Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • DPR Tunda Rapat Bahas Anggaran, Sinyal Pemerintah Mau Revisi Kebijakan Efisiensi

    DPR Tunda Rapat Bahas Anggaran, Sinyal Pemerintah Mau Revisi Kebijakan Efisiensi

    Jakarta, Beritasatu.com – Rapat pembahasan anggaran kementerian/lembaga di sejumlah komisi di DPR ditunda. Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris mengatakan ada informasi pemerintah akan merevisi kebijakan efisiensi anggaran.

    “Ada suatu informasi yang baru saja kami dapatkan kemarin bahwa pemerintah meminta kepada DPR untuk menunda pembahasan yang berkaitan dengan perubahan anggaran. Informasi yang kami dapatkan sepertinya ada upaya untuk merevisi kembali oleh pemerintah kebijakan terkait dengan efisiensi ini,” ujar Charles kepada wartawan, Senin (10/2/2025).

    Charles mengatakan pemerintah kemungkinan besar sedang mengkaji ulang sektor atau pos mana saja yang layak dilakukan pemangkasan anggaran dan diberi anggaran. 

    Hal tersebut, kata dia, untuk memastikan pemerintah tetap berjalan efektif dalam melayani masyarakat dan melaksanakan program-program strategis.

    “Mungkin pemerintah juga ingin sementara waktu mengkaji kembali upaya efisiensi ini agar lebih bisa tepat sasaran dan program-program pemerintah yang memang dibutuhkan oleh masyarakat, program-program strategis, tetap bisa dijalankan di tengah upaya melakukan efisiensi yang mungkin memang dibutuhkan untuk dilakukan,” tandas Charles.

    Charles berharap Kementerian Kesehatan tidak terkena kebijakan efisiensi atau pemangkasan anggaran, karena Kemenkes salah satu kementerian vital untuk memastikan Indonesia Emas 2045 bisa terwujud. 

    “Tentunya harapan kami khususnya di sektor kesehatan, pemerintah tetap bisa menganggarkan anggaran yang cukup untuk Kementerian Kesehatan dan lembaga-lembaga lainnya untuk bisa bekerja secara efektif dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi rakyat Indonesia,” pungkas Charles.

    Sebelumnya Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco meminta seluruh pimpinan DPR dari Komisi I hingga Komisi XIII untuk menunda pembahasan anggaran kementerian/lembaga 2025, karena ada rencana rekonstruksi anggaran pemerintah. 

    Permintaan tersebut tertuang dalam surat nomor B/1972/PW.11.01/2/2025 tertanggal 7 Februari 2025 yang ditandatangani Dasco.

    “Apabila terdapat Komisi yang telah melakukan pembahasan efisiensi anggaran bersama mitra kerja, maka diminta untuk melaksanakan rapat kembali setelah mitra kerja mendapat anggaran rekonstruksi terbaru,” bunyi surat permintaan penundaan pembahasan anggaran tersebut.

  • Serba-serbi ‘Kado Ultah’ Cek Kesehatan Gratis dari Pemerintah

    Serba-serbi ‘Kado Ultah’ Cek Kesehatan Gratis dari Pemerintah

    Jakarta

    Program Cek kesehatan gratis (CKG) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) sudah dimulai. Apa saja serba-serbi seputar program yang menjadi ‘kado ultah’ buat warga ini?

    Adapun program ini dimulai serentak di puskesmas seluruh Indonesia hari ini. Kemenkes membatasi 30 orang per hari agar warga tak lelah antre panjang.

    “Sehari 30, kalau misalnya ternyata penuh di hari berikutnya. Jadi kalau 1 orang, misalnya dia ulang tahun di bulan Maret, maka dia punya waktu satu bulan untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas yang jadi rujukannya,” kata Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes Azhar Jaya kepada wartawan di Puskesmas Beji, Depok, Senin (10/2/2025).

    Azhar mengatakan per puskesmas yang memberi layanan CKG akan dibatasi sebanyak 30 pasien per hari. Hal ini guna dokter maupun pasien tak lelah dengan antrean panjang.

    “Tergantung kapasitasnya tapi kita batasi dulu 30 (per puskesmas) supaya dokternya nggak capek, nggak jadi beban, masyarakat juga antreannya nggak terlalu panjang,” ucapnya.

    Azhar menuturkan setiap warga punya masa berlaku 1 bulan untuk cek kesehatan gratis. “Nah ini untuk yang ulang tahun di bulan Januari, Februari sama Maret ini vouchernya atau tiketnya itu berlaku sampai bulan April jadi yang bulan Januari sudah lewat nggak usah khawatir,” jelasnya.

    Syarat untuk cek kesehatan gratis dengan cara offline juga mudah hanya dengan menunjukkan KTP.

    “(Cara daftar offline) bawa KTP ulang tahunnya. Cukup itu, cukup KTP aja. Enggak perlu (lampirkan BPJS) karena ini adalah kewajiban negara terlepas dari program BPJS walaupun nanti tindaklanjutnya pake BPJS,” ucapnya.

    Tiap Orang Dapat Anggaran Rp 2 Juta

    Pemerintah pun membeberkan rentang anggaran untuk tiap orang. Pemerintah menganggarkan tiap orang mendapat manfaat mencapai Rp 2 juta.

