Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • Benjamin Paulus Jadi Wamenkes Dampingi BGS, Ini Tugasnya

    Benjamin Paulus Jadi Wamenkes Dampingi BGS, Ini Tugasnya

    Jakarta

    Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin kini ditemani dua wakil menteri kesehatan. dr Benjamin Paulus Octavianus menjadi wakil menteri kesehatan tambahan setelah Dante Saksono Harbuwono.

    dr Benjamin resmi dilantik pada Rabu (8/10/2025) berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) nomor 32 M tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan wakil menteri kabinet merah putih, masa jabatan 2024-2029.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik menyebut dr Benjamin bakal banyak bertugas pada bidang berbeda dengan Dante.

    “Akan banyak fokus ke penanggulangan TBC sebagai salah satu program hasil terbaik cepat (PHTC) bidang kesehatan,” sebut Aji saat dihubungi detikcom Rabu (8/10/2025).

    Berkaca pada latar belakang dr Benjamin yang juga sebagai dokter spesialis pulmonologi.

    Sementara Menkes Budi pasca menghadiri pelantikan, memohon doa kelancaran agar pengangkatan wamenkes baru bisa membantu menangani program prioritas lebih cepat dan lebih baik.

    “dr Benny (dr Benjamin) ini adalah dokter spesialis paru dan salah satu concern-nya Bapak Presiden mengenai percepatan eliminasi tuberkulosis,” beber BGS, di Istana, Rabu (8/10).

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

  • Benjamin Paulus Jadi Wamenkes Dampingi BGS, Ini Tugasnya

    Benjamin Paulus Dilantik, Menkes BGS Kini Dibantu 2 Wamen

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI menyebut pengangkatan dr Benjamin Paulus Octavianus sebagai Wakil Menteri Kesehatan tidak mengganti posisi Dante Saksono Harbuwono. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Aji Muhawarman menyebut pengangkatan tersebut menambah posisi wamenkes.

    “Bertambah, jadi ada dua Wamenkes,” demikian konfirmasi Aji saat dihubungi detikcom Rabu (8/10/2025).

    Dengan begitu, tugas Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kini akan dibantu oleh dua wamen. Aji belum merinci tugas apa yang kemudian akan diemban dr Benjamin sebagai wamen tambahan di Kemenkes RI.

    Pelantikan dr Benjamin Paulus Octavianus tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) nomor 32 M tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan wakil menteri kabinet merah putih, masa jabatan 2024-2029.

    Sebelum dilantik, Presiden Prabowo Subianto terlebih dahulu mengambil sumpah.

    “Apakah saudara-saudara bersedia diambil sumpah?” tanya Prabowo di Istana, Rabu (6/10).

    “Bersedia,” jawab Benjamin dan juga beberapa pejabat yang dilantik lainnya.

    Dirangkum dari berbagai sumber, Benjamin Paulus Octavianus, SpP, FISR lahir di Malang, 13 September 1963. Ia akrab disapa Benny dan juga terdaftar sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.

    Pada 2023, dr Benjamin juga dikukuhkan menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) oleh Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

  • Profil Benjamin Paulus Wakil Menkes Baru, Dokter Pribadi Prabowo?

    Profil Benjamin Paulus Wakil Menkes Baru, Dokter Pribadi Prabowo?

    GELORA.CO  – Benjamin Paulus Octavianus dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes). Pelantikan dilakukan di Istana Kepresidenan, Rabu 8 Oktober 2025. 

    “Mengangkat sebagai wakil menteri negara Kabinet Merah Putih dalam sisa masa jabatan periode 2024-2029. … Dua, Benjamin Paulus Octavianus sebagai Wakil Menteri Kesehatan,” kata pembawa acara pelantikan pejabat negara. 

    Menjadi pertanyaan sekarang, siapa sebenarnya Benjamin Paulus Octavianus? Simak pembahasannya berikut ini. 

    Profil Benjamin Paulus Ocatvianus

    Benjamin Paulus Octavianus adalah seorang dokter spesialis Paru dan Respirasi (Pulmonologi). Gelar dokternya adalah dr Benjamin Paulus Octavianus, Sp.PKR. 

