketua Umum MEBI Milton Pakpahan di Jakarta, Rabu, mengatakan, pihaknya memiliki agenda penting pada pelaksanaan Heatech Indonesia, khususnya pameran biomassa di tahun ini.

    “Kami berharap penggunaan biomassa sebagai sumber energi alternatif akan semakin meningkat, seiring dengan pengenalan sektor industri terhadap produk dan teknologi biomassa,” paparnya.

    MEBI, lanjut dia, akan terus mendorong sektor industri untuk dapat melakukan alih sumber energi dan giat menyosialisasikan berbagai manfaat produk biomassa sebagai sumber energi bagi kehidupan masyarakat.

    Baca juga: PLN EPI targetkan program GEV Tasikmalaya capai 100 hektare pada 2025

    “Kekayaan alam Indonesia sangatlah mendukung ketersediaan sumber energi biomassa, menjadikannya sebagai jalur tercepat dalam transisi energi sektor industri,” kata Milton.

    Penyelenggara Heatech Indonesia itu guna memperkokoh strategi dalam upaya mendorong sektor industri untuk bergerak menuju dekarbonisasi serta efisiensi energi dalam proses produksinya.

    MEBI akan selalu hadir selama pameran dan bagi kalangan industri yang membutuhkan informasi atau rekomendasi dalam upayanya untuk beralih ke sumber energi biomassa.

    “Ini adalah kesempatan yang baik untuk dimanfaatkan” kata Milton.

    Baca juga: Indonesia sampaikan upaya peningkatan produksi padi-biomassa di Jepang

    Selain menggelar pameran, kata dia, MEBI akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Ke-2 untuk mencari ketua umum yang baru.

    Selain itu, lanjut Milton, pihaknya Kan seminar Biomassa dengan tajuk “Mendorong Pemanfaatan Biomassa untuk Mendukung Dekarbonisasi dan Transisi Energi di Indonesia”, dengan narasumber yang berkompeten di bidangnya.

    “Kami pun mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya menurunkan emisi karbon bagi praktik industri yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ucapnya.

    MEBI juga akan melakukan show atau demonstrasi program apa yang dinamakan magnetis (makan bergizi enak dan gratis).

    “Kita akan memasak makanan menggunakan kompor biomassa, bukan menggunakan kompor elpiji,” tuturnya.

    Direktur PT Media Artha Sentosa, Teddy Halim sebagai penyelenggara Heatech Indonesia menyebutkan sebanyak 70 peserta dari merek (brand) industri terkemuka baik lokal maupun global akan mengikuti kegiatan itu.

    “Kegiatan ini diikuti oleh 70 industri dari 15 negara, termasuk Indonesia,” katanya.

    Diantaranya, Amerika Serikat, China, Denmark, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Perancis, Singapura, Taiwan, Thailand, Turki, dan Vietnam.

    Dia berharap kegiatan Heatech Indonesia akan diramaikan oleh pengunjung dari kalangan pebisnis.

    “Kami targetkan 5.000 pengunjung dari kalangan bisnis selama tiga hari kegiatan,” kata Teddy.

    Menurut dia, kegiatan yang digelar kelima kalinya itu didukung penuh oleh Kementerian Perindustrian yang menghadirkan paviliun Kementerian Perindustrian menampilkan produk dalam negeri yang relevan.

    Selain itu, untuk boiler, Heatech Indonesia juga secara rutin mengadakan bimbingan teknis untuk pengoperasian yang aman dan patuh bersama petugas Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dari Kementerian Ketenagakerjaan.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Apple Diminta Tak Cuma Bangun Sekolah buat Bisa Jualan di RI

    Apple Diminta Tak Cuma Bangun Sekolah buat Bisa Jualan di RI

    Jakarta

    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap bahwa Apple belum merealisasikan janji investasinya yang sebesar Rp 1,7 triliun secara penuh. Dari komitmen tersebut, nilai investasi yang belum direalisasikan adalah Rp 240 miliar.

    Hal ini menyebabkan Apple tak bisa menjual produk terbarunya, iPhone 16 di Indonesia. Sebagai informasi, Apple memilih skema investasi berbasis inovasi dan membangun Apple Developer Academy untuk memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40%.

    “Perpanjangan sertifikat TKDN masih menunggu tambahan realisasi investasi dari Apple karena realisasi investasi Apple baru tercatat Rp 1,48 triliun relatif kecil ya dibandingkan dengan produk-produk yang mereka datangkan ke Indonesia dari komitmen dari komitmen antara Apple dan pemerintah yaitu Rp 1,71 triliun, jadi masih ada gap sekitar Rp 240 miliar,” katanya dalam acara Rapat Kerja Tim Nasional P3DN di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2024).

