Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • 7 Ciri Kolesterol Tinggi Pada Wanita, Penyebab, dan Pencegahan

    7 Ciri Kolesterol Tinggi Pada Wanita, Penyebab, dan Pencegahan

    Jakarta – Kolesterol tinggi dapat menyebabkan berbagai penyakit, misal diabetes dan stroke. Karena itu, tubuh memberikan berbagai tanda agar wanita selalu waspada dan bisa selalu mengendalikan kadar kolesterol di dalam tubuh.Ciri Kolesterol Tinggi pada Wanita

    Kadar kolesterol tinggi atau rendah hanya bisa dipastikan dengan tes darah. Namun, ada beberapa ciri yang bisa menjadi indikasi agar tes kolesterol segera dilakukan. Berikut beberapa cirinya:

    1. Sakit di Belakang Kepala

    Dilansir dari situs RSUD Dr Saiful Anwar Jawa Timur, ciri yang bisa menandakan kolesterol tinggi adalah sakit di bagian belakang kepala. Hal ini disebabkan adanya pembuluh darah yang tersumbat di sekitar otak dan kepala. Jika dibiarkan, pembuluh darah bisa pecah yang menyebabkan stroke.

    2. Pegal di Pundak

    Jika sering merasa pegal di pundak atau tengkuk, bisa jadi hal ini diakibatkan kurangnya pasokan oksigen dan darah ke area tersebut karena penumpukan kolesterol.

    3. Kesemutan

    Sering kesemutan pada tangan, kaki atau bagian tubuh lain adalah tanda peredaran darah tidak lancar. Ini kemungkinan terjadi karena penumpukan kolesterol di pembuluh darah. Saraf kemudian akan terganggu dan menyebabkan kesemutan.

    4. Nyeri di Kaki

    Penyumbatan darah akibat kolesterol bisa menghambat alirannya ke kaki. Akibatnya kaki terasa nyeri.

    5. Mudah Mengantuk

    Mudah mengantuk atau sering menguap yang tidak wajar, mungkin juga diakibatkan penumpukan kolesterol yang menyumbat pembuluh darah, sehingga pasokan oksigen ke otak tidak optimal.

    6. Kram pada Malam hari

    Akibat kolesterol tinggi mungkin akan dirasakan pada malam hari atau setelah bangun tidur, di antaranya kram di kaki, tumit, telapak kaki dan bagian lainnya.

    7. Warna Kuku Berubah

    Jika warna kuku secara tak lazim berubah warna, maka bisa diindikasikan karena sirkulasi darah yang terganggu. Kemungkinan penyebabnya adalah kolesterol tinggi.

    Berdasarkan situs Kemenkes, seorang wanita dikatakan memiliki kolesterol tinggi jika kadar LDL-nya di atas 160 mg/dL. Sementara batas tinggi kolesterol pada wanita berada di kisaran 200-239 mg/dL. Sedangkan kadar HDL akan dianggap buruk jika berada di bawah 40 mg/dL.

    Penjelasan terkait ciri kolesterol tinggi pada wanita ini, juga bisa diterapkan di pria. Jika tanda ini ditemukan, ada baiknya segera melakukan evaluasi terkait pola hidup atau konsultasi ke dokter jika sangat mengganggu.

    Penyebab Kolesterol Tinggi pada Wanita

    Berikut ini beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi pada wanita, dikutip dari Medical News Today:

    Kelebihan berat badanMemiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS)Memasuki masa menopause sebelum usia 40 tahunMemiliki tekanan darah tinggi selama kehamilanMemiliki diabetes gestasionalMelahirkan bayi dengan berat badan lahir terlalu rendah atau tinggiMendapatkan menstruasi pertama sebelum usia 11 tahunFisik yang tidak aktifStres dan depresiMinum alkoholPola makan tidak sehatDiabetesMerokokLahir secara prematurPencegahan Kolesterol Tinggi

    Dilansir dari situs Mayo Clinic, pencegahan kolesterol tinggi bisa dilakukan dengan cara berikut ini:

    Makan makanan rendah garam.Perbanyak makan buah-buahan, sayuran dan biji-bijian.Batasi jumlah lemak hewani dan gunakan lemak baik dalam jumlah sedang.Kontrol berat badan proporsional.Berhenti merokok.Berhenti minum alkohol.Kelola stresBerolahraga, setidaknya selama 30 menit dalam sehari.

    Nah, para wanita sebaiknya harus memperhatikan ciri kolesterol tinggi tersebut agar tidak berujung pada penyakit jantung atau stroke. Mulai sekarang detikers juga wajib melakukan pencegahan dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat.

