Kementrian Lembaga: kemenparekraf

  • Bukan di PIK2, Ini Lokasi PSN Tropical Coastland

    Bukan di PIK2, Ini Lokasi PSN Tropical Coastland

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menetapkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tropical Coastland. Lantas, Tropical Coastland digadang-gadang akan menjadi destinasi wisata hijau yang mengutamakan kelestarian lingkungan dan pembangunan berbasis hijau.

    Asal tahu saja, Tropical Coastland menjadi salah satu dari 14 PSN baru yang ditetapkan pemerintah di sektor pengembangan kawasan pariwisata.

    Secara umum, Tropical Coastland merupakan pengembangan wilayah berbasis hijau dengan luas kurang lebih 1.836 hektare (Ha) yang berada di pesisir pantai Tangerang Utara. Kawasan ini ditujukan sebagai destinasi pariwisata baru yang berwawasan hijau guna meningkatkan daya tarik bagi para wisatawan.

    Dasar hukum PSN Tropical Coastland tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden (Perpres) No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Merujuk pada Pasal 1, proyek PSN adalah proyek yang memiliki dampak pada pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    Secara lebih lanjut, PSN adalah proyek dan/atau program yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau badan usaha yang memiliki sifat strategis untuk peningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.

    PSN Tropical Coastland juga memiliki landasan hukum lainnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 42 Tahun 2021 tentang Kemudahan Proyek Strategi Nasional. Dalam aturan tersebut, salah satu bentuk dukungan untuk pelaksanaan PSN adalah berupa jaminan pemerintah.

    PSN sendiri pada dasarnya ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Di antaranya adalah pemerataan ekonomi berbasis pengembangan wilayah, perluasan lapangan pekerjaan, pemerataan sektor pembangunan, hingga keterlibatan pihak swasta dalam pembiayaan secara mandiri.

    Sebagai PSN, pembangunan Tropical Coastland menelan biaya investasi sekitar Rp 39 triliun dengan sumber pendanaan non-APBN. Proyek Tropical Coastland mencakup pengembangan Green Area dan Eco City yang berdampingan di PIK2, Provinsi Banten. Proyek ini akan menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja secara langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek berganda (multiplier effect).

    Tropical Coastland juga didesain untuk mengakomodasi kawasan wisata mangrove yang merupakan mekanisme pengamanan pesisir yang bersifat alami.

    Ketika Tropical Coastland sepenuhnya beroperasi, diharapkan akan ada 10 juta wisatawan yang berkunjung ke kawasan berbasis hijau tersebut. Potensi ini yang membuat Tropical Coastland menjadi PSN sektor pariwisata dan mendapat dukungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

    Sementara itu, Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid memastikan, status PSN bukan disematkan pada wilayah PIK2, melainkan hanya wilayah pengembangan Tropical Coastland.

    “Yang menjadi PSN itu bukan kawasan perumahannya, tapi yang khusus untuk pariwisata, coastland. Jadi kayak wisata pantai itu, tropical coastland,” ujar dia, Jumat (29/11/2024).

    Pernyataan tersebut menjadi penegasan persepsi bahwa seluruh proyek PIK2 berstatus PSN kurang tepat. Pasalnya, kawasan PSN yang dimaksud hanya sebagian kecil saja di dalam kawasan pengembangan PIK2.

    Sebelum kemunculan PSN Tropical Coastland, proyek PIK2 sebenarnya sudah mampu menyerap tenaga kerja sekitar 163.000 orang pada periode 2021-2024. Tenaga kerja tersebut berasal dari penduduk sekitar PIK2 yang bekerja di lingkup pembangunan proyek, vendor outsourcing, hingga sebagai karyawan di area komersial.

    Lebih jauh, lapangan kerja yang tercipta di PIK2 mencakup tenaga konstruksi, tenaga landscape, tenaga jasa servis, dan lain-lain. Ada pula lapangan kerja yang bersifat multiplier effect kepada lingkungan di wilayah Tangerang utara.

    (dpu/dpu)

  • Sandiaga Uno Sorot Udara DKI ‘Bersih’ 3 Hari Terakhir: Olahraga Lebih Segar

    Sandiaga Uno Sorot Udara DKI ‘Bersih’ 3 Hari Terakhir: Olahraga Lebih Segar

    Jakarta

    Beberapa hari ke belakang, warganet senang melihat kualitas udara di Jabodetabek yang berubah menjadi ‘hijau’ atau terbilang minim polusi. Banyak masyarakat yang mengekspresikannya momen ini melalui unggahan di media sosial X.

    “Hari ini (1/12/2024) bagus untuk lari. Sudah 3 hari berturut2 kualias udaranya sehat seperti ini. Waktunya lari dan nongkrong di luar,” tulis salah satu akun di X, dikutip detikcom, Minggun (1/12/2024).

