Asal Usul Pacu Jalur dan Mengapa Ada Bocah Menari di Ujung Perahu?
Editor
KOMPAS.com –
Aksi seorang bocah penari
pacu jalur
mendadak viral dan ramai ditirukan di media sosial, khususnya TikTok.
Salah satu video yang mencuri perhatian memperlihatkan seorang bocah berkacamata hitam berdiri gagah di ujung perahu.
Ia melakukan gerakan memutar tangan lalu mengibaskannya dengan penuh semangat, seolah menari mengikuti irama arus sungai.
Gerakan ikonik ini ternyata menarik perhatian hingga ke Eropa.
Para pemain klub sepak bola Paris Saint-Germain (PSG), juara Liga Champions 2025, ikut menirukan gerakan bocah tersebut dalam selebrasi mereka.
Lalu, siapa sebenarnya bocah ini dan apa perannya dalam perlombaan pacu jalur?
Untuk diketahui,
Pacu jalur
merupakan tradisi balap perahu yang kaya akan nilai sejarah dan budaya, berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Secara etimologi, “pacu” bermakna perlombaan, dan “jalur” merujuk pada perahu atau sampan.
Jadi,
Pacu Jalur
secara sederhana dapat diartikan sebagai “perlombaan mendayung perahu”.
Atraksi ini dimulai dengan letupan meriam karbit sebanyak tiga kali, yang berfungsi sebagai aba-aba jelas bagi peserta mengingat luasnya arena dan riuhnya ribuan penonton.
Uniknya, dalam setiap perlombaan, selalu ada penari kecil di bagian depan jalur.
Mereka menari penuh semangat ketika jalur melaju cepat membelah Sungai Kuantan.
Gerakannya pun beragam, mulai dari seperti ular, naga, hingga goyangan bebas penuh ekspresi.
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, menjelaskan bahwa ada tiga sosok yang berperan penting di atas jalur selama perlombaan:
Pertama, Tukang Tari atau Anak Coki, yakni penari di bagian paling depan.
“Biasanya bocah penari ini akan menari di depan jalur kalau dia menang atau unggul. Kalau masih berimbang biasanya hanya berayun-ayun saja. Setelah finish dia sujud syukur di ujung perahu,” kata Roni, dikutip dari wonderfulimages.kemenparekraf.go.id.
Kedua, Timbo Ruang, berada di tengah, bertugas memberikan aba-aba kepada para atlet dayung (anak pacu).
Ketiga, Tukang Onjai, berada di bagian belakang, bertugas mengarahkan jalur agar tetap stabil.
Pemilihan anak-anak sebagai penari bukan tanpa alasan. Salah satunya karena bobot tubuh mereka yang ringan, sehingga cocok ditempatkan di bagian depan jalur yang sensitif terhadap keseimbangan.
“Anak-anak kan badannya ringan, ada dewasa di tengah itu untuk memberikan aba-aba juga. Lalu di ujung itu agak dewasa sedikit karena dia akan memberi daya dorong ke jalur namanya onjai,” ujar Roni.
Roni menuturkan, menurut tradisi lisan masyarakat setempat, Pacu Jalur mulanya adalah sarana transportasi menyusuri Sungai Batang Kuantan, dari Hulu Kuantan hingga Cerenti.
“Karena transportasi darat belum berkembang pada masa itu, jalur tersebut sebenarnya digunakan sebagai sarana transportasi penting bagi penduduk desa. Digunakan sebagai sarana pengangkutan hasil bumi, seperti buah-buahan lokal dan tebu. Selain itu, berfungsi untuk mengangkut sekitar 40-60 orang per perahu atau sampannya,” kata Roni kepada Media Center Riau, Rabu (2/7/2025).
Pada perkembangannya, perahu transportasi memanjang sengaja dihias dengan unsur daerah setempat, biasanya melukiskan kepala ular, buaya, dan harimau.
Pemerintah telah mengakui dan menetapkan Pacu Jalur sebagai Warisan Budaya Nasional Takbenda asli Indonesia dan menjadikannya agenda pariwisata nasional KEN Kemenparekraf.
“Sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya tersebut, pemerintah Indonesia mendukung Festival Pacu Jalur diadakan setiap tahun di Kuantan Singingi dan mempromosikan pentingnya festival tersebut kepada masyarakat luas baik nasional maupun internasional,” ucap Roni.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: kemenparekraf
-
/data/photo/2025/07/02/6864fb5110383.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Asal Usul Pacu Jalur dan Mengapa Ada Bocah Menari di Ujung Perahu? Regional 2 Juli 2025
-
/data/photo/2025/06/04/683fd5695bf47.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Dasco Bantah Marty Natalegawa dan Mari Elka Pangestu Masuk Daftar Calon Dubes RI di AS Nasional
Dasco Bantah Marty Natalegawa dan Mari Elka Pangestu Masuk Daftar Calon Dubes RI di AS
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Ketua DPR RI
Sufmi Dasco Ahmad
menegaskan tak ada nama
Marty Natalegawa
dan
Mari Elka Pangestu
dalam daftar calon Duta Besar (Dubes) RI di Amerika Serikat (AS) yang disiapkan pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Dasco saat merespons kabar yang beredar bahwa Marty dan Mari Elka masuk bursa calon Dubes Indonesia untuk AS yang diusulkan ke DPR RI.
“Yang pasti dua-duanya bukan,” tegas Dasco saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (26/6/2025).
Untuk diketahui, Marty adalah Menteri Luar Negeri periode 2009-2014.
Sedangkan Mari Elka adalah Mantan Menteri Perdagangan serta juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dasco menegaskan bahwa DPR RI akan segera menindaklanjuti usulan calon Dubes RI untuk AS dari pemerintah sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
“Dan dari usulan yang disampaikan Pemerintah, dalam waktu yang secepatnya karena kita baru masuk dari masa sidang, kita akan segera proses,” kata Dasco.
Untuk diketahui, posisi Dubes RI untuk Amerika Serikat sudah kosong sejak 17 Juli 2023.
Jabatan itu terakhir diisi oleh Rosan Roeslani yang ditunjuk oleh Presiden Ke-7 RI Joko Widodo.
Hingga kini, Presiden Prabowo Subianto yang telah dilantik pada 20 Oktober 2024, belum menunjuk pengganti Rosan untuk menempati posisi tersebut di Washington DC.
Pada Selasa (24/6/2025) kemarin, Dasco menyatakan bahwa pemerintah sudah menyiapkan sosok yang akan menjadi calon Dubes RI untuk AS.
DPR RI pun tengah menunggu pengajuan resmi dari pemerintah terkait dengan pengisian posisi Dubes RI untuk AS dan beberapa negara lainnya yang masih kosong.
“Kami dapat informasi dari pemerintah bahwa beberapa pos penting itu orangnya sudah siap, dan sudah siap juga dikirim ke DPR untuk dilakukan sesuai mekanisme yang ada di DPR,” ujar Dasco saat ditanya soal
Dubes AS
yang masih kosong di Gedung DPR RI, Selasa (24/6/2025).
Nantinya, para calon dubes yang diusulkan akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi I DPR RI.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

10 Destinasi Wisata di Jakarta yang Wajib Dikunjungi saat Libur Sekolah
Jakarta: Libur sekolah sering kali jadi momen yang ditunggu anak-anak dan orang tua.
Tapi tak perlu jauh-jauh ke luar kota, karena Jakarta ternyata punya banyak destinasi wisata menarik yang ramah anak, edukatif, dan pastinya menyenangkan.
“Dalam rangka mendukung kampanye #dijakartaaja selama momen libur sekolah, ada sejumlah destinasi unggulan di Jakarta. Destinasi wisata ini diharapkan dapat mendorong pergerakan wisatawan Nusantara serta memperkuat ekonomi lokal,” ujar Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini dilansir Antara, Selasa, 24 Juni 2025.
1. Kidzania Jakarta
Kidzania jadi favorit anak-anak karena bisa bermain sambil belajar jadi dokter, pilot, polisi, hingga koki. Konsep edutainment ini seru dan mendidik!2. Jakarta Aquarium & Safari
Mau lihat satwa laut, reptil, hingga hewan darat dalam mal? Di sini tempatnya! Lengkap dengan pertunjukan dan zona interaktif yang bikin anak betah.