    (bai/row)

  • Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Paparkan Keberhasilan Kendali Inflasi & Kemiskinan

    Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Paparkan Keberhasilan Kendali Inflasi & Kemiskinan

    Sumber foto: Evaluasi Triwulan II (LT)

    Evaluasi Triwulan II

    Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Paparkan Keberhasilan Kendali Inflasi & Kemiskinan
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Sabtu, 11 Januari 2025 – 20:43 WIB

    Elshinta.com Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni memaparkan capaian kinerjanya selama periode 24 September hingga 24 Desember 2024, seperti pengendalian inflasi, penurunan angka kemiskinan, serapan anggaran hingga peningkatan layanan publik.

     

    Hal ini disampaikan dalam kegiatan Laporan Kinerja Triwulan II periode 24 September sampai 24 Desember 2024 kepada Tim Evaluasi Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI di Kantor Kemendagri, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

     

    Pada periode 24 September-24 Desember 2024 Pemprov Sumut berhasil mengendalikan inflasi. Sementara itu, pada bulan September inflasi Sumut berada di angka 1,40% (yoy), lebih rendah dari nasional (1,84%). Bulan Oktober berada sejajar dengan nasional, 1,59% (yoy). Kemudian, pada bulan November inflasi Sumut kembali di bawah nasional 1,49% (yoy), atau 0,14% lebih rendah dari nasional sedangkan di bulan Desember inflasi Sumut meningkat ke angka 2,12%, di atas nasional yang sebesar 1,57%.

     

    “Secara umum kita berhasil mengendalikan inflasi selama periode tersebut, targetnya 2,5(+-) 1, dan ini berimbas pada pertumbuhan ekonomi, Sumatera Utara mencatat pertumbuhan yang signifikan sebesar 5,20% (y-on-y) pada triwulan III-2024, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 4,95%. Selain itu, pertumbuhan ekonomi q-to-q mencapai 2,25%, juga melampaui tingkat nasional sebesar 1,5%,” kata Fatoni.

     

    Tentunya capaian tersebut didapatkan dengan melakukan sejumlah upaya. Di antaranya melaksanakan Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumatera Utara, Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumatera Utara di 33 Kabupaten/Kota, kolaborasi antar stakeholder, melakukan kerjasama antar daerah, menggelar mudik gratis saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 juga melakukan high-level meeting.

     

    Tak hanya berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dalam kesempatan ini Fatoni juga menyampaikan berbagai capaian pembangunan di Sumut. Di antaranya terkait pertumbuhan ekonomi, pembinaan dan penguatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), peningkatan kualitas pelayanan publik, persoalan pengangguran, penanggulangan kemiskinan, pembangunan kesehatan, pengelolaan Angaaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), perizinan berusaha, serta kegiatan inovasi dan unggulan lainnya.

     

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang senantiasa membina dan mengevaluasi kami, sehingga dalam tiga bulan ini kami bisa menjalankan roda pemerintahan, pembangunan di Sumut,” kata Fatoni.

     

    Sementara itu, terkait dengan penurunan stunting berdasarkan hasil rilis SSGI (Survey Standar Gizi Indonesia) Kemenkes RI tahun 2023 bahwasanya angka prevalensi stunting Sumatera Utara sebesar 18,9 persen berada dibawah angka nasional sebesar 21,5 persen artinya prevalensi stunting Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 2,6 persen, dimana pada tahun 2022 angka prevalensi stunting Sumatera Utara sebesar 21,1 persen. 

     

    Selain itu, Pemprov Sumut juga berhasil menurunkan angka kemiskinan pada periode ini. Berdasarkan data BPS angka kemiskinan Sumut menurun dari 8,15% tahun 2023 menjadi 7,99% pada 2024. Ini mencerminkan pengurangan jumlah masyarakat miskin dari 1.240.000 jiwa menjadi 1.228.000 jiwa. Lebih jauh lagi, kemiskinan ekstrem juga mengalami penurunan yang signifikan, dari 118.420 jiwa (0,78%) pada tahun 2023 menjadi 81.983 jiwa (0,54%) pada tahun 2024.

     

    Saat ini Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sumatera Utara berjumlah 408 ribu jiwa atau 5,10 persen dari jumlah angkatan kerja. Tren TPT Sumatera Utara 3 (tiga) tahun terakhir mengalami penurunan dimana pada tahun 2023 TPT Sumatera Utara sebesar 5,24 persen atau 408.000 jiwa, terjadi penurunan pengangguran sebanyak 5.000 jiwa. 

