Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • 6
                    
                        Bill Gates Beri Hibah 159 Juta Dollar AS buat Indonesia
                        Nasional

    6 Bill Gates Beri Hibah 159 Juta Dollar AS buat Indonesia Nasional

    Bill Gates Beri Hibah 159 Juta Dollar AS buat Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pendiri Microsoft sekaligus filantropis
    Bill Gates
    memberikan dana hibah sebesar 159 juta dollar AS kepada Indonesia.
    Hal tersebut disampaikan oleh Presiden RI
    Prabowo Subianto
    saat menerima kunjungan Bill Gates di Istana, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
    “Beliau telah memberi hibah ke Indonesia senilai 159 juta dollar AS,” ujar Prabowo.
    Prabowo mengatakan, keseluruhan dana itu terdiri dari bidang kesehatan sebesar 119 juta dollar AS, pertanian 5 juta dollar AS, sektor teknologi 5 juta dollar AS, dan bantuan sosial lainnya di lintas sektoral dengan total lebih dari 28 juta dollar AS.
    Bantuan 159 juta dollar AS itu diberikan Bill Gates sejak tahun 2009.
    “Di kesehatan 119 juta, pertanian 5 juta, teknologi 5 juta, bantuan sosial lainnya lintas sektor totalnya lebih dari 28 juta,” kata dia.
    Diketahui, Prabowo menerima Bill Gates di Istana pagi ini.
    Dalam pertemuan itu, turut hadir Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menkomdigi Meutya Hafid, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menlu Sugiono, dan para pengusaha Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tips Menjaga Kesehatan bagi Jemaah Haji 2025, dari Istirahat yang Cukup hingga Minum Oralit – Page 3

    Tips Menjaga Kesehatan bagi Jemaah Haji 2025, dari Istirahat yang Cukup hingga Minum Oralit – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Memasuki musim haji 2025, jemaah biasanya terseret euforia, terutama mereka yang sudah menunggu puluhan tahun untuk berangkat ke Tanah Suci. Tidak jarang energi terkuras karena merasa sayang sudah di sana lalu memaksakan diri. Akibatnya, kondisi kesehatan menurun dan tidak bisa maksimal menjalani puncak haji.

    Untuk itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendro Susilo membagikan sejumlah tips menjaga kesehatan bagi para jemaah calon haji. Pertama adalah istirahat yang cukup. Jemaah haji yang baru tiba di Arab Saudi diminta sebelum beraktivitas ke luar hotel, agar beristirahat dulu.

    “Mengingat kondisi mereka adalah pasti dalam kondisi yang kelelahan setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 10 jam. Kemudian juga segala urusan yang berkaitan dengan bandara. Karena itu, pulihkan dulu staminanya, setelah itu baru nanti mereka beraktivitas di luar hotel,” kata Liliek ditemui di sela Orientasi dan Pembekalan PPIH Arab Saudi Terintegrasi di Asrama Haji Cipondoh, Tangerang, dikutip Rabu (7/5/2025)

    Tips berikutnya adalah meminum obat secara rutin, terutama mereka yang sudah punya riwayat penyakit tertentu. Tujuannya adalah untuk mengendalikan kondisi penyakitnya agar tetap terkendali.

    Tips ketiga, jemaah diminta selalu menggunakan alat pelindung diri setiap kali keluar hotel, terutama di siang hari. Masker diminta dikenakan untuk mencegah diri tertular penyakit dari orang lain, khusus batuk pilek yang umum diidap jemaah. Kacamata hitam juga selalu digunakan untuk melindungi mata dari sinar matahari yang menyilaukan.

    Tips keempat, jemaah haji juga diminta untuk selalu membawa semprotan air untuk melembabkan kulit dan wajah apabila sudah terasa kering. Tips kelima, Liliek juga meminta jemaah haji rutin meminum oralit yang diselipkan pemerintah ke tas-tas jemaah.

