Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • Kemenkes Ungkap Tren Kanker Anak Meningkat, Diestimasi Ada 100 Ribu Kasus di RI

    Kemenkes Ungkap Tren Kanker Anak Meningkat, Diestimasi Ada 100 Ribu Kasus di RI

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengestimasi ada sekitar 200.000 kasus kanker pada anak di Indonesia. Namun, saat ini masih kurang dari 10 persen yang mampu terdeteksi.

    “Kalau trennya meningkat. Meningkat ini karena deteksi kita yang semakin baik. Di sisi lain kesadaran orang tua yang lebih baik mengenali jenis kanker ya,” kata Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi saat ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu (15/2/2025).

    “Estimasi kami di Indonesia itu ada 100 ribu kasus kanker anak. Tadi saya sampaikan kami baru mendeteksi sekitar 12 ribu kasus,” sambungnya.

    Nadia menambahkan ada beberapa jenis kanker pada anak yang saat ini banyak ditemukan yakni kanker kelenjar getah bening dan kanker mata (retinoblastoma).

    “Penting diketahui bahwa kalau kanker anak itu 90 persen bisa disembuhkan. Jadi itu tadi syaratnya, bisa dideteksi sejak dini, ketemunya pada stadium awal,” kata Nadia.

    Saat ini, pemerintah sedang dihadapkan pada pekerjaan rumah yang cukup besar terkait kanker. Ini karena kebanyakan kasus kanker anak ditemukan sudah pada stadium lanjut, sehingga persentase kesembuhan juga semakin mengecil.

    “Kalau nanti kita atau keluarga kita yang terdiagnosis kanker anak, itu mereka tidak sendiri. Banyak kelompok, banyak orang itu nanti kita bisa bertanya (soal kanker anak),” tutur Nadia.

    Sebagai informasi, Kemenkes hadir mendukung acara peringatan Hari Kanker Anak Internasional (HKAI) setiap tanggal 15 Februari. Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) kembali menggelar aksi #BeraniGundul.

    Pada peringatan International Childhood Cancer Day (ICCD) tahun ini, YKAKI mengusung tema “#BeraniGundul Lawan Kanker pada Anak, Childhood Action-Inspiring Action”. Acara ini digelar di Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, Sabtu (15/2/2025).

    Dalam rangka Hari Kanker Anak Sedunia, penting untuk meningkatkan kesadaran akan faktor lingkungan yang dapat memengaruhi kesehatan anak, termasuk paparan bahan kimia berbahaya seperti BPA (Bisphenol-A). World Health Organization (WHO) telah mengingatkan bahwa BPA berisiko mengganggu sistem hormon dan dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada anak-anak. Untuk itu, penggunaan bahan bebas BPA pada kemasan makanan, galon, dan mainan anak sangat dianjurkan demi melindungi kesehatan anak-anak dari paparanzatberbahaya.

    (dpy/kna)

  • YKAKI Kembali Gelar #BeraniGundul 2025, Dukung Anak-anak Sembuh dari Kanker

    YKAKI Kembali Gelar #BeraniGundul 2025, Dukung Anak-anak Sembuh dari Kanker

    Jakarta

    Dalam rangka memeringati Hari Kanker Anak Internasional (HKAI) setiap tanggal 15 Februari, Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) kembali menggelar aksi #BeraniGundul. Acara ini sebagai simbol dukungan kepada para anak-anak pejuang kanker.

    Pada peringatan International Childhood Cancer Day (ICCD) tahun ini, YKAKI mengusung tema “#BeraniGundul Lawan Kanker pada Anak, Childhood Action-Inspiring Action”. Acara ini digelar di Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, Sabtu (15/2/2025).

    Tema ini diangkat berdasarkan wawasan yang dikumpulkan pada tahun pertama kampanye (2024) yang bertema “Univeiling Challenges”. Fase kedua kampanye mengalihkan fokusnya ke solusi yang dapat ditindaklanjuti.

