Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • Trump Setop Bantuan Obat HIV hingga TBC, Indonesia Ikut Kena Dampaknya

    Trump Setop Bantuan Obat HIV hingga TBC, Indonesia Ikut Kena Dampaknya

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghentikan bantuan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Pemberhentian bantuan ini termasuk menyetop pasokan medis dan obat-obatan bagi pasien HIV dan TBC di banyak negara.

    Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia turut kena dampak dari kebijakan baru Trump tersebut. Meski begitu, Budi optimistis bantuan tidak hanya bisa didapatkan dari AS.

    “Itu memang Amerika ‘freeze’ semua bantuan, Indonesia juga terasa, tetapi kita beruntung bahwa sumber hibah Indonesia sudah diversifikasi, bukan hanya dari AS, tetapi juga ada negara-negara lain, itu sebabnya Pak Prabowo kan sudah keluarkan dari APBN sendiri untuk cover, misalnya tuberkulosis,” terang Menkes saat ditemui Jumat (30/1/2025).

    Dalam kesempatan terpisah, Wamenkes Dante Saksono mengatakan Indonesia juga tak selalu mengandalkan bantuan dari Amerika Serikat untuk pengadaan vaksin hingga obat-obatan. Sebagai contoh, pemerintah RI yang menganggarkan Rp500 miliar lewat APBN untuk penanganan penyakit TBC.

    Selain dari APBN, Indonesia memiliki pos dana dari Global Fund sebesar USD 309 juta atau sekitar Rp 4,6 triliun. Dana ini dipakai di periode 2024-2026 untuk penanganan penyakit HIV, TBC dan malaria.

    “Kita sudah bisa mandiri untuk melakukan pengentasan TBC, baik evaluasi, pengorganisasian, serta yang paling penting adalah pemberian obat. Pemberian obat TBC walaupun Trump melakukan policy penyetopan bantuan untuk negara-negara asing, tidak terpengaruh di Indonesia,” ujar Dante.

    Sebelumnya diberitakan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menerima memo untuk segera menghentikan pasokan obat-obatan dan bantuan medis terkait HIV, malaria, dan TBC ke negara-negara miskin. Kebijakan yang dikeluarkan Donald Trump ini secara otomatis memperluas pembekuan pendanaan AS bagi banyak negara berkembang.

    “Memo ini mencakup bantuan untuk HIV, malaria, tuberkulosis, serta kontrasepsi dan perlengkapan kesehatan ibu dan anak,” ungkap seorang sumber USAID dan mantan pejabat badan tersebut kepada Reuters.

    (kna/kna)

  • Daftar Medical Check Up Gratis Kemenkes, Bisa Cek Setiap Hari Ulang Tahun, Mulai 1 Februari 2025

    Daftar Medical Check Up Gratis Kemenkes, Bisa Cek Setiap Hari Ulang Tahun, Mulai 1 Februari 2025

    TRIBUNJATIM.COM – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan hadiah medical check up gratis bagi rakyat yang berulang tahun.

    Sejumlah penyakit dapat diperiksa secara gratis di puskesmas terdekat.

    Hal ini mulai berlaku mulai 1 Februari 2025.

    Lantas, pemeriksaan apa saja yang berlaku dalam program ini?

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Kementerian Kesehatan RI meluncurkan program medical check-up gratis yang berlaku mulai 1 Februari 2025.

    Program skrining kesehatan gratis ini hanya dapat digunakan oleh warga negara Indonesia pada hari ulang tahun mereka.

    Berbeda dengan skrining Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mencakup 14 jenis penyakit, medical check-up gratis ini dirancang untuk mendeteksi berbagai penyakit sesuai dengan golongan usia.

    Tujuannya adalah meningkatkan efektivitas deteksi dini, serta mengurangi risiko kematian dan kecacatan, sebagaimana disebutkan dalam laman resmi Kemenkes.

    Untuk mengakses layanan medical check-up gratis ini, warga perlu mendaftar melalui aplikasi SatuSehat Mobile atau langsung mengunjungi puskesmas terdekat.

    Berikut ini jenis pemeriksaan yang disediakan dalam program medical check up gratis mulai 1 Februari 2025, dikutip dari akun Instagram @diskominfosiak.

    1. Balita usia 0-4 tahun

    Hipotiroid kongenital 
    Penyakit jantung bawaan kritis 
    Hiperplasia adrenal kongenital 
    Defisiensi G6PD 
    Pertumbuhan 
    Perkembangan
    Indera pendengaran 
    Indera penglihatan 
    Gigi dan mulut 
    Talasemia 
    Hepar.

    2. Remaja usia 7-17 tahun 

    Indera pendengaran 
    Indera penglihatan 
    Gigi dan mulut 
    Talasemia 
    Anemia 
    Obesitas 
    Diabetes melitus 
    Hipertensi 
    Paru-paru 
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran 
    Hepar.

    3. Dewasa usia 18-39 tahun 

    Indera pendengaran 
    Indera penglihatan 
    Gigi dan mulut 
    Obesitas
    Diabetes melitus 
    Hipertensi 
    Faktor risiko jantung stroke 
    Penyakit ginjal kronik 
    Paru-paru 
    Kesehatan jiwa 
    Kebugaran 
    Kanker payudara 
    Kanker leher rahim 
    Hepar Osteoporosis. 

    4. Dewasa 40-59 tahun 

    Indera pendengaran 
    Indera penglihatan 
    Gigi dan mulut 
    Obesitas 
    Diabetes melitus 
    Hipertensi 
    Kolesterol 
    Faktor risiko stroke 
    Faktor risiko jantung 
    Penyakit ginjal kronis 
    Paru-paru 
    Kesehatan jiwa 
    Kebugaran 
    Kanker payudara 
    Kanker leher rahim 
    Kanker usus 
    Hepar 
    Osteoporosis. 