    “Jangan lupa, setelah aktivitas di luar, sampai di hotel ambil oralitnya, dicampur di air putih dalam kemasan botol 300 ml, dikocok-kocok, diminum. Upaya ini untuk menjaga supaya tidak sampai terjadi kekurangan cairan,” ia menerangkan.

     

  • Dokter Piprim Bongkar Banyak Dokter yang Dimutasi Kemenkes karena Mendukungnya

    Dokter Piprim Bongkar Banyak Dokter yang Dimutasi Kemenkes karena Mendukungnya

    Dokter Piprim Bongkar Banyak Dokter yang Dimutasi Kemenkes karena Mendukungnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (
    IDAI
    ) dr. Piprim B. Yanuarso menyampaikan bahwa banyak rekan sejawatnya yang juga dimutasi oleh Kementerian Kesehatan (
    Kemenkes
    ).
    “Yang dimutasi bukan saya saja. Desember lalu Ketua IDAI Jateng periode lalu dimutasi dari RSUP Dr. Kariadi Semarang ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito,” kata Piprim kepada
    Kompas.com
    , Selasa (6/5/2025).
    Kemudian, lanjut Piprim, dr. Fitri Hartanto konsultan tumbuh kembang juga dimutasi dari RSUP Dr. Kariadi Semarang.
    “Padahal di RS Kariadi hanya ada satu konsultan yaitu beliau sendiri. Di Sardjito sudah ada 3 konsultan malah ditambah dia jadi 4 konsultan tumbuh kembang,” paparnya.
    Piprim mengatakan, Kemenkes menyampaikan keputusan mutasi itu bertujuan untuk pemerataan pelayanan.
    “Alasan Kemenkes pemerataan pelayanan, pemerataan apanya kalau jadi kosong konsultan tumbuh kembang, di Kariadi dan di Yogyakarta malah jadi 4,” imbuhnya.
    Selain itu, dr. Hikari Sekjen PP IDAI juga dimutasi meski berprestasi baik. Hikari dimutasi ke RSAB Harapan Kita.
    “Lalu akun pelayanan dia diblokir di RSCM sehingga enggak bisa praktik lagi,” ujar Piprim.
    Selanjutnya, dr. Rizky Adriansyah dipecat mendadak tanpa ada proses pemanggilan atau surat SP1, SP2 oleh RS Adam Malik Medan.
    “Langsung diputus kerjasama sepihak karena sebelumnya dia protes atas mutasi saya,” kata Piprim.
    Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, FINACS, M.Kes menegaskan bahwa keputusan rotasi Piprim merupakan kewenangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
    “Surat keputusan rotasi dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan,” kata Supriyanto kepada Kompas.com, Senin (5/5/2025).
    Supriyanto mengatakan bahwa hal tersebut adalah kebijakan dalam konteks organisasi atau lembaga (tour of duty) demi pemerataan kompetensi rumah sakit Kemenkes.
    “(Itu) Tour of Duty dalam rangka pemerataan kompetensi rumah sakit Kemenkes. Untuk meningkatkan aksesibilitas
    pelayanan kesehatan
    kepada masyarakat yang terjangkau dan berkualitas,” kata Supriyanto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dokter Piprim Bongkar Banyak Dokter yang Dimutasi Kemenkes karena Mendukungnya