    Dokter Benny, sapaan akrabnya, lahir pada 13 September 1963. Dia merupakan anak dari pendiri Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia (YPPII) Batu, Malang, Jawa Timur yaitu Pdt. Petrus Octavianus. 

    Dia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, pada 1994. Dokter Benjamin mendapat gelar spesialisnya dari Universitas Brawijaya, Malang, pada 2004. 

    Dalam praktiknya sebagai dokter spesialis, dr Benny hingga saat ini masih berpraktik di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk (PIK) di bagian paru. Dia juga diketahui berpraktik di beberapa rumah sakit. 

    Dokter Benny tercatat sebagai anggota dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). 

    Siapa yang menyangka, sebelum menjadi Wamenkes baru, dr Benny pernah diangkat menjadi Staf Khusus Bidang Kesehatan di Kementerian Pertahanan era Prabowo Subianto. 

    Di momen itu, dr Benny rutin memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat, termasuk soal Covid-19 yang kala itu merebak luas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. 

    Jadi, itu dia informasi mengenai sosok Dokter Benjamin Paulus Octavianus, Wakil Menteri Kesehatan baru yang dilantik langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, sebelum menjadi Wamenkes baru, dr Benny pernah diangkat menjadi Staf Khusus Bidang Kesehatan di Kementerian Pertahanan era Prabowo Subianto. 

    Di momen itu, dr Benny rutin memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat, termasuk soal Covid-19 yang kala itu merebak luas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. 

    Jadi, itu dia informasi mengenai sosok Dokter Benjamin Paulus Octavianus, Wakil Menteri Kesehatan baru yang dilantik langsung oleh Presiden Prabowo Subianto

  • Menkes akui mendengar ada penambahan wamenkes baru

    Menkes akui mendengar ada penambahan wamenkes baru

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui telah mendengar adanya penambahan wakil menteri kesehatan (wamenkes) baru yang akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Ya saya kan rencananya ada Wamen, Wamenkes,” kata Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

    Budi mengonfirmasi bahwa dirinya telah mendengar mengenai penunjukan wamenkes baru tersebut, meski belum mengetahui secara pasti siapa nama yang akan dilantik.

    Saat ditanya mengenai kemungkinan sosok Benjamin Paulus Octavianus sebagai wamenkes yang baru, Budi menyatakan belum menerima informasi resmi terkait hal itu.

    “Belum tahu, belum,” kata Budi.

    Nama Benjamin Paulus Octavianus santer dikabarkan akan menjabat sebagai Wamenkes. Dia merupakan seorang doktor yang berkiprah di dunia medis dan birokrasi kesehatan.

    Saat ini Menkes telah memiliki satu orang Wakil Menteri Kesehatan yaitu Dante Saksono Harbuwono.

    Rencana pelantikan wakil menteri kesehatan tersebut dikabarkan akan menjadi bagian dari agenda pelantikan sejumlah pejabat negara di Istana Negara, Jakarta, Rabu sore.

    Diketahui, Presiden Prabowo dijadwalkan melantik sejumlah duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) serta kepala badan di Istana Negara, Jakarta, Rabu sore.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelantikan akan dimulai sekitar pukul 15.00 WIB dan didahului dengan gladi bersih di Istana Negara.

    Upacara pelantikan itu akan dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk para menteri Kabinet Merah Putih.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menkes BGS Merapat ke Istana Kepresidenan: Rencananya ada Wamenkes

    Menkes BGS Merapat ke Istana Kepresidenan: Rencananya ada Wamenkes

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terpantau berada di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/10/2025). Kedatangannya bertujuan untuk menghadiri pelantikan wakil menteri kesehatan.

    “Ya saya kan rencananya ada wamen, wamenkes,” kata BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin.

    Namun demikian, dia belum mengetahui apakah kebijakan Presiden Prabowo Subianto mencakup penambahan wamen atau penggantian wamen.

    “Iya saya dengar tapi belum…,” ujar BGS.

    Lalu, apakah sosok itu adalah politikus Partai Gerakan Indonesia Raya dr. Benny Octavianus? “Belum tahu, belum, belum,” kata BGS.