    “Memang cukup bervariasi antara satu orang dengan orang lain dan dikirakan range-nya itu sekitar Rp 1,6 sampai Rp 2 juta,” kata Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Asnawi Abdullah, kepada wartawan usai peninjauan di Puskesmas Ciater, Tangerang Selatan, Senin (10/2).

    Asnawi pun berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan dan memaksimalkan program itu. Seperti diketahui, CKG bisa diakses masyarakat pada momen ulang tahunnya.

    “Jadi sayang sekali kalau hadiah ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh sebuah keluarga,” jelas dia.

    Asnawi melanjutkan, fungsi CKG ini untuk mendeteksi penyakit-penyakit berat di masyarakat, sehingga nantinya dapat dilakukan langkah pencegahan penyakit agar tidak semakin parah.

    “Kita upayakan bagaimana mengendalikan faktor resiko tapi bagi yang terdeteksi, misalnya kalau misalnya TB (Tuberculosis) kemudian kita ikuti langkah berikutnya adalah melanjutkan pengobatan TB sebagaimana program standar yang selama ini ada,” ucapnya.

    Selanjutnya setelah hasil keluar, bakal ada rekomendasi bagi pasien untuk menindaklanjuti diagnosis dokter. Pasien bisa mendapat tindakan medis di Puskesmas atau dirujuk ke rumah sakit tertentu.

    “Tentu kita harapkan semua terdaftar di BPJS hasil dari pemeriksaan ini. kemudian diteruskan memanfaatkan BPJS, begitu kita dorong agar semua tetap aktif sebagai anggota BPJS,” ungkapnya.

    Apa saja manfaat dari program CKG ini? Baca halaman selanjutnya.

    Bisa Untuk Cek Kesehatan Mental

    17 Ribu Warga RI Ikut Cek Kesehatan Gratis di Hari Pertama (Foto: Agung Pambudhy)

    Salah satunya Puskesmas Beji, Depok yang juga menyediakan skrining kesehatan mental.

    “Ada (cek kesehatan mental) selain kalaupun kami tidak CKG, skrining kesehatan mental kita tetap lakukan,” kata Penanggungjawab CKG Puskesmas Beji, Asmarini Ratnaningsih kepada wartawan di Puskesmas Beji, Depok, Senin (10/2).

    Dia mengatakan layanan skrining kesehatan mental tak hanya untuk program CKG. Di luar program itu, warga tetap bisa mengecek kesehatan mental.

    “Jadi bukan hanya pasien CKG saja, tapi pasien CKG dilakukan skrining. Di luar pasien CKG pun kami melakukan pemeriksaan kesehatan mental,” ujarnya.

    Asmarini menjelaskan untuk cek kesehatan mental, pasien akan mengisi form berupa pertanyaan. Lalu, akan dijumlah dan dikonklusi untuk menentukan status mental pasien.

    “Skriningnya itu ada form tersendiri nanti berupa pertanyaan pertanyaan. Nanti dijawab oleh pasien lalu dijumlahkan hasilnya berapa dikonklusi, kesimpulannya seperti apa status mentalnya,” jelasnya.

    Asmarini menuturkan skrining akan dilakukan oleh perawat dan dokter. Apabila ditemukan kelainan kejiwaan, maka akan diarahkan untuk berkonsultasi ke psikolog.

    “Kebetulan kalau skrining ini dilakukan oleh tenaga kesehatan perawat dan dokter kalau memang ternyata ditemukan ada kelainan kami akan konsultasi kan psikolog,” tuturnya.

    Target CKG di Jakarta

    Foto: Devi Puspitasari/detikcom

    Program ini juga telah dimulai di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta menargetkan ada 9,2 juta warga yang mengikuti cek kesehatan gratis saat ulang tahun selama tahun 2025.

    Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan pihaknya belum berencana menambah tenaga di puskesmas meski ada program cek kesehatan gratis. Dia yakin jumlah tenaga yang ada sudah cukup.

    “Sampai saat ini kita belum perlukan penambahan lagi tapi andaikata jumlah target sasaran itu kan untuk pemeriksaan ini kan ada sekitar 9,2 juta pastinya nanti akan makin banyak,” kata Teguh saat meninjau cek kesehatan gratis di Puskesmas Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

    Teguh mengatakan pihaknya akan tetap memantau jumlah warga yang mengikuti cek kesehatan gratis. Dia mengatakan bisa saja ada penambahan jika jumlah warga yang mengikuti cek kesehatan gratis semakin banyak.

    “Kita pasti akan diskusikan usul-usul itu, kalau makin banyak lagi (peserta), kita juga harus berpikir nantinya habis sejauh ini belum,” ujarnya.

    Teguh mendapati 20 masyarakat sebagai peserta pemeriksaan kesehatan gratis. Meski begitu, jumlah tersebut masih kurang dari kuota per hari yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yakni 30 orang. Teguh pun berharap informasi soal cek kesehatan gratis ini bisa tersosialisasi dengan baik.

    “(Kuota) 30 orang itu per puskesmas per hari. Tadi di Pulogadung baru 20 orang. Makanya kemudian nanti seiring dengan waktu juga semakin banyak,” kata Teguh.

    Bantu Warga yang Gaptek

    Foto: 17 Ribu Warga RI Ikut Cek Kesehatan Gratis di Hari Pertama (Agung Pambudhy)

    Warga juga dibantu untuk memakai layanan program ini. Kepala Puskesmas Cakung Junaidah mengatakan ada petugas khusus untuk membantu warga yang gagap teknologi (gaptek).

