Kementrian Lembaga: kemenparekraf

  • Tokopedia dan TikTok Shop Latih Perempuan Jadi Kreator Lewat Creators Lab x Emak-Emak Matic

    Tokopedia dan TikTok Shop Latih Perempuan Jadi Kreator Lewat Creators Lab x Emak-Emak Matic

    Jakarta: Tokopedia bersama TikTok Shop by Tokopedia menghadirkan Creators Lab di Jakarta, Selasa (16/9), dengan melibatkan ratusan peserta, termasuk perempuan dari berbagai latar belakang. Program ini dirancang untuk membantu pelaku usaha berkembang di era discovery e-commerce sekaligus memperkuat kampanye #BelanjaAman.
     
    Dalam pelatihan, peserta dibekali pemahaman soal prinsip afiliasi, cara membuat video promosi hingga merekomendasikan produk dan toko terpercaya. Mereka juga diajarkan memilih produk dari penjual berstatus Power Shop atau Mall, memanfaatkan ulasan pembeli, serta memeriksa izin resmi seperti BPOM atau PIRT sebelum membagikannya lewat short video atau live streaming.
     
    Direktur Konten Digital Kemenparekraf RI, Yuana Rochma Astuti, menjelaskan bahwa integrasi Creators Lab dengan program Emak-Emak Matic bertujuan membekali perempuan dengan keterampilan digital agar lebih melek teknologi.
     
    “Hingga akhir 2025, bersama berbagai mitra seperti Tokopedia dan TikTok Shop, program ini menargetkan melatih 10.000 peserta di berbagai wilayah,” ungkap Yuana Rochma Astuti.
     

    Sementara itu, Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah Wilayah III, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI, Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati, menyoroti bahwa partisipasi kerja perempuan masih jauh lebih rendah dibanding laki-laki, sementara sebagian besar pekerja informal diisi perempuan. Profesi kreator konten dapat menjadi peluang baru agar perempuan lebih mandiri secara ekonomi.
     
    “Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan berada di angka 50% selama 20 tahun terakhir, sedangkan laki-laki 80%. Namun 66% atau 54,5 juta pekerja informal adalah perempuan,” jelas Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati.
     
    Head of Public Policy and Government Relations Tokopedia dan TikTok Indonesia, Hilmi Adrianto, menambahkan bahwa sudah banyak contoh inspiratif perempuan yang sukses sebagai kreator afiliasi, seperti Ma’e Arik yang fokus mempromosikan produk kebutuhan sehari-hari dan Mom Uung dengan produk ibu dan bayi.
     
    “Mereka konsisten membuat konten video promosi untuk membangun kedekatan dengan audiens sekaligus mendorong penjualan produk pelaku usaha lokal Kami berharap, peserta pelatihan hari ini memiliki konsistensi yang sama tingginya untuk memulai perjalanan baru sebagai content creator atau afiliator,” ujarnya.
     

     
    Di era discovery e-commerce, membuat video promosi menjadi keterampilan penting bukan hanya bagi pelaku usaha, tetapi juga masyarakat umum. Data menunjukkan, transaksi penjual di TikTok Shop bisa meningkat hingga 30 kali lipat lewat live streaming dan 31 kali lipat lewat video pendek.
     
    Tak heran jika profesi kreator konten kini kian dilirik sebagai mitra strategis oleh berbagai skala bisnis. Kolaborasi ini menciptakan keuntungan bersama: kreator memperoleh komisi, penjual meningkatkan omzet, dan pembeli mendapatkan rekomendasi produk terpercaya.
     
    “Tokopedia dan TikTok Shop akan terus memperluas kemitraan bersama Kemenparekraf dan KemenPPPA agar lebih banyak perempuan bisa memanfaatkan peluang ini. Sejak Februari 2025, program ini telah hadir di enam wilayah dan memberdayakan lebih dari 600 peserta, mayoritas perempuan,” tutup Hilmi.

    Jakarta: Tokopedia bersama TikTok Shop by Tokopedia menghadirkan Creators Lab di Jakarta, Selasa (16/9), dengan melibatkan ratusan peserta, termasuk perempuan dari berbagai latar belakang. Program ini dirancang untuk membantu pelaku usaha berkembang di era discovery e-commerce sekaligus memperkuat kampanye #BelanjaAman.
     
    Dalam pelatihan, peserta dibekali pemahaman soal prinsip afiliasi, cara membuat video promosi hingga merekomendasikan produk dan toko terpercaya. Mereka juga diajarkan memilih produk dari penjual berstatus Power Shop atau Mall, memanfaatkan ulasan pembeli, serta memeriksa izin resmi seperti BPOM atau PIRT sebelum membagikannya lewat short video atau live streaming.
     
    Direktur Konten Digital Kemenparekraf RI, Yuana Rochma Astuti, menjelaskan bahwa integrasi Creators Lab dengan program Emak-Emak Matic bertujuan membekali perempuan dengan keterampilan digital agar lebih melek teknologi.
     
    “Hingga akhir 2025, bersama berbagai mitra seperti Tokopedia dan TikTok Shop, program ini menargetkan melatih 10.000 peserta di berbagai wilayah,” ungkap Yuana Rochma Astuti.
     

     
    Sementara itu, Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah Wilayah III, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI, Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati, menyoroti bahwa partisipasi kerja perempuan masih jauh lebih rendah dibanding laki-laki, sementara sebagian besar pekerja informal diisi perempuan. Profesi kreator konten dapat menjadi peluang baru agar perempuan lebih mandiri secara ekonomi.
     
    “Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan berada di angka 50% selama 20 tahun terakhir, sedangkan laki-laki 80%. Namun 66% atau 54,5 juta pekerja informal adalah perempuan,” jelas Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati.
     
    Head of Public Policy and Government Relations Tokopedia dan TikTok Indonesia, Hilmi Adrianto, menambahkan bahwa sudah banyak contoh inspiratif perempuan yang sukses sebagai kreator afiliasi, seperti Ma’e Arik yang fokus mempromosikan produk kebutuhan sehari-hari dan Mom Uung dengan produk ibu dan bayi.
     
    “Mereka konsisten membuat konten video promosi untuk membangun kedekatan dengan audiens sekaligus mendorong penjualan produk pelaku usaha lokal Kami berharap, peserta pelatihan hari ini memiliki konsistensi yang sama tingginya untuk memulai perjalanan baru sebagai content creator atau afiliator,” ujarnya.
     

     
    Di era discovery e-commerce, membuat video promosi menjadi keterampilan penting bukan hanya bagi pelaku usaha, tetapi juga masyarakat umum. Data menunjukkan, transaksi penjual di TikTok Shop bisa meningkat hingga 30 kali lipat lewat live streaming dan 31 kali lipat lewat video pendek.
     
