Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • Fakta-fakta Gagal Jantung Akut, Dialami Emilia Contessa Sebelum Meninggal    
        Fakta-fakta Gagal Jantung Akut, Dialami Emilia Contessa Sebelum Meninggal

    Fakta-fakta Gagal Jantung Akut, Dialami Emilia Contessa Sebelum Meninggal Fakta-fakta Gagal Jantung Akut, Dialami Emilia Contessa Sebelum Meninggal

    Jakarta

    Artis senior Emilia Contessa meninggal dunia usai mengalami gagal jantung akut, Senin (27/1/2025). Diketahui, ibunda penyanyi Denada ini juga menjalani perawatan diabetes semasa hidupnya.

    Hal itu diungkap Ayyub Erdianto, koordinator pelayanan publik RSUD Blambangan, Banyuwangi, tempat Emilia dirawat. Menurut Ayyub, Emilia sempat ditangani dokter spesialis jantung di RS tersebut.

    “Dilakukan penanganan oleh dokter Nelly Mulyaningsih, dokter spesialis jantung kami dan dinyatakan pasien tengah mengalami gagal jantung akut dan diberikan obat-obatan emergency. Kondisinya sempat membaik namun beberapa saat kemudian kembali memberat. Keluhannya sesaknya,” kata Ayyub.

    Apa itu gagal jantung akut?

    Dikutip dari Healthline, gagal jantung merupakan kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke berbagai organ tubuh. Umumnya bersifat kronis, yang artinya memburuk dengan perlahan seiring berjalannya waktu. Namun bisa juga bersifat akut, yang berarti terjadi seketika.

    Diperkirakan 64 juta orang di dunia hidup dengan kondisi gagal jantung. Kondisi ini merupakan penyebab umum perawatan di rumah sakit pada kelompok usia di atas 65 tahun.

    Gejala gagal jantung akut

    Gagal jantung akut bisa muncul tiba-tiba, tetapi gejalanya juga dapat muncul beberapa saat sebelum seseorang menyadari masalahnya. Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut ini beberapa gejala yang bisa menyertai:

    Napas beratSensasi tercekikSusah bernapas saat baringDada sesakDenyut jantung tidak normalNyeri dadaBatukRetensi cairan atau edema di lengan dan kaki, yang ditandai dengan bengkakHilang kesadaran.

    NEXT: Penyebab gagal jantung akut

    Simak Video “Video Menkes: 1,5 Juta Warga RI Wafat Karena Stroke-Serangan Jantung Tiap Tahun”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Daftar Makanan yang Buruk untuk Pengidap Hipertensi, Batasi Konsumsinya

    Daftar Makanan yang Buruk untuk Pengidap Hipertensi, Batasi Konsumsinya

    Jakarta

    Pengidap hipertensi perlu membatasi atau menghindari konsumsi makanan yang dilarang untuk darah tinggi. Pasalnya, makanan-makanan tersebut dapat memperburuk kondisi tekanan darah, hingga memicu komplikasi yang lebih serius.

    Dikutip dari laman American Heart Association, hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di atas angka normal. Seseorang dikatakan memiliki tekanan darah normal apabila tekanan darah sistoliknya berada di bawah 120 mmHg, dan tekanan darah diastolik di bawah 80 mmHg.

    Peningkatan tekanan darah dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah makanan. Terlalu sering mengonsumsi makanan tertentu dapat meningkatkan tekanan darah, atau faktor-faktor risiko lain yang memengaruhi tekanan darah.

    Lantas, apa saja makanan yang buruk untuk darah tinggi? Dikutip dari berbagai sumber, berikut daftarnya.

    1. Daging Merah

    Salah satu makanan yang dilarang untuk darah tinggi adalah daging merah. Pengidap hipertensi dianjurkan untuk membatasi konsumsi makanan ini sehari-hari.

    Dikutip dari Medical News Today, mengonsumsi daging merah secara berlebihan dapat dengan mudah meningkatkan tekanan darah. Selain itu, proses memetabolisme daging merah dalam tubuh juga melepaskan senyawa yang dapat membuat tekanan darah meningkat lebih tinggi lagi.