    “Sudah kita pikirkan sih. Jadi di front itu sudah siap, petugas kita sudah dilatih untuk membantu pasien-pasien yang misalnya ada juga yang tidak punya HP, tidak punya kuota, ada yang gaptek, ada nenek-nenek yang tidak bisa, itu semuanya dibantu,” ujar Junaidah di Puskesmas Cakung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

    Pantauan detikcom di lokasi, warga yang hendak mengikuti cek kesehatan gratis harus mendatangi meja pengecekan tiket. Ada dua orang petugas yang akan membantu warga memastikan telah memiliki aplikasi SATUSEHAT dan tiket cek kesehatan gratis telah muncul di aplikasi mereka.

    Warga yang sudah terdaftar akan diberikan gelang kertas sebagai penanda bahwa peserta cek kesehatan gratis. Hal itu dilakukan sebagai pembeda dengan pasien yang hendak berobat.

    “Di bagian front langsung dipasang tanda pengenal bahwa mereka itu peserta CKG, bukan peserta sakit gitu ya, dan mereka merupakan pasien prioritas, ada penanda di gelangnya ya,” ujar Junaidah.

    Bisa Cek Kanker

    Foto: Warga menunjukkan aplikasi Satu Sehat Mobile untuk pemeriksaan kesehatan gratis di UPTD Puskesmas Puter, Bandung. (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

    Puskesmas Cipayung, Jakarta Timur membuka berbagai layanan. Salah satunya cek kanker.

    “Kalau perempuan ada skrining kanker payudara, ada skrining kanker leher rahim, itu pemeriksaan IVA test dan HPV DNA,” kata Kepala Puskesmas Cipayung, Endang Sri Wahyuningsih, di Puskesmas Cipayung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

    Selain deteksi dini kanker payudara dan rahim, cek kesehatan gratis di Puskesmas Cipayung dapat mendeteksi penyakit kanker paru-paru dan kanker usus besar. Dia mengatakan tenaga kesehatan dan fasilitas serta alat-alat kesehatan yang tersedia di Puskesmas Cipayung siap melayani warga.

    “Tentu tenaga kesehatan, kemudian laboratorium, kemudian Poli Gigi, kemudian bahan-bahan pemeriksaan laboratorium, jadi kalau dari alat-alat kesehatan sudah siap seperti EKG siap, nakes juga siap, ada dokter, perawat, bidan. Karena pemeriksaannya menyeluruh, untuk bayi baru lahir, balita, usia sekolah, dewasa dan lansia,” jelasnya.

    Endang mengatakan ada sembilan warga yang mendaftar lewat aplikasi SATUSEHAT. Namun, hanya ada empat orang yang datang ke Puskesmas Cipayung.

    Kata Warga

    FotSeorang warga yang berulang tahun menunjukkan aplikasi pemeriksaan kesehatan gratis saat peluncuran program CKG di Puskesmas Ciater, Serpong, (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

    Salah seorang warga, Siti Syarifah (27) mengaku senang bisa cek kesehatan gratis di Puskesmas Beji, Depok. Sebab, pemeriksaan ini lengkap.

    “Kalau untuk pendapat aku sih, aku senang banget ya karena untuk cek gratis dan lengkap itu dengan biaya Rp 0 gratis itu sangat senang aja aku,” kata Siti kepada wartawan di Puskesmas Beji, Depok, Senin (10/2/2025).

    Meski ulang tahunnya terlewat, Siti tetap berusaha dari Citayam menuju Beji untuk mendapatkan layanan CKG. Dia mengaku mendapat informasi layanan CKG dari tetangga dan sosial media.

    “Untuk ulang tahun aku sebenarnya sih sudah lewat ya mbak tanggal 21 Januari kemarin, cuma masih bisa diterima gitu. Kalau untuk info ini aku dapat info dari kader dan tetangga aku sih dan sosmednya puskesmas juga ada,” jelasnya.

    Siti mengaku alur pendaftaran untuk CKG mudah dipahami. Hanya butuh menginstall aplikasi Satu Sehat, dia mendapati pemeriksaan kesehatan lengkap.

    Sementara itu, salah satu lansia, Ugraneta (63), mengatakan mendapat informasi dari media sosial kalau pemerintah akan memberikan CKG kepada masyarakat yang berulang tahun. Genap berusia 63 tahun pada awal Februari, Ugraneta nampak antusias mendaftarkan diri di hari peluncuran program CKG.

    Ugraneta bercerita kepada detikcom saat ditemui di Puskesmas Cakung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

    Ugraneta mengaku tidak kesulitan saat mendaftar karena sudah terbiasa berobat jantung menggunakan aplikasi SATUSEHAT. Meski sudah sering berobat, Ugraneta mengatakan terdapat beberapa cek kesehatan yang sebelumnya tidak pernah dilakukannya.

    Misalnya seperti cek daya ingat hingga cek keseimbangan. Menurutnya cek kesehatan seperti itu sangat penting, apalagi untuk lansia seperti dirinya.

    “Tes daya ingat, nah itu penting, iya kan. Ternyata saya ada yang lupa satu aja gitu, karena dipancing-pancing, ini ngomongin, ini dipancing, terus balik lagi ke situ, lupa. Ternyata akhirnya masih ingat,” ujar Ugraneta.

