Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • Melihat Pameran Seni Penuh Fantasi dan Edukasi Seks di Pusat Jakarta

    Melihat Pameran Seni Penuh Fantasi dan Edukasi Seks di Pusat Jakarta

    JAKARTA – Masalah kesehatan seksual menjadi satu hal yang memprihatinkan di Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat kasus sifilis meningkat 70 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir, yakni dari 2018 sampai 2022.

    Jumlah orang yang mengidap HIV yang belum terdeteksi juga cukup mengkhawatirkan. Data Kemenkes menyebutkan dari 526.841 orang dengan HIV hanya 429.215 orang yang sudah terdeteksi atau mengetahui bahwa mereka mengidap HIV.

    Tak hanya itu, kekerasan seksual juga masih menjamur di masyarakat, yang harus segera diatasi untuk menghindari berbagai dampak buruknya. Salah satunya adalah dengan melakukan edukasi kepada masyarakat.

    Edukasi dapat dilakukan dengan cara yang menarik dan unik, seperti yang dilakukan oleh VIVO, dengan menghadirkan ruang fantasi dan edukasi yang aman serta sehat, yakni Hotel for Play: The Fantasy Room Experience. Ini merupakan pameran seni di mana pengunjung bisa mendapat edukasi mengenai seksualitas dan mengeksplorasi fantasi diri secara bertanggung jawab.

    Pameran edukasi seks di Jakarta (Yesica/VOI)

    “Pameran in bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga sarana edukasi bagaimana masyarakat dapat belajar dan mengeksplorasi diri terhadap fantasi-fantasi mereka dengan cara yang menyenangkan namun tetap positif dan bertanggung jawab. Kami ingin mendukung individu dalam menemukan fantasi mereka tapa batas dan mengekspresikan diri secara positif,” tutur Christian Eka, Sales and Marketing Director PT Danpac Pharma, saat temu media di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 17 Januari 2025.

    Pameran seni ini menghadirkan lima ruangan tematik yang terinspirasi dari elemen kehidupan seperti air, tanah, udara, api, dan luar angkasa. Setiap ruangan dirancang secara khusus untuk memberikan pengalaman visual, auditori, dan sensorik mendalam, yang membantu pengunjung menjelajahi imajinasi mereka dengan cara menghibur dan positif.

    Pameran edukasi seks (Yesica/VOI)

    Adapun ruangan-ruangannya adalah Labyrinth Garden, Tryst by the Water, On Cloud Nine, Lost in Space, dan A Club Named Desire. Dengan hadirnya ruangan ini diharapkan pengunjung tidak hanya diajak untuk memahami preferensi fantasi mereka, tetapi juga memperkaya hubungan dengan pasangan melalui cara baru yang menyenangkan dan sehat.

    “Kita ingin membuat fantasi itu dieksplorasi secara positif, lebih sehat. Jadi biar nggak ada penyalahgunaan fantasi,” tambah Christian Eka.

    Anda dapat mengungjungi Hotel for Play: The Fantasy Room Experience di pusat Jakarta, tepatnya di Mall Senayan Park. Pameran seni ini dibuka mulai 18 Januari sampai 23 Februari, dan dikhususkan untuk pengunjung yang berusia sudah di atas 18 tahun.

  • Iuran BPJS Kesehatan Tak Bisa Jadi Alasan Kurangi Layanan Publik

    Iuran BPJS Kesehatan Tak Bisa Jadi Alasan Kurangi Layanan Publik

    loading…

    Anggota Komisi IX DPR Zainul Munasichin menyayangkan Menkes Budi Gunadi Sadikin yang menyarankan masyarakat beralih ke asuransi swasta karena BPJS Kesehatan tak bisa meng-cover semua penyakit. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR Zainul Munasichin menyayangkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang menyarankan masyarakat beralih ke asuransi swasta karena BPJS Kesehatan tak bisa meng-cover semua penyakit.

    Menurut dia, kecilnya nilai iuran BPJS Kesehatan tak bisa jadi alasan pelayanan masyarakat dikurangi. Dia menerima banyak keluhan masyarakat terkait rumah sakit yang menolak pasien mendapatkan pelayanan rawat inap. Salah satu alasannya ada kebijakan baru dari BPJS Kesehatan.

