Kementrian Lembaga: Kemenkeu

  • Purbaya sudah setor surat “resign” dari DK LPS hari ini

    Purbaya sudah setor surat “resign” dari DK LPS hari ini

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sudah menyerahkan surat pengunduran diri atau resign dari posisi Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hari ini sebelum dilantik menjadi menteri keuangan.

    “Saya sudah resign ketika saya dilantik jadi Menkeu,” kata Purbaya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin.

    Saat ini, kata Purbaya, posisi Ketua DK LPS belum terisi. Namun, penjabat sementara (Pjs) segera akan ditetapkan.

    “Di sana masih ada anggota DK yang lain yang bisa menjalankan pekerjaan Ketua LPS,” tuturnya.

    Presiden Prabowo Subianto resmi melantik lima pejabat baru Kabinet Merah Putih dalam reshuffle yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin.

    Dalam pelantikan tersebut, Purbaya Yudhi Sadewa dilantik sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati.

    Pelantikan dan pengangkatan pejabat itu didasari atas Keppres No 86P 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih 2024-2029.

    Sebelum dipercaya memimpin Kementerian Keuangan, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 3 September 2020 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 58/M Tahun 2020.

    Pria kelahiran 1964 ini menempuh pendidikan sarjana bidang Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia kemudian melanjutkan studi di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat (AS), dan berhasil meraih gelar Master of Science (MSc) serta Doktor di bidang Ilmu Ekonomi.

    Karier Purbaya di pemerintahan cukup panjang. Sebelum memimpin LPS, ia pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (2018-2020).

    Ia juga pernah menjadi Staf Khusus Bidang Ekonomi di berbagai kementerian, antara lain di Kemenko Maritim (2016-2018), Kemenko Polhukam (2015-2016), serta Kemenko Perekonomian (2010-2014).

    Selain itu, ia sempat menjadi Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis di Kantor Staf Presiden (2015).

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mensesneg: Sri Mulyani diganti, bukan mundur atau dicopot

    Mensesneg: Sri Mulyani diganti, bukan mundur atau dicopot

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan bahwa peralihan jabatan Menteri Keuangan dari Sri Mulyani kepada Purbaya Yudhi Sadewa bukan didasari atas alasan pengunduran diri maupun pencopotan.

    Prasetyo, seusai menghadiri pelantikan empat pejabat menteri dan satu wakil menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin, menyebut keputusan tersebut murni merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto sebagai kepala negara dan pemerintahan.

    “Ya bukan mundur, bukan dicopot. Bapak Presiden selaku kepala negara dan pemerintahan tentunya kita semua paham bahwa beliau memiliki hak prerogatif, maka kemudian atas evaluasi beliau memutuskan untuk melakukan perubahan formasi,” katanya menjawab alasan pergantian dari menteri sebelumnya.

    Saat ditanya terkait kabar yang beredar bahwa Sri Mulyani mengajukan pengunduran diri sebagai Menkeu, Prasetyo menjawab hal itu karena pertimbangan matang yang dilakukan oleh Presiden.

    “Pertimbangannya banyak,” ujarnya.

    Prasetyo mengajak semua pihak untuk menghormati dan mendukung langkah yang diambil Presiden dalam peralihan jabatan tersebut.

    “Bismillah, apa yang menjadi keputusan Bapak Presiden kita doakan bersama-sama. Semoga itu membawa kebaikan bagi kita semua,” ujarnya.

    Pada akhir Agustus lalu, beredar kabar yang menyebut Sri Mulyani telah menghadap Presiden Prabowo Subianto untuk menyampaikan pengunduran diri. Sementara, versi lain menyebut justru Presiden Prabowo yang memanggilnya ke Hambalang untuk meminta penjelasan.

