Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • Jenis Paket Skrining Kesehatan Ultah Gratis Tergantung Usia

    Jenis Paket Skrining Kesehatan Ultah Gratis Tergantung Usia

    Jakarta – Skrining kesehatan gratis ulang tahun yang dicanangkan pemerintah saat ini masih tahap evaluasi. Dalam Raker Kemenkes bersama Komite III DPD RI, disebutkan bahwa pemeriksaannya bergantung usia menyasar balita, anak sekolah, remaja, dan dewasa lansia. Berikut kategori pemeriksaannya.

    (/)

  • Belum Ada Kenaikan Iuran BPJS di 2025

    Belum Ada Kenaikan Iuran BPJS di 2025

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan belum ada kenaikan iuran kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada 2025.

    “2025 kita belum menganggarkan adanya kenaikan iuran BPJS, saya rasa kalau dilihat dari kondisi keuangannya, 2025 seharusnya masih (tetap),” kata Menkes Budi Gunadi di Jakarta, Minggu (8/12) mengutip Antara.

    Sebelumnya diisukan bahwa iuran BPJS Kesehatan akan naik, seiring dengan adanya pemberlakuan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

    Di samping itu ada isu yang menyebutkan defisit anggaran dan gagal bayar yang ada pada BPJS Kesehatan kian memperkuat adanya isu kenaikan iuran ini.

    Kendati demikian, sebelumnya Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti memastikan bahwa aset neto BPJS Kesehatan masih sehat, meski ada risiko defisit, dan memastikan pihaknya lancar dalam membayar rumah sakit pada 2025.

    Ghufron mengatakan kepercayaan publik yang tinggi dan pemakaian atau utilisasi layanan BPJS yang semakin masif menjadi penyebab risiko defisit, dimana kini sekitar 1,7 juta orang per hari menggunakan layanan tersebut.

    Adapun terkait kenaikan iuran, sebagaimana pada Peraturan Presiden (PP) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan disebutkan bahwa per dua tahun kenaikan iuran dibolehkan, namun perlu dievaluasi terlebih dahulu. Maksimum 30 Juni atau 1 Juli 2025, iuran atau tarifnya akan ditetapkan.

    “Bisa naik, bisa tetap, ini kan senario. Tapi kalau BPJS sebagai badan yang mengeksekusi, bukan yang bikin regulasi ya,” kata Ali Ghufron Mukti.

    (tim/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Belum Ada Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan pada 2025 mendatang

    Belum Ada Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan pada 2025 mendatang

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan belum ada kenaikan iuran kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada 2025 mendatang.

    “2025 kita belum menganggarkan adanya kenaikan iuran BPJS Kesehatan, saya rasa kalau dilihat kondisi keuangannya, 2025 seharusnya masih (tetap),” kata Menkes Budi Gunadi di Jakarta, Minggu (8/12/204) dilansir Antara.

    Diketahui, iuran BPJS kesehatan dikabarkan naik seiring pemberlakuan kelas rawat inap standar (KRIS), defisit anggaran, dan gagal bayar.

    Namun demikian, sebelumnya Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti memastikan aset neto BPJS kesehatan masih sehat, meski ada risiko defisit. Dia juga memastikan BPJS Kesehatan lancar membayar klaim rumah sakit pada 2025.

    Ghufron mengatakan, kepercayaan publik yang tinggi dan utilisasi layanan BPJS yang semakin masif menjadi penyebab risiko defisit. Saat ini sekitar 1,7 juta orang per hari menggunakan layanan tersebut.

    Adapun terkait kenaikan iuran BPJS Kesehaan, sebagaimana pada Peraturan Presiden (PP) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Atas 

    Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan disebutkan, per 2 tahun kenaikan iuran dibolehkan, tetapi perlu dievaluasi terlebih dahulu. Maksimum 30 Juni atau 1 Juli 2025, iuran BPJS Kesehatan akan ditetapkan.

    “Bisa naik, bisa tetap, ini kan skenario. Namun kalau BPJS sebagai badan yang mengeksekusi, bukan yang bikin regulasi ya,” kata Ali Ghufron Mukti.

  • Kemenkes Bantah Tuduhan Intervensi Terkait Pemilihan Ketua Umum PMI – Halaman all

    Kemenkes Bantah Tuduhan Intervensi Terkait Pemilihan Ketua Umum PMI – Halaman all

    Tuduhan mengenai intervensi dan penyediaan dana untuk mendukung calon tertentu dinyatakan tidak berdasar.