    “Jakarta hari ini sangat cerah,” tambah akun lain.

    “Langitnya sih tidak biru, tapi 2 hari ikut event lari di kota ini udaranya aman he he he,” tulis akun lain.

    Hal yang sama juga dirasakan oleh mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, menurutnya kualitas udara, khususnya di Jakarta memang membaik beberapa hari terakhir.

    “Ngerasanya jadi lebih segar, dan ini biasanya kalau habis hujan kita mendapatkan kualitas udara kita membaik,” ujar Sandiaga Uno saat ditemui detikcom di Car Free Day, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2024).

    “Kita berharap ke depan ada langkah konkret dari semua pihak, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk sama-sama ikut menjaga kualitas udara kita,” lanjut dia.

    Hal yang sama juga dirasakan oleh Taufan Risky (34) salah seorang dokter yang tergabung di Yayasan Kanker Indonesia (YKI). Dirinya mengatakan memang ada perbedaan cukup signifikan saat olahraga dengan kualitas udara yang buruk dan baik.

    “Saya juga liat polanya tiga hari terakhir kualitas udaranya kalau dari aplikasi Air Quality Index merah sampai ungu, akhir-akhir ini hijau sama kuning nih,” katanya.

    “Jadi 3 atau 4 hari ini saya putusin lari di luar. Kalau udara buruk saya lari sebentar, sekitar 10 menit langsung pusing, nggak enak kepalanya. Kalau udaranya bersih, saya jadi bisa mikir jernih, saya ngerasa lebih bugar aja,” sambungnya.

    Senada, Melanie (24) karyawan swasta yang juga gemar melakukan jogging di area GBK mengatakan kualitas udara Jakarta akhir-akhir membuat dirinya nyakan untuk beraktivitas di luar ruangan.

    “Biasanya (olahraga) lebih sesak, lebih cepat capek. Sekarang lebih segar, cuacanya mendukung, lagi cerah juga hari ini,” katanya.

    (dpy/naf)

