Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • Geger Menkes Inggris Dituduh Berencana Gulingkan PM Keir Starmer

    Geger Menkes Inggris Dituduh Berencana Gulingkan PM Keir Starmer

    London

    Menteri Kesehatan (Menkes) Inggris Wes Streeting terpaksa berulang kali membantah dirinya berencana untuk menggulingkan Perdana Menteri (PM) Keir Starmer, setelah sejumlah sumber menyebut bahwa Starmer bertekad melawan setiap tantangan yang dilontarkan terhadap kepemimpinanya.

    Spekulasi soal rencana penggulingan itu, seperti dilansir AFP, Rabu (12/11/2025), mencuat ketika angka kepuasan publik terhadap pemerintahan Starmer anjlok.

    “Saya tidak akan menuntut pengunduran diri perdana menteri,” kata Streeting saat berbicara kepada media lokal Sky News.

    “Saya mendukung perdana menteri. Saya telah mendukungnya sejak dia terpilih sebagai pemimpin Partai Buruh,” tegasnya.

    Streeting yang berusia 42 tahun ini telah sejak lama dipandang sebagai calon pengganti Starmer.

    Bantahan Streeting itu, yang disampaikan secara ulang terhadap media-media lainnya, menyusul pengarahan anonim yang diberikan sekutu-sekutu Starmer, yang pada Minggu (9/11) mengatakan kepada wartawan bahwa sang PM Inggris akan melawan setiap upaya untuk menggantikan dirinya.

    “Keir mengetahui dirinya sudah berjuang dalam kontes kepemimpinan. Ketika saatnya tiba, dia tidak akan mengundurkan diri. Dia akan melawannya,” kata salah satu pendukung Starmer, seperti dikutip harian The Times.

    Jajak pendapat terbaru untuk angka kepuasan publik terhadap pemerintah Inggris telah anjlok sejak Starmer berkuasa pada Juli tahun lalu. Meskipun meraih kemenangan telak dalam pemilu, Starmer dan pemerintahan menghadapi kesulitan dalam isu-isu seperti pertumbuhan ekonomi dan imigrasi.

    Pemimpin Partai Reform, Nigel Farage, yang juga tokoh Brexit, telah memimpin dengan margin dua digit dalam banyak jajak pendapat nasional hampir sepanjang tahun ini.

    Pemilu selanjutnya diperkirakan baru akan berlangsung pada tahun 2029, tetapi pemerintah menghadapi ujian penting dalam pemilu lokal pada Mei 2026. Tantangan bagi kepemimpinan Partai Buruh akan membutuhkan dukungan 20 persen anggota parlemen partai, yang saat ini berarti dibutuhkan 80 nominasi.

    Lihat juga Video: Prabowo Temui PM Inggris Keir Starmer Setelah Bertemu Raja Charles III

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Jakarta Menuju Kota Global, Pemprov DKI Siap Bangun RS Internasional

    Jakarta Menuju Kota Global, Pemprov DKI Siap Bangun RS Internasional

    Jakarta, CNBC Indonesia Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memperkuat transformasi layanan kesehatan di Ibu Kota. Salah satu langkah strategisnya adalah mendorong pembangunan Rumah Sakit (RS) bertaraf internasional di lahan Sumber Waras, Jakarta Barat.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, pembangunan RS internasional ini menjadi upaya menghadirkan fasilitas kesehatan unggulan di Jakarta sekaligus mengurangi jumlah warga Indonesia yang berobat ke luar negeri.

    “Hari ini, kami bertemu dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto untuk membahas rencana pembangunan rumah sakit bertaraf internasional di lahan Sumber Waras. Kami mengusulkan agar proyek ini ditetapkan sebagai PSN agar prosesnya dapat berjalan lebih cepat dan efisien,” ujar Pramono di Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Jadi Rujukan Global

    Pramono menjelaskan, rumah sakit ini akan dibangun di atas lahan seluas 3,6 hektare milik Pemprov DKI yang sudah dinyatakan selesai permasalahannya oleh KPK dan akan difinalisasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Lokasinya dinilai sangat strategis untuk menjadi pusat layanan medis berstandar global.