    3 Dimutasi ke RS Fatmawati, Dokter Piprim: Ini Hukuman Karena Menentang Pengambilalihan Kolegium Nasional

    Dimutasi ke RS Fatmawati, Dokter Piprim: Ini Hukuman Karena Menentang Pengambilalihan Kolegium
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim B. Yanuarso membantah mutasi dirinya karena kebijakan dalam konteks organisasi atau lembaga (
    tour of duty
    ).
    Menurut Piprim, mutasi ini merupakan hukuman untuk para pengurus IDAI yang secara konsisten menentang pengambilalihan Kolegium, termasuk Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.
    “Enggak benar kalau
    tour of duty
    . Ini hukuman buat pengurus IDAI yang konsisten menentang pengambialihan Kolegium. Jadi dibikin sendiri oleh Menkes,” ujar Piprim kepada
    Kompas.com
    , Selasa (6/5/2025).
    Piprim mengatakan, mutasi dirinya juga bukan keputusan direksi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), melainkan kewenangan dari
    Kemenkes
    .
    “Bisa ditambahkan bahwa itu (mutasi) bukan keputusan direksi RSCM (tetapi Kemenkes),” sambungnya.
    Diketahui, Piprim dimutasi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ke Rumah Sakit Fatmawati (RSF).
    Piprim merupakan salah satu pengajar bagi calon dokter subspesialis kardiologi anak bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di RSCM.
    Apabila dimutasi, Piprim tak bisa lagi mengajar anak-anak muridnya. Sebab, RS Fatmawati bukan RS pendidikan.
    Ia pun mempertanyakan alasan Kemenkes melakukan mutasi dengan tujuan untuk memajukan layanan jantung anak di RS Fatmawati.
    “Untuk memajukan layanan jantung anak di RS Fatmawati bisa dilakukan dengan meknisme pengampuan yang dilakukan divisi kardiologi anak,” katanya.
    Menurut Piprim, masih banyak cara yang bisa dilakukan Kemenkes tanpa harus mengorbankan pelayanan jantung anak di RSCM.
    “Jadi banyak cara, tanpa harus mengorbankan pelayanan jantung anak di RSCM, mengorbankan murid-murid saya sebagai calon konsultan anak,” tambah dia.
    Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, FINACS, M.Kes menegaskan bahwa keputusan rotasi Piprim merupakan kewenangan Kemenkes.
    “Surat keputusan rotasi dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan,” kata Supriyanto kepada
    Kompas.com
    , Senin (5/5/2025).
    Supriyanto mengatakan bahwa hal tersebut adalah kebijakan dalam konteks organisasi atau lembaga (tour of duty) demi pemerataan kompetensi rumah sakit Kemenkes.
    “(Itu) Tour of Duty dalam rangka pemerataan kompetensi rumah sakit Kemenkes. Untuk meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terjangkau dan berkualitas,” kata Supriyanto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • RI Surplus Tenaga Perawat, Banyak yang Dikirim ke Jepang Buat Jadi Caregiver

    RI Surplus Tenaga Perawat, Banyak yang Dikirim ke Jepang Buat Jadi Caregiver

    Jakarta

    Indonesia surplus tenaga perawat, kebutuhannya sudah terpenuhi di angka 112,6 persen. Setiap tahun, ada 37.443 perawat yang diproduksi pada tingkat diploma III keperawatan.

    Demi menyiasati terserapnya tenaga perawat, pemerintah membuka kerja sama, salah satunya dengan Jepang untuk mengirim 300-an perawat di tahun ini, sebagai caregiver. Profesi tersebut menjadi yang paling dibutuhkan di tengah tren aging population atau populasi menua di Jepang.

    Negeri Sakura bahkan mencatat hampir 40 persen populasi mereka kini adalah lansia.

    Direktur Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes RI, dr Yuli Farianti, M Epid, melihat tren peminatan bekerja di Jepang juga semakin tinggi seiring dengan banyaknya alumni yang memberikan testimoni bekerja di sana.

    “Dalam enam tahun terakhir sampai 2024, sudah ada 1.274 lulusan perawat yang telah diberangkatkan bekerja ke luar negeri, 863 di antaranya bekerja di Jepang,” terang dr Yuli, dalam konferensi pers Selasa (6/5/2025).

    Ia mengaku terkait kompetensi, kualitas perawat Indonesia tak kalah dengan Jepang dan mampu menyesuaikan. Tantangan terbesar yang dihadapi mereka lebih banyak dalam penyesuaian bahasa dan budaya.