  • 7
                    
                        Mengapa Sekapuk Dijuluki Desa Miliarder?
                        Surabaya

    7 Mengapa Sekapuk Dijuluki Desa Miliarder? Surabaya

    Mengapa Sekapuk Dijuluki Desa Miliarder?
    Editor
    KOMPAS.com –

    Desa Sekapuk
    merupakan sebuah desa di Gresik yang terkenal dengan keindahan wisata alamnya.
    Di lokasi ini terdapat obyek
    wisata Setigi
    atau Selo Tirto Giri, sebuah kawasan bekas tambang galian kapur yang disulap menjadi tempat wisata yang menarik dan indah.
    Lokasi Desa Sekapuk masuk ke dalam wilayah Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.
    Nama Sekapuk sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa yaitu “Sek” dari nyesek yang bermakna mendekat dan “Puk” dari nglumpuk yang bermakna berkumpul.
    Selain menjadi sebuah desa wisata di Gresik, Desa Sekapuk juga dikenal dengan julukan
    Desa Miliarder
    .
    Dikutip dari laman Kemenparekraf, sejarah julukan Desa Miliarder berawal dari sebuah deklarasi yang dilakukan Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim pada September 2020.
    Saat itu, Abdul Halim menyebut bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Sekapuk mampu mendatangkan jutaan pengunjung selama satu tahunnya yang membuatnya bisa menghasilkan omset miliaran rupiah.
    Hal inilah yang kemudian membuat Desa Sekapuk kemudian dikenal sebagai Desa Miliarder.
    Sebelumnya pada akhir 2017, Desa Sekapuk masih berstatus sebagai desa tertinggal dengan Indeks Desa Membangun (IDM) 0,55 persen.
    Saat itu, masalah yang dihadapi Desa Sekapuk adalah kemiskinan warga, permasalahan lingkungan yang kumuh, serta kegiatan BUMDes yang stagnan dan tidak berkembang.
    Namun perubahan mulai terjadi pada 2018, pemerintah desa di bawah Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim mulai berkomitmen untuk mengubah kondisinya.
    Hal ini dilakukan melalui berbagai usaha, seperti melakukan peningkatan kinerja BUMDes, pembangunan dan perbaikan infrastruktur desa, serta pembinaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
    Sebuah wilayah bekas tambang galian kapur yang semula dijadikan tempat pembuangan sampah juga dibenahi dan mulai ditata.
    Perubahan itu ternyata membawa dampak besar karena berhasil mengubah kawasan desa yang kumuh menjadi sebuah destinasi wisata yang mempesona.
    Bahkan wisatawan yang datang tidak hanya berasal dari sekitar Gresik, namun juga bisa mendatangkan wisatawan dari luar negeri.
    Hingga pada 2020, Desa Sekapuk berhasil menyandang status sebagai desa mandiri dengan IDM 0,88 persen.
    Tidak hanya itu, Desa Wisata Sekapuk juga masuk dalam 300 besar dalam ajang Anugerah Desa Wisata di tahun 2021.
    Sementara dikutip dari Kompas.com (22/09/2021), pada 2021, Desa Sekapuk tercatat sebagai 1 dari 697 desa di Jawa Timur yang masuk dalam kategori desa mandiri berdasarkan hasil survei IDM 2021.
    Setelahnya, BUMDes sebagai lembaga ekonomi Desa Sekapuk disebut berhasil meraih omset sebesar Rp 11 miliar lebih dengan keuntungan sekitar Rp 4,5 miliar.
    Dari nilai tersebut, BUMDes mampu menyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes) lebih dari Rp 2 miliar, yang nilainya lebih tinggi daripada Dana Desa yang berasal dari Pemerintah Pusat.
    Hal ini yang kemudian menjadi alasan Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim mendeklarasikan Desa Sekapuk sebagai Desa Miliarder pada September 2020.
    Seperti dilansir dari Kompas.com (22/09/2021), Ketua BUMDes Sekapuk Asjudi mengatakan bahwa pihaknya telah menggerakkan lima unit usaha.
    Selain
    Wisata Setigi
    , BUMDes Sekapuk juga menggerakan Perusahaan Air Masyarakat (PAM), usaha multi jasa yang melayani simpan pinjam masyarakat, pengolahan sampah masyarakat, serta pengolahan tambang.
    “Dari usaha-usaha tersebut, tahun lalu BUMDes berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 7 miliar, sehingga mampu menyumbang Pendapatan Asli Desa (PAD) sebanyak Rp 2,047 miliar,” kata Asjudi.
    Dalam prosesnya, warga juga dilibatkan dalam pembangunan melalui Tabungan Plus Investasi (Taplus Invest) yang dikelola BUMDes.
    Sejumlah warga yang bergabung juga memegang surat saham dan mendapat Sisa Hasil Usaha (SHU).
    Dikutip dari Kompas.com (30/11/2024), selama dua tahun, perputaran saham warga yang dikelola BUMDes dan Pemdes mengalami dividen.
    Di tahun pertama, SHU dibagikan sebesar Rp 500.000 untuk setiap warga yang sudah punya saham, dan tahun kedua turun menjadi Rp 400.000.
    Bagai
    desa miliarder
    , Pemerintah Desa Sekapuk juga memiliki lima kendaraan mewah untuk operasional yang dibeli secara tunai.
    Kendaraan tersebut terdiri dari Alphard untuk Pemdes, Grand Livina untuk kelompok ibu-ibu PKK, Mazda Double Cabin untuk wisata, Expander untuk BUMDes, dan ambulans standar Covid-19.
    Selain itu, pihak Pemdes juga menggunakan keuntungan tersebut untuk memberikan beasiswa kepada pelajar SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa asal Desa Sekapuk, baik yang berprestasi maupun dari keluarga tak mampu.
    Sumber:

    desasekapuk.gresikkab.go.id

    jadesta.kemenparekraf.go.id
     

    suryamalang.tribunnews.com

    Kompas.com (
    Achmad Faizal
    , Robertus Belarminus, 
    Rachmawati
    )
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ragam Kuliner Singkawang, Sajian Khas dari The Little Hong Kong

    Ragam Kuliner Singkawang, Sajian Khas dari The Little Hong Kong

    Liputan6.com, Pontianak – Dikenal sebagai The Little Hong Kong di Indonesia, Singkawang memiliki kekayaan kuliner yang patut dicoba, mulai dari bubur hingga sajian mi ada di sini.

    Mengutip dari eventdaerah.kemenparekraf.go.id, julukan The Little Hong Kong diberikan kepada kota ini karena dulunya kawasan ini merupakan tempat singgah para pedagang Tionghoa. Tak heran jika Singkawang identik dengan percampuran budaya Melayu dan Tiongkok, termasuk di sektor kulinernya.

    Berikut ragam kuliner Singkawang yang patut dicoba:

    1. Bubur Gunting

    Bubur gunting khas Singkawang berbeda dengan bubur pada umumnya. Bubur gunting adalah cakwe atau roti goreng yang disajikan dengan cara dipotong-potong menggunakan gunting.

    Selanjutnya, cakwe atau roti yang sudah digunting-gunting dicampur dengan kuah kental manis yang dibuat dari tepung kanji dan kacang hijau yang sudah dikupas hingga berwarna putih. Bubur gunting biasanya disajikan dengan aneka topping, seperti seledri, bawang goreng, dan kerupuk.

    Salah satu kedai legendaris yang menyajikan kuliner ini adalah Bubur Gunting Asun di Jalan P. Antasari, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Seporsi bubur gunting dibanderol hanya cukup murah, yakni hanya Rp5.000 saja.