    Apple lalu diharapkan tidak hanya membangun akademi di Indonesia untuk memenuhi syarat TKDN. Hal ini berdasarkan diskusinya dengan Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Odo Manuhutu.

    Apple diharapkan dapat mendirikan pusat penelitian dan pengembangan, sebab jika hanya membangun sekolah maka pemerintah Indonesia sebenarnya sudah mampu. Hal ini, kata Agus, demi memenuhi asas keadilan bagi investor yang menanamkan modalnya di Indonesia.

    “Tadi saya diminta oleh Pak Odo agar saya bicara dengan Apple jangan hanya membentuk akademi jangan hanya membentuk sekolah karena Indonesia juga mampu untuk membentuk sekolah, tapi kita dorong Apple untuk set-up R&D di Indonesia,” bebernya.

    Sebagai informasi, regulasi pemenuhan TKDN diatur dalam Permenperin 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Perhitungan Nilai TKDN Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam dan Komputer Tablet. Agus menyebut pemerintah memberi fleksibilitas melalui tiga skema untuk pemenuhan TKDN.

    Pertama melalui skema manufaktur, kedua skema aplikasi, dan ketiga skema inovasi. Apple lalu memilih opsi yang ketiga, meskipun menurut Menperin skema manufakturlah yang paling ideal. Jika Apple memilih skema manufaktur maka raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu harus membuat produknya di Indonesia.

    “Saya ingin menyampaikan bahwa memang Permenperin 29/2017 ini menurut pandangan saya ini masih ringan terhadap beberapa perusahaan. Dan saya harapkan nanti siapapun nanti akan menjadi Menteri Perindustrian, Permenperin 29/2017 ini harus segera kita revisi,” tutupnya.

    Simak: Analisis Pengamat soal Alasan Apple Masih Pertimbangkan Buka Pabrik di RI

    (ily/rrd)

  • Menperin Blak-blakan Alasan iPhone 16 Belum Dijual Resmi di RI

    Menperin Blak-blakan Alasan iPhone 16 Belum Dijual Resmi di RI

    Jakarta

    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita buka-bukaan soal alasan Apple belum bisa menjual produk iPhone 16 di Indonesia. Menurut Agus hal ini berkaitan dengan pemenuhan TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri.

    “iPhone 16 dari Apple belum bisa dijual di Indonesia karena masih dalam proses pengurusan TKDN yang menjadi salah satu syarat importasi telepon seluler tersebut,” sebut Agus dalam acara Rapat Kerja Tim Nasional P3DN di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2024).

    Adapun regulasinya diatur dalam Permenperin 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Perhitungan Nilai TKDN Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam dan Komputer Tablet. Agus menyebut pemerintah memberi fleksibilitas melalui tiga skema untuk pemenuhan TKDN.

    Pertama melalui skema manufaktur, kedua skema aplikasi, dan ketiga skema inovasi. Apple lalu memilih opsi yang ketiga, meskipun menurut Menperin skema manufakturlah yang paling ideal.

    “Perusahaan bisa menggunakan tiga skema bisa memilih tiga skema yang pertama yaitu skema manufaktur yaitu pembuatan produk dalam negeri ini sebetulnya yang paling ideal untuk kita. yang kedua skema aplikasi mereka membuat aplikasi di dalam negeri yang ketiga skema inovasi di dalam negeri. dari tiga skema ini Apple memilih skema yang ketiga yaitu inovasi,” bebernya.

    Agus menyatakan, masa berlaku sertifikat TKDN milik Apple sudah habis sehingga harus diperpanjang. Proses perpanjangan masih menunggu Apple merealisasikan investasinya sebesar Rp 1,71 triliun, yang saat ini tercatat baru sebesar Rp 1,48 triliun.

    “Proses perpanjangan sertifikat TKDN masih menunggu tambahan realisasi investasi dari Apple karena realisasi investasi Apple baru tercatat Rp 1,48 triliun relatif kecil ya dibandingkan dengan produk-produk yang mereka datangkan ke Indonesia dari komitmen dari komitmen antara Apple dan pemerintah yaitu Rp 1,71 triliun,” ujar Menperin.

    Artinya masih ada selisih Rp 240 miliar dari komitmen investasi Apple yang belum dibayarkan. Agus menegaskan pemerintah baru akan mengeluarkan izin penjualan iPhone 16 setelah Apple memenuhi komitmennya.

    “Once mereka memegang komitmen itu kita akan keluarkan izin untuk mereka jual iPhone 16,” tutupnya.

