Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • Teknologi Satelit Jadi Andalan Percepatan Telehealth di RI

    Teknologi Satelit Jadi Andalan Percepatan Telehealth di RI

    Jakarta

    PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memperkuat layanan kesehatan berbasis teknologi di Indonesia.

    Melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), kedua pihak sepakat mengimplementasikan AI Telehealth Gateway, solusi yang menggabungkan konektivitas satelit berkeandalan tinggi, layanan telehealth, dan kecerdasan buatan (AI).

    Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf dan Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes Eko Sulistijo, disaksikan oleh Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono di Kantor Kemenkes, Jakarta.

    Kolaborasi ini bertujuan mempercepat akses konsultasi jarak jauh, memperkuat sistem rujukan berbasis data, serta menghadirkan analitik kesehatan yang lebih akurat, khususnya di wilayah yang belum terjangkau jaringan terestrial.

    “Teknologi berperan penting dalam mentransformasi layanan kesehatan, dan hal ini sejalan dengan program Kementerian Kesehatan. Teknologi bukan hanya milik kota besar, tapi untuk semuanya. Kolaborasi ini agar dikawal bersama dan selanjutnya bisa dievaluasi serta dikembangkan,” ujar Prof. Dante Saksono, di Jakarta, dikutip Jumat (24/10/2025).

    Telkomsat akan berkolaborasi dengan Teleport Access Service (TAS) dalam tahapan implementasi, instalasi, dan uji konsep (Proof of Concept/PoC). Setelah PoC berjalan, kedua pihak akan memperkuat model operasional, menyiapkan pelatihan, serta menjamin mutu layanan agar sistem dapat beroperasi secara berkelanjutan.

    Langkah ini melanjutkan sinergi Telkomsat dengan sejumlah pemerintah provinsi yang sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman terkait penerapan layanan satelit dan telehealth.

    “Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim Pusdatin Kemenkes. Telkomsat hadir full team untuk memberikan dukungan terbaik agar kerja sama ini berdampak nyata pada peningkatan layanan kesehatan. Selanjutnya, manfaat layanan ini akan kami perluas ke puskesmas dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, dengan target mulai bergulir pada 2025,” kata Lukman Hakim Abd Rauf, Direktur Utama Telkomsat.

    Ke depan, Telkomsat dan Kemenkes menargetkan perluasan implementasi ke jaringan puskesmas dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, dengan fokus pada keandalan konektivitas, ketersediaan perangkat, integrasi sistem data, dan tata kelola layanan.

    Melalui kolaborasi ini, Telkomsat menegaskan komitmennya mendukung Kemenkes dalam mewujudkan transformasi layanan kesehatan yang inklusif, efektif, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    (rrd/rir)

  • Antisipasi ISPA Saat Pancaroba, Pemkot Surabaya Gratiskan Vaksin PCV untuk Balita
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        23 Oktober 2025

    Antisipasi ISPA Saat Pancaroba, Pemkot Surabaya Gratiskan Vaksin PCV untuk Balita Surabaya 23 Oktober 2025

    Antisipasi ISPA Saat Pancaroba, Pemkot Surabaya Gratiskan Vaksin PCV untuk Balita
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya gratiskan vaksinasi pneumonia bagi para balita untuk antisipasi penyebaran infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) selama musim pancaroba.
    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, berdasarkan data yang dihimpunnya, kasus ISPA menunjukkan angka fluktuatif selama 10 tahun terakhir.
    “Sangat dipengaruhi oleh perubahan musiman, kondisi lingkungan, serta dinamika kepadatan dan mobilitas penduduk kota metropolitan,” kata Nanik, saat dikonfirmasi, Kamis (23/10/2025).
    Musim pancaroba merupakan periode kritis dalam mencegah lonjakan kasus ISPA.
    Dengan demikian, Dinkes Surabaya gratiskan imunisasi
    pneumococcal conjugate vaccine
    (PCV) untuk balita.
    “Selain program pemerintah, masyarakat yang butuh perlindungan tambahan terhadap influenza, vaksinasi dapat dilakukan secara mandiri di fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) swasta,” ucapnya.
    Di sisi lain, Dinkes Surabaya memberi instruksi kepada seluruh tenaga kesehatan untuk mendeteksi dini indikasi ISPA.
    Tujuannya, mencegah penyakit itu berkembang menjadi pneumonia.
    “Kami menerapkan pelaporan kasus secara
    real-time
    melalui aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) Kemenkes RI,” kata dia. 
    “Sistem ini memungkinkan Dinkes menganalisis tren kasus untuk menilai potensi KLB (kejadian luar biasa) dan mengambil langkah cepat bila ditemukan lonjakan kasus di suatu wilayah,” ucap dia. 
    Nanik mengimbau agar masyarakat menjaga daya tahan tubuh dengan selalu mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, serta rutin olahraga
    “Dan segera memeriksakan diri ke fasyankes jika muncul gejala ISPA seperti demam, batuk, atau sesak napas, terutama pada balita dan lansia, untuk deteksi dan penanganan dini,” ujar dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video: Data Kasus Keracunan MBG Kini Terpusat di Kemenkes

