Warga yang Kesulitan Daftar Cek Kesehatan Gratis Bakal Dibantu Tim Puskesmas
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Puskesmas Duren Sawit menyiapkan tim untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendaftar
cek kesehatan gratis
melalui aplikasi Satu Sehat.
“Kita sudah mengedukasi sekuriti dan tim admin untuk mendaftarkan Satu Sehat di Puskesmas,” kata Kepala Puskesmas Duren Sunersi Handayani saat ditemui kompas.com, Selasa (11/2/2025).
Sunersi menjelaskan, banyak masyarakat yang mengalami kendala pendaftaran cek kesehatan gratis, salah satunya kelompok lanjut usia (lansia).
“Kendala itu pendaftaran bukan cuma lansia, terutama pada lansia tidak mengerti menggunakan
smart phone
,” tutur Sunersi.
Kuota masyarakat yang bisa melakukan
cek kesehatan gratis di Puskesmas
Duren Sawit berjumlah 30 orang.
Namun, pihak Puskesmas Duren Sawit tetap menerima masyarakat yang sudah datang, meski
kuota cek kesehatan gratis
sudah penuh.
“Jika ada kesulitan terhadap warga yang mengakses terutama lansia, silahkan datang saja ke Puskesmas Duren Sawit,” ujar Sunersi.
Sebagai informasi, program cek kesehatan gratis dari Kemenkes dimulai serentak, Senin, 10 Februari 2025.
Cek kesehatan gratis
dilakukan Puskesmas dengan terlebih dulu mendaftar online melalui aplikasi Satu Sehat atau datang langsung ke Puskesmas bagi wilayah yang kesulitan jaringan internet.
Program cek kesehatan gratis ini terbagi dibagi menjadi tiga jenis, yakni cek kesehatan gratis di hari ulang tahun, cek kesehatan gratis di sekolah, dan cek kesehatan gratis Khusus.
Cek kesehatan gratis sebagai kado ulang tahun yang berlaku hari ini, ditujukan untuk masyarakat berusia enam tahun ke bawah dan 18 tahun ke atas.
Sementara anak berusia 7-17 tahun, baru bisa mengikuti cek kesehatan gratis pada Juli 2025, sesuai tahun ajaran baru dan dilakukan di sekolah masing-masing.
Masyarakat dapat mendaftar cek kesehatan gratis melalui aplikasi online Satu Sehat, WhatsApp layanan Kemenkes di nomor 0811 10500567, atau datang langsung ke Puskesmas terdekat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Kemenkes
-
/data/photo/2025/02/11/67ab3a975233c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga yang Kesulitan Daftar Cek Kesehatan Gratis Bakal Dibantu Tim Puskesmas Megapolitan 11 Februari 2025
-
/data/photo/2025/02/11/67ab38e1a031e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hari Kedua Cek Kesehatan Gratis, Hanya Ada 6 Pasien di Puskesmas Palmerah Megapolitan 11 Februari 2025
Hari Kedua Cek Kesehatan Gratis, Hanya Ada 6 Pasien di Puskesmas Palmerah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Hanya enam orang yang mengikuti
Cek Kesehatan Gratis
(CGK) di Puskesmas Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (11/2/2025).
Angka itu menurun dibandingkan hari pertama pelaksanaan
Cek Kesehatan Gratis
yang digelar Senin (10/2/2025), di mana jumlah pasien mencapai belasan orang.
“Yang mendaftar ada delapan orang, tapi yang hadir enam,” kata Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Unit Kesehatan Perorangan (UKP) Puskesmas Palmerah, Mula Hutagaol saat ditemui di Palmerah, Selasa (11/2/2025).
Padahal, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan kuota 30 orang untuk mengikuti
Cek Kesehatan Gratis di puskesmas
setiap hari.
Mula mengatakan, salah satu kendala mereka adalah melakukan konfirmasi kehadiran ke peserta yang telah mendaftar program ini lewat aplikasi Satu Sehat.
Pasalnya, pihak Puskesmas tidak mendapatkan akses untuk bisa menghubungi pasien yang telah mendaftarkan diri melalui aplikasi milik Kemenkes itu.
“Kendalanya nomor kontak pasiennya tidak tertera. Jadi kalau kami mau konfirmasi kehadiran atau menyampaikan informasi untuk jam kedatangan, enggak bisa. Kecuali pasiennya pernah berobat ke sini,” tambah dia.