    (miq/miq)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pasien Terpapar Radioaktif di Cikande Dapat Obat Khusus, Impor dari Singapura

    Pasien Terpapar Radioaktif di Cikande Dapat Obat Khusus, Impor dari Singapura

    Jakarta

    Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut 9 pasien yang terkena paparan zat radioaktif cesium-137 di Cikande, Banten mendapatkan penanganan khusus. Bahkan obat yang diberikan ‘spesial’ karena didatangkan dari negeri sebelah.

    “Prussian blue (nama obat). Jadi obat itu khusus kami datangkan (dari Singapura) untuk bisa membantu menyembuhkan, membantu penguraian dari radioaktif tadi,” kata Menkes saat ditemui di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (8/10/2025).

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama RS Fatmawati Dr dr Wahyu Widodo, SH, SpOT, Subsp T.L.B.M(K) mengatakan, kesembilan pasien tersebut saat ini dalam status rawat jalan.

    “Kami kerja sama dengan Puskesmas di sana (Cikande), sehingga pemantauannya jadi positif. Minum obat aja, karena klinisnya sehat,” kata Wahyu.

    Wahyu menegaskan bahwa paparan yang dialami oleh 9 orang tersebut, setelah dilakukan pemeriksaan WBC (Whole Body Counter) terbilang jauh dari membahayakan.

    “Nanti kami akan pantau lagi sampai nanti mendekati normal,” katanya.

    Waspada Paparan Cs-137 di Cikande

    Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq mengatakan bahwa Cs-137 yang ditemukan di kawasan industri Cikande memiliki sifat yang dapat larut dalam air dan berpotensi terbawa udara apabila tak dikendalikan dengan baik.

    “Jadi kalau ini bisa larut ke air, penting untuk memastikan masyarakat tidak melewati batas-batas yang sudah ditentukan,” kata Hanif dikutip dari Antara, Rabu (8/10/2025).

    Terlebih, risiko penyebaran juga dapat terjadi melalui debu di area terpapar. Karena itu, petugas diminta menjaga agar paparan tidak menjadi airborne atau terbawa udara. Hanif menegaskan paparan radiasi tak bersifat menular selama masyarakat tak berada di area terkontaminasi.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: BAPETEN Ungkap Efek Paparan Zat Radioaktif Bagi Tubuh”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • Musim Batuk Pilek Melanda, Ini Wanti-wanti Menkes untuk Warga +62

    Musim Batuk Pilek Melanda, Ini Wanti-wanti Menkes untuk Warga +62

    Jakarta

    Belakangan banyak masyarakat curhat bahwa mereka mengalami sakit seperti batu, pilek, hingga tenggorokan gatal terus menerus. Bahkan, ada yang mengeluh bahwa batuk dan pileknya tak kunjung sembuh.

    “lagi musim pilek kh? temen duduk satu baris di kelas gua juga pada batuk pilek anjir,” ucap akun media sosial X @so***, dikutip detikcom, Rabu (8/10/2025).

    “Ni lagi musim sakit apa gimana. Plissss besok UTS skrng batuk pilek, tenggorokan sakit,” kata netizen lain.

    Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan saran kepada masyarakat yang sedang mengalami gejala di atas untuk sebisa mungkin untuk tidak menularkan ke orang lain, serta bagi mereka yang tidak sakit untuk bisa menjaga kesehatannya.

    “Orang-orang flu itu sebenarnya infeksi saluran pernapasan. Flu kan nularnya lewat droplet, kalau ada yang sebelahnya batuk-batuk atau pilek yang pakai masker, atau kalau kita batuk pilek ya pakai masker biar gak nularin,” kata Menkes saat ditemui di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (8/10/2025).

    Menkes juga memberikan saran kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan di tengah banyaknya warga yang ‘tumbang’ trrkait musim yang tidak menentu seperti sekarang.

    “Kalau sarannya saya, nomor satu masyarakat harus tidur cukup, makannya cukup, olahraga cukup supaya sistem imunnya baik,” kata Menkes.

    Lagi Musim Flu

    Berkaitan dengan fenomena tersebut, spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) menjelaskan memang ada peningkatan kasus batuk dan pilek. Menurutnya, ini disebabkan oleh perubahan cuaca tak menentu dan sirkulasi virus yang terus meningkat.