    5. Lansia usia lebih dari 60 tahun 

    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut 
    Obesitas 
    Diabetes melitus 
    Hipertensi 
    Kolesterol 
    Faktor risiko stroke 
    Faktor risiko jantung 
    Penyakit ginjal kronis 
    Paru-paru 
    Kesehatan jiwa 
    Kebugaran 
    Kanker payudara 
    Kanker leher rahim 
    Kanker usus 
    Geriatri 
    Hepar 
    Osteoporosis.

    —– 

    Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

  • Cara Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis Kemenkes, Berlaku Mulai Februari 2025

    Cara Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis Kemenkes, Berlaku Mulai Februari 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Kesehatan RI akan menjalankan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi masyarakat yang merayakan ulang tahun.

    Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/33/2025 Tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Gratis Ulang Tahun, program PKG berlaku mulai bulan Februari 2025. Bagaimana cara mendapatkan pemeriksaan gratis ini?

    Pemeriksaan Kesehatan Gratis merupakan salah satu dari delapan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) presiden terpilih 2024-2029.

    PKG bertujuan untuk mendeteksi faktor risiko kesehatan, kondisi pra-penyakit, dan penyakit guna meningkatkan kualitas dan angka kehidupan masyarakat Indonesia.

    Adapun kelompok sasaran pemeriksaan kesehatan gratis sebagai berikut:

    Bayi baru lahir (usia 2 hari). Balita dan anak prasekolah (usia 1-6 tahun). Dewasa (usia 18-59). Lanjut usia (60 tahun ke atas). Tata cara cek pemeriksaan kesehatan gratis Unduh Aplikasi SatuSehat Mobile. Buat akun untuk login. Isi data diri dan tanggal pemeriksaan. Pemerintah akan menerima notifikasi tiket pemeriksaan kesehatan gratis via aplikasi dan WhatsApp. Tiket akan dikirimkan H-30, H-7, dan H-1 hari ulang tahun. Pada H-7 pemeriksaan, peserta akan dikirimkan kuesioner skrining yang harus diisi. Membawa dokumen pribadi saat pemeriksaan seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Kartu Identitas Anak/Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Ketentuan PKG Peserta kategori balita, anak prasekolah, lansia, penyandang disabilitas dapat didaftarkan oleh orang tua/wali/keluarga. Peserta usia 40 tahun ke atas disarankan berpuasa selama 8-10 jam sebelum pemeriksaan Bagi peserta yang tidak memiliki handphone, datangi layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan informasi terkait tiket pemeriksaan kesehatan gratis. Pemeriksaan dilakukan maksimal 30 hari setelah hari ulang tahun. Masyarakat yang berulang tahun pada bulan Januari, Februari, dan Maret, dapat melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan terdekat hingga 30 April 2025.

    Jika mengalami kendala selama proses pendaftaran, silakan menghubungi kontak layanan resmi Kementerian Kesehatan via WhatsApp, Nomor 081278878812.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Asosiasi Pedagang Kelontong Siap Pasang Stiker Batas Umur Penjualan Rokok – Halaman all

    Asosiasi Pedagang Kelontong Siap Pasang Stiker Batas Umur Penjualan Rokok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi pedagang kelontong siap berkolaborasi dalam gerakan edukasi pembatasan konsumsi rokok melalui stiker larangan penjualan rokok di bawah usia 21 tahun. 

    Ketua Umum Perkumpulan Pedagang Kelontong Seluruh Indonesia (Perpeksi) Junaedi menilai anjuran ini menjadi pilihan lebih bijak ketimbang dorongan penyusunan aturan turunan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024. 

    “Saya setuju untuk anak di bawah usia 21 tahun tidak merokok. Namun, untuk usia 21 ke atas itu saya rasa merupakan pilihan orang dewasa untuk menentukan selera apa yang mau dikonsumsi,” ujar Junaedi melalui keterangan tertulis, Jumat (31/1/2025).

    Sebelumnya, Kemenkes melalui PP 28/2024 juga mengatur larangan penjualan rokok dalam radius 200 meter dari satuan pendidikan dan tempat bermain anak yang banyak ditentang oleh berbagai pihak. 

    Junaedi menjelaskan bahwa aturan tersebut akan berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat kelas menengah ke bawah yang didominasi oleh UMKM.

    Menurutnya, saat ini pendapatan dari menjual rokok menjadi penyumbang terbesar pedagang, sekitar 60 persen dari total pendapatan warung-warung.

    Ia menilai keputusan yang diambil tersebut berstandar ganda bagi industri hasil tembakau (IHT) yang selalu dipojokkan tanpa adanya solusi. 

    “Banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari hulu hingga hilir di industri ini, seperti para pedagang kelontong,” katanya. 

    Selain itu, Junaedi meminta agar Kemenkes melakukan dialog terbuka dengan industri tembakau, pelaku usaha kecil, hingga masyarakat sipil untuk merancang regulasi yang adil. 

    Sebelumnya, wacana ini dijelaskan oleh Ketua Tim Kerja Pengendalian Penyakit Akibat Tembakau (PPAT) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Benget Saragih. 

    Menurutnya stiker larangan menjual rokok kepada warga di bawah usia 21 tahun dinilai lebih tepat sasaran karena mendorong edukasi kepada masyarakat luas. 

  • Pemerintah Datangkan Dokter dari Arab Saudi untuk Bantu Operasi Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan – Halaman all

    Pemerintah Datangkan Dokter dari Arab Saudi untuk Bantu Operasi Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Setiap tahun, ada sekitar 50 ribu bayi yang lahir di Indonesia dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB). 

    Kondisi ini menjadi masalah kesehatan serius yang dihadapi anak-anak Indonesia.

    Ditambah lagi daftar tunggu operasi yang lama serta biaya yang mahal makin mematahkan harapan keluarga pasien agar anak memiliki masa depan yang lebih baik.

    Bersama Kerajaan Arab Saudi melalui King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre (KSR), Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) menggelar operasi massal untuk anak-anak dengan kelainan jantung bawaan.