    Warga lain juga senang dengan program ini. Seorang warga Ciater, Tangerang Selatan, Poppy (30), mengaku terbantu program ini.

    Poppy mengikuti program Cek Kesehatan Gratis hari pertama di Puskesmas Ciater. Dia bercerita sempat khawatir ada penyakit berat di tubuhnya sebelum diperiksa.

    “Saya tadi dapat antrean nomor 2, awalnya cemas takut ada penyakit, takut ketahuan ada ini itu, ternyata pas diperiksa alhamdulillah nggak ada,” kata Poppy saat berbincang dengan detikcom seusai pemeriksaan di Puskesmas Ciater, Senin (10/2/2025).

    Berkat pemeriksaan hari ini, Poppy tak lagi cemas akan kondisi fisiknya saat ini. Terlebih hasil diagnosis dokter keluar dengan cepat.

    “Yang sebelumnya cemas, khawatir, sekarang udah nggak lagi. Kalau lihat hasilnya, berarti tinggal gimana kitanya jaga diri ya,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 6

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Warga berharap Cek Kesehatan Gratis diperluas tidak hanya di Puskesmas

    Warga berharap Cek Kesehatan Gratis diperluas tidak hanya di Puskesmas

    Kalau bisa diperluas, jangan hanya di Puskesmas karena akan membludak

    Jakarta (ANTARA) – Warga Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, berharap Program Cek Kesehatan Gratis diperluas tidak hanya di Puskesmas, tetapi juga di fasilitas kesehatan lainnya agar semakin mudah di akses warga dan tidak terjadi antrean panjang.

    “Ini kan perdana ya, saya cek cuma bisa di Puskesmas Cengkareng khusus warga Cengkareng,” kata warga asal Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, bernama Setiawan (40) saat tengah mengantre di Puskesmas Cengkareng, Senin.

    Dia berharap semakin banyak fasilitas kesehatan yang bisa diakses warga yg untuk melakukan pengecekan kesehatan secara gratis. “Kalau bisa diperluas, jangan hanya di Puskesmas karena akan membludak,” katanya.

    Dia berharap Cek Kesehatan Gratis tersebut diperluas termasuk hingga di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) atau rumah sakit swasta. “Atau mungkin kerja sama dengan rumah sakit lain juga,” ujar Setiawan.

    Setiawan mendaftarkan untuk Cek Kesehatan Gratis (CKG) melalui aplikasi SATUSEHAT. Ia mengapresiasi program tersebut baik untuk masyarakat.

    “Sejauh ini rutin cek kesehatan setahun sekali supaya kondisi kesehatannya tetap terjaga aja,” ungkap Setiawan.

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan seluruh puskesmas siap untuk menggelar Program CKG yang mulai dilaksanakan pada hari ini di seluruh wilayah Indonesia.

    Kesiapan tersebut meliputi kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur Puskesmas, reagen (senyawa yang dipakai dalam reaksi kimia, biasa dipakai untuk mengetes darah) dan alat-alat kesehatan.

    Sebanyak 10.200 Puskesmas telah siap melaksanakan Program CKG di seluruh Indonesia.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Anggaran Cek Kesehatan Gratis Mulai Rp 1,6 Juta per Orang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Februari 2025

    Anggaran Cek Kesehatan Gratis Mulai Rp 1,6 Juta per Orang Megapolitan 10 Februari 2025

    Anggaran Cek Kesehatan Gratis Mulai Rp 1,6 Juta per Orang
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Pemerintah menganggarkan mulai dari Rp 1,6 juta per orang untuk program
    Cek Kesehatan Gratis
    (CKG).
    “Anggarannya bervariasi antara satu orang dengan orang lain. Diperkirakan itu sekitar Rp 1,6 juta sampai Rp 2 juta per orang,” kata Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Asnawi Abdullah, di Puskesmas Ciater, Tangerang Selatan, Senin (10/2/2025).
    Menurut Asnawi, anggaran yang relatif besar per orang itu harus dimanfaatkan dengan baik.
    “Sayang sekali, jika hadiah ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh sebuah keluarga,” tutur dia.
    Sementara itu, perwakilan Kantor Komunikasi Kepresidenan, Chacha Annisa menegaskan, anggaran untuk Cek Kesehatan Gratis sesuai dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2025.
    “Sebenarnya, kalau anggaran itu yang memang lebih punya kapasitas untuk menjawab adalah dari Pak Menkes, tapi yang bisa Kantor Komunikasi Presiden sampaikan bahwa anggaran itu sudah sesuai dengan DIPA 2025,” jelas dia.
    Chacha juga menegaskan, anggaran untuk Cek Kesehatan Gratis tidak terpengaruh dengan efisien anggaran.
    “Kementerian Kesehatan berkomitmen bahwa CKG ini akan diberikan haknya kepada seluruh masyarakat Indonesia sebanyak 281 juta,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Rela Antre dan Izin Tidak Kerja Demi Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Cengkareng – Halaman all

    Warga Rela Antre dan Izin Tidak Kerja Demi Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Cengkareng – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lina, menggendong anaknya yang berusia 1 tahun 4 bulan untuk mengikuti cek kesehatan gratis (CKG) di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat pada Senin (10/2/2025). Lina menemani anaknya untuk cek kesehatan demi mencegah dini potensi penyakit yang mungkin muncul.