    “Hari ini banyak RS yang menolak pasien dilakukan tindakan termasuk rawat inap. Alasannya kenapa? Karena ada kebijakan baru dari BPJS di mana RS sekarang tak serta merta merawat inap atau melakukan tindakan terhadap pasien, karena cover BPJS tidak lagi full,” ujar Zainul, Jumat (17/1/2025).

    Politikus PKB ini kecewa dengan kebijakan baru BPJS Kesehatan. Seharusnya BPJS Kesehatan dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.

    Dia menyoroti keluhan Menkes Budi terhadap kecilnya iuran BPJS Kesehatan. Alasan itu tak bisa jadi dalih pelayanan masyarakat dikurangi.

    “Karena BPJS sejak awal kita desain sistem gotong royong, di mana pasien yang sehat itu membackup pasien yang sakit,” kata Zainul.

    “Jadi nggak bisa dibuat patokan karena iurannya Rp40 ribu, kemudian tak cukup meng-cover biaya seluruh kesehatannya. Kan dari awal sudah seperti itu, kenapa baru dimunculkan sekarang?” tambahnya.

    Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengakui BPJS Kesehatan belum mampu menanggung semua jenis penyakit. BPJS Kesehatan tak mampu meng-cover semua jenis penyakit, karena iuran yang sangat murah.

    “Iuran BPJS Kesehatan sekarang Rp48.000 per bulan dan dengan iuran tersebut belum bisa semua di-cover,” kata Budi di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

    Karena itu, Menkes secara tidak langsung meminta kepada masyarakat agar memiliki asuransi tambahan di luar BPJS Kesehatan. Dengan harapan, jika ada perawatan yang tidak di-cover BPJS Kesehatan dapat di-cover asuransi swasta.

    Pemerintah saat ini sedang berupaya melobi pihak asuransi di luar BPJS Kesehatan agar memberikan biaya premi yang lebih terjangkau.

    “Jadi, ada dong asuransi swasta (bikin premi) yang bayarnya Rp48.000, Rp100.000 atau Rp150.000 sebulan. Dengan begitu, kalau ada pasien yang penyakitnya tidak di-cover BPJS Kesehatan, sisanya bisa di-cover asuransi swasta,” ujar Budi.

    (jon)

  • PHTC Kesehatan Presiden Prabowo Dimulai dari Daerah 3T, 32 Rumah Sakit Segera Naik Kelas

    PHTC Kesehatan Presiden Prabowo Dimulai dari Daerah 3T, 32 Rumah Sakit Segera Naik Kelas

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah meluncurkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau quick win di bidang kesehatan yang digagas Presiden Prabowo Subianto, dengan fokus pada daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia. Program ini diawali dengan peletakan batu pertama untuk peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Reda Bolo di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (17/1/2025).

    Seremoni peletakan batu pertama dihadiri Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, didampingi Kepala Kantor Staf Presiden A.M. Putranto, dan pejabat Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).

    Dalam sambutannya, Menkes mengatakan RSUD Reda Bolo akan ditingkatkan dari tipe D menjadi tipe C, sehingga RS ini akan memiliki fasilitas yang lebih baik. Pasien dengan kasus yang lebih serius bisa langsung ditangani, tanpa harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta dan kabupaten provinsi.

    “Pasien tidak perlu dikirim ke Kupang. RS ini bisa melayani masyarakat dengan lebih baik dan sembuh,” kata Menkes.

    RS Tipe C diwajibkan memiliki dokter spesialis dasar, seperti spesialis penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anak. Kehadiran tenaga spesialis ini memungkinkan penanganan kasus medis yang lebih kompleks langsung di lokasi, tanpa perlu merujuk pasien ke rumah sakit dengan tingkat pelayanan lebih tinggi.

    Selain itu, RS Tipe C akan dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti ruang operasi (OK), ICU, NICU, laboratorium lengkap, dan peralatan radiologi canggih. Hal ini meningkatkan kemampuan diagnostik sekaligus memperkuat pelayanan kesehatan di daerah.

    Dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai, RS Tipe C juga berperan sebagai penghubung penting dalam sistem rujukan, sehingga dapat mengurangi beban rumah sakit besar dan mempercepat akses pelayanan bagi masyarakat.

    Pengembangan RSUD Reda Bolo mencakup pembangunan gedung tiga lantai dengan kapasitas 100 tempat tidur, fasilitas ICVCU, Intermediate, KRIS, VIP, ICU, PICU, HCU, ruang operasi modern, cathlab, laboratorium lengkap, poliklinik, serta peralatan canggih lainnya.

    Sedangkan Kepala Staf Kepresidenan, A.M. Putranto mengatakan, peningkatan kapasitas RSUD seperti di Reda Bolo merupakan langkah nyata untuk memastikan seluruh rakyat Indonesia, terutama di wilayah terpencil, dapat merasakan manfaat dari layanan kesehatan berkualitas.

    “Ini adalah bukti komitmen pemerintah untuk mempercepat perbaikan layanan kesehatan secara merata,” tegas Kepala Staf Kepresidenan.

    Quick win peningkatan kualitas dan kapasitas RSUD ini mencakup RSUD di 66 kabupaten/kota wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan. Sebanyak 32 RSUD akan ditingkatkan pada tahun 2025, sementara 34 lainnya pada tahun 2026. Proses peningkatan kapasitas RSUD Reda Bolo ditargetkan selesai pada Desember 2025.

    Selain infrastruktur, Kemenkes juga fokus pada ketersediaan sumber daya manusia. Program beasiswa dan fellowship disiapkan untuk mencetak dokter spesialis lokal yang akan mengabdi di daerah asalnya.

    Tenaga Ahli Utama PCO Chacha Annissa, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kemenkes dan jajaran tenaga kesehatan di Indonesia karena berhasil mewujudkan PHTC bidang kesehatan di awal 2025.

    “Ini menjadi kabar baik bagi masyarakat bahwa pemerintah serius meningkatkan pelayanan kesehatan. Rumah sakit di daerah terpencil punya fasilitas lebih lengkap, mulai dari ruang operasi, ICU, dan laboratorium untuk mengobati penyakit seperti kanker. Seluruh warga Indonesia berhak mendapatkan pelayanan kesehatan bermutu, persis seperti bunyi konstitusi,” ujar Chacha.

    Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengatur tentang hak warga negara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

    “Masyarakat di Sumba Barat Daya dan sekitarnya tidak perlu jauh-jauh lagi berobat keluar kabupaten, tidak perlu harus ke Kota Kupang untuk mendapatkan perawatan penyakit kanker dan stroke. RSUD Reda Bolo akan dapat menangani kasus medis kompleks tanpa merujuk pasien ke rumah sakit besar di luar Sumba apabila statusnya sah menjadi RS Tipe C,” ujar Chacha.

    Selain RSUD Reda Bolo, Kemenkes juga akan meningkatkan kapasitas RSUD di Bengkulu Tengah, Pesisir Barat, Tana Tidung, Kepulauan Anambas, Halmahera Timur, Pulau Taliabu, Toraja Utara, Nias Utara, dan Manggarai Timur.

    Program ini akan terus mendapat penambahan di tahun 2026 dengan sasaran 34 RSUD lainnya yang tersebar di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

    Berdasarkan data Kemenkes, RSUD di wilayah yang menjadi sasaran PHTC, masih kekurangan 217 dokter spesialis dasar. Padahal, RS Tipe C wajib memiliki dokter spesialis dasar, seperti penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anak. Selain itu, RSUD juga kekurangan spesialias KJSU (kanker, jantung, stroke, dan uronefro), yang diperkirakan sebanyak 392 dokter. Ini belum termasuk kekurangan dokter spesialis tujuh dasar, yakni, spesialias radiologi, patologi, anestesi, bedah, obgyn, anak, dan penyakit dalam, dengan perkiraan kebutuhan mencapai 1.270 dokter.

  • Yastroki ajak semua pihak berkolaborasi dalam penanganan stroke

    Yastroki ajak semua pihak berkolaborasi dalam penanganan stroke

    Jakarta (ANTARA) – Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) mengajak pemerintah, organisasi, relawan dan lainnya dalam penanganan stroke karena hal itu menjadi kunci untuk menyelamatkan nyawa pasien baru penderita stroke.