    Adapun yang termasuk daging merah di antaranya:

    Daging sapi dan anak sapi (veal)Daging dombaDaging babiDaging kambingDaging rusa2. Makanan Manis

    Makanan yang tinggi akan gula juga sebaiknya dihindari jika memiliki tekanan darah tinggi. Dikutip dari Very Well Health, gula atau fruktosa dapat menghambat produksi nitrogen monoksida (nitric oxide/NO), zat yang dibutuhkan untuk memelihara kesehatan dan elastisitas pembuluh darah.

    Jika pembuluh darah terganggu, maka tekanan darah dapat meningkat.

    3. Makanan Tinggi Garam

    Garam merupakan salah satu ‘musuh’ utama bagi hipertensi. Karenanya, mereka yang memiliki tekanan darah tinggi sebaiknya mengurangi atau menghindari konsumsi makanan yang tinggi garam.

    Dikutip dari Medical News Today, garam mengandung natrium. Jika dikonsumsi secara berlebihan, natrium dapat mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh, termasuk pada darah. Akibatnya, tekanan darah dapat meningkat.

    4. Gorengan

    Bagi penduduk Indonesia, gorengan merupakan salah satu camilan favorit. Kendati demikian, gorengan termasuk makanan yang dilarang untuk darah tinggi loh.

    Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, sebagian besar gorengan dimasak menggunakan minyak hidrogenasi yang dapat meningkatkan jumlah kolesterol jahat atau LDL. LDL yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah. Plak ini dapat menghambat aliran darah, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah.

    5. Makanan Beku

    Makanan beku atau frozen food juga menjadi salah satu makanan yang perlu dihindari pengidap hipertensi. Dikutip dari New York Post, makanan beku umumnya tinggi akan garam, gula, dan lemak jenuh. Semuanya merupakan zat yang dapat memengaruhi dan menyebabkan peningkatan tekanan darah.

    6. Makanan Tinggi Lemak

    Seperti yang disebutkan sebelumnya, pengidap hipertensi perlu menghindari makanan yang tinggi lemak, terutama lemak jenuh dan lemak trans.

    Dikutip dari Medical News Today, lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL sekaligus menurunkan kadar HDL (kolesterol baik) dalam tubuh. Inilah yang kemudian dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

    Lemak jenuh dan lemak biasanya banyak terdapat pada makanan kemasan, makanan olahan, kue, roti, mentega, dan beberapa produk olahan susu.

    7. Minuman beralkohol

    Pengidap hipertensi juga sebaiknya menjauhi minuman beralkohol. Dikutip dari Medical News Today, konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan tidak hanya meningkatkan tekanan darah, tapi juga memicu risiko penyakit jantung.

    Ditambah lagi, minuman beralkohol mengandung kalori kosong dalam jumlah yang cukup banyak. Karenanya, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat menyebabkan kelebihan berat badan, faktor lain yang memicu peningkatan tekanan darah.

    (ath/kna)

  • Logo dan Tema Hari Gizi Nasional 2025 Resmi dari Kemenkes – Halaman all

    Logo dan Tema Hari Gizi Nasional 2025 Resmi dari Kemenkes – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah logo dan tema Hari Gizi Nasional 2025 resmi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

    Hari Gizi Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 Januari, yang tahun ini jatuh pada hari ini, Sabtu (25/1/2025).

    Peringatan Hari Gizi Nasional 2025 adalah yang ke-65.

    Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2025, Kemenkes telah membagikan panduan HGN ke-65 yang berisi logo dan tema.

    Lantas, bagaimana logo dan tema Hari Gizi Nasional 2025?

    Berikut logo dan tema Hari Gizi Nasional 2025, merujuk panduan resmi HGN ke-65 tahun 2025.

    Berikut visual logo Hari Gizi Nasional (HGN) 2025:

    Logo Hari Gizi Nasional 2025

    Masyarakat dapat mendownload logo dan panduan Hari Gizi Nasional 2025 melalui link berikut:

    Link Download Logo Hari Gizi Nasional 2025: KLIK
    Tema Hari Gizi Nasional 2025

    Selain logo, Kemenkes juga telah mengusung tema Hari Gizi Nasional 2025.