    Tayang: Senin, 2 Desember 2024 22:03 WIB

    Freepik dan Kompas.com

    Ilustrasi Palang Merah Indonesia – Berikut ini sejarah hari Palang Merah Indonesia (PMI). 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) membantah tuduhan intervensi pemilihan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI). Kemenkes menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam proses pemilihan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) yang akan berlangsung pada Desember 2024.

    Tuduhan mengenai intervensi dan penyediaan dana untuk mendukung calon tertentu dinyatakan tidak berdasar.

    “Kemenkes menghormati independensi PMI sebagai organisasi kemanusiaan yang netral dan mandiri. Kami tidak memiliki kepentingan atau keterlibatan dalam proses pemilihan internal PMI,” jelas Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Aji Muhawarman, dilansir dari website resmi Kemenkes, Senin (2/12/2024).

    Kemenkes ungkap pihaknya mendukung penuh PMI sebagai mitra strategis dalam program-program kemanusiaan.

    Namun, hubungan ini murni didasari pada kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat.

    “Kami menegaskan kembali bahwa keterlibatan Kemenkes dalam Munas PMI tidak pernah terjadi, apalagi dengan tujuan politis,” ujar Aji.

    Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak terverifikasi dan memastikan kebenaran sebelum menyebarkannya.

    “Fokus utama kami adalah meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Kami berharap proses pemilihan Ketua Umum PMI berjalan lancar dan sesuai dengan prinsip-prinsip organisasi,” tambah Aji.

    Dengan klarifikasi ini, Kemenkes berharap semua pihak dapat memahami posisi dan komitmen kementerian dalam menjaga profesionalisme serta integritas dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kemenkes Ungkap Kanker Serviks Bisa Sembuh Jika Ditemukan di Stadium Awal – Halaman all

    Kemenkes Ungkap Kanker Serviks Bisa Sembuh Jika Ditemukan di Stadium Awal – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi ungkap kanker serviks atau kanker leher rahim bisa dapat disembuhkan, jika terdeteksi pada stadium awal.

    Sayangnya, sebagian besar kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut sehingga 70 persen penyakit ini, khususnya kanker serviks, menimbulkan kematian. 

    “Masalahnya orang Indonesia tadi kita ketahui. Kalau stadium awal itu kayak merasa baik-baik, jadi denial (penyangkalan) masih tinggi. Jadi kalau sudah parah baru datang dari stadium 3 dan 4,” ungkapnya saat diskusi media di Jakarta, Senin (2/12/2024). 

    Di sisi lain, Nadia mengungkapkan kanker yang terdeteksi pada stadium lanjut juga menyebabkan pembiayaan pengobatan menjadi lebih mahal.

    “Makanya, target dari WHO itu bisa eliminasi kanker leher rahim. Karena memang jenis kanker ini, dengan kombinasi target 90-75-90, artinya kita betul-betul bisa eliminasi. Kita bisa betul-betul turunkan kasus ini,” lanjutnya. 

    Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan eliminasi kanker serviks pada 2030 dengan target 90-70-90 yaitu 90 persen anak perempuan di bawah usia 15 tahun mendapatkan vaksin human papillomavirus (HPV). 

    Lalu 70 persen perempuan berusia 35 tahun dan 45 tahun harus diskrining menggunakan tes performa tinggi serta 90 persen perempuan dengan lesi prakanker mendapatkan tata laksana sesuai standar.

    Lebih lanjut, Nadia meyakini kasus kanker serviks di Indonesia dapat ditekan serendah bahkan dieliminasi dengan kombinasi strategi.

    Seperti peningkatan akses skrining, cakupan vaksinasi HPV, serta pengobatan tepat waktu bagi perempuan dengan lesi prakanker.

    “Dengan skrining kita sudah bisa lihat apa yang terjadi pada rahim kita. Kemudian kalau masih dini, kerusakannya itu mungkin masih sedikit 10 persen. Itu bisa kita atasi sehingga tentunya dia tidak akan berlanjut ke stadium berikutnya,” tutupnya. 
     

     

  • Kemenkes Ungkap Kanker Serviks Bisa Sembuh Jika Ditemukan di Stadium Awal – Halaman all

    Perempuan Punya Hak Ambil Keputusan untuk Lakukan Deteksi Dini Kanker Serviks – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Perempuan memiliki hak untuk mengambil keputusan secara mandiri dalam pemeriksaan hingga pengobatan kanker serviks tanpa harus bergantung pada izin yang diberikan suami.

    Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.