    “Tanah tersebut milik Pemprov DKI dan sudah clear. Kami berharap pembangunan rumah sakit ini dapat masuk ke daftar PSN. Pemprov DKI akan membangun fasilitas fisiknya, sedangkan penyediaan peralatan medis bertaraf internasional akan didukung oleh Kementerian Kesehatan,” jelasnya.

    Rumah sakit internasional ini difokuskan sebagai RS Tipe A berstandar global dengan layanan unggulan di bidang penyakit jantung, kanker, dan penyakit kompleks lainnya. Pemprov DKI juga menyiapkan RS Tipe A di Cakung, Jakarta Timur, di atas lahan seluas 1,7 hektare untuk memperluas jaringan layanan kesehatan unggulan.

    “Kami ingin menghadirkan rumah sakit rujukan nasional yang mampu bersaing di level internasional. Dengan dukungan tenaga medis berkompetensi global, layanan kesehatan di Jakarta akan meningkat signifikan dan mampu menekan angka pasien yang berobat ke luar negeri,” tegas Pramono.

    Kolaborasi dengan Kemenkes

    Rencana pembangunan RS internasional di Sumber Waras mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai, proyek ini sejalan dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional agar setara dengan standar internasional.

    “Ide Gubernur DKI untuk membangun RS internasional ini sangat baik. Dengan fasilitas berstandar global, kita bisa mengurangi jumlah warga yang berobat ke luar negeri. Kami mendukung penuh agar proyek ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN),” kata Budi.

    Dia menambahkan, Kemenkes dan Pemprov DKI akan terus berkoordinasi terkait penyusunan skema pembiayaan, penyediaan peralatan medis, hingga peningkatan kapasitas tenaga kesehatan. “Kami juga membahas opsi pembiayaan pembangunan dan peningkatan kualitas dokter di rumah sakit internasional ini,” ujarnya.

    Jakarta Kota Global

    Pramono menegaskan, pembangunan RS internasional di Sumber Waras menjadi bagian dari transformasi Jakarta menuju kota global. Keberadaan fasilitas kesehatan kelas dunia akan menjadi indikator penting dalam penilaian Global City Index, yang kini menempatkan Jakarta di posisi ke-71 dunia.

    “Dengan hadirnya rumah sakit internasional, Jakarta menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan kualitas hidup warganya sekaligus memperkuat daya saing kota di tingkat global,” ucapnya.

    Menurut Pramono, penetapan proyek ini sebagai PSN akan mempercepat proses perizinan, pendanaan, serta koordinasi lintas lembaga antara pemerintah pusat dan daerah. “Kami yakin pemerintah pusat akan memberikan dukungan penuh. Spirit usulan ini murni untuk kepentingan publik dan peningkatan pelayanan kesehatan warga Jakarta,” pungkasnya.

     

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menkes Pastikan Beri Penanganan Trauma Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta

    Menkes Pastikan Beri Penanganan Trauma Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta

    Menkes Pastikan Beri Penanganan Trauma Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin memastikan akan memberikan pendampingan
    trauma healing
    atau penyembuhan trauma kepada korban ledakan di SMAN 72 Jakarta.
    Meski begitu, Budi mengatakan bahwa sejauh ini pendampingan masih dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
    “Untuk yang SMAN 72, itu masih ditangani oleh Dinas Kesehatan DKI,” kata Budi saat ditemui di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (12/11/2025).
    Berkaca pada kasus di
    SMAN 72 Jakarta
    , Menkes menyebut perlunya pengecekan
    kesehatan jiwa
    sejak dini lewat program cek kesehatan gratis (CKG).
    “Itu sebabnya program cek kesehatan gratis dimulai SD, SMP, SMA, ada tuh tes kesehatan jiwa, ya
    questionnaire
    saja dulu, tapi kalau dari jawabannya sudah agak menjurus, nantikami referensikan ke dokter (spesialis kejiwaan),” kata dia.
    Budi menegaskan bahwa deteksi dini kesehatan jiwa penting dilakukan karena banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sudah mengalami kecemasan atau bahkan depresi.
    “Kadang-kadang kita enggak tahu bahwa kita sudah mulai cemas atau
    anxiety
    , atau kita sudah masuk tahap yang lebih lanjut, tahap depresi, itu kadang-kadang kita enggak tahu,” beber Budi.
    Menurut Budi, pikiran sangat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Maka itu, penting untuk menjaga pikiran tetap positif.
    “Gimana caranya supaya kita mencegah, karena itu tadi kan, menjaga hidup sehat, sehat mental penting, itu pikirannya harus dijaga. Karena itu nanti akan membantu kita agar kondisi mentalnya baik kembali,” ucapnya.
    Budi mengingatkan masyarakat, terutama generasi muda, agar tidak terlalu memaksakan diri dalam melakukan sesuatu di luar kemampuannya, yang justru bisa menyebabkan stres.
    “Jangan terlalu stres, jangan terlalu memiliki apa, ambisi yang besar yang di luar kemampuan kita, jangan terlalu banyak dipikirin juga kalau susah, dan yang penting harus rajin berdoa, harus rajin meditasi,” ujar Budi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MBG Sumbang 48% Keracunan Pangan

    MBG Sumbang 48% Keracunan Pangan

    Jakarta

    Komisi IX DPR menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan angka keracunan karena makan bergizi gratis (MBG) menyumbang 48% dari angka keracunan pangan nasional.

    Dalam rapat, Dadan lebih dulu menjelaskan total keracunan pangan di Indonesia hingga saat ini mencapai 441 kejadian. Hampir setengahnya atau 211 kejadian berasal dari MBG.

    “Terkait khususnya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48% dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,” kata Dadan dalam rapat di Komisi IX DPR, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

    Dadan menjelaskan, berdasarkan data dari BGN, korban keracunan yang menjalani rawat inap mencapai 636, sedangkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 638. Pihaknya akan melakukan sinkronisasi terkait data tersebut.

    “Dan jika dilihat total penerima manfaat yang menerima gangguan kesehatan itu yang rawat inap ada 636 kalau di data kami, kalau di Kemenkes 638 beda 2,” ujarnya.

    Sedangkan korban yang menjalani rawat jalan berdasarkan data BGN 11.004, dan data Kemenkes 12.755. Menggunakan data Kemnekes, Dadan menyebutkan ada 13.371 penerima manfaat MBG yang mengalami gangguan kesehatan.

    “Totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program makan bergizi,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Dadan menjelaskan hingga saat ini produksi MBG telah mencapai 1,8 miliar porsi. Sebagian, kata dia, telah berjalan baik.

    “Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan,” ungkapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ial/rfs)

  • Sarapan Rebusan-Kukusan Ngetren di Kalangan Gen-Z, Cocok Nih Buat Defisit Kalori

    Sarapan Rebusan-Kukusan Ngetren di Kalangan Gen-Z, Cocok Nih Buat Defisit Kalori

    Jakarta

    Sarapan dengan menu rebus-rebusan dan kukusan tengah ngetren di kalangan Gen-Z. Sampai-sampai, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuat unggahan di media sosial untuk mengapresiasi gaya hidup yang banyak dianggap lebih sehat tersebut.

    “Aku baru beli nih kayak gini (paketan kukusan), harganya sekitar 10 ribuan. Ternyata sudah banyak orang jualan makanan sehat seperti ini,” ungkap Menkes dalam postingan Instagram miliknya.

    Pantauan detikcom, Rabu (12/11/2025), di sekitar Stasiun Sudirman Jakarta Selatan, menu sarapan serba rebus-rebusan dan kukusan mudah sekali ditemui. Salah satu penjual, Alaibi (21), mengaku baru 2 minggu berjualan di lokasi tersebut namun sudah ramai pembeli.

    “Cabangnya sudah banyak dan lagi viral, jadi mulai buka di sini,” kata Alaibi saat ditemui detikcom.