    2. Choi Pan

    Choi pan adalah kuliner Singkawang yang penamaannya berasal dari bahasa Hakka, yakni choi dan pan. Choi berarti sayur, sedangkan pan berarti kue.

    Choi pan terbuat dari tepung beras dan tepung sagu. Untuk isiannya berupa bengkoang yang dicampur ebi atau daun kucai. Kuliner ini dimasak dengan cara dikukus dan digoreng.

    Choi pan disajikan dengan siraman sambal cuka serta bawang putih yang membuat rasanya menjadi gurih. Salah satu tempat terbaik menikmati choi pan adalah di Cagar Budaya Keluarga Tjhia di Jalan Budi Utomo No. 35, Condong, Singkawang, Kalimantan Barat.

     

  • Ragam Kuliner Kota Sabang, Ada Bakpia hingga Sate Gurita

    Ragam Kuliner Kota Sabang, Ada Bakpia hingga Sate Gurita

    Liputan6.com, Aceh – Sabang merupakan sebuah kota di Provinsi Aceh yang terletak di Pulau Weh. Kota ini memiliki bergam kuliner lezat, mulai dari hidangan laut segar hingga makanan khas Aceh.

    Kota ini memiliki julukan Kota Seribu Benteng karena pernah menjadi pangkalan Angkatan Laut terbesar di masa dahulu. Bahkan beberapa bangunan tersebut juga masih terlihat berdiri kokoh.

    Berkunjung ke Sabang tak hanya bisa menikmati keindahan destinasi wisata alamnya saja, kota ini juga memiliki khazanah kuliner yang lezat. Mengutip dari eventdaerah.kemenparekraf.go.id, berikut ragam kuliner Sabang:

    1. Kuah Pliek U

    Kuah pliek u mirip seperti gulai. Bedanya, sajian ini tidak berisi daging, melainkan campuran sayuran. Adapun sayuran di dalamnya adalah kacang panjang, daun dan buah melinjo, nangka muda, terong hijau, kangkung, pliek u, serta kelapa kukur.

    Selain itu, ada juga udang. Beragam bahan tersebut kemudian ditambah dengan bumbu giling dan rajang.

    Pliek u atau yang lebih dikenal dengan patarana merupakan sisa kelapa yang minyaknya sudah diperas. Oleh masyarakat setempat, sisa kelapa tersebut digunakan sebagai bumbu khas untuk membuat kuah pliek u.

    Kuliner ini konon berasal dari Gujarat, India. Makanan yang banyak ditemukan di Aceh ini umumnya disajikan saat upacara sakral, seperti pesta pernikahan hingga hajatan orang meninggal.

    2. Kue Bakpia AG 

    Tak hanya Yogyakarta, Sabang juga memiliki camilan kue bakpia khasnya sendiri. Salah satu kue bakpia yang cukup terkenal di Kota Sabang adalah Bakpia AG.

    Penamaan merk pada bakpia ini dipelopori oleh Marfin Gunawan yang kerap dipanggil A Guan (AG). Merek bakpia AG ini telah ada sejak 1994.

    Saat itu, seorang pengusaha kacang hijau tingkat rumah tangga memberinya resep rahasia kue kacang hijau kepada Marfin. Tak disangka, usaha ini pun semakin berkembang. Bakpia AG memiliki beragam varian rasa, mulai dari pandan, durian, original, hingga kopi.

    3. Rujak Buah Nol Kilometer

    Kota Sabang memiliki penanda berupa bangunan Tugu Nol Kilometer. Kawasan tersebut menjadi salah satu destinasi wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan.

    Tugu Nol Kilometer berlokasi di kawasan Hutan Wisata Sabang, Desa Iboih Ujong Ba’u, Kecamatan Sukakarya. Salah satu daya tarik di sana adalah kuliner Rujak Buah Nol Kilometer yang pedas dan menyegarkan.

    Berbeda dengan rujak buah pada umumnya, Rujak Buah Nol Kilometer memiliki ciri khas pada bumbunya. Penjual rujak ini biasanya akan menggunakan buah salak aceh atau biasa disebut rumbia sebagai pelengkap rasa.

    4. Sate Gurita

    Sabang juga memiliki sajian sate khas dengan menggunakan gurita sebagai bahan utamanya. Gurita merupakan komoditas laut yang mudah ditemui oleh nelayan di sekitar perairan dangkal Pulau Weh, sehingga dijadikan bahan utama untuk salah satu kuliner khasnya.

    Sate gurita menawarkan rasa yang gurih dengan tekstur kenyal. Ditambah lagi siraman bumbu kacang dan irisan lontong menambah kelezatan kuliner khas Sabang ini.