    “Ketika bicara gender, salah satu hak yang harus diperjuangkan oleh perempuan adalah hak kesehatan dirinya. Hak untuk mengetahui kesehatannya, tanpa harus bergantung pada suaminya, itu yang sebenarnya kesetaraan gender yang harus kita perjuangkan,” kata Nadia dalam diskusi bersama media di Jakarta, Kamis (28/11/2024). 

    Selama ini banyak hal yang selalu dihadapi oleh perempuan untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.

    Di antaranya karena ada perasaan malu, takut hingga terkendala perizinan dari suami. 

    Umumnya, perempuan di Indonesia selalu harus meminta izin terlebih dahulu kepada pasangannya untuk dapat melakukan skrining kanker serviks atau kanker leher rahim. 

    Sebab, dalam skrining kanker serviks ini, diperlukan pengambilan spesimen di sekitar rahim perempuan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.

    Padahal, mendapatkan akses kesehatan dan pengobatan adalah hak setiap orang, begitu pun dengan perempuan. 

    “Juga hak mendapatkan akses pengobatan. Karena setelah tahu penyakitnya, kadang-kadang mesti nunggu suaminya dulu, ‘Boleh tidak, sih, saya berobat, atau boleh tidak saya begini begitu’. Sebenarnya itu adalah hak perempuan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan,” lanjut Nadia. 

    Di sisi lain, Nadia juga menyingung soal ketakutan lain dari perempuan, yaitu jatuhnya vonis dari dokter. 

    Ketakutan ini muncul karena masih adanya stigma yang melekat di tengah masyarakat Indonesia. 

    “Ada ketakutan juga kalau kita misalnya positif nanti ngomong sama suaminya seperti apa. Kadang-kadang para lelaki (ada) ini bilang oh itu kamu kan dapat penyakit itu berarti kamu yang gak benar dong,” imbuhnya. 

    Kondisi ini, menurut Nadia menjadi tantangan dalam menekan angka kanker serviks pada perempuan sehingga kata Nadia, butuh keterlibatan antara pemerintah, sektor swasta, dan seluruh pemangku kepentingan.

    Agar setiap perempuan tidak lagi ragu atau takut melakukan deteksi dini kanker serviks. 

  • Konsumsi Makanan Berserat Bisa Jaga Imun Tubuh Saat Musim Pancaroba – Halaman all

    Konsumsi Makanan Berserat Bisa Jaga Imun Tubuh Saat Musim Pancaroba – Halaman all

    Konsumsi Makanan Berserat Bisa Jaga Imun Tubuh Saat Musim Pancaroba
     
     
     
    Willy Widianto/Tribunnews.com 
     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saat ini musim hujan mulai terjadi di wilayah Indonesia.

    Peralihan musim dari kemarau ke hujan biasanya membuat tubuh mudah terserang penyakit.

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Yulita Cindra, SpPD memberikan saran guna memperkuat kekebalan tubuh saat musim pancaroba seperti sekarang ini.

    Menurutnya hal yang perlu diperhatikan adalah memperbanyak konsumsi sayur dan serat yang mengandung antioksidan tinggi Kata dr Yulita untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, penting mengonsumsi makanan kaya serat dan antioksidan. 

    Salah satu contohnya adalah serat dari gandum, oat, kacang polong, pir, alpukat, dan brokoli  bisa membantu proses pencernaan dan memelihara mikroba baik di dalam usus. 

    Mikroba ini akan memecah serat menjadi asam yang merangsang aktivitas sel-sel imun, sehingga daya tahan tubuh menjadi lebih kuat dalam melawan penyakit.

    “Sementara antioksidan dari sayuran seperti bayam, kale, brokoli, dan wortel dapat membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sistem imun. Selain itu, mengkonsumsi susu steril Bear Brand juga dapat membantu melengkapi kebutuhan gizi harian dan mendukung sistem imun tubuh untuk dapat berfungsi normal, sehingga mempercepat proses pemulihan,” ujar dr Yulita dalam pernyataannya, Selasa(3/12/2024).

    Kata dr Yulita menjaga keseimbangan asupan gizi dengan tambahan susu steril penting untuk meningkatkan imunitas tubuh. 

    “Keseimbangan asupan makronutrien dan mikronutrien penting untuk meningkatkan imunitas tubuh. Berbagai penelitian dalam bidang imunologi merekomendasikan pola makan rendah kalori (dengan mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak), tinggi serat, serta kaya akan mikronutrien seperti vitamin A, B, C, D, E, dan mineral seperti kalsium, zinc, selenium, besi, dan tembaga serta memastikan hidrasi tubuh dengan cukup minum air putih dilengkapi dengan gizi tambahan dari susu steril,” ujar dr Yulita.