    Saat ditanya awak media ketika menunggu nomor antreannya dipanggil petugas, Lina mengaku pelaksanaan program cek kesehatan gratis, khususnya di Puskesmas Cengkareng sudah rapi. Ini karena setiap tahapan yang dilalui pasien sudah terbagi-bagi, seperti meja pemeriksaan anak yang dipisahkan dengan meja untuk orang dewasa atau lansia.

    “Sudah rapi sih saya lihatnya,” kata Lina.

    Ia juga mengaku tidak kesulitan untuk mendaftar pemeriksaan gratis ini lewat aplikasi Satu Sehat milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Menurutnya pendaftaran secara daring memudahkan karena bisa melalui gawai, dan proses pemeriksaan di lokasi juga bisa berlangsung lebih cepat.

    “Mudah gampang, lewat handphone bisa,” ucap dia.

    Sementara itu, Hasan Basri (58) yang juga tengah menunggu antrean pemeriksaan kesehatan, mengatakan dirinya baru pertama kali mengikuti pemeriksaan menyeluruh. Sebab selama ini ia hanya memeriksa tensi darah dan asam urat di apotek. 

    Selain itu pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh punya biaya yang mahal. Hasan pun rela izin kerja demi bisa memeriksa tubuhnya. Mumpung gratis katanya.

    “Soalnya kan kalau ngecek semua itu mahal bayarnya. Makanya nih mumpung ada yang gratis saya daftar,” kata Hasan.

    Niatnya memeriksakan tubuhnya pada program cek kesehatan gratis ini lanjutnya, bermula dari kabar tetangganya yang kerap mengkonsumsi minuman energi. Dokter menyatakan tetangganya alami penyakit ginjal.

    Kemudian Hasan melihat tayangan di televisi yang menginformasikan adanya pemeriksaan kesehatan gratis. Setelahnya Hasan mencari tahu lokasi-lokasi pelaksanaannya.

    “Saya ulang tahun tanggal 8 Februari hari Sabtu kemarin. Makanya langsung daftar di hari pertama karena takut nggak bisa kalau udah kelamaan,” kata Hasan.

    Tapi setibanya di Puskesmas pada pukul 08.00 WIB, Hasan mendapat informasi dari petugas Puskesmas bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini berlaku selama H+30 sejak hari ulang tahun. Kepalang tanggung, Hasan tetap mengantre.

    “Sudah sampai sini baru tahu kalau bisa di hari lain asal belum lewat sebulan. Ya sudah nanggung sudah di sini,” ucapnya.

  • Cek Kesehatan Gratis di Hari Perdana, PCO: Respons Masyarakat Bagus
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        10 Februari 2025

    Cek Kesehatan Gratis di Hari Perdana, PCO: Respons Masyarakat Bagus Nasional 10 Februari 2025

    Cek Kesehatan Gratis di Hari Perdana, PCO: Respons Masyarakat Bagus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati mengatakan, program
    cek kesehatan gratis
    yang berlangsung perdana pada Senin hari ini mendapat respons bagus dari masyarakat.
    Dia mengungkapkan, cek kesehatan gratis dimulai dengan 19 titik. Para menteri Kabinet Merah Putih turut melihat pengecekan kesehatan perdana di sejumlah titik tersebut.
    “Tadi ada 19 titik yang dikunjungi para menteri Kabinet Merah Putih dan tentu didampingi oleh kami Kantor Komunikasi Kepresidenan, sehingga kami bisa melihat langsung di masyarakat bahwa animo masyarakat luar biasa,” kata Adita di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2025)
    Adita menyebut, dirinya juga sempat menyambangi Puskesmas di Tanah Abang, pagi tadi. Menurut dia, antrean di sana cukup membludak karena rerata Puskesmas melayani 30 orang yang melakukan pengecekan kesehatan per hari.
    Dia pun menerima respons dari masyarakat yang kebanyakan mengakui baru merasakan diberi akses oleh negara untuk cek kesehatan gratis.
    “Banyak sekali yang menyampaikan testimoni itu. Bagi kami ini artinya apa yang menjadi harapan dari program ini setidaknya di hari pertama ini bisa tercapai, respons masyarakat bagus,” ujarnya.
    Nantinya, kata Adita, hasil cek kesehatan akan menjadi deteksi dini. Jika ditemukan penyakit, masyarakat bisa segera melakukan pengobatan sehingga penyakit itu tidak memburuk.
    “Jadi lebih cepat diketahui lebih cepat juga untuk bisa diantisipasi. Nah, tadi dengan hasil cek kesehatan gratis mereka umumnya sudah terima tuh istilahnya report kesehatannya, report kesehatannya. Dari situ tinggal nanti apa yang akan ditindaklanjuti,” katanya.
    Menurut Adita, hal ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mencegah meningkatnya penderita penyakit-penyakit stadium lanjut. Sebab diketahui, penyakit stadium lanjut dapat membebani penderita maupun negara.
    Adapun untuk mendapatkan kuota cek kesehatan gratis, Adita menyarankan agar masyarakat untuk segara mendaftarkan diri dalam aplikasi Satu Sehat.
    “Jadi nanti ada notifikasi bahkan sebulan sebelum jatuh hari ultahnya sudah diberitahukan Anda sudah berhak melakukan ini dari tanggal ini hingga tanggal sekian,” ujarnya.
    Sebagai informasi, cek kesehatan gratis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dimulai serentak hari ini, Senin (10/2/2025).
    Cek kesehatan gratis
    dilakukan Puskesmas dengan terlebih dulu mendaftar
    online
    melalui aplikasi Satu Sehat atau datang langsung ke Puskesmas bagi wilayah yang kesulitan internet.
    Program cek kesehatan gratis ini terbagi dibagi menjadi tiga jenis, yakni cek kesehatan gratis di hari ulang tahun, cek kesehatan gratis di sekolah, dan cek kesehatan gratis khusus.
    Cek kesehatan gratis sebagai kado ulang tahun yang berlaku hari ini, ditujukan untuk masyarakat berusia enam tahun ke bawah dan 18 tahun ke atas.
    Sementara anak berusia 7-17 tahun, baru bisa mengikuti cek kesehatan gratis pada Juli 2025, sesuai tahun ajaran baru dan dilakukan di sekolah masing-masing.
    Masyarakat dapat mendaftar cek kesehatan gratis melalui aplikasi Satu Sehat, WhatsApp layanan Kemenkes di nomor 0811 10500567, atau datang langsung ke Puskesmas terdekat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puskesmas Bisa Layani Peserta Cek Kesehatan Gratis yang Daftar Offline