    Penulis: Resla

  • Genjot Ekonomi Kreatif di Daerah, Menekraf dan Mendagri Susun Program bersama

    Genjot Ekonomi Kreatif di Daerah, Menekraf dan Mendagri Susun Program bersama

    Jakarta: Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menemui Mendagri Tito Karnavian membahas ekonomi kreatif di daerah. keduanya sepakat bekerja sama untuk mengembangkan industri dan ekonomi kreatif di daerah-daerah.

    “Jadi kami akan ada tim kecil antara kementerian ekraf dan Kemendagri untuk menyusun beberapa hal yang menjadi prioritas. Terutama untuk jangka pendek tentunya, ada yang jangka menengah juga. Untuk sesuai Asta Cita, bagaimana industri kreatif dan ekonomi kreatif ini dapat berkembang,” ucap Teuku Riefky seusai rapat di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, pada Selasa, 26 November 2024.

    Teuku menuturkan pembentukan tim dilakukan guna mencapai ekonomi yang lebih berkeadilan serta pemerataan ekonomi di daerah. Dia mengatakan kerja sama ini diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan hingga meningkatkan kualitas ekonomi kreatif di Indonesia.

    Dia menerangkan pengembangan ekonomi kreatif akan melibatkan pemerintah daerah. Teuku menilai sinergisitas dengan Kemendagri menjadi angin segar bagi pelaku ekonomi kreatif di daerah.

    “Pertemuan tadi kami merasakan bahwa akan ada angin segar untuk pelaku ekonomi kreatif di daerah. Tentunya sinergi ini, nanti apakah itu ada kaitannya dengan regulasi, apakah itu ada kaitannya dengan kolaborasi program antara Kementerian Ekonomi Kreatif, Kemendagri, dan pemerintah daerah,” ujarnya.

    “Nah, tentu kita berharap, ke depan, bahwa pengembangan ekonomi kreatif itu bukan hanya dari pusat ke daerah. Tapi justru dari daerah untuk kepentingan yang kabupatennya, provinsinya, bahkan nasional, bahkan suatu saat mendunia,” lanjut dia.

    Dalam kesempatan yang sama, Tito akan mendorong semua daerah agar fokus dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Hal itu agar daerah menyadari potensi anak-anak muda dan bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

    “Untuk itu, kami sudah sepakat tadi ya, untuk mendorong semua daerah. Khususnya Kemendagri ini kan pembina dan pengawas pemerintah daerah, kita akan mendorong semua daerah untuk lebih fokus untuk pengembangan ekonomi kreatif. Sehingga mereka sadar potensi kreativitas anak-anak muda, warga, di daerahnya masing-masing,” jelas Tito.

    Tito mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto yang secara khusus membentuk Kementerian Ekonomi Kreatif. Menurutnya, ekonomi kreatif merupakan mesin baru dalam pertumbuhan ekonomi.

    “Karena di seluruh dunia, secara global, ekonomi kreatif ini betul-betul mesin baru pertumbuhan ekonomi, new engine growth ya. Itu bisa mendatangkan penghasilan, pendapatan secara ekonomi, juga bisa membuka lapangan kerja baru. Dan kemudian dunia kreativitasnya juga akan membuat masyarakat lebih tenang. Karena ada saluran daripada mereka berbuat yang tidak baik,” ucapnya.

    Hadir juga dalam pertemuan tersebut Wamenekraf Irene Umar serta Wamendagri Bima Arya; Plt. Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir; Plt. Sekretaris Kementerian Ekonomi Kreatif, Dessy Ruhati; Plt. Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi, Muhammad Neil El Himam; Plt. Deputi bidang pengembangan strategis ekonomi kreatif, Cecep Rukendi; Direktur SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Fahmi Akmal.

    Jakarta: Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menemui Mendagri Tito Karnavian membahas ekonomi kreatif di daerah. keduanya sepakat bekerja sama untuk mengembangkan industri dan ekonomi kreatif di daerah-daerah.
     
    “Jadi kami akan ada tim kecil antara kementerian ekraf dan Kemendagri untuk menyusun beberapa hal yang menjadi prioritas. Terutama untuk jangka pendek tentunya, ada yang jangka menengah juga. Untuk sesuai Asta Cita, bagaimana industri kreatif dan ekonomi kreatif ini dapat berkembang,” ucap Teuku Riefky seusai rapat di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, pada Selasa, 26 November 2024.
     
    Teuku menuturkan pembentukan tim dilakukan guna mencapai ekonomi yang lebih berkeadilan serta pemerataan ekonomi di daerah. Dia mengatakan kerja sama ini diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan hingga meningkatkan kualitas ekonomi kreatif di Indonesia.
    Dia menerangkan pengembangan ekonomi kreatif akan melibatkan pemerintah daerah. Teuku menilai sinergisitas dengan Kemendagri menjadi angin segar bagi pelaku ekonomi kreatif di daerah.
     
