Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • Cegah Obesitas dan Tinggi Gula, Program Home Consumption Diluncurkan: Promosikan Gaya Hidup Sehat – Halaman all

    Cegah Obesitas dan Tinggi Gula, Program Home Consumption Diluncurkan: Promosikan Gaya Hidup Sehat – Halaman all

    Cegah Obesitas dan Tinggi Gula, Program Home Consumption Diluncurkan: Promosikan Gaya Hidup Sehat

    Willy Widianto/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan(Kemenkes), prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas telah mencapai 37,8 persen.

    Berbagai penyebab obesitas berasal dari pola makan, seperti asupan protein yang tidak mencukupi, konsumsi makanan manis yang tinggi, makanan instan, dan makanan cepat saji, terutama di daerah perkotaan.

    Guna mencegah hal tersebut kampanye ‘Home Consumption’ diluncurkan.

    Program bertujuan mempromosikan nutrisi seimbang dan gaya hidup yang lebih sehat di antara anggota keluarga Indonesia guna mendukung tujuan gaya hidup dan kesehatan mereka.

    Peluncuran program itu dilakukan dalam tajuk Herbalife Spectacular 2025 yang diadakan dari 7 hingga 9 Februari 2025, di Sentul International Convention Center (SICC) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Kampanye “Home Consumption” mencerminkan bahwa fondasi masyarakat yang sehat dimulai dengan kebiasaan dan pilihan yang dikembangkan di dalam rumah.

    Memberdayakan keluarga dengan alat dan pendidikan yang diperlukan untuk membangun kebiasaan hidup sehat.

    Director and General Manager of Herbalife Indonesia, Oktrianto Wahyu Jatmiko mengatakan kesuksesan hidup sehat dengan makanan penuh nutrisi bermula dari keluarga di rumah.

    “Kami menyadari peran keluarga, nutrisi, dan hidup aktif dalam mencapai tujuan pribadi dan kolektif, dan bahwa kesuksesan sejati dimulai di mana cinta, dukungan, dan perhatian tumbuh dari rumah,” kata Oktrianto, Kamis (13/2/2025).

    Kampanye ‘Home Consumption’ menampilkan serangkaian program seperti lokakarya nutrisi dan kebugaran, dukungan masyarakat melalui Nutrition Clubs, dan acara komunitas lainnya yang dirancang untuk menginspirasi hidup aktif dan sehat di seluruh Indonesia.

    Direktur Bina Usaha Perdagangan, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Septo Soepriyatno melalui pesan virtual di acara tersebut, memberikan apresiasi kepada Herbalife Indonesia atas kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagai penyumbang penjualan terbesar dalam industri penjualan langsung pada tahun 2023.

    “Bahwa kampanye “Home Consumption” mencerminkan pemahaman kami bahwa fondasi masyarakat yang sehat dimulai dengan kebiasaan dan pilihan yang dikembangkan di dalam rumah,” ujarnya.

  • Kolaborasi Percepatan Penanganan Pandemi, Bio Farma Terima Kunjungan dari CEO CEPI

    Kolaborasi Percepatan Penanganan Pandemi, Bio Farma Terima Kunjungan dari CEO CEPI

    JABAR EKSPRES – Bio Farma, induk holding BUMN Farmasi Bio Farma Group menerima kunjungan dari Chief Executive Officer (CEO) Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) serta Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, yang diwakili oleh Direktur Ketahanan Kefarmasian & Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Jeffri Ardiyanto yang diterima oleh Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya beserta jajaran Direksi Bio Farma dan juga Komisaris Utama Bio Farma, Tugas Ratmono dan jajaran Komisaris pada tanggal 11 Februari 2025 di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung.

    Kunjungan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari investasi yang telah dilakukan oleh CEPI kepada Bio Farma untuk implementasi produksi vaksin mRNA, terkait percepatan penanggulangan pandemi melalui teknologi produksi vaksin terkini viral vector dan mRNA Indonesia

    Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI yang diwakili oleh Direktur Ketahanan Kefarmasian & Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Jeffri Ardiyanto menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kemenkes RI memberikan dukungan dalam penanggulangan pandemi diantaranya dengan penyediaan vaksin.

    “Pemerintah Indonesia memberi dukungan terhadap Bio Farma dalam rangka penyediaan vaksin untuk mempertahankan ketahanan kesehatan di dalam negeri serta memberikan kontribusi positif pada kesehatan di tingkat global. Kami apresiasi kolaborasi yang baik antara CEPI, serta Bio Farma.” Kata Jeffri.

    Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, menyampaikan bahwa merupakan suatu kehormatan dan keistimewaan bagi Bio Farma untuk mendapat kepercayaan dari CEPI dalam upaya memerangi potensi ancaman pandemi di masa depan.

    “Kunjungan hari ini merupakan bukti dari kemitraan yang kuat antara Bio Farma dan CEPI, sebuah kolaborasi yang dibangun atas dasar kesamaan visi: memastikan keamanan kesehatan global melalui inovasi dan kesiapsiagaan. CEPI telah menjadi mitra strategis dalam perjalanan kami untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi pandemi. Pelajaran yang dipetik dari tantangan kesehatan global baru-baru ini telah memperkuat urgensi membangun ekosistem yang lebih tangguh dan responsif untuk pengembangan vaksin. Kami menyadari bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tentang bereaksi terhadap krisis, tetapi secara proaktif mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk merespons dengan cepat dan efektif terhadap ancaman yang muncul.” papar Shadiq.

  • VIDEO Menko PMK Pratikno Ulang Tahun ke-63, Ikut Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Gambir – Halaman all

    VIDEO Menko PMK Pratikno Ulang Tahun ke-63, Ikut Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Gambir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno merayakan ulang tahunnya yang ke-63 pada hari ini, Kamis (13/2/2025).

    Momen spesial ini ia manfaatkan dengan mengikuti program Cek Kesehatan Gratis, sebuah inisiatif pemerintah yang diperuntukkan bagi masyarakat yang berulang tahun.

    Pratikno menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Gambir, Jakarta.

    Sebagai informasi, Cek Kesehatan Gratis merupakan program baru dari pemerintah yang memberikan layanan pemeriksaan kesehatan tanpa biaya bagi warga yang berulang tahun.

    Pratikno tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB setelah sebelumnya mendaftar secara online melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile (SSM).

    PERIKSA KESEHATAN GRATIS – Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi seluruh masyarakat di hari ulang tahun dimulai per 1 Februari 2025. Bisa disimak aturan dan tata cara bagi yang ingin memanfaatkan program ini. TRIBUNNEWS/SRIHANDRIATMO MALAU/BAYU PRIADI (TRIBUNNEWS/BAYU PRIADI)

    Ia menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam.

    Setelah pemeriksaan selesai, Pratikno langsung menerima hasil rekam medisnya.

    “Saya baru saja selesai pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas Gambir.”

    “Jadi seperti ini saya tunjukkan, ini sudah langsung memperoleh hasilnya,” ujar Pratikno, sambil menunjukkan dokumen hasil pemeriksaan.

    “Jadi tadi saya sudah menjalani cek kesehatan gratis ini mulai dari awal, ya pendaftaran sudah dilakukan secara digital,” ujar Pratikno.

    Dalam layanan Cek Kesehatan Gratis ini, Pratikno menjalani berbagai pemeriksaan kesehatan, termasuk tes darah, EKG (Elektrokardiografi), serta pemeriksaan mata, gigi, dan daya ingat. 

    Bahkan ia mengaku diminta menggambar bentuk jam dengan menunjukkan posisi jarum pada pukul 08.45 WIB.

    “Kalau jam 08.45 itu jarumnya ada di mana?”

    “Karena ini kan kategori untuk lansia ya.”

    “Cek memori, cek stabilitas fisik, kaki selain berjalan juga berdiri di satu kaki dan lain-lain.”

    “Jadi ini pemeriksaan yang sangat-sangat lengkap,” katanya.

    Pratikno juga menunjukkan struk pemeriksaan yang diterimanya dan menegaskan layanan ini diberikan secara cuma-cuma.

    “Saya memperoleh struk catatan, ini pemeriksaan antrian nomor berapa.” 

    “Terus di bawahnya ada biayanya, Rp-nya, Rupiahnya 0, karena dibayar oleh negara,” tutur mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) di era Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi).

    Ia menyebut program Cek Kesehatan Gratis sebagai kado dari pemerintah untuk masyarakat Indonesia dan mengajak warga yang berulang tahun untuk memanfaatkannya.

    “Ini adalah hadiah ulang tahun dari negara, dari pemerintah, dari Pak Presiden dan Wapres untuk seluruh warga Indonesia,” ujarnya.