    Simak: Video: Rilis iPhone 16 di Indonesia Terancam Mundur

    (ily/rrd)

  • Terbitkan Buku, Kemenperin Dorong Penerapan Teknologi 4.0 Industri Batik

    Terbitkan Buku, Kemenperin Dorong Penerapan Teknologi 4.0 Industri Batik

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pengembangan industri batik di tengah era digital saat ini. Salah satu upaya Kemenperin terlihat dari diterbitkannya buku berjudul ‘Batik Berkelanjutan: Rantai Pasok Industri 4.0’ yang disusun oleh tim penulis dari berbagai latar belakang.

    “Tim penyusun berharap industri batik dapat bersaing di tengah era digital yang semakin kompetitif dengan pengimplementasian teknologi industri 4.0,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin Reni Yanita dalam keterangan tertulis, Jumat (4/10/2024).

    Reni menjelaskan batik merupakan industri padat karya yang mampu menyerap hingga 200 ribu tenaga kerja. Proses produksi batik juga membutuhkan tahapan yang panjang, kompleks, dan waktu yang cukup lama.

    Menurut pihaknya, batik bukan sekadar produk industri yang perlu dilestarikan dalam hal tradisi dan budaya. Namun juga perlu didorong untuk selalu adaptif terhadap kondisi pasar dan perkembangan teknologi, terutama di tengah era revolusi industri 4.0.

    Oleh sebab itu, Ditjen IKMA Kemenperin mendorong industri batik agar dapat bertransformasi dengan digitalisasi secara perlahan dan berkala, sehingga tercipta efisiensi produksi.

    “Kemenperin mendorong industri batik untuk bisa menerapkan ERP (Enterprises Resources Planning) yang mengintegrasikan proses bisnis perusahaan, baik dari sisi produksi, pemasaran, pembukuan berbasis sistem akuntansi, sumber daya manusia, pembelian, logistik, dan berbagai proses bisnis lainnya,” bebernya.

    Dalam peluncuran dan diskusi buku ‘Batik Berkelanjutan: Rantai Pasok Industri 4.0’ yang diadakan di Mal Kota Kasablanka, Kamis (3/10), Direktur Industri Aneka dan Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, dan Kerajinan Alexandra Arri Cahyani mengungkapkan buku ini diterbitkan sebagai acuan agar pelaku industri kecil menengah (IKM) di sentra IKM batik mulai dapat menerapkan ERP.

    Ia merinci kajian dalam buku ini mencakup telaah tentang batik dan proses pembatikan, termasuk sejarah, filosofi, dan rantai pasok industri batik. Buku ini juga berisi penjelasan mengenai rantai pasok batik dari hulu ke hilir. Serta membedah contoh IKM batik yang berhasil mengimplementasikan proses bisnis ERP dengan baik, sehingga bertransformasi menjadi perusahaan yang lebih berdaya saing.

    “ERP diterapkan untuk mengintegrasikan data agar ekosistem batik lebih efisien dan efektif, dan kami percaya IKM dapat menerapkan digitalisasi ini secara bertahap,” ucap Alexandra.

    Menurutnya, penerapan industri 4.0 di industri batik sangat dibutuhkan agar IKM batik dapat naik kelas. Ia mencontohkan salah satu IKM batik yang berhasil bertransformasi dengan digitalisasi adalah CV. Paradise Batik asal Yogyakarta.

    “Kami menilai bahwa proses produksi Paradise Batik sudah cukup baik sehingga dapat dijadikan percontohan penerapan ERP untuk mencapai aspek produksi yang efisien dan berkualitas,” kata Alexandra.

    General Manager CV. Paradise Batik, Muhammad Anwar Karim mengakui implementasi teknologi industri 4.0 adalah hal baru bagi perusahaannya. Ia mengatakan masih ada pelaku industri batik yang proses produksinya belum memenuhi aspek ramah terhadap lingkungan dan memiliki proses yang kurang efisien.

    “Kami mulai perubahan dengan sadar bahwa industri yang terstandardisasi dan industri yang didukung dengan penerapan industri 4.0 adalah industri masa depan. Jadi kita (pelaku IKM) harus percaya diri, meskipun masih berskala IKM, namun kita bisa mewujudkan industri batik yang lebih baik bersama-sama,” terang Karim.

    Karim mengungkapkan pihaknya berkoordinasi dengan startup yang dapat mendukung penerapan model bisnisnya dalam mengimplementasikan ERP di Paradise Batik.

    “Kami sampaikan bahwa kami tidak dapat disamakan dengan pelaku industri besar, karena proses pengembangan bisnis kami perlu dilakukan secara lebih berhati-hati dan terukur. Sekarang, dengan penerapan ERP di satu smartphone, kami bisa membaca persediaan kain dan sebagainya,” paparnya.

    Sementara itu, Dosen Kimia dan Tekstil Politeknik STTT Bandung, Khaerul Umam yang juga penulis buku mengungkapkan Kemenperin bersama tim akademisi berupaya mempermudah para pelaku industri batik untuk dapat mengakses kebutuhan produksi dan rantai pasok industri ini melalui bahasa yang mudah dimengerti.