    Puskesmas Bisa Layani Peserta Cek Kesehatan Gratis yang Daftar Offline

    Jakarta

    Puskesmas Pasar Minggu menjadi salah satu fasilitas kesehatan yang melayani Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dimulai per hari ini, Senin (10/2). Layanan ini diberikan bagi seluruh kelompok usia, dari bayi hingga lansia.

    Kepala Puskesmas Pasar Minggu Sri Rejeki Amelia mengungkapkan kuota pemeriksaan dibatasi 30 orang per hari.

    “Hari ini sudah ada delapan pendaftar melalui di Satu Sehat mobile. Jadi, 7 adalah usia dewasa yang satunya lansia,” tuturnya pada awak media, Senin (10/2/2025).

    Pendaftaran layanan CKG di Puskesmas Pasar Minggu bisa dilakukan secara online melalui aplikasi Satu Sehat dan WhatsApp juga dengan datang langsung atau offline. Amelia mengungkapkan pihak puskesmas akan menerima masyarakat bagi yang mau mendaftar langsung.

    “On the spot juga bisa. Mereka membawa KTP atau KK untuk bisa nanti kami bantu pendaftarannya,” kata Amelia.

    Selain itu, masyarakat yang mendaftar untuk layanan CKG juga dibedakan menggunakan stiker. Tanda tersebut diberikan dengan warna yang berbeda, sesuai dengan siklus hidupnya.

    “Itu sesuai dengan siklus hidupnya. Jadi, kalau misalnya dari bayi baru lahir warnanya pink atau merah muda. Kalau usia balita atau usia sekolah warnanya kuning, dewasa warna hijau, dan lansia warna biru,” jelas Amelia.

    Terpisah, Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes Azhar Jaya juga mengatakan puskesmas menyediakan pendaftaran offline untuk masyarakat yang ingin mengikuti program cek kesehatan gratis yang kuotanya disesuaikan di tiap lokasi. Warga yang ingin mendaftar cek kesehatan gratis secara langsung cukup membawa KTP.

    “(Cara daftar offline) bawa KTP ulang tahunnya. Cukup itu, cukup KTP aja. Enggak perlu (lampirkan BPJS) karena ini adalah kewajiban negara terlepas dari program BPJS walaupun nanti tindaklanjutnya pake BPJS,” ucap dia saat ditemui di Puskesmas Beji, Depok, Jawa Barat.

    (sao/kna)

  • Warga Cengkareng antusias ikut Program Cek Kesehatan Gratis

    Warga Cengkareng antusias ikut Program Cek Kesehatan Gratis

    Jakarta (ANTARA) – Warga Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, antusias mengikuti Program Cek Kesehatan Gratis yang dilaksanakan di Puskesmas setempat pada Senin.

    Warga bernama Hasan Basri (58) rela izin tidak masuk kerja untuk mengikuti program bagi warga yang berulang tahun tersebut.

    Hasan yang mengendarai sepeda motor sudah tiba di Puskesmas Cengkareng pada pukul 08.00 WIB. Dia pun langsung mengambil nomor antrean di fasilitas kesehatan tersebut.

    “Ane udah dari jam 8 pagi antre di sini. Saya antrean nomor 37. Sekarang aja udah jam 11.30 baru antrean 17,” kata Hasan.

    Hasan mengaku mengetahui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) ini dari pemberitaan di berbagai media termasuk media elektronik.

    “Ini baru pertama nih dicek keseluruhan. Biasanya mah cuma periksa tensi darah aja sama asam urat di apotek,” katanya.

    Dia mengaku antusias apalagi mengingat program tersebut gratis. “Soalnya kan kalau ngecek semua itu mahal bayarnya. Makanya nih mumpung ada yang gratis saya daftar,” ujarnya.

    Selain karena pernah mengalami operasi mata, kondisi tetangganya yang mengidap penyakit gagal ginjal di usia muda membuat Hasan Basri langsung tertarik untuk mengikuti program tersebut.