    Kabar itu muncul di tengah sorotan publik terhadap posisi dan langkah politik mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, yang tengah diperbincangkan usai penjarahan rumah pribadinya di Bintaro, Tangerang Selatan pada Minggu (31/8) dini hari.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Benardy Ferdiansyah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menguak Harapan Netizen Pada Menkeu Pengganti Sri Mulyani

    Menguak Harapan Netizen Pada Menkeu Pengganti Sri Mulyani

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan. Purbaya menggantikan Sri Mulyani Indrawati di posisi tersebut. Posisi Purbaya sebelumnya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) sejak 2020. Netizen pun menaruh harapan padanya.

    Pelantikan tersebut digelar di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025). Pelantikan tersebut sesuai Surat Keputusan Presiden RI tentang pemberhentian dan pengangkatan Menteri Negara Kabinet.

    Purbaya Yudhi Sadewa lahir di Bogor pada 7 Juli 1964. Melansir situs LPS, Ia menempuh pendidikan tinggi di bidang teknik dan ekonomi. Gelar sarjana diraih dari jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB). Setelah itu, Purbaya melanjutkan studi di luar negeri dengan meraih Master of Science (MSc) dan gelar Doktor (Ph.D) di bidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.

    Netizen sepertinya paling banyak membahas digantinya Sri Mulyani sebagai Menkeu, terbukti namanya berada di papan atas trending topic di linimasa X. Banyak yang menaruh harapan pada Menkeu yang baru.

    “Semoga pengganti Sri Mulyani ini bisa punya kebijakan yang lebih pro ke kelas menengah dan bawah,” demikian harapan seorang netizen. “Semoga Purbaya bisa kompeten dan tidak awur awuran,” tulis yang lain.

    “Pak Purbaya ini orang ITB ya, semoga dia bisa bawa ide tentang reindustrialisasi buat industri padat karya,” demikian harapan netizen akan terciptanya banyak lapangan kerja baru dengan padat karya.

    “Semoga pak Purbaya mikirin ekonomi mikro juga… Biar gerak ekonomi di bawah,” saran seorang warganet.

    “tbh, ada sedihnya. this is the best Menkeu in Indonesia so far. semoga penggantinya bisa lebih bagus. bagaimana dgn market impact ? lets see tomorrow,” harap sebuah akun di X.

    (fyk/fyk)

  • Intip Garasi Menteri Keuangan Sri Mulyani yang Kena Reshuffle Sore Ini

    Intip Garasi Menteri Keuangan Sri Mulyani yang Kena Reshuffle Sore Ini

    Jakarta

    Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi salah satu pejabat yang terkena reshuffle sore ini, Senin (8/9). Bicara otomotif, ini garasi kendaraan di rumah Sri Mulyani. Ada motor-mobil merek apa saja ya?

    Mengutip website Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis KPK, Sri Mulyani mengalami peningkatan harta sebesar 16,3 persen atau sebesar Rp 13.013.107.535. Pada LHKPN 2023 yang disetor 2024, Sri Mulyani tercatat punya harta sebesar Rp 79.841.692.348. Kemudian pada LHKPN 2024 yang disetor tahun 2025, hartanya kini naik menjadi Rp 92.854.709.883.

    Ada sejumlah aset yang mengalami kenaikan, salah satunya di kategori alat transportasi dan mesin. Aset ini berisi deretan kendaraan milik Sri Mulyani. Khusus aset alat transportasi dan mesin nilainya naik Rp 578,082 juta atau sebesar 282,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Terpantau ada penambahan berupa satu unit mobil Toyota Innova Zenix lansiran 2024.

    Mobil itu berstatus hasil sendiri dengan nilai Rp 638,9 juta. Menariknya, Innova Zenix ini jadi satu-satunya mobil di garasi Sri Mulyani lantaran aset kendaraan lainnya adalah tiga motor. Untuk tahu lengkapnya berikut ini deretan kendaraan milik Sri Mulyani.