3. Taman Margasatwa Ragunan
Tersedia ribuan satwa, pusat primata Schmutzer, hingga taman bermain. Cocok untuk mengenalkan anak pada kekayaan fauna Indonesia.4. Hutan Kota GBK
Tempat hijau ini bisa jadi pilihan untuk anak-anak beraktivitas outdoor, bermain, piknik, atau sekadar lari-lari sambil menghirup udara segar.5. Faunaland Ancol
Bisa lihat satwa, memberi makan hewan, sambil naik perahu safari? Edukasi konservasi dikemas seru di Faunaland!6. Museum Nasional Indonesia
Museum ini punya program edukasi anak dan ruang ImersifA, di mana video mapping 360 derajat menghadirkan sejarah dalam bentuk yang atraktif dan menyenangkan.7. Perkampungan Budaya Betawi
Kenalkan anak pada budaya Betawi lewat kuliner, kesenian, dan permainan tradisional yang seru dan kaya nilai budaya lokal.8. Monumen Nasional (Monas)
Naik ke puncak Monas atau keliling museum di bagian bawah, anak-anak bisa belajar sejarah perjuangan Indonesia secara visual dan naratif.9. Taman Mini Indonesia Indah
Dengan wajah baru, TMII kini lebih modern dan ramah anak. Anjungan dari seluruh provinsi Indonesia hadir dengan tampilan yang edukatif dan menarik.10. Kota Tua
Bisa keliling naik sepeda ontel, masuk ke Museum Fatahillah, Museum Wayang, dan Museum Seni Rupa, semua dalam satu kawasan yang fotogenik.Dengan banyaknya pilihan destinasi wisata edukatif di Jakarta, libur sekolah bisa jadi momen menyenangkan dan penuh makna bagi keluarga.
Jadi, yuk maksimalkan waktu liburan bareng anak #diJakartaAja seru, hemat, dan tentu saja mendidik!
Jakarta: Libur sekolah sering kali jadi momen yang ditunggu anak-anak dan orang tua.
Tapi tak perlu jauh-jauh ke luar kota, karena Jakarta ternyata punya banyak destinasi wisata menarik yang ramah anak, edukatif, dan pastinya menyenangkan.
“Dalam rangka mendukung kampanye #dijakartaaja selama momen libur sekolah, ada sejumlah destinasi unggulan di Jakarta. Destinasi wisata ini diharapkan dapat mendorong pergerakan wisatawan Nusantara serta memperkuat ekonomi lokal,” ujar Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini dilansir Antara, Selasa, 24 Juni 2025.
1. Kidzania Jakarta
Kidzania jadi favorit anak-anak karena bisa bermain sambil belajar jadi dokter, pilot, polisi, hingga koki. Konsep edutainment ini seru dan mendidik!2. Jakarta Aquarium & Safari
Mau lihat satwa laut, reptil, hingga hewan darat dalam mal? Di sini tempatnya! Lengkap dengan pertunjukan dan zona interaktif yang bikin anak betah.
3. Taman Margasatwa Ragunan
Tersedia ribuan satwa, pusat primata Schmutzer, hingga taman bermain. Cocok untuk mengenalkan anak pada kekayaan fauna Indonesia.4. Hutan Kota GBK
Tempat hijau ini bisa jadi pilihan untuk anak-anak beraktivitas outdoor, bermain, piknik, atau sekadar lari-lari sambil menghirup udara segar.5. Faunaland Ancol
Bisa lihat satwa, memberi makan hewan, sambil naik perahu safari? Edukasi konservasi dikemas seru di Faunaland!6. Museum Nasional Indonesia
Museum ini punya program edukasi anak dan ruang ImersifA, di mana video mapping 360 derajat menghadirkan sejarah dalam bentuk yang atraktif dan menyenangkan.7. Perkampungan Budaya Betawi
Kenalkan anak pada budaya Betawi lewat kuliner, kesenian, dan permainan tradisional yang seru dan kaya nilai budaya lokal.8. Monumen Nasional (Monas)
Naik ke puncak Monas atau keliling museum di bagian bawah, anak-anak bisa belajar sejarah perjuangan Indonesia secara visual dan naratif.9. Taman Mini Indonesia Indah
Dengan wajah baru, TMII kini lebih modern dan ramah anak. Anjungan dari seluruh provinsi Indonesia hadir dengan tampilan yang edukatif dan menarik.10. Kota Tua
Bisa keliling naik sepeda ontel, masuk ke Museum Fatahillah, Museum Wayang, dan Museum Seni Rupa, semua dalam satu kawasan yang fotogenik.Dengan banyaknya pilihan destinasi wisata edukatif di Jakarta, libur sekolah bisa jadi momen menyenangkan dan penuh makna bagi keluarga.