    “Seperti apa yang dikatakan Kemenkes bahwa stroke masih menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia,” kata Ketua Umum Yastroki Mayjen (Purn) Dr. dr. Tugas Ratmono di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, penanganan stroke membutuhkan kerja sama lintas komunitas dan relawan.

    Untuk itu Yastroki terus berkolaborasi dengan berbagai komunitas seperti Yastrogi, Yayasan Khrisna ISC dan Perhimpunan Stroke Epidemiologi Indonesia (PSEI) serta kelompok peduli stroke lainnya dalam mengatasi stroke di Indonesia.

    “Kami terus mendorong kesadaran akan pentingnya kolaborasi. Mulai dari langkah pencegahan, kewaspadaan dini, hingga penanganan darurat jika stroke terjadi,” katanya.

    Ia juga menyoroti pentingnya menangani stroke secara cepat, terutama pada kasus stroke iskemik atau sumbatan.

    Karena, menurut dia, ada waktu kritis 4,5 jam untuk menangani stroke sumbatan. Karena itu, jika terjadi serangan, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit.

    Sebagai bagian dari upaya meningkatkan penanganan stroke, Yastroki memperkenalkan program pelatihan khusus bagi relawan yang disebut “Stroke Helper.”

    Para relawan ini diberikan pelatihan tentang kedaruratan medis, terutama analisis dini gejala stroke. Dengan pengetahuan ini, mereka bisa segera memberikan pertolongan pertama dan membawa pasien ke rumah sakit dalam waktu yang tepat.

    Ia menambahkan, dengan kolaborasi yang semakin luas, semua pihak dapat menurunkan angka kejadian stroke di Indonesia. Apalagi stroke masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia melampaui penyakit lainnya.

    Semangat kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan perubahan besar. “Peringatan HUT ke-36 ini bukan hanya perayaan, tetapi juga langkah konkret menuju penanganan stroke yang lebih baik di seluruh Indonesia,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPJS Kesehatan Tepis Isu Tak Mampu Tanggung Semua Penyakit

    BPJS Kesehatan Tepis Isu Tak Mampu Tanggung Semua Penyakit

    JakartaFORTUNE – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sempat mengimbau kepada masyarakat untuk memiliki Asuransi Swasta selain BPJS Kesehatan. Ia menyebut, beban klaim yang ditangung BPJS Kesehatan cukup tinggi dan tidak mampu menanggung seluruh Penyakit.

    “Jadi kalau masyarakat kena penyakit yang enggak di-cover oleh BPJS, yang puluhan juta sisanya itu bisa di-cover oleh asuransi swastanya. Itu yang sekarang pemerintah lagi lakukan,” kata Budi pada acara Semangat Awal Tahun 2025 oleh IDN Times di IDN HQ, Jakarta pada Kamis (16/1).

    Budi menyebut, asuransi swasta lebih luas menanggung berbagai macam penyakit lantaran biaya iuram yang lebih besar dibandingkan dengan BPJS Kesehatan.

    “Asuransi swasta yang bayarnya mungkin enggak Rp48.000 seperti iuran BPJS, mungkin Rp 100.000, Rp 150.000 lah sebulan,” kata Budi.

    Cakupan manfaat BPJS Kesehatan masih luas

    Menanggapi hal tersebut, Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah menjelaskan bahwa Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk memberikan perlindungan jaminan kesehatan yang komprehensif kepada penduduk Indonesia.

    Ia menegaskan bahwa cakupan manfaat Program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan sangat luas, karena pelayanan kesehatan yang dijamin diberikan berdasarkan indikasi medis pesertanya.

    Ia menjelaskan, ada ribuan jenis diagnosis penyakit yang dijamin JKN sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2023.

    “Selain itu, bukan hanya penyakit berbiaya mahal yang dijamin, BPJS Kesehatan bahkan menjamin biaya pelayanan kesehatan yang memerlukan perawatan berjangka waktu lama atau bahkan berlangsung seumur hidup, seperti cuci darah bagi pasien gagal ginjal, penderita talasemia dan hemofilia, pasien yang menjalani pengobatan kanker, insulin untuk penderita diabetes, dan lain sebagainya,” kata Rizzky.