    “Pertemuan tadi kami merasakan bahwa akan ada angin segar untuk pelaku ekonomi kreatif di daerah. Tentunya sinergi ini, nanti apakah itu ada kaitannya dengan regulasi, apakah itu ada kaitannya dengan kolaborasi program antara Kementerian Ekonomi Kreatif, Kemendagri, dan pemerintah daerah,” ujarnya.
     
    “Nah, tentu kita berharap, ke depan, bahwa pengembangan ekonomi kreatif itu bukan hanya dari pusat ke daerah. Tapi justru dari daerah untuk kepentingan yang kabupatennya, provinsinya, bahkan nasional, bahkan suatu saat mendunia,” lanjut dia.
     
    Dalam kesempatan yang sama, Tito akan mendorong semua daerah agar fokus dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Hal itu agar daerah menyadari potensi anak-anak muda dan bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
     
    “Untuk itu, kami sudah sepakat tadi ya, untuk mendorong semua daerah. Khususnya Kemendagri ini kan pembina dan pengawas pemerintah daerah, kita akan mendorong semua daerah untuk lebih fokus untuk pengembangan ekonomi kreatif. Sehingga mereka sadar potensi kreativitas anak-anak muda, warga, di daerahnya masing-masing,” jelas Tito.
     
    Tito mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto yang secara khusus membentuk Kementerian Ekonomi Kreatif. Menurutnya, ekonomi kreatif merupakan mesin baru dalam pertumbuhan ekonomi.
     
    “Karena di seluruh dunia, secara global, ekonomi kreatif ini betul-betul mesin baru pertumbuhan ekonomi, new engine growth ya. Itu bisa mendatangkan penghasilan, pendapatan secara ekonomi, juga bisa membuka lapangan kerja baru. Dan kemudian dunia kreativitasnya juga akan membuat masyarakat lebih tenang. Karena ada saluran daripada mereka berbuat yang tidak baik,” ucapnya.
     
    Hadir juga dalam pertemuan tersebut Wamenekraf Irene Umar serta Wamendagri Bima Arya; Plt. Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir; Plt. Sekretaris Kementerian Ekonomi Kreatif, Dessy Ruhati; Plt. Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi, Muhammad Neil El Himam; Plt. Deputi bidang pengembangan strategis ekonomi kreatif, Cecep Rukendi; Direktur SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Fahmi Akmal.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Banda Neira, Jejak Rempah yang Mengubah Sejarah Dunia

    Banda Neira, Jejak Rempah yang Mengubah Sejarah Dunia

    Liputan6.com, Maluku – Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah terpenting di dunia pada abad ke-16 dan 17. Kepulauan kecil ini menjadi rebutan bangsa Eropa, terutama Belanda, karena menjadi satu-satunya sumber pala dan penyegar di dunia pada masa itu.

    Kejayaan perdagangan rempah ini bermula dari keunikan geografis Banda Neira yang menghasilkan rempah berkualitas tinggi. Tanah vulkanis dan iklim tropis menciptakan kondisi ideal bagi tumbuhnya tanaman pala yang menjadi komoditas paling berharga pada zamannya.

    Mengutip dari kemenparekraf.go.id, bangsa Belanda melakukan berbagai cara untuk menguasai perdagangan rempah di wilayah ini. Mereka membangun benteng-benteng pertahanan, menjalin kerja sama, dan bahkan melakukan kekerasan untuk mengendalikan perdagangan rempah-rempah.

    Setiap sudut Banda Neira menyimpan kisah perjuangan dan pertukaran budaya yang kompleks. Benteng Belgica yang kokoh hingga kini menjadi saksi bisu perjalanan sejarah perdagangan rempah-rempah yang mengubah tatanan dunia.

    Masyarakat Banda telah hidup berdampingan dengan komoditas rempah selama berabad-abad. Kebun-kebun pala yang tersebar di pulau masih menjadi mata pencaharian utama penduduk setempat.

    Perdagangan rempah tidak sekadar tentang transaksi ekonomi, tetapi juga pertukaran budaya yang kompleks. Kedatangan bangsa Eropa membawa perubahan sosial, teknologi, dan cara pandang baru bagi masyarakat Banda.

    Mengutip dari berbagai sumber, jejak sejarah rempah-rempah di Banda Neira tidak hanya tersimpan dalam catatan buku. Warisan ini masih hidup dalam arsitektur kolonial, tradisi lokal, dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

    Banda Neira mengubah cara dunia melihat perdagangan global. Pulau kecil ini pernah menjadi pusat perhatian kerajaan-kerajaan besar yang bersaing memperebutkan rempah-rempah bernilai tinggi.

    Kekayaan rempah telah membentuk identitas unik Banda Neira yang berbeda dari wilayah lain di Indonesia. Setiap sudut pulau ini menyimpan cerita tentang kekuatan ekonomi yang pernah menggetarkan dunia.