    Hal ini yang membuat daya tahan tubuh menurun, sehingga seseorang lebih rentan mengalami masalah batuk dan pilek.

    “Iya sekarang lagi musim infeksi saluran pernafasan hal ini disebabkan perubahan cuaca dan sirkulasi virus yang meningkat seiring dengan perubahan cuaca,” kata dr Erlang ketika dihubungi detikcom, Rabu (8/10/2025).

    dr Erlang menjelaskan sebagian besar masalah infeksi disebabkan oleh virus dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, ia mengingatkan pada kelompok rentan, misalnya pada lansia dan orang dengan komorbid (penyakit penyerta), tetap harus berhati-hati.

    Jika dirasa masalah batuk pilek tidak sembuh dalam waktu lama, maka pemeriksaan lebih lanjut sebaiknya tetap dilakukan.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

    Musim Batuk-Radang Tenggorokan

    7 Konten

    Cuaca tak menentu belakangan ini membuat daya tahan tubuh menurun. Alhasil banyak yang ngedrop, batuk-batuk hingga radang tenggorokan. Flu biasa, atau memang ada lonjakan COVID-19?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Rencana RSPPN Soedirman Kemhan Jadi Bertaraf Internasional

    Rencana RSPPN Soedirman Kemhan Jadi Bertaraf Internasional

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan RSPPN (Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara) Soedirman Kemhan (Kementerian Pertahanan) bakal menjadi rumah sakit bertaraf internasional. Beberapa program diakui bakal segera dijalankan. Seperti kerja sama internasional dengan menggunakan jalur di bawah Defense Cooperation Agreement.

    “Pak Menhan sudah bertemu dengan kami sebelumnya. Salah satu cita-citanya adalah menjadikan rumah sakit ini bertaraf internasional,” jelas Menkes Budi Gunadi Sadikin.

    Selain itu, RSPPN Soedirman Kemhan juga akan menjadi salah satu rumah sakit penyelenggara pendidikan utama (RSPPU) untuk tujuh spesialis dasar.

  • 13 SPPG Beroperasi di Ngawi, Baru 1 yang Miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Oktober 2025

    13 SPPG Beroperasi di Ngawi, Baru 1 yang Miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Surabaya 7 Oktober 2025

    13 SPPG Beroperasi di Ngawi, Baru 1 yang Miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
    Tim Redaksi
    NGAWI, KOMPAS.com
    – Dari 13 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi di Ngawi, Jawa Timur, baru satu yang memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Padahal, Kemenkes mewajibakan seluruh dapur MBG memiliki SLHS.
    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi Heri Nur Fachrudin yang dikonfirmasi Selasa (7/10/2025) menyatakan, semua SPPG sejatinya diwajibkan mengantongi sertifikat SLHS agar memiliki standar higiene dan sanitasi. Namun, dari 13 SPPG yang beroperasi, baru satu yang memiliki SLHS.
    “Data terakhir SPPG di Ngawi ada 27. Dari jumlah itu 13 SPPG yang sudah operasional di Ngawi. Namun baru satu yang memiliki SLHS, yakni SPPG di wilayah Ngawi Purba,” kata Heri.
    Sesuai surat edaran Kemenkes, kata Heri, SPPG yang telah beroperasi sebelum surat edaran diterbitkan diberi waktu satu bulan untuk mengurus SLHS. Sementara itu, SPPG baru harus memperoleh sertifikat paling lambat satu bulan sejak ditetapkan.
    Untuk mengurus penerbitan SLHS, maka SPPG harus melalui tahapan administrasi dan teknis. Salah satunya, SPPG harus mengajukan resmi ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) melalui sistem
    Online Single Submission
    (OSS).
    Tak hanya itu, kata Heri, harus ada pernyataan kesanggupan pengurusan perizinan seperti SIMBG. Selain itu, pihak SPPG harus menyatakan kesiapannya untuk dilakukan inspeksi sanitasi oleh tim lapangan.
    “SPPG yang mengajukan SLHS nanti kita cek langsung ke masing-masing dapur,” kata Heri.
    Selain SLHS, kata Heri, para penjamah pangan di setiap SPPG wajib memiliki sertifikat keamanan pangan siap saji. Sertifikasi ini dapat diperoleh melalui platform
    Learning Management System
    (LMS) yang disediakan oleh Kemenkes.
    “Para penjamah makanan ini juga harus benar-benar sehat. Mereka wajib menjalani pemeriksaan kesehatan seperti HPSAG dan TB agar tidak membahayakan anak-anak penerima program MBG,” jelas Heri.
    Heri menambahkan, persyaratan SLHS, sertifikat keamanan pangan siap saji dan kesehatan para penjamah makanan menjadi sangat penting untuk memastikan makanan yang disalurkan kepada peserta didik aman dan layak konsumsi.
    Hal itu dilakukan untuk pencegahan dini agar tidak muncul kasus yang tidak diinginkan yang berkaitan dengan keamanan pangan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Paparan Radioaktif Cikande Dinilai Akibat Sikap Ceroboh 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        6 Oktober 2025