    “Tapi nanti itu kami akan siapkan dari jauh-jauh hari untuk memastikan saat berangkat sudah siap menjadi caregiver dan bersertifikat perawat dengan memenuhi standar Jepang,” tandas dia.

    Tahun ini, 300-an perawat Jepang akan dikirim ke Prefektur Mie, daerah di Jepang yang dikenal dengan penghasil mutiara. Jumlah lansia di Prefektur Mie juga kian mendekati rata-rata catatan nasional, di atas 30 persen dari total penduduk.

    (naf/kna)

  • DPR Desak Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan di Desa Way Haru

    DPR Desak Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan di Desa Way Haru

    Rahmawati menggambarkan kondisi sulit yang dihadapi warga Desa Way Haru ketika hendak mengakses layanan kesehatan. Mereka harus menempuh perjalanan ekstrem yang penuh risiko, mulai dari melintasi jalan berlumpur, menyebrangi sungai, hingga menyisir pantai yang rawan ombak besar.

    “Ini sangat menyedihkan. Masyarakat di sana harus bertaruh nyawa hanya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar,” ungkapnya.

    Dia menegaskan bahwa Kemenkes harus segera turun tangan dengan membangun fasilitas kesehatan yang layak di desa tersebut serta memberikan dukungan berupa tenaga medis dan program peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat.

    “Dengan layanan kesehatan yang baik, kita bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menekan angka kesakitan,” terangnya.

    Menurut Rahmawati, akses terhadap layanan kesehatan bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi juga merupakan hak asasi manusia yang wajib dipenuhi oleh negara.

    “Layanan kesehatan adalah hak fundamental setiap individu. Pemerintah wajib menyediakan fasilitas yang bisa diakses seluruh masyarakat, tanpa diskriminasi ekonomi, sosial, maupun geografis,” tegas dia.

    Dia menambahkan bahwa kesehatan juga merupakan elemen penting dalam pembangunan nasional. Tanpa masyarakat yang sehat, pembangunan ekonomi dan sosial tidak bisa berjalan optimal.

    Untuk itu, Rahmawati meminta perhatian khusus dari Kementerian Kesehatan terhadap warga Way Haru, yang hingga kini masih kesulitan mendapatkan pelayanan medis.

    “Ini tentang keadilan sosial dan tanggung jawab negara untuk hadir dalam kehidupan rakyatnya,” dia memungkasi.

  • Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Tipe 3 dan 4 Ada Nggak Ya? Ini Penjelasannya

    Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Tipe 3 dan 4 Ada Nggak Ya? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    International Diabetes Federation (IDF) atau Federasi Diabetes Internasional resmi mengakui diabetes tipe 5 yang terkait dengan kekurangan gizi. Diabetes tipe 5 ini menyerang remaja dan dewasa muda kekurangan gizi di negara berpenghasilan rendah.

    Terkait penyakit gula darah ini, banyak yang masih bertanya-tanya terkait jenis dan perbedaannya.

    “Kalau tipe 3 sama 4 kayak mana? Kok udah nyampe tipe 5 aja?” tanya salah satu netizen di media sosial Instagram.

    “Tipe 3 dan tipe 4-nya diabetes apa itu ya?” ucap netizen lagi.

    Jenis-jenis diabetes

    Diabetes adalah kondisi rumit yang dapat muncul dalam berbagai bentuk. Selain jenis diabetes yang lebih umum yakni diabetes tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional, ada berbagai jenis diabetes lain yang sama pentingnya.

    Berikut penjelasan mengenai tipe-tipe diabetes dirangkum detikcom dari berbagai sumber.

    Diabetes tipe 1

    Dikutip dari laman Kemenkes RI, diabetes tipe 1 adalah bentuk penyakit gula darah yang terjadi akibat kerusakan pada sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Kondisi ini menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam darah.

    Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun kronis yang memerlukan penanganan harian dengan suntikan insulin dan pemantauan gula darah. Baik anak-anak maupun orang dewasa dapat didiagnosis diabetes tipe 1.