    Founder YKAKI Ira Soelistyo mengatakan gelaran ini rutin digelar sejak tahun 2014. Menurutnya, ini sebagai salah satu dukungan kepada para anak-anak pejuang kanker di Indonesia.

    “Umumnya kan mereka dibotakin karena rambutnya rontok ya. Jadi mereka dengan bangganya dengan rambut botak,” kata Ira di Jakarta Selatan, Sabtu (15/2/2025).

    “Kalau di luar negeri anak-anak (pejuang kanker) habis botak dikasih topi, jadi mereka senang. Tapi kalau di Indonesia nggak ada yang mau pakai topi, mereka percaya diri,” sambungnya.

    Melalui aksi #BeraniGundul ini, lanjut Ira, anak-anak pengidap kanker bisa lebih semangat untuk mendapatkan kesembuhan.

    “Gundul is cool. Jadi bukan sesuatu yang menakutkan, apalagi bagi anak-anak yang perempuan ya,” katanya.

    Senada, Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi mengapresiasi aksi #BeraniGundul yang digelar YKAKI. Menurutnya, ini bisa sebagai simbol bahwa anak-anak pejuang kanker tidak berjuang sendiri.

    “Untuk anak-anak pengidap kanker membuktikan bahwa kita tidak sendiri. Ada banyak orang tua, anak-anak, adik-adik, dan orang-orang di belakang kita yang mendukung untuk kita menjadi sembuh,” kata Nadia.

    Nadia menambahkan bahwa salah satu pekerjaan rumah Indonesia dalam melawan kanker pada anak adalah terkait pendeteksian. Pasalnya, kasus-kasus kanker anak biasanya ditemukan sudah pada stadium lanjut.

    “Pasti ini akan membutuhkan biaya yang lebih besar karena obatnya pakai yang lebih kuat. Kedua, angka survival-nya menjadi semakin rendah,” kata Nadia.

    Ke depannya, Kemenkes akan memaksimalkan skrining kanker sejak awal seperti di negara-negara maju. Hal ini agar mereka yang mengidap penyakit ini bisa dideteksi lebih dini dan mendapatkan peluang sembuh lebih besar.

    “Upaya yang dilakukan pemerintah adalah melalui cek kesehatan gratis (CKG). Di mana melalui cek kesehatan gratis ini selain bisa cek gula, darah tinggi, tapi juga beberapa penyakit kanker,” tutupnya.

    Dalam rangka Hari Kanker Anak Sedunia, penting untuk meningkatkan kesadaran akan faktor lingkungan yang dapat memengaruhi kesehatan anak, termasuk paparan bahan kimia berbahaya seperti BPA (Bisphenol-A). World Health Organization (WHO) telah mengingatkan bahwa BPA berisiko mengganggu sistem hormon dan dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada anak-anak. Untuk itu, penggunaan bahan bebas BPA pada kemasan makanan, galon, dan mainan anak sangat dianjurkan demi melindungi kesehatan anak-anak dari paparan zat berbahaya.

    (dpy/up)

  • Kerjasama dengan Binawan, Kemenkes Targetkan 2.000 Tenaga Kesehatan RI Bekerja di Luar Negeri – Halaman all

    Kerjasama dengan Binawan, Kemenkes Targetkan 2.000 Tenaga Kesehatan RI Bekerja di Luar Negeri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama perawat dan bidan di dunia mencapai 6 juta orang.

    Pada 2030, International Council of Nurses memperkirakan 13 juta perawat akan dibutuhkan untuk mengisi kebutuhan perawat skala global.

    Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi di Indonesia yang mengalami over supply dan akan mencapai angka 695.217 orang lulusan pada tahun 2025 khususnya tenaga perawat.

    Melihat kondisi tersebut, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal SDM Kesehatan membuat program penyiapan bagi mahasiswa dan juga alumni untuk bisa bersaing secara global.