    Selama 10 hari mulai tanggal 21-31 Januari 2025, sebanyak 28 orang anggota tim KSR terdiri dari manajemen dan tim medis berkolaborasi dengan para ahli bedah jantung anak di RSJPDHK.

    Tim medis dari Arab terdiri daro dokter jantung, dokter bedah jantung anak, dokter anestesi jantung, dokter intensivis jantung, perawat anestesi, perawat bedah dan perawat intensivist melakukan 38 operasi penyakit jantung bawaan.

    TIM MEDIS ARAB SAUDI – Tim medis dari Kerajaan Arab Saudi melalui King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre (KSR) datang ke Indonesia. Tim ini bersama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) dalam jumpa pers Kamis (30/1/2025) memberi informasi akan menggelar operasi massal untuk anak-anak dengan kelainan jantung bawaan di Indonesia. (Tribunnews.com/Rina Ayu)

    Operasi ini tidak hanya mencakup kasus-kasus sederhana, tetapi 75 persen diantaranya merupakan kasus yang kompleks yang membutuhkan penanganan khusus berbiaya tinggi.

    Tidak hanya bantuan tenaga medis tindakan operasi, KSR juga membantu dalam penyediaan peralatan habis pakai dan obat obatan operasi bedah penyakit jantung bawaan.

    Direktur Utama RSJPD Harapan Kita, Dr. dr. lwan Dakota, Sp.JP(K)., M.A.R.S., mengungkapkan pada tahun 2024, RSJPDHK hanya mampu mengoperasi sekitar 1.500 anak dengan kelainan jantung bawaan.

    Data terakhir antriannya sudah mencapai 15 bulan dimana bisa meningkatkan risiko kematian anak dan semakin buruknya kualitas hidup anak dengan kelainan jantung bawaan.

    Lamanya daftar tunggu untuk operasi ini bukan tanpa alasan. Fasilitas yang belum bertambah dan mahalnya biaya peralatan kesehatan dan obat obatan yang dibutuhkan untuk operasi merupakan tantangan yang dihadapi.

    “Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre, Kedutaan Besar Saudi Arabia, serta dukungan dari Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Keuangan yang telah mendukung terlaksananya kegiatan misi Kemanusiaan ini,” kata Dokter Iwan Dakota.

    Bantuan ini kata Dokter Iwan, juga bertujuan meningkatkan cakupan tindakan dan mempercepat antrian tindakan kasus penyakit jantung bawaan maupun meningkatkan kapasitas melalui transfer of skill dan transfer of knowledge dari tenaga medis

    Hadir di kesempatan yang sama Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin.

    Pihaknya telah merencanakan perluasan kemampuan pelayanan penyakit jantung bawaan di Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan RI dan RS milik pemerintah provinsi dengan strata paripurna melalui program pengampuan jejaring kardiovaskular nasional program yang dikoordinir oleh RSJPD Harapan Kita sebagai pengampu nasional.

    Serta telah disiapkan program untuk deteksi dini atau skrining penyakit jantung bawaan pada bayi baru lahir melalui pemeriksaan saturasi oksigen dan pemeriksaan USG jantung yang dapat dilakukan oleh Dokter Spesialis Anak dan Dokter Spesialis Jantung Anak.

    “Bila terdapat indikasi penyakit jantung bawaan, bayi akan dirujuk ke RS kabupaten / RS provinsi untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan lebih lanjut . Hal ini dimaksudkan agar pasien dengan penyakit jantung bawaan dapat segera ditemukan dan ditangani,” harap Menkes Budi.

  • Bagaimana Kebijakan Trump Pengaruhi Penanggulangan HIV di Indonesia?

    Bagaimana Kebijakan Trump Pengaruhi Penanggulangan HIV di Indonesia?

    Jakarta

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencemaskan dampak penangguhan bantuan dana Amerika Serikat bagi ketersediaan obat HIV di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Apa dampaknya bagi penanggulangan HIV di Indonesia?

    Dilansir Reuters, berbagai mitra kerja dan penerima hibah Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) di seluruh dunia mendapatkan memo untuk segera menghentikan aktivitas mereka pada Selasa (27/01).

    Ini adalah bagian dari sikap Presiden AS Donald Trump yang membekukan hibah, pinjaman, dan bantuan keuangan luar negeri selama tiga bulan ke depan.

    Trump juga mengisyaratkan akan menarik AS keluar dari WHO.

    AS adalah penyumbang terbesar WHO yaitu sekitar seperlima dari anggaran tahunannya sebesar US$6,8 miliar.

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan keluarnya AS dari WHO tidak akan berdampak banyak bagi Indonesia.

    Namun, organisasi-organisasi nonpemerintah di lapangan mengatakan dampak dari kebijakan AS sudah terasa.

    Pada Rabu (28/01), WHO menghimbau pemerintah AS untuk melakukan “pengecualian” untuk program-program yang menyediakan obat-obatan antiretroviral atau ARV.

    WHO khususnya mengamati program Rencana Darurat Presiden AS untuk Penanggulangan AIDS (PEPFAR) di 50 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

    Obat ARV harus diminum orang yang hidup dengan HIV setiap harinya untuk menekan perkembangan virus.

    Data WHO per akhir 2023 menyatakan 39,9 juta orang dengan HIV di dunia yang membutuhkan obat.

    Berbeda dengan beberapa negara di Afrika, misalnya, Indonesia tidak termasuk ke dalam daftar negara yang bergantung kepada bantuan AS untuk persediaan obat ARV.

    Meskipun demikian, direktur eksekutif dari LSM Indonesia AIDS Coalition (IAC), Aditya Wardhana memperingatkan komponen-komponen program HIV di Indonesia, terkecuali persediaan obat HIV, mayoritas donor asing termasuk AS.

    Baca juga:

    Aditya juga memperingatkan nuansa kebijakan Trump tetap akan mempengaruhi penanggulangan HIV di Indonesia, misalnya kebijakan soal gender.