     

    “Sesuai dengan arahan dari pusat, kita mengimplementasikan 3 strategi yaitu mengurangi beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menurunkan jumlah kantong kemiskinan, tentu ini semua didukung anggaran yang cukup,” kata Fatoni.

     

    Fatoni mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut telah melakukan sejumlah upaya melalui berbagai kegiatan andalan, salah satunya adalah dengan melaksanakan Gerakan Serentak. Di antaranya, Gerakan Serentak Penanganan Stunting se-Sumut, Gerakan Serentak Pembangunan se-Sumut dan Gerakan Memberikan Tablet Tambah Darah Serentak se-Sumut.

     

    Selanjutnya, Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumut, Gerakan Kesetiakawanan Sosial Serentak se-Sumut, Gerakan Serentak Lindungi Pekerja Rentan se-Sumut, Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumut, Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumut, Gerakan Berkoperasi Serentak se-Sumut dan Gerakan Inovasi Serentak se-Sumut. Tak hanya itu, Pemprov Sumut juga berkolaborasi dengan Bank Indonesia, Polda/Polres/Polsek se-Sumut, Bulog dan mengimplementasikan 4K.

     

    “4K itu yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif. Begitupun dengan upaya-upaya lainnya dalam membangun Provinsi Sumut telah kami lakukan,” ucap Fatoni.

     

    “Semoga informasi yang kami sampaikan ini dapat menjadi masukan dan kami laksanakan dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat ke depannya,” sambungnya. 

     

    Secara keselurhan terdapat 10 aspek yang disampaikan Fatoni ke Kemendagri, selain inflasi dan pembangunan sebagai bentuk pertangungjawaban. Aspek lain tersebut antara lain BUMD, stunting, pelayanan publik, pengangguran, kesehatan, serapan anggaran, kegiatan unggulan dan perizinan. Kemudian selain itu ada 106 indikator pemerintahan yang dinilai selama dia memimpin Sumatera Utara.

     

    “Alhamdulillah, secara umum semua berjalan dengan baik, ini berkat kerja keras kita bersama, perlu kita pertahankan dan kita perbaiki apa yang masih dirasa kurang,” kata Fatoni.(LT)

    Sumber : Sumber Lain

  • Kolaborasi Antar Ahli Jantung, Siloam Hospitals Menggelar Cardiac Summit 2025

    Kolaborasi Antar Ahli Jantung, Siloam Hospitals Menggelar Cardiac Summit 2025

    Jakarta

    Dalam upaya mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) atau kompetensi para tenaga medis di bidang kardiovaskular, RS Siloam menyelenggarakan ‘Siloam Cardiac Summit 2025 Cardiovascular Mastery, Skills Beyond Theory’. Berlangsung di Hotel Ritz-Carlton Jakarta pada Sabtu (11/1), acara ini dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga 17.15 WIB dengan 8 sesi yang telah terjadwal.

    CEO Siloam Hospitals Group Caroline Riady mengatakan ada sekitar 55 pembicara yang akan berbagi ilmu. Dengan rincian 5 pembicara internasional berasal dari Amerika Serikat, Taiwan, dan Singapura, serta 50 ahli jantung Indonesia.

    “Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan kelas dunia untuk jantung, otak, kanker, dan bagian lainnya. Ini juga untuk mendukung pemerintah memajukan produktivitas dan kesehatan masyarakat,” kata Caroline kepada awak media, di Jakarta Selatan, Sabtu (11/1/2024).

    Caroline menambahkan bahwa gelaran cardiac summit di tahun ini berbeda dengan yang dilakukan Siloam Hospitals pada tahun lalu. Hal ini karena pada acara tahun ini, para peserta tidak hanya dibekali dengan teori, namun praktik langsung dari para ahli di bidangnya.

    Senada, Medical Managing Director Grup RS Siloam dr Grace Frelita Indradjaja, MM berharap acara ini dapat meningkatkan rasa percaya masyarakat terhadap kemampuan tenaga medis, khususnya kardiovaskular.

    “Karena masih banyak sekali masyarakat kita yang berobat ke luar negeri untuk penyakit jantung,” kata dr Grace.

    Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Jakarta dr Vireza Pratama, SpJP, FIHA mendukung penuh kepada siapapun yang aktif menyelenggarakan acara demi kemajuan tenaga medis kardiovaskular Indonesia. Hal ini karena Indonesia masih kekurangan banyak spesialis jantung.

    “Saat ini dokter jantung di wilayah DKI tidak lebih dari 300 anggota, itu masih belum cukup. Sedangkan pertumbuhan rumah sakit di Indonesia sangat pesat,” kata dr Vireza.

