Kementrian Lembaga: kemenperin

  • Menperin Ungkap Investasi Apple Rp 16 Triliun di RI Berwujud Pabrik

    Menperin Ungkap Investasi Apple Rp 16 Triliun di RI Berwujud Pabrik

    Jakarta

    Permintaan pemerintah Indonesia agar Apple berinvestasi USD 1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun disanggupi. Hal tersebut diungkap Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang.

    Apple disebutkan sudah melakukan pembicaraan awal dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM soal rencana investasi.

    “Mereka (Apple) sudah melakukan pembicaraan awal dengan Kementerian Investasi. Angka yang mereka sampaikan, rencana investasi mereka ke depan itu sekitar USD 1 miliar,” kata Agus seperti dikutip dari detikFinance.

    “Saya sendiri sudah intensif bicara dengan Bapak Menteri Investasi (Rosan Roeslani), kami bicarakan skema yang paling baik untuk Apple bisa merealisasikan investasi yang secara verbal dikomitmenkan oleh Apple ke Kementerian Investasi sebesar USD 1 miliar tadi,” sambungnya.

    Lebih lanjut Agus mengungkap Apple akhirnya memilih opsi investasi pembangunan pabrik di Indonesia. Ini ditempuh agar memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), demi bisa menjual iPhone 16.

    “Insya Allah mereka akan mengambil skema pertama, yaitu investasi fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia,” ujarnya.

    Agus mengungkap investasi Apple di Indonesia memang dibicarakan oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM bersama Kemenperin. Namun yang penting dilakukan adalah memastikan komitmen investasi itu dapat terealisasi.

    “Nanti technically seperti apa, kawasan industri mana yang akan kita arahkan, bagi kami komitmen tadi bisa terealisasikan. Kami akan membantu sedemikian rupa agar investasi Apple realisasinya berjalan baik dan lancar, sesuai apa yang nanti kita sepakati, sehingga Apple jg bisa tumbuh dengan baik di Indonesia dengan menghadirkan fasilitas produksi atau pabrik-pabrik,” pungkasnya.

    (afr/fay)

  • Apple Mesti Diajak Blusukan, Biar Sadar Indonesia Potensinya Besar

    Apple Mesti Diajak Blusukan, Biar Sadar Indonesia Potensinya Besar

    Jakarta

    Apple dikabarkan akhirnya akan membangun pabrik di Indonesia senilai Rp 15,8 triliun. Kabar ini disampaikan langsung oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita.

    Langkah pemerintah ini pun diapresiasi, salah satunya dari Pengamat Telekomunikasi dan Mantan Editor Harian Kompas, Moch S Hendrowijono yang mengungkapkan rasa kagumnya terhadap langkah pemerintah untuk melawan Apple.

    “Saya merasa terkesima benar-benar terkesima, ketika pemerintah dalam hal ini Kementerian perindustrian melawan Apple, itu belum pernah ada kejadian dulu,” kata Henrodwijono dalam acara diskusi Selular Business Forum (SBF) di Jakarta, Kamis (5/12/2024).

    Hendro mengungkapkan bahwa Indonesia adalah pasar terbagus di Asia Tenggara, pasalnya pada tahun lalu Indonesia sudah mengimpor produk HKT (Handphone, Komputer, Tablet) ada 2,17 juta unit. Di Vietnam cuma 1,3 juta unit, Singapura mungkin tidak sampai 1 juta unit, lalu Malaysia sekitar 1,2 juta unit.

    “Penduduk kita 278 juta. Di Vietnam, Malaysia, Filipina, Singapura yang paling kecil bahkan penduduknya tidak sampai 20 juta. Potensi kita itu tidak dilihat Apple sama sekali,” ujarnya.

    Sayangnya, Apple dinilai tidak menganggap Indonesia sebagai pasar pentingnya, padahal menurutnya Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan menguntungkan untuk Apple.

    “Kita memiliki teknisi yang banyak dan mampu. Kita ada tujuh manufaktur yang mampu membuat peralatan, perlengkapan komponen Apple di beberapa daerah. Ini yang belum pernah dilihat oleh Apple dan baru sekarang diajukan oleh pemerintah kita,” tambahnya.