    “Dalam pidato inagurasi Trump, dia secara eksplisit mengatakan kebijakan AS hanya mengakui dua gender: laki-laki dan perempuan. Di Indonesia, program penanggulangan HIV berhubungan erat dengan teman-teman transgender. Prevalensi HIV di Indonesia di transgender cukup tinggi,” ujar Aditya.

    Berdasarkan wawancara dengan pegiat, LSM, dan pengamat kesehatan, BBC News Indonesia berupaya merangkum bagaimana kebijakan Trump mempengaruhi penanggulangan HIV di Indonesia.

    Dari mana saja sumber dana untuk program HIV di Indonesia?

    Getty ImagesData terakhir pada tahun 2020 memperlihatkan sebanyak 40,8% dari program-program HIV di Indonesia berasal dari Global Fund.

    Laporan tahunan Kementerian Kesehatan menunjukkan proporsi terbesar untuk penanganan HIV di Indonesia berasal dari Global Fund.

    Data terakhir pada 2020 memperlihatkan sebanyak 40,8% dari program-program HIV di Indonesia berasal dari Global Fund.

    Global Fund adalah organisasi internasional yang berfokus pada pengentasan AIDS, tuberkulosis, dan malaria di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

    AS adalah donor terbesar untuk Global Fund yang mencakup sekitar sepertiga dari total pendanaan.

    Untuk periode 2023-2025, AS telah mengumumkan komitmen hingga US$ 6 miliar untuk organisasi itu.

    Data 2020 memperlihatkan proporsi dana dari PEPFAR-USAID untuk program HIV di Indonesia mencapai 4,8%.

    Jumlah ini menjadikan PEPFAR-USAID, yang merupakan bentuk bantuan bilateral AS, sebagai donor asing kedua terbesar setelah Global Fund.

    Dari dalam negeri, APBN mencakup 37,2% dari pengeluaran program HIV pada tahun 2020, diikuti BPJS sebesar 11,2% sementara sisanya dana daerah.

    Untuk tahun 2024, anggaran kesehatan dalam APBN diproyeksikan sebesar Rp 186,4 triliun atau sebesar 5,6% dari APBN. Jumlah ini meningkat 8,1% atau Rp 13,9 triliun dibandingkan anggaran tahun 2023.

    Aditya Wardhana dari IAC mengestimasi skenario kebutuhan program-program penanggulangan HIV di seluruh Indonesia setiap tahunnya adalah sekitar Rp 4,8 triliun.

    “Idealnya Rp 4,8 triliun. Angkanya tidak besar sebetulnya,” ujar Aditya yang mendorong agar Indonesia berdikari dalam pendanaan program HIV.

    Apa imbas dari sikap Trump terhadap pengobatan HIV di Indonesia?

    Getty ImagesPresiden terpilih AS Donald Trump untuk sementara menghentikan bantuan luar negeri, termasuk untuk program-program terkait HIV.

    Daniel Marguari, yang mengetuai Yayasan Spiritia, LSM di Indonesia yang berfokus pada edukasi masyarakat, menyebut obat-obatan HIV di Indonesia didanai APBN.

    “Penyediaan obat HIV itu ditanggung APBN, termasuk biaya tes HIV itu juga ditanggung oleh biaya pemerintah,” ujar Daniel ketika dihubungi BBC News Indonesia pada Rabu (29/01).

    Di sisi lain, Daniel mengungkapkan USAID mendanai beberapa organisasi di Indonesia yang berfokus pada program-program pendukung HIV lainnya.

    Organisasi-organisasi ini, menurut Daniel, saat ini mengalami penghentian sementara menyusul kebijakan Trump yang menangguhkan bantuan luar negeri.

    Baca juga:

    Direktur Eksekutif Indonesia AIDS Coalition (IAC) Aditya Wardhana mengatakan program penanggulangan HIV selama ini tetap bergantung kepada LSM-LSM sekalipun persediaan obat-obatnya ditanggung APBN.

    Ini termasuk LSM-LSM yang mendapat pendanaan PEPFAR-USAID dan melakukan pendampingan kepada penyintas HIV.

    “[Pemerintah] tidak tahu susahnya mendorong teman-teman komunitas untuk melakukan tes [HIV] dan melakukan pengobatan di pelayanan kesehatan,” ujar Aditya kepada kepada BBC News Indonesia pada Rabu (29/1).

    “Pemerintah Indonesia keenakan karena sudah sekian belas tahun LSM-LSM ini dikasih terus dananya dari bantuan luar negeri.

    “[Pemerintah seolah berkata]: ‘Sudahlah, kalian [LSM-LSM] minta saja terus dana bantuan luar negeri. Yang penting obatnya sudah kita sediakan.”

    Aditya Wardhana dari IAC mengatakan anggaran untuk program HIV tahun diperkirakan sekitar Rp 400 miliar, itu pun masih bergantung pada donor.

    Padahal, menurut dia, skenario IAC untuk kebutuhan program-program HIV di seluruh Indonesia setiap tahunnya adalah sekitar Rp 4,8 triliun.

    “Idealnya Rp 4,8 triliun. Angkanya tidak besar sebetulnya,” ujar Aditya.

    Data Kementerian Kesehatan memperkirakan ada 503.261 orang yang hidup dengan HIV di Indonesia per akhir tahun 2024 . Dari jumlah itu, diperkirakan hanya 351.378 orang yang mengetahui status mereka.

    Ini berarti masih ada sekitar 30,18% orang yang hidup dengan HIV tetapi tidak mengetahuinya.

    Data Kementerian Kesehatan juga menyebut per 2024, hanya 217.482 orang yang sudah menjalani pengobatan.

    Ini menunjukkan bahwa ada lebih dari setengah orang yang hidup dengan HIV belum mendapatkan pengobatan yang dibutuhkan.