    Video: Data Kasus Keracunan MBG Kini Terpusat di Kemenkes

    Video: Data Kasus Keracunan MBG Kini Terpusat di Kemenkes

  • Kemenkes Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan Berbasis AI

    Kemenkes Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan Berbasis AI

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Satelit Indonesia (Telkomsat) menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)  mengimplementasikan AI Telehealth Gateway.

    AI Telehealth Gateway adalah solusi yang nmemadukan konektivitas satelit berkeandalan tinggi, layanan telehealth, dan kecerdasan artifisial untuk mempercepat konsultasi jarak jauh, memperkuat proses rujukan berbasis data, serta menghadirkan analitik kesehatan yang akurat, khususnya di wilayah yang belum terjangkau jaringan terestrial.

    Kolaborasi ini melanjutkan langkah sinergis Telkomsat yang sebelumnya dituangkan dalam nota kesepahaman bersama dengan beberapa Pemerintah Provinsi dengan harapan konektivitas satelit, telehealth, dan AI menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat di daerah masing-masing.

    Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan teknologi berperan penting dalam mentransformasi teknologi dan layanan kesehatan, dan hal ini sejalan dengan program kementerian kesehatan. 

    “Teknologi bukan hanya milik kota besar, tapi untuk semuanya. Kolaborasi ini agar dikawal bersama, dan selanjutnya bisa dievaluasi dan dikembangkan,” kata Dante, dikutip Kamis (23/10/2025).

    Diketahui, pasca penandatanganan, Telkomsat bersama Teleport Access Service (TAS) segera mengeksekusi tahapan implementasi, instalasi, dan uji konsep (Proof of Concept/PoC) telehealth. Setelah PoC berjalan, para pihak menyiapkan penguatan model operasional, program pelatihan, serta penjaminan mutu layanan agar solusi beroperasi berkesinambungan.

    Sebagai langkah lanjutan, Telkomsat dan Kemenkes menargetkan perluasan manfaat ke jaringan puskesmas dan fasilitas layanan kesehatan yang membutuhkan di seluruh Indonesia, dengan awal implementasi ditargetkan mulai tahun ini. Fokus utama mencakup keandalan konektivitas, ketersediaan perangkat, integrasi sistem data, dan tata kelola layanan.

    Telkomsat dan Kemenkes mendorong digitalisasi dan pemerataan layanan kesehatan berbasis AI

    Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf mengatakan Telkomsat hadir full team untuk memberikan dukungan terbaik agar kerja sama ini berdampak nyata pada peningkatan layanan kesehatan. 

    Sebelumnya Telkomsat telah menandatangani MoU dengan gubernur di beberapa Pemerintah Provinsi dimana setiap provinsi sama-sama berharap konektivitas satelit, layanan telehealth, dan AI dapat membantu masyarakat.

    “Berikutnya, manfaat layanan ini akan kami perluas ke puskesmas dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, dengan target mulai bergulir pada tahun ini,” kata Lukman. 

    Melalui kolaborasi strategis ini, Telkomsat berkomitmen mendukung Kemenkes dalam mewujudkan transformasi layanan kesehatan yang inklusif, efektif, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

  • Kemenkes Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan Berbasis AI

    Kemenkes Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan Berbasis AI

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Satelit Indonesia (Telkomsat) menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)  mengimplementasikan AI Telehealth Gateway.