    “Kalau saja 7 manufaktur ini bisa menyumbang sampai 10% TKDN itu kan bagus banget, nah ini diajukan oleh pak Agus Menteri Perindustrian. Kalau ini semua bisa, pendapatan kita dari Apple dan peran kita di apple sangat tinggi,” lanjutnya.

    Hendro mengatakan Indonesia bahkan tidak perlu bekerja keras memaksa Apple untuk berinvestasi karena Indonesia sendiri memiliki potensi dan kemampuan yang besar.

    “jadi coba bicara antar Apple, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Bea Cukai tidak usah bertengkarlah yang baik-baik saja. Ajak orang Apple blusukan ke store, ke dealer-dealer, ke pabrik kita punya potensi mereka mesti tahu dan itu menguntungkan kedua belah pihak,” tutupnya.

    (jsn/fay)

  • Kini Pemerintah Vietnam Tangguhkan Aplikasi Temu, Ada Apa?

    Kini Pemerintah Vietnam Tangguhkan Aplikasi Temu, Ada Apa?

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Vietnam melalukan menangguhkan sementara operasi aplikasi Temu di negara mereka. Hal ini dilakukan karena Temu gagal memenuhi tenggat akhir pendaftaran bisnis pada akhir November. 

    Melansir dari Reuter, Kamis (5/12/2024)  e-commerce yang dimiliki PDD Holdings, mulai beroperasi di Vietnam pada bulan Oktober dan menawarkan berbagai produk dengan harga diskon. 

    Sesuai peraturan, perusahaan tersebut diharuskan untuk mendaftar ke pemerintah Vietnam sebelum 30 November, atau menghadapi pemblokiran akses ke domain dan aplikasi internetnya. Namun, Temu tidak berhasil menyelesaikan prosedur pendaftaran tepat waktu.

    Melihat hal tersebut, Kementerian Perdagangan Vietnam mengungkapkan pihaknya menangguhkan sementara operasi aplikasi Temu di Vietnam.

    Meski begitu, kementerian tidak menjelaskan berapa lama penangguhan ini akan berlangsung atau apa yang perlu dilakukan Temu untuk mengaktifkan kembali layanannya.

    “Operasi Temu akan ditangguhkan sementara hingga mereka menyelesaikan prosedur pendaftaran,” kata Kementerian Perdagangan Vietnam.

    Situs web Temu juga menunjukkan perubahan signifikan, salah satunya opsi bahasa Vietnam telah dihapus ketika diakses dari dalam negara tersebut.

    Pemberitahuan di situs menyatakan bahwa Temu tengah bekerja sama dengan Badan Ekonomi Digital dan E-dagang Vietnam serta Kementerian Perindustrian dan Perdagangan untuk menyelesaikan pendaftaran layanan e-commerce mereka.

    Menanggapi masalah ini, Temu mengonfirmasi bahwa mereka telah mengajukan dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran, meskipun tidak memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai waktu yang dibutuhkan untuk memulai kembali operasinya.

    Adapun pada bulan Oktober lalu Budi Arie Setiadi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) atau sekarang Komdigi memastikan aplikasi asal China bernama Temu tidak akan hadir di Indonesia. 

    Regulator menutup pintu bagi Temu untuk mendaftar di sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE).

    Budi menegaskan jika nanti Temu ingin mengajukan PSE, Kemenkominfo tidak akan memberikan jalan untuk Temu melakukan pendaftaran tersebut.

    “PSEnya pasti tidak akan kita kasih untuk Temu karena ini mengganggu ekosistem UMKM kita,” kata Budi saat ditemui di Kemenkominfo, Kamis (10/10/2024).

    Tak hanya soal PSE, Budi menegaskan bahwa Aplikasi Temu tidak bisa masuk ke Indonesia dengan cara apapun, termasuk lewat skema akuisisi. Hal itu dilakukan semata-mata untuk melindungi UMKM di dalam negeri. 

    “Tetap kita tidak akan kasih mereka beroperasi, kita harus melindungi UMKM kita. Karena itu ada jutaan tenaga kerja,” ucap Budi.

  • Komdigi-Kemendag Akan Rilis Badan Khusus Ekosistem Digital pada 2025, Pacu Startup

    Komdigi-Kemendag Akan Rilis Badan Khusus Ekosistem Digital pada 2025, Pacu Startup

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengodok badan atau lembaga (counsil) yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem digital di Indonesia, termasuk perusahaan rintisan (startup).

