Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • Pemerintah Majukan Libur Sekolah Mulai 21 Maret, ASN Bisa WFA 24-27 Maret

    Pemerintah Majukan Libur Sekolah Mulai 21 Maret, ASN Bisa WFA 24-27 Maret

    Jakarta

    Pemerintah terus mematangkan persiapan mudik lebaran 2025 agar perjalanan masyarakat lebih aman dan nyaman. Sejumlah kebijakan strategis pun disepakati mulai dari penyesuaian libur sekolah, diskon tol, hingga stok pangan.

    Kesepakatan itu diambil saat Rapat Tingkat Menteri yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno di Kantor Kemenko PMK, pada Rabu (5/3/2025). Pratikno mengungkapkan kebijakan pertama yang disepakati yakni terkait libur sekolah dan madrasah yang awalnya dimulai 26 Maret 2025, lalu dimajukan menjadi 21 Maret hingga 8 April 2025.

    Hal ini, kata dia, bertujuan untuk mengurangi kepadatan arus mudik dan balik. Selain itu, ASN juga mendapatkan fleksibilitas kerja berdasarkan Surat Edaran Menpan RB No. 2 Tahun 2025, yang menetapkan kebijakan Flexible Working Arrangement pada 24-27 Maret 2025.

    “Sudah diterbitkan surat edaran dari Kemenpan RB bahwa Flexible Working Arrangement bagi ASN itu telah ditetapkan mulai 24-27 Maret 2025. Kemudian, libur sekolah dan madrasah yang awalnya dimulai 26 Maret, dimajukan menjadi 21 Maret-8 April 2025. Rentang waktu yang lebih panjang ini diharapkan dapat mengurangi risiko penumpukan di jalur mudik maupun arus balik,” ujar Pratikno dalam keterangan yang diterima.

    Kemudian, pemerintah juga memastikan kesiapan armada transportasi darat, laut, dan udara, termasuk program mudik gratis yang akan dikelola melalui platform terpadu oleh Kementerian Perhubungan. Platform ini bertujuan agar distribusi penumpang lebih merata sehingga tidak ada bus yang kelebihan atau kekurangan muatan.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“šŸ” Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “āœ… Defined” : “āŒ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“āœ… Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“āš ļø Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“āœ… GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“šŸ”„ Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“šŸ‘€ Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“āœ… Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“āŒ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Kita akan meluncurkan platform terpadu mudik gratis melalui Kementerian Perhubungan. Ini untuk memastikan distribusi yang merata, agar tidak ada bus yang penuh sementara ada bus lain yang kosong. Koordinasi dan konsolidasi data antarprovider sangat penting agar pengguna mudik gratis bisa terlayani dengan baik,” ucap dia.

    Selain itu, Pratikno menyampaikan pihaknya telah mengecek kesiapan infrastruktur jalan, jembatan, serta potensi bencana seperti longsor dan banjir. Basarnas dan BNPB telah disiagakan di titik-titik rawan, dengan dukungan peralatan berat dan tim tanggap darurat.

    Dari sisi tarif transportasi, lanjut Menko PMK, pemerintah telah mengatur skema diskon tarif tol serta penyesuaian harga tiket pesawat domestik untuk mengurangi kepadatan di tanggal-tanggal tertentu. Sementara itu, sektor pangan juga menjadi perhatian. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Kepala Badan Pangan Nasional, Menko PMK menegaskan bahwa stok pangan menjelang Lebaran mencukupi dan inflasi terkendali.

    “Pak Kepala Badan Pangan Nasional sudah menyampaikan bahwa stok cukup berlimpah dan inflasi rendah. Kemenkes juga bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk mengecek kesehatan sopir angkutan umum agar keselamatan penumpang terjamin,” jelas Menko PMK.