    Selama pemeriksaan, Pratikno turut didampingi oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Juru Bicara PCO Prita Laura, serta Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Maria Endang Sumiwi. (Tribunnews/Fahdi/Geok Mengwan/Malau)

  • Cek Kesehatan Gratis saat Hari Ulang Tahun, Menko PMK Pratikno Tunjukkan Struk Pembayaran Rp0 – Halaman all

    Cek Kesehatan Gratis saat Hari Ulang Tahun, Menko PMK Pratikno Tunjukkan Struk Pembayaran Rp0 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno berulang tahun ke-63 tahun pada hari ini, Kamis (13/2/2025).

    Momentum ulang tahun ini dimanfaatkan Pratikno untuk mengikuti Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Gambir, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

    Cek Kesehatan Gratis merupakan program baru Pemerintah yang diberikan kepada masyarakat yang berulang tahun.

    Pratikno tiba di Puskesmas Gambir pada pukul 08.30 WIB. Dirinya mengaku telah mendaftar secara online pada platform SATUSEHAT Mobile (SSM).

    Pemeriksaan kesehatan yang dijalani Pratikno dilaksanakan selama kurang lebih 2 jam.

    Setelah menjalani pemeriksaan, Pratikno mendapatkannya hasil rekam medis dirinya.

    “Jadi saya baru saja selesai pemeriksaan kesehatan gratis atau cek pemeriksaan, cek kesehatan gratis di puskesmas Gambir. Jadi seperti ini saya tunjukkan, ini sudah langsung memperoleh hasilnya,” ujar Pratikno.

    Dalam Cek Kesehatan Gratis itu, Pratikno menjalani pemeriksaan darah, EKG (Elektrokardiografi), dan diagnosa lainnya.

    “Jadi tadi saya sudah menjalani cek kesehatan gratis ini mulai dari awal, ya pendaftaran sudah dilakukan secara digital,” ujar Pratikno.

    Pratikno juga menunjukkan struk atau tanda bukti pembayaran. 

    “Saya memperoleh struk catatan, ini pemeriksaan antrian nomor berapa, terus dibawahnya ada RP-nya. RP-nya rupiahnya 0, karena dibayar oleh negara,” tambahnya.

    Menurut Pratikno, dirinya menjalani pemeriksaan darah, mata, gigi, dan memori.

    Dalam pemeriksaan itu, Pratikno bahkan mengaku diminta untuk menggambar jam.

    “Kalau jam 08.45 itu jarumnya ada di mana, karena ini kan kategori untuk lansia ya. Cek memori, cek stabilitas fisik, kaki selain berjalan juga berdiri di satu kaki dan lain-lain. Jadi ini pemeriksaan yang sangat-sangat lengkap,” katanya.

    Pratikno mengatakan Cek Kesehatan Gratis merupakan kado dari Pemerintah untuk masyarakat Indonesia.

    Dirinya mengajak masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan Cek Kesehatan Gratis ini.

    “Ini adalah hadiah ulang tahun dari negara, dari pemerintah, dari Pak Presiden dan Wapres untuk warga negara Indonesia,” katanya.

    Dalam pemeriksaan gratis ini, Pratikno didampingi oleh Wamenkes Dante Saksono Harbuwono, juru bicara PCO Prita Laura, dan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Maria Endang Sumiwi.

     

  • Cara Daftar dan Dapat Tiket Cek Kesehatan Gratis, Ikuti Panduan Ini – Halaman all

    Cara Daftar dan Dapat Tiket Cek Kesehatan Gratis, Ikuti Panduan Ini – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Bingung mau ikut program Cek Kesehatan Gratis (CKG), ada tiga cara untuk daftar dan dapat tiket cek kesehatan gratis.

    Masyarakat yang ingin cek kesehatan gratis bisa mendaftar dan dapat tiket melalui sistem online dan langsung datang ke puskesmas.

    Pemeriksaan kesehatan kni  sudah bisa dirasakan masyarakat mulai Senin 10 Februari 2025.

    Cek kesehatan gratis bisa dilakukan di puskemas maupun klinik yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI).

    Melalui deteksi yang lebih awal, diharapkan meningkatkan angka kesembuhan pada penyakit seperti jantung dan kanker, serta menurunkan angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut.