    Salah satu LSM di Indonesia yang mendapat pendanaan dari USAID adalah Jaringan Indonesia Positif, organisasi nirlaba yang berfokus pada dukungan dan advokasi untuk orang dengan HIV di Indonesia.

    BBC News Indonesia sudah menghubungi Jaringan Indonesia Positif untuk artikel ini, tetapi tidak mendapatkan tanggapan.

    Aditya dari IAC menyebut organisasi-organisasi yang didanai USAID otomatis tidak melakukan aktivitas setelah mendapat memo itu.

    “Kita juga tidak tahu apakah pemberhentian sementara ini juga berpengaruh ke pembayaran gaji. Proyek PEPFAR ini juga mendanai petugas lapangan yang cukup banyak. Di Jakarta, ada ratusan mungkin,” ujarnya.

    Apa dampaknya bagi pengentasan HIV di Indonesia apabila kebijakan Trump terus berlangsung?

    Aditya dari Indonesia AIDS Coalition memperingatkan komponen-komponen program HIV di Indonesia, terkecuali persediaan obat HIV, mayoritas berasal dari Global Fund.

    “Global Fund memang bukan dibiayai pemerintah AS semata, tetapi sepertiganya uangnya berasal dari PEPFAR tadi,” ujar Aditya.

    Menurut Aditya, apabila penghentian bantuan luar negeri AS berlanjut, maka ini otomatis mempengaruhi Global Fund. Dia mengingatkan periode pendanaan Global Fund saat ini adalah 2023-2025.

    Artinya, siklus pembiayaan organisasi itu akan berakhir pada akhir tahun ini.

    “Sederhananya, ada dampak tidak langsung dari jeda ini,” ujar Aditya.

    Terpisah, Daniel dari Spiritia mengatakan sejauh ini dirinya tidak mendengar adanya penundaan dana bantuan AS untuk Global Fund.

    Program-program yang dikelola Spiritia, ujar Daniel, didanai Global Fund sehingga masih dapat berlangsung sampai saat ini.

    Baca juga:

    Meskipun demikian, Daniel tidak menutup kemungkinan bahwa Presiden Trump suatu saat akan mengurangi pendanaan kepada Global Fund.

    “Mungkin saja itu terjadi, sampai hari ini saya belum dengar, dan semoga tidak terjadi,” ujarnya.

    Ditanya soal kekhawatiran, Daniel mengaku tidak mau berasumsi.

    “Tetapi dengan melihat kurang dari sebulan kepemimpinan beliau sudah mengambil keputusan-keputusan yang mengejutkan, menurut saya risiko akan mendapatkan kejutan-kejutan yang lain tentu terbuka,” ujarnya.

    Daniel menyebut salah satu program yang disokong Global Fund di Indonesia adalah program Pre-Exposure Prophylaxis atau PrEP, yakni pemberian obat ARV bagi orang yang berisiko tinggi terinfeksi virus HIV agar tercegah dari virus.

    Apa yang mesti dilakukan pemerintah Indonesia?

    Kepala Riset dan Kebijakan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), Olivia Herlinda, mengatakan penahanan dana yang dilakukan Presiden Trump menunjukkan “besarnya ketergantungan pendanaan kesehatan global, termasuk HIV, terhadap AS”.

    “Perubahan kebijakan luar negeri AS akan sangat bergantung dengan kepemimpinan yang sangat dinamis berganti,” ujar Olivia kepada BBC News Indonesia.

    Olivia mengatakan pemerintah Indonesia harus mulai berinvestasi lebih banyak dan mengalokasikan sumber daya domestik untuk menurunkan ketergantungan hibah untuk program kesehatan.

    Senada, Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, menekankan pemerintah Indonesia perlu mengedepankan komitmen anggaran kesehatan untuk semua warga negara Indonesia terlepas dari bantuan negara lain termasuk Amerika Serikat.

    “Pemerintah kita sendiri tentu yang paling bertanggung jawab untuk kesehatan rakyat kita” ujarnya.

    Untuk tahun 2024, anggaran kesehatan dalam APBN diproyeksikan sebesar Rp 186,4 triliun atau sebesar 5,6% dari APBN.

    Jumlah ini meningkat 8,1% atau Rp 13,9 triliun dibandingkan anggaran tahun 2023.

    Getty ImagesMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia tidak terlalu terkena dampak dari keluarnya AS dari WHO.

    Aditya Wardhana dari IAC mendesak agar Indonesia dapat lebih mandiri dalam pendanaan program HIV. Menurut Aditya, anggaran program HIV saat ini adalah sekitar Rp 400 miliar.

    “HIV ini, kan, penyakit negara dunia ketiga. Harusnya kalau memang pemerintahan ingin dipandang setara sebagai negara maju, kita berdikari dalam pendanaan,” ujarnya.

    Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat (LBHM) Albert Wirya menilai bantuan luar negeri, termasuk dari AS, masih signifikan untuk program-program HIV di Indonesia.

    “Pemberhentian sementara [hibah AS] bisa menjadi wake up call bagi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kemandiriannya dalam program-program HIV di Indonesia,” ujarnya.

    BBC News Indonesia sudah menghubungi pihak Kementerian Kesehatan dan USAID untuk kebutuhan artikel ini, tetapi hingga berita diturunkan yang bersangkutan belum memberikan respons.

    Dilansir kantor berita Antara pada 22 Januari, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat dikutip mengatakan Indonesia tidak terlalu terkena dampak apabila AS keluar dari WHO.

    “Kita enggak terlalu banyak dapat dari WHO,” ujar Menkes Budi.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Suara Serak Menkes AS Kennedy Pilihan Trump Disorot, Ternyata Idap Gangguan Langka

    Suara Serak Menkes AS Kennedy Pilihan Trump Disorot, Ternyata Idap Gangguan Langka

    Jakarta

    Menteri Kesehatan AS pilihan Donald Trump, Robert F Kennedy Jr, menarik perhatian publik saat menyampaikan pidato di hadapan Senat selama hari kedua sidang konfirmasi di Capitol di Washington DC, Amerika Serikat.