    Tak heran jika profesi kreator konten kini kian dilirik sebagai mitra strategis oleh berbagai skala bisnis. Kolaborasi ini menciptakan keuntungan bersama: kreator memperoleh komisi, penjual meningkatkan omzet, dan pembeli mendapatkan rekomendasi produk terpercaya.
     
    “Tokopedia dan TikTok Shop akan terus memperluas kemitraan bersama Kemenparekraf dan KemenPPPA agar lebih banyak perempuan bisa memanfaatkan peluang ini. Sejak Februari 2025, program ini telah hadir di enam wilayah dan memberdayakan lebih dari 600 peserta, mayoritas perempuan,” tutup Hilmi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Sport Tourism Diandalkan jadi Penggerak Ekonomi Baru

    Sport Tourism Diandalkan jadi Penggerak Ekonomi Baru

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mendorong pertumbuhan industri olahraga dan pariwisata olahraga atau sport tourism sebagai strategi promosi yang berdampak nyata dalam penggerak ekonomi lokal.

    Berdasarkan data Kemenparekraf, nilai ekonomi sport tourism pada 2024 diprediksi mencapai Rp18,79 triliun, dengan kontribusi terhadap total event pariwisata nasional diperkirakan mencapai 25%—30%.

    Dunia internasional pun mengakui kekuatan sport tourism, menurut organisasi pariwisata dunia, UNWTO, sektor ini menyumbang 10% dari total pengeluaran pariwisata global dan tumbuh hingga 17,5 % per tahun hingga 2030. Pertumbuhan ini didorong oleh minat wisatawan yang tidak hanya mencari hiburan, tetapi juga pengalaman berkesan dan kesehatan.

    Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan saat ini Indonesia memiliki banyak acara olahraga skala besar, baik nasional maupun internasional.

    Menurutnya sejumlah acara olahraga daerah, baik maraton, triatlon, festival olahraga tradisional, maupun liga daerah, bukan hanya kompetisi tetapi juga peluang untuk merangsang pariwisata, UMKM, dan lapangan kerja.

    Beberapa di antaranya bahkan diadakan di 5 kawasan Destinasi Super Prioritas (DSP) yang diharapkan menarik minat sport enthusiasts dari berbagai belahan dunia.

    “Dengan adanya sport tourism seperti acara lari di Sirkuit Mandalika, hotel penuh, pesawat penuh, dan UMKM bergerak, sehingga ini menjadi momentum yang baik untuk mendongkrak pariwisata dan menggairahkan ekonomi di daerah,” ujarnya, Senin (15/9/2025).

    Lebih jauh, lanjutnya, dengan adanya perhelatan di rute istimewa dapat sekaligus memperkenalkan pemandangan ikonik alam dan budaya hingga kearifan lokal daerah-daerah wisata di Indonesia lainnya.

    “Misalnya dengan menggelar event lari sirkuit terbesar di Indonesia. Harapannya, selain untuk menyehatkan, tapi juga untuk memperkenalkan budaya Lombok kepada masyarakat yang lebih luas,” imbuhnya.

    Dia pun mendukung pemerintah daerah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan stakeholder lainnya dalam melakukan perbaikan-perbaikan yang dapat meningkatkan kenyamanan sejumlah Sport Tourism.

    Direktur Utama InJourney Maya Watono menilai perhelatan besar sport tourism membuka akses kepada masyarakat luas untuk mengunjungi salah satu destinasi prioritas di Indonesia. 

    “Perhelatan seperti ini dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi daerah dan pariwisata, terutama untuk di daerah,” ujarnya.

  • Indonesia Design Week 2025 Kembali Digelar, Optimistis Raih 200 Ribu Pengunjung

    Indonesia Design Week 2025 Kembali Digelar, Optimistis Raih 200 Ribu Pengunjung

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Indonesia Design Week (IDW) kembali hadir di tahun keduanya dengan energi baru dan skala lebih besar. Gelaran yang dipusatkan di Indonesia Design District (IDD), Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, ini berlangsung selama sembilan hari penuh pada 12–20 September 2025.

    Mengangkat semangat “Identitas, Kolaborasi, dan Inovasi”, IDW 2025 menjadi ruang temu bagi desainer, arsitek, dan pelaku industri kreatif. Direktur IDD, Soesilawati, menuturkan bahwa tahun ini IDW terasa istimewa dengan kehadiran sosok penting dunia desain.

    “Kami sangat excited karena tahun ini Indonesia Design Week bisa kembali digelar dengan antusiasme yang lebih besar. Bahkan kami merasa sangat terhormat karena kedatangan tamu istimewa, Bu Marva Griffin, Founder dari SaloneSatellite, yang merupakan pusat desain dunia,” ujar Soesilawati.

    Sebagai pusat desain dan retail produk home living terbesar di Indonesia, IDD ingin memperkuat perannya sebagai wadah komunitas kreatif.

    “Visi kami adalah menjadikan IDD bukan hanya tempat orang belanja furniture atau home hardware, tapi juga rumah bagi para desainer dan pekerja kreatif untuk berkumpul, bertukar pikiran, dan berkreasi,” sambungnya.

    Momentum tahun ini juga semakin kuat dengan dukungan resmi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kehadiran pemerintah dinilai memberi legitimasi bahwa IDW membawa dampak positif bagi citra industri kreatif Indonesia di mata global.

    Untuk memberikan pengalaman berbeda, IDD mengubah wajah dua area utama. Market Hall disulap menjadi Lifestyle Wellness Center hasil rancangan desainer Bopos dan Desa, berkolaborasi dengan sejumlah brand tenant maupun non-tenant.

  • Industri Kreatif Terdampak Gejolak Global, Pemerintah Fokus Penguatan Ekosistem

    Industri Kreatif Terdampak Gejolak Global, Pemerintah Fokus Penguatan Ekosistem

    Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan industri ekonomi kreatif tidak luput dari dampak pelemahan ekonomi global dan menurunnya daya beli masyarakat.

    Deputi Bidang Kreativitas dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif Yuke Sri Rahayu mengatakan konflik geopolitik internasional juga ikut menekan sejumlah subsektor, termasuk fesyen, yang sempat mengalami penurunan permintaan di pasar Amerika Serikat akibat penetapan pajak yang baru.

    Saat ini, lanjutnya, pemerintah dan pelaku industri masih berupaya mencari peluang baru. 

    “Untuk subsektor fesyen memang ada penurunan, terutama di Amerika, tetapi sekarang kami sedang mengalihkan pasar ke negara lain yang lebih siap menerima produk Indonesia,” ujarnya dalam Indonesia Design Week 2025 Jumat (12/5/2025).

    Selain fesyen, subsektor lainnya arsitektur, desain komunikasi visual, desain produk, dan desain interior dinilai memiliki potensi besar untuk berkembang. 

    Melalui berbagai pameran dan forum kolaborasi, Kemenparekraf berharap tercipta platform berkesinambungan yang dapat memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia.