    Selain itu lanjut dr Yulita melakukan aktivitas fisik secara teratur disertai tidur yang cukup dapat membantu memperbaiki sel tubuh, meningkatkan stamina, dan memperkuat sistem imun. Dokter Yulita menambahkan kombinasi keduanya memastikan tubuh tetap bugar, memiliki daya tahan kuat melawan penyakit, dan stamina tinggi
    untuk aktivitas sehari-hari.

    “Aktivitas fisik yang baik, benar, terukur, dan teratur (BBTT) serta tidur cukup sekitar 7-8 jam per hari dapat memperkuat sistem imun,” katanya.

    Tidak hanya itu menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), kemudian mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjaga kebersihan toilet dan lingkungan, serta menjalani gaya hidup sehat adalah bagian dari kebiasaan PHBS yang dicanangkan oleh Kemenkes RI. 

    Mencuci tangan dengan sabun menghilangkan kuman yang bisa masuk ke tubuh, sementara menjaga kebersihan toilet dan lingkungan mengurangi penyebaran penyakit. “Hal ini penting dilakukan terutama di masa pancaroba saat tubuh lebih rentan terhadap infeksi,” ujar dr Yulita.

    Selain itu melakukan cek kesehatan rutin penting untuk mengetahui kondisi tubuh dan mendeteksi masalah kesehatan sedini mungkin. Langkah preventif ini dapat mengurangi biaya pengobatan dan membantu mengambil tindakan pencegahan terhadap penyakit, terutama seiring bertambahnya usia yang mempengaruhi daya tahan tubuh.

    Market Nutritionist Nestlé Indonesia Jennifer Handaja menambahkan satu kaleng susu steril Bear Brand setiap hari dapat membantu mempercepat proses pembersihan tubuh. Susu steril tersebut bisa dijadikan salah satu pilihan untuk mendukung pemenuhan gizi seimbang, karena susu steril ini mengandung protein hewani dan diproses melalui sterilisasi. 

    “Bear Brand merupakan susu steril murni berkualitas tinggi, 100 persen susu dengan 0% gula tambahan, tingkat bakteri yang selalu terjaga di bawah batas maksimum, serta kandungan total padatan susu yang tinggi. Susu ini siap langsung dikonsumsi untuk melengkapi asupan gizi harian,” kata Jennifer.

    Sementara itu Business Executive Officer Adult Dairy and Food PT Nestlé Indonesia Mirna Tri Handayani mengatakan melalui kerjasama dengan dokter dan tenaga kesehatan pihaknya berkomitmen untuk turut serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan membantu setiap individu menjaga daya tahan tubuh, memilih makanan bergizi, dan memahami pentingnya gizi tambahan dari susu steril. 

    “Program ini bertujuan agar masyarakat tetap sehat dan kuat menghadapi cuaca musim hujan, kesibukan, dan rutinitas harian, sehingga dapat menikmati liburan akhir tahun bersama keluarga tanpa gangguan kesehatan,” ujar Mima.

  • BPOM Usul ke Kemenkes Agar Ketamin Masuk Golongan Psikotropika, Hindari Penyalahgunaan

    BPOM Usul ke Kemenkes Agar Ketamin Masuk Golongan Psikotropika, Hindari Penyalahgunaan

    ERA.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengusulkan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar memasukkan ketamin dalam golongan psikotropika. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan. 

    Menurut Kepala BPOM Taruna Ikrar, penyaluran ketamin jenis injeksi ke fasilitas layanan kesehatan terus meningkat. Dia mengungkapkan terdapat tiga ribu vial didistribusikan pada 2022, 44 ribu vial pada 2023, dan menjelang akhir 2024 tercatat 152 ribu vial.

    “Data yang kita temukan di sini, tren penyaluran ketamin injeksi ke fasilitas pelayanan kefarmasian seperti yang terpampang di layar, bahwa tahun 2022 itu 134 ribu vial, pada satu tahun kemudian meningkat menjadi 235 ribu, dan pada tahun ini saja, masih kuartal ketiga, itu sudah 440 ribu,” ujarnya dilansir dari Antara, Jumat (6/12/2024).

    Dia menjelaskan, ketamin salah satu obat keras yang bekerja cepat untuk menghasilkan efek anaestesia dan analgesik yang kuat, sehingga menghilangkan rasa sakit serta kesadaran guna prosedur bedah dan diagnostik.