    “Jualannya dari jam 6 sudah ready kak, sampai jam 9-an. Alhamdulillah selalu habis sih, kalau sisa pun paling beberapa buah dan nggak dijual lagi,” tambahnya.

    Alaibi menjual berbagai jenis makanan kukus, seperti ubi, singkong, pisang, talas, kentang, jagung, kacang, sukun, hingga labu kuning. Untuk satu paket dijual seharga Rp 10.000, dengan pilihan tiga jenis bahan makanan.

    “Kombinasi yang paling sering dibeli itu selain talas, ada ubi, jagung, dan singkong. Satu paket harganya 10 ribu sudah dapat 3 bisa pilih bebas,” bebernya.

    Murah-meriah, sepaket cuma Rp 10 ribu. Foto: Sarah Octaviani Alam/detikHealth

    Ia berjualan menggunakan kukusan modern yang terbuat dari alumunium. Selain lebih ringan, kukusan seperti itu mudah dicuci dan lebih cepat membuat makanan panas.

    Kebanyakan pembeli adalah pekerja kantoran yang mencari sarapan sehat. Salah satunya Lia (24) yang mengaku senang dengan adanya makanan kukusan di sekitar stasiun.

    “Pas ini (makanan kukusan) viral jadi lebih gampang saja nemunya buat sarapan pagi. Biasanya kan jagung rebus gitu jualannya malam ya bareng edamame. Tapi karena ada yang jual jadi sering beli di sini (Stasiun Sudirman) karena masih anget. Sekalian juga kan buat defisit kalori,” pungkasnya.

    @detikhealth_official Telur dicampur bahan makanan lain bisa jadi keracunan? mitos atau fakta yaa? yuk kita dengerin penjelasan dari ahlinya! #telur #racun #mitos #edukasikesehatan ♬ suara asli – detikHealth

    Halaman 2 dari 2

    (sao/up)

    Tren Rebusan-Kukusan

    3 Konten

    Tren sarapan pakai menu rebus-rebusan dan kukusan tengah digandrungi Gen-Z. Diklaim lebih sehat karena minim tambahan minyak. Ya lumayan sih, dibanding sarapan nasi-lontong yang tinggi kalori ya kan?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Menkes Sebut Indonesia Masih Kekurangan Dokter Gigi dan Dokter Spesialis

    Menkes Sebut Indonesia Masih Kekurangan Dokter Gigi dan Dokter Spesialis

    Menkes Sebut Indonesia Masih Kekurangan Dokter Gigi dan Dokter Spesialis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) kesehatan, terutama untuk posisi dokter gigi dan dokter spesialis.
    “Kekurangan terbesar masih terjadi untuk dokter gigi dan dokter-dokter spesialis di seluruh fasilitas kesehatan ini,” ujar Budi dalam sambutannya ketika menjadi pembina upacara pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 yang digelar di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (12/11/2025).
    Budi mengatakan, jumlah tenaga kesehatan di setiap puskesmas di Indonesia belum mencukupi dan distribusinya juga belum merata.
    “(Baru) 61 persen puskesmas yang memiliki jenis tenaga kesehatan sesuai standar dan 74 persen RSUD telah dilengkapi dengan tujuh dokter spesialis dasar,” ujar dia.
    Untuk itu, Kemenkes sudah melakukan pengadaan ASN khusus, penugasan khusus dari dokter dan dokter spesialis.
    “Pemberian ribuan beasiswa untuk pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga medis, termasuk dokter dan dokter spesialis, serta pembukaan rumah sakit penyelenggara pendidikan utama yang ditargetkan oleh Bapak Presiden,” ucapnya.
    Kata Menkes, Presiden Prabowo Subianto menargetkan sebanyak 500 pembangunan rumah sakit penyelenggara pendidikan utama (dokter spesialis) di seluruh kabupaten/kota.
    “Ditargetkan Bapak Presiden 500 di seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia agar memudahkan dan memurahkan akses pendidikan untuk menjadi dokter spesialis yang sangat kurang untuk mengisi kebutuhan rumah sakit-rumah sakit di seluruh pelosok Indonesia,” ucapnya.
    Sebelumnya, Budi pernah menyebut Indonesia kekurangan 70.000 dokter spesialis.
    Sementara produksi dokter spesialis untuk basis universitas saja hanya 3.000 per tahun.
    Karena itu, Kemenkes akan membuka 500 rumah sakit sebagai penyelenggara pendidikan utama untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
    Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sidang uji materi Undang-Undang Kesehatan 3/2023 dengan nomor perkara 143/PUU-XXIII/2025 yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin (20/10/2025).
    “Pertama, untuk menambah jumlah dokter spesialis dalam lima tahun ke depan, pemerintah berencana membuka 500 rumah sakit penyelenggara pendidikan utama untuk mengejar pemenuhan kebutuhan dokter spesialis,” kata Budi Gunadi, yang hadir secara virtual.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soal Trauma Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta, Menkes RI Angkat Bicara