    “Sementara di Indonesia jumlah dokter jantung tidak lebih dari 1.500 dokter, dan yang diminta Kemenkes (Kementerian Kesehatan) itu lebih, kalau bisa ditambah sampai 5.000 dokter jantung,” tutupnya.

    (dpy/up)

  • Lakukan Ini Jika Terdiagnosis HMPV

    Lakukan Ini Jika Terdiagnosis HMPV

    Human Metapneumovirus (HMPV) lagi ramai diperbincangkan nih setelah kasusnya merebak di China. Kemenkes dan PB IDI sudah menanggapi hal tersebut. Dikatakan HMPV bukanlah virus baru, tapi sudah ada sejak 2001. Gejalanya bersifat ringan seperti flu biasa dan bisa sembuh sendiri. Nah, jika kamu terdiagnosis atau memiliki gejala mirip HMPV, IDI memberikan rekomendasi langkah penanganan pertamanya nih. Simak di episode KuTips berikut ya!

  • Program Skrining Kesehatan Gratis Diluncurkan Februari, Warga yang Berulang Tahun Januari Bisa Ikut? – Halaman all

    Program Skrining Kesehatan Gratis Diluncurkan Februari, Warga yang Berulang Tahun Januari Bisa Ikut? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program skrining kesehatan gratis saat ulang tahun bakal diluncurkan pada Februari mendatang.

    Lalu bagaimana dengan warga yang berulang tahun di bulan Januari?

    Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Drg Widyawati memastikan, mereka akan tetap dapat mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis.

    Nantinya pemeriksaan gratis untuk warga yang berulang tahun di bulan Januari akan berlangsung sampai bulan Maret.

    “Kalau yang ulang tahunnya bertepatan dengan hari libur, jadwal pemeriksaan akan digeser ke hari kerja terdekat,” ujar drg. Widyawati di Jakarta ditulis Sabtu (11/1/2025).

    Untuk dapat mengikuti program tersebut, warga diimbau mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile (SSM).

    Warga diminta melengkapi data diri di dalam aplikasi, lalu pengguna hanya perlu menunggu notifikasi atau pemberitahuan terkait waktu dan lokasi pemeriksaan dari aplikasi tersebut.

    Pada tahap awal, pemeriksaan kesehatan gratis akan dilakukan di puskesmas, dengan target menjangkau 60 juta orang pada 2025.

    Dalam lima tahun ke depan, Kemenkes berharap program ini dapat melayani 200 juta warga Indonesia, sebagai bagian dari upaya transformasi layanan kesehatan.

    Pemeriksaan kesehatan gratis merupakan upaya mendeteksi secara lebih dini terkait kondisi kesehatan.

    Skrining Gratis

    Seperti diketahui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sediakan skrining kesehatan jiwa secara digital dalam aplikasi yang dapat diakses mandiri oleh masyarakat, salah satunya menggunakan aplikasi SATUSEHAT Mobile.

    Upaya ini mempermudah masyarakat yang ingin mengecek kesehatan jiwa mandiri.

    Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes RI dr Imran Pambudi, MPHM menyampaikan, penggunaan SATUSEHAT Mobile untuk skrining kesehatan jiwa mandiri dapat membantu meningkatkan deteksi dini terhadap masalah kesehatan jiwa.

    Skrining sebagai langkah mendeteksi dini kondisi kejiwaan individu, sehingga jika ditemukan tanda-tanda masalah mental dapat segera dilakukan intervensi yang lebih cepat dan tepat.

    Melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile, masyarakat bisa melakukan skrining kesehatan jiwa secara mandiri. 

    “Aplikasi ini menjadi solusi digital yang membantu memperluas jangkauan skrining kesehatan jiwa dalam upaya meningkatkan deteksi dini masalah kesehatan jiwa di masyarakat,” kata Imran dilansir dari website resmi Kemenkes, Senin (2/12/2024). 

    Cara melakukan skrining kesehatan jiwa mandiri di SATUSEHAT Mobile, masyarakat cukup menjawab sejumlah pertanyaan yang tersedia. 

    Kemudian, hasil skrining yang diperoleh bisa ditindaklanjuti ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) apabila terdapat indikasi masalah kesehatan jiwa.

    Nantinya, hasil skrining dari individu yang menunjukkan adanya indikasi masalah kesehatan jiwa, akan diarahkan untuk mendapatkan tindak lanjut ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

    “Yang bisa dijangkau oleh individu tersebut maupun menggunakan fitur telemedisin yang telah tersedia,” imbuh Imran.