    “Kami mencoba menjelaskan proses dan kosakata industri batik dengan bahasa yang umum, bahasa yang tidak terkotakkan bahasa lokal daerah tertentu, agar suatu saat proses bisnis IKM batik lebih efisien dan universal,” pungkasnya.

    (anl/ega)

  • Soal Aturan Kemasan Rokok Polos, DPR: Redupkan Industri Hasil Tembakau

    Soal Aturan Kemasan Rokok Polos, DPR: Redupkan Industri Hasil Tembakau

    Jakarta

    Penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan terkait pengetatan pada produk rokok masih menimbulkan banyak kritik. Hal ini berpotensi menyebabkan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran di Industri Hasil Tembakau (IHT).

    “Alih-alih membuka lapangan kerja, kebijakan ini justru mengancam hajat hidup orang banyak. Alih-alih menghidupkan ekonomi, kebijakan ini malah meredupkan sektor usaha khususnya industri hasil tembakau,” ujar Anggota Komisi XI DPR, Willy Aditya, dalam keterangan tertulis, Senin (23/9/2024).

    Willy mengatakan potensi PHK itu menjadi suatu keniscayaan yang akan terjadi karena PP 28/2024 mengatur banyaknya pengetatan terhadap produksi rokok, termasuk Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) sebagai aturan pelaksana dari PP yang memuat standarisasi kemasan atau kemasan rokok polos tanpa merek.

    “Aturan yang dibangun secara sepihak, dan tidak melibatkan banyak stakeholder serta tidak komprehensif pasti akan berekses negatif,” tuturnya.

    Jika aturan standarisasi kemasan atau kemasan rokok polos tanpa merek diterapkan, Willy menyebut akan terjadi penurunan produksi yang cukup signifikan. Padahal warung-warung kelontong hampir sebagian penjualan hariannya berasal dari rokok.

    “Dan kebijakan ini pasti menekan dari sisi produksi IHT. Akhirnya, industri akan melakukan efisiensi di mana-mana, khususnya tenaga kerja. Maka potensi PHK massal jadi keniscayaan,” ungkap Willy.

    Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah memperkirakan PHK massal tidak hanya terjadi di industri tembakau saja, melainkan juga ke industri pendukungnya, seperti industri kertas dan industri filter. Willy mengingatkan, banyak masyarakat Indonesia yang bergantung pada sektor industri tembakau.

    Ia juga memaparkan bahwa industri tembakau merupakan bagian dari identitas nasional yang harus dijaga dan dipertahankan. Karena masih banyak masyarakat yang bergantung dari sektor ini, seperti petani, produsen, pedagang kecil, serta pihak distributor.

    “Kalau kita tidak memiliki keberpihakan terhadap tembakau sebagai identitas nasional, apalagi di tengah industrialisasi yang gila-gilaan dan susahnya lapangan pekerjaan, kita mau ngapain?” sambung Willy.

    Terlebih banyak pengusaha baik dari dalam maupun luar negeri mengeluhkan tentang Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan yang berdampak luas bagi industri rokok nasional.

    Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) tentang Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektronik disinyalir memuat ketentuan kemasan polos tanpa merek untuk produk tembakau alternatif dengan referensi dari Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) yang tidak diratifikasi Pemerintah Indonesia. Hal ini dapat berdampak besar bagi pelaku usaha rokok kretek atau industri rokok UMKM atau rumahan.

    Pengusaha media luar-griya lewat AMLI diketahui mengeluhkan terkait aturan ini. Willy mengatakan, bukan hanya IHT saja yang terimbas tapi juga industri kreatif dan lainnya.

    “Potensi pendapatannya akan menggerus 80 persen pendapatan mereka. Belum lagi para penggiat industri kreatif. Semua itu niscaya akan terimbas,” terang Legislator dari Dapil Jawa Timur XI tersebut.

    Willy juga mengingatkan, pendapatan negara dari Cukai Hasil Tembakau (CHT) tidak bisa dipandang sebelah mata. Berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), CHT mencapai Rp 210,29 triliun pada tahun 2023. Meskipun dalam kurun lima tahun ke belakang angkanya terus menurun, tapi industri ini adalah salah satu penyumbang pendapatan negara yang besar atau 10 persen dari APBN di tahun 2023.

    “Padahal, iklim ekonomi kita tidak sedang baik-baik saja. Sama dengan yang terjadi di dunia. Di tengah situasi seperti ini, industri tembakau memiliki peran dan fungsi strategi,” ungkap Willy.