    Isi Garasi Sri Mulyani

    1. Motor Honda Rebel CMX500 tahun 2019, hasil sendiri senilai Rp 100 juta
    2. Motor Honda Scoopy tahun 2022, hasil sendiri senilai Rp 18 juta
    3. Motor Honda PCX tahun 2022, hasil sendiri senilai Rp 26 juta
    4. Mobil Toyota Innova Zenix tahun 2024, hasil sendiri senilai Rp 638,9 juta

    Selain aset alat transportasi dan mesin, aset berupa tanah dan bangunan juga nilainya naik dari sebelumnya Rp 48.985.882.232 jadi Rp 49.541.046.561. Peningkatan juga terjadi di aset surat berharga, bahkan kenaikannya mencapai 43,93 persen atau sekitar Rp 10.666.917.717. Berkat kenaikan itu, aset surat berharga Sri nilainya Rp 34.947.646.914.

    Aset lain yang juga nilainya naik adalah kas dan setara kas. Kini nilai aset tersebut Rp 16.502.936.584. Terakhir ada aset berupa harta bergerak lainnya yang nilainya turun Rp 54.820.000 menjadi Rp 391.700.000. Utang Sri Mulyani yang sebelumnya mencapai Rp 9.531.643.128 itu juga turun dan kini menjadi Rp 9.311.520.176.

    Sebelumnya Sri Mulyani sempat menjadi sorotan saat aksi demo merebak pada akhir Agustus lalu. Kebijakannya terkait pajak dan anggaran dinilai memberatkan masyarakat.

    Bahkan, rumah Sri Mulyani di Bintaro, Jakarta Selatan, menjadi sasaran aksi penjarahan oleh sekelompok orang tak dikenal pada Minggu (31/8/2025) lalu. Sebagai informasi, Sri Mulyani sendiri menjabat sebagai Menkeu sejak 2016, era Presiden Joko Widowo. Sri Mulyani juga pernah menjadi Menkeu di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2005-2010.

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengganti posisi Menteri Keuangan (Menkeu) dari Sri Mulyani menjadi Purbaya Yudhi Sadewa. Di sisi lain, ada kabar Sri Mulyani sebelumnya mundur.

    “Ya, bukan mundur, bukan dicopot. Bapak Presiden selaku kepala negara dan kepala pemerintahan, tentunya kita semua paham bahwa beliau memiliki hak prerogatif. Maka kemudian atas evaluasi, beliau memutuskan untuk melakukan perubahan formasi,” kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan tentang kabar itu di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9/2025).

    Prasetyo menyebutkan pertimbangan untuk melakukan reshuffle itu banyak. Dia meminta doa agar pergantian sejumlah menteri Prabowo ini menjadi keputusan yang tepat.

    Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan atau reshuffle kabinet kedua. Prabowo pun resmi melantik menteri-menteri barunya di Istana sore ini.

    Pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (8/9). Ada empat menteri dan seorang wakil menteri yang dilantik sore ini. Berikut ini daftarnya:

    1. Menteri Keuangan: Purbaya Yudhi Sadewa
    2. Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia: Mukhtarudin
    3. Menteri Koperasi: Ferry Juliantono
    4. Menteri Haji dan Umrah: Mochamad Irfan Yusuf
    5. Wakil Menteri Haji dan Umrah: Dahnil Anzar Simanjuntak.

    (lua/rgr)

  • Ekonom yakin Menkeu dan Menkop baru punya kapabilitas mumpuni ‎

    Ekonom yakin Menkeu dan Menkop baru punya kapabilitas mumpuni ‎

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom yang sekaligus Direktur Program dan Kebijakan Prasasti Center For Policy Studies Piter Abdullah menyatakan sosok Purbaya Yudhi Sadewa yang baru dilantik sebagai menteri keuangan (Menkeu) menggantikan Sri Mulyani, dan Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi (Menkop) menggantikan Budi Arie, memiliki kapabilitas mumpuni.

    ‎Piter dihubungi di Jakarta, Senin menyampaikan kapabilitas sesuai tersebut harus dibuktikan dengan terobosan kebijakan yang lebih baik dari kepemimpinan sebelumnya.