    Akses Gratis di SATUSEHAT Mobile

    Chief of Technology Transformation Office (TTO) Setiaji, S.T, M.Si menambahkan, fitur skrining kesehatan jiwa dalam SATUSEHAT Mobile dapat diakses gratis oleh masyarakat.

    “Masyarakat sebagai pengguna dapat memanfaatkan layanan skrining kesehatan mental secara mandiri dan skrining awal gratis di SATUSEHAT Mobile,” tambah Setiaji. 

    Langkah-langkah untuk mengakses skrining kesehatan jiwa di SATUSEHAT Mobile, sebagai berikut:

    1. Akses SATUSEHAT Mobile melalui ponsel dengan mengunduhnya di Play Store atau App Store

    2. Pilih menu ‘Fitur’ lalu fitur ‘Kesehatan Mental’

    3. Pilih ‘Mulai Skrining’

    4. Jawab pertanyaan yang diajukan sesuai kondisi yang dialami dalam 30 hari terakhir

    5. Setelah selesai, hasil skrining akan muncul, termasuk edukasi kesehatan dan rekomendasi pelayanan kesehatan yang sesuai hasil skrining.

    Menurut Setiaji, hasil skrining kesehatan jiwa melalui SATUSEHAT Mobile dapat membantu psikolog atau psikiater untuk mengetahui kondisi awal kesehatan mental dari individu yang bersangkutan ketika melakukan pemeriksaan lanjutan ke fasyankes.

    “Hasil skrining dapat menjadi acuan dasar bagi psikolog atau psikiater untuk mengetahui kondisi pengguna pada saat mengakses pelayanan kesehatan jiwa di fasyankes,” ujar Setiaji. 

    Ini dikarenakan pertanyaan-pertanyaan pada fitur skrining ‘Kesehatan Mental’ di SATUSEHAT Mobile menggunakan standar kuesioner yang digunakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Yaitu Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) untuk pengguna berusia 10-17 tahun, dan Self-Reporting Questionnaire (SRQ) untuk usia 18 tahun ke atas.

  • Gejala Utama Penyakit HMPV, Penularan dan Cara Mengobatinya

    Gejala Utama Penyakit HMPV, Penularan dan Cara Mengobatinya

    Jakarta

    Penyakit human metapneumovirus (hMPV) tengah menjadi sorotan masyarakat. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini menyerang sistem pernapasan, baik saluran pernapasan atas maupun bawah.

    Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa hMPV bukanlah virus baru. Penyakit ini pertama kali muncul pada tahun 2001 di Belanda, dan bukan berasal dari China.

    Ia meminta agar masyarakat tidak terlalu khawatir terkait keberadaan virus tersebut. Sebab, hMPV sudah beredar sejak lama dan efek kesehatan yang ditimbulkannya juga cenderung ringan.

    “Jadi sudah beredar di seluruh dunia tuh sudah lama. Termasuk di Indonesia juga sudah beredar. Apakah hMPV itu mematikan? Nggak mematikan. hMPV itu fatality ratenya sangat-sangat rendah,” kata Menkes Budi ketika ditemui awak media di Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).

    “Ini kan yang terkena hMPV sebenarnya sudah lama selalu ada yang kena. Saya lihat ada yang terkena hMPV di Jakarta, di tempat lain. Gimana statusnya? Udah sembuh semua. Ini sama seperti flu biasa. Jadi buat teman-teman nggak usah khawatir,” sambungnya.

    Gejala Utama Penyakit HMPV

    Meski sudah beredar sejak lama, terkadang gejala hMPV kerap tidak disadari. Pasalnya, gejala hMPV atau keluhan yang muncul mirip seperti flu biasa.

    Namun, jika virus ini masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan, seperti pneumonia hingga memperburuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

    Berikut gejala utama hMPV yang perlu diwaspadai agar kondisinya tidak semakin memburuk:

    Virus hMPV menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang menimbulkan sejumlah gejala. Gejala utama hMPV seperti:

    BatukDemamHidung berair atau tersumbatSakit tenggorokanSesak napasMengiRuam

    Pada sebagian orang, virus hMPV dapat menyebabkan gejala lain, seperti sakit tenggorokan, mual, muntah, dan diare.

    Terkadang, pasien hMPV juga mengeluhkan gejala yang parah. Hal ini mengharuskan mereka untuk segera mendapat perawatan di rumah sakit.

    Gejala parah akibat hMPV, yaitu:

    BronkiolitisBronkitisPneumoniaKambuhnya asma atau PPOKInfeksi telinga (otitis media)

    Penyakit hMPV biasanya akan sembuh dalam dua hingga lima hari. Namun, kondisi ini dapat memburuk dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius dalam beberapa kasus.