    Berikut tiga cara cara daftar dan dapat tiket cek kesehatan gratis:

    1. Lewat Aplikasi SATUSEHAT Mobile

    CARA DAFTAR CKG – Seorang warga sedang membuka aplikasi SATUSEHAT Mobile pada Rabu (12/2/2025). Masyarakat yang ingin cek kesehatan gratis bisa mendaftar dan dapat tiket melalui sistem online maupun datang langsung ke puskesmas. Ada tiga cara untuk daftar dan dapat tiket cek kesehatan gratis. (Tribunnews.com/Rina Ayu)

    Buka aplikasi SATUSEHAT Mobile

    Login menggunakan email,nomor HP, PIN atau biometrik;

    Masuk ke menu Cek Kesehatan Gratis;

    Pilih Tiket Pemeriksaan

    Tekan tombol Buat Tiket Baru

    Isi dan lengkapi data diri

    Pilih jadwal dan lokasi pemeriksaan
    Periksa kembali data dan tekan

    Simpan jika sudah benar

    Pendaftaran berhasil dan tiket akan muncul

    Tunjukkan nomor tiket ke petugas kesehatan saat
    datang ke Puskesmas

    2. Melalui WhatApp Chatbot Kemenkes

    CEK KESEHATAN GRATIS – Tangkap layar akun Instagram @kemnaker yang diambil pada Selasa (11/2/2025). Bagaimana tahapan cek kesehatan gratis? (Tangkap layar akun Instagram @kemnaker)

    Ketik Halo / Hi ke nomor WhatsApp Chatbot Kemenkes RI 0811 10 500 567

    Pilih tombol Cek Kesehatan Gratis

    Pilih YA untuk melanjutkan pendaftaran CKG

    Pilih TIDAK untuk kembali ke laman utama

    Ikuti arahan langkah selanjutnya dengan klik link yang diberikan

    Isi formulir dengan lengkap

    Setelah selesai, nantikan notifikasi sesuai tanggal kehadiran yang sudah dipilih

    3. Daftar Langsung ke Puskesmas

    CEK KESEHATAN GRATIS – Pasien yang sedang menunggu giliran masuk untuk cek kesehatan gratis di Puskesmas Kecamatan Palmerah, Kota Jakarta Barat mencoba berfoto untuk kenang-kenangan dan upload ke media sosial, Rabu (12/2/2025). (Tribunnews/Gabriela Irvine Dharma)

    Daftar langsung ke Puskesmas terdekat

    Pastikan membawa KTP/KK/BPJS/KIA

    Pindai QR Code Daftar Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas

    Isi formulir dengan lengkap  Pindai QR Code Skrining Mandiri di Puskesmas dan isi skrining

    Setelah selesai, pemeriksaan akan dilakukan sesuai antrian.

    Masyarakat bisa memilih jadwal cek kesehatan gratis mulai dari tanggal ulang tahun sampai 30 hari setelahnya.

  • RI Catat Kematian Pneumonia Tertinggi pada 2024, Terbanyak di 5 Kelompok Ini

    RI Catat Kematian Pneumonia Tertinggi pada 2024, Terbanyak di 5 Kelompok Ini

    Jakarta

    Kasus pneumonia di Indonesia meningkat signifikan pada 2024, total ada 2.136 orang yang jatuh sakit. Kementerian Kesehatan RI menyebut kenaikan kasus juga disebabkan penambahan pemeriksaan. Dari semula hanya 15 site sentinel severe acute respiratory infection (SARI) yang melapor, pada 2024 tercatat tambahan 20 site sentinel SARI, dengan total 35 pelaporan site.

    Tren kenaikan terpantau masih konsisten terjadi seiring dengan pola musiman di penghujung tahun hingga awal tahun. Angka kematian pada 2024 juga relatif tinggi, nyaris 50 persen dari total kasus pneumonia, yakni 1.264 jiwa.

    Tren kematian meningkat empat kali lipat berdasarkan catatan Kemenkes RI pada 2022 dengan ‘hanya’ 264 jiwa dan pada 2023 sebanyak 330 kasus meninggal.

    “Tren kematian pneumonia nampak meningkat pada Januari 2024. Dari 39 kasus yang meninggal, beberapa di antaranya memiliki komorbid,” beber laporan Kemenkes RI seperti yang dilihat detikcom, Kamis (13/2/2025).

    Adapun daftar komorbid yang diidap pasien di antaranya:Diabetes (28 persen)Kardiovaskular (18 persen)PPOK (13 persen)Tuberkulosis (7 persen)Komorbid lain termasuk kelainan hematologis dan hati kronis (2-5 persen)

    Risiko kematian juga meningkat pada kelompok lansia. Sebanyak 46 persen dari total kematian pneumonia adalah lansia.

    Imbauan Kemenkes RI

    Kemenkes RI mengimbau masyarakat tidak panik, lantaran pneumonia merupakan penyakit yang bisa dicegah dan diobati. Sebaiknya, mulai melakukan sejumlah langkah pencegahan untuk terhindar dari kemungkinan jatuh sakit.