    AI Telehealth Gateway adalah solusi yang nmemadukan konektivitas satelit berkeandalan tinggi, layanan telehealth, dan kecerdasan artifisial untuk mempercepat konsultasi jarak jauh, memperkuat proses rujukan berbasis data, serta menghadirkan analitik kesehatan yang akurat, khususnya di wilayah yang belum terjangkau jaringan terestrial.

    Kolaborasi ini melanjutkan langkah sinergis Telkomsat yang sebelumnya dituangkan dalam nota kesepahaman bersama dengan beberapa Pemerintah Provinsi dengan harapan konektivitas satelit, telehealth, dan AI menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat di daerah masing-masing.

    Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan teknologi berperan penting dalam mentransformasi teknologi dan layanan kesehatan, dan hal ini sejalan dengan program kementerian kesehatan. 

    “Teknologi bukan hanya milik kota besar, tapi untuk semuanya. Kolaborasi ini agar dikawal bersama, dan selanjutnya bisa dievaluasi dan dikembangkan,” kata Dante, dikutip Kamis (23/10/2025).

    Diketahui, pasca penandatanganan, Telkomsat bersama Teleport Access Service (TAS) segera mengeksekusi tahapan implementasi, instalasi, dan uji konsep (Proof of Concept/PoC) telehealth. Setelah PoC berjalan, para pihak menyiapkan penguatan model operasional, program pelatihan, serta penjaminan mutu layanan agar solusi beroperasi berkesinambungan.

    Sebagai langkah lanjutan, Telkomsat dan Kemenkes menargetkan perluasan manfaat ke jaringan puskesmas dan fasilitas layanan kesehatan yang membutuhkan di seluruh Indonesia, dengan awal implementasi ditargetkan mulai tahun ini. Fokus utama mencakup keandalan konektivitas, ketersediaan perangkat, integrasi sistem data, dan tata kelola layanan.

    Telkomsat dan Kemenkes mendorong digitalisasi dan pemerataan layanan kesehatan berbasis AI

    Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf mengatakan Telkomsat hadir full team untuk memberikan dukungan terbaik agar kerja sama ini berdampak nyata pada peningkatan layanan kesehatan. 

    Sebelumnya Telkomsat telah menandatangani MoU dengan gubernur di beberapa Pemerintah Provinsi dimana setiap provinsi sama-sama berharap konektivitas satelit, layanan telehealth, dan AI dapat membantu masyarakat.

    “Berikutnya, manfaat layanan ini akan kami perluas ke puskesmas dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, dengan target mulai bergulir pada tahun ini,” kata Lukman. 

    Melalui kolaborasi strategis ini, Telkomsat berkomitmen mendukung Kemenkes dalam mewujudkan transformasi layanan kesehatan yang inklusif, efektif, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

  • Kemenkes Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan Berbasis AI

    Kemenkes Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan Berbasis AI

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Satelit Indonesia (Telkomsat) menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)  mengimplementasikan AI Telehealth Gateway.

    AI Telehealth Gateway adalah solusi yang nmemadukan konektivitas satelit berkeandalan tinggi, layanan telehealth, dan kecerdasan artifisial untuk mempercepat konsultasi jarak jauh, memperkuat proses rujukan berbasis data, serta menghadirkan analitik kesehatan yang akurat, khususnya di wilayah yang belum terjangkau jaringan terestrial.

    Kolaborasi ini melanjutkan langkah sinergis Telkomsat yang sebelumnya dituangkan dalam nota kesepahaman bersama dengan beberapa Pemerintah Provinsi dengan harapan konektivitas satelit, telehealth, dan AI menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat di daerah masing-masing.

    Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan teknologi berperan penting dalam mentransformasi teknologi dan layanan kesehatan, dan hal ini sejalan dengan program kementerian kesehatan. 

    “Teknologi bukan hanya milik kota besar, tapi untuk semuanya. Kolaborasi ini agar dikawal bersama, dan selanjutnya bisa dievaluasi dan dikembangkan,” kata Dante, dikutip Kamis (23/10/2025).

    Diketahui, pasca penandatanganan, Telkomsat bersama Teleport Access Service (TAS) segera mengeksekusi tahapan implementasi, instalasi, dan uji konsep (Proof of Concept/PoC) telehealth. Setelah PoC berjalan, para pihak menyiapkan penguatan model operasional, program pelatihan, serta penjaminan mutu layanan agar solusi beroperasi berkesinambungan.