    Adapun tema Hari Gizi Nasional 2025 yakni “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat.”

    Kemudian dengan slogan “Makan Bergizi, Keluarga Sehat“.

    Tema Hari Gizi Nasional 2025 tersebut dipilih dengan tujuan untuk menginformasikan kepada masyarkat akan pentingnya memilih dan mengonsumsi makanan bergizi untuk keluarga.

    Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. 

    Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi. 

    Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. 

    Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi asupan gizi sehingga akan mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat. 

    Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. 

    Gizi baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini. 

    Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang. 

    Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat.

    Gizi seimbang adalah kombinasi menu makanan sehari- hari yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. 

    Pada dasarnya, tak ada satu pun bahan makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

    Sehingga kita harus mengkonsumsi aneka ragam makanan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi makro, seperti karbohidrat, protein, lemak dan serat, serta zat gizi mikro, yaitu vitamin dan mineral. 

    Selain jenis makanan, jumlah makanan dan jadwal makan yang teratur juga penting.

    Berikut beberapa tagar (hastag) yang bisa dipasang di media sosial dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2025.

    #PilihASIuntukBayiSehat

    #PilihMakananBergizi

    #MakanBergizi

    #HGN65

    #HGN2025

    (Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

  • Terungkap Pemicu Puluhan Warga Jatuh Sakit di Tasikmalaya, Bukan Penyakit Misterius

    Terungkap Pemicu Puluhan Warga Jatuh Sakit di Tasikmalaya, Bukan Penyakit Misterius

    Jakarta

    Belakangan gaduh puluhan warga Desa Kamulyan dan Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, disebut terjangkit penyakit misterius. Menurut laporan, pasien mengalami gejala demam, pusing, nyeri otot, hingga susah berdiri.

    Petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya turun ke lokasi untuk mengecek kondisi warga, melakukan pemeriksaan hingga rapid test pada 25 pasien.

    “Kami turunkan tim ke lapangan sejak mendapat laporan hari Senin lalu. Hari ini ada 25 sample rapid test untuk diujikan pada warga untuk mengungkap penyakit apa,” kata Koordinator Surveilans Dinkes Kabupaten Tasikmalaya, Rina Parina pada detikjabar, Kamis (23/1/2025) siang.

    Kementerian Kesehatan RI baru-baru ini memastikan puluhan warga tersebut tidak terjangkit penyakit misterius. Hasil pemeriksaan menunjukkan penyebab pasien jatuh sakit adalah chikungunya. Infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk dan bisa menyebabkan demam mendadak hingga nyeri sendi parah.

    Laporan awal diterima Kemenkes RI pada 20 Januari, saat 37 warga mengalami gejala demam, ruam, nyeri sendi dan mual. Pasca diverifikasi, 9 orang jatuh sakit di Desa Kamulyan, 18 kasus di Desa Gunajaya, sehingga totalnya ‘hanya’ 27 pasien.

    Pasien saat ini melakukan pengobatan rawat jalan di puskesmas manonjaya, dua orang di antaranya sudah terindikasi positif chikungunya. Kemenkes RI bekerja sama dengan lintas sektor, melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan pemantauan jentik.

    Sebanyak 21 dari seluruh pasien, dinyatakan sembuh. “Masih bergejala 6 kasus dan dalam pemantauan PKM Manonjaya, jadi bukan penyakit misterius,” tegas Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman kepada detikcom, Kamis (24/1/2025).

    (naf/kna)

  • Terpopuler, penangkapan Paulus Tannos dan pelatih baru timnas U-23

    Terpopuler, penangkapan Paulus Tannos dan pelatih baru timnas U-23

    Jakarta (ANTARA) – Terdapat sejumlah berita populer Antara yang menarik disimak pada akhir pekan keempat Januari 2025.