    Rizzky mengungkapkan bahwa sebagai satu-satunya penyelenggara jaminan kesehatan sosial di Indonesia, peserta JKN meliputi seluruh penduduk Indonesia, mulai dari bayi baru lahir hingga peserta yang sudah berusia lanjut. Tidak ada batasan usia untuk menjadi peserta JKN. Selain itu, juga tidak ada syarat medical check up bagi masyarakat untuk menjadi peserta JKN.

    BPJS Kesehatan telah gandeng 23 ribu faskes

    Dari sisi aksesibilitas, saat ini BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.467 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.150 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang tersebar di seluruh penjuru negeri dan siap melayani peserta JKN. Karena Program JKN memiliki prinsip portabilitas, maka pesertanya bisa mengakses pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia, tidak bergantung pada domisili KTP yang bersangkutan.

    Rizzky juga menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan bukanlah kompetitor asuransi swasta, sebab sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2024, BPJS Kesehatan dapat berkoordinasi dengan penyelenggara jaminan lainnya yang memberikan manfaat pelayanan kesehatan. Kerja sama tersebut bersifat koordinasi manfaat untuk manfaat yang bersifat komplementer (pelengkap).

  • Cegah Stroke dan Penyakit Jantung, Menkes Sarankan 4 Skrining Ini Rutin Dilakukan – Halaman all

    Cegah Stroke dan Penyakit Jantung, Menkes Sarankan 4 Skrining Ini Rutin Dilakukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menyebut, penyakit stroke dan jantung merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

    Ada sekitar 1,5 juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit stroke dan jantung.

    Dari data yang ada, usia mereka yang meninggal masih terbilang produktif atau dibawah usia pensiun.

    “Penyakit yg paling banyak bikin wafat itu dua paling tinggi. Ada 1,5 juta orang wafat setiap tahun karena stroke dan jantung,” kata dia saat acara diskusi di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

    Menkes Budi Gunadi Sadikin menyarankan, rutin melakukan 4 skrining ini.

    1. Tekanan Darah

    Skrining ini membantu mendeteksi hipertensi (tekanan darah tinggi), yang jika dibiarkan dapat memicu penyakit jantung dan stroke.

    “Harus dibawah 130/90 setiap hari. Jangan anggap remeh. Kalau dibiarkan 3 tahun kemudian bisa memicu jantung dan stroke. Diobati di puskesmas dan obatny gratis, diminum setiap hari,” ujar dia.

    2. Gula Darah

    Skrining gula darah sangat penting untuk mendeteksi diabetes atau prediabetes.

    Jika gula darah tinggi dikhawatirkan merebet ke mata, ginjal hingga jantung.

    Adapun kadar gula darah normal puasa orang dewasa adalah 70-100 mg/dL atau nilai HbA1C 3,9-5,6 mmol/L.

    3. Kolestrol

    Skrining kolesterol dapat mengidentifikasi kadar kolesterol yang tidak sehat sehingga dapat mencegah penyakit jantung dan stroke.

    Kadar kolesterol normal untuk orang dewasa adalah di bawah 200 mg/dL.

    Semakin tinggi kadar kolestrol maka makin tinggi pula risiko terkena penyakit stroke dan jantung.

    “Jika saat skirining sudah terdeteksi langsung obati. Jangan anggap remeh 3-4 tahun itu pasti kena jantung dan stroke. Obatnya gratis di puskesmas,” kata Menkes.

    4. Lingkar Perut

    Lingkar perut normal untuk laki-laki ada dibawah 90 cm, sementara perempuan adalah dibawah 80 cm.

    “Jika sudah di atas itu, dikhawatikan risiko kena  dua penyakit itu tinggi dan wafat cepat,” jelas Budi.

    Ia menyarankan masyarakat olahraga selama 30 menit setiap hari minimal 5 hari dalam seminggu. 

    Olahraga yang dianjurkan seperti lari, jalan kaki, tenis, maupun pingpong.