    Sebagai langkah lanjutan, Telkomsat dan Kemenkes menargetkan perluasan manfaat ke jaringan puskesmas dan fasilitas layanan kesehatan yang membutuhkan di seluruh Indonesia, dengan awal implementasi ditargetkan mulai tahun ini. Fokus utama mencakup keandalan konektivitas, ketersediaan perangkat, integrasi sistem data, dan tata kelola layanan.

    Telkomsat dan Kemenkes mendorong digitalisasi dan pemerataan layanan kesehatan berbasis AI

    Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf mengatakan Telkomsat hadir full team untuk memberikan dukungan terbaik agar kerja sama ini berdampak nyata pada peningkatan layanan kesehatan. 

    Sebelumnya Telkomsat telah menandatangani MoU dengan gubernur di beberapa Pemerintah Provinsi dimana setiap provinsi sama-sama berharap konektivitas satelit, layanan telehealth, dan AI dapat membantu masyarakat.

    “Berikutnya, manfaat layanan ini akan kami perluas ke puskesmas dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, dengan target mulai bergulir pada tahun ini,” kata Lukman. 

    Melalui kolaborasi strategis ini, Telkomsat berkomitmen mendukung Kemenkes dalam mewujudkan transformasi layanan kesehatan yang inklusif, efektif, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

  • Telkomsat-Kemenkes Sepakat Hadirkan Telehealth Berbasis AI Nasional

    Telkomsat-Kemenkes Sepakat Hadirkan Telehealth Berbasis AI Nasional

    Jakarta

    PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) memperkuat perannya dalam transformasi digital sektor kesehatan nasional dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes).

    Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf dan Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes Eko Sulistijo di kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta, dan disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

    Dalam kerja sama ini, Telkomsat mengimplementasikan AI Telehealth Gateway, solusi terintegrasi yang memadukan konektivitas satelit berkeandalan tinggi, layanan telehealth, dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Solusi ini dirancang untuk mempercepat konsultasi medis jarak jauh, memperkuat proses rujukan berbasis data, serta menghadirkan analitik kesehatan yang akurat, terutama di wilayah yang belum terjangkau jaringan terestrial.

    “Teknologi berperan penting dalam mentransformasi layanan kesehatan, dan hal ini sejalan dengan program Kementerian Kesehatan. Teknologi bukan hanya milik kota besar, tapi untuk semuanya,” ujar Wamenkes Dante Saksono dalam keterangan tertulis, Kamis (23/10/2025).

    “Kolaborasi ini agar dikawal bersama, dan selanjutnya bisa dievaluasi dan dikembangkan,” tambahnya.

    Langkah Strategis Dukung Kesehatan Digital Indonesia

    Kerja sama ini menjadi bagian dari langkah sinergis Telkomsat untuk memperluas manfaat konektivitas satelit dan layanan telehealth di seluruh Indonesia. Sebelumnya, Telkomsat juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah pemerintah provinsi, sebagai upaya memastikan layanan digital kesehatan dapat menjangkau daerah terpencil.

    “Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim Pusdatin Kemenkes. Telkomsat hadir full team untuk memberikan dukungan terbaik agar kerja sama ini berdampak nyata pada peningkatan layanan kesehatan,” kata Lukman Hakim Abd Rauf, Direktur Utama Telkomsat.

    Lukman menambahkan, kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan layanan kesehatan yang inklusif, efektif, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    “Sebelumnya kami telah menandatangani MoU dengan gubernur di beberapa provinsi, di mana setiap daerah sama-sama berharap konektivitas satelit, layanan telehealth, dan AI dapat membantu masyarakat. Berikutnya, manfaat layanan ini akan kami perluas ke puskesmas dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, dengan target mulai bergulir pada 2025,” jelasnya.

    Tahapan Implementasi dan Proof of Concept (PoC)

    Pasca penandatanganan PKS, Telkomsat bersama mitra strategisnya Teleport Access Service (TAS) akan segera mengeksekusi tahapan implementasi, instalasi, dan uji konsep (Proof of Concept/PoC). Setelah tahap PoC berjalan, para pihak akan menyiapkan penguatan model operasional, program pelatihan tenaga kesehatan, hingga penjaminan mutu layanan agar sistem telehealth dapat beroperasi secara berkesinambungan.