    ‎”Itu yang harus ditunjukkan olehnya dengan terobosan kebijakan yang lebih baik,” ucap dia.

    ‎Ia menyampaikan, reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo kali ini terjadi di tengah berbagai tuntutan masyarakat pasca demo besar yang lalu.

    ‎Dia menilai, efektifitas perombakan kabinet akan dipengaruhi oleh sejauh mana kepemimpinan baru sejalan dengan tuntutan tersebut.

    ‎Terkait Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal Indonesia melemah signifikan sebesar 1,28 persen ke posisi 7.766,84 setelah adanya pengumuman perombakan kabinet, Piter menyatakan hal tersebut hanya sementara.

    ‎”Pasar bisa saja bereaksi negatif, tapi hanya temporer. Selanjutnya ditentukan oleh apa yang akan dilakukan oleh pak Purbaya (Menkeu) pada minggu pertama menjabat,” kata dia.

    ‎Presiden Prabowo Subianto resmi melantik lima pejabat baru Kabinet Merah Putih dalam reshuffle yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sejumlah Pejabat Merapat ke Istana, Siap-siap Prabowo Rombak Kabinet

    Sejumlah Pejabat Merapat ke Istana, Siap-siap Prabowo Rombak Kabinet

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto disebut akan melakukan perombakan kabinet alias reshuffle terhadap sejumlah menteri yang saat ini berada di Kabinet Merah Putih.

    Berdasarkan pantauan, beberapa pejabat negara datang ke istana hari ini, Senin, 8 September 2025 sore. Sosok yang terlihat yakni Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia. 

    Sebelum Bahlil, sejumlah tokoh sudah lebih dahulu memasuki area Istana seperti Mukhtarudin, anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Golkar. Kemudian, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa. 

    Selanjutnya, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf alias Gus Irfan, turut hadir dengan tampilan formal lengkap dan dasi biru disusul Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono. 
     
    Bocoran menteri yang diganti

    Menurut sumber, ada lima posisi menteri yang akan dirombak. Mereka antara lain Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Menteri Koperasi Budi Arie, dan Menteri Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding.

    Selain itu, nama Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan juga dikabarkan masuk daftar perombakan.

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto disebut akan melakukan perombakan kabinet alias reshuffle terhadap sejumlah menteri yang saat ini berada di Kabinet Merah Putih.
     
    Berdasarkan pantauan, beberapa pejabat negara datang ke istana hari ini, Senin, 8 September 2025 sore. Sosok yang terlihat yakni Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia. 
     
    Sebelum Bahlil, sejumlah tokoh sudah lebih dahulu memasuki area Istana seperti Mukhtarudin, anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Golkar. Kemudian, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa. 

    Selanjutnya, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf alias Gus Irfan, turut hadir dengan tampilan formal lengkap dan dasi biru disusul Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono. 
     

    Bocoran menteri yang diganti

    Menurut sumber, ada lima posisi menteri yang akan dirombak. Mereka antara lain Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Menteri Koperasi Budi Arie, dan Menteri Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding.
     
    Selain itu, nama Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan juga dikabarkan masuk daftar perombakan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Gantikan Sri Mulyani, Prabowo lantik Purbaya Yudhi Sadewa jadi Menkeu

    Gantikan Sri Mulyani, Prabowo lantik Purbaya Yudhi Sadewa jadi Menkeu

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan di Istana Negara, Jakarta, Senin, menggantikan Sri Mulyani sebagai pejabat sebelummya.

    Purbaya Yudhi Sadewa yang sebelumnya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dilantik sebagai Menteri Keuangan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 86/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029.

    “Kedua, mengangkat sebagai Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih dalam sisa jabatan periode tahun 2024-2029. Masing-masing: 1. Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan,” kata Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara Ninik Purwanti di Istana Negara Jakarta, Senin.

    Penetapan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan per tanggal 8 September 2025.