     

     

  • RI Termasuk Negara yang Catat Tingginya Kasus Thalasemia, Waspadai Gejalanya

    RI Termasuk Negara yang Catat Tingginya Kasus Thalasemia, Waspadai Gejalanya

    Jakarta

    Thalasemia adalah kelainan sel darah merah bawaan yang disebabkan akibat kurang atau tidak terbentuknya rantai pembentuk hemoglobin utama, baik rantai alpha, rantai beta, maupun keduanya. Hal ini memicu ikatan sel darah merah menjadi tidak kuat, sehingga terjadinya sel darah merah yang mudah pecah atau hemolisis.

    Merujuk pada data Persatuan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) 2023, spesialis anak subspesialis hematologi onkologi, Prof Dr dr Pustika Amalia Wahidiyat, SpA, Subsp HO mengatakan kasus atau insiden thalasemia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Menurut data POPTI 2023, pada tahun 2017 tercatat ada 8.616 kasus thalasemia di Indonesia, kemudian meningkat menjadi 13.106 pada 2023.

    “Artinya apa? Ini jumlahnya naik tinggi,” katanya dalam acara webinar series Kemenkes terkait Skrining dan Tatalaksana Hasil Skrining Tuberkulosis, Thalassemia, dan Diabetes Melitus, dikutip Jumat (17/1/2025).

    “Negara-negara yang tinggi angka terjadinya thalasemia, indonesia ada di dalamnya atau termasuk di dalamnya,” katanya lagi.

    Prof Lia mengatakan gejala thalasemia dapat berupa pucat, perutnya membesar karena hati dan limpanya membesar, tidak ada perkembangan organ seksual (pubertas), kulit menggelap, serta perubahan dari bentuk muka.

    “Jadi kalau perempuan tidak ada payudaranya, kemudian bulu aksila, ketiak, kemaluan itu tidak tumbuh. Bahkan pada anak laki-laki testisnya tidak tumbuh,” katanya.

    Sementara mereka yang mengidap thalasemia minor umumnya tak mengalami gejala. Karenanya, kata Prof Lia, banyak kasus thalasemia minor yang tak terdeteksi. Padahal thalasemia minor dapat mewariskan gen thalasemia kepada anak mereka kelak.

    “Inilah yang bahaya sebetulnya,” katanya lagi.

    (suc/naf)

  • Di Balik Saran Menkes Soal Anjuran Ikut Asuransi Tambahan

    Di Balik Saran Menkes Soal Anjuran Ikut Asuransi Tambahan

    Jakarta – Iuran rendah digadang-gadang menjadi penyebab utama mengapa BPJS Kesehatan tidak bisa menanggung semua biaya yang dibutuhkan seseorang untuk berobat. Mengutip detikHealth, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (BGS) menyebut jika ada banyak jenis penyakit yang membutuhkan biaya perawatan tinggi. Sementara itu BPJS Kesehatan hanya menetapkan iuran sebesar Rp 48.000 per bulan per orang. Menurutnya angka tersebut tidak mencukupi untuk biaya pengobatan.

    “Jadi jangan begitu sakit kita harus bayar ratusan juta. Yasudah, ada dong asuransi swasta yang bayarnya mungkin nggak 48 ribu, mungkin 100-150 ribu sebulan. Tapi nanti kalau dia kena, ini nggak dicover BPJS atasnya, yang puluhan juta bisa dicover dengan asuransi atasnya,” kata Budi, dikutip dari detikHealth, Jumat (17/1).

    Lebih lanjut, BGS menyebut jika Menkes mengatakan masyarakat bisa memanfaatkan asuransi swasta guna menutupi selisih biaya pengobatan yang tak dapat dijangkau oleh BPJS Kesehatan. Ia juga menyebut pemerintah tengah memperbaiki mekanisme agar masyarakat memiliki perlindungan tambahan melalui asuransi swasta.

    “Bayangkan setiap treatmentnya tinggi-tinggi, itu bisa ratusan juta sampai puluhan juta, jadi nggak semua bisa dicover. Apa yang terjadi untuk tidak bisa dicover? Itu idealnya dicover oleh asuransi di atasnya,” lanjutnya.

    Berbagai kendala dihadapi BPJS Kesehatan dari masa ke masa. Bukan hanya masalah iuran yang dinilai terlalu kecil untuk. Menangani penyakit berbiaya besar, BPJS Kesehatan pun pernah dilanda kasus klaim palsu.

