Usai Dengar Laporan Menkes, Prabowo Minta Dokter Magang Dikirim untuk Bantu Korban Bencan…
Kementrian Lembaga: Kemenkes
-

Video Menkes Setujui Usulan Dokter Keliling di Lokasi Bencana Sumatera
Video Menkes Setujui Usulan Dokter Keliling di Lokasi Bencana Sumatera
-

Video: Kemenkes Pasang 15 Starlink untuk Faskes-Posko di Wilayah Bencana Sumatera
Video: Kemenkes Pasang 15 Starlink untuk Faskes-Posko di Wilayah Bencana Sumatera
-

KopDes Merah Putih Belum Masuk ke Layanan Simpan Pinjam, Ini Alasannya
Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) menyatakan Koperasi Desa/Kelurahan (KopDes/Kel) Merah Putih belum akan menjalankan unit layanan simpan pinjam.
Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga dan Distribusi Pangan Kemenko Pangan sekaligus Satgas KopDes Merah Putih Tatang Yuliono mengatakan pemerintah saat ini masih memprioritaskan pembenahan rantai pasok di tingkat desa.
Kebijakan ini diambil untuk memastikan penguatan ekosistem ekonomi desa berjalan lebih dulu sebelum koperasi masuk ke sektor keuangan. Tatang menyebut pemerintah tidak ingin KopDes Merah Putih terburu-buru masuk ke layanan simpan pinjam.
“Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih nantinya nggak masuk dulu ke areal simpan pinjam. Kenapa? Kami ingin menguatkan ekonomi dari produsen dan konsumen itu, baru nanti terkait dengan simpan pinjam itu akan kami gunakan,” kata Tatang dalam acara 40 BIG Conference 2025 bertajuk Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi di Raffles Hotel, Jakarta, Senin (8/12/2025).
Namun untuk KopDes yang sudah menyediakan layanan simpan pinjam akan dilakukan secara terbatas melalui konsep mini bank. “Kalaupun ada, saat ini kami nyebutnya adalah mini bank, dengan apa? Bekerja sama dengan beberapa bank untuk menyelenggarakan layanan-layanan perbankan di desa,” bebernya
Dalam implementasinya, KopDes/Kel Merah Putih ditugaskan membuka tujuh gerai wajib yang menjadi tulang punggung ekonomi desa, antara lain klinik desa, apotek desa, toko sembako, gerai pupuk, gerai logistik, serta gudang atau cold storage.
Tatang mengakui ada diskusi intens antara pemerintah dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait peran klinik desa dan apotek desa. Sementara untuk gerai sembako, pupuk, hingga logistik, implementasinya dinilai lebih mudah dijalankan.
Lebih lanjut, Tatang menyatakan kehadiran KopDes/Kel Merah Putih diharapkan mampu memangkas rantai pasok di desa, dengan menghilangkan tengkulak yang selama ini dominan. Meski begitu, dia juga tidak menampik adanya tantangan terkait likuiditas koperasi.
Adapun hingga saat ini telah terbentuk 83.037 KopDes/Kel berbadan hukum. Menurut Tatang, percepatan ini tidak terlepas dari Instruksi Presiden dan Keputusan Presiden yang mendorong setiap desa melaksanakan musyawarah desa khusus (musdesus) untuk pembentukan koperasi.
Selain itu, sambung dia, seluruh kementerian, aparatur desa, penyuluh, dan pendamping desa juga bergerak simultan untuk memastikan musyawarah berjalan dan koperasi dapat segera berdiri.
Di samping itu, Tatang melanjutkan, pembentukan koperasi juga dipermudah melalui kebijakan afirmasi, seperti keputusan Menteri Hukum yang mengizinkan seluruh notaris di Indonesia menerbitkan akta koperasi.
-

Video: Menkes Sebut RS di 6 Kabupaten/Kota di Aceh Masih Terkendala
Video: Menkes Sebut RS di 6 Kabupaten/Kota di Aceh Masih Terkendala
-