    Acara pelantikan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian pembacaan Keputusan Presiden tentang Pemberhentian Budi Gunawan sebagai Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan, dan A.B Nandito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.

    Usai pembacaan keputusan presiden dan daftar nama pejabat yang akan dilantik, Presiden Prabowo membacakan sumpah jabatan yang diikuti para pejabat yang dilantik.

    “Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan Negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” kata Presiden yang diikuti para pejabat.

    Setelah itu, Purbaya menandatangani berita acara yang disaksikan secara langsung Presiden Prabowo Subianto.

    Sebelum Purbaya dilantik, jabatan Menteri Keuangan diisi oleh Sri Mulyani yang telah memimpin kementerian itu sejak periode kedua pemerintahan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo.

    Kemudian pada 21 Oktober 2024, Sri Mulyani kembali terpilih menjabat sebagai Menteri Keuangan dan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto bersama para menteri dan wakil menteri lainnya dalam susunan Kabinet Merah Putih yang saat itu baru terbentuk.

    Selain Kementerian Keuangan, Mensesneg Prasetyo dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, menyebut perombakan kabinet pada Senin ini terjadi di Kemenko Politik dan Keamanan, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kementerian Koperasi, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Prabowo berhentikan Budi Gunawan sebagai Menko Polkam

    Presiden Prabowo berhentikan Budi Gunawan sebagai Menko Polkam

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto memberhentikan Budi Gunawan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) dalam acara pelantikan menteri dan wakil menteri baru Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin.

    Kebijakan itu ditetapkan oleh Presiden Prabowo dalam Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 86P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024—2029 pada 8 September 2025.

    Dalam prosesi itu, yang berlangsung tepat pukul 16.00 WIB, Budi Gunawan tidak terlihat hadir di Istana Negara. Presiden Prabowo sejauh ini belum menetapkan pengganti Budi Gunawan sehingga jabatan Menko Polkam pun masih kosong.

    Presiden Prabowo, dalam prosesi yang sama, juga melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) menggantikan Sri Mulyani Indrawati, kemudian melantik Mukhtarudin sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Ferry Joko Juliantono sebagai Menteri Koperasi menggantikan Budi Arie Setiadi, dan juga melantik Mochamad Irfan Yusuf Hasyim sebagai Menteri Haji dan Umrah berikut dengan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga memberhentikan Ario Bimo Nandito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Presiden sejauh ini belum menetapkan pengganti Dito, sehingga kursi Menpora pun otomatis kosong.

    Di Istana Negara, prosesi pelantikan menteri dan wakil menteri yang baru diawali dengan pembacaan keppres pemberhentian dan pengangkatan menteri dan wakil menteri, kemudian pengambilan sumpah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo.

    “Bahwa saya, akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya, kepada bangsa dan negara. Bahwa saya, dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” demikian sumpah jabatan yang diucapkan para pejabat baru tersebut.

    Selepas itu, acara dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pelantikan, dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan pemberian selamat oleh Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, dan pimpinan lembaga.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Andi Firdaus
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 10
                    
                        Prabowo Ganti Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menkeu
                        Nasional