    Pada pertengahan 2024 lalu, Kementerian Kesehatan merilis perkembangan kasus klaim BPJS palsu yang dilakukan tiga Rumah Sakit di Sumatera Utara dan Jawa Tengah. Temuan ini merupakan fakta yang berhasil dicek oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Lebih lanjut, Menteri Budi mengatakan bahwa Kemenkes masuk dalam kasus ini karena dilihat sebagai payung dari seluruh kebijakan yang ada. ia mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil sikap kepada pelaku kecurangan. Ia juga mendorong Rumah Sakit lain untuk tidak ikut-ikutan melakukan praktik yang sama.

    “Jadi tugas kita adalah mendisiplinkan. Banyak kok rumah sakit yang bagus, tapi ada juga beberapa yang nakal. Nggak sempurna, itu yang mesti kita rapikan supaya rumah sakit-rumah sakit yang nakal-nakal ini bisa didisiplinkan,” kata Budi dikutip dari detikHealth, Rabu (31/7).

    Sejumlah inovasi dari pemerintahan Prabowo juga memunculkan tantangan baru. Soal medical check up gratis misalnya, setiap penerima manfaat diwajibkan memiliki BPJS aktif agar tindak lanjut pasca-pemeriksaan bisa segera dilaksanakan. Lalu seberapa besar beban BPJS untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia? Apakah ini adalah kode-kode pemerintah untuk merancang kenaikan uang iuran BPJS kesehatan? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikHealth.

    Masih membahas tentang masalah kesehatan, kali ini detikSore menuju ke Jawa Timur. Diketahui hingga saat ini belasan ribu hewan ternak mati karena penyakit mulut dan kuku (PMK). Seperti diberitakan detikJatim, 600 lebih hewan yang terjangkit PMK mati sejak Desember 2024 lalu.

    Sementara itu, mengutip data iSIKHNAS atau sistem pelaporan real time berbasis android, per 13 Januari 2025 pukul 16.00 WIB total ternak yang terserang PMK di Jatim sejak 1 Desember 2024 hingga 13 Januari 2025 sebanyak 12.934 ekor sapi atau setara 0,4 persen dari total populasi sapi potong dan sapi perah di Jatim sebanyak 3,3 juta ekor. Apa saja efek domino dari mewabahnya PMK di Jawa Timur? Ikuti ulasan lengkapnya bersama Wakil Redaktur detikJatim dalam Indonesia Detik Ini.

    Membahas topik lain, detikSore akan mengulas berbagai pertandingan sepakbola dari benua biru yang kembali dimainkan malam tadi. Salah satu yang menjadi headline berita adalah kemenangan Manchester United atas Southampton dengan skor 3-1. Amad Diallo menjadi buah bibir usai pertandingan ini karena tiga gol yang dilesakan olehnya ke gawang Aaron Ramsdale. Dirinya menjadi pemain MU pertama yang mencetak hattrick setelah Cristiano Ronaldo di tahun 2022. Bahkan Marcus Rashford belum pernah mencetak hattrick di Premier League. Hasil ini membuat MU berada di posisi ke-12 klasemen sementara.

    Selain itu di Spanyol Real Madrid berhasil membuktikan jika mereka masih memiliki mental juara setelah berhasil mengalahkan Celta Figo di ajang Copa Del Rey. Los Blancos memainkan pertandingan ini hingga 120 menit. Bintang muda 18 tahun mereka Endrick pun berhasil cetak brace di laga ini. Lalu, apakah Real Madrid dapat membuktikan bahwa mereka masih bisa menjadi raja di Spanyol? Atau mungkin MU yang bisa konsisten dengan tren positif mereka hingga akhir musim? Simak diskusinya hanya di D’Hattrick sore nanti.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG bersama InvestasiKu di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (far/vys)

  • Menkes Ungkap 2 Penyakit yang Bikin 1,5 Juta Warga RI Meninggal Tiap Tahun

    Menkes Ungkap 2 Penyakit yang Bikin 1,5 Juta Warga RI Meninggal Tiap Tahun

    Jakarta

    Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada dua penyakit yang paling tinggi kasus kematiannya di Indonesia. Diperkirakan, ada 1,5 juta warga Indonesia yang meninggal setiap tahun akibat stroke dan jantung.