Jadi, yuk maksimalkan waktu liburan bareng anak #diJakartaAja seru, hemat, dan tentu saja mendidik!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(ANN)
-

Dorong Pemerataan Wisata, Kemenparekraf Matangkan Program 3B Banyuwangi–Bali Barat–Bali Utara
Banyuwangi (beritajatim.com) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus mematangkan rencana pengembangan program pariwisata 3B yang mencakup Banyuwangi, Bali Barat, dan Bali Utara. Program ini menjadi strategi penting dalam mendorong distribusi wisatawan yang lebih merata sekaligus meningkatkan perekonomian di tiga wilayah tersebut.
Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto, menegaskan komitmen pihaknya terhadap pelaksanaan program 3B yang akan dikawal secara serius. Ia menyebut, pihak kementerian telah menjadwalkan pertemuan lanjutan pada 22 Juni mendatang untuk membahas percepatan program bersama pemangku kepentingan di wilayah 3B.
“Bahkan tanggal 22 Juni nanti kami akan mengundang kembali pihak-pihak terkait di wilayah 3B untuk membahas percepatan program, lebih massif. Agar program ini bisa segera berjalan,” kata Hariyanto saat meluncurkan Gerakan Wisata Bersih di Pantai Grand Watu Dodol, Banyuwangi, Selasa (17/6).
Menurutnya, pariwisata Bali bagian selatan saat ini mengalami over concentrated tourism. Karena itu, program 3B diharapkan dapat menjadi solusi untuk mendistribusikan arus wisatawan agar tidak terpusat hanya di satu kawasan.
“Salah satu cara mendistribusikan wisatawan ke wilayah 3B yakni melakukan strategi promosi tentang Banyuwangi dan Bali Barat – Bali Utara,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya memulai program meskipun infrastruktur belum sepenuhnya sempurna. “Bahkan kita tidak perlu menunggu semua infrastruktur siap dulu. Lakukan apa yang bisa dengan fasilitas yang sudah tersedia,” imbuhnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut baik rencana ini dan menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dalam pengembangan kawasan pariwisata 3B. Ipuk menyebut sejumlah paket wisata dan sarana konektivitas sudah dipersiapkan, termasuk operasional kapal cepat antar wilayah.
“Sejumlah agen travel Banyuwangi sudah siap dengan paket-paket wisata 3B. Operasional kapal cepat juga siap untuk dijalankan tinggal menunggu kesiapan di wilayah Bali,” kata Ipuk.
Ia optimistis program pariwisata 3B akan membawa manfaat besar bagi ketiga wilayah. “Banyuwangi sudah siap, bandara, pelabuhan, hotel dan homestay kami sudah memadai, serta agenda di Banyuwangi, bahkan juga sudah cukup banyak. Kulinernya juga menarik dan beragam,” imbuhnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa juga telah menggelar rapat koordinasi dengan Bupati Banyuwangi pada Mei lalu sebagai langkah awal mempercepat realisasi program strategis 3B tersebut. [tar/ian]
-

Banyuwangi Jadi Pilot Project Gerakan Wisata Bersih Kemenparekraf
Banyuwangi (beritajatim.com) – Kementerian Pariwisata menetapkan Banyuwangi sebagai salah satu dari 16 daerah di Indonesia yang menjadi pilot project Gerakan Wisata Bersih (GWB). Peluncuran program nasional tersebut digelar di Pantai Grand Watudodol, Banyuwangi, Selasa (17/6/2025) sore, dan dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto.