Kemenkes: 350.000 Orang Meninggal karena Strok Setiap Tahunnya
Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof Dante Saksono Harbuwono, menyampaikan 350.000 kematian setiap tahun di Indonesia tercatat karena penyakit strok sebagai penyebabnya.
Angka tersebut disampaikan Wamenkes Dante ketika hadir dalam peluncuran program Jakarta Siaga Stroke 2026 yakni program percepatan penanganan darurat strok di Jakarta.
“Strok itu menyebabkan lebih dari 350.000 kematian setiap tahun,” ujar Dante, dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Senin (8/12/2025).
Ia menekankan pasien yang selamat pun tetap berisiko mengalami kecacatan permanen akibat strok, sehingga penanganan cepat sangat krusial. Keberhasilan penyelamatan pasien, sangat bergantung pada golden period 4,5 jam sejak gejala strok pertama muncul.
“Golden period hanya 4,5 jam dari mulai gejala sampai ditangani dengan masuknya obat,” tegasnya.
Melihat data tersebut, sebagai salah satu langkah penanganan, Dante meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menjadi pelopor penanganan cepat stroke melalui inovasi layanan kesehatan. Menurutnya, Jakarta sebagai smart city menjadikan wilayah ini strategis untuk mempelopori respons cepat kasus penyakit strok.
Sementara itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan program Jakarta Siaga Stroke dipilih karena relevan dengan kondisi kesehatan masyarakat saat ini.
“Stroke adalah penyebab kematian tertinggi di Indonesia,” ujar Pramono.
Untuk memperkuat respons, Pemprov Jakarta mengerahkan sebanyak 584 anggota pasukan putih yang sebelumnya membantu disabilitas dan lanjut usia.
Pemprov Jakartaa diketahui juga telah meluncurkan sistem digital bernama Jakarta sistem informasi manajemen puskesmas (JakSimpus) yang bertujuan menyederhanakan proses laporan dan meningkatkan efisiensi layanan kesehatan bagi masyarakat.
Wamenkes Dante menyambut baik inisiatif tersebut, ia menegaskan ke depan sistem digital itu akan diintegrasikan dengan platform nasional SatuSehat.
“Kita mengidentifikasi ada ratusan laporan yang harus diisi petugas kesehatan. Ini disimplifikasi dengan JakSimpus. Langkah Jakarta bisa ditiru daerah lain untuk melakukan program-program inovatif seperti ini,” tutup Dante.
-
/data/photo/2025/12/06/693393e617af3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
RSUD Aceh Tamiang Sudah Bersih dan Siap Beroperasi Secara Bertahap Nasional 8 Desember 2025
RSUD Aceh Tamiang Sudah Bersih dan Siap Beroperasi Secara Bertahap
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– RSUD Aceh Tamiang kini sudah kembali bersih, rapi, dan siap beroperasi secara bertahap setelah lumpuh total akibat banjir bandang di sana.
Pemulihan
RSUD Aceh Tamiang
berlangsung dengan cepat berkat pengerahan puluhan prajurit TNI dari Kodim 0117/Aceh Tamiang dan dukungan lintas instansi kesehatan.
Sejak 4 Desember 2025, prajurit TNI telah dikerahkan untuk membuka akses rumah sakit yang terhalang puluhan kendaraan akibat terseret banjir.
Setelah itu pada 5 Desember 2025, 80 prajurit TNI dan satu unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk membersihkan RSUD Aceh Tamiang.
“Farmasi, IGD, dan koridor kembali rapi dan aman digunakan,” tulis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lewat siaran pers, Senin (8/12/2025).
Saat ini, ruang utama telah disterilkan; lantai dan dinding dibersihkan; serta peralatan kesehatan diselamatkan.
Mahasiswa dari Poltekkes Medan juga dikerahkan untuk melakukan pembersihan khusus pada ruang operasi RSUD Tamiang.
Hal itu dilakukan untuk memastikan sterilitas ruangan kembali terjaga sebelum digunakan kembali untuk tindakan medis.
Sementara itu, Tim Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Medan melakukan pengecekan alat kesehatan satu per satu di RSUD Aceh Tamiang.
Tim tersebut akan memastikan semua peralatan yang terdampak banjir dapat difungsikan dengan aman atau diidentifikasi untuk perbaikan/penggantian.
Adapun tim medis dan teknis dari RSUP H. Adam Malik Medan masih berada di RSUD Aceh Tamiang hingga hari ini. Mereka fokus pada persiapan pembukaan kembali IGD dalam waktu dekat.
“Layanan IGD siap kembali berjalan. Sebagian pasien dialihkan sementara selama proses pemulihan,” kata Kemenkes.
Tidak lupa, Kemenkes memberikan penghargaan kepada seluruh pihak yang bekerja tanpa henti dalam proses pembersihan RSUD Aceh Tamiang.
“Terima kasih khususnya kepada TNI, tenaga kesehatan, dan seluruh pihak yang bergotong royong memulihkan layanan untuk warga Aceh Tamiang,” kata Kemenkes.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.