    Anggota Komisi di DPR yang membidangi urusan perekonomian dan keuangan negara itu pun menyoroti pernyataan pihak Kemenperin yang mengaku tidak dilibatkan dalam pembahasan aturan tersebut. Willy menegaskan, kebijakan yang dibuat seharusnya mempertimbangkan dari sisi industri termasuk pengusaha kecil dan UMKM di sektor tembakau.

    “Tapi karena kebijakan yang tidak partisipatif ini, beberapa sektor usaha jadi bergejolak. Lebih-lebih terhadap buruh di IHT,” sebut Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR itu.

    Willy memahami PP 28/2024 dibuat dengan tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat. Walau begitu, ia mengingatkan kebijakan juga harus mempertimbangkan pada aspek lain, apalagi banyak masyarakat Indonesia yang bergantung kehidupannya kepada sektor industri hasil tembakau ini.

    Baik itu dari petani tembakau, petani cengkeh, pekerja langsung di industri hasil tembakaunya dan pekerja di industri-industri pendukungnya, seperti di industri kertas, industri filter.

    “Saya berharap Pemerintah bisa lebih arif dan peka dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Apalagi ini masa transisi,” kata Willy.

    “Tidak semestinya lahir kebijakan-kebijakan yang malah melahirkan gejolak di tengah warga masyarakat,” tambahnya.

    Sebagai informasi, Kemenperin juga telah menyampaikan adanya potensi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat penetapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang merupakan peraturan pelaksanaan Undang-Undang (UU) No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

    Kemenperin pun menyoroti beberapa pasal yang melarang penjualan rokok dalam jarak 200 meter dari sekolah serta pembatasan iklan yang berpotensi berdampak dari sisi pembelian atau ekosistem pasar industri rokok. Pasal tersebut dinilai sebagai upaya menciptakan stigma negatif terhadap industri kretek. Sedangkan ekosistem dari industri tersebut melibatkan 5,9 juta jiwa.

    Kritik juga disampaikan oleh Gabungan Pengusaha Rokok Perusahaan Indonesia (GAPPRI) yang mengatakan bahwa industri kretek ini memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional, mulai dari petani hingga pengecer tembakau. Dengan adanya regulasi ini malah membuat industri semakin sulit, padahal saat pandemi IHT salah satu yang bisa bertahan tanpa PHK.

    Mereka mempertanyakan kebijakan tersebut apakah tidak bertentangan dengan aturan yang sudah ada sebelumnya. Menurut mereka terlalu banyak peraturan yang dibuat untuk IHT yaitu PP 109 tahun 2022.

    Willy meminta Pemerintah untuk segera mencari solusi dari dampak yang akan ditimbulkan dari kebijakan tersebut. Menurutnya diperlukan solusi saling menguntungkan yang melibatkan berbagai pihak.

    “Kita butuh solusi triple win, tidak hanya satu atau dua pihak yang diuntungkan, tetapi juga secara strategis lingkungan dan ekosistem yang lebih luas,” pungkas Willy.

    (anl/ega)

  • RI Bidik Pasar Mebel di India, Siapkan 5 Jurus Ini

    RI Bidik Pasar Mebel di India, Siapkan 5 Jurus Ini

    Jakarta

    Pemerintah mendorong perluasan pasar non-tradisional bagi produk furnitur (mebel) Indonesia. Subsektor industri ini memiliki nilai tambah tinggi dan secara aktif memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

    Salah satu upaya membuka pasar non-tradisional dilakukan melalui partisipasi aktif pada Pameran IndexPlus Delhi 2024, platform internasional terkemuka dan terbesar di India, khusus interior, arsitektur dan desain yang berlangsung pada 9-11 Agustus 2024.

    “Nilai komitmen bisnis yang berhasil dicatat dari kepesertaan Indonesia pada pameran tersebut adalah sebesar Rp 17 miliar,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (15/8/2024).

    Dalam rangka meningkatkan penguasaan pasar serta menanggapi tren industri furnitur, pemerintah menyusun strategi yang berfokus kepada lima hal. Pertama, fasilitasi ketersediaan bahan baku. Kedua, fasilitasi ketersediaan SDM terampil.

    Ketiga, fasilitasi peningkatan pasar dan penguatan riset referensi pasar. Keempat, fasilitasi peningkatan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk. Kelima, fasilitasi iklim usaha kondusif dan peningkatan investasi.

    Untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku industri mebel, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan pemberian fasilitas insentif perpajakan berupa tax allowance, serta kemudahan prosedur ekspor produk hilir dan impor bahan baku atau bahan penolong.

    “Semua program tersebut merupakan wujud keberpihakan pemerintah agar industri dalam negeri dapat berdaulat, maju, dan berdaya saing,” terang Putu.