“Banyuwangi dipilih dan ditetapkan sebagai pilot project, sebagai percontohan dari hanya 16 daerah Indonesia oleh Kementerian Pariwisata,” ujar Hariyanto dalam sambutannya.
Peluncuran tersebut turut dihadiri oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Asisten Deputi Bidang Energi, Sumber Daya Mineral dan Pariwisata Kementerian Sekretariat Negara Ida Dwi Nilasari, Kadis Pariwisata Provinsi Jawa Timur Evy Afianasari, serta Kadis Lingkungan Hidup Jatim Nurkholis. Hadir pula Kapolresta Banyuwangi AKBP Rama Samtama Putra dan Danlanal Banyuwangi Kolonel Laut (P) Muhammad Puji.
Hariyanto menyampaikan bahwa Banyuwangi dipilih karena dianggap berhasil mengembangkan kolaborasi lintas sektor dalam memajukan pariwisata daerah secara konsisten.
“Banyuwangi secara konsisten telah menjadi leading sector pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan,” tuturnya.
Ia menambahkan, Gerakan Wisata Bersih bertujuan meningkatkan kualitas destinasi wisata melalui indikator health and hygiene serta environmental sustainability yang menjadi bagian penting dari Travel and Tourism Development Index (TTDI). Indikator ini berperan dalam meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global.
“Karenanya Kemenpar meluncurkan Gerakan Wisata Bersih untuk mendorong kesadaran semua pihak untuk menciptakan destinasi wisata yang bersih dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Hariyanto menegaskan pentingnya keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku usaha, asosiasi, dan komunitas lokal dalam mewujudkan keberhasilan program ini.
“Itu sebabnya kami pilih Banyuwangi karena kolaborasi seluruh stakeholder-nya sudah jalan. Apa yang telah dilakukan Banyuwangi ini menjadi contoh baik untuk direplikasi di daerah-daerah lain,” jelasnya.
Sebagai bagian dari peluncuran, ratusan warga dan pelajar ikut serta membersihkan sampah di area Pantai Grand Watudodol sebagai bentuk partisipasi langsung dalam gerakan ini.
Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Pariwisata atas penunjukan Banyuwangi dalam program nasional ini.
“Kami berterima kasih atas support yang diberikan Kemenpar pada pariwisata Banyuwangi. Gerakan ini sejalan dengan komitmen daerah dalam membangun pariwisata yang tidak hanya menarik untuk dikunjungi tapi juga tetap terjaga ekosistemnya,” kata Ipuk.
Ipuk menambahkan bahwa pihaknya akan terus memberikan edukasi kepada para pengelola dan pengunjung destinasi wisata untuk menjaga keberlanjutan pengelolaan pariwisata. [alr/beq]
-

Masa Depan Ekonomi Kreatif Akan Tumbuh dari Infrastruktur Kuat
Jakarta –
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan pembangunan infrastruktur memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif nasional. Ia menekankan kolaborasi antara infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi kreatif merupakan elemen strategis pembangunan nasional.
“Ekosistem kolaboratif dari infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi kreatif bisa bekerja sama sebagai pilar kemajuan perekonomian nasional. Kami meyakini masa depan ekonomi kreatif Indonesia akan tumbuh dari fondasi infrastruktur yang kuat, dengan dukungan talenta terampil, dan ekosistem yang inklusif,” ujar Riefky dalam keterangan tertulis, Senin (16/6/2025).
Hal ini disampaikannya dalam sesi tematik International Conference on Infrastructure (ICI) bertajuk ‘Enabling Innovation: Developing Infrastructure for Education and Creative Economy’ yang digelar di Plenary Hall JICC, Kamis (12/06) beberapa waktu lalu.
Sesi tersebut secara khusus membahas pentingnya infrastruktur dalam penguatan sektor pendidikan dan ekonomi kreatif guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui transformasi digital, peningkatan akses, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.
Riefky juga memaparkan berbagai strategi melalui program unggulan ASTA EKRAF yang fokus pada penguatan kapasitas talenta ekonomi kreatif, pengembangan teknologi baru, konsolidasi ekosistem konten kreator, hingga perluasan ruang-ruang kreatif.