    Meski memiliki potensi besar, Yuke menilai industri kreatif juga masih menghadapi sejumlah tantangan serius. Persoalan permodalan, pemasaran, riset, data, hingga kelembagaan masih menjadi kendala utama. 

    Hal lain yang juga krusial adalah rendahnya kesadaran pelaku usaha terhadap perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

    Oleh karena itu, Kemenparekraf menegaskan bahwa dukungan pemerintah dalam periode 2025–2029 akan difokuskan pada penguatan ekosistem kreatif. 

    Hal ini dilakukan melalui kolaborasi hexahelix, yakni melibatkan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, lembaga keuangan, pelaku pemasaran, media, dan masyarakat.

    “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Penguatan ekosistem ekonomi kreatif hanya bisa tercapai lewat kolaborasi,” jelasnya.

    Sementara itu, Chief Marketing Officer Taco, Anastasia Tirtabudi, mengatakan juga sempat mewaspadai dinamika yang dapat memengaruhi industri desain dan material. Beberapa indikatornya karena pelemahan di sektor properti dan turunannya, seperti penjualan apartemen maupun faktor eksternal lainnya. 

    Namun, untuk saat ini perusahaan masih optimistis industri desain interior bisa bertahan dengan baik.

    Menurutnya, stabilitas ini salah satunya ditopang oleh prioritas proyek dari sektor swasta yang tetap berjalan. 

    Selain itu di tengah kekhawatiran akan pelemahan daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi, Taco melihat industri desain interior masih menunjukkan ketahanan. Hingga kuartal III/2025 tahun ini dia menyebut permintaan dari berbagai proyek untuk desain tercatat tetap stabil dan tidak mengalami penurunan signifikan.

    “Biasanya kita mengeceknya dari proyek yang berjalan. Syukurnya masih steady hingga kuartal III/2025 ini,” ujarnya.

    Menurutnya di tengah kondisi ekonomi yang bergejolak saat ini, pelaku harus melakukan kombinasi inovasi produk, ketahanan kualitas, dan ekspansi distribusi yang menjangkau hingga kota tingkat dua dan tiga. 

    “Industri material interior terus berkembang karena desain dan selera pasar bergerak sangat cepat. Kami harus adaptif, bukan hanya mengikuti tren, tapi juga menjawab kebutuhan riil,” katanya 

    Selain itu dia melihat masih adanya peluang di sektor kreatif, food and beverages (F&B), retail, hingga hospitality yang membutuhkan material interior efisien dan tahan lama.

  • Jakarta Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Reparasi CPU Ponsel

    Jakarta Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Reparasi CPU Ponsel

    Jakarta

    Untuk pertama kalinya, Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan internasional reparasi CPU ponsel bertajuk Borneo Championship – Circuit Global Championship (CGC) 2025 Jakarta.

    Ajang ini sukses digelar di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur pada 30-31 Agustus 2025. Borneo Championship CGC 2025 merupakan hasil kolaborasi antara Borneo Schematic Indonesia dan G-LON China.

    Kompetisi ini menjadi bagian dari rangkaian Circuit Global Championship World Cup Series 2025 yang puncaknya akan berlangsung di Guangzhou, China pada September 2025 mendatang.

    Sejak dibuka, pendaftaran kompetisi ini disebut diserbu masyarakat. Panitia mencatat lebih dari 1.000 tiket terjual setiap hari, dan diperkirakan total pengunjung tembus 2.000 orang selama dua hari pelaksanaan.

    Tak hanya kompetisi, Borneo Championship CGC 2025 juga akan menghadirkan live repair demo, sesi berbagi ilmu antar teknisi dunia, hingga forum interaksi antar pelaku industri servis ponsel.

    Sejumlah teknisi senior dari Indonesia dan dunia hadir, termasuk Wayman Laudari (G-LON Team China) yang dikenal sebagai Master of iPhone Logic Repair. Selain itu, hadir Founder iPhoneFixer India, Hasan Patel.

    Sandiaga Uno. Foto: Circuit Global Championship (CGC)

    CEO dan Founder Borneo Schematic, Rizal Arsyad Dini, mengatakan ajang ini bukan sekadar lomba teknisi, melainkan bagian dari upaya membangun ekosistem reparasi ponsel yang lebih profesional dan terintegrasi secara global.

    “Kami ingin menaikkan standar kompetensi teknisi ponsel Indonesia dan Asia, membuka kolaborasi lintas brand, serta menghubungkan talenta lokal ke ekosistem global,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET.

    Juara nasional kategori CPU iPhone akan langsung diterbangkan ke Guangzhou, China, untuk mewakili Indonesia di CGC World Cup Final 2025. Di sana, mereka akan bertarung dengan para teknisi terbaik dunia.

    Ajang ini pun mendapat dukungan penuh dari Sandiaga Salahuddin Uno. Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia itu berharap kehadiran CGC 2025 menjadi wadah untuk membangun kemandirian ekonomi melalui peningkatan kualitas SDM teknisi ponsel Indonesia.

    Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno memberikan motivasi, business review dan sharing session kepada para peserta. “Ini bukan hanya lomba, tapi langkah strategis untuk menciptakan ekosistem yang mandiri dan berdaya saing global,” ujarnya.

    (fyk/fay)

  • dari Benih Lokal hingga Pertanian Organik

    dari Benih Lokal hingga Pertanian Organik

    Jakarta: Ajang penghargaan bagi para pahlawan pangan Svarna Bhumi Award 2025 kembali digelar. Pada tahun ini ada lima pejuang pertanian dan pangan yang menjadi sorotan berkat darmabakti mereka melestarikan benih, menjaga ekologi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan desa.

    Svarna Bhumi Award 2025 digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta pada Minggu, 24 Agustus 2025. Tokoh pertanian dan pangan menerima penghargaan tersebut atas dedikasi mereka menjaga kedaulatan pangan dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia.

    Svarna Bhumi Award akan terus menjadi ruang apresiasi sekaligus komunikasi bagi pejuang pangan di seluruh Indonesia. “Kita ingin meningkatkan regenerasi petani, adopsi teknologi, dan kecintaan terhadap pangan lokal,” ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi.

    Berikut ini 5 tokoh inspiratif pahlawan pertanian dan pangan peraih Svarna Bhumi Award 2025

    1.Kurniawan Adi Prasetyo: Sang Penjaga Benih Lokal 

    Kurniawan, pendiri komunitas Petani Militan dan Sedesa Farm, menerima penghargaan berkat kiprahnya dalam pelestarian benih lokal dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Ia mendirikan bank benih di Lamongan, Probolinggo, dan Jember dengan koleksi lebih dari 500 varietas padi lokal, 75 varietas jagung, serta puluhan jenis kacang-kacangan.

    (Foto: Dok.)