    Mereka menjalin perjanjian kerjasama dengan Yayasan Binawan untuk penyediaan program beasiswa pelatihan kerja ke Eropa dengan kuota 400 mahasiswa tingkat akhir profesi dan alumni jurusan keperawatan di 38 Politeknik Kesehatan milik Kemenkes RI.

    Fokus perjanjian kerjasama yang diteken pada Rabu, 12 Februari 2025 ini adalah penyiapan tenaga kesehatan di luar negeri.

    Kerjasama ini meliputi persiapan untuk mahasiswa aktif hingga penempatan alumni dari Poltekkes Kemenkes di seluruh wilayah Indonesia.

    Kerjasama juga mencakup penyelenggaraan Training of Trainers bagi para tenaga pendidik di Indonesia untuk peningkatan kompetensi sesuai standar internasional.

    Ketua Kesehatan Indonesia Ariyanti Anaya mengatakan, perjanjian kerjasama ini bisa berjalan dengan baik dan bisa dilakukan Binawan ke berbagai negara.

    Bukan hanya untuk Poltekkes saja tetapi untuk tenaga kesehatan lainnya.

    Harapannya, selama mereka di luar negeri mereka bisa mengikuti pelatihan via online untuk mengumpulkan SKP sebagai bagian dari perpanjangan izin praktiknya ketika mereka kembali ke Indonesia.

    Saat ini Poltekkes Kemenkes memiliki lulusan tenaga kesehatan di 38 Poltekkes Kemenkes RI dengan total student body sekitar 28.000 per tahun.

    Menteri Kesehatan RI menargetkan, tahun 2025 dapat diserap idealnya 2000 lulusan untuk bisa bekerja di luar negeri.

    Hal ini sejalan dengan visi dan misi dari Yayasan Binawan untuk mempersiapkan tenaga kesehatan profesional yang sudah memiliki pengalaman 48 tahun dalam persiapan dan penempatan bekerja di luar negeri.

    Chairman Binawan Foundation Said Saleh Alwaini menyatakan lembaganya sangat mendukung upaya Kementerian Kesehatan RI merealisasikan target 2.000 tenaga kesehatan RI bisa bekerja di luar negeri. 

    “Kita akan support bagaimana 2.000 itu bisa tercapai. Tapi bukan berarti 2.000 orang itu semua kita yang tempatkan, tetapi Binawan akan bantu juga dalam bentuk penyusunan kurikulum bersama sesuai kebutuhan di negara penempatan, capacity building,” ungkap Said.

    Dia menekankan, kolaborasi antar stakeholder menjadi penting, dan tentunya peran swasta memastikan bahwa ketika nanti di luar negeri perlindungannya aman dan hak-hak yang patut mereka terima itu bisa terjamin.

    Diharapkan upaya ini bisa terus mendapatkan dukungan berbagai pihak, terutama sinergi dengan Kementerian Kesehatan RI untuk bersama membangun ekosistem yang kuat dan sehat dari segi kredibilitas Indonesia sebagai sumber tenaga kesehatan dan menciptakan kemudahan bagi perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya  yang memiliki niat untuk bekerja di luar negeri.

    Dirjen SDM Kesehatan Yuli Farianti menyampaikan, dengan bekerja sama dengan Binawan, Pemerintah selain bisa menempatkan tenaga kesehatan bekerja di luar negeri tetapi menyiapkan  pendidikan dan pelatihan agar tenaga kesehatan RI bisa berkarir di luar neger.

    Antara lain mencakup pengembangan kurikulum, pengembangan kompetensi dan pelatihan serta penguatan dari alumni Poltekkes Kemenkes.

    “Kami bersyukur Binawan mempunyai training center dan memiliki kuota untuk alumni dari Poltekkes Kemenkes,” kata Yuli.