    Ada penangkapan buronan KPK Paulus Tannos di Singapura hingga Gerald Vanenburg menjadi pelatih timnas U-23 Indonesia. Berikut ini rangkuman beritanya:

    1. Ini kata Kadiv Hubinter terkait penangkapan Paulus Tannos

    Divisi Hubungan Internasional Polri menyebutkan bahwa penangkapan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin, di Singapura, adalah atas permintaan institusi penegak hukum itu dalam rangka membantu lembaga antirasuah tersebut. Baca selengkapnya di sini.

    2. Gerald Vanenburg tak sabar latih timnas Indonesia bersama Kluivert

    Gerald Vanenburg diumumkan sebagai asisten pelatih timnas Indonesia pada Jumat. Nantinya, dia juga akan menjadi pelatih timnas U-23 Indonesia. Informasi lengkapnya di sini.

    3. Indonesia dan India bermitra untuk memperkuat ekosistem digital

    Pemerintah Republik Indonesia menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah India untuk memperkuat ekosistem digital di kedua negara. Baca di sini.

    4. Kemenkes: Kasus TB HIV 2024 naik jadi 17.136

    Kementerian Kesehatan mengatakan, per 2 Januari 2025, terdapat 17.136 kasus TB HIV pada 2024, dan pihaknya melakukan sejumlah upaya guna eliminasi TB ini. Simak berbagai upaya Kemenkes di sini.

    5. Hanya 861 dari 1.200 truk pembawa bantuan yang bisa masuk Gaza utara

    Jumlah truk bantuan yang memasuki Jalur Gaza bagian utara sejak kesepakatan gencatan senjata mencapai 861 dari total 1.200 truk yang awalnya direncanakan. Baca di sini.

    Pewarta: Agita Tarigan
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sejarah dan Tema Hari Gizi Nasional 2025

    Sejarah dan Tema Hari Gizi Nasional 2025

    Liputan6.com, Yogyakarta – Setiap 25 Januari, diperingati sebagai Hari Gizi Nasional (HGN). Tahun ini, Indonesia akan merayakan HGN yang ke-65.

    Sejarah dibentuknya Hari Gizi Nasional berkaitan dengan didirikannya Sekolah Juru Penerang Makanan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada 25 Januari 1951. Peringatan ini juga tak lepas dari sosok Prof Poorwo Soedarmo yang dikenal sebagai Bapak Gizi Indonesia.

    Pada 1950, Prof Poorwo Soedarmo diangkat sebagai Kepala LMR oleh Menteri Kesehatan Dokter J Leimena. Setahun setelah menjabat, ia pun membangun Sekolah Juru Penerang Makanan yang berada di bawah naungan LMR.

    Saat itu, LMR lebih dikenal sebagai Instituut Voor Volksvoeding. Lembaga ini merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan atau yang dikenal juga sebagai Lembaga Eijkman.

    Pada masa itu, upaya perbaikan gizi di Indonesia sedang gencar dilakukan. Berada di bawah kepemimpinan Menteri Kesehatan (Menkes) J Leimena, salah satu upayanya adalah dengan mengangkat Prof Poorwo Soedarmo sebagai kepala LMR.

    Sekolah Juru Penerang Makanan ternyata berhasil menjadi tonggak perkembangan gizi di Indonesia. Sebagai bentuk apresiasi, akhirnya ditetapkan Hari Gizi Nasional setiap 25 Januari sejak 1960. Tanggal tersebut merujuk pada tanggal didirikannya Sekolah Juru Penerang Makanan.

    Hari Gizi Nasional hadir sebagai momentum penting dalam keberlangsungan upaya pemenuhan gizi di Indonesia. Melalui peringatan ini diharapkan dapat meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama-sama memenuhi gizi menuju bangsa sehat berprestasi melalui gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan. 


    Setiap tahunnya, HGN diisi dengan tema besar yang menjadi fokus utama. Tahun ini, tema Hari Gizi Nasional adalah Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat. Melalui tema ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengadopsi pola makan bergizi seimbang demi mewujudkan generasi emas Indonesia.