    Paparan Radioaktif Cikande Dinilai Akibat Sikap Ceroboh Nasional 6 Oktober 2025

    Paparan Radioaktif Cikande Dinilai Akibat Sikap Ceroboh
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Analis Geopolitik dan Hubungan Internasional, Dian Wirengjurit, menilai kasus radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di Cikande, Kabupaten Serang, merupakan bentuk kecerobohan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
    Hal ini disampaikan Dian ketika dimintai tanggapan dalam diskusi publik bertajuk “Perang Dunia – Nuklir dan Masa Depan Peradaban” di Perpusnas, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2025).
    “Di Cikande, radiasinya tidak seberbahaya uranium. Cesium itu tidak seberbahaya, jauh di bawah uranium. Kalaupun ada kebocoran, radiasinya ke udang, katanya kena ke manusia, buat saya itu jelas ketidakprofesionalan, kecerobohan,” ujar Dian di lokasi, Senin.
    Mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Iran ini mengatakan, penolakan ekspor udang bukan kali pertama terjadi di Indonesia.
    “Kalau cuma radiasi ke udang, sehingga udang kita dikeluarkan ke Amerika itu bukan yang pertama. Kita itu kandungan magnesium tinggi saja dikeluarkan oleh Eropa,” tegas Dian.
    Meski radiasi Cesium-137 tidak seberbahaya uranium, Dian menuturkan bahwa penanganan profesional tetap perlu dilakukan agar tidak menimbulkan dampak bagi lingkungan maupun kesehatan masyarakat.
    Ia meminta pemerintah menindak tegas perusahaan-perusahaan “nakal” yang mengakibatkan adanya kebocoran itu.
    “Saya yakin teman-teman BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) bisa mengatasi. Mudah-mudahan jangan terlalu cemas, saya yakin ahli nuklir kita banyak, mampu pasti. Hanya perusahaannya yang mesti ditegur keras,” tandasnya.
    Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, terdapat sembilan orang yang terdeteksi positif hasil whole-body counter (WBC) dalam pemeriksaan paparan radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di Cikande, Banten.
    Mereka telah ditangani di RS Fatmawati Jakarta.
    Semuanya dilaporkan tidak bergejala dan dalam kondisi baik.
    “Untuk perawatannya diberikan obat prussian blue,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman di Jakarta, Jumat (3/10/2025), seperti dilansir
    Antara
    .
    Menurut dia, paparan Cs-137 dapat menimbulkan sejumlah efek.
    Pada jangka pendek, paparan tinggi bisa menyebabkan sindrom radiasi akut berupa mual, muntah, diare, kelelahan, sakit kepala, hingga penurunan sel darah putih.
    Paparan juga dapat menimbulkan kerusakan kulit dan jaringan yang ditandai dengan kemerahan, lepuh, atau luka bakar radiasi.
    Pada paparan radiasi yang tinggi, ada risiko perdarahan, infeksi berat, kerusakan organ, dan kematian.
    Sedangkan pada jangka panjang, kata dia, di mana paparan rendah berulang atau internal, ada peningkatan risiko kanker akibat kerusakan DNA, penurunan daya tahan tubuh karena gangguan sumsum tulang, dan imunitas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.