    Kegiatan penandatanganan kerja sama ini dihadiridr. Yuli Farianti, M.Epid  Dirjen Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kemenkes RI; drg. Arianti Anaya, MKM Ketua Konsil Kesehatan Indonesia (KKI), dr. Ika Trisia, Direktur Pendayagunaan SDM Kesehatan Kemenkes RI, serta Anna Kurniati, SKM., MA., PhD Direktur Penyediaan SDM Kesehatan Kemenkes RI dan Said Saleh Alwaini Chairman Binawan Foundation serta para eksekutif Binawan Group.  

    Laporan Reporter: Sri Sayekti | Sumber: Kontan

     

  • Prabowo Hadiri HUT ke-17 Gerindra Bareng Gibran dan Jokowi

    Prabowo Hadiri HUT ke-17 Gerindra Bareng Gibran dan Jokowi

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menghadiri puncak perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di SICC, Bogor, Jawa Barat. Prabowo tiba bersama Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Wapres Gibran Rakabuming, hingga Presiden ke-7 Joko Widodo.

    Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (15/2/2024), Prabowo tiba pukul 09.07 WIB. Prabowo, Gibran, dan Jokowi kompak mengenakan kemeja lengan panjang putih.

    Tiba di lokasi, Prabowo tampak menyalami satu per satu tokoh yang hadir. Gibran dan Jokowi tampak berada di belakang Prabowo dan turut menyalami para tokoh.

    Sementara Gibran dan Jokowi duduk, Prabowo menghampiri para kader Gerindra. Prabowo melayani kader yang antusias ingin bersalaman dengan Prabowo.

    Sufmi Dasco dan Mensesneg Prasetyo Hadi tampak mendampingi Prabowo dalam momen tersebut. Prabowo lalu kembali ke tengah untuk duduk di kursi yang telah disediakan.

    Adapun tokoh yang hadir dalam HUT Gerindra ini diantaranya, Menko Polkam Budi Gunawan; Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas; Menko PMK Pratikno; Menko Perekonomian Airlangga Hartarto; Menko Imipas Yusril Ihza Mahendra.

    Hadir pula, Menteri Keuangan Sri Mulyani; Menteri Hukum Supratman Andi Agtas; Menkomdigi Meutya Hafid; Mendagri Tito Karnavian; Menteri ESDM Bahlil Lahadalia; Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto; Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi; Menkes Budi Gunadi Sadikin; Menteri Agama Nasaruddin Umar; Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Wamen Koordinator Bidang Hukum, HAM, Migrasi dan Pemasyarakatan, Otto Hasibuan; Wamen Imigrasi dan Pemasyarakatan Silmy Karim; Wamendagri Bima Arya Sugiharto; Wamendagri Ribka Haluk; Wamenaker Immanuel Ebenezer.

    Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla; Ketua DPD Sultan Nadjamudin; Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadzili; Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno; Cagub Sumatera Utara terpilih, Bobby Nasution; Cagub Jawa Tengah terpilih, Ahmad Luthfi; eks Ketua MPR Bambang Soesatyo; Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko;

    Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh; Plt Ketum PPP Mardiono; Presiden PKS Ahmad Syaikhu; Ketua DPP PDIP Said Abdullah; Bendum PDIP Olly Dondokambey.

    (eva/eva)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Video KuTips: Tutorial Daftar Online Cek Kesehatan Gratis di SATUSEHAT

    Video KuTips: Tutorial Daftar Online Cek Kesehatan Gratis di SATUSEHAT

    Jakarta – Program Cek Kesehatan Gratis dari pemerintah untuk masyarakat yang berulang tahun sudah dimulai sejak 10 Februari 2025. Untuk mendapatkan tiket pemeriksaan, ada 3 cara mendaftarnya, yakni lewat aplikasi SATUSEHAT mobile, chatbot WhatsApp Kemenkes, atau datang langsung ke Puskesmas terdekat. Nah, di video KuTips ini, 20Detik mau kasih tahu tutorial dengan SATUSEHAT!