    Penulis: Resla

  • Hari Gizi Nasional 2025: Tema dan Logo Peringatan

    Hari Gizi Nasional 2025: Tema dan Logo Peringatan

    Jakarta

    Setiap tanggal 25 Januari, terdapat peringatan Hari Gizi Nasional (HGN). Tujuan Hari Gizi Nasional ini untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilih dan mengonsumsi makanan bergizi.

    Tahun ini merupakan peringatan ke-65 Hari Gizi Nasional. Berikut serba-serbi Hari Gizi Nasional ke-65 tahun 2025.

    Menurut situs Sehat Negeriku Kemkes, upaya perbaikan gizi masyarakat telah dimulai sejak tahun 1950, yaitu saat Menteri Kesehatan Dokter J Leimena Bapak Gizi Indonesia mengangkat Prof. Poorwo Soedarmo sebagai Kepala Lembaga Makanan Rakyat (LMR). Sejak saat itu, Prof. Poorwo Soedarmo dikenal sebagai Bapak Gizi Indonesia.

    Hari Gizi Nasional (HGN) diselenggarakan untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan oleh LMR pada tanggal 25 Januari 1951. Sejak saat itu, pendidikan tenaga gizi terus mengalami perkembangan di banyak perguruan tinggi di Indonesia.

    Lalu, disepakati bahwa tanggal 25 Januari menjadi Hari Gizi Nasional Indonesia. Hari Gizi Nasional pertama kali diadakan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada pertengahan tahun 1960-an, kemudian dilanjutkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat sejak tahun 1970-an hingga sekarang.

    Berdasarkan ‘Panduan Hari Gizi Nasional (HGN) 2025’ resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Hari Gizi Nasional (HGN) 2025 mengangkat tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat” dengan slogan “Makan Bergizi, Keluarga Sehat”.

    Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini.

    Gizi seimbang adalah kombinasi menu makanan sehari-hari yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Isi Piringku adalah panduan kebutuhan gizi harian seimbang, yang lahir dari perkembangan ilmu dan penyempurnaan para ahli gizi, dan disusun oleh Kementerian Kesehatan RI.

    Merujuk pada Isi Piringku, setiap kali makan, 50 persen piring diisi dengan sayur dan buah, sedangkan 50 persen lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk. Isi Piringku juga memuat ajakan untuk mengonsumsi 8 gelas air setiap hari, melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari, dan mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan setelah makan.

    Berikut beberapa tagar (hastag) yang bisa dipasang di media sosial dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2025.

    #PilihASIuntukBayiSehat#PilihMakananBergizi#MakanBergizi#HGN65#HGN2025Logo Hari Gizi Nasional 2025

    Berikut visual logo Hari Gizi Nasional (HGN) 2025.

    Logo Hari Gizi Nasional 2025 (Foto: Panduan HGN 2025)

    (kny/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hari Gizi dan Pangan Nasional, Sejarah dan Tema Tahun 2025

    Hari Gizi dan Pangan Nasional, Sejarah dan Tema Tahun 2025

    Jakarta: Setiap tanggal 25 Januari, Indonesia memperingati Hari Gizi dan Pangan Nasional (HGN) sebagai wujud upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan pangan yang sehat.

    Pada tahun 2025, tema yang diangkat adalah “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat.”
     
    Sejarah Hari Gizi Nasional
    Peringatan Hari Gizi Nasional dimulai pada tahun 1951, saat Lembaga Makanan Rakyat (LMR) mendirikan Sekolah Juru Penerang Makanan. Inisiatif ini diinisiasi oleh Prof. Poorwo Soedarmo, yang dikenal sebagai Bapak Gizi Indonesia.

    LMR, yang awalnya bernama Instituut Voor Volksvoeding (IVV), menjadi pionir dalam pengembangan tenaga gizi di Indonesia.

    Pada pertengahan 1960-an, peringatan ini resmi menjadi agenda tahunan, yang kemudian dilanjutkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat pada era 1970-an.

    Seiring waktu, Hari Gizi Nasional menjadi momen penting untuk meningkatkan komitmen bersama dalam memerangi masalah gizi seperti stunting, gizi kurang, dan obesitas.