    Melakukan perilaku hidup bersih dan sehatImunisasi Bacillus Calmette Guerin (BCG), Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT), Haemophilus influenzae type B (HiB), campak, Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), influenzaRumah sehat dengan ventilasi dan pencahayaan rumah yang bagusMenghindari asap rokok dan asap lain di dalam rumahMenggunakan masker jika sakit fluMenghindari kerumunanMencuci tangan dengan sabun dan air mengalirMenerapkan etika batuk dan bersin, seperti menutup mulut atau hidung jika batuk dan bersin.

    (naf/suc)

  • Cara Daftar Cek Kesehatan Gratis di Aplikasi Satu Sehat

    Cara Daftar Cek Kesehatan Gratis di Aplikasi Satu Sehat

    Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi menyelenggarakan program Cek Kesehatan Gratis ulang tahun pada Senin (10/2). 

    Selain program ulang tahun, pemerintah akan menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan sekolah akan direncanakan di Juli mendatang. Program cek kesehatan gratis ditujukan untuk ibu hamil dan balita.

    Untuk bisa mengikuti program ini, masyarakat harus melakukan proses pendaftaran. Prosesnya bisa dilakukan secara online melalui aplikasi Satu Sehat.

    Bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan program ini, berikut cara daftar cek kesehatan gratis di aplikasi Satu Sehat.

    Syarat cek kesehatan gratis

    Sebelum mengetahui cara daftar cek kesehatan gratis di aplikasi Satu Sehat, terdapat beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan. Berikut syarat cek kesehatan gratis.

    Warga negara Indonesia (WNI). Mengunduh dan mendaftar di aplikasi Satu Sehat Mobile. Membawa identitas diri, seperti KTP, KIA, atau KK saat mendatangi puskesmas atau klinik kesehatan yang menyelenggarakan programnya. Masyarakat dapat berkunjung ke penyelenggara program cek kesehatan gratis maksimal 30 hari setelah hari ulang tahun (H+30). Pasien anak-anak dan lanjut usia disarankan datang dengan pendamping.

    Cara daftar cek kesehatan gratis di aplikasi Satu Sehat

    Satu Sehat menjadi aplikasi yang bisa dipakai masyarakat untuk bisa mendaftarkan diri di program cek kesehatan gratis. Anda dapat mengunduh aplikasi di Play Store atau App Store. Berikut langkah-langkah yang bisa diikuti dengan mudah.

    Buka aplikasi Satu Sehat yang sudah dipasang ke perangkat Anda. Izinkan aplikasi untuk mengakses lokasi dan kamera. Lakukan daftar atau login akun dengan email, nomor telepon, atau identitas kependudukan digital. Pada halaman utama, pilih menu Periksa Kesehatan Gratis. Klik Tiket Pemeriksaan. Masukan data diri Anda secara lengkap. Pastikan data yang dimasukkan sudah benar Silakan pilih jadwal dan lokasi pemeriksaan yang diinginkan. Cek lokasinya mudah untuk diakses dari tempat tinggal Anda. Klik Simpan. Tiket cek kesehatan gratis akan diterbitkan dan dapat dibawa ketika hari pemeriksaan. Klik Lihat Detail dan Isi Skrining untuk menyelesaikan proses pendaftaran. Proses pendaftaran cek kesehatan gratis telah berhasil dilakukan.

    Menawarkan berbagai jenis pemeriksaan

    Program cek kesehatan hadir untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dan mengurangi beban penyakit yang dapat dicegah. Selain itu, cek kesehatan gratis menjawab kebutuhan mendesak terkait tingginya angka kematian dari penyakit yang seharusnya bisa dicegah.

    Pemeriksaan kesehatan ini meliputi berbagai jenis penyakit yang bisa dicegah sedini mungkin melalui deteksi.

    “Kita telah memetakan beban penyakit berdasarkan siklus hidup masyarakat Indonesia, mulai dari bayi, balita, remaja, dewasa, hingga lansia,” ungkap Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas dr. Maria Endang Sumiwi dalam konferensi pers pada Jumat (7/2) di gedung Kemenkes.

    Lebih lanjut, ada berbagai jenis pemeriksaan yang difasilitasi lewat program satu ini. Mulai dari skrining kekurangan hormon, pemeriksaan indera, tekanan darah, risiko jantung, kanker, hingga kesehatan mental.

    Adanya aplikasi Satu Sehat Mobile sangat membantu masyarakat dalam proses pendaftarannya tanpa harus antre di puskesmas.

