“Reshuffle” Ketiga Prabowo: Jatah Gerindra Bertambah, “Orang” PDI-P Tersingkir?
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Prabowo Subianto melakukan
reshuffle
atau perombakan kabinet untuk ketiga kalinya selama 11 bulan memimpin pada Rabu (17/9/2025).
Pada
reshuffle
tersebut, orang-orang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) atau yang dekat dengan partai tersebut semakin terbuang, seperti politikus senior PDI-P Hendrar Prihadi yang dicopot dari jabatan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP).
Kemudian, ada nama Sulaiman Umar yang pernah menjadi kader PDI-P. Adik Ipar pengusaha Haji Isam ini dicopot sebagai Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut).
Pencopotan dua orang tersebut menambah daftar orang-orang atau yang dekat dengan PDI-P yang tersingkir dari Kabinet Merah Putih.
Sebelumnya, pada
reshuffle
kedua, Prabowo sudah mencopot Budi Gunawan dari posisi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).
Budi Gunawan diketahui sempat dirumorkan dengan dengan PDI-P. Sebab, pernah menjadi ajudan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
Selain itu, ada nama Sri Mulyani yang dicopot dari posisi Menteri Keuangan (Menkeu). Dia juga sempat disebut dekat dengan Megawati.
Namun, PDI-P diketahui memang memutuskan tidak berada di dalam atau di luar pemerintahan Prabowo. Mereka tegas akan berperan sebagai penyeimbang pemerintah.
Berbeda dengan PDI-P, jatah Partai Gerindra di Kabinet Merah Putih bertambah usai Prabowo melakukan
reshuffle
yang ketiga.
Ada nama Rohmat Marzuki yang dilantik menjadi Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) menggantikan Sulaiman Umar.
Rohmat adalah Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jawa Tengah (Jateng). Dia juga bendahara DPD Gerindra Jateng.
Kemudian, ada nama Muhammad Qodari yang dipercaya menjabat Kepala Staf Kepresidenan menggantikan AM Putranto.
Qodari diketahui berada di kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Berikut komposisi menteri dari Partai Gerindra usai
reshuffle
ketiga:
Berikut komposisi wakil menteri dan kepala badan dari Gerindra usai
reshuffle
ketiga:
Sementara itu, berikut daftar menteri, wamen, dan kepala badan yang diganti Prabowo pada
reshuffle
ketiga:
Berikut daftar menteri, wamen, kepala dan wakil kepala badan yang dilantik Prabowo:
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Kemenkeu
-
/data/photo/2025/09/17/68ca6d9c75e5b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 "Reshuffle" Ketiga Prabowo: Jatah Gerindra Bertambah, “Orang” PDI-P Tersingkir? Nasional
-

Gaji Menkeu dan Keadilan Nilai
OLEH: MUCHAMAD ANDI SOFIYAN*
GAJI seorang Menteri Keuangan Republik Indonesia saat ini diatur sebesar sekitar Rp5.040.000 per bulan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2000. Jika dilihat secara kasat mata, angka ini tampak jauh dari layak untuk seorang pejabat tinggi negara dengan beban kerja yang begitu besar.
Namun yang sering terlupakan, nilai gaji itu tidak pernah direvisi sejak awal ditetapkan. Pertanyaannya, berapa sebenarnya nilai riil dari angka Rp5 juta itu jika kita ukur dengan standar yang lebih stabil?
Salah satu cara untuk mengukur nilai riil adalah dengan membandingkannya dengan harga logam mulia, khususnya perak. Tahun 2000, harga perak internasional rata-rata sekitar USD 4,95 per troy ounce, sementara kurs rupiah berada di kisaran Rp8.500 per USD. Artinya, harga perak per ons di Indonesia pada waktu itu adalah sekitar Rp42.000. Dengan gaji Rp5.040.000, seorang menteri saat itu sebenarnya menerima ekuivalen sekitar 120 ons perak.
Sekarang mari kita bandingkan dengan kondisi saat ini. Pada September 2025, harga perak internasional berada di kisaran USD 28 per ons. Dengan kurs sekitar Rp15.000 per USD, maka harga perak per ons adalah Rp420.000. Jika kita hitung 120 ons perak dalam nilai rupiah hari ini, hasilnya mencapai Rp50.400.000.