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyebut lembaga tersebut nantinya akan mensupervisi pertumbuhan startup dan memperkuat ekosistem digital di Indonesia.

    “Mungkin kita bilang semacam Indonesia Digital Entrepreneurship Council, seperti itu,” kata Nezar dalam Nex-Be Fest di Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2024).

    Nezar mengatakan, pihaknya bakal berbicara dengan sejumlah kementerian, seperi Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perdagangan guna membahas ide tersebut.

    Selain beberapa Kementerian, Nezar menuturkan pihaknya bakal berkomunikasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

    Komunikasi dengan BRIN, kata Nezar perlu dilakukan karena pihaknya melihat masih ada kekosongan atau kelemahan dalam pembangunan startup yang belum match dengan situasi yang ada saat ini.

    “Jadi kita masih agak tertinggal dan soal R&D, ini juga yang dilihat oleh lembaga-lembaga internasional terhadap kondisi yang ada di Indonesia,” ujarnya.

    Sehingga Nezar menilai, R&D memang harus diperkuat agar ke depannya Indonesia bisa mandiri dan lebih punya sovereignty dalam teknologi. Maka dari itu, perubahan tersebut harus dimulai sekarang dan tidak bisa ditunda tunda lagi. 

    “Kita mulai sekarang atau tidak sama sekali, karena ini 5 tahun ke depan sangat challenging dan kalau kita memang punya cita-cita Indonesia emas 2045, itu harus kita lakukan sekarang,” ucap Nezar.

    Terkait dengan target pembentukan lembaga tersebut, Nezat menuturkan bahwa pihaknya mengharapkan lembaga ini bisa terbentuk pada tahun depan atau tahun 2025.

    “Kita lagi bicara dengan stakeholder startup yang mudah-mudahan gagasan ini bisa terbentuk, bisa terwujud di tahun depan,” pungkasnya.

  • Menteri BUMN ingin ada pembangunan semikonduktor di Indonesia

    Menteri BUMN ingin ada pembangunan semikonduktor di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Menteri BUMN Erick Thohir ingin ada pembangunan semikonduktor di Indonesia mengingat Indonesia sendiri memiliki bahan baku penting untuk komponen semikonduktor.

    Hal tersebut Erick sampaikan ketika bertemu dengan delegasi dari sektor swasta Amerika Serikat di Kementerian BUMN, Jakarta pada Kamis (5/12), salah satunya dengan perusahaan teknologi Intel.

    “Intel mereka sudah bekerjasama dengan Himbara dan macam-macam, itu proses B2B saja. Cuma yang saya challenge, kalau bisa pembangunan semikonduktor bisa di Indonesia, jangan di negara lain,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

    “Karena kita kembali seperti yang kemarin didorong oleh Pak Presiden RI Prabowo Subianto, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengenai penjualan sebuah merek mobile phone, mereka sudah diberi macam-macam tapi tidak ada investasinya. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani sendiri mendorong ya kalau mau harus komitmen. Jadi saya sangat mendukung hal-hal tersebut,” katanya.

    Dalam pertemuan dengan delegasi dari sektor swasta Amerika Serikat tersebut, Erick Thohir menyampaikan bahwa Indonesia memiliki bahan baku untuk komponen semikonduktor yakni selenium.

    “Dalam pertemuan tersebut ada Intel, tadi saya sampaikan turunan dari refinery yang sudah ada di Gresik yang mungkin bulan September 2025 sudah mengeluarkan hasil, maksudnya turunan downstream-nya salah satunya adalah selenium,” katanya.

    “Kami menawarkan juga kepada Intel ataupun perusahaan semikonduktor Amerika Serikat lainnya untuk bisa bicara dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kami kebetulan sudah punya bahan bakunya selenium sebagai komponen buat semikonduktor,” katanya.

    Menurut dia, hal tersebut bisa menjadi juga bagian untuk bernegosiasi mengenai perlunya yang namanya pembangunan daripada semikonduktor.

    Dirinya berharap Intel dan perusahaan-perusahaan semikonduktor Amerika Serikat lainnya tertarik dan mau mulai berinvestasi di Indonesia, terutama pada pembangunan sektor semikonduktor.