    “Untuk mendaftar, masyarakat hanya perlu mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile. Setelah mengunduh aplikasi, mereka akan menemukan fitur CKG (Cek Kesehatan Gratis) yang aktif mulai besok (10/2). Sebelum menggunakan fitur ini, pastikan untuk mengisi profil di aplikasi tersebut,” kata Setiaji, Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan. 

    Itu dia syarat dan cara daftar cek kesehatan gratis di aplikasi Satu Sehat yang bisa dijadikan sebagai petunjuk pendaftarannya. Semoga membantu dan selamat mencoba!

  • Vaksin Jadi Cara Hindari Pneumonia, Penyakit yang Sebabkan Barbie Hsu Meninggal, Kapan Jadwalnya? – Halaman all

    Vaksin Jadi Cara Hindari Pneumonia, Penyakit yang Sebabkan Barbie Hsu Meninggal, Kapan Jadwalnya? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

     

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Pneumonia mewabah di Jepang. Penyakit ini bahkan sudah memakan korban. Artis pemain film Meteor Garden Barbie Hsu meninggal usai terinfeksi pneumonia.

    Vaksinasi menjadi salah satu cara pencegahan untuk membentengi diri dari Pneumonia.

    Mereka yang berisiko tinggi seperti anak dibawah dua tahun, lansia maupun orang dengan komorbid, disarankan untuk melengkapi diri dengan vaksinasi pneumonia maupun influenza saat menuju daerah wbah Pneumonia. 

    Vaksinasi pneumonia penting diberikan kepada anak dan orang dewasa.

     
    Pneumonia merupakan kondisi di mana paru mengalami peradangan akibat infeksi bakteri maupun virus.

     

    Penyakit ini bisa menginfeksi siapa saja, namun bisa beresiko fatal jika dialami lansia dan anak-anak.

    Diserang pneumonia, Barbie Hsu Meningal, Fenita Arie sembuh

    BARBIE HSU MENINGGAL – Tangkapan layar dari BBC pada Senin (3/2/2025) menampilkan foto aktris Taiwan Barbie Hsu. Jasad Barbie Hsu akan dikremasi di Jepang dan abunya akan dikembalikan ke Taiwan, setelah meninggal karena pneumonia usai berlibur ke Jepang. (Tangkap layar BBC)

    Sebelumnya, artis serial televisi Meteor Garden Barbie Hsu meninggal dunia saat berlibur ke Jepang. Ia tutup usia akibat komplikasi influenza yang berujung pneumonia.

    Selain Barbie Hsu, artis dan presenter Fenita Arie juga mengalami hal serupa sepulangnya ia dan suami Arie Untung dari Jepang.

    Fenita Arie didiagnosis pneumonia. Ia sempat mengalami kondisi kesehatan yang menurun.

    Fenita kini sudah dinyatakan sembuh dan kembali beraktivitas, setelah sempat dirawat di RS.

    “Alhamdulillah, sejak pulang dari Jepang tanggal 10, mimi masuk rumah sakit baru bisa beraktivitas hari Sabtu lalu dengan diagnosis pneumonia, padahal nggak pernah ada riwayat,” tulis Arie Untung dalam unggahannya.

    “Bulan lalu aku juga dirawat dengan diagnosis yang sama, ketika melihat berita Barbie Hsu meninggal dengan penyakit yang sama bahkan belum sempat kembali ke negaranya, bikin kita bersyukur atas segala nikmat kesembuhan ini,” lanjut postingan tersebut.

    Kapan vaksin pneumonia diberikan? Simak jadwalnya

    Lalu kapan jadwal pemberian vaksin pneumonia untuk anak dan orang dewasa?

     

    Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya dr. Rania Imaniar mengatakan, ada perbedaan jadwal pemberian vaksin pneumonia berdasarkan kelompok usianya.

    Ilustrasi vaksin (Freepik)

    Pada anak vaksin pneumonia diberikan pada usia kurang dari 1 tahun akan mendapatkan 3 dosis vaksin pneumonia, dengan jadwal vaksinasi pertama saat anak berusia 2 bulan, kemudian dosis ke-2 saat anak berusia 4 bulan, dan dosis terakhir pada saat anak berusia 6 bulan.

     

    Vaksin untuk dosis pengulangan diberikan pada saat anak menginjak usia 12–15 bulan.

     

    Sementara pada orang dewasa vaksin pneumonia diberikan dalam 2 tahap.

     

    Vaksin pneumonia yang pertama diberikan adalah vaksin jenis PCV, sedangkan vaksin pneumonia jenis PPV diberikan dengan jeda waktu 1 tahun setelah pemberian vaksin PCV.