    Keberhasilannya dalam membangun komunitas serta mengoleksi benih lokal ini berkat ketekunannya melakukan riset ke hutan, desa adat, hingga wilayah terpencil. Dari perjalanan itu, ia menemukan beragam tanaman unik yang belum banyak dikenal, termasuk bambu lokal. 

    Sejak saat itu, ia menyadari Indonesia memiliki kekayaan genetik benih yang luar biasa.

    Selama perjalanan kariernya, ia telah mengantongi berbagai penghargaan, mulai dari Pemuda Utama Lamongan (2019), Pemuda Pelopor Bidang Pangan Jawa Timur (2020), hingga Petani Milenial Inovatif Jawa Timur (2024).

    Setelah menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025, Kurniawan menyampaikan rasa syukur dan harapan agar gerakan pelestarian benih lokal terus berkembang.

    “Tentunya kami sangat berbangga, karena Alhamdulillah kita bisa mendapatkan penghargaan ini. Semoga ke depan ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk berkembang lebih baik-baiknya,” ujar Kurniawan.

    2. Nisya Saadah Wargadipura: Merawat Ekologi lewat Pesantren

    Nisya dikenal sebagai guru tani yang mengintegrasikan pertanian organik dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin. Ia bersama suaminya mendirikan Pesantren Ath Thaariq.

    Sejak berdiri pada 2008 Pesantren Ath Thaariq telah melahirkan sekitar 5.000 santri dari berbagai daerah di Indonesia. Santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga praktik bertani organik, menjaga tanah, hingga pola makan sehat. Jumlah santri dibatasi hanya 30 orang per angkatan sesuai kapasitas lahan.

    Di pesantren itu, keduanya berbagi peran. Ibang menanamkan nilai agama yang berkaitan dengan ekologi, sementara Nisya menekuni keragaman hayati. Dari lahan seluas satu hektare, mereka menanam lebih dari 400 jenis tanaman pangan dan obat secara organik, tanpa pestisida maupun pupuk kimia. Sistem zonasi mereka meliputi benih, sawah, sayuran, perikanan, hingga tanaman liar.

    Penghargaan Svarna Bhumi Award juga diterima Nisya Saadah Wargadipura. Penghargaan ini diterima oleh putrinya, Salwa, yang menekankan semangat pesantren ekologi Ath Thaariq.

    “Apresiasi Svarna Bhumi ini menjadi lampu kami untuk terus bergerak dalam menyebarkan pengetahuan diri kita,” kata Salwa.
     

    3. Asep Hidayat Hidupkan Kembali Hanjeli yang Hampir Punah

    Asep Hidayat yang merupakan mantan buruh migran ini sukses membangun desa wisata berbasis hanjeli di Sukabumi. Di tangan Asep hanjeli yang hampir punah kembali hidup dan membangkitkan ekonomi desa.

    “Dulu hanjeli ini banyak yang tidak mengenal, bahkan sudah hampir mau punah. Dari hanjeli, kami olah jadi produk. Ada dodol, ada berbagai produk lainnya. Termasuk kami menjadi lokasi eduwisata pertama di Indonesia,” katanya.

    Asep mulai membudidayakannya sejak 2012. Tak hanya membeli dari petani, Asep juga mengembangkan sistem pemberdayaan warga. Ia membeli hasil panen hanjeli dengan harga Rp4.000–5.000 per kilogram, lebih tinggi dari gabah padi.

    Upayanya tak hanya berhenti di budidaya. Ia membangun konsep Integrated Tourism Farming (ITF) yang menggabungkan pertanian, edukasi, dan wisata. Dari hanjeli, berbagai produk lahir, mulai dari dodol, rengginang, bubur, hingga sereal cepat saji. Ia bahkan mendirikan Yayasan Rumah Hanjeli Indonesia pada 2021 untuk memasarkan produk hingga ke luar negeri.

    Gerakan yang dipelopori Asep mengubah wajah desanya. Sejak 2017, Desa Waluran Mandiri resmi menjadi desa eduwisata hanjeli. Kehadiran wisatawan lokal dan mancanegara membuka lapangan pekerjaan baru, dari homestay hingga UMKM. Mantan buruh migran yang dulu mencari penghidupan ke luar negeri kini ikut menjadi pemandu wisata di kampung halaman sendiri.

    Hanjeli juga memberi dampak sosial dan ekonomi. Penjualan yang semula hanya 5 ton per tahun, kini meningkat hingga 20 ton per tahun. Wisata berbasis hanjeli berkembang dengan adanya museum, rumah baca, hingga program edukasi bagi mahasiswa dan pelajar.

    Selain hanjeli, ia juga menggagas program ‘Pirus’ (pipir imah diurus) yang mengajak warga memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk menanam sayuran. Program ini berkembang menjadi ‘Budisalamber’ (budidaya ikan dan sayuran dalam ember) sebagai solusi bank pangan keluarga.

    Visinya kini adalah menjadikan Sukabumi sebagai pusat agrowisata terintegrasi yang menggabungkan wisata, pangan, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.

    Dedikasi Asep mengundang perhatian publik. Ia pernah meraih Kalpataru Provinsi Jawa Barat, Anugerah Desa Wisata Kemenparekraf, hingga Responsible Tourism Award in Southeast Asia di Malaysia. Namanya pun tercatat sebagai finalis tingkat dunia di bidang pariwisata berkelanjutan.

    4. Agus Wibowo: Cuan dari Kentang dan Cabai 

    Menjadi orang pertama di dusunnya yang berhasil lulus kuliah, Agus sukses menjadikan cabe dan kentang sebagai sumber cuan. Lulusan S1 Agroteknologi di Surakarta, merasa punya tanggung jawab moral sebagai anak pertama dari dusunnya yang menempuh kuliah untuk membawa manfaat bagi komunitasnya.

    Ia mendirikan badan usaha sendiri dan sempat menorehkan prestasi internasional, termasuk menjadi pemenang Global Student Entrepreneur Award di Singapura pada 2019. Hal ini semakin menguatkan tekadnya meyakinkan petani bahwa pertanian bisa dijalankan secara profesional.

    Awalnya ia fokus pada pengembangan bibit kentang unggul. Kini, bersama mitra, ia mampu menghasilkan 20–30 ton kentang per bulan dari lahan 3 hektare pribadi serta lahan tambahan petani mitra. Kentang industri dipasarkan ke perusahaan besar seperti Indofood, sementara kentang konsumsi dipasarkan ke pasar tradisional di Semarang, Solo, dan Yogyakarta.

    Tidak hanya itu, Agus juga mendirikan koperasi hortikultura di Magelang pada 2022. Koperasi ini menerapkan sistem lelang agar petani memperoleh harga lebih baik. Saat ini, koperasi memiliki sekitar 2.000 petani mitra dengan volume produksi cabai mencapai 2–10 ton per hari, bahkan menjadi salah satu tempat stok nasional yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.

    Koperasi ini tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga menjalankan fungsi edukasi. Agus rutin memberikan pelatihan dan transfer teknologi bagi petani, mahasiswa, hingga peserta program pertanian.