    Banda Neira adalah saksi bisu bagaimana komoditas kecil dapat mengubah jalur sejarah dunia. Rempah-rempah telah membentuk jaringan perdagangan global pertama yang menghubungkan antar benua.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Melihat Perjalanan Televisi di Indonesia, dari Analog ke Digital

    Melihat Perjalanan Televisi di Indonesia, dari Analog ke Digital

    Liputan6.com, Yogyakarta – Televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak lebih dari setengah abad yang lalu. Melansir dari kemenparekraf.go.id (19/11), awal mula sejarah pertelevisian Indonesia ditandai dengan lahirnya TVRI pada 1962, bertepatan dengan persiapan Asian Games di Jakarta.

    Mengutip dari berbagai sumber, TVRI hadir sebagai pelopor siaran televisi nasional dengan misi menyebarkan informasi dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Di masa-masa awal, hanya segelintir masyarakat yang beruntung memiliki pesawat televisi dan bisa menikmati siaran TVRI.

    Program televisi di era awal didominasi oleh acara berita, pendidikan, dan hiburan sederhana yang mencerminkan semangat pembangunan bangsa. Siaran televisi saat itu masih terbatas pada beberapa jam sehari, biasanya dimulai sore hari dan berakhir menjelang tengah malam.

    Tahun 1980-an menjadi titik balik dunia pertelevisian Indonesia dengan hadirnya televisi swasta pertama, RCTI. Kemunculan RCTI segera diikuti oleh stasiun televisi swasta lainnya seperti SCTV dan TPI, yang membawa angin segar dalam dunia penyiaran nasional.

    Stasiun televisi swasta membawa perubahan besar dalam ragam program yang ditayangkan ke rumah-rumah pemirsa. Acara-acara hiburan seperti sinetron, kuis, dan variety show mulai bermunculan dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat.

    Memasuki era 1990-an, teknologi pertelevisian mengalami kemajuan pesat dengan diperkenalkannya sistem digital. Kualitas gambar dan suara menjadi jauh lebih baik, memberikan pengalaman menonton yang lebih memuaskan bagi pemirsa.

    Televisi berbayar mulai masuk ke Indonesia, menawarkan pilihan program yang lebih beragam dari seluruh dunia. Masyarakat bisa menikmati saluran-saluran internasional dan program-program eksklusif melalui berlangganan televisi kabel atau satelit.

    Era 2000-an membawa revolusi baru dengan hadirnya teknologi High Definition (HD) yang menawarkan kejernihan gambar luar biasa. Siaran langsung berbagai acara penting menjadi lebih mudah dan berkualitas berkat kemajuan teknologi digital.

    Perkembangan internet turut mempengaruhi cara masyarakat menikmati tayangan televisi di era modern. Platform streaming dan televisi berbasis internet mulai bermunculan, memberikan fleksibilitas bagi penonton untuk menikmati program favorit mereka.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Momen Sandiaga Terjebak Banjir di Jalan Raya Ciledug, Akhirnya Nebeng Dishub

    Momen Sandiaga Terjebak Banjir di Jalan Raya Ciledug, Akhirnya Nebeng Dishub

    Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membagikan momen dirinya terjebak banjir di Jalan Raya Ciledug, Jakarta Selatan. Sandiaga terlihat melanjutkan perjalanan dengan menaiki Transjakarta dan menumpangi mobil Dinas Perhubungan (Dishub).

  • Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol

    Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol

    Samosir: Kemenparekraf/Baparekraf menggelar kegiatan Literasi Keuangan dan Bisnis Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata (DPUP) tahun 2024 di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara. Bantuan DPUP merupakan tindak lanjut dari Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) untuk 50 desa wisata.

    Salah satu desa yang menerima dari Sumatra Utara adalah Desa Hariara Pohan di Kabupaten Samosir. Bagi Desa wisata penerima DPUP 2024, disamping mendapatkan bantuan sebesar Rp120 juta juga diberikan pelatihan literasi keuangan dan bisnis.

    Bantuan tersebut akan dibelanjakan untuk peralatan pendukung produksi usaha Parekraf berupa atraksi wisata, kuliner, kriya dan fesyen. Khusus untuk Desa Hariara Pohan Bantuan DPUP dibelanjakan untuk peralatan pertunjukan musik (atraksi wisata), lampu tenaga surya, sound system untuk kegiatan pariwisata, genset, dan laptop. 

    Direktur Akses Pembiayaan, Anggara Hayun Anujuprana berharap bantuan dan dukungan tersebut dapat dimaksimalkan untuk kepentingan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.

    Di samping pemberian bantuan dana, penerima DPUP juga akan diberikan literasi keuangan dan bisnis sebagai upaya penguatan desa wisata melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), didalamnya ada edukasi pencatatan keuangan yang baik.