    (/)

  • Bio Farma Dipercaya CEPI Bangun Teknologi Vaksin mRNA, Siap Hadapi Kemungkinan Pandemi ke Depan

    Bio Farma Dipercaya CEPI Bangun Teknologi Vaksin mRNA, Siap Hadapi Kemungkinan Pandemi ke Depan

    PIKIRAN RAKYAT – Teknologi canggih telah disiapkan oleh induk holding BUMN Farmasi yakni Bio Farma dalam menghadapi situasi pandemi yang mungkin saja kembali terjadi ke depan. Sebagai garda terdepan, Bio Farma berusaha menghadirkan produksi vaksin mRNA untuk percepatan penanggulangan jika terjadi pandemi melalui teknologi produksi vaksin terkini viral vector dan mRNA Indonesia.

    Bio Farma berkesempatan menerima kunjungan dari Chief Executive Officer (CEO) Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, yang diwakili oleh Direktur Ketahanan Kefarmasian & Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Jeffri Ardiyanto pada 11 Februari 2025 di Bandung.

    Kunjungan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari investasi yang telah dilakukan oleh CEPI kepada Bio Farma dalam implementasi produksi vaksin mRNA.

    Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI yang diwakili oleh Direktur Ketahanan Kefarmasian & Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Jeffri Ardiyanto menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kemenkes RI memberikan dukungan penuh dalam penanggulangan pandemi ke depan, salah satunya dengan penyediaan vaksin.

    “Pemerintah Indonesia memberi dukungan terhadap Bio Farma dalam rangka penyediaan vaksin untuk mempertahankan ketahanan kesehatan di dalam negeri serta memberikan kontribusi positif pada kesehatan di tingkat global. Kami apresiasi kolaborasi yang baik antara CEPI serta Bio Farma,” kata Jeffri.

    Menurut Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya, suatu kehormatan dan keistimewaan bagi Bio Farma mendapat kepercayaan dari CEPI dalam upaya memerangi potensi ancaman pandemi di masa depan.

    “Kunjungan ini merupakan bukti dari kemitraan yang kuat antara Bio Farma dan CEPI, sebuah kolaborasi yang dibangun atas dasar kesamaan visi: memastikan keamanan kesehatan global melalui inovasi dan kesiapsiagaan. CEPI telah menjadi mitra strategis dalam perjalanan kami untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi pandemi. Pelajaran yang dipetik dari tantangan kesehatan global baru-baru ini telah memperkuat urgensi membangun ekosistem yang lebih tangguh dan responsif untuk pengembangan vaksin. Kami menyadari bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tentang bereaksi terhadap krisis, tetapi secara proaktif mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk merespons dengan cepat dan efektif terhadap ancaman yang muncul,” ucap Shadiq.

    CEO CEPI, Richard Hatchett takjub dapat melihat secara langsung inovasi yang sedang dilakukan di Bio Farma Indonesia.

    “Kemitraan yang kuat antara CEPI dan Bio Farma, yang berkontribusi terhadap kemajuan ini, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga membantu memposisikan Indonesia sebagai pusat regional untuk keamanan kesehatan yang lebih baik di Asia Tenggara. Dengan kemampuan manufaktur yang semakin maju ini, akan memungkinkan untuk menghadapi wabah di masa depan dengan akses yang cepat dan merata terhadap vaksin yang berpotensi menyelamatkan nyawa bagi masyarakat di wilayah ini,” ungkap Richard.

    “Saya berharap dapat memperdalam kolaborasi kami dengan pemerintah Indonesia dan industri life-science-nya, seiring dengan upaya kami untuk menghilangkan ancaman pandemi,” katanya.

    Pengalaman Bio Farma Puluhan Tahun

    Kolaborasi MSD dan Bio Farma bakal memproduksi vaksin PCV15 sendiri untuk mencegah penyakit pneumonia.