    “Tetangga saya yang suka minuman energi kena ginjal. Makanya pas saya nonton di TV ada pemeriksaan gratis, saya mau periksa biar bisa antisipasi,” kata dia.

    Hasan dibantu oleh anaknya untuk mendaftar melalui aplikasi SATUSEHAT. Namun, ia mengira pemeriksaan untuknya hanya bisa dilakukan hari ini.

    “Saya kan ulang tahunnya tanggal 8 Februari, hari Sabtu kemarin. Makanya langsung daftar di hari pertama karena takut enggak bisa kalau udah kelamaan,” kata Hasan.

    Ketika tiba di Puskesmas Cengkareng ternyata program tersebut bagi yang berulang tahun berlaku sampai H+30 dari hari ulang tahunnya.

    “Pas udah sampai sini baru tahu kalau bisa di hari lain asalkan belum lewat sebulan. Ya udah nanggung udah di sini, saya antre aja dah,” tuturnya.

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan kesiapan Puskesmas untuk melaksanakan Program CKG di seluruh Indonesia.

    Kesiapan tersebut berupa kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur Puskesmas, reagen (senyawa yang memfasilitasi reaksi untuk tes kesehatan) serta alat kesehatan lainnya.

    “Kami selalu mengadakan koordinasi dengan semua Puskesmas,” ujar Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Rizka Andalusia usai meninjau hari pertama Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Cengkareng, Jakarta, Senin.

    Koordinasi dilakukan meliputi berbagai hal termasuk kesiapan SDM. Kemudian infrastrukturnya, alat kesehatan maupun reagen dan penanganan bahan medis habis pakai.

    Selain itu, Rizka juga memastikan kesiapan anggaran program tersebut. “Semua kita lengkapi, ada yang dilengkapi dari anggaran dari Puskesmas. Mereka punya ada yang namanya APBD ataupun Banper, Bantuan Pemerintah dari pusat,” ungkap Rizka.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ingat! Batasan Cek Kesehatan Gratis 30 Hari Sejak Tanggal Ulang Tahun

    Ingat! Batasan Cek Kesehatan Gratis 30 Hari Sejak Tanggal Ulang Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memulai program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Program ini berlaku sejak ulang tahun peserta hingga 30 hari setelahnya. 

    Mengutip keterangan resmi Kementerian Kesehatan, program CKG disebut sebagai kalo ulang tahun dari negara kepada masyarakat yang dimulai pada Senin hari ini (10/2/2025). Adapun, pembatasan tersebut dilakukan agar masyarakat nantinya tak perlu menunggu lama untuk menikmati layanan tersebut.  

    “Masyarakat bisa mendapatkan CKG dalam kurun waktu mulai dari hari ulang tahun +30 hari. Hal ini diharapkan mempermudah masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan tanpa harus menunggu lama,” tulis keterangan resmi tersebut, yang dikutip Senin (10/2/2025). 

    Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Maria Endang Sumiwi juga menyebut bahwa program CKG hadir sebagai upaya preventif terhadap berbagai penyakit yang banyak terjadi di Indonesia.

    “Program cek kesehatan gratis ini diharapkan bisa memberikan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari bayi hingga lansia. Pemeriksaan kesehatan ini akan membantu masyarakat mengetahui kondisi kesehatannya,” tutur Endang, dikutip dari keterangan resmi. 

    Adapun, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati juga menyebut bahwa pelaksanaan CKG dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan usia. 

    “Ada kelompok muda 6 tahun, kemudian kelompok dewasa 18 sampai dengan 59 tahun, dan kelompok lansia. Itu adalah kelompok yang masuk ke kriteria cek kesehatan gratis ulang tahun,” jelasnya kepada wartawan, di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (10/2). 

    Nantinya, masing-masing kelompok akan memiliki pemeriksaan yang berbeda-beda. Contohnya seperti pemeriksaan antropometri (dimensi tubuh manusia), gula darah, kesehatan gigi, otot, HIV hingga deteksi dini untuk kanker. 

  • Cara Daftar dan Buat Akun SatuSehat Untuk Cek Kesehatan Gratis

    Cara Daftar dan Buat Akun SatuSehat Untuk Cek Kesehatan Gratis

    Jakarta

    Program cek kesehatan gratis (CKG) dimulai hari ini Senin (10/2/2025), serentak di seluruh puskesmas Indonesia, terkecuali bagi anak usia sekolah rentang 7 hingga 17 tahun. Inilah cara daftar dan buat akun SatuSehat untuk cek kesehatan gratis.

    Pemerintah menyesuaikan pemberian cek kesehatan gratis pada kelompok tersebut dengan periode ajaran baru Juli 2025.

    Program ini ditargetkan untuk 280 juta penerima dengan total anggaran mencapai Rp 4,7 triliun yang disiapkan pemerintah. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai bertemu Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Rabu 5 Februari 2025 lalu. Cek kesehatan gratis akan diberikan ketika masyarakat berulang tahun.

    Bagi yang berulang tahun, cek kesehatan bisa dilakukan mulai dari tanggal ulang tahunnya hingga sebulan berikutnya. Sementara itu, khusus untuk yang berulang tahun pada Januari, Februari, Maret, diperbolehkan melakukan cek kesehatan gratis hingga April 2025. Sebab, program ini baru berjalan pada pertengahan Februari.