    Soal Trauma Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta, Menkes RI Angkat Bicara

    Jakarta

    Siswa SMAN 72 Jakarta sampai saat ini masih melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pasca insiden ledakan. Adapun materi pelajarannya adalah trauma healing atau penyembuhan trauma.

    “Dari Senin (10/11) mereka melakukan PJJ ‘trauma healing’ atau proses pemulihan luka batin akibat peristiwa traumatis, seperti bencana, kekerasan, atau kehilangan. Ini diberikan psikolog dari sejumlah institusi baik dari kepolisian, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan lainnya,” kata Kepala SMAN 72 Jakarta Tetty Helena Tampubolon di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (11/11/2025).

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut penanganan traumatis korban dipastikan ditanggung pemerintah. Dalam hal ini Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

    Seluruh korban yang sempat dirawat di rumah sakit sudah diperbolehkan pulang. Kebanyakan dari mereka sebelumnya mengalami barotrauma, yakni cedera akibat tekanan udara tinggi dari ledakan yang menyebabkan nyeri telinga, gangguan pendengaran, atau telinga berdenging.

    “Itu semua sedang ditangani Dinkes DKI,” jelas dia saat ditemui di Gedung Kemenkes RI, Rabu (12/11).

    Menkes Budi menyebut pemeriksaan kesehatan mental pada siswa atau para pelajar selama ini sudah berjalan, termasuk melalui cek kesehatan gratis.

    Program CKG terkait kesehatan jiwa sudah menyasar lebih dari 52 juta jiwa.

    “Cek kesehatan gratis di sekolah ini juga memperkenalkan cek kesehatan jiwa. Karena banyak selama ini kita tidak bisa mengidentifikasi kalau ada masalah kejiwaan di anak-anak kita,” kata Menkes.

    Ada beberapa faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental pada anak-anak. Salah satunya, penggunaan gadget yang berlebihan, sehingga meningkatkan risiko kecemasan.

    Diharapkan pemeriksaan kejiwaan ini bisa menjadi salah satu langkah preventif untuk mencegah problem yang lebih besar.

    “Kita melihat bahwa cukup banyak yang juga mengalami kecemasan, anxiety. Tapi kalau dilihat lebih jauh, masih lebih banyak temuan di masalah gigi ketimbang masalah kesehatan mentalnya di anak sekolah,” pungkas dia.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Pentingnya Peduli dengan Kesehatan Mental Diri Sendiri”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

  • Imbauan Kemenkes di Tengah Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Siapkan ‘Starter Kit’ Ini

    Imbauan Kemenkes di Tengah Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Siapkan ‘Starter Kit’ Ini

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti cuaca ekstrem sepekan ke depan, termasuk di DKI Jakarta. Ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang.

    Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat menyiapkan ‘starter kit’ dan menjaga pola hidup sehat. Pola hidup bersih dan sehat tidak hanya soal higiene atau kebersihan lingkungan, tetapi juga memerhatikan asupan makanan.

    “Konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, rutin aktivitas fisik, jaga kebersihan diri dan lingkungan,” tandas Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman saat dihubungi detikcom, Senin (11/11/2025).