    Diabetes tipe 2

    Diabetes tipe 2 adalah bentuk penyakit gula darah tinggi akibat tubuh tidak memproduksi cukup hormon insulin, atau insulin yang diproduksi tidak bekerja dengan baik atau yang dikenal sebagai resistensi insulin.

    Kadar gula darah yang tinggi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan masalah kesehatan lain seperti serangan jantung dan stroke, serta masalah pada mata, ginjal, dan kaki. Semua ini disebut komplikasi diabetes.

    Diabetes tipe 3

    Laman Healthline menjelaskan diabetes tipe 3 adalah istilah yang digunakan oleh beberapa peneliti untuk menggambarkan teori bahwa resistensi insulin dan disfungsi faktor pertumbuhan mirip insulin di otak dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.

    Namun, diabetes tipe 3 saat ini bukan istilah medis resmi yang diakui. Asosiasi Diabetes Amerika dan organisasi kesehatan besar lainnya tidak mencantumkan penyakit Alzheimer sebagai jenis diabetes dalam klasifikasi mereka.

    Selain itu, beberapa penelitian menggunakan istilah diabetes tipe 3C untuk mengklasifikasikan diabetes pankreatogenik yang mungkin disebabkan oleh pankreatitis. Tipe ini berbeda dengan penyakit Alzheimer.

    Diabetes tipe 3c adalah jenis diabetes yang terjadi ketika penyakit lain menyebabkan kerusakan pada pankreas. Kondisi yang terkait dengan tipe 3c adalah kanker pankreas, pankreatitis, fibrosis kistik, atau hemokromatosis.

    NEXT: Diabetes tipe 4 dan diabetes tipe 5

    Diabetes tipe 4

    Diabetes tipe 4 bukanlah kondisi autoimun seperti diabetes tipe 1 dan tidak terkait dengan berat badan seperti diabetes tipe 2. Sebaliknya, diabetes tipe 4 ini mungkin terkait dengan proses penuaan.

    Diabetes tipe 4 adalah istilah yang diusulkan untuk diabetes yang disebabkan oleh resistensi insulin pada orang tua yang tidak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Sebuah studi tahun 2015 dengan tikus menunjukkan bahwa tipe diabetes ini mungkin kurang terdiagnosis. Hal ini karena diabetes tipe 4 disebut bisa terjadi pada orang yang tidak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, tetapi sudah berusia lanjut.

    Diabetes tipe 5

    Pada bulan April 2025, diabetes tipe 5 secara resmi diakui oleh Federasi Diabetes Internasional atau International Diabetes Federation (IDF) sebagai jenis diabetes yang terkait dengan kekurangan gizi terutama selama masa kanak-kanak atau remaja.

    Diabetes tipe 5 merupakan bentuk penyakit langka yang di masa lalu sering salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 2, yang dapat dipengaruhi oleh pilihan gaya hidup dan berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin yang diproduksinya atau diabetes tipe 1, suatu kondisi autoimun yang mengakibatkan kerusakan sel-sel penghasil insulin.

    Diabetes tipe 5 juga dikaitkan dengan kekurangan gizi pada orang yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang sangat rendah, yaitu kurang dari 18,5 kg/m2. Tidak seperti diabetes tipe 2, produksi dan pelepasan glukosa oleh hati ke dalam aliran darah lebih rendah.