    Seiring waktu, Hari Gizi Nasional menjadi momen penting untuk meningkatkan komitmen bersama dalam memerangi masalah gizi seperti stunting, gizi kurang, dan obesitas.

    Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, prevalensi stunting di Indonesia menurun dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% pada 2022. Penurunan ini menunjukkan upaya yang signifikan, tetapi tantangan masih ada dalam mencapai target 14% pada 2024.
     
    Tema dan Relevansi Tahun 2025
    Tahun ini, tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat” menyoroti pentingnya konsumsi makanan bergizi untuk mencegah stunting, meningkatkan kesehatan keluarga, dan mendorong generasi muda yang sehat.

    Tema ini juga relevan dengan tantangan global seperti obesitas dan malnutrisi akibat ketidakseimbangan pola makan.

    Menurut Kementerian Kesehatan, pola makan bergizi seimbang tidak hanya membantu pertumbuhan optimal pada anak-anak, tetapi juga mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.

    Untuk mendukung hal ini, Kemenkes meluncurkan berbagai program edukasi, termasuk promosi Isi Piringku, yang menekankan pentingnya proporsi makanan sehat dalam setiap porsi makan.
     
    Tantangan dan Upaya Pemerintah
    Meski telah ada berbagai kemajuan, tantangan dalam memperbaiki gizi masyarakat Indonesia masih signifikan.

    Gaya hidup modern, terutama di perkotaan, seringkali mendorong konsumsi makanan cepat saji yang tinggi kalori tetapi rendah nutrisi. Oleh karena itu, pemerintah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) mendorong langkah-langkah berikut:

    1. Mengurangi konsumsi makanan olahan yang tinggi gula, garam, dan lemak.

    2. Meningkatkan konsumsi pangan lokal seperti ikan, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.

    3. Memperluas edukasi tentang pentingnya gizi seimbang melalui seminar, pelatihan, dan kampanye media.

    4. Memperkuat intervensi gizi sensitif, seperti penyediaan air bersih, sanitasi, dan program perlindungan sosial untuk keluarga berpenghasilan rendah.
     
    Pentingnya Partisipasi Semua Pihak
    Hari Gizi dan Pangan Nasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat, sektor swasta, dan lembaga pendidikan.

    Intervensi spesifik seperti pemberian makanan tambahan untuk anak-anak sekolah dan kampanye kesehatan diharapkan dapat mempercepat pencapaian target penurunan stunting menjadi 14% pada 2024, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

    Hari Gizi dan Pangan Nasional 2025 menjadi momen untuk merefleksikan pentingnya pola makan bergizi dan usaha bersama dalam memperbaiki kualitas gizi masyarakat.

    Dengan komitmen dari semua pihak, Indonesia dapat mencapai generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.

    Baca Juga:
    Lestari Moerdijat: Dengan Pemberian Asupan Gizi yang Berimbang Dukung SDM yang Lebih Baik

    Jakarta: Setiap tanggal 25 Januari, Indonesia memperingati Hari Gizi dan Pangan Nasional (HGN) sebagai wujud upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan pangan yang sehat.
     
    Pada tahun 2025, tema yang diangkat adalah “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat.”
     
    Sejarah Hari Gizi Nasional
    Peringatan Hari Gizi Nasional dimulai pada tahun 1951, saat Lembaga Makanan Rakyat (LMR) mendirikan Sekolah Juru Penerang Makanan. Inisiatif ini diinisiasi oleh Prof. Poorwo Soedarmo, yang dikenal sebagai Bapak Gizi Indonesia.
     
    LMR, yang awalnya bernama Instituut Voor Volksvoeding (IVV), menjadi pionir dalam pengembangan tenaga gizi di Indonesia.

    Pada pertengahan 1960-an, peringatan ini resmi menjadi agenda tahunan, yang kemudian dilanjutkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat pada era 1970-an.
     
    Seiring waktu, Hari Gizi Nasional menjadi momen penting untuk meningkatkan komitmen bersama dalam memerangi masalah gizi seperti stunting, gizi kurang, dan obesitas.
     