     

    “Selain vaksinasi, upaya pencegahan yang tepat adalah dengan menerapkan pola hidup sehat yakni dengan kebiasaan mencuci tangan, menghindari paparan asap rokok, serta mengonsumsi makanan bergizi,” kata dia dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Rabu (12/2/2025).

     

    Persiapan Sebelum Vaksinasi

    Sebelum mendapatkan vaksin pneumonia, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi.

     

    Ini untuk mengetahui riwayat kesehatan, termasuk obat dan suplemen yang rutin dikonsumsi, alergi, maupun adanya keluhan maupun alasan khusus melakukan vaksin ini.

     

    Bagi pasien wanita, status kehamilan, seperti sedang merencanakan kehamilan, hamil, maupun menyusui.

     

    Riwayat kesehatan keluarga juga perlu diinformasikan, terutama menyangkut riwayat alergi dan kelainan perdarahan, maupun autoimun.

     

    Pasien sebaiknya menginformasikan jika memiliki salah satu kondisi yang merupakan kontraindikasi vaksin pneumonia seperti memiliki riwayat alergi, bahkan anafilaksis, setelah mendapatkan vaksin pneumonia ataupun memiliki riwayat alergi dengan salah satu komponen vaksin, atau vaksin yang mengandung difteri toksoid

     

    Efek Samping Vaksin Pneumonia

    Sama seperti pemberian vaksin lain, vaksin pneumonia juga dapat menyebabkan beberapa efek samping, dari yang ringan hingga yang berat. 

    Berikut ini adalah beberapa contoh efek samping yang mungkin terjadi.

     

    Seperti demam ringan, nyeri atau sakit, bengkak, dan kemerahan di area penyuntikan vaksin yang akan membaik dalam 2-3 hari setelah vaksin diberikan, menggigil, tidak nafsu makan, nyeri otot atau pegal-pegal, sakit kepala, hingga anafilaksis atau reaksi alergi berat

     

    “Umumnya efek samping setelah vaksin pneumonia ini akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 2-3 hari. Jika keluhan yang terjadi setelah mendapatkan vaksin tidak kunjung membaik dalam 3 hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter,” ujar dokter yang sekaligus menjadi staf pengajar bidang studi Infeksi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

     

    Vaksin Pneumonia untuk Jamaah Haji dan Umrah

    Vaksinasi pneumonia juga sering kali diberikan pada para calon jamaah haji dan umroh sebelum keberangkatan.

     

    Meskipun bukan merupakan salah satu vaksinasi wajib untuk beribadah haji dan umroh, vaksinasi pneumonia dapat membantu melindungi kesehatan para jemaah, sehingga ibadah dapat tetap dilakukan dengan optimal.

     

    Jenis Vaksin Pneumonia

    Terdapat 2 jenis vaksin pneumonia yang tengah beredar, yang sama-sama efektif untuk mencegah infeksi akibat bakteri pneumokokus. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya:

    1.       Pneumococcal conjugate vaccine (PCV)

    Vaksin ini mencegah radang paru-paru yang disebabkan oleh 13-15 jenis bakteri pneumokokus. Vaksin pneumonia jenis ini diberikan pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang berisiko terinfeksi.

    2.       Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPSV23)

    Vaksin ini akan memberikan perlindungan terhadap 23 jenis bakteri penyebab pneumonia. Umumnya jenis vaksin pneumonia ini diberikan pada perokok aktif, lansia, orang dewasa, maupun anak yang berusia lebih dari 2 tahun.

     
    Imbaun Kemenkes 

    Kasus pneumonia di Jepang meningkat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) beri imbauan bagi warga negara Indonesia yang ingin berlibur ke negara matahari terbit itu.

    Juru bicara Kemenkes drg Widyawati berpesan bagi WNI yang ingin melancong ke Jepang untuk selalu berperilaku hidup sehat dan bersih.

    “Himbauannya selalu menjaga kesehatan, berperilaku hidup bersih dan sehat. Tidak ada pelarangan ke Jepang tetapi intinya adalah jaga kesehatan,” kata dia saat ditemui di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

    Bagi mereka yang berisiko tinggi seperti anak dibawah dua tahun, lansia maupun orang dengan komorbid, disarankan untuk melengkapi diri dengan vaksinasi pneumonia maupun influenza.

    Juga rutin mencuci tangan dengan sabun untuk membantu mencegah kuman yang dapat menyebabkan pneumonia.