    Cara Daftar Cek Kesehatan Gratis Ulang Tahun

    Dilansir dari laman Kemenkes, berikut cara untuk mendaftar cek kesehatan gratis yang bisa dilakukan masyarakat. Masyarakat bisa memilih tanggal pemeriksaan sesuai keinginan, mulai tanggal ulang tahun sampai 30 hari setelahnya.

    Berikut ini tiga cara daftar cek kesehatan gratis:

    1. Lewat Aplikasi SatuSehat

    Unduh dan buka aplikasi SatuSehat Mobile di App Store atau Play StoreLogin akun SatuSehat menggunakan email, nomor HP atau PINKlik “Periksa Kesehatan Gratis”Klik “Tiket Pemeriksaan”Klik “Buat Tiket Baru”, lalu isi dan lengkapi data diriSelanjutnya, pilih jadwal dan lokasi pemeriksaanJika sudah, periksa kembali data dan klik “Simpan”Pendaftaran berhasil dan mendapatkan tiket untuk ditunjukkan ke petugas saat pemeriksaan

    2. Lewat WhatsApp Kemenkes RI

    Simpan nomor WhatsApp Kemenkes 0811 10500567Ketik “Halo” atau “Hai” di kolom chat WhatsApp KemenkesNanti akan Muncul pesan balasan, lalu klik “Cek Kesehatan Gratis”Klik “Ya” untuk setuju melanjutkan pendaftaranPlih ‘SatuSehat Mobile’ untuk mendaftar lewa aplikasi SatuSehat MobileJika tidak punya aplikasi SatuSehat Mobile, klik “Tidak”, nanti akan diarahkan ke menu baru. Lalu ikuti langkah selanjutnyaSetelah itu tunggu untuk mendapatkan notifikasi tiket CKG untuk ditunjukkan saat pemeriksaan.

    3. Datang Langsung ke Puskesmas

    Mendatangi puskesmas setempat dengan membawa KTPDatangi langsung puskesmas terdekat sambil membawa KTPLalu, scan barcode daftar cek kesehatan gratis yang tersedia di puskesmasIsi formulir dengan lengkapKemudian, scan barcode skrining mandiri yang tersedia di puskesmasIsi data yang dimintaSelanjutnya, tunggu sesuai antrian yang berlaku di puskesmas.

    Daftar Pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis Ulang Tahun

    Berikut daftar apa saja yang diperiksa dalam program CKG yang disesuaikan dengan kategori usia, antara lain:

    1. Pemeriksaan untuk Bayi

    Deteksi dini pada bayi sangat penting, terutama untuk mencegah komplikasi serius. Beberapa penyakit yang bisa diperiksa, antara lain:

    Hipotiroid kongenitalPenyakit jantung bawaan kritisHiperplasia adrenal kongenitalDefisiensi G6PDPertumbuhan dan perkembanganIndera pendengaran dan penglihatanKelainan saluran empedu (hepar)Gigi dan mulut

    2. Pemeriksaan untuk Balita dan Anak Pra-Sekolah

    Kategori usia ini dapat menjalani delapan jenis pemeriksaan yang berfokus pada pertumbuhan, perkembangan, serta kesehatan indera dan gigi. Beberapa di antaranya:

    Indera pendengaranIndera penglihatanTalasemiaGigi dan mulutPertumbuhan dan perkembangan fisik

    3. Pemeriksaan untuk Remaja (Hingga Usia 18 Tahun)

    Pada usia remaja, pemeriksaan kesehatan bertujuan untuk memantau risiko penyakit kronis sejak dini. Jenis penyakit yang dapat diperiksa, antara lain:

    Diabetes melitusHipertensiAnemiaTalasemiaKesehatan jiwaKebugaran dan obesitas

    4. Pemeriksaan untuk Dewasa (18-39 Tahun)

    Pemeriksaan pada usia dewasa mencakup 14 jenis penyakit dan kondisi kesehatan, termasuk risiko penyakit serius seperti kanker. Beberapa di antaranya:

    Penyakit ginjal kronikFaktor risiko jantung dan strokeDiabetes melitusKanker payudaraKanker leher rahimOsteoporosis

    5. Pemeriksaan untuk Dewasa (40-59 Tahun)

    Pada usia ini, risiko penyakit degeneratif meningkat. Program ini menyediakan pemeriksaan untuk 18 jenis penyakit, di antaranya:

    KolesterolFaktor risiko strokePenyakit ginjal kronisKanker usus besarParu-paruKesehatan jiwa

    6. Pemeriksaan untuk Lansia (60 Tahun ke Atas)

    Bagi lansia, pemeriksaan kesehatan mencakup hampir semua organ tubuh, termasuk deteksi penyakit kronis dan degeneratif. Beberapa pemeriksaan yang tersedia:

    Diabetes melitusKolesterolPenyakit jantung dan risiko strokeKanker payudara, kanker leher rahim, dan kanker ususOsteoporosisGeriatri (perawatan kesehatan khusus lansia)

    Program cek kesehatan gratis ini bertujuan untuk mendeteksi penyakit lebih awal, sehingga bisa mencegah komplikasi yang lebih serius. Selain itu, deteksi dini juga membantu masyarakat menjalani gaya hidup sehat dan meningkatkan kualitas hidup di masa depan.

    Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk memeriksa kesehatan secara gratis di Puskesmas atau klinik terdekat. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan mengikuti program ini!

    Semoga membantu!

    (jsn/fay)