    Wakil Direktur Utama Bio Farma, Soleh Ayubi menyampaikan dalam paparannya bahwa Bio Farma memiliki pengalaman yang matang di pasar global vaksin. Dengan lebih dari 20 tahun pengalaman di bidang produksi vaksin untuk mendukung kebutuhan vaksin global.

    “Sejak tahun 1997, 20 produk vaksin Bio Farma telah telah mendapatkan sertifikat prakualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Saat ini, Bio Farma merupakan salah satu dari tujuh pemasok WHO teratas berdasarkan volume dengan kapasitas produksi 3,1 Miliar dosis per tahun dan telah menjangkau sebanyak 700 juta pengguna di seluruh dunia. Kedepannya kami harap dapat terus berkontribusi pada pemerataan akses vaksin di tingkat global sebagai upaya keberlanjutan dalam memerangi ancaman pandemi di masa mendatang,” katanya.

    CEPI dan Bio Farma telah berkomitmen untuk melakukan kolaborasi selama 10 tahun dengan penunjukan peran Bio Farma sebagai salah satu manufacturing preferred network CEPI di Global South.

    Kerja sama antara CEPI dan Bio Farma dalam mempercepat produksi vaksin sejalan dengan Asta Cita kedua yaitu emantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa. Kolaborasi ini mendukung kemandirian bangsa dalam sektor kesehatan, khususnya dalam produksi vaksin, yang merupakan bagian dari upaya mencapai swasembada di bidang kesehatan. Dengan demikian, inisiatif ini berkontribusi pada pencapaian cita-cita tersebut.

    CEPI adalah kemitraan inovatif antara organisasi publik, swasta, filantropi, dan organisasi sipil, yang diluncurkan pada tahun 2017, untuk mengembangkan vaksin melawan epidemi di masa depan.

    Misinya adalah untuk mempercepat pengembangan vaksin dan penanggulangan biologis lainnya terhadap ancaman epidemi dan pandemi sehingga dapat diakses oleh semua orang yang membutuhkan.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kemenkes Batasi Penggunaan Lift Demi Efisiensi Anggaran, Pegawai Diminta WFA Setiap Rabu – Halaman all

    Kemenkes Batasi Penggunaan Lift Demi Efisiensi Anggaran, Pegawai Diminta WFA Setiap Rabu – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) resmi menerbitkan Surat Edaran (SE) untuk pegawai, imbas efisiensi anggaran.

    SE bernomor HK.02.02/A/548/2025 ini diteken Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kunta Wibawa pada Minggu (9/2/2024) dan efektif berlaku pada Senin (10/2/2024).

    Surat ditujukan pegawai Kemenkes di tingkat pusat maupun dinas di daerah-daerah.

    Tertulis dalam SE itu bahwa ada pembatasan biaya operasional dengan mengurangi anggaran minimal 50 persen untuk kebutuhan seperti alat tulis kantor, barang cetak, alat kebersihan, listrik, air, telepon, internet, serta pemeliharaan gedung dan kendaraan.

    Selain itu, penggunaan sarana dan prasarana juga diperketat, termasuk pengaturan lebih ketat terhadap penggunaan lift dan pendingin ruangan, serta penerapan penghematan listrik dan air secara disiplin di seluruh unit kerja.

    Pembatasan berlaku pada penggunaan kendaraan dinas, yang kini hanya diperbolehkan bagi pimpinan tinggi madya dan pratama.

    Sementara itu, perjalanan dinas dikurangi dan lebih mengutamakan mekanisme daring untuk pertemuan serta kegiatan sosialisasi guna menekan biaya transportasi dan akomodasi

    WFA Setiap Rabu

    Sebagai bentuk adaptasi terhadap tren fleksibilitas kerja, kebijakan ini juga menerapkan sistem Work From Anywhere (WFA) yang diberlakukan setiap hari Rabu bagi pegawai non-pejabat pimpinan tinggi di kantor pusat.