    Selain memperkuat konektivitas, fokus pengembangan diarahkan pada integrasi sistem data, ketersediaan perangkat medis digital, dan tata kelola layanan kesehatan berbasis data.

    Kemenkes menargetkan pemanfaatan AI Telehealth Gateway dapat mempercepat digitalisasi layanan kesehatan nasional, termasuk memperkuat jaringan puskesmas dan fasilitas kesehatan primer di seluruh Indonesia.

    Inisiatif ini juga sejalan dengan pilar transformasi kesehatan Kemenkes dalam meningkatkan efisiensi, pemerataan, dan kualitas layanan melalui pemanfaatan teknologi.

    Turut hadir dalam acara tersebut, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Ekonomi Kesehatan Drs. Bayu Teja Muliawan, jajaran direksi dan senior leaders Telkomsat, serta Direktur Utama TAS Michael Kuo sebagai mitra strategis implementasi.

    (agt/rns)

  • Kemenkes RI Ungkap Tren COVID-19 Dirawat di RS, Terbanyak Kasusnya di Usia Ini

    Kemenkes RI Ungkap Tren COVID-19 Dirawat di RS, Terbanyak Kasusnya di Usia Ini

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melaporkan tren pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan di ICU cenderung stabil pada tahun 2025. Pada minggu ke-41, terdapat 2 kasus COVID 19 yang dirawat di ICU. Meski begitu, kondisi ini bersifat sementara dan bisa berubah di kemudian hari, sehingga masyarakat tetap perlu waspada.

    Berdasarkan data dari 35 rumah sakit sentinel SARI pada minggu ke-41 tahun 2025, proporsi kasus COVID-19 di rumah sakit sentinel meningkat. Ditemukan juga 2 kasus positif COVID-19 di rumah sakit sentinel pada minggu ini.

    “Kelompok umur balita (0-4 tahun) dan lansia (≥60 tahun) sering ditemukan selama satu bulan terakhir,” ucap Laporan Pengawasan Kasus Influenza dan COVID-19 pada 18 Oktober 2025 atau Minggu ke 42 yang dipublikasikan oleh Kemenkes, dikutip Rabu (22/10/2025).

    Di sisi lain, berdasarkan laporan mingguan M42 (periode 12-12 Oktober 2025), dari total 258 pemeriksaan yang dilakukan, ditemukan 11 kasus positif COVID-19 yang terdiri atas 7 kasus sentinel SARI dan 4 kasus non-sentinel, dengan tingkat positivitas (positivity rate) sebesar 4,26 persen.

    Adapun varian tengah merebak di Indonesia saat ini adalah XFG (57 persen), LF.7 (29 persen), XFG 3.4.3 (14 persen) di bulan Agustus.

    “Varian dominan COVID-19 yang ada di Indonesia saat ini termasuk dalam kategori varian dengan risiko rendah, sehingga tidak perlu panik, namun tetap penting menjaga protokol kesehatan,” kata Kemenkes.

    Sebagai kewaspadaan, Kemenkes mengimbau untuk menerapkan pencegahan untuk menghindari kemungkinan terpapar, seperti berikut:

    Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).Menerapkan etika batuk/bersin untuk menghindari penularan kepada orang lain.Cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun (CTPS) atau menggunakan hand sanitizer.Menggunakan masker bagi masyarakat jika jika berada di kerumunan atau sedang sakit seperti batuk, pilek, atau demam.Segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala infeksi saluran pernapasan dan ada riwayat kontak dengan faktor risikoBagi pelaku perjalanan jika mengalami sakit selama perjalanan agar menyampaikan kepada awak atau personel alat angkut maupun kepada petugas kesehatan di pelabuhan/ bandar udara/ PLBN setempat.