     Usai menerima penghargaan, ia menegaskan pentingnya regenerasi petani.

    “Ini menjadi salah satu bukti bahwa kami sebagai pemuda pertanian di Indonesia juga bisa berkarya melalui desa-desa kecil,” ujarnya.

    5. Untung Wijanarko: Bertahan di Lereng Merapi dengan Pertanian Organik

    Lahir dan besar dari keluarga petani sederhana, Untung Wijanarko terbiasa membantu orang tuanya menanam dan memasarkan selada sejak remaja. Dari hasil pemasaran ke berbagai pasar dan rumah makan di Yogyakarta, ia berhasil membiayai pendidikannya hingga lulus kuliah D3 Bahasa Inggris.

    Meski sempat bekerja di berbagai industri, termasuk media, perhotelan, dan penerbangan, hatinya kembali ke dunia pertanian. Tahun 2008, bersama tujuh rekannya, ia mendirikan Tani Organik Merapi (TOM) di lereng Gunung Merapi.

    “Kenapa saya tertarik dunia pertanian? Terus terang, saya dari keluarga petani. Kondisi ekonomi memang kurang mampu. Di situ saya melihat petani hanya berpikir bagaimana mencukupi kehidupan sehari-hari, bukan menabung atau menyekolahkan anak. Dari situ saya merasa harus ada perubahan,” katanya.

    Untung mengusung filosofi bertani secara bijak, yakni bertani tanpa merusak tanah. Ia mulai fokus pada pertanian organik setelah menyadari dampak penggunaan bahan kimia terhadap lahan dan kesehatan masyarakat.

    “Bertani secara bijak adalah bertani dengan tidak merusak kondisi tanah kita, dengan memberikan hasil produksi yang sehat agar masyarakat menjadi sehat dan cerdas untuk anak cucu kita,” tuturnya.

    Ketekunannya tidak lepas dari ujian berat. Erupsi Merapi 2010 hampir membuat Tani Organik Merapi (TOM) gulung tikar. Dari delapan orang pendiri, hanya Untung dan rekannya, Sudiarto, yang bertahan. Ia bahkan harus menggadaikan motor dan meminjam uang demi menjaga kelangsungan usaha dan pekerja.

    Namun, titik balik hadir pada 2013 ketika TOM menjalin kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Bank Indonesia serta mendapatkan sertifikasi organik. Sejak itu, produk TOM mulai masuk ke jaringan pasar modern seperti Superindo, Carrefour, Hypermart, hingga Indogrosir.

    Kini, setelah 17 tahun, TOM berkembang pesat dengan lahan seluas 1 hektare sebagai pusat kegiatan, didukung 14 karyawan, dan bermitra dengan puluhan kelompok tani dengan total lahan garapan 25 hektare. Setiap hari, TOM memasok hingga 300 kilogram sayuran organik ke berbagai supermarket dengan omzet miliaran rupiah per tahun.

    Berbagai penghargaan telah diraih Untung dan TOM, mulai dari Adhikarya Pangan Nusantara 2016, Prestator Pejuang Perekonomian Rakyat 2015, hingga International Organic Farming Innovation Award 2021 dari IFOAM di Korea Selatan.

    “Kami ingin memberikan inspirasi kepada anak-anak muda bahwa dunia pertanian tidak hanya bisa dipandang sebelah mata. Dunia pertanian adalah masa depan,” kata Untung, usai menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025.

    Jakarta: Ajang penghargaan bagi para pahlawan pangan Svarna Bhumi Award 2025 kembali digelar. Pada tahun ini ada lima pejuang pertanian dan pangan yang menjadi sorotan berkat darmabakti mereka melestarikan benih, menjaga ekologi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan desa.
     
    Svarna Bhumi Award 2025 digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta pada Minggu, 24 Agustus 2025. Tokoh pertanian dan pangan menerima penghargaan tersebut atas dedikasi mereka menjaga kedaulatan pangan dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia.
     
    Svarna Bhumi Award akan terus menjadi ruang apresiasi sekaligus komunikasi bagi pejuang pangan di seluruh Indonesia. “Kita ingin meningkatkan regenerasi petani, adopsi teknologi, dan kecintaan terhadap pangan lokal,” ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi.

    Berikut ini 5 tokoh inspiratif pahlawan pertanian dan pangan peraih Svarna Bhumi Award 2025
     
    1.Kurniawan Adi Prasetyo: Sang Penjaga Benih Lokal 
     
    Kurniawan, pendiri komunitas Petani Militan dan Sedesa Farm, menerima penghargaan berkat kiprahnya dalam pelestarian benih lokal dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Ia mendirikan bank benih di Lamongan, Probolinggo, dan Jember dengan koleksi lebih dari 500 varietas padi lokal, 75 varietas jagung, serta puluhan jenis kacang-kacangan.
     

    (Foto: Dok.)
     
    Keberhasilannya dalam membangun komunitas serta mengoleksi benih lokal ini berkat ketekunannya melakukan riset ke hutan, desa adat, hingga wilayah terpencil. Dari perjalanan itu, ia menemukan beragam tanaman unik yang belum banyak dikenal, termasuk bambu lokal. 
     
    Sejak saat itu, ia menyadari Indonesia memiliki kekayaan genetik benih yang luar biasa.
     
    Selama perjalanan kariernya, ia telah mengantongi berbagai penghargaan, mulai dari Pemuda Utama Lamongan (2019), Pemuda Pelopor Bidang Pangan Jawa Timur (2020), hingga Petani Milenial Inovatif Jawa Timur (2024).
     
    Setelah menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025, Kurniawan menyampaikan rasa syukur dan harapan agar gerakan pelestarian benih lokal terus berkembang.
     
    “Tentunya kami sangat berbangga, karena Alhamdulillah kita bisa mendapatkan penghargaan ini. Semoga ke depan ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk berkembang lebih baik-baiknya,” ujar Kurniawan.
     
    2. Nisya Saadah Wargadipura: Merawat Ekologi lewat Pesantren
     
    Nisya dikenal sebagai guru tani yang mengintegrasikan pertanian organik dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin. Ia bersama suaminya mendirikan Pesantren Ath Thaariq.
     
    Sejak berdiri pada 2008 Pesantren Ath Thaariq telah melahirkan sekitar 5.000 santri dari berbagai daerah di Indonesia. Santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga praktik bertani organik, menjaga tanah, hingga pola makan sehat. Jumlah santri dibatasi hanya 30 orang per angkatan sesuai kapasitas lahan.
     
    Di pesantren itu, keduanya berbagi peran. Ibang menanamkan nilai agama yang berkaitan dengan ekologi, sementara Nisya menekuni keragaman hayati. Dari lahan seluas satu hektare, mereka menanam lebih dari 400 jenis tanaman pangan dan obat secara organik, tanpa pestisida maupun pupuk kimia. Sistem zonasi mereka meliputi benih, sawah, sayuran, perikanan, hingga tanaman liar.
     