    “Pada literasi keuangan dan bisnis ini, salah satunya kami berfokus agar pelaku desa wisata terhindar dari pinjaman online illegal dan judi online yang sangat meresahkan akhir akhir ini” ujar Hayun di Samosir, Jumat, 22 November 2024.

    Selain itu, Ketua Dana Masyarakat, Megawati Pandjaitan menjelaskan bahwa desa wisata hariara pohan di samosir berhasil terpilih mendapatkan DPUP 2024. Desa hariara pohan memiliki keindahan alam yang sangat bagus, dekat dengan danau Toba.

    “Kami berharap desa wisata dapat memacu potensi tumbuhnya ekonomi kreatif di lingkungan setempat serta membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal yang tinggal dekat dengan lokasi wisata” ujar Megawati. 

    Kegiatan peningkatan literasi keuangan bagi usaha pariwisata dan ekonomi kreatif ini merupakan salah satu langkah konkret untuk untuk meningkatkan kemampuan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata untuk dapat merencanakan dan mencatat keuangan usaha dan pengelolaan bisnis dengan lebih baik sehingga usahanya siap untuk dipertemukan dan mendapatkan permodalan dari lembaga keuangan baik perbankan atau non perbankan.

    Materi yang diberikan antara lain “Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal dan pengenalan sistem layanan informasi keuangan” oleh Otoritas Jasa Keuangan. Kemudian pada sesi selanjutnya terdapat materi terkait “manajemen bisnis usaha mikro” oleh oleh profesional Assistant Manager Bidang Pengembangan Bisnis kredit Ritel Bank Sumatera Utara, Bapak Welfrin Chanrilo Pangabean. 

    Samosir: Kemenparekraf/Baparekraf menggelar kegiatan Literasi Keuangan dan Bisnis Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata (DPUP) tahun 2024 di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara. Bantuan DPUP merupakan tindak lanjut dari Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) untuk 50 desa wisata.
     
    Salah satu desa yang menerima dari Sumatra Utara adalah Desa Hariara Pohan di Kabupaten Samosir. Bagi Desa wisata penerima DPUP 2024, disamping mendapatkan bantuan sebesar Rp120 juta juga diberikan pelatihan literasi keuangan dan bisnis.
     
    Bantuan tersebut akan dibelanjakan untuk peralatan pendukung produksi usaha Parekraf berupa atraksi wisata, kuliner, kriya dan fesyen. Khusus untuk Desa Hariara Pohan Bantuan DPUP dibelanjakan untuk peralatan pertunjukan musik (atraksi wisata), lampu tenaga surya, sound system untuk kegiatan pariwisata, genset, dan laptop. 
    Direktur Akses Pembiayaan, Anggara Hayun Anujuprana berharap bantuan dan dukungan tersebut dapat dimaksimalkan untuk kepentingan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
     
    Di samping pemberian bantuan dana, penerima DPUP juga akan diberikan literasi keuangan dan bisnis sebagai upaya penguatan desa wisata melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), didalamnya ada edukasi pencatatan keuangan yang baik.
     
    “Pada literasi keuangan dan bisnis ini, salah satunya kami berfokus agar pelaku desa wisata terhindar dari pinjaman online illegal dan judi online yang sangat meresahkan akhir akhir ini” ujar Hayun di Samosir, Jumat, 22 November 2024.
     
    Selain itu, Ketua Dana Masyarakat, Megawati Pandjaitan menjelaskan bahwa desa wisata hariara pohan di samosir berhasil terpilih mendapatkan DPUP 2024. Desa hariara pohan memiliki keindahan alam yang sangat bagus, dekat dengan danau Toba.
     
    “Kami berharap desa wisata dapat memacu potensi tumbuhnya ekonomi kreatif di lingkungan setempat serta membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal yang tinggal dekat dengan lokasi wisata” ujar Megawati. 
     
    Kegiatan peningkatan literasi keuangan bagi usaha pariwisata dan ekonomi kreatif ini merupakan salah satu langkah konkret untuk untuk meningkatkan kemampuan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata untuk dapat merencanakan dan mencatat keuangan usaha dan pengelolaan bisnis dengan lebih baik sehingga usahanya siap untuk dipertemukan dan mendapatkan permodalan dari lembaga keuangan baik perbankan atau non perbankan.
     
    Materi yang diberikan antara lain “Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal dan pengenalan sistem layanan informasi keuangan” oleh Otoritas Jasa Keuangan. Kemudian pada sesi selanjutnya terdapat materi terkait “manajemen bisnis usaha mikro” oleh oleh profesional Assistant Manager Bidang Pengembangan Bisnis kredit Ritel Bank Sumatera Utara, Bapak Welfrin Chanrilo Pangabean. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WHS)