    Berbagai efek yang ditimbulkan penggunaan ketamin, katanya, seperti sedasi, euforia, relaksasi, amnesia, layaknya narkotika.

    Dia menjelaskan ketamin memberikan dampak pada mental dan fisik, seperti halusinasi, psikosis, kerusakan sistem syaraf dan hati, adiksi, halusinasi, bahkan dapat memicu keinginan bunuh diri.

    Meski penggunaan ketamin harus dengan resep dokter, kata dia, nyatanya banyak digunakan secara rekreasional, seperti untuk memasang tato atau bersenang-senang di diskotik.

    Data menunjukkan bahwa penggunaan terbanyak di Bali karena tempat pariwisata, disusul Jawa Timur dan Jawa Barat.

    “Ternyata kita dapat sebagian data, sebagian penggunanya ini pada umumnya adalah anak-anak muda generasi Z,” katanya.

    Selain usul kepada Kemenkes, pihaknya juga akan merevisi Peraturan BPOM Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengelolaan Obat-obat Tertentu yang Sering Disalahgunakan, memasukkan ketamin ke dalam peraturan tersebut.

    Pihaknya akan memanggil pengelola apotek yang memberikan ketamin tak sesuai prosedur untuk dimintai pertanggungjawaban.

    Taruna juga mengatakan pemanggilan akan dilakukan pada para distributor dan produsen.

    “Kami akan secara tegas melakukan pembinaan kepada masyarakat luas lewat berbagai program-program kita, karena kan kita ada program jelas yang namanya komunikasi, informasi, dan edukasi dengan budget yang cukup besar,” katanya.

    BPOM juga akan menjalin kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Badan Narkotika Nasional, Polri, Kemenkes, dan asosiasi dokter serta apoteker.

    Menurut dia, hal itu dilakukan demi menyelamatkan generasi masa depan agar tidak hancur karena zat ini.

  • Klinik Pratama Gosowong PT NHM Raih Sertifikasi Akreditasi Utama Kemenkes RI 2024

    Klinik Pratama Gosowong PT NHM Raih Sertifikasi Akreditasi Utama Kemenkes RI 2024

    Halmahera Utara: Klinik Pratama Gosowong, yang dikelola oleh PT Nusa Halmahera Minerals (PTNHM), berhasil meraih sertifikasi akreditasi dengan predikat Utama dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Prestasi ini menjadi bukti komitmen klinik dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, terutama bagi karyawan PT NHM.

    Sertifikat akreditasi Utama diberikan oleh Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer (LAFKESPRI), lembaga yang ditunjuk langsung oleh Kemenkes RI. Sertifikasi ini berlaku mulai 1 November 2024 hingga 1 November 2029, dan menjadi bukti kualitas pelayanan yang terus dijaga oleh Klinik Pratama Gosowong.
     
    Proses akreditasi yang teliti dan komprehensif
    Proses akreditasi dimulai pada 31 Oktober 2024 dengan kegiatan pembukaan di ruang meeting Departemen OHS yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait. Pembukaan ini diawali dengan paparan umum tentang Klinik Gosowong oleh penanggung jawab klinik, dr. Herdiansyah Saputra, yang disertai oleh tim medis.

    Selanjutnya, tim surveyor yang dipimpin oleh Ketua Tim Surveyor Akreditasi Naomi Priscilla Tampubolon, melakukan inspeksi ke berbagai fasilitas klinik untuk memastikan bahwa layanan dan fasilitas yang ada sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kemenkes. Inspeksi ini mencakup verifikasi dokumen, kelengkapan administratif, dan kesesuaian dengan Data Fasyankes Online (DFO) serta Elemen Akreditasi Klinik (EAK).

    Selain itu, tim surveyor juga melakukan wawancara langsung dengan staf medis dan pasien untuk memperoleh masukan terkait pelayanan di Klinik Gosowong, guna memastikan kualitas layanan yang diberikan.
     
    Komitmen penuh terhadap pelayanan berkualitas
    Manajer OHS Kuncoro (Dokun) menyampaikan bahwa perolehan sertifikasi akreditasi Utama ini merupakan wujud komitmen Klinik Pratama Gosowong dalam menjalankan amanat Undang-Undang Kesehatan terbaru, yaitu Permenkes No. 34 Tahun 2022 dan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1983 Tahun 2022 tentang Standar Akreditasi Klinik.

    “Akreditasi ini bukan hanya sekadar pengakuan, tetapi juga bukti bahwa Klinik Gosowong telah memenuhi semua standar pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh Kemenkes. Kami berterima kasih kepada seluruh tim yang terlibat dalam proses akreditasi ini, mulai dari pembentukan tim internal hingga persiapan yang matang selama 5-6 bulan sebelumnya,” ujar Dokun. 