    Penghargaan Svarna Bhumi Award juga diterima Nisya Saadah Wargadipura. Penghargaan ini diterima oleh putrinya, Salwa, yang menekankan semangat pesantren ekologi Ath Thaariq.
     
    “Apresiasi Svarna Bhumi ini menjadi lampu kami untuk terus bergerak dalam menyebarkan pengetahuan diri kita,” kata Salwa.
     

     
    3. Asep Hidayat Hidupkan Kembali Hanjeli yang Hampir Punah
     
    Asep Hidayat yang merupakan mantan buruh migran ini sukses membangun desa wisata berbasis hanjeli di Sukabumi. Di tangan Asep hanjeli yang hampir punah kembali hidup dan membangkitkan ekonomi desa.
     
    “Dulu hanjeli ini banyak yang tidak mengenal, bahkan sudah hampir mau punah. Dari hanjeli, kami olah jadi produk. Ada dodol, ada berbagai produk lainnya. Termasuk kami menjadi lokasi eduwisata pertama di Indonesia,” katanya.
     
    Asep mulai membudidayakannya sejak 2012. Tak hanya membeli dari petani, Asep juga mengembangkan sistem pemberdayaan warga. Ia membeli hasil panen hanjeli dengan harga Rp4.000–5.000 per kilogram, lebih tinggi dari gabah padi.
     
    Upayanya tak hanya berhenti di budidaya. Ia membangun konsep Integrated Tourism Farming (ITF) yang menggabungkan pertanian, edukasi, dan wisata. Dari hanjeli, berbagai produk lahir, mulai dari dodol, rengginang, bubur, hingga sereal cepat saji. Ia bahkan mendirikan Yayasan Rumah Hanjeli Indonesia pada 2021 untuk memasarkan produk hingga ke luar negeri.
     
    Gerakan yang dipelopori Asep mengubah wajah desanya. Sejak 2017, Desa Waluran Mandiri resmi menjadi desa eduwisata hanjeli. Kehadiran wisatawan lokal dan mancanegara membuka lapangan pekerjaan baru, dari homestay hingga UMKM. Mantan buruh migran yang dulu mencari penghidupan ke luar negeri kini ikut menjadi pemandu wisata di kampung halaman sendiri.
     
    Hanjeli juga memberi dampak sosial dan ekonomi. Penjualan yang semula hanya 5 ton per tahun, kini meningkat hingga 20 ton per tahun. Wisata berbasis hanjeli berkembang dengan adanya museum, rumah baca, hingga program edukasi bagi mahasiswa dan pelajar.
     
    Selain hanjeli, ia juga menggagas program ‘Pirus’ (pipir imah diurus) yang mengajak warga memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk menanam sayuran. Program ini berkembang menjadi ‘Budisalamber’ (budidaya ikan dan sayuran dalam ember) sebagai solusi bank pangan keluarga.
     
    Visinya kini adalah menjadikan Sukabumi sebagai pusat agrowisata terintegrasi yang menggabungkan wisata, pangan, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.
     
    Dedikasi Asep mengundang perhatian publik. Ia pernah meraih Kalpataru Provinsi Jawa Barat, Anugerah Desa Wisata Kemenparekraf, hingga Responsible Tourism Award in Southeast Asia di Malaysia. Namanya pun tercatat sebagai finalis tingkat dunia di bidang pariwisata berkelanjutan.
     
    4. Agus Wibowo: Cuan dari Kentang dan Cabai 
     
    Menjadi orang pertama di dusunnya yang berhasil lulus kuliah, Agus sukses menjadikan cabe dan kentang sebagai sumber cuan. Lulusan S1 Agroteknologi di Surakarta, merasa punya tanggung jawab moral sebagai anak pertama dari dusunnya yang menempuh kuliah untuk membawa manfaat bagi komunitasnya.
     
    Ia mendirikan badan usaha sendiri dan sempat menorehkan prestasi internasional, termasuk menjadi pemenang Global Student Entrepreneur Award di Singapura pada 2019. Hal ini semakin menguatkan tekadnya meyakinkan petani bahwa pertanian bisa dijalankan secara profesional.
     
    Awalnya ia fokus pada pengembangan bibit kentang unggul. Kini, bersama mitra, ia mampu menghasilkan 20–30 ton kentang per bulan dari lahan 3 hektare pribadi serta lahan tambahan petani mitra. Kentang industri dipasarkan ke perusahaan besar seperti Indofood, sementara kentang konsumsi dipasarkan ke pasar tradisional di Semarang, Solo, dan Yogyakarta.
     
    Tidak hanya itu, Agus juga mendirikan koperasi hortikultura di Magelang pada 2022. Koperasi ini menerapkan sistem lelang agar petani memperoleh harga lebih baik. Saat ini, koperasi memiliki sekitar 2.000 petani mitra dengan volume produksi cabai mencapai 2–10 ton per hari, bahkan menjadi salah satu tempat stok nasional yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.
     
    Koperasi ini tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga menjalankan fungsi edukasi. Agus rutin memberikan pelatihan dan transfer teknologi bagi petani, mahasiswa, hingga peserta program pertanian.
     
     Usai menerima penghargaan, ia menegaskan pentingnya regenerasi petani.
     
    “Ini menjadi salah satu bukti bahwa kami sebagai pemuda pertanian di Indonesia juga bisa berkarya melalui desa-desa kecil,” ujarnya.
     
    5. Untung Wijanarko: Bertahan di Lereng Merapi dengan Pertanian Organik
     
    Lahir dan besar dari keluarga petani sederhana, Untung Wijanarko terbiasa membantu orang tuanya menanam dan memasarkan selada sejak remaja. Dari hasil pemasaran ke berbagai pasar dan rumah makan di Yogyakarta, ia berhasil membiayai pendidikannya hingga lulus kuliah D3 Bahasa Inggris.
     
    Meski sempat bekerja di berbagai industri, termasuk media, perhotelan, dan penerbangan, hatinya kembali ke dunia pertanian. Tahun 2008, bersama tujuh rekannya, ia mendirikan Tani Organik Merapi (TOM) di lereng Gunung Merapi.
     
    “Kenapa saya tertarik dunia pertanian? Terus terang, saya dari keluarga petani. Kondisi ekonomi memang kurang mampu. Di situ saya melihat petani hanya berpikir bagaimana mencukupi kehidupan sehari-hari, bukan menabung atau menyekolahkan anak. Dari situ saya merasa harus ada perubahan,” katanya.
     
    Untung mengusung filosofi bertani secara bijak, yakni bertani tanpa merusak tanah. Ia mulai fokus pada pertanian organik setelah menyadari dampak penggunaan bahan kimia terhadap lahan dan kesehatan masyarakat.
     