Mula menambahkan, pihak Puskesmas telah berupaya untuk menyebarkan informasi mengenai program Cek Kesehatan Gratis.
Dia menduga, sepinya pendaftar disebabkan karena masyarakat belum sempat melakukan cek kesehatan pada dua hari ini.
“Mungkin orang masih coba-coba, tapi belum sempat,” tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah memulai program pemeriksaan atau
cek kesehatan gratis
secara serentak pada Senin (10/2/2025).
Masyarakat dapat mengaksesnya di puskesmas terdekat, dengan terlebih dahulu mendaftar online melalui aplikasi Satu Sehat mobile atau datang langsung ke puskesmas bagi wilayah yang kesulitan internet.
Program
cek kesehatan gratis
ini terbagi menjadi tiga jenis, yakni CKG Ulang Tahun, CKG Sekolah, dan CKG Khusus.
Program yang dimulai hari ini adalah CKG ulang tahun yang ditujukan untuk masyarakat berusia 6 tahun ke bawah dan 18 tahun ke atas.
Sementara anak berusia 7-17 tahun, baru bisa mengikuti CKG pada Juli 2025, sesuai tahun ajaran baru dan dilakukan di sekolah masing-masing.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tidak Bernyawa di Kali Cengkareng Drain Jakarta – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sesosok mayat ditemukan di Kali Cengkareng Drain, Kelurahan Kali Angke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (9/2/2025).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, korban diduga mengakhiri hidupnya dengan melompat ke kali.
“Awal kejadian bahwa korban sehari sebelumnya pada Sabtu (8/2/2025) sekitar jam 08.00 WIB turun dari angkot,” ucap Ade Ary, dalam keterangannya, Selasa (11/2/2025).
Usai turun dari angkot, korban langsung menceburkan diri ke kali Cengkareng Drain dan tidak muncul kembali.
Tim BPBD Provinsi DKI Jakarta yang menerima laporan langsung melakukan pencarian.
Hingga akhirnya jenazah ditemukan pada Senin (10/2/2025) kemarin.
Untuk kepentingan penyelidikan, jenazah korban telah dibawa ke RS Polri guna dilakukan visum.
Belum diketahui secara pasti motif korban menceburkan diri. (Wartakota/Ramadhan LQ)
Catatan:
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
Juga bisa menghubungi Yayasan Pulih (021) 78842580 atau email lewat pulihfoundation@gmail.com.
Atau Call Center Halo Kemenkes 1500-567.
Selain itu, Kemenkes juga menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567. Anda bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.
-

Potret Menkes Bicara Rencana Kenaikan Iuran BPJS
Foto Health
Agung Pambudhy – detikHealth
Selasa, 11 Feb 2025 20:30 WIB
Jakarta – Menkes Budi Gunadi Sadikin ikuti raker dengan Komisi IX DPR. Dalam kesempatan itu, Menkes menegaskan pentingnya kenaikan tarif iuran BPJS Kesehatan.
-

Menkes Budi Gunadi Minta Iuran BPJS Kesehatan Naik Tahun Ini, Ini Alasannya – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan iuran BPJS Kesehatan sudah seharusnya naik tahun ini karena inflasi biaya kesehatan mencapai 15 persen setiap tahun.
Karenanya, besaran iuran BPJS kesehatan juga perlu disesuaikan agar terjaga keberlangsungan BPJS Kesehatan.
“Setiap tahun naiknya 15 persen, kan tidak mungkin uang yang ada sekarang itu bisa menanggung kenaikan yang 15 persen itu,” kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, pada Selasa (11/2/2025).
Budi menambahkan, iuran BPJS Kesehatan terakhir kali naik di tahun 2020 atau 5 tahun lalu.
Jika iuran BPJS kesehatan tidak disesuaikan, maka kondisi keuangan BPJS Kesehatan akan kritis dan tidak akan lagi mampu bertahan.
“Sama aja kita ada inflasi 5 persen, kita bilang gaji pegawai negeri, menteri nggak boleh naik selama 5 tahun, itu kan agak menyedihkan juga, kalau kita bilang ke karyawan kita, supir kita gaji nggak naik selama 5 tahun, pada inflasi 15 persen, kan nggak mungkin,” ucapnya.