    “Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi tanpa mengurangi produktivitas kerja.
    Untuk memastikan strategi efisiensi ini berjalan dengan optimal, monitoring dan evaluasi akan dilakukan secara berkala, minimal sebulan sekali,” tulis keterangan Kemenkes yang diterima Tribunnews.com, Jumat (14/2/2025).

    Kemenkes memastikan, penghematan ini tidak mengganggu layanan kesehatan masyarakat yang menjadi prioritas utama Kementerian Kesehatan.

    Adapun efisiensi anggaran dilakukan sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025.

    Pemerintah mengarahkan kementerian dan lembaga untuk melakukan efisiensi dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025.

  • Video: Momen Pegiat Anti-Vaksin Robert F. Kennedy Jr Dilantik Jadi Menkes AS

    Video: Momen Pegiat Anti-Vaksin Robert F. Kennedy Jr Dilantik Jadi Menkes AS

    Jakarta – Robert F. Kennedy Jr dilantik jadi Menteri Kesehatan AS. Keponakan Presiden AS ke-35 John F. Kennedy itu telah membantah bahwa dirinya seorang anti-vaksinasi. Ia menegaskan hanya mendukung studi yang lebih ketat dan uji keamanan untuk imunisasi. Setelah dilantik jadi Menkes AS, Ini tugas yang diberikan Donald Trump padanya…

    (/)

  • Menkes Bicara Kemungkinan Dampak Efisiensi Anggaran ke Cek Kesehatan Gratis

    Menkes Bicara Kemungkinan Dampak Efisiensi Anggaran ke Cek Kesehatan Gratis

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bicara soal kemungkinan dampak efisiensi anggaran pada program prioritas pemerintah bidang kesehatan, salah satunya cek kesehatan gratis kado ulang tahun yang sudah dimulai sejak 10 Februari.

    Dirinya memastikan total penerima CKG tidak lantas dikurangi dengan adanya efisiensi di Kemenkes yang mencapai sekitar Rp 19 triliun. Seperti diketahui, CKG semula ditargetkan menyasar 100 juta penerima pada 2025.

    “Targetnya 100 juta peserta, kami akan fokus pencapaian awal sebesar 50 persen dari target tersebut. Jika memang dananya tidak mencukupi, kami akan berkoordinasi dengan presiden dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk bisa menambah alokasi anggaran,” kata Menkes Budi kepada wartawan, Jumat (14/2/2025).

    Meski begitu, Budi memastikan bila dalam prosesnya, pemangkasan anggaran tetap berdampak pada pelaksanaan CKG, Presiden dan Kemenkeu akan meningkatkan alokasi anggaran karena menjadi program prioritas.

    Saat ini, CKG juga diprioritaskan di sejumlah wilayah luar pulau Jawa, agar masyarakat bisa didapatkan secara merata oleh seluruh penduduk Indonesia.

    Budi mengaku akan aktif mengunjungi sejumlah puskesmas atau fasilitas kesehatan di luar Jawa demi memastikan target 100 juta penerima terpenuhi.

    Berdasarkan surat edaran Kemenkes RI, efisiensi anggaran hanya menyasar pada pembatasan biaya operasional, pembatasan operasional sarana prasarana pendukung kantor, pembatasan kendaraan dinas, serta pembatasan belanja perjalanan dinas.

    Dampak bagi Pegawai Kemenkes

    Pembiayaan operasional tersebut juga termasuk dihapusnya pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh atau general medical check-up bagi pegawai Kemenkes dan diarahkan untuk mengikuti general medical check-up melalui program CKG.

    Penggunaan sarana dan prasarana juga ikut dibatasi, termasuk lift. Pegawai Kemenkes RI yang dalam kondisi sehat disarankan menggunakan tangga.