    Bila mengeluhkan gejala batuk, Aji mengimbau pemakaian masker agar menekan risiko penularan. Di tengah cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi, kasus influenza juga dilaporkan meningkat.

    Bagi masyarakat yang belum melakukan vaksinasi influenza rutin, untuk setidaknya menerima suntikan satu kali dalam setahun. Terlebih, bagi mereka yang masuk kelompok berisiko tinggi.

    “Apabila diperlukan, dapat melakukan vaksinasi influenza setahun sekali, khususnya bagi pelaku perjalanan dan masyarakat kelompok berisiko tinggi seperti tenaga kesehatan, lansia, ibu hamil, dan individu dengan penyakit kronis,” cerita dia.

    “Meskipun vaksin influenza tahunan belum menjadi bagian dari program imunisasi rutin nasional di Indonesia, namun tetap direkomendasikan,” pungkasnya.

    Saat keluhan dirasa tidak membaik, Aji juga menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Sebelumnya diberitakan, DKI Jakarta termasuk wilayah yang menjadi perhatian, lantaran berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat di periode 10 sampai 12 November, bersama sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Hujan lebat disertai angin kencang juga masih akan terjadi di DKI Jakarta hingga pekan berikutnya. Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Banten juga dihantui potensi yang sama.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang signifikan diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sepanjang pekan ini.

    Ada beberapa wilayah yang diperkirakan masuk status Siaga atau kondisi hujan lebat dan sangat lebat, yakni:

    Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sumatera Barat, NTB, Kaltim, Sulawesi Selatan, dan NTT.

    “Untuk potensi angin kencang, BMKG memprediksi wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat menjadi area yang perlu diwaspadai,” beber Andri dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Menkes Bahas Revisi Anggaran 2026 di Rapat Tambahan Bareng DPR”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

  • BMKG Ungkap Wilayah yang Hadapi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wanti-wanti Kemenkes

    BMKG Ungkap Wilayah yang Hadapi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wanti-wanti Kemenkes

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Kondisi ini diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan, 10 hingga 16 November 2025.

    Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang signifikan diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sepanjang pekan ini.

    BMKG juga memperkirakan hujan dengan kategori lebat, sangat lebat, masih akan berlanjut di sejumlah wilayah hingga periode 13-16 November 2025

    Penyebab Cuaca Ekstrem

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan peningkatan intensitas hujan kali ini dipicu oleh berbagai faktor dinamika atmosfer berskala global hingga lokal yang tengah aktif secara bersamaan. Kondisi ini dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

    “Beberapa faktor utama yang berperan pada periode ini antara lain Siklon Tropis FUNG-WONG, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator yang masih aktif di wilayah Indonesia hingga pertengahan November,” ujar Guswanto di Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Siklon Tropis FUNG-WONG kini terpantau di Laut Filipina timur dan bergerak ke arah barat laut menuju Luzon, yang bisa berdampak tidak langsung bagi Indonesia. Fenomena ini mendorong peningkatan pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin lebih dari 25 knot di wilayah Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua bagian utara.

    Kombinasi antara Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator memperkuat pembentukan awan di sebagian besar wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.

    “Kondisi ini membuat potensi hujan sedang hingga sangat lebat meningkat di banyak wilayah dalam beberapa hari ke depan,” kata Guswanto.

    Wilayah yang Terdampak

    Di periode 10-12 November 2025, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di:

    Sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Sementara itu, hujan lebat, sangat lebat (status siaga) berpotensi terjadi di:

    Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sumatra Barat, NTB, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan NTT.

    Sementara di periode 13-16 November, wilayah dengan status Siaga mencakup:

    Bengkulu, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

    Adapun hujan sedang-lebat berpotensi terjadi di wilayah yang lebih luas, termasuk:

    Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, hingga Papua Selatan.

    Potensi angin kencang juga masih terpantau di Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Bali, DKI Jakarta, dan Banten.

    Imbauan BMKG untuk Masyarakat

    BMKG mengimbau agar masyarakat yang ada di wilayah dengan intensitas hujan tinggi, perlu ada kesiapsiagaan terkait potensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Ini terutama di wilayah dengan topografi curam dan daerah aliran sungai.