Namun, Budi menyebut kenaikan iuran BPJS kesehatan tersebut harus dijalankan dengan adil tanpa menyasar masyarakat miskin.
Menurutnya, masyarakat miskin tetap mendapat bantuan pemerintah jika kenaikan iuran benar dilakukan.
“Nah kalau naik sekarang kita mesti adil, gimana caranya yang miskin jangan kena, itu tugasnya kita kan. Itu sebabnya yang miskin tetap akan di cover 100 persen, PBI (Penerima Bantuan Iuran). Yang akan naik artinya bebannya pemerintah, dan pemerintah nggak apa-apa secara konstitusi kan tugas kita,” ujarnya.
Budi mengatakan kenaikan iuran BPJS kesehatan bukanlah kebijakan populer, namun perlu segera diputuskan.
Sebab, jika dibiarkan tanpa ada kenaikan, dikhawatirkan kondisi ini justru berbahaya bagi BPJS Kesehatan dan masyarakat.
“Jadi memang ini bukan sesuatu yang populer, tapi somebody harus ngomong gitu kan, kalau enggak kita nanti di ujung-ujung meledak, malah bahaya,” ujarnya.
“Lebih baik kita bilang secara jujur, bahwa dengan kenaikan inflasi kesehatan 10-15 persen per tahun, sedangkan tarif BPJS yang nggak naik 5 tahun, itu kan nggak mungkin, jadi harus naik,” tandasnya.
Di sisi lain, Kemenkes akan mengubah sistem pembayaran klaim BPJS kesehatan ke rumah sakit.
Budi menjelaskan saat ini Indonesia menerapkan sistem INA-CBG’s dalam pembayaran klaim BPJS ke rumah sakit.
INA-CBG’S itu merupakan sistem pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) atas paket layanan yang didasarkan kepada pengelompokan diagnosis penyakit dan prosedur.
Budi mengatakan model INA-CBG’s yang diimpor dari Malaysia tidak sepenuhnya sesuai dengan kondisi di Indonesia, baik dari segi paket tarif maupun kecocokan dengan jenis layanan rumah sakit di tanah air.
“Kita mau ubah menjadi Indonesia DRG Group. Kenapa? Karena kita ambil INA-CBG’S kita ambil itu modelnya model Malaysia, kita import saja. Jadi, banyak yang belum cocok dengan kondisi di Indonesia dan juga paket-paketnya juga enggak cocok,” kata Budi.
-

PSI Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Bukti Prabowo dan Gibran Bekerja untuk Rakyat – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai dilaksanakannya program Cek Kesehatan Gratis (CKG) mulai Senin 10 Februari 2025 kemarin sebagai salah satu langkah terobosan dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
“Program CKG ini sangat bagus karena menggeser pola pikir dari mengobati menjadi mencegah. Ini satu lagi bukti nyata komitmen Pak Prabowo dan Mas Gibran untuk benar-benar bekerja demi rakyat,” kata Juru Bicara DPP PSI, Agus Herlambang, dalam keterangannya, Selasa (11/2/2025).
Agus menggarisbawahi, program CKG ini juga akan sangat membantu kalangan kurang mampu yang selama ini tidak bisa melakukan cek pemeriksaan kesehatan karena alasan biaya.
“Dengan digratiskan, mereka bisa mendeteksi lebih awal jika ada gangguan kesehatan. Tidak ada lagi kendala biaya,” lanjut Agus.
Sebelumnya, Pemerintah memulai program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) pada 10 Februari 2025. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (5/2/2025).
“Ini adalah program pemeriksaan kesehatan gratis. Diputuskan oleh beliau nanti tanggal 10 Februari ini sudah bisa jalan khusus puskesmas-puskesmas dan juga klinik-klinik,” kata Budi Gunadi.
Menurut Menkes, tidak akan ada acara seremonial pada saat dimulainya program tersebut nanti. Sama seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), Presiden bersama para menteri hanya akan meninjau proses pelaksanaannya saja di sejumlah lokasi.
“Nanti beliau sama seperti yang makan bergizi mau lihat di salah satu puskesmas,” katanya.
Menurut Menkes program PKG akan menyasar 280 juta orang secara bertahap. Program tersebut akan menyentuh warga mulai dari bayi hingga Lansia.
Pada tahap pertama, pemerintah menargetkan 50 juta orang menerima manfaat program ini.