    Saat menjawab pertanyaan, publik memperhatikan suara khas pria berusia 71 tahun itu.

    Sebelumnya, Kennedy menjelaskan bahwa suara serak yang menjadi ciri khasnya itu adalah akibat dari gangguan neurologis langka. Ia mengidap disfonia spasmodik yang didiagnosis pada 1996.

    “Suara saya sangat sangat kuat hingga saya berusia 46 tahun. Suara itu luar biasa kuat,” katanya dalam siaran berita pada bulan Juni 2023.

    “Suara itu membuat suara saya bergetar. Saat itu, saya tidak tahu apa yang salah dengan hal itu. Namun, saat tampil di TV, orang-orang akan menulis surat kepada saya dan berkata bahwa saya mengalami disfonia spasmodik,” sambungnya yang dikutip dari People.

    Disfonia spasmodik adalah gangguan bicara neurologis kronis yang mengakibatkan kejang otot, yang membuka atau menutup pita suara secara tidak sadar. Menurut Cleveland Clinic, hal itu menyebabkan suara tiba-tiba terdengar seperti napas pendek, tegang, gemetar, atau serak, seolah-olah seseorang telah kehilangan suaranya.

    Gangguan ini memengaruhi sekitar 50.000 orang di AS dan lebih mungkin memengaruhi wanita daripada pria. Meskipun disfonia spasmodik dapat dimulai pada usia berapa pun, kondisi ini biasanya terjadi antara usia 30 dan 60 tahun.

    Penyebab pasti disfonia spasmodik tidak diketahui. Tetapi, sebagian besar kasus disebabkan oleh pemicu di otak dan sistem saraf.

    Menurut National Institutes of Health, disfonia spasmodik mungkin bersifat turun-temurun. Meskipun gen spesifik untuk gangguan tersebut belum diidentifikasi, mutasi pada gen yang menyebabkan bentuk distonia lain juga telah dikaitkan dengan disfonia spasmodik.

    Tidak ada obat untuk disfonia spasmodik dan kondisi ini berlangsung seumur hidup. Namun, ada perawatan untuk meminimalkan kejang pita suara ini dan membantu meringankan gejalanya.

    Pada 2023, Kennedy mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa ia baru saja menjalani operasi di Jepang untuk mengobati gangguan yang dideritanya. Memperhatikan bahwa prosedur tersebut belum tersedia di Amerika Serikat, ia menanamkan titanium di antara pita suaranya agar pita suaranya tidak menyempit.

    “Saya telah melakukan banyak hal mengenai pengobatan fungsional dan telah bekerja dengan seorang chiropractor. Suara saya sekarang semakin membaik,” beber Kennedy.

    “Dan saya pikir sebagian dari itu adalah operasi tetapi juga sebagian dari itu adalah terapi yang saya jalani sekarang,” pungkasnya.

    (sao/naf)

  • Kasus Viral Polisi Hamili Pacar: Ipda Yohananda Fajri hingga Bripda Randy, Korban Nekat Akhiri Hidup – Halaman all

    Kasus Viral Polisi Hamili Pacar: Ipda Yohananda Fajri hingga Bripda Randy, Korban Nekat Akhiri Hidup – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus polisi hamili pacar kembali menjadi bahan perbincangan di media sosial.

    Terbaru, ada anggota Polres Bireuen Ipda Yohananda Fajri yang memaksa pacarnya seorang pramugari untuk aborsi.

    Polisi lulusan lulusan akademi polisi (Akpol) tersebut kini sudah diperiksa propam.

    Kasus viral polisi hamili pacar bukan kali ini saja terjadi.

    Jauh sebelumnya, ada mantan anggota Polres Pasuruan Bripda Randy Bagus Hari Sasongko.

    Ia menghamili pacar dan membuat korban mahasiswi berinisial NWR (23) nekat mengakhiri hidupnya pada akhir 2021.

    Berikut kasus-kasus viral polisi hamili pacar dirangkum Tribunnews.com, Jumat (31/01/2025):

    Kasus bermula saat pacar Ipda Yohananda Fajri lewat akun @vanesariefls membagikan pengalaman pedihnya beberapa waktu lalu.

    Ia membagikan tangkap layar percakapan WhatsApp dengan Ipda Yohananda Fajri kala masih menjalin hubungan.

    Korban mengaku mengalami tekanan mental dan seksual selama menjalin hubungan dengan Ipda Yohananda Fajri.

    Ia menyebut Ipda Yohananda Fajri sering memaksanya berhubungan intim, meskipun ditolak dan korban merasa kesakitan. 

    Ketika hamil, Ipda Yohananda Fajri memaksa aborsi dengan cara mencekoki obat hingga tiga kali sehari. 

    Meski menolak, pelaku tetap memaksa hingga korban mengalami keguguran.

    Akibat tindakan ini, ia mengalami infeksi rahim, kista, dan divonis sulit hamil. 

    Hingga kini, korban masih menjalani terapi fisik dan mental, termasuk terapi dengan dokter kandungan (obgyn) untuk menangani infeksi rahim, kista, dan komplikasi lain akibat aborsi paksa.

    Korban mengaku bungkam selama ini karena takut terhadap ancaman pelaku, namun kini memberanikan diri berbicara demi keadilan.

    Pada akhirnya, kasus sudah mendapatkan perhatian Polda Aceh.

    Propam turun tangan

    Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto, menyatakan yang bersangkutan sudah ditarik ke Mapolda guna dimintai keterangan lebih lanjut oleh Propam.

    Pemeriksaan berkaitan dengan kabar Ipda Yohananda Fajri diduga memaksa pacarnya aborsi.

    “Pemeriksaan itu dilakukan terkait masalah pribadinya dengan seorang wanita viral di media sosial,” katanya, Rabu (29/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Joko belum bisa membeberkan lebih banyak informasi terkait nasib Ipda Yohananda Fajri ke depan.