    “Kalau Intel melihat Indonesia itu pasar yang besar, tidak ada salahnya investasi mulai digerakkan juga di Indonesia dan kebetulan kita punya bahan bakunya,” kata Erick.

    Ia menambahkan BUMN memiliki ekosistem yang besar, dan bisa dimanfaatkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional sampai 8 persen oleh berbagai pihak apakah itu investasi asing ataupun sektor swasta nasional.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Komisi VII DPR: Perlu sinergi dan kolaborasi global demi ekraf RI

    Komisi VII DPR: Perlu sinergi dan kolaborasi global demi ekraf RI

    Ini tidak bisa dikerjakan sendirian, kami dorong kementerian/lembaga ini duduk bersama punya konsep besar dan strategi bersama, dari hulu ke hilir

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty menegaskan pentingnya sinergi antar kementerian dan lembaga serta kolaborasi global dengan merek internasional untuk memajukan ekonomi kreatif (ekraf) Indonesia dan memperkuat promosi global.

    “Kita butuh terobosan besar hasil kolaborasi antar-kementerian/lembaga mulai dari Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Perindustrian, Kementerian UMKM, Kementerian Pariwisata, Kementerian BUMN,” kata Evita dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

    Evita menekankan hal itu dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi VII DPR RI dengan Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta.

    “Ini tidak bisa dikerjakan sendirian, kami dorong kementerian/lembaga ini duduk bersama punya konsep besar dan strategi bersama, dari hulu ke hilir,” ujarnya.

    Menurut Evita, potensi ekonomi kreatif Indonesia ini sangat besar, sehingga butuh kebersamaan untuk menghasilkan gelombang atau dampak besar di pasar global.

    “Bisa kerja sama dengan merek global. Seperti Dior, Louis Vuitton dengan batik, perlu lebih sering dilakukan,” tuturnya.

    Evita juga menyoroti kemungkinan kolaborasi dengan restoran atau toko internasional yang dapat memperkuat posisi produk kreatif Indonesia.

    Menurutnya, kuliner Indonesia banyak diminati. Indonesia menjadi sumber rempah-rempah terbaik dunia, memiliki kekayaan laut yang melimpah.

    “Dipadu dengan kekayaan tradisi yang tidak ada bandingannya, serta manusia-manusia kreatif di banyak subsector unggulan. Ini modal besar kita untuk mendorong lebih banyak produk lokal yang berdaya saing ke pasar global,” ujarnya.

    Dia juga meminta diaspora Indonesia untuk aktif mempromosikan produk lokal di negara tempat tinggal masing-masing.

    “Diaspora Indonesia harus dilibatkan dalam promosi ini. Seperti kolaborasi restoran internasional dengan menu khas Indonesia. Begitu juga dengan kriya atau kerajinan tangan, film, animasi, musik, seni pertunjukan dan seterusnya,” ucapnya.

    Selain itu, tambah Evita, media juga harus mengambil peran strategis dalam mempromosikan produk unggulan nasional. Media dinilai mampu menjadi alat efektif untuk memperluas jangkauan produk kreatif ke pasar yang lebih besar.

    “Media kita dapat menggerakkan ekonomi kreatif. Sekaligus mendorong produk unggulan kita lebih dikenal secara global. Dalam hal ini mungkin kita perlu lembaga yang bisa membangun message-nya atau konten yang tepat khusus untuk pasar global,” katanya.

    Evita juga berpandangan, perlu regulasi yang mendukung equal treatment bagi pelaku usaha ekonomi kreatif, penyederhanaan regulasi perizinan yang membebani, memberikan insentif bagi pelaku usaha ekonomi kreatif lokal, hingga strategi pemberian stimulant dana ekonomi kreatif.

    “Termasuk pengembangan kualitas SDM dan lainnya agar terbangun ekosistem yang baik untuk mendorong industri kreatif lebih maju dan berdaya saing tinggi,” tambahnya.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • UMP 2025 Naik 6,5%, Industri Bakal Dapat Insentif – Page 3

    UMP 2025 Naik 6,5%, Industri Bakal Dapat Insentif – Page 3

    Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Eko Cahyanto, menyatakan bahwa pelaku industri akan berupaya untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan baru terkait kenaikan UMP yang telah ditetapkan Presiden Prabowo.