    “Pasti ibu-ibu punya saudara, adik, kakak, tante, ibu, mama yang meninggal karena stroke dan jantung. Itu paling banyak membunuh di Indonesia,” katanya pada saat diskusi di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

    Karena itu, Menkes mengimbau agar masyarakat tak meremehkan kedua kondisi tersebut. Menurutnya, ada empat tolak ukur stroke dan jantung perlu dijaga. Salah satunya adalah tekanan darah yang harus di bawah 130/90 setiap hari.

    “Jangan anggap remeh. Kalau sudah lebih, didiemin, ini 3,4,5 tahun bisa stroke dan jantung. Tapi ada 3,4,5 tahun nggak langsung kena. Tapi selama 3,4,5 tahun itu bisa diobati. Obatnya ada di puskesmas, gratis. Diminum setiap hari,” katanya.

    Selain tekanan darah, kadar gula darah di dalam tubuh juga harus di bawah 200. Menkes mengatakan, apabila kadar gula di dalam tubuh seseorang melebihi angka tersebut, bisa berisiko memicu komplikasi hingga mati muda.

    Begitu juga dengan kadar kolesterol secara keseluruhan harus di bawah 100 untuk mencegah terjadinya serangan stroke dan jantung 3 hingga 4 tahun kemudian.

    “Yang penting (low-density lipoprotein/kolesterol ‘jahat’) LDLnya jangan di atas 100 atau total kolesterol jangan di atas 200. Lebih penting LDL sebenarnya,” kata Menkes.

    “Keempat, lingkaran perut ini bukan fisik ya tapi kesehatan. Laki-laki di bawah 90 cm, celana ukuran jeans 33-32 lah, kalau perempuan di bawah 80 kalau ukuran jeans 30-31. Ini bukan fisik, tapi kesehatan. Karena terbukti kalau di atas itu, risiko terkena serangan stroke dan jantung tinggi, wafatnya lebih cepat,” lanjutnya lagi.

    (suc/naf)

  • PBNU Dukung Visi Asta Cita Prabowo, Siap Buka Kerja Sama dengan Pemerintah

    PBNU Dukung Visi Asta Cita Prabowo, Siap Buka Kerja Sama dengan Pemerintah

    Bisnis.com, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memastikan untuk terus mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf mengatakan salah satu bentuk dukungan itu melalui perhelatan forum diskusi mengenai visi Asta Cita pemerintahan Prabowo.

    “Insyaallah, 23 Februari kita akan gelar satu forum berupa workshop mengenai Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (17/1/2025).

    Dia menambahkan, forum diskusi itu bakal membahas soal kontribusi NU dalam menyukseskan visi Asta Cita. Misalnya, terlibat dalam kerja sama terkait program makan bergizi gratis (MBG).

    Selain itu, Yahya juga mengatakan kerja sama lain juga tengah dibicarakan secara intens dengan Kementerian terkait mulai dari Kemenag, Kemenkes, KemenHAM hingga Kementerian Kelautan.

    “Kita sekarang dalam diskusi intens sekali dengan, misalnya, Badan Gizi Nasional untuk pelaksanaan Makan Bergizi Gratis. Kita [juga] dalam diskusi intens dengan Bappenas untuk berbagai macam agenda,” tambahnya.

    Dia juga berkelakar bahwa NU juga perlu untuk terus bekerja sama dengan pemerintah. Sebab, jika pihaknya tidak ada kerja sama maka hal itu bisa berdampak tidak baik kepada pihak NU.

    “Kalau tidak ada kerja sama dengan pemerintah, nanti NU jadi lebih banyak nganggur-nya dan orang NU itu kalau nganggur biasanya ngawur,” tuturnya.

    Dengan demikian, eks Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Presiden ke-7 Jokowi ini menyatakan bahwa pihaknya harus bisa bekerja sama terus dengan pemerintah.

    “Maka kita harus konsolidasikan ini secara lebih sistematis bersama-sama dengan pemerintah, insyaallah,” pungkasnya.