     

    Harapan ke depan
    Ketua Akreditasi Klinik Gosowong Anggi Yantomi, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung proses akreditasi ini.

    “Dengan diraihnya akreditasi ini, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan demi mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi karyawan NHM,” ujar Anggi.

    Lebih lanjut, dr. Anggi menyatakan bahwa pencapaian ini adalah hasil kerja keras seluruh tim dan dukungan penuh dari manajemen PT NHM serta departemen terkait.

    “Kami sangat berterima kasih kepada Manajemen PT NHM atas dukungan dan apresiasi yang luar biasa selama proses ini,” tutupnya.

    Klinik Pratama Gosowong adalah fasilitas kesehatan yang didirikan untuk memberikan pelayanan medis yang berkualitas kepada karyawan PT Nusa Halmahera Minerals dan masyarakat sekitar. Klinik ini terus berkomitmen untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan demi memenuhi standar kesehatan yang lebih baik.

    Dengan tercapainya akreditasi Utama ini, Klinik Pratama Gosowong semakin memperkokoh posisinya sebagai penyedia layanan kesehatan terpercaya, yang siap memberikan pelayanan terbaik bagi para penggunanya.

    Halmahera Utara: Klinik Pratama Gosowong, yang dikelola oleh PT Nusa Halmahera Minerals (PTNHM), berhasil meraih sertifikasi akreditasi dengan predikat Utama dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Prestasi ini menjadi bukti komitmen klinik dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, terutama bagi karyawan PT NHM.
     
    Sertifikat akreditasi Utama diberikan oleh Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer (LAFKESPRI), lembaga yang ditunjuk langsung oleh Kemenkes RI. Sertifikasi ini berlaku mulai 1 November 2024 hingga 1 November 2029, dan menjadi bukti kualitas pelayanan yang terus dijaga oleh Klinik Pratama Gosowong.
     
    Proses akreditasi yang teliti dan komprehensif
    Proses akreditasi dimulai pada 31 Oktober 2024 dengan kegiatan pembukaan di ruang meeting Departemen OHS yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait. Pembukaan ini diawali dengan paparan umum tentang Klinik Gosowong oleh penanggung jawab klinik, dr. Herdiansyah Saputra, yang disertai oleh tim medis.
     
    Selanjutnya, tim surveyor yang dipimpin oleh Ketua Tim Surveyor Akreditasi Naomi Priscilla Tampubolon, melakukan inspeksi ke berbagai fasilitas klinik untuk memastikan bahwa layanan dan fasilitas yang ada sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kemenkes. Inspeksi ini mencakup verifikasi dokumen, kelengkapan administratif, dan kesesuaian dengan Data Fasyankes Online (DFO) serta Elemen Akreditasi Klinik (EAK).
    Selain itu, tim surveyor juga melakukan wawancara langsung dengan staf medis dan pasien untuk memperoleh masukan terkait pelayanan di Klinik Gosowong, guna memastikan kualitas layanan yang diberikan.
     
    Komitmen penuh terhadap pelayanan berkualitas
    Manajer OHS Kuncoro (Dokun) menyampaikan bahwa perolehan sertifikasi akreditasi Utama ini merupakan wujud komitmen Klinik Pratama Gosowong dalam menjalankan amanat Undang-Undang Kesehatan terbaru, yaitu Permenkes No. 34 Tahun 2022 dan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1983 Tahun 2022 tentang Standar Akreditasi Klinik.
     
    “Akreditasi ini bukan hanya sekadar pengakuan, tetapi juga bukti bahwa Klinik Gosowong telah memenuhi semua standar pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh Kemenkes. Kami berterima kasih kepada seluruh tim yang terlibat dalam proses akreditasi ini, mulai dari pembentukan tim internal hingga persiapan yang matang selama 5-6 bulan sebelumnya,” ujar Dokun. 
     
     

    Harapan ke depan
    Ketua Akreditasi Klinik Gosowong Anggi Yantomi, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung proses akreditasi ini.
     
    “Dengan diraihnya akreditasi ini, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan demi mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi karyawan NHM,” ujar Anggi.
     
    Lebih lanjut, dr. Anggi menyatakan bahwa pencapaian ini adalah hasil kerja keras seluruh tim dan dukungan penuh dari manajemen PT NHM serta departemen terkait.
     