    Tonton juga video “Menkes saat Konpers KLB gegara MBG: Teringat Covid Dulu” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Mahasiswa Unud Pengolok Kematian Timothy Minta Maaf, tapi Sanksi Berat Menanti

    Mahasiswa Unud Pengolok Kematian Timothy Minta Maaf, tapi Sanksi Berat Menanti

    Liputan6.com, Bali – Kasus dugaan perundungan atau bullying terhadap mendiang mahasiswa Universitas Udayana, Timothy (22) terus bergulir. Setelah percakapan bernada olok-olok atas kematian Timothy tersebar luas di media sosial, sejumlah mahasiswa yang disebut terlibat akhirnya menyampaikan permintaan maaf, termasuk mahasiswi Fakultas Kedokteran (FK) Unud, Calista Amore Manurung.

    Calista merupakan salah satu terduga pelaku yang disebut ikut berkomentar dalam grup percakapan WhatsApp yang viral beberapa waktu lalu. Dalam tangkapan layar yang beredar, Calista menuliskan kalimat “gak berasa lantai 2 mah” setelah kematian Timothy, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud.

    Melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, @calistaamoree, pada Senin (20/10/2025), Calista menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga mendiang dan mengaku menyesal atas perbuatannya.

    “Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga almarhum Timothy. Saya menyesal atas tindakan dan ucapan saya,” ujarnya dalam video tersebut.

    Namun, permintaan maaf tersebut justru memicu reaksi beragam di media sosial. Sejumlah warganet menilai penyesalan yang disampaikan Calista tidak tulus dan datang setelah tekanan publik meningkat.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Jaya, menyatakan bahwa mahasiswa terduga pelaku perundungan tidak akan diterima menjalani program co-assistance (koas) di RSUP Prof. Ngoerah Bali.

    Ia mengatakan, “sudah ada kesepakatan antara RS Ngoerah Bali dan FK Universitas Udayana (Unud) untuk mengembalikan mahasiswa pelaku kasus bullying Timothy ke kampus untuk ditindaklanjuti.”

     

  • Mahasiswa Kedokteran Unud Pengolok Timothy Dipastikan Tak Diterima Koas di RS Ngoerah

    Mahasiswa Kedokteran Unud Pengolok Timothy Dipastikan Tak Diterima Koas di RS Ngoerah

    Liputan6.com, Bali – Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman, Rabu (22/10/2205) memastikan, Calista Amore Manurung, mahasiswa kedokteran Unud yang mengolok kematian Timothy Anugerah Saputra (22), sudah tidak diterima di program koas di RSUP Ngoerah Bali. 

    Adapun dalam keterangan yang telah dikonfirmasi, Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes Azhar Jaya mengatakan sudah ada kesepakatan antara RS Ngoerah Bali dan FK Universitas Udayana (Unud) untuk mengembalikan yang bersangkutan ke FK Unud untuk tindak lanjut.

    Timothy Anugerah Saputra sebelumnya ditemukan meninggal dunia diduga akibat bunuh diri pada Rabu (15/10/2025). Mahasiswa semester VII Program Studi Sosiologi Unud disebut mengalami tekanan psikologis berat akibat perundungan dari rekan-rekannya.

    Peristiwa ini memicu gelombang simpati dan kemarahan publik, terlebih setelah beredar tangkapan layar percakapan grup WhatsApp (WA) yang menunjukkan korban sering dijadikan bahan ejekan.

    Usai kejadian sejumlah mahasiswa Unud justru melecehkan kematian Timothy di media sosial, yang kemudian memantik kecaman luas di dunia maya.

    Pihak Rektorat Unud Bali membentuk tim investigasi khusus untuk menelusuri kasus meninggalnya Timothy Anugrah Saputra yang diduga menjadi korban perundungan rekan-rekannya.

    Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengatakan pada Minggu (19/10) bahwa rektorat Unud juga memfasilitasi pendampingan bagi keluarga korban dan pihak terkait.

    Menteri Brian mengatakan Kemendiktisaintek akan terus memantau perkembangan kasus tersebut agar penanganannya berjalan transparan dan adil.

    Sementara itu Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengatakan pada Selasa (20/10) bahwa pihaknya telah mengirimkan tim dari kantor wilayah Bali untuk memantau perkembangan kasus tersebut.

    Dia mengatakan saat ini Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian HAM Bali tengah melakukan pemantauan. Oleh sebab itu Menteri Pigai menyebut pihaknya belum mengambil keputusan terkait tindakan lanjutan yang bakal dilakukan