    Seiring waktu, Hari Gizi Nasional menjadi momen penting untuk meningkatkan komitmen bersama dalam memerangi masalah gizi seperti stunting, gizi kurang, dan obesitas.
     
    Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, prevalensi stunting di Indonesia menurun dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% pada 2022. Penurunan ini menunjukkan upaya yang signifikan, tetapi tantangan masih ada dalam mencapai target 14% pada 2024.
     

    Tema dan Relevansi Tahun 2025
    Tahun ini, tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat” menyoroti pentingnya konsumsi makanan bergizi untuk mencegah stunting, meningkatkan kesehatan keluarga, dan mendorong generasi muda yang sehat.
     
    Tema ini juga relevan dengan tantangan global seperti obesitas dan malnutrisi akibat ketidakseimbangan pola makan.
     
    Menurut Kementerian Kesehatan, pola makan bergizi seimbang tidak hanya membantu pertumbuhan optimal pada anak-anak, tetapi juga mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.
     
    Untuk mendukung hal ini, Kemenkes meluncurkan berbagai program edukasi, termasuk promosi Isi Piringku, yang menekankan pentingnya proporsi makanan sehat dalam setiap porsi makan.
     
    Tantangan dan Upaya Pemerintah
    Meski telah ada berbagai kemajuan, tantangan dalam memperbaiki gizi masyarakat Indonesia masih signifikan.
     
    Gaya hidup modern, terutama di perkotaan, seringkali mendorong konsumsi makanan cepat saji yang tinggi kalori tetapi rendah nutrisi. Oleh karena itu, pemerintah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) mendorong langkah-langkah berikut:
     
    1. Mengurangi konsumsi makanan olahan yang tinggi gula, garam, dan lemak.
     
    2. Meningkatkan konsumsi pangan lokal seperti ikan, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.
     
    3. Memperluas edukasi tentang pentingnya gizi seimbang melalui seminar, pelatihan, dan kampanye media.
     
    4. Memperkuat intervensi gizi sensitif, seperti penyediaan air bersih, sanitasi, dan program perlindungan sosial untuk keluarga berpenghasilan rendah.
     
    Pentingnya Partisipasi Semua Pihak
    Hari Gizi dan Pangan Nasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat, sektor swasta, dan lembaga pendidikan.
     
    Intervensi spesifik seperti pemberian makanan tambahan untuk anak-anak sekolah dan kampanye kesehatan diharapkan dapat mempercepat pencapaian target penurunan stunting menjadi 14% pada 2024, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
     
    Hari Gizi dan Pangan Nasional 2025 menjadi momen untuk merefleksikan pentingnya pola makan bergizi dan usaha bersama dalam memperbaiki kualitas gizi masyarakat.
     
    Dengan komitmen dari semua pihak, Indonesia dapat mencapai generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.
     
    Baca Juga:
    Lestari Moerdijat: Dengan Pemberian Asupan Gizi yang Berimbang Dukung SDM yang Lebih Baik
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • PBNU Bakal Gelar Kongres, Bahas Masalah Keluarga dari KDRT hingga Perekonomian
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Januari 2025

    PBNU Bakal Gelar Kongres, Bahas Masalah Keluarga dari KDRT hingga Perekonomian Nasional 24 Januari 2025