    “Kami sangat berterima kasih kepada Manajemen PT NHM atas dukungan dan apresiasi yang luar biasa selama proses ini,” tutupnya.
     
    Klinik Pratama Gosowong adalah fasilitas kesehatan yang didirikan untuk memberikan pelayanan medis yang berkualitas kepada karyawan PT Nusa Halmahera Minerals dan masyarakat sekitar. Klinik ini terus berkomitmen untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan demi memenuhi standar kesehatan yang lebih baik.
     
    Dengan tercapainya akreditasi Utama ini, Klinik Pratama Gosowong semakin memperkokoh posisinya sebagai penyedia layanan kesehatan terpercaya, yang siap memberikan pelayanan terbaik bagi para penggunanya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Pemberian Nutrisi Optimal Jadi  Solusi Masalah Imunitas, Alergi, dan Pertumbuhan Anak – Halaman all

    Pemberian Nutrisi Optimal Jadi  Solusi Masalah Imunitas, Alergi, dan Pertumbuhan Anak – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Riset kesehatan dasar 2018 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menemukan prevalensi persalinan dengan metode c-section (operasi cesar) dalam skala nasional meningkat dari 17,6 persen tahun 2018 menjadi 25,9 persen pada tahun 2023.

    Persalinan caesar dikaitkan memberikan pengaruh gangguan komposisi mikrobiota usus pada bayi yang berpotensi memengaruhi kesehatan jangka panjang.

    Pasalnya,  bayi yang lahir secara normal (vaginal) akan memiliki paparan mikroorganisme yang berbeda dengan bayi yang lahir melalui operasi caesar.

    Mikrobiota usus bayi yang lahir caesar cenderung kurang beragam dan didominasi oleh bakteri yang kurang menguntungkan yang berisiko mengganggu keseimbangan bakteri di dalam usus (disbiosis) pada anak dan kesehatan anak di kemudian hari.

    Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, Prof. Dr. dr. Anang Endaryanto, Sp.A(K) mengatakan, kondisi disbiosis dapat meningkatkan risiko bayi mengalami berbagai masalah alergi (seperti pilek, batuk kronik berulang, dan asma) dan gangguan imunitas tubuh (seperti infeksi, autoimun, dan penyakit inflamasi).

    “Sementara saat bayi lahir secara normal, akan terpapar mikroorganisme yang ada di jalan lahir dan saluran cerna ibunya dan paparan bakteri ini membantu membentuk mikrobiota usus bayi yang sehat dan beragam, didominasi oleh bakteri baik seperti Bifidobacterium dan Bacteroides,” kata Anang saat dalam sesi pertemuan ilmiah Expert Scientific Lecture yang diadakan di Pusat Riset dan Inovasi Global Danone, beberapa hari lalu di Utrecht, Belanda.

    Dikatakannya, mikrobiota usus yang sehat ini akan mendukung perkembangan sistem kekebalan tubuh bayi yang protektif dan seimbang, sehingga tubuh lebih tahan terhadap penyakit infeksi, kanker, alergi, dan autoimun, serta mendukung pertumbuhan yang optimal.

    “Dampak penting pasca operasi cesar adalah tantangan kesehatan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak seperti alergi. Alergi makanan berpotensi mempengaruhi status nutrisi dan pertumbuhan,” katanya.

    Salah satu contohnya adalah isu alergi susu sapi pada anak, yang mana kasus ini mencapai 0,5-7,5 persen per tahun dari jumlah kelahiran bayi di Indonesia. Alergi susu sapi (ASS) yang dimediasi IgE sering terjadi pada masa anak, mempengaruhi sekitar 1,9-4,9 persen anak di seluruh dunia.

    “Alergi protein susu sapi yang dimediasi IgE merupakan salah satu alergi makanan yang paling umum terjadi pada anak usia dini dan penatalaksaan anak dengan alergi protein susu sapi yang terpenting adalah dengan menghindari alergen yaitu protein susu sapi dan memberikan penggantinya,” katanya.

    Para ibu yang menyusui juga disarankan menghindari konsumsi protein susu sapi dan turunannya.

    Faktor risiko terjadinya alergi protein susu sapi meliputi kelahiran prematur, alergi makanan pada ibu, pemberian antibiotik selama kehamilan, dan pengenalan makanan pendamping saat anak berusia kurang dari 4 bulan serta kelahiran melalui operasi caesar.

    Sebagian besar dokter anak di Indonesia sudah cukup memahami alergi susu sapi dan rekomendasi yang disusun IDAI. Namun, upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keakuratan dalam diagnosis alergi susu sapi akan terus dilakukan.