    “Pada prinsipnya, dunia industri selalu berkomitmen untuk mematuhi kebijakan pemerintah, sambil berharap regulasi yang diterbitkan dapat mendukung peningkatan daya saing industri nasional,” ujar Eko di Jakarta, Sabtu (30/11).

    Insentif untuk Dukung Daya Saing Industri

    Lebih lanjut, Eko menekankan bahwa kebijakan pemerintah, termasuk insentif yang dirancang, diharapkan mampu menjadi instrumen yang mendukung produktivitas dan daya saing industri dalam negeri.

    Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan masyarakat akan peningkatan upah dan keberlanjutan sektor industri yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

  • Komdigi Berharap Apple Investasi Jumbo di RI, Punya Pasar Besar

    Komdigi Berharap Apple Investasi Jumbo di RI, Punya Pasar Besar

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menilai investasi yang dilakukan Apple seharusnya dapat lebih tinggi dari US$1 miliar atau Rp16 triliun, mengingat Indonesia pasar terbesar di Asia Tenggara.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyebut investasi yang dilakukan Apple bisa lebih tinggi dari Rp16 triliun. Sebab, pasar Apple di Indonesia sangat besar.

    “Seharusnya (investasi) lebih tinggi lagi. Melihat pasar Apple juga sangat besar di Indonesia,” kata Nezar saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2024).

    Tidak hanya soal investasi, Nezar mengharapkan Apple dapat memberikan impact yang lebih besar dalam digital talent di tanah air.

    Terutama, Apple dapat menghasilkan developer-developer handal yang bisa digunakan oleh Apple untuk memperkaya ekosistem program yang diproduksi mereka.

    “Jadi misalnya untuk memperkuat sejumlah teknologi-teknologi yang dihasilkan oleh Apple untuk memperkuat produk-produknya yang dipasarkan secara internasional,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, Apple, produsen smartphone asal Amerika Serikat, disebut akan menggelontorkan investasi tambahan menjadi US$1 miliar atau Rp16 triliun. Meningkat 10 kali lipat dari komitmen awal yang sebesar US$100 juta. 

    Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengatakan, pihaknya memastikan komitmen tersebut akan didapatkan resmi secara tertulis dari Apple dalam kurun waktu seminggu ke depan. 

    “Dan saya minta, kita sudah bicara dan insya allah mereka untuk tahap pertama saya akan mendapatkan pernyataan secara tertulis, saya minta dari mereka investasi US$1 miliar untuk tahap pertama,” ujar Rosan dalam RDP Komisi XII, Selasa (3/12/2024). 

    Rosan menyebut, selama ini investasi dari Apple memang terbilang sangat kecil di Indonesia. Merujuk data dari Kementerian Perindustrian, hingga saat ini realisasi investasi Apple baru mencapai Rp1,7 triliun. 

    Untuk itu, BKPM berkoordinasi dengan Kemenperin mendorong Apple agar berinvestasi lebih besar khususnya dalam penciptaan rantai pasok global, sekaligus demi mendorong peningkatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 40%. 

    “Saya juga berkomunikasi dengan Kemenperin bahwa investasinya harus lebih besar dibandingkan di negara-negara Vietnam, karena mereka kan juga mengambil asas manfaat dengan penjualan iPhone sebelumnya,” jelasnya.

  • Menperin: Apple Siap Buka Pabrik iPhone di Indonesia

    Menperin: Apple Siap Buka Pabrik iPhone di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan, Apple akan mengambil skema investasi fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia.

    Produsen iPhone itu sudah melakukan pembicaraan awal dengan Kementerian Investasi, dan angka yang disampaikan untuk rencana investasi ke depan sekitar US$ 1 miliar.

    “Saya sendiri sudah intensif bicara dengan Bapak Menteri Investasi, kami bicarakan skema yang paling baik untuk Apple bisa merealisasikan investasi yang secara verbal dikomitmenkan oleh Apple ke Kementerian Investasi sebesar US$1 Miliar tadi,” ujar Agus saat ditemui dalam acara iFest di Surabaya, Rabu (4/12/2024).

    “Jadi teknisnya akan dibicarakan oleh kedua kementerian,” imbuhnya.