    Termasuk jenis sanksi yang akan dijatuhkan apabila terbukti melanggar etik nantinya.

    Joko meminta publik bersabar menunggu proses internal selesai.

    “Mohon waktu, karena kami masih menunggu hasil pemeriksaan. Perkembangannya akan segera kami sampaikan,” tandasnya, dikutip dari Serambinews.com.

    Kabar terbaru, Ipda Yohananda Fajri sudah dicopot dari jabatannya.

    ALUMNI AKPOL 2023 – Foto Ipda Yohananda Fajri, S.Tr.K. saat menerima penghargaan atas keberhasilan menangkap pelaku pembunuhan mahasiswi Ummah di Bireuen, Aceh, 5 Agustus 2024. Ini profil dan sosok dari lulusan Akpol 2023 itu. (Dok. Humas Polres Bireuen)

    Ucapkan terimakasih ke Polda Aceh

    Korban mengabarkan Ipda YF sudah dicopot dari jabatannya.

    “Saat ini kasus sedang ditangani dengan serius oleh Kapolda Aceh beserta lainnya. Yang di mana YF langsung ditarik dari Polres Bireuen ke Polda Aceh semenjak kasus ini ter-up di sosial media. Dan di saat ini dicopot dari jabatannya,” tulis korban di insta story.

    Korban dalam kesempatannya juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Aceh beserta jajaran.

    Ia sudah dihubungi polisi terkait kasus yang menimpanya.

    Polisi juga menyatakan siap memberikan perlindungan kepada korban.

    “Terima kasih juga untuk bapak Kapolda Aceh, Wakapolda Aceh, serta Kepala Bid Propam Aceh yang langsung kontak dengan saya. Dan ingin berniat baik ke Bali untuk langsung menyelesaikan masalah ini dengan mengawal/menjaga keamanan saya,” tulis korban.

    Kasus ini bermula saat seorang mahasiswi kampus terkenal di Malang ditemukan tewas di atas makam ayahnya.

    Lokasinya di pusara makam ayahnya, di pemakaman Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (2/12/2021).

    Korban adalah NWR (23), kekasih dari Bripda Randy Bagus.

    Belakangan terungkap, NWR nekat mengakhiri hidupnya karena depresi buntut ulah Bripda Randy Bagus.

    Korban dipaksa melakukan aborsi oleh tersangka.

    Kasus yang menjerat Bripda Randy Bagus pada akhirnya viral dan mencuri perhatian warganet.

    Tidak lama usai ramai, Bripda Randy Bagus dijebloskan di Ruang Tahanan Mapolda Jatim.

    Dia dijerat Pasal 348 KUHP juncto Pasal 55 KUHP karena sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan janin kekasihnya.

    POLISI HAMILI PACAR – Bripda Randy Bagus menangis di ruang sidang setelah resmi dipecat pada Kamis (27/1/2022). (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

    Resmi dipecat

    Bripda Randy Bagus juga telah dipecat melalui pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).

    Dirangkum dari Surya.co.id, ia menjalani sidang PTDH di Ruang Sidang Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Mapolda Jatim, Kamis (27/1/2022) silam.

    Bripda Randy Bagus terbukti melanggar KEPP, yakni Pasal 7 ayat 1 huruf b, dan Pasal 11 huruf c, Perkap Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri.

    Sementara sidang vonis, dijalani terdakwa pada di ruangan Candra Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto, Kamis (28/4/2022).

    Majelis hakim, Sunoto mengatakan terdakwa terbukti terlibat dalam aborsi terhadap mahasiswi NW. 

    “Menyatakan terdakwa Randy Bagus Hari Sasongko terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, sengaja menyebabkan gugurnya kandungan seorang perempuan sesuai dalam dakwaan jaksa penuntut umum,” ungkapnya, Kamis (28/4/2022), dikutip dari Surya.co.id.

    “Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Randy Bagus Hari sasongko pidana penjara selama dua tahun,” lanjut Sunoto.

    DISCLAIMER:

    Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

    Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

    Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan tersebut.

    Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

    Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

    Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

    Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Diduga Paksa Pacar Aborsi, Taruna Akpol Ipda Yohananda Fajri Diperiksa Propam Polda Aceh

    (Tribunnews.com/Endra)(SerambiNews.com/Rianza Alfandi)(Surya.co.id/Mohammad Romadoni)(Kompas.com/Zuhri Noviandi)

  • 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran Bidang Kesehatan, 66 RSUD Dibangun Jadi Tipe C – Halaman all

    100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran Bidang Kesehatan, 66 RSUD Dibangun Jadi Tipe C – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin membeberkan 100 hari kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bidang kesehatan.

    Ia mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking untuk pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi tipe C.

    “Saya sudah groundbreaking 2 minggu yang lalu di Reda Bolo. Untuk groundbreaking rumah sakit kedua rencananya di RSUD Borong Manggarai Timur NTT,”  kata dia saat ditemui di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    Diketahui, Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win Presiden Prabowo Subianto salah satunya adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas RSUD.

    Rencananya ujar Menkes, akan ada 66 RSUD dibangun menjadi tipe C di daerah-daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.

    Sebanyak 32 RSUD akan ditingkatkan pada tahun 2025, sementara 34 lainnya pada tahun 2026. 

    Adapun rumah sakit Tipe C dikutip dari laman Kemenkes diwajibkan memiliki dokter spesialis dasar, seperti spesialis penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anak.

    Selain itu, rumah sakit Tipe C akan dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti ruang operasi (OK), ICU, NICU, laboratorium lengkap, dan peralatan radiologi canggih.

    Dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai, rumah sakit Tipe C juga berperan sebagai penghubung penting dalam sistem rujukan, sehingga dapat mengurangi beban rumah sakit besar dan mempercepat akses pelayanan bagi masyarakat.

    Sementara, quick win lainnya adalah program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bakal diluncurkan pada bulan Februari.