    Melalui pola hidup yang sehat maka bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam mencegah pneumonia.

    Jika mungkin, hindari kontak dekat dengan orang yang sakit, terutama mereka yang memiliki infeksi saluran pernapasan.

    “Jadi kembali lagi menjaga kesehatan, untuk mengantisipasi penyakit itu. Lakukan persiapan diri ketika hendak berpergian ke luar negeri,” ungkap dia.

     

  • Kepala Puskesmas Palmerah Jakarta Keluhkan Aplikasi SatuSehat Sering Eror – Halaman all

    Kepala Puskesmas Palmerah Jakarta Keluhkan Aplikasi SatuSehat Sering Eror – Halaman all

    Syukur menjelaskan, bahwa setiap harinya disediakan kuota untuk 30 pasien yang ingin melakukan cek kesehatan gratis.

    Tayang: Kamis, 13 Februari 2025 02:56 WIB

    Tribunnews/Gabriela Irvine Dharma

    GEDUNG PUSKESMAS PALMERAH – Puskesmas
    Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Puskesmas ini menjadi salah satu lokasi program cek kesehatan gratis. 

    ​Laporan Gabriela Irvine Dharma

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Puskesmas Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat telah melakukan persiapan dengan sangat matang saat menyambut program baru, yakni cek kesehatan gratis (CKG).

    “Persiapan (kami) sudah cukup jauh, kami sering rapat dengan Dinas Kesehatan terkait dengan pelaksanaan (program) ini. Selain itu, simulasi juga telah dijalankan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga,” kata ​Kepala Puskesmas di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Syukur ​Pelianus(55), Rabu(12/2/2025).

    Sumber daya, sarana dan prasarana pun turut dipersiapkan. Salah satunya dengan menyediakan loket khusus untuk pendaftaran cek kesehatan gratis.

    “Kami juga membuat tempat pemeriksaan khusus bagi pasien yang hendak melakukan cek kesehatan gratis,” kata Syukur.

    Selama melakukan persiapan, Syukur menyampaikan bahwa tidak banyak kendala yang mereka hadapi. Hanya saja, aplikasi SatuSehat terkadang mengalami gangguan. Namun, selebihnya semua dapat diatasi dan berjalan dengan lancar.

    Syukur menjelaskan, bahwa setiap harinya disediakan kuota untuk 30 pasien yang ingin melakukan cek kesehatan gratis.

    Bagi mereka yang berminat, dapat mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi SatuSehat atau melalui chat bot kemenkes atau datang ke puskesmas dan mengisi QR Code yang telah tersedia.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Iuran BPJS Kesehatan Disebut Bakal Naik, Berikut Penjelasan Menkes

    Iuran BPJS Kesehatan Disebut Bakal Naik, Berikut Penjelasan Menkes

    Liputan6.com, Bandung – Pemerintah berencana untuk menaikkan iuran BPJS Kesehatan pada tahun 2026 mendatang. Rencana tersebut dilakukan sebagai penyesuaian tarif dan didasarkan oleh beberapa faktor salah satunya peningkatan biaya layanan kesehatan dan jumlah peserta yang terus bertambah.

    Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan naiknya iuran BPJS Kesehatan perlu dilakukan untuk menjaga keberlanjutan layanan kesehatan di Indonesia. Pihaknya juga menyebutkan inflasi di sektor kesehatan terus meningkat 15 persen setiap tahunnya.

    “Setiap tahun inflasi kesehatan naik 15 persen. Tidak mungkin dana yang tersedia saat ini bisa terus menanggung kenaikan tersebut tanpa penyesuaian,” ucapnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (11/2/2025).

    Selain itu, Budi juga mengingatkan terakhir kali iuran BPJS Kesehatan mengalami kenaikan di tahun 2020 atau sekitar lima tahun lalu. Kemudian menyebutkan jika iuran tidak disesuaikan kondisi keuangan BPJS Kesehatan bisa berdampak negatif.

    “Sama seperti inflasi yang naik 5 persen, tetapi gaji pegawai negeri atau menteri tidak naik selama lima tahun. Itu kan menyulitkan. Begitu juga dengan iuran BPJS. Jika tetap stagnan sementara biaya kesehatan terus meningkat, BPJS bisa kesulitan membiayai layanan,” ujarnya.

    Pihaknya juga menyebutkan bahwa kenaikan iuran BPJS Kesehatan bukanlah kebijakan yang populer. Namun, menilai langkah tersebut harus dilakukan segera untuk mencegah krisis di kemudian hari.