Namun di sinilah letak masalahnya: perak bukanlah mata uang. Berdasarkan UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, hanya rupiah yang diakui sebagai alat pembayaran sah. Perak maupun emas tidak bisa digunakan langsung dalam transaksi sehari-hari. Meski begitu, perak dapat berfungsi sebagai tolok ukur stabil untuk menjaga keadilan nilai dari sebuah aturan hukum, termasuk soal gaji pejabat negara.
Jika kita terus menggunakan angka nominal rupiah dalam undang-undang atau peraturan, maka cepat atau lambat aturan itu akan kehilangan relevansinya karena inflasi. Jalan keluar yang masuk akal adalah dengan mengaitkan besaran rupiah dalam hukum kepada nilai logam mulia.
Misalnya, gaji Menteri Keuangan ditetapkan sebesar 120 ons perak murni, yang kemudian dibayarkan dalam rupiah sesuai kurs yang berlaku. Dengan begitu, aturan hukum tetap tunduk pada ketentuan rupiah sebagai mata uang sah, tetapi nilainya dijaga oleh standar yang lebih stabil.
Pendekatan ini akan membuat peraturan keuangan negara jauh lebih tahan lama, tidak lekang dimakan inflasi, dan tidak perlu direvisi berkali-kali. Lebih dari itu, ia juga memberi kepastian bahwa pejabat publik dibayar sesuai nilai riil, bukan angka nominal yang menyesatkan. Dalam konteks pembangunan hukum yang adil dan berkelanjutan, mengaitkan rupiah dengan perak adalah gagasan yang layak untuk dipertimbangkan secara serius.
*(Penulis adalah penggiat literasi dari Republikein StudieClub )
-
Kenapa dan Terkait Apa Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya ke PTUN Jakarta?
Kenapa dan Terkait Apa Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya ke PTUN Jakarta?
-

Rocky Gerung Balas Menohok Roasting Menkeu Purbaya: Dia Fungsinya Setara Kasir
GELORA.CO – Pengamat politik Rocky Gerung langsung membalas roasting dari Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa.
Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya meroasting Rocky Gerung di forum Great Leacture Transformasi Ekonomi Nasional: Pertumbuhan Inklusif Menuju 8% pada Minggu (14/9/2025).
Purbaya saat itu menyinggung pernyataan Rocky Gerung kerap kali menyebut peran Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dalam urusan pertumbuhan ekonomi.
Purbaya mengetahui Rocky Gerung selalu mengatakan Jokowi tidak bisa melakukan apa-apa khususnya di ekonomi selama menjabat sebagai Presiden RI.
“Saya mau mengkritik Pak Rocky Gerung sedikit, dia sering ledekin Jokowi nggak ngapa-ngapain,” ungkap Purbaya sambil bercanda dikutip tvOnenews.com, Rabu (17/9/2025).
Dalam forum tersebut, Purbaya menampilkan data berbasis analisis trafik perekonomian di era Jokowi.
Menkeu pengganti Sri Mulyani itu menuturkan, perekonomian bertumbuh atas salah satu peran Jokowi.
“Jadi ini dipaksa, diintervensi langsung Presiden sampai ke sana. Jadi Presiden Jokowi itu berjasa buat kita, walaupun di sampingnya ada saya sih,” jelas Purbaya.
Dalam hal ini, Purbaya menilai peran Jokowi menumbuhkan ekonomi tidak boleh dianggap sembarangan.
“Jadi pak Rocky mungkin sedikit belajar ekonomi lagi pak. Gua senang bisa ledek dia di sini,” canda dia.
Tak butuh waktu lama, Rocky Gerung langsung membalas sindiran pedas yang dilontarkan Purbaya.
Rocky Gerung mulanya memuji sikap Purbaya. Hal ini terlihat dari gestur determinasi sang Menkeu saat mengkritik dirinya.
Namun demikian, hasil analisis Purbaya, kata Rocky Gerung, hal ini hanya berlandas pada teori monetaris Milton Friedman.
Rocky kemudian menjelaskan peran Purbaya sebagai Menkeu dianggap bukan menciptakan pertumbuhan ekonomi.
“Purbaya fungsinya setara kasir. Ia hanya mengatur hasil pertumbuhan, bukan sumber pertumbuhan itu sendiri,” kata Rocky Gerung dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Mardani Ali Sera, Rabu.