    PBNU Bakal Gelar Kongres, Bahas Masalah Keluarga dari KDRT hingga Perekonomian
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (
    PBNU
    ) akan menggelar Kongres
    Keluarga Maslahat
    Nahdlatul Ulama pada 31 Januari hingga 1 Februari 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
    PBNU bakal merumuskan kebijakan untuk mewujudkan kemaslahatan keluarga.
    Pasalnya, ada berbagai macam masalah yang terjadi di lingkungan keluarga, mulai dari kekerasan, kesehatan, lingkungan, hingga perekonomian.
    “NU bisa merumuskan strategi keluarga Indonesia,” kata Ketua PBNU Bidang Kesejahteraan Keluarga, Alissa Wahid, dalam keterangannya, Jumat (24/1/2025).
    Kongres ini juga bakal dihadiri berbagai kementerian dan lembaga pemerintah, di antaranya Badan Gizi Nasional, Kementerian Kependudukan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
    Kemudian, Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
    Kegiatan ini juga menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno sebagai pembicara kunci.
    “Kongres ini juga menjadi upaya PBNU untuk membantu pemerintah dalam mengimplementasikan berbagai strateginya dalam menangani berbagai problem keluarga,” kata Alissa.
    Alissa menyebut, PBNU melalui Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) memiliki daya jangkau tinggi sampai tingkat desa sehingga dapat membantu pemerintahan.
    Ketua PBNU Hasanuddin Wahid menambahkan, Kongres Keluarga Maslahat NU merupakan respons PBNU atas perubahan lanskap kependudukan Indonesia yang mulai bergeser dari rural ke perkotaan.
    Ia menyebut saat ini sudah 60 persen masyarakat Indonesia tinggal di kota.
    Diprediksi pada tahun 2045, persentasenya akan meningkat hingga 78 persen.
    Problem masyarakat di kota lebih besar dibanding rural, baik dari sisi ekonomi, kesehatan, pengasuhan, maupun pendidikan.
    “Problem anak juga menjadi tantangan sendiri bagi keluarga di perkotaan. Terlebih dunia memasuki era digitalisasi. Semua ini akan dibahas,” kata Hasanuddin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 24 kelurahan di Jakbar telah bebas BAB sembarangan

    24 kelurahan di Jakbar telah bebas BAB sembarangan

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 24 dari 56 kelurahan di Jakarta Barat (Jakbar) dinyatakan telah bebas dari kebiasaan warga yang sering Buang Air Besar (BAB) sembarangan.

    “Kalau sekarang sudah ada 24 kelurahan yang tidak lagi BAB sembarangan,” kata Ketua Subkelompok Kesehatan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Jakarta Barat, Endang Tri Rahayu ketika dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2023 yang hanya mencapai 13 kelurahan di Jakbar yang menyatakan tidak berperilaku BAB sembarangan.

    Endang menyebutkan, syarat dari kelurahan yang dinyatakan tidak lagi BAB sembarangan sudah diringankan oleh Kementerian Kesehatan.

    Sepanjang warga suatu kelurahan tidak BAB sembarangan di tempat terbuka, seperti sungai atau got, maka kelurahan itu tergolong tidak BAB sembarangan atau Open Defecation Free (ODF).

    “Kemenkes itu sudah meringankan, dari yang namanya ODF itu enggak ada lagi orang yang enggak punya tangki septik. Sekarang kalau misalnya dia enggak punya tangki septik, namun asalkan tidak buang air di tempat terbuka di atas got atau di kali kayak di Tomang, itu masih dianggap sudah ODF,” katanya.

    Oleh karena itu, seluruh masyarakat Jakbar harus memiliki tangki septik dalam lima tahun ke depan.

    “Kita sedang mengarahkan para camat dan lurah untuk melakukan komitmen ODF. Kelurahan-kelurahan yang warganya masih belum punya tangki septik itu dianggap sudah ODF, tetapi dengan syarat secara bertahap lima tahun ke depan itu sudah harus clear (ada),” ujar Endang.

    Secara agregat, kata Endang, 94 persen warga Jakarta Barat sudah memiliki akses sanitasi dan tangki septik.

    “Hanya yang enam persen ini tinggalnya tersebar ke kelurahan-kelurahan gitu. Misalnya, dua rumah di RW Kelurahan A. Dua rumah di RW Kelurahan B. Jadi menyebar. Kalau kelurahan tidak BAB sembarangan itu kan semua warganya 100 persen tidak BAB sembarangan,” kata dia.

    Tahun 2025, Pemkot Jakbar menargetkan 15 kelurahan kembali dinyatakan ODF, selanjutnya pada 2026 14 kelurahan kembali dinyatakan ODF.

    “Sehingga tahun 2027 itu fokus pemenuhan komitmen untuk pembangunan tangki septik,” tuturnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025