    Tercatat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri mebel pada semester I tahun 2024 sebesar 0,50%. Hal ini merupakan kabar baik, mengingat pada 2 tahun terakhir industri ini mengalami kontraksi.

    “Pada tahun 2022, pertumbuhan industri furnitur turun menjadi 1,99%, lalu tahun 2023 menurun ke angka 2,04%. Namun pada semester I – 2024 ini, mengalami peningkatan positif sebesar 0,50%. Meski rentan fluktuatif, di tahun 2021, industri furnitur sempat mengukir pertumbuhan hingga 8,16%,” kata Dirjen Industri Agro.

    Pada semester I – 2024, produk industri furnitur termasuk mebel dari logam dan plastik, memberikan kontribusi sebesar 1,1% terhadap PDB non migas, dengan nilai kinerja ekspor mencapai USD1,02 Miliar.

    Berdasarkan data Expert Market Research, nilai pasar furnitur global tahun 2023 tercatat sebesar US$ 629 Miliar, dan tahun 2024 diproyeksikan tumbuh 5%. Kondisi ini membuka peluang bagi industri furnitur Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar global, salah satunya ke India.

    (ily/hns)

  • Kemenperin Beberkan Kronologi Sektor Tekstil RI Terpuruk-Dibanjiri Produk Impor

    Kemenperin Beberkan Kronologi Sektor Tekstil RI Terpuruk-Dibanjiri Produk Impor

    Jakarta

    Pertumbuhan industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional termasuk pakaian jadi mengalami kontraksi pada kuartal II-2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat industri TPT dan pakaian jadi pada kuartal II-2024 terkontraksi 0,03% secara year on year, lalu secara kuartalan (q to q) juga kontraksi 2,63%.

    Menurut Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Adie Rochmanto Pandiangan, kondisi industri TPT nasional sebenarnya baik-baik saja sebelum pandemi COVID-19. Bahkan sektor ini mengalami pertumbuhan hingga 15,35% pada tahun tersebut.

    “Jadi kinerja industri TPT sebelum pandemi COVID-19 melanda tumbuh cukup baik dan terus meningkat, dan mencapai puncaknya di tahun 2019 dengan pertumbuhan bahkan sempat 15,35%,” katanya dalam diskusi INDEF secara virtual, Kamis (8/8/2024).

    Lalu, kondisi berubah pada 2020 atau saat pandemi mulai meluas ke banyak negara. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS) dan kawasan Uni Eropa membatalkan pesanannya dari Indonesia.

    Meski begitu, industri TPT pada 2022 tercatat tetap tumbuh 9,3% berkat kebijakan dari pemerintah yang memperbolehkan industri tetap beroperasi. Di sisi lain, sejumlah negara justru memperketat kebijakan lockdown.

    “Industri TPT tetap tumbuh di masa COVID-19 dan kembali mencapai puncaknya pada awal tahun 2022 yang tumbuh sebesar 9,3%. Ini juga sempat tertolong karena teman-teman kita yang pesaing di luar justru memperketat lockdown. Tapi kita justru membuka industri kita tetap beroperasi,” tuturnya.

    Sayangnya, gejolak geopolitik kembali terjadi pada 2023. Kemudian China mengalami surplus pada produksinya, berbarengan dengan perang dagang melawan AS.

    Adie menyebut kondisi ini membuat China menyasar Indonesia sebagai target pasar utamanya. Pasalnya, kata dia, Indonesia juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif bagus sehingga potensial.

    “Terjadi surplus produksi dalam negeri China dan kondisi perang dagang Amerika Serikat dan China, sehingga China harus memaksa memaksimalkan pasar luar negerinya dan Indonesia menjadi salah satu tujuan utama. Karena pertumbuhan ekonomi kita pada masa-masa tadi ketika di luar terjadi geopolitik tadi kita masih cukup bagus dan terjaga,” bebernya.

    Hal inilah yang kemudian menyebabkan pasar dalam negeri dibanjiri produk-produk impor. Adie juga menyinggung lemahnya kebijakan dari pemerintah menyebabkan pasar Indonesia kurang terjaga dari serbuan barang impor.

    “Dan apalagi pasar dalam negeri kita kurang terjaga dengan baik itu melalui peraturan kebijakan maupun penerapannya. Bagaimana ini nggak masuk kenapa semakin banyak barang-barang ilegal tadi masuk khususnya yang hilir,” pungkasnya.

    (ily/ara)

  • Dihantam Badai PHK, Jumlah Buruh Tekstil Sisa Segini

    Dihantam Badai PHK, Jumlah Buruh Tekstil Sisa Segini

    Jakarta

    Industri tekstil dalam negeri dihantam badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) melaporkan bulan ini ada 500 buruh tekstil yang terkonfirmasi kena PHK.

    Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian, Adie Rochmanto Pandiangan menyebut jumlah pekerja sektor tekstil terus mengalami penurunan. Tercatat ada penurunan jumlah tenaga kerja tekstil sebesar 7,5% dari 2023 ke 2024.

    “Jadi jumlah tenaga kerja pada sektor tekstil dan pakaian jadi pada 2024 mengalami penurunan dibanding tahun 2023. Tenaga kerja pada tekstil turun sebesar 7,5%, dan sektor industri pakaian jadi mengalami penurunan 0,85%,” katanya dalam diskusi INDEF secara virtual, Kamis (8/8/2024).

    Dalam data yang dipaparkan, jumlah tenaga kerja sektor tekstil tersisa 957.122 orang pada 2024. Jumlah ini turun jauh dibanding 2015 sebanyak 1.248.080 orang.

    Sementara jumlah pekerja industri pakaian jadi pada 2024 sebanyak 2.916.005 orang. Meski menurun 0,85% dibanding tahun lalu, jumlah pekerja sektor ini terpantau meningkat dibanding 2015 yang sebanyak 2.167.426 orang.

    “Kita bisa lihat, dan memang sesuai dengan keadaan pasar bahwa ya itu tadi kalau kita hubungkan dengan PHK dan sebagainya memang mengalami penurunan dia.

    Tertekannya sektor tekstil juga terlihat dari rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Kemenperin pada Juli. Sektor tekstil mengalami kontraksi selama dua bulan berturut-turut dari Juni hingga Juli, setelah sebelumnya ekspansif pada April dan Mei.

    “Perkembangan IKI kita bisa kita lihat, indeks kepercayaan industri, yang saya katakan bahwa sempat ekspansi kita di April kemudian Mei, tapi kemudian Juni kita terjadi kontraksi kembali,” imbuhnya.

    Sebelumnya, KSPN mencatat ada ratusan buruh dibayangi ancaman PHK. Presiden KSPN Ristadi menyatakan, Berdasarkan data terbaru, terdapat 750-an pekerja di empat perusahaan yang terkena PHK. Tak hanya itu, 500 buruh juga terancam PHK pada Agustus mendatang.

    “Ada 4 perusahaan KSPN melakukan PHK sekitar 750-an pekerja dan rencana Agustus 1 perusahaan terkonfirmasi PHK 500-an pekerja,” katanya saat dihubungi detikcom, Jumat (26/7/2024).

    (ily/ara)

  • Mendag Geber Pembentukkan Satgas Impor Ilegal: Keadaan Darurat!

    Mendag Geber Pembentukkan Satgas Impor Ilegal: Keadaan Darurat!

    Jakarta

    Kementerian Perdagangan mendorong upaya pengetatan pengawasan terhadap masuknya barang-barang impor ilegal ke Tanah Air melalui pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Impor Ilegal.

    Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, semakin cepat satgas ini bertugas akan semakin baik. Harapannya, satgas tersebut bisa mulai bertugas pada pekan ini.

    “Saya sudah matur ke Pak Jaksa Agung (ST Burhanuddin), lebih cepat lebih bagus. Mudah-mudahan minggu ini, karena ini sudah dalam keadaan darurat!,” kata Zulhas, ditemui di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2024).

    Zulhas menjelaskan, setidaknya akan ada tiga pihak di luar Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang akan terlibat dalam satgas ini. Pihak tersebut antara lain kepolisian, Kementerian Perindustrian, serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

    “Jadi dari para pengusaha-pengusaha, pelaku, di bawah Kadin. Karena undang-undang mengatur Kadin,” imbuhnya.

    Selaras dengan itu, pada hari ini ia bersama jajaran Kemendag menyambangi Kejagung untuk meminta dukungan atas penyelesaian permasalahan impor ilegal serta pembentukan satgas ini.

    “Kami minta dukungan Pak Jaksa Agung, kita bikin tim (Satgas) untuk melihat ke lapangan. Setelah ditemukan, kita serahkan proses hukum ke kejaksaan agar kita bisa mengurangi yang barang-barang masuk secara ilegal ini untuk melindungi industri tujuh macam itu,” ujar dia.

    Adapun ketujuh komoditas yang dimaksud Zulhas antara lain mencakup tekstil (TPT), pakaian jadi dan aksesoris pakaian jadi, keramik, elektronik, kosmetik, alas kaki, dan barang tekstil jadi lainnya.

    Pembentukan satgas ini berangkat dari kondisi darurat di industri dalam negeri yang merupakan produsen dari tujuh komoditas tersebut, di mana sejumlah pabrik terancam tutup hingga melakukan PHK. Salah satu penyebabnya ialah banjir produk impor ilegal di Tanah Air.