    10 Prabowo Ganti Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menkeu Nasional

    Prabowo Ganti Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menkeu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/9/2025).
    Ia menggantikan Sri Mulyani Indrawati yang sebelumnya menjadi Menkeu.
    Pelantikan Purbaya berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 86P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Tahun 2024-2029 yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Nanik Purwanti.
    Purbaya kemudian mengikuti sumpah jabatan yang dibacakan oleh Presiden Prabowo.
    “Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” katanya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin.
    “Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” imbuhnya.
    Sebelumnya, pelantikan dan
    reshuffle
    menteri telah disampaikan oleh Mensesneg Prasetyo Hadi.
    “Yang kedua atas berbagai pertimbangan masukan dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh Bapak Presiden maka pada sore hari ini sekaligus Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan,” kata Prasetyo, Senin.
    Adapun lima kementerian tersebut, yakni Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan yang dipimpin oleh Budi Gunawan, Kementerian Keuangan yang dipimpin oleh Sri Mulyani, serta Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
    Lalu, Kementerian Koperasi yang dipimpin oleh Budi Arie Setiadi, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga yang dipimpin oleh Dito Ariotedjo.
    “Di antaranya yang pertama Kemenko Polkam, kedua Kementerian Keuangan, ketiga Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, keempat Kementerian Koperasi, dan kelima Kementerian Pemuda dan Olahraga,” jelasnya.
    Di sisi lain, Prabowo bakal melantik Menteri Haji dan Umrah yang berubah nomenklatur dari BP Haji menjadi Kementerian Haji dan Umrah.
    “Satu adalah Kementerian yang baru dan 5 adalah Kementerian yang terjadi perubahan susunan yang menjabat. Maka pada sore hari ini akan dilakukan pelantikan di Istana Negara,” tandas Prasetyo.
    Purbaya Yudhi Sadewa lahir di Bogor pada 7 Juli 1964. Ia meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
    Purbaya kemudian melanjutkan studi di Purdue University, AS, meraih gelar MSc dan Ph.D dalam bidang Ilmu Ekonomi. Karier profesionalnya berawal sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989–1994), lalu berpindah ke dunia riset ekonomi sebagai Senior Economist di Danareksa Research Institute (2000–2005).
    Ia juga pernah menjabat Direktur Utama PT Danareksa Securities (2006–2008), Chief Economist Danareksa Research Institute (2005–2013), serta anggota Dewan Direksi PT Danareksa (Persero) pada 2013–2015.
    Purbaya mengawali kiprah politik dan pemerintahan sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Perekonomian pada era 2010–2014, dan juga menjadi Anggota Komite Ekonomi Nasional.
    Ia kemudian menjabat sebagai Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis di Kantor Staf Presiden pada 2015, serta Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Polhukam (2015–2016).
    Selanjutnya, Purbaya dipercaya sebagai Wakil Ketua Satgas Debottlenecking (Pokja IV) dan Staf Khusus bidang Ekonomi Kemenko Maritim (2016–2020), kemudian menjadi Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Kemaritiman dan Investasi (2018–2020).
    Purbaya diangkat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui Keputusan Presiden RI No. 58/M Tahun 2020 dan resmi menjabat mulai 3 September 2020.
    Jabatan ini mempertegas perannya sebagai penjaga stabilitas sistem keuangan nasional.
    Ia juga sempat menjabat sebagai komisaris di holding BUMN pertambangan PT Inalum (Persero).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Ini Alasan Prabowo Reshuffle 5 Menteri
                        Nasional

    4 Ini Alasan Prabowo Reshuffle 5 Menteri Nasional

    Ini Alasan Prabowo Reshuffle 5 Menteri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan alasan mengapa Presiden Prabowo Subianto melakukan
    reshuffle
    atau perombakan kabinet pada Senin (8/9/2025) sore.
    Prasetyo menyebutkan,
    reshuffle
    dilakukan berdasarkan masukan dan evaluasi yang diterima Prabowo.
    “Atas berbagai perkembangan masukan dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh Bapak Presiden, maka pada sore hari ini sekaligus Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian,” kata Prasetyo, di Istana, Jakarta, Senin.
    Mereka yang di-
    reshuffle
    adalah Menko Polkam Budi Gunawan, Menkeu Sri Mulyani, dan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding.
    Lalu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Menpora Dito Ariotedjo.
    Sementara itu, ada satu posisi menteri yang baru dibentuk, yakni Menteri Haji.
    “Untuk keenam kementerian yang tadi kami sebutkan, satu adalah kementerian yang baru, dan lima adalah kementerian yang terjadi perubahan susunan yang menjabat. Maka, pada sore hari ini akan dilakukan pelantikan di Istana Negara,” imbuh Prasetyo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.