    Nanti secara teknis seperti apa, kawasan industri mana yang akan diarahkan, baginya komitmen tadi bisa terealisasikan.

    Menperin menyebut, akan membantu sedemikian rupa agar investasi Apple realisasinya berjalan baik dan lancar, sesuai apa yang nanti disepakati.

    Sehingga Apple juga bisa tumbuh dengan baik di Indonesia dengan menghadirkan fasilitas produksi atau pabrik-pabrik.

    Ia mengatakan, pemerintah saat ini sedang mendiskusikan investasi US$ 1 miliar itu seperti apa terminnya.

    “Tentu per hari ini di mata pemerintah, Apple masih pakai skema ketiga yaitu inovasi, belum ada skema pertama atau hardware,” jelasnya.

    “Paling tidak pembicaraan awal yang disampaikan oleh Apple kepada Kementerian Investasi sudah jadi langkah yang baik bagi Apple untuk lebih cepat melakukan bisnisnya di Indonesia. Kalau tidak kan kita tidak akan mengeluarkan izin edar.” pungkasnya.

    (dem/dem)

  • Apple Bangun Pabrik Rp16 Triliun di RI, Kapan Izin Edar Iphone16 Keluar?

    Apple Bangun Pabrik Rp16 Triliun di RI, Kapan Izin Edar Iphone16 Keluar?

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan Apple tengah merencanakan investasi tambahan senilai sekitar US$1 miliar untuk membangun fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia. 

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan rencana tersebut diketahui setelah Apple melakukan pembicaraan awal dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM. 

    “Iphone Insha Allah mereka akan mengambil skema pertama yaitu investasi fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia, mereka sudah melakukan pembicaraan awal dengan Kementerian Investasi dan angka yang mereka sampaikan rencana investasi mereka ke depan sekitar US$1 miliar, saya nggak tahu sekarang berapa kursnya,” kata Agus kepada wartawan, Kamis (5/11/2024).

    Agus menambahkan bahwa dirinya telah intensif berdiskusi dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani untuk memastikan skema tersebut yang menjadi pilihan komitmen Apple. 

    Untuk diketahui, investasi raksasa teknologi AS itu merupakan syarat perpanjangan seritifkasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 35% sehingga Apple dapat menjual produk barunya di Indonesia. 

    “Kami bicarakan skema yang paling baik untuk Apple bisa merealisasikan investasi yang secara verbal dikomitmenkan oleh Apple ke Kementerian Investasi sebesar US$1 Miliar tadi, jadi teknisnya akan dibicarakan oleh kedua kementerian,” ujarnya.

    Agus menerangkan saat ini komitmen Apple masih dalam tahap pembicaraan teknis mengenai lokasi kawasan industri yang akan digunakan oleh Apple untuk mendirikan fasilitas produksi tersebut. 

    Lebih lanjut, dia memastikan pemerintah akan memberikan dukungan agar investasi ini bisa terealisasi dengan baik dan lancar. 

    “Kami akan membantu sedemikian rupa agar investasi Apple realisasinya berjalan baik dan lancar, sesuai apa yang nanti kita sepakati, sehingga Apple juga bisa tumbuh dengan baik di Indonesia dengan menghadirkan fasilitas produksi atau pabrik-pabrik,” tambahnya.

    Sebagaimana diketahui, selama ini untuk memenuhi TKDN, Apple masih menggunakan skema ketiga, yakni inovasi. Namun, rencana investasi sebesar US$1 miliar menjadi langkah awal yang baik bagi perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut untuk mempercepat bisnisnya di Indonesia. 

    “Kita lagi bicarakan US$1 miliar itu seperti apa terminnya. Tentu per hari ini di mata pemerintah, Apple masih pakai skema ketiga yaitu inovasi, belum ada skema pertama atau hardware,” ujarnya.

    Agus menekankan bahwa pembicaraan awal ini merupakan langkah positif, dan jika kesepakatan tercapai, akan membuka jalan bagi Apple untuk mendapatkan izin edar produk di Indonesia. 

    “Paling tidak pembicaraan awal yang disampaikan oleh Apple kepada kem invest sudah jadi langkah yang baik bagi Apple untuk lebih cepat melakukan bisnisnya di Indonesia. Kalau tidak kan kita tidak akan mengeluarkan izin edar,” tandasnya.