    Zulhas mengatakan, pihaknya bersama sejumlah asosiasi pengusaha telah melangsungkan diskusi panjang. Lalu diskusi tersebut menghasilkan temuan kejanggalan atas data impor di Badan Pusat Statistik (BPS) dengan data International Trade Center (ITC) negara asal impor.

    Zulhas pun mencontohkan, misalnya data negara asal mencatatkan nilai impor US$ 367 juta. Namun di Indonesia sendiri tercatat US$ 116 juta. Hal ini berarti perbedaannya 2-3 kali lipatnya.

    “Jadi kalau data impor kita segini (meragain tangan), di grafik ternyata mungkin dua tiga kali. Sehingga dalam satu diskusi yang panjang ditemukan lah banyak barang yang tidak terdata atau kita kategorikan ilegal yang membanjiri pasar Indonesia yang 7 macam tadi itu,” pungkasnya.

    Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional, Bara Krishna Hasibuan mengatakan Satgas Impor tersebut bakal rampung dibentuk dalam waktu dekat.

    “Mengenai Satgas mudah-mudahan satu sampai dua hari ini terbentuk. Draf finalnya sudah ada, tinggal menunggu persetujuan Menteri Perdagangan, kita langsung kerja,” ucap Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional, Bara Krishna Hasibuan di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2024).

    (shc/rrd)

  • China Tiru Elon Musk Tanam Chip ke Otak Manusia, Ilmuwan Cemas

    China Tiru Elon Musk Tanam Chip ke Otak Manusia, Ilmuwan Cemas

    Jakarta

    Tak mau kalah saing dengan Neuralink milik Elon Musk, Pemerintah China kini tengah menyiapkan perangkat komputer yang bisa terhubung dengan otak manusia, dengan menanamkan chip, yang dimasukkan melalui telinga bagian dalam.

    Pemerintah China telah menjadwalkan proyek ini dan rencananya akan meresmikan produknya di tahun 2025 mendatang. Proyek ini mereka namakan ‘Brain Computer Interface’. Gagasan ini mereka kebut setelah Elon Musk menyatakan bahwa chip otak Neuralink telah berhasil dipasang ke dalam tengkorak Manusia.

    Dikutip detikINET dari The Sun, Senin (6/2), bos Tesla itu menyatakan hasil yang menjanjikan dari uji pasang chip ke dalam otak manusia. Dan kini China mengikuti jejak Musk sehingga membuat lintasan persaingan teknologi antara Elon Musk dan Pemerintah China.

    Dari rilis yang dikeluarkan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, negara yang dipimpin oleh Xi Jinping ini menyebut ‘Brain Computer Interface’ sebagai salah satu produk ikonik dan inovatif. Ke depannya, Pemerintah China akan terus mengembangkan berbagai produk serupa ‘Bran Computer Interface’.

    “China bertujuan untuk membuat terobosan dalam teknologi dan perangkat inti seperti memadukan otak-komputer, chip mirip orak, dan model neural komputasi,” tulis rilis tersebut, Senin (5/2/2024).

    Dalam tulisan Gizmodo, di tahun 2023 Pemerintah China telah membuka laboratorium yang memiliki kapasitas 60 orang untuk fokus memproduksi Brain-machines Interfaces. Laboratorium itu juga fokus melakukan penelitian mendalam untuk mengubah perangkat chip otak menjadi aplikasi praktis, sebagai langkah menyaingi Neuralink milik Musk.

    Walaupun perangkat yang dibuat oleh Pemerintah China tak seperti keluaran Neuralink, Pemerintah China mengklaim alatnya masih bisa mengirimkan data secara langsung ke otak manusia.

    Pemerintah China juga berharap dengan teknologi chip otak ini bisa diterapkan misalnya untuk mobil tanpa pengemudi, virtual reality (VR) dan teknologi di rehabilitasi medis. Tetapi sisi buruknya dari teknologi ini adalah menggerus hak warga negara atas kebebasannya sebagai manusia.

    Karena peneliti China sendiri menyebut pemanfaatan chip dalam otak ini bisa untuk menyadap informasi rakyat mereka sendiri. Sementara itu, beberapa pengamat teknologi menilai apa yang dilakukan oleh Pemerintah China ini berpotensi untuk disalahgunakan dan jadi malapetaka bagi rakyat China seta bisa membuat manusia seperti zombie.

    Dr. Mikhail Lebedev yang merupakan seorang neurosains senior asal Duke University di Durham mengatakan dengan tegas bahwa dengan teknologi ini, esensi dari manusia sebagai makhluk akan berubah menjadi zombie.

    “Bahkan mungkin ‘kemanusiaan’ akan berevolusi menjadi sebuah komunitas zombie,” ungkap Lebedev.

    (fyk/fyk)