    “Pegawai yang memiliki kondisi fit disarankan menggunakan fasilitas tangga. Fasilitas lift pegawai digunakan dengan ketentuan bagi pegawai umum, dilakukan penjadwalan operasional lift, pada lantai dan jam tertentu, dan lift yang beroperasi secara penuh, diperuntukkan bagi pegawai dengan risiko kesehatan tinggi, ibu hamil, dan disabilitas,” beber edaran resmi yang diteken Kepala Biro Hukum Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan, Indah Febrianti, 9 Februari.

    (naf/kna)

  • Efisiensi Anggaran, Kemenkes Pangkas Biaya Operasional 50 Persen-Berlakukan WFA

    Efisiensi Anggaran, Kemenkes Pangkas Biaya Operasional 50 Persen-Berlakukan WFA

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI terkena efisiensi anggaran sekitar Rp 19 triliun dari total Rp 106,76 triliun. Dalam surat edaran resmi nomor HK.02.02/A/548/2025, terinci sejumlah pemangkasan anggaran di beberapa aspek terkecuali pelayanan kesehatan maupun pengobatan.

    Edaran tersebut berlaku secara efektif sejak 10 Februari 2025, baik pada kantor pusat hingga kantor unit pelaksana teknis di daerah. Apa saja yang dipangkas?

    Biaya operasional

    Kemenkes RI mengurangi anggaran biaya operasional hingga 50 persen, meliputi kebutuhan alat tulis kantor, barang cetak, alat kebersihan, listrik, air, telepon, internet, serta pemeliharaan gedung dan kendaraan.

    Penggunaan sarana dan prasarana juga diperketat, termasuk penggunaan lift, AC, hingga penghematan listrik serta air di seluruh unit kerja. Berikut detailnya:

    Kemenkes RI juga membatasi pemeriksaan kesehatan menyeluruh atau general medical check-up bagi karyawannya, dan diganti dengan program cek kesehatan gratis (CKG). Di sisi lain, Kemenkes juga meniadakan langganan surat kabar/majalah (baik paperback maupun digital), uang lembur bagi pegawai non-aparatur sipil negara, dan pegawai alih daya (outsorcing), bahan makanan/penambah daya tahan tubuh (suplemen), pengadaan pakaian dinas pegawai, dan tes narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza) bagi pegawai.

    Pegawai Kemenkes RI juga diimbau memerhatikan penggunaan fasilitas gedung. Termasuk mereka yang dalam kondisi sehat, sebaiknya menggunakan tangga:

    1) Pegawai yang memiliki kondisi fit disarankan menggunakan fasilitas
    tangga.

    2) Fasilitas lift pegawai digunakan dengan ketentuan:

    a) bagi pegawai umum, dilakukan penjadwalan operasional lift pada lantai dan jam tertentu; dan

    b) lift yang beroperasi secara penuh, diperuntukkan bagi pegawai dengan risiko kesehatan tinggi, ibu hamil, dan disabilitas.

    Penggunaan kendaraan dinas

    Imbas efisiensi, penggunaan kendaraan dinas hanya diperbolehkan untuk pimpinan tinggi madya dan pratama. Sementara untuk opsi penambahan fasilitas perjalanan diupayakan untuk sewa, alih-alih pengadaan kendaraan kembali.

    Perjalanan dinas ke luar kota ikut dikurangi, demi menekan biaya transportasi dan akomodasi. Prioritas pekerjaan diutamakan dilakukan secara daring.

    Work from anywhere (WFA)

    Demi menghemat pembiayaan, tetapi tetap efektif dalam bekerja, work from anywhere dinilai sebagai opsi lebih hemat. WFA di Kemenkes diberlakukan setiap hari Rabu, berlaku pada pegawai non-pejabat pimpinan tinggi di kantor pusat.

    Phak Kemenkes RI akan melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala minimal sebulan sekali untuk melihat bagaimana efisiensi anggaran berjalan.

    “Agar efisiensi anggaran tetap selaras dengan kebutuhan operasional Kementerian Kesehatan,” tandas Kemenkes RI dalam edaran yang dirilis 9 Februari.

    (naf/kna)