    “Bertani secara bijak adalah bertani dengan tidak merusak kondisi tanah kita, dengan memberikan hasil produksi yang sehat agar masyarakat menjadi sehat dan cerdas untuk anak cucu kita,” tuturnya.
     
    Ketekunannya tidak lepas dari ujian berat. Erupsi Merapi 2010 hampir membuat Tani Organik Merapi (TOM) gulung tikar. Dari delapan orang pendiri, hanya Untung dan rekannya, Sudiarto, yang bertahan. Ia bahkan harus menggadaikan motor dan meminjam uang demi menjaga kelangsungan usaha dan pekerja.
     
    Namun, titik balik hadir pada 2013 ketika TOM menjalin kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Bank Indonesia serta mendapatkan sertifikasi organik. Sejak itu, produk TOM mulai masuk ke jaringan pasar modern seperti Superindo, Carrefour, Hypermart, hingga Indogrosir.
     
    Kini, setelah 17 tahun, TOM berkembang pesat dengan lahan seluas 1 hektare sebagai pusat kegiatan, didukung 14 karyawan, dan bermitra dengan puluhan kelompok tani dengan total lahan garapan 25 hektare. Setiap hari, TOM memasok hingga 300 kilogram sayuran organik ke berbagai supermarket dengan omzet miliaran rupiah per tahun.
     
    Berbagai penghargaan telah diraih Untung dan TOM, mulai dari Adhikarya Pangan Nusantara 2016, Prestator Pejuang Perekonomian Rakyat 2015, hingga International Organic Farming Innovation Award 2021 dari IFOAM di Korea Selatan.
     
    “Kami ingin memberikan inspirasi kepada anak-anak muda bahwa dunia pertanian tidak hanya bisa dipandang sebelah mata. Dunia pertanian adalah masa depan,” kata Untung, usai menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Pemerintah fasilitasi dialog atasi polemik royalti musik

    Pemerintah fasilitasi dialog atasi polemik royalti musik

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi saat menyampaikan keterangan di agenda konferensi pers, bertempat di Kantor PCO, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025). ANTARA/Andi Firdaus.

    Pemerintah fasilitasi dialog atasi polemik royalti musik
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 14 Agustus 2025 – 17:29 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah memfasilitasi penyelesaian polemik royalti musik melalui dialog konstruktif antarpemangku kepentingan untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan masing-masing pihak terkait, kata pejabat Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi, dalam konferensi pers di Kantor PCO, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, mengingatkan bahwa sudah ada lembaga yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk memfasilitasi penghargaan atas karya seniman agar mendapat apresiasi dan imbal jasa yang layak.

    “Supaya hasil karya mereka itu mendapatkan penghargaan dan apresiasi yang layak,” katanya.

    Hasan menyebut proses pembahasan masih berjalan dan belum final. Karena itu, ke depan komunikasi akan diperkuat agar solusi yang dihasilkan menguntungkan semua pihak, mulai dari seniman, pengelola hotel, restoran, tempat hiburan, hingga masyarakat.

    “Kita cari win-win solution,” ujarnya.

    Ia menambahkan, kementerian terkait seperti Kemenparekraf, Kemenkum, serta para pemangku kepentingan lain akan membicarakan secara rinci mekanisme dan implementasi di lapangan.

    “Apresiasi terhadap hasil karya-karya mereka juga harus dipikirkan dan kita belum terbiasa dengan ini. Kita step by step, nanti akan mencari jalan keluar untuk hal ini,” kata Hasan.

    Polemik royalti musik kembali mencuat setelah sejumlah gugatan hukum antara pencipta lagu dan penyanyi, serta keluhan pelaku usaha yang merasa terbebani kewajiban pembayaran atas musik yang diputar. Sejumlah musisi menuding sengketa ini dipicu ketidakjelasan aturan, tumpang tindih kebijakan, dan rendahnya transparansi distribusi royalti oleh Lembaga Manajemen Kolektif (LMK).

    Beberapa musisi mendorong sistem direct license agar pembayaran mengalir langsung ke pencipta lagu, namun mekanisme ini dinilai berpotensi melanggar regulasi yang berlaku. Sementara itu, pemilik kafe dan restoran khawatir memutar musik Indonesia karena takut dikenai biaya tambahan.

    Sumber : Antara

  • Jember Fashion Carnival 2025 Catatkan Sejarah, Gus Fawait Janjikan Gelaran Lebih Megah Tahun Depan – Page 3

    Jember Fashion Carnival 2025 Catatkan Sejarah, Gus Fawait Janjikan Gelaran Lebih Megah Tahun Depan – Page 3

    Liputan6.com, Jember Puncak Jember Fashion Carnival (JFC) 2025 di era kepemimpinan Bupati Jember Muhammad Fawait atau Gus Darling, tercatat sebagai gelaran terbesar sepanjang sejarah karnaval. Grand Carnival pada Minggu, 10 Agustus 2025, dimulai dari Alun-Alun Jember Nusantara dan berparade menuju Gedung Serbaguna Jember. 

    Ribuan penonton memadati rute karnaval untuk menyaksikan parade busana spektakuler karya anak-anak muda Jember yang telah mengharumkan nama daerah di tingkat nasional hingga internasional. Acara dibuka dengan sambutan Bupati Jember Muhammad Fawait dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Ni Luh Puspa.

    Dalam sambutannya, Gus Fawait menegaskan komitmen untuk terus mengembangkan JFC dan sektor pariwisata daerah.

    “Sekarang mata seluruh Indonesia bahkan dunia mengarah pada Kabupaten Jember berkat anak-anak muda yang tergabung di JFC. Tahun ini adalah JFC terbesar, dan tahun depan harus lebih besar lagi,” ujar Bupati Gus Fawait.

    Presiden JFC Budi Setiawan menyebut JFC 2025 sebagai gelaran paling spektakuler sejak pertama kali diadakan

    “Alhamdulillah, Yang Maha Kuasa memberikan kesempatan kepada kita untuk menggelar pertunjukan spektakuler seperti yang baru saja kita saksikan bersama. Setiap tahun kami berupaya menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan tahun ini terbukti menjadi yang terbesar sepanjang sejarah JFC,” ujarnya.

    Budi menambahkan, keistimewaan JFC 2025 tidak hanya terletak pada kemegahan kostum, tetapi juga pada kolaborasi besar yang terjalin antara desainer muda, peserta karnaval, tim kreatif, dan seluruh pendukung acara. 

    “Yang spektakuler bukan hanya kostumnya, tetapi kolaborasi semua komponen di sini. Semua pihak yang terlibat bekerja dengan dedikasi tinggi untuk menghadirkan karya yang mengangkat nama Jember di kancah nasional maupun internasional,” tambahnya.