  • Menimbang Nasib Kesehatan Warga AS saat Trump Tunjuk Antivax Jadi Menkes    
        Menimbang Nasib Kesehatan Warga AS saat Trump Tunjuk Antivax Jadi Menkes

    Menimbang Nasib Kesehatan Warga AS saat Trump Tunjuk Antivax Jadi Menkes Menimbang Nasib Kesehatan Warga AS saat Trump Tunjuk Antivax Jadi Menkes

    Jakarta

    Presiden AS Donald Trump menunjuk Robert F. Kennedy Jr untuk memimpin badan kesehatan AS sebagai Menteri Kesehatan. Hal ini menuai banyak respons ahli dan publik, salah satunya terkait kekhawatiran pandangan Kennedy selama ini. Ia dikenal sebagai antivaksin dan lekat dengan teori konspirasi.

    Kennedy berusaha membela rekam jejaknya di hadapan Komite Keuangan Senat, ia berjanji kepada anggota parlemen tidak menentang vaksin. Ia mengatakan akan mengatasi peningkatan pesat angka penyakit kronis.

    “Saya percaya bahwa vaksin memainkan peran penting dalam perawatan kesehatan. Semua anak saya divaksinasi,” kata Kennedy (70), yang menghadiri sidang tersebut bersama istrinya Cheryl Hines dan beberapa anaknya.

    “Kita memiliki beban penyakit kronis tertinggi di antara negara mana pun di dunia. Ini adalah ancaman.”

    Kennedy akan mengepalai Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, yang mengawasi lebih dari USD 3 triliun pengeluaran perawatan kesehatan, termasuk lembaga-lembaga seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan dan lembaga yang bertanggung jawab atas program asuransi kesehatan Medicare dan Medicaid yang mencakup puluhan juta warga Amerika.

    Pengacara lingkungan tersebut dipandang sebagai pilihan yang kontroversial di kedua kubu, terutama karena telah menimbulkan keraguan tentang keamanan dan kemanjuran vaksin. Selama pemeriksaan, para senator Demokrat mengangkat pernyataan-pernyataan masa lalu Kennedy yang kerap dilontarkan selama beberapa tahun terakhir, termasuk pernyataannya yang menekankan nihil vaksin aman dan efektif.

    Mereka mengutip pernyataan Kennedy lainnya, termasuk COVID-19 yang dituding sengaja dibuat untuk menargetkan dan menyerang orang Kaukasia serta orang kulit hitam. Sebelumnya, Kennedy juga meyakini penyakit Lyme adalah senjata biologis militer.

    “Kuitansi tersebut menunjukkan Kennedy telah menerima teori konspirasi, dukun (dan) penipu, terutama dalam hal keamanan dan kemanjuran vaksin,” kata Senator Demokrat Ron Wyden dalam pernyataan pembukaannya.

    “Ia telah menjadikan pekerjaan hidupnya untuk menabur keraguan dan mencegah orang tua memberikan vaksin penyelamat hidup kepada anak-anak mereka.”

    Senator Demokrat Michael Bennet menggambarkan Kennedy sebagai seseorang yang berbicara dengan keyakinan tetapi memiliki rekam jejak buruk dan pernyataan palsu.

    “Tidak masalah apa yang dikatakan di sini,” kata Bennet. “Itu tidak mencerminkan apa yang sebenarnya Anda yakini.”

    Sebagian besar dari hampir 12 senator Republik yang menanyai Kennedy pada hari Rabu tampaknya mendukung calon tersebut, dengan beberapa menyatakan penghargaan atas tujuannya untuk mengatasi obesitas, diabetes, dan penyakit lainnya.

    “Tidak bisakah kita bersatu sebagai satu bangsa dan melakukan ini?” kata Senator Republik Ron Johnson.

    Sekitar setengah anggota komite keuangan akan memberikan suara untuk menentukan apakah akan mengirim pilihan Trump ke Senat untuk konfirmasi. Seorang juru bicara komite mengatakan para senator memiliki waktu hingga pukul 5 sore waktu setempat, pada hari Rabu untuk mengajukan pertanyaan untuk dicatat, dan Kennedy harus menjawab semuanya sebelum pemungutan suara dapat dilakukan.

    Kennedy juga dijadwalkan tampil di depan panel Senat yang mengawasi kesehatan pada hari Kamis.

    Analis Jefferies Michael Yee memperkirakan Kennedy memiliki peluang nyaris setengahnya untuk maju ke senat penuh untuk pemungutan suara konfirmasi dan melihat rapat umum.

    Senat yang dikendalikan Partai Republik sejauh ini belum menolak satu pun calon Trump. Pilihannya yang kontroversial untuk menteri pertahanan, Pete Hegseth, menang tipis dalam pemungutan suara 51-50 setelah Wakil Presiden JD Vance dibutuhkan untuk memecahkan seri pada hari Jumat, meskipun ada kekhawatiran bahwa calon tersebut tidak memenuhi syarat untuk jabatan tersebut, dan tuduhan penyerangan seksual dan penyalahgunaan alkohol.

    Berbicara kepada wartawan di aula Senat di luar sidang, Senator Republik Thom Tillis mengatakan menurutnya Kennedy melakukan pekerjaan yang hebat dan bahwa ia kemungkinan akan lolos dari Komite Keuangan. Tillis adalah salah satu senator yang menjadi target kelompok oposisi untuk memberikan suara menentang Kennedy. Pada dua kesempatan terpisah, pengunjuk rasa mengganggu sidang Kennedy.

    Salah seorang berteriak, “Ia berbohong,”, sebelum akhirnya yang bersangkutan dikeluarkan dari ruangan. Sementara beberapa pendukung Kennedy mengenakan topi bertuliskan ‘Buat Amerika Sehat Kembali’, ‘TIDAK ADA VAKSIN, TAK MASALAH’,.

    Simak Video “Video Trump Pikir-pikir AS Jadi Anggota WHO Lagi”
    [Gambas:Video 20detik]