    Orang dewasa dengan masalah kesehatan lain atau sistem kekebalan tubuh yang terganggu terkadang dapat mengalami infeksi telinga tengah yang parah akibat hMPV.

    Cara Penularan Penyakit HMPV

    Umumnya, penyakit hMPV menular melalui kontak dekat atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Dikutip dari WebMD, penyakit ini juga bisa menyebar lewat barang atau permukaan yang terkena droplet dari orang yang terinfeksi.

    Berikut beberapa cara penularan penyakit hMPV yang perlu diperhatikan:

    Menyentuh permukaan yang mengandung virus.Menyentuh mulut, hidung, atau mata setelah menyentuh permukaan yang terinfeksi.Menyentuh droplet dari orang yang terinfeksi melalui hal-hal seperti bersin, meludah, atau batuk.Melakukan kontak dekat, seperti berjabat tangan dan bersentuhan.

    Begitu human metapneumovirus memasuki tubuh, masa inkubasi atau waktu antara paparan hingga tanda-tanda gejala pertama adalah tiga hingga enam hari.

    Cara Mengobati Penyakit HMPV

    Anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI Prof Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K), menjelaskan saat ini memang belum ada pengobatan antivirus yang spesifik untuk menangani penyakit hMPV.

    “Belum ada obat antivirus khusus untuk penyakit ini. Vaksin belum ada,” kata dr Erlina dalam webinar daring PB IDI, Rabu (8/1/2025).

    Meski begitu, perawatan suportif masih dapat dilakukan untuk meringankan gejala dan mendukung pemulihan. Misalnya saat muncul gejala seperti batuk, pilek, dan demam yang ringan.

    Pasien dapat diberikan obat penurun demam, konsumsi vitamin, hingga menjaga agar kebutuhan cairan tubuhnya tercukupi dengan baik.

    “Kalau demam itu kan cairan tubuh hilang jadi banyak minum, makan yang cukup, minum vitamin ini untuk menjaga sistem imun tubuh. Jadi dengan imun baik, virus atau bakteri tanpa bantuan obat bisa diatasi,” jelas dr Erlina.

    “Kalau sudah istirahat, sudah minum parasetamol tapi makin berat makin berat, harus ke dokter. Bisa jadi terinfeksi dan ada koinfeksi dari virus lain,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Cegah Diabetes, Minuman Berpemanis Kena Cukai Mulai Juli 2025

    Cegah Diabetes, Minuman Berpemanis Kena Cukai Mulai Juli 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mempersiapkan aturan terkait pengenaan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK). Hal ini dilakukan demi mencegah penyakit diabetes di Tanah Air. Pemberlakuan ini bakal dilakukan Juli 2025.

    Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kemenkeu Nirwala Dwi Heryanto mengatakan, penerapan pengenaan cukai MBDK sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 dan telah tercantum dalam APBN 2025.

    Rencananya aturan ini akan berlaku pada semester II tahun ini atau Juli 2025.

    “Bahwa di Undang-Undang APBN 2025 itu dinyatakan MBDK direncanakan semester II 2025,” ungkap Nirwala di kantor DJBC, Jakarta, Jumat (10/1/2024).

    “Perlu kita ingat di Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan syarat menjadi barang kena cukai baru adalah dicantumkan dalam Undang-Undang APBN,” sambungnya.

    Nirwala menegaskan, pada dasarnya pengenaan atau pungutan cukai MBDK bukan upaya pemerintah memaksimalkan pendapatan negara dari sektor tersebut.

    Melainkan, pengenaan cukai MBDK untuk membatasi konsumsi gula masyarakat.

    “Inti dari pengenaan MBDK adalah konsumsi gula tambahan itu yang dikendalikan,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam 10 tahun menunjukkan, diabetes naik dua kali lipat dari 10% penduduk yang mengidap penyakit tersebut.

    Maka dari itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengesahkan aturan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di tahun ini.

    “10% penduduk kita mengidap diabetes. Jadi kalau penduduknya 280 juta jiwa, berarti 28 juta penduduk kita diabetes,” kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono Saksono dalam “Sosialisasi Urgensi Pengenaan Cukai MBDK” di Jakarta, Senin (29/1/2024).

    Ia menyatakan, hasil riset Kemenkes mencatat sebanyak 28,7 persen masyarakat Indonesia memiliki pola konsumsi gula garam dan lemak yang melebihi batas.

    Lebih lanjut, kata Dante, 95,5% masyarakat Indonesia kurang mengonsumsi buah dan sayur, serta 35,5% masyarakat yang kurang melakukan aktivitas fisik.