Dalam hal ini, Rocky mengartikan pertumbuhan perekonomian bukan dari hasil kebijakan Menkeu.
Menurutnya, pendorong perekonomian secara nyata yang paling tepat dari instansi kementerian yang menjalankan secara teknis.
“Justru yang paling menentukan adalah kementerian teknis seperti perindustrian, perdagangan, dan pertanian,” tuturnya.
Lagi pula, Rocky Gerung menilai sekaligus melontarkan kritik kepada Purbaya, sang Menkeu hadir ketika politik diwarnai kepentingan semata.
Rocky meragukan optimisme dari Purbaya berakhir sia-sia, sebab publik pesimis apabila ada yang menjegal target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Dalam penutupnya, Rocky mengatakan, berbagai teori berbasis ekonomi dari Purbaya bagi bisa menjadi wacana belaka.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1360914/original/098618500_1475232909-20160930--Bea-Cukai-Rilis-Temuan-Rokok-Ilegal-Jakarta--Faizal-Fanani-08.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Muncul Wacana Cukai Rokok Turun, Pengusaha Semringah – Page 3
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa akan mendalami dugaan permainan dan pemalsuan cukai rokok. Dia mendapatkan laporan bahwa adanya permasalahan dalam cukai rokok.
“Nanti saya lihat lagi, saya belum menganalisis dengan dalam seperti apa sih cukai rokok itu, katanya ada yang main-main, di mana main-mainnya?” kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/9/2025).
Di mengaku masih menghitung berapa pendapatan yang didapat negara apabila berhasil memberantas cukai-cukai palsu. Purbaya menuturkan pihaknya masih melakukan analisis di lapangan sebelum memberantas persoalan cukai rokok.
“Kalau misalnya saya beresin, saya bisa hilangkan cukai-cukai palsu berapa pendapatan saya? Dari situ nanti saya bergerak. Kalau mau diturunkan seperti apa. Tergantung hasil studi dan analisis yang saya dapatkan dari lapangan,” jelas Purbaya.
Untuk diketahui, dalam rapat kerja Kemenkeu bersama Komisi XI DPR RI pada 10 September 2025 dibahas intensifikasi penerimaan negara dari cukai hasil tembakau (CHT) dalam APBN 2026.
Dalam rapat, Anggota Komisi XI DPR Harris Turino menyoroti kabar kesulitan yang dialami pabrik rokok besar seperti Gudang Garam serta nasib para pegawainya.
Ia mengingatkan bahwa kenaikan cukai rokok yang terlalu agresif berpotensi makin menekan industri, terutama segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan mengusulkan pemerintah fokus memperkuat pengawasan rokok ilegal sebagai alternatif peningkatan penerimaan tanpa menaikkan tarif.
-

Reshuffle Kabinet Prabowo, List 16 Menteri dan Wamen Baru per September 2025
Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo sudah melakukan reshuffle kabinet kepada 16 pejabat menteri dan wakil menteri hanya dalam 2 minggu, sejak awal September 2025.
Reshuffle kabinet hari ini, Rabu (17/9/2025), Presiden Prabowo mengganti 11 menteri dan wamen. Beberapa nama yang mengisi reshuffle kabinet hari ini adalah Angga Raka Prabowo, Erick Thohir, Angga Raka Prabowo, dan Djamari Chaniago.
Pada 8 hari silam, Prabowo juga telah melakukan perombakan kabinet. Reshuffle kabinet pada pekan silam yakni mengganti Menkeu Sri Mulyani menjadi Purbaya Yudhi Sadewa.
List reshuffle kabinet hari ini, Rabu (17/9/2025) untuk masa jabatan periode 2024–2029:
1. Djamari Chaniago, sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan
2. Erick Thohir, sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga
3. Afriansyah Noor, sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan
4. Rohmat Marzuki, sebagai Wakil Menteri Kehutanan
5. Faridah Faricha, sebagai Wakil Menteri Koperasi
6. Angga Raka Prabowo, sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah.
7. Muhammad Kudari, sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
8. Ahmad Dhafiri, sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat serta Reformasi Kepolisian.
9. Nani Sudariati Dayang, sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional.
10. Sonny Sanjaya, sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional.
11. Sarah Sadiqah, sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Sebelumnya, Prabowo juga melakukan reshuffle kabinet pada Senin (8/9/2025) dan mengangkat beberapa menteri dan wakil menteri:
1. Purbaya Yudhi Sadewa – Menteri Keuangan
2. Mukhtaruddin – Menteri Perlindungan Pekerja Migran/ BP2MI
3. Ferry Joko Juliantono – Menteri Koperasi
4. Mochammad Irfan Yusuf – Menteri Haji dan Umrah
5. Dahnil Anzar – Wakil Menteri Haji dan Umrah
Prabowo juga menetapkan Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96B Tahun 2025. Keputusan tersebut sekaligus mengatur perombakan sejumlah posisi di Kabinet Merah Putih periode 2024–2029, serta perubahan di jajaran staf kepresidenan dan lembaga negara.
Dalam keputusan yang ditandatangani di Jakarta pada 6 September 2025 itu, presiden juga memberhentikan Erick Thohir dari jabatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan mengangkatnya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Selain itu, Afrian Sahnur ditetapkan sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Rohmat Marzuki sebagai Wakil Menteri Kehutanan, dan Faridah Faridjah sebagai Wakil Menteri Koperasi.
Melalui Keppres Nomor 97B Tahun 2025, Presiden juga melakukan perombakan di lingkaran staf kepresidenan. Anto M. Putranto diberhentikan dari jabatan Kepala Staf Kepresidenan, sementara Hasan Nasbi dicopot sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenan.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321566/original/094402000_1755675818-Screenshot_20250820_140343_YouTube__2_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menkeu Purbaya Tarik Rp 200 Triliun dari Bank Indonesia, Bos BI Bilang Begini – Page 3
Selain dukungan fiskal, BI juga aktif melakukan ekspansi likuiditas. Perry mengungkapkan, pihaknya telah mengucurkan berbagai instrumen untuk memastikan ketersediaan dana di pasar keuangan.
Di antaranya, penurunan likuiditas melalui Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 200 triliun, pembelian Surat Berharga Negara (SBN) Rp 217 triliun, serta pemberian insentif likuiditas hingga Rp 384 triliun.
“Kami sudah injeksi likuiditas SRBI ini turun Rp 200 triliun dan pembelian SBN Rp 217 triliun kemudian insentif likuiditas Rp 384 triliun,” ujarnya
Menurut Perry, langkah ini dirancang untuk menjaga agar sistem keuangan tetap sehat sekaligus mendukung kebutuhan pembiayaan perbankan. Dengan likuiditas yang cukup, bank memiliki ruang lebih besar untuk menyalurkan kredit ke sektor riil.
-

Pengusaha Rokok Dukung Penurunan Cukai Demi Jaga Pasar
Jakarta –
Perkumpulan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) menyambut baik langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang tengah mengkaji opsi penurunan tarif cukai rokok dan memperkuat pemberantasan rokok ilegal. GAPPRI berharap wacana ini bisa segera direalisasikan demi menyelamatkan industri.
Ketua Umum GAPPRI, Henry Najoan, menilai penurunan tarif cukai dapat menjadi insentif bagi Industri Hasil Tembakau (IHT) yang kini tertekan oleh lemahnya daya beli dan maraknya peredaran rokok ilegal.
“Penurunan tarif cukai akan memperkecil jarak harga antara rokok legal dan ilegal, sehingga membuka celah pasar yang lebih luas bagi produk legal,” ujar Henry dalam keterangan resmi, Rabu (17/9/2025).
GAPPRI menilai usulan Menkeu sejalan dengan kebutuhan industri saat ini. Henry mengungkap, pihaknya sudah melayangkan surat permohonan audiensi ke Kementerian Keuangan agar pemerintah bisa mendengar langsung kondisi riil pasar dari pelaku usaha.
Selama lima tahun terakhir, tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) naik hingga 67,5% dan Harga Jual Eceran (HJE) melonjak 89,5%. Kenaikan ini dinilai membuat harga rokok legal sulit dijangkau konsumen sehingga memperlebar celah pasar rokok ilegal.
Selain mendukung wacana penurunan cukai, GAPPRI juga mengapresiasi langkah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang terus gencar memberantas rokok ilegal melalui Operasi Gurita.
“GAPPRI berharap Operasi Gurita bisa menyasar sampai ke produsen rokok ilegal, agar pasar rokok legal bisa pulih,” pungkas Henry.
(rrd/rrd)