  • Mutasi Dokter Piprim Mendadak, RSCM: Surat Keputusan dari Kemenkes

    Mutasi Dokter Piprim Mendadak, RSCM: Surat Keputusan dari Kemenkes

    Mutasi Dokter Piprim Mendadak, RSCM: Surat Keputusan dari Kemenkes
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, FINACS, M.Kes menegaskan bahwa keputusan rotasi kepada salah satu dokter di RS yang dipimpinnya merupakan kewenangan Kementerian Kesehatan (
    Kemenkes
    ).
    Hal ini merespons mutasi mendadak dr. Piprim B. Yanuarso, yang juga dikenal sebagai Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ke Rumah Sakit Fatmawati (RSF).
    “Surat keputusan rotasi dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan,” kata Supriyanto kepada Kompas.com, Senin (5/5/2025).
    Supriyanto mengatakan bahwa hal tersebut adalah kebijakan dalam konteks organisasi atau lembaga (tour of duty).
    “(Itu) Tour of Duty dalam rangka pemerataan kompetensi rumah sakit Kemenkes,” jelas Supriyanto.
    Supriyanto mengungkapkan, tujuan dari dilakukannya mutasi tersebut adalah untuk meningkatkan aksesibilitas dan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas.
    “Untuk meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terjangkau dan berkualitas,” tambahnya.
    Seperti dikutip dari
    Tribunnews.com
    , dr. Piprim Yanuarso menilai bahwa mutasi tersebut menyalahi prosedural, tidak adil, dan diskriminatif.
    Piprim menyebut jika ia belum menerima secara fisik surat mutasi tersebut.
    “Jadi kronologinya pada hari Jumat sekitar jam 10-an saya ditelepon oleh salah seorang teman sejawat yang melihat potongan foto yang memuat ada nama saya dimutasi dokter. Bukan hanya saya, ada beberapa dokter. Dan saya dimutasikan dari
    RSCM
    ke RS Fatmawati,” kata dr. Piprim lewat keterangan resmi, Selasa (29/4/2025).
    “Itu tanggal 25 April. Sampai dengan kemarin 28 April saya sendiri belum menerima fisik surat mutasi tersebut. Sehingga saya juga tidak tahu ini beneran atau hoaks. Tapi sepertinya beneran ya,” sambungnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sebab Kematian Mendadak Menurut Dokter Spesialis Jantung – Halaman all

    Sebab Kematian Mendadak Menurut Dokter Spesialis Jantung – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Belakangan, muncul di pemberitaan tentang tokoh yang mengalami kematian mendadak. 

    Kematian mendadak ini dialami oleh dua tokoh partai politik dari PDIP dan Partai Amanat Nasional (PAN).

    Keduanya diketahui meninggal saat menghadiri kegiatan serupa, yakni halal bihalal bersama masyarakat.

    Kematian mendadak sering kali terjadi tanpa tanda-tanda yang jelas. 

    Bahkan, kondisi ini bisa dialami oleh seseorang yang terlihat sehat, baik di usia muda maupun tua. 

    Lantas, kenapa kematian mendadak bisa terjadi? 

    Terkait hal ini, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Makhyan Jibril Al-Farabi, Sp.JP, pun menjelaskan alasannya secara medis. 

    Menurutnya, kematian mendadak jika dipahami dalam dunia medis, didefinisikan sebagai suatu serangan. 

    Serangan yang menyebabkan hilangnya nyawa dalam waktu kurang dari setengah sampai satu jam.

    Penyebabnya sendiri bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. 

    “Jadi memang meninggal mendadak ini bisa terjadi karena berbagai macam faktor. Baik itu dari faktor internal maupun faktor eksternal. Kalau faktor eksternal seperti yang kita tahu kecelakaan atau bunuh diri dan sebagainya,” ungkapnya pada talkshow Radio Kesehatan Kemenkes RI, Senin (5/5/2024).

    Sedangkan pada faktor internal, ada beberapa macam. 

    Hanya saja, kata dr Jibril, yang paling sering mengakibatkan kematian mendadak biasanya karena ada permasalahan di bidang jantung. 

    “Kenapa? Karena ketika jantung ini berhenti, hidup berhentinya. Karena ada sumbatan yang aktif atau mungkin karena listriknya bermasalah,” imbuhnya. 

    Ketika jantung berhenti berdetak, makanan dan oksigen di dalam darah pun tidak dapat mengalir ke seluruh tubuh.  