    “Penerapan kebijakan cukai pada MBDK diterapkan, karena saat ini minuman jenis tersebut menjadi salah satu faktor risiko dari banyaknya penyakit tidak menular yang terjadi di masyarakat. Jadi aturan cukai MBDK tersebut sudah sampai tahap final, tinggal sosialisasi dan selanjutnya bisa mulai diterapkan,” ujarnya.

    Menurutnya, peraturan tersebut saat ini tengah disosialisasikan dan dikoordinasikan bersama pemangku kepentingan terkait, salah satunya, bersama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait besaran cukai yang akan diterapkan.

    “Ini kami akan eksekusi sesegera mungkin dan tidak ada kendala sebenarnya untuk disahkan tahun ini serta sudah diserahkan. Segera disahkan, kalau sudah ditandatangani karena kajian akademisnya sudah kami buat dan selesaikan,” ungkap Dante.

    Terkait jenis minuman yang dikenakan cukai, ia menjelaskan hal tersebut akan dibeda-bedakan sesuai dengan kategori, cara pengolahan, juga kandungan gula yang ada.

  • Cek Kesehatan Gratis Dimulai Februari 2025, Ini Cara Daftarnya, Wajib Download Aplikasi SATUSEHAT – Halaman all

    Cek Kesehatan Gratis Dimulai Februari 2025, Ini Cara Daftarnya, Wajib Download Aplikasi SATUSEHAT – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Agenda program pemeriksaan kesehatan gratis akan dimulai pada Februari 2025 mendatang. Pelayanan tersebut akan menyasar kelompok usia mulai dari balita, remaja hingga dewasa serta lanjut usia(lansia).

    Terkait hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk kembali mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile (SSM). Sebab nantinya program Pemeriksaan Kesehatan Gratis akan memanfaatkan fitur dalam aplikasi tersebut.

    “SATUSEHAT Mobile memudahkan masyarakat untuk nantinya mengakses program pemeriksaan kesehatan gratis. Jadi, memang harus diunduh dan data diri dilengkapi terlebih dahulu untuk memastikan proses berjalan lancar,” ujar Juru Bicara Kemenkes drg. Widyawati MKM di Jakarta, Jumat (10/1/2024).

    Aplikasi SATUSEHAT Mobile bisa diundah melalui tautan berikut:
    Android:https://play.google.com/store/apps/details?id=com.telkom.tracencare&hl=id
    iOS: https://apps.apple.com/us/app/satusehat-mobile/id1504600374

    Setelah mengunduh SATUSEHAT Mobile, masyarakat diminta untuk melengkapi data diri di dalam aplikasi. Data ini akan digunakan sebagai dasar dalam penjadwalan pemeriksaan kesehatan.

    Setelah proses ini selesai, pengguna hanya perlu menunggu notifikasi atau pemberitahuan terkait waktu dan lokasi pemeriksaan dari aplikasi tersebut.
    Bagi anggota keluarga seperti anak-anak atau lansia yang tidak memiliki gawai pintar mereka dapat ditambahkan sebagai profil tertaut di akun SATUSEHAT Mobile milik anggota keluarga lain.

    Dengan fitur ini, program kesehatan gratis tetap dapat diakses oleh seluruh anggota keluarga tanpa terkecuali.

    Program ini akan dilaksanakan secara bertahap. Pada tahap awal, pemeriksaan kesehatan gratis akan dilakukan di puskesmas, dengan target menjangkau 60 juta orang pada 2025. Dalam lima tahun ke depan, Kemenkes berharap program ini dapat melayani 200 juta warga Indonesia, sebagai bagian dari upaya transformasi layanan kesehatan.

    “Pemeriksaan kesehatan gratis harus kita lakukan agar memastikan kita bisa mendeteksi secara lebih dini kalau ada kondisi kesehatan yang menurun dari masyarakat kita. Kondisi kesehatan yang menurun ini harus bisa ditangani cepat sehingga kemungkinan untuk sembuh semakin besar,” ujar drg. Widyawati.

  • Lokasi Skrining Kesehatan Gratis, Kado dari Prabowo Buat Warga +62 yang Ultah

    Lokasi Skrining Kesehatan Gratis, Kado dari Prabowo Buat Warga +62 yang Ultah

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan program skrining kesehatan gratis untuk masyarakat yang ulang tahun rencananya akan dimulai pada Februari 2025. Ia menuturkan akan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto untuk menentukan kapan waktu pasti program itu akan berjalan.