  • Versi Sandiaga Uno ‘Rojali’ Bukan Rombongan Jarang Beli, Tapi Ini

    Versi Sandiaga Uno ‘Rojali’ Bukan Rombongan Jarang Beli, Tapi Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengusaha ternama, Sandiaga Uno merespons fenomena “rombongan jarang beli” (Rojali) dan “rombongan hanya nanya” (Rohana) yang tengah marak di Indonesia, terutama yang terjadi di pusat perbelanjaan atau mall.

    Pengusaha yang juga mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ini mengatakan istilah tersebut berkebalikan dengan masa ketika Ia masih menjabat sebagai Menparekraf. Sandiaga justru menciptakan Rojali yang kepanjangan dari “rombongan jadi beli” dan Rogana alias “rombongan enggak pakai nawar-nawar”.

    “Rojali-Rohana lagi marak ya. Padahal dulu waktu saya di pemerintahan, Rojali itu artinya rombongan yang jadi beli. Jadi kalau dulu ada yang menyebut bahwa Rohana, rombongan yang hanya nanya-nanya attau Rohali, rombongan yang hanya lihat-lihat. Saya menciptakan dulu Rojali, rombongan yang jadi beli dan Rogana, rombongan yang enggak pakai nawar-nawar,” kata Sandiaga dalam unggahan video di akun Instagram @sandiuno, dikutip Minggu (10/8/2025).

    Bahkan, Sandiaga pun membandingkan salah satu mal di Amerika Serikat (AS) yang juga masih cukup ramai pengunjung. Sebagai informasi saja, ekonomi AS juga ditopang oleh konsumsi masyarakat.

    “Saya sekarang berada di sebuah mall yang sangat ramai, yaitu Tyson Corner Center di Fairfax County. Kita lihat bagaimana mal ini sangat ramai kunjungan daripada para masyarakat. Kita bisa melihat ekonomi Amerika juga digerakkan oleh konsumsi,” ujar Sandiaga.

    Sandiaga menambahkan, dengan adanya Rojali dan Rogana saat dirinya masih di pemerintahan, hal tersebut bisa menggerakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal dan berdampak pada konsumsi masyarakat.

    Selain itu, Sandiaga menyarankan kepada pelaku usaha terutama pengelola mall untuk dapat menghadirkan program-program atau kegiatan yang dapat menjaring masyarakat untuk kembali tertarik berkunjung ke mal.

    Foto: Sejumlah pengujung melintas di salah satu mal di kawasan Jakarta Selatan, Senin, (28/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
    Sejumlah pengujung melintas di salah satu mal di kawasan Jakarta Selatan, Senin, (28/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    “Rojali dan Rogana dulu itulah yang mendorong UMKM lokal. Di mana program-program yang bisa dilakukan mall-mall untuk meramaikan kunjungan daripada para pelanggan. Bisa event-nya itu ada event ekonomi kreatif. Event-event yang berkaitan dengan sales, promo, dan lain-lain,” ungkap Sandiaga.

    Tak hanya itu saja, pengelola mall juga dapat menjaring masyarakat dengan kegiatan lainnya, terutama berkaitan dengan ekonomi kreatif seperti promo, film, animasi, dan lain-lainnya.

    “Kita harus balikkan dengan kegiatan-kegiatan yang inovatif. Mungkin itu bisa musik, ekonomi kreatif lainnya di mall-mall. Bisa juga promo, film, dan juga animasi. Ini bisa kita hadirkan sehingga daya beli bisa terdongkrak. Apalagi ini awal bulan ya, baru saja gajian,” ujarnya.

    Sandiaga juga menyarankan kepada pemerintah atau pihak terkait saat ini untuk mendorong masyarakat terutama kalangan menengah ke atas agar dapat kembali berbelanja karena daya beli yang lesu juga disebabkan masyarakat menengah ke atas yang sedang menahan belanja.

    “Pemerintah harus jeli melihat bagaimana daya beli yang sedang turun ini. Bisa kita balikan keadaannya dengan kerjasama bersama dengan sektor swasta, untuk mendorong kegiatan berbelanja, terutama untuk kelas menengah ke atas. Karena dengan kelas ini berbelanja, maka akan kembali mengangkat ekonomi yang juga di level pertumbuhan yang melingkupi seluruh ekonomi nasional,” ucapnya.

    “Mudah-mudahan ini bisa membawa inspirasi kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Untuk memastikan jangan menjadi rojali rombongan jarang beli. Tapi menjadi rojali rombongan yang jadi beli,” tutup Sandiaga.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Para Menteri Bicara Soal Rencana Prabowo Reshuffle Kabinet

    Para Menteri Bicara Soal Rencana Prabowo Reshuffle Kabinet

    Bisnis.com, JAKARTA – Isu reshuffle kabinet kembali mencuat usai Presiden Prabowo Subianto menyinggungnya dalam Rapat Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Kepresidenan, Rabu (6/8/2025).

    Dalam sidang tersebut, Prabowo disebut sempat menyampaikan arahannya soal kinerja jajaran menterinya dan menyinggung terkait dengan potensi mengenai ada atau tidaknya perombakan dalam waktu dekat.

    Sejumlah menteri yang hadir mengonfirmasi pernyataan Presiden itu. Misalnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan yang awalnya enggan mengomentari secara gamblang soal pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang disebut menyinggung tidak akan ada perombakan (reshuffle) kabinet dalam waktu dekat.

    Saat ditanya wartawan usai menghadiri rapat kabinet di Istana, Zulhas hanya memberi jawaban diplomatis dan meminta agar pertanyaan tersebut dialamatkan kepada Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi

    “Tanya Pak Anu lah, tanya Pak Hasan. Saya kan orang partainya, tanya aja beliau ya,” kata Zulkifli di Kompleks Istana Kepresidenan.

    Saat ditanya apakah dirinya juga mendengar langsung pernyataan Presiden, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu kembali menjawab singkat.

    “Tanya Pak Anu lah, tanya Pak Hasan. Terima kasih ya,” ucapnya singkat.

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Teuku Riefky juga menanggapi kabar soal kemungkinan reshuffle kabinet.

    Dia membenarkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sempat menyinggung soal ini dalam sidang kabinet. Namun, dia enggan merinci lebih lanjut.

    “Ya, disampaikan. Tapi nanti tanya langsung sama Mensesneg [Prasetyo Hadi] ya,” singkat Riefky.

    Di sisi lain, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri mengonfirmasi bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak berencana melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat. 

    Hal itu disampaikan Presiden pada akhir pengarahan dalam rapat kabinet hari ini di Istana Kepresidenan.

    “Iya, benar,” kata Widiyanti saat ditanya apakah Presiden menyatakan tidak akan melakukan reshuffle.

    Menurut dia, alasan Presiden cukup jelas dan positif lantaran kinerja pembantunya di kabinet yang diklaim bekerja dengan baik.

    “Karena beliau senang dan happy dengan kinerja menteri-menterinya,” ujar Widiyanti.