    “Nggak bisa keliling ke otak, ginjal, nggak bisa keliling ke semua sehingga makanannya habis.  Otak kita tidak dapat makan tiga menit sudah mulai hipoksia, sudah mulai fungsinya turun,”jelasnya. 

    Lebih dari lima menit tidak mendapatkan aliran darah, otak tidak lagi berfungsi, atau yang sering disebut sebagai kematian batang otak. 

    Jika sudah terjadi selama tujuh menit, otak sudah tidak bisa bekerja lagi, sehingga bisa menyebabkan kematian mendadak. 

    “Dan itu sebenarnya idealnya memang harus kita deteksi sejak dini dan kita cegah. Dan kalau misalnya terjadi, harus bisa ditangani lebih awal,” tegasnya. 

    *Faktor risiko gangguan jantung yang bisa sebabkan kematian mendadak*

    Lebih lanjut dr Jibril menjelaskan apa saja yang menjadi faktor risiko terjadinya gangguan jantung sehingga sebabkan kematian mendadak. 

    Pertama, adanya penyakit lain seperti diabetes dan hipertensi yang semakin meningkat.

    “Penyakit semakin banyak. Diabetes, hipertensi semakin banyak. Jumlah perokoknya sampai 78 persen. Faktor risikonya menumpuk.  Ketika faktor risiko itu numpuk, akhirnya terjadi kemungkinan kasus yang kemarin (kematian mendadak),” jelasnya. 

    Penyakit di atas menjadi salah satu faktor risiko terjadinya sumbatan pada pembuluh darah jantung.

    Terutama jika penyakit di atas tidak terkontrol dengan baik. 

    Kemudian diikuti dengan melakukan aktivitas dengan intensitas sedang hingga berat. Maka risiko terjadinya henti jantung menjadi besar. 

    “Terus ada sumbatan mungkin sekitar 80 persen-an. Nah kalau darahnya sudah tersumbat 80 persen terus menyempit lagi kan nutup, bisa jadi 100 persen. Akhirnya pembuluh darah koronernya tersebut nggak bisa ngasih makan ke jantung, ya akhirnya terjadi serangan jantung,” jelas dr Jibril. 

    Faktor risiko lain adalah Gangguan irama jantung (aritmia) Kondisi seperti Brugada syndrome atau Long QT syndrome, 

    Gangguan irama jantung ini biasanya bersifat genetik dan dapat menyebabkan irama jantung tidak stabil.

    Kondisi ini dapat memicu kematian mendadak, terutama pada usia muda. 

    “Penyakit-penyakit genetik ini sering tidak terdeteksi karena tidak ada keluhan sebelumnya. Namun, bisa menyebabkan jantung berhenti tiba-tiba,” jelas Jibril.

    Selanjut riwayat keluarga. Jika ada anggota keluarga yang meninggal mendadak di usia muda, risiko seseorang mengalami hal serupa juga meningkat. 

    Terakhir, tekanan psikis dan kelelahan berat, termasuk stres emosional yang intens, dapat memicu gangguan irama jantung. 

    Walau keduanya terdengar sepele, faktor  ini pun ternyata tidak boleh dianggap remeh. 

     

  • Video IDAI Gelar Doa Bersama 3 Hari Berturut-turut, Ada Apa?

    Video IDAI Gelar Doa Bersama 3 Hari Berturut-turut, Ada Apa?

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengumumkan gerakan ‘Mengetuk Pintu Langit’ lewat doa bersama selama tiga hari berturut-turut mulai 5-7 Mei 2025. Dalam keterangannya, IDAI menyebut gerakan ini merupakan bentuk solidaritas dan dukungan untuk rekan sejawat mereka yang terzalimi. Mereka juga menggaungkan #DokterAnakBerduka #IDAIBerduka #StopIntimidasi #LawanKezaliman #SaveDokterSavePasien di media sosial. Ketua IDAI dr Piprim B. Yanuarso dalam pernyataannya pun menyinggung tentang kewenangan di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dianggap menekan dokter-dokter.