    Pratikno juga meminta pemerintah daerah untuk berperan aktif dalam mempersiapkan infrastruktur seperti menyediakan rest area, serta meningkatkan layanan bagi pemudik. Selain itu, berbagai objek wisata juga telah dicek untuk memastikan kesiapan fasilitas liburan bagi masyarakat selama Idul Fitri.

    (maa/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 1 RSUD dan 3 Puskesmas di Kota Bekasi Terdampak Banjir

    1 RSUD dan 3 Puskesmas di Kota Bekasi Terdampak Banjir

    Jakarta

    Hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan terjadinya banjir di sejumlah titik di Jabodetabek. Aktivitas warga tersendat, bahkan lumpuh di sebagian wilayah, karena permukiman, pusat perbelanjaan hingga fasilitas kesehatan terendam banjir.

    Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan Aji mengatakan setidaknya 4 fasilitas kesehatan di Kota Bekasi, Jawa Barat terdampak akibat banjir.

    “Info yang masuk ke kita, 1 RSUD Chasbullah, 3 PKM,” kata Aji saat dihubungi detikcom, Selasa (5/3/2025).

    Adapun fasilitas kesehatan yang terdampak yakni:

    RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota BekasiPuskesmas Jati RasaPuskesmas Jaka SetiaPuskesmas Jaka Mulya

    Belum diketahui kondisi puskesmas yang terdampak. Namun pihak pusat krisis kesehatan Kemenkes menyebut telah melakukan kaji cepat dan kondisinya masih bisa ditangani oleh Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

    (kna/kna)

  • Jabodetabek Tergenang, Waspadai Penyakit yang Bisa Muncul saat Banjir

    Jabodetabek Tergenang, Waspadai Penyakit yang Bisa Muncul saat Banjir

    Jakarta

    Banjir terjadi di sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Banjir terjadi imbas hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut dalam waktu beberapa hari terakhir.

    Genangan air kotor yang ada di sekitar saat banjir, dapat memicu berbagai penyakit yang dapat mengganggu masyarakat. Dikutip dari laman Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, berikut beberapa penyakit yang bisa muncul saat banjir dan perlu diwaspadai.

    Diare, yang diakibatkan oleh makanan yang terkontaminasi atau mengandung bakteri, virus atau parasit.Demam Berdarah Dengue (DBD), yang berasal dari nyamuk dengue dan banyak berkembang biak pada genangan-genangan air.Leptospirosis, penyakit ini dapat terjadi akibat bakteri leptospira yang menginfeksi manusia melalui kontak dengan air atau tanah yang masuk kedalam tubuh melalui selaput lendir mata atau luka lecet pada bagian tubuh.Penyakit kulit, seperti infeksi jamur hingga kurap yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gatal hebat pada kulit.Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sebagai akibat dari adanya infeksi pada saluran napas oleh virus atau bakteri yang muncul pada lingkungan tidak sehat.Penyakit saluran cerna, seperti demam tifoidCara Mencegahnya

    Dengan mengetahui berbagai macam jenis penyakit yang akan mengintai saat terjadinya banjir, diharapkan masyarakat dapat melakukan pencegahan, seperti:

    rutin membersihkan lingkunganmeningkatkan daya tahan tubuh melalui aktivitas fisikmengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang

    Segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit akibat banjir, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan.

    (suc/kna)

  • Menag Nasaruddin Lobi Arab Saudi Terkait Pembatasan Usia Haji

    Menag Nasaruddin Lobi Arab Saudi Terkait Pembatasan Usia Haji

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar terus melakukan upaya diplomasi dengan pemerintah Arab Saudi terkait kebijakan pembatasan usia jemaah haji. Salah satu isu yang dibahas adalah batas maksimal usia jemaah haji yang ditetapkan sekitar 90 tahun.

    Ia berharap kebijakan ini dapat lebih fleksibel dengan mempertimbangkan faktor kesehatan jemaah, bukan sekadar batasan usia.

    Sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2025, istitha’ah kesehatan menjadi faktor utama dalam menentukan kelayakan jemaah untuk