    Untuk meminimalisir dampak alergi ini, pedoman European Society for Pediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition (ESPGHAN) merekomendasikan eHF berbasis protein susu sapi sebagai pengobatan lini pertama untuk anak-anak dengan kondisi alergi protein susu sapi.

    Bagi anak yang memiliki alergi susu sapi seperti ini, direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter dalam memberikan formula pengganti berupa formula protein susu sapi yang terhidrolisis ekstensif (eHF), formula asam amino (AAF), atau formula isolat protein soya atau kedelai (SIF).

    Masalah yang tidak optimal juga merupakan isu penting karena dapat mempengaruhi perkembangan anak dalam jangka panjang. Masalah pertumbuhan terbanyak di Indonesia adalah stunting, yaitu panjang/tinggi badan kurang dari -2 SD (Standar Deviasi) grafik WHO14 yang disebabkan oleh malnutrisi kronik.

    Masalah gizi lainnya adalah weight faltering, gizi kurang, dan gizi buruk. Semua masalah gizi tersebut akan menyebabkan dampak jangka pendek, yatu menurunnya imunitas dan dampak jangka panjang, yaitu risiko sindrom metabolik dan gangguan perkembangan kognitif.

    “Oleh karena itu penting untuk mencegah stunting dengan cara mendeteksi weight faltering/berat badan kurang dan tata laksana segera,” kata Anang.

    Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/1928/2022 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Stunting, maka pencegahan stunting dimulai dari tingkat Posyandu, yaitu dengan pemberian makanan yang mengandung protein hewani yang cukup.

    Penelitian di 54 negara berkembang pada tahun 2001 menunjukkan bahwa weight faltering dan length deceleration (kenaikan panjang yang tidak adekuat) banyak terjadi pada masa pemberian MPASI.

    Anak  yang telah mengalami weight faltering, berat badan kurang, atau gizi kurang harus ditangani di Puskesmas oleh dokter umum. 

    “Pada anak tersebut, dibutuhkan pemberian makanan terapeutik, misalnya susu formula pertumbuhan. Anak yang telah mengalami stunting harus dirujuk ke Rumah Sakit untuk ditangani dokter anak segera, karena penatalaksanaan stunting memberikan hasil terbaik bila dilakukan sebelum usia 2 tahun,” katanya.

    Terapi untuk anak yang mengalami stunting meliputi pemberian makanan yang mengandung kalori, protein hewani, dan mikroutrien cukup serta pangan keperluan medis khusus (PKMK). Namun, penting untuk diperhatikan bahwa pemberian PKMK harus diresepkan oleh dokter anak karena dosis harus dihitung sesuai dengan kondisi klinis pasien.

    Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik, dr. Klara Yuliarti, Sp.A(K) mengatakan, tata laksana stunting yang dilakukan dokter spesialis anak berupa asuhan nutrisi pediatrik, yang terdiri dari 5 langkah, yaitu penilaian adakah penyakit medis dan status gizi, penentuan kebutuhan /kalori dan protein, penentuan rute pemberian nutrisi, pemilihan jenis nutrisi (makanan padat dan PKMK), serta pemantauan dan evaluasi.

    Terapi stunting membutuhkan asupan kalori yang cukup dengan protein energy ratio (PER) 10-15 persen. Pemilihan PKMK didasarkan pada kebutuhan pasien, densitas energi, protein-energy ratio, persyaratan kandungan sukrosa, dan palatabilitas.

    Persayaratan komposisi PKMK diatur dalam Perka BPOM No. 24 tahun 2020 tentang perbaikan ke-2 Perka No.1 tahun 2018 tentang PKMK. Densitas energi pada PKMK untuk dukungan nutrisi (disebut juga oral nutrition supplement, ONS) minimal 0,9 kkal/mL.

    “Berdasarkan densitas energi, ONS dikategorikan menjadi ONS energi tinggi (1.5 kkal/mL atau lebih) dan ONS energi standar,” kata Klara.

    Healthcare Nutrition Director Danone SN Indonesia, dr. Ashari Fitriyansyah mengatakan, pihaknya mengajak Healthcare Professional Tanah Air untuk bertukar pikiran dan berdiskusi secara aktif melalui forum scientific yang membahas berbagai topik terkait isu kesehatan serta nutrisi anak.

    “Diantaranya mengenai dampak kelahiran pasca c-section, hubungan imunitas serta alergi dan gangguan pertumbuhan, stunting dan malnutrisi serta anemia defisiensi besi,” katanya.