“Salah satu upaya strategis yang kami lakukan yaitu memperluas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti Nongsa di Batam dan Singasari di Jawa Timur, yang fokus pada subsektor animasi,” imbuhnya.
“Infrastruktur ekraf terkait erat dengan pendidikan dan pengembangan bakat. Ruang fisik memungkinkan pembelajaran praktis dan kewirausahaan untuk mendukung bakat serta inovasi subsektor ekonomi kreatif,” jelas Riefky.
Sementara itu, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), selaku tuan rumah ICI 2025, menyatakan konferensi ini menjadi wadah pertukaran ide dan penguatan kolaborasi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur nasional.
Konferensi ICI 2025 dihadiri oleh jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, Duta Besar negara-negara sahabat, anggota DPR/MPR dan DPD RI, para Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Bupati dan Wakil Bupati, serta delegasi, para pemimpin dunia usaha, dan mitra pembangunan dari lintas negara.
Konferensi infrastruktur pertama berskala internasional di Indonesia ini dihadiri 7.000 peserta lebih dari 33 negara partisipan, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, Spanyol, Vietnam, Iran, Singapura, Turki, Hungaria, Myanmar, Denmark, Prancis, Inggris, Rusia, Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, dan Azerbaijan.
ICI 2025 akan menjadi panggung penting bagi kolaborasi internasional, dengan kehadiran berbagai investor dan lembaga pembiayaan terkemuka, seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group.
(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

YBA Indonesia Soroti Pelanggaran yang Dilakukan Presiden Macron di Candi Borobudur
Bisnis.com, JAKARTA – Young Buddhist Association Indonesia (YBA) menyoroti kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Candi Borobudur pada Kamis (29/5/2025).
Pihaknya menyayangkan adanya sejumlah pelanggaran yang dilakuakan saat dilakukan kunjungan bersama rombongan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.
Salah satu hal yang disorot oleh YBA adalah dilakukannya Mitos Kunto Bimo oleh Presiden Macron. Mitos tersebut dipercaya dapat memberikan keberuntungan terhadap siapapun yang dapat menyentuh tubuh arca tersebut.
Namun ternyata, mitos tersebut berangsur dilarang dan dihimbau untuk tidak dilakukan oleh pengunjung dengan alasan mencegah kerusakan.
YBA kemudian mencuitkan pada akun X resmi mereka pada Jumat (30/5/2025), bahwa mitos tersebut pun sudah tidak diperbolehkan untuk dilakukan.
“Bukan salah Presiden Macron, Ibu Negara Prancis Brigitte Macron, dan Letkol Teddy.. Mungkin dari mereka tidak tahu bahwa melakukan mitos Kunto Bimo sudah tidak diperbolehkan lagi di Candi Borobudur. Kami sangat respect dengan teman-teman @konservasiborobudur khususnya Dr. Hari Setyawan yang memberikan edukasi video bahwa mitos memegang jari Rupang Buddha didalam stupa akan membawa harapan terkabul atau yang dikenal oleh masyarakat sekitar adalah mitos Kunto Bimo itu hanyalah memiliki dampak buruk terhadap pelestarian Candi Borobudur,” tulis YBA.
Pihaknya kemudian menuliskan bahwa seharusnya peraturan pelestarian tersebut tidak tebang pilih, sebagai bentuk dari penghormatan dan menjaga kelestarian Candi Borobudur.
Saat dihubungi Bisnis, YBA mengatakan bahwa larangan dan himbauan tersebut sudah dilakukan sejak lama. Mereka juga bekerja sama dengan Balai Konservasi Borobudur untuk aktif menyuarakan pelarangan Mitos Kunto Bimo di media sosial seperti Instagram dan TikTok.
“Kami sebagai organisasi Buddha mematuhi peraturan yang ada. Sudah sejak bertahun-tahun lalu tidak boleh dan ada tanda larangannya untuk hal demikian (mitos),” kata YBA kepada Bisnis, Jumat.
Selain itu, YBA juga menyayangkan aturan lain yang dilanggar saat dilakukan kunjungan tersebut. Misalnya penggunaan sepatu dan sandal pengunjung yang diganti dengan upanat.