    Maka dari itu, BMKG meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas saat hujan lebat turun yang disertai petir dan angin kencang. Hindari beberapa area, seperti:

    Area terbuka.Pohon.Bangunan yang rapuh.

    Wanti-wanti Kemenkes di Tengah Cuaca Ekstrem

    Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan juga mengimbau agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit selama menghadapi cuaca ekstrem tersebut. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, mengingatkan untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

    Mulai dari mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, rutin melakukan aktivitas fisik, dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan.

    “Cuci tangan dengan air mengalir dan sabut atau hand sanitizer. Gunakan juga masker bagi orang yang sedang sakit atau jika di keramaian, dan terapkan etika batuk atau bersin,” beber Aji saat dihubungi detikcom, Selasa (11/11).

    “Apabila diperlukan, dapat melakukan vaksinasi influenza setahun sekali, khususnya bagi pelaku perjalanan dan masyarakat kelompok berisiko tinggi. Misalnya seperti tenaga kesehatan, lansia, ibu hamil, dan individu dengan penyakit kronis,” tambahnya.

    Aji mengungkapkan vaksin influenza tahunan memang belum menjadi bagian dari program imunisasi rutin nasional di Indonesia. Tetapi, vaksin tersebut tetap direkomendasikan bila dibutuhkan.

    “Jika sakit memberat, segera ke dokter atau fasyankes terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Mensos Imbau Masyarakat Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Tanggal 12 November Ada Hari Apa? Berikut 3 Peringatan Pentingnya!

    Tanggal 12 November Ada Hari Apa? Berikut 3 Peringatan Pentingnya!

    Liputan6.com, Jakarta – Seperti hari-hari lainnya, 12 November juga memiliki sejumlah peringatan penting yang lekat dengan kehidupan sehari-hari.

    Bukan sekedar tanggal di kalender, peringatan yang ada di balik hari ini, Rabu (12/11/2025) memiliki pesan mulai dari kesehatan, keluarga, serta kepedulian terhadap sesama.

    Terdapat tiga peringatan penting yang ada di hari ini, Rabu (12/11/2025). Ketiga peringatan tersebut meliputi Hari Kesehatan Nasional, Hari Ayah Nasional, dan Hari Pneumonia Sedunia.

    Peringatan-peringatan tersebut menjadi pengingat bahwa kepedulian terhadap kesehatan dan keluarga menjadi fondasi utama dalam kehidupan masyarakat.

    Beragam peringatan di tanggal 12 November ini merefleksikan besarnya arti hari tersebut, mulai dari ajakan untuk menjaga diri dan lingkungan, hingga menghargai peran sosok ayah yang perannya sering kali tidak terlihat secara langsung.

    Melansir Buku Panduan Hari Kesehatan Nasional ke-61 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Hari Kesehatan Nasional 2025 ini mengusung tema ‘Generasi Sehat, Masa Depan Hebat’.

    Selain itu, setiap tahunnya tanggal 12 November di Indonesia diperingati sebagai Hari Ayah Nasional. Peringatan ini menjadi sebuah untuk bisa memberikan ungkapan kasih sayang dan hormat kepada sosok ayah.

    Tak hanya sosok ibu, ayah pun memiliki peran penting bagi tumbuh kembang anak. Mengingat pentingnya peran dan figur seorang ayah, hal ini patut untuk diapresiasi oleh semua orang. Selain mengucapkan terima kasih, kita juga bisa menunjukkan kasih sayang kepada sang ayah.

    Berikut sederet peringatan penting yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 12 November dihimpun Tim News Liputan6.com dari berbagai sumber:

     

    Co-parenting menjadi kunci menjaga kebahagiaan anak setelah perceraian. Dengan komunikasi terbuka, sikap dewasa, dan fokus pada kebutuhan anak, hubungan pengasuhan tetap bisa harmonis. Yuk, simak penjelasannya di Fimela Update berikut! #fimelaupdate …