“Mungkin enggak langsung 280 juta. Tahun pertama kalau kita dapat 50 juta saja sudah senang dan kita diharapkan naik terus,” tuturnya
Program akan dilakukan di fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas hingga klinik.
“Dilakukannya di mana? Di 10.000 Puskesmas dan 15.000 klinik yang sudah bekerja sama dengan BPJS,” tutupnya.
-

Menkes Targetkan Semua RS Terapkan Kelas Rawat Inap Standar pada Juni 2025 – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menargetkan, semua Rumah Sakit (RS) di Indonesia, mengimplementasikan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) sebagai pengganti Kelas I, II dan III dalam BPJS Kesehatan pada Juni 2025.
Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi IX DPR pada Selasa (11/2/2025).
“Juni ini kita harapkan semua rumah sakit sudah melaksanakan implementasi KRIS, dari 3.228 ada 115 rumah sakit yang kita tidak masuk kewajibannya untuk KRIS,” ujarnya.
“Ada 3.113, nah ini setengah-setengah lah ya swasta lebih banyak sediki, kemudian ada rumah sakit pemerintah,” imbuhnya.
Budi menegaskan, tujuan KRIS bukan untuk penghapusan kelas.
Namun untuk menghadirkan agar ada standar minimal untuk layanan kesehatan yang dapat diakses masyarakat.
“Jadi tujuan utamanya bukan dari sisi kelas tapi layanan kesehatannya minimal sama dan standarnya terpenuhi,” ucapnya.
Budi menjelaskan, ada 12 standar kriteria implementasi KRIS.
Menurut Budi, ada empat kriteria yang masih banyak belum terpenuhi.
Yakni ukuran pintu kamar mandi yang tidak muat dimasuki kursi roda, kelengkapan Nurse Call dan stop kontak, outlet oksigen di setiap tempat tidur dan ketersediaan kamar mandi di dalam ruangan.
“Yang agak memerlukan effort tapi menurut kita sangat manusiawi adalah pasang kamar mandi di dalam. Jadi kamar mandinya enggak ush ke luar karena yang bersangkutan kan udah pasien sakit. Kalau bisa kamar mandinya di dalam ruangan tempat tidur mereka, seperti hotel lah,” pungkasnya.
-

Begini Cara Daftar Cek Kesehatan Gratis Secara Offline, Mudah Dilakukan
Jakarta –
Pemerintah resmi meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi masyarakat sebagai hadiah ulang tahun, mulai Senin (10/2). Lantas, bagaimana cara daftar cek kesehatan gratis dari pemerintah?
Masyarakat yang berminat dapat segera melakukan pendaftaran untuk dapat mengikuti cek kesehatan gratis ini. Pendaftaran cek kesehatan gratis secara online bisa dilakukan melalui aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM) dan melalui chatbot WhatsApp Kemenkes RI di nomor 0811-1050-0567.
Lantas, bagaimana dengan cara daftar cek kesehatan gratis secara offline? Berikut informasinya.
Cara Mendaftar Secara Online
Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan, Kemenkes Setiaji menjelaskan masyarakat yang tak punya ponsel atau akses internet bisa datang langsung ke puskesmas setempat dengan membawa identitas KTP.
“Jadi ada satu cara lain, khususnya bagi yang sama sekali tidak memiliki HP, yaitu bisa langsung datang ke puskesmas dengan membawa identitas KTP,” kata dia, Jumat (7/2/2025).
Senada, PJ Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi juga menuturkan masyarakat yang datang secara langsung akan tetap dibantu pendaftaran dan pembuatan akun Satu Sehat oleh tenaga kesehatan di puskesmas setempat.
“Petugas puskesmas siap membantu dan tadi juga banyak yang dibantu sekian banyak warga yang cek kesehatan di Pulogadung,” ucap Teguh ketika meninjau pelaksanaan CKG di Puskesmas Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (10/2).
Berikut cara mendaftar cek kesehatan gratis langsung di puskesmas, seperti dikutip Instagram Kemenkes RI.
Datang puskesmas terdekatMembawa KTPScan barcode daftar cek kesehatan gratis yang tersedia di puskesmasIsi formulir dengan lengkapKemudian, scan barcode skrining mandiri yang tersedia di puskesmasIsi data yang dimintaSelanjutnya, tunggu sesuai antrian yang berlaku di puskesmas.
(suc/suc)
/data/photo/2025/02/11/67ab15253e796.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)