“Sepatu diganti upanat, sandal khusus untuk jaga tidak kikis batu. Presiden dan tamu melanggar (aturan tersebut),”
Diketahui, Upanat merupakan sandal khusus yang harus digunakan oleh pengunjung Candi Borobudur. Penggunaan sandal diberlakukan per Desember 2023 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkraf/Baparekraf).
Melansir dari situs resmi Kemenparekraf, penggunaan alas kaki khusus tersebut dilakukan sebagai upaya pelestarian pada Candi Borobudur agar tidak korosi saat pengunjung berjalan di sekitaran candi.
Sandal tersebut terbuat dari kombinasi daun pandan, batok kelapa, dan busa ati. Sandal ini didesain khusus dan sudah melalui riset cukup panjang sejak Januari 2022 oleh Balai Konservasi Borobudur.
Kemudian dinyatakan bahwa Upanat memenuhi kriteria durability, ergonomi, dan keselarasan visual.
YBA pun menegaskan bahwa pihaknya ingin semua pihak untuk aktif menyuarakan kepedulian terhadap Candi Borobudur sebagai warisan nenek moyang.
-
/data/photo/2025/05/01/6812d3f6eb495.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Besok, Ribuan Warga Baduy Jalan Kaki ke Rangkasbitung untuk Laksanakan Seba Regional 1 Mei 2025
Besok, Ribuan Warga Baduy Jalan Kaki ke Rangkasbitung untuk Laksanakan Seba
Tim Redaksi
LEBAK, KOMPAS.com
– Ribuan warga
Baduy
dari pedalaman Kabupaten
Lebak
, Banten, akan turun ke
Rangkasbitung
untuk melaksanakan ritual tahunan
Seba
Baduy pada Jumat (2/5/2025).
Tradisi ini menjadi bentuk ungkapan syukur atas hasil panen selama setahun penuh.
Seba Baduy digelar setelah
warga Baduy
menjalani ritual Kawalu—puasa dan penyucian diri selama tiga bulan.
Dalam rangkaian Seba, warga Baduy berjalan kaki sejauh sekitar 50 kilometer dari Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, menuju Pendopo Bupati Lebak di Rangkasbitung.
Kepala Desa Kanekes, Oom, menyebutkan bahwa tahun ini jumlah peserta Seba merupakan yang terbanyak sejak pandemi COVID-19.
“Total peserta semuanya 1.753 orang, terdiri dari Baduy Dalam dan Baduy Luar,” kata Oom saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (1/5/2025).
Dari total tersebut, 70 orang berasal dari Baduy Dalam, dan 1.683 dari Baduy Luar.
Rangkaian Seba Baduy akan dimulai pada Jumat pagi di Desa Kanekes, saat rombongan Baduy Dalam mulai melakukan perjalanan kaki menuju Rangkasbitung.
Seluruh rombongan diperkirakan tiba di Alun-alun Rangkasbitung sekitar pukul 15.00 WIB. Prosesi puncak ritual akan dilangsungkan malam harinya, pukul 20.00 WIB, di Pendopo Bupati Lebak.
Tak hanya sampai di Rangkasbitung, rombongan juga dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Kota Serang pada Sabtu (3/5/2025) untuk melanjutkan prosesi adat.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Lebak, Imam Rismahayadin, mengatakan bahwa penyelenggaraan Seba Baduy 2025 juga dikemas sebagai bagian dari promosi pariwisata dan budaya daerah.
Tahun ini, Seba Baduy masuk dalam jajaran Karisma Event Nusantara (KEN) yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Melalui acara ini, diharapkan masyarakat luas dapat lebih mengenal dan menghargai kearifan lokal serta filosofi hidup masyarakat Baduy yang selaras dengan alam,” ujar Imam.
Dengan tema “Ngajaga Tradisi, Ngaraksa Harmoni Pikeun Indonesia Maju”, acara Seba Baduy 2025 akan dimeriahkan oleh berbagai agenda pendukung seperti pameran ekonomi kreatif, pertunjukan wayang golek, talkshow budaya, dan pagelaran musik.
Sejumlah Duta Besar negara tetangga juga dijadwalkan hadir untuk menyaksikan prosesi tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5262630/original/068774800_1750750164-54088.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