    Ia berharap, program ini bisa dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia dan bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Hal ini juga mengingat masih rendahnya kesadaran untuk memeriksakan kondisi kesehatan secara dini pada mayoritas masyarakat Indonesia.

    “Skrining gratis memang kita sudah laporkan ke Pak Presiden. Rencananya memang di bulan Februari, yang nanti waktunya akan ditentukan oleh Pak Presiden. Sosialisasi kita akan mulai lakukan di bulan ini,” kata Menkes Budi ketika ditemui awak media di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).

    Menkes Budi menuturkan rencananya lokasi pemeriksaan kesehatan gratis tidak hanya memanfaatkan puskesmas saja, melainkan juga klinik swasta dan sekolah untuk anak-anak usia sekolah. Ia mengatakan bahwa puskesmas tidak dapat menampung pemeriksaan kesehatan sendiri secara keseluruhan.

    Diharapkan antrean pemeriksaan nantinya tidak terlalu membludak di puskesmas, terlebih jika antusiasme masyarakat tinggi.

    “Skrining ini nanti akan dilakukan di puskesmas 10 ribu dan kemungkinan juga nanti akan kita lakukan di klinik-klinik swasta ada sekitar 15-20 ribu. Supaya bisa menjangkau 280 juta. Karena nggak mungkin ini dilakukan di rumah sakit-rumah sakit, kurang,” ujar Menkes Budi.

    Rencananya pelaksanaan skrining kesehatan gratis ini nantinya akan dilakukan secara digital. Pendaftaran akan dilakukan melalui aplikasi SATU SEHAT dan pendaftar juga diberikan kuesioner untuk diisi.

    Selain kesehatan fisik, kesehatan jiwa peserta nantinya juga akan dilakukan skrining melalui kuesioner tersebut.

    “Ini kita akan pakai sistem SATU SEHAT atau PeduliLindungi. Jadi mulai minggu ini kita akan promosikan supaya di-download lagi tuh SATU SEHAT dan daftarkan. Karena lewat SATU SEHAT nanti akan kita kirim pesan-pesannya, nanti ada kuesioner yang harus diisi. Karena salah satu yang diskrining adalah skrining jiwa,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • HMPV Bisa Bebani Fasilitas Kesehatan

    HMPV Bisa Bebani Fasilitas Kesehatan

    Jakarta, FORTUNE – Eks Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Tjandra Yoga Aditama mengatakan WHO menyebut sirkulasi bersama beberapa patogen termasuk virus Human Metapneumovirus (Hmpv) dapat membebani fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) bagi negara yang tertular. Hal itu disampaikan WHO lewat pernyataan resminya baru-baru ini.

    “Hanya memang disebutkan bahwa sirkulasi bersama beberapa patogen tentu termasuk HMPV memang mungkin saja dapat membebani fasilitas pelayanan kesehatan di negara yang terkena,” ujar Tjandra melalui keterangan tertulis yang diterima Fortune Indonesia pada Kamis (9/1).

    Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) tersebut menjelaskan bahwa WHO juga menganjurkan negara-negara terus menjaga kegiatan surveilansnya agar terintegrasi dengan baik. Tjandra berharap hal ini bisa berjalan di Indonesia.

    “Akan baik kalau masyarakat mendapat informasi berkala tentang patogen (virus atau bakteri atau yang lain) yang sedang bersirkulasi di negara kita dan datanya selalu di update dari waktu ke waktu. Informasi terbuka ini tentu akan meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kesehatan dirinya, termasuk antisipasi berbagai jenis infeksi saluran pernapasan,” kata dia.

    Termasuk penyakit musiman

    Lanjut Tjandra, WHO menyebut bahwa telah terjadi peningkatan kasus infeksi pernapasan akut di banyak negara belahan bumi utara. Penyebabnya adalah influenza musiman, penyakit akibat respiratory syncytial virus/RSV dan virus lain seperti HMPV, serta pneumonia mikoplasma.

    Menurut WHO, peningkatan kali ini memang di atas batas dasar dan cenderung terjadi secara berkala yang berulang di awal atau akhir tahun di negara empat musim.

    Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan HMPV yang baru-baru ini merebak di Cina, telah ditemukan di Indonesia. Kemenkes menyebut semua kasus terjadi pada anak-anak.

    Bukan virus baru

    Namun, Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik karena HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.

    “HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Budi, dilansir siaran pers Kemenkes, Senin (6/1).

    Dia menjelaskan, virus HMPV berbeda dengan virus COVID-19. Menurut Budi, COVID-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Selain itu, dia mengeklaim bahwa sistem imunitas manusia juga telah mengenal HMPV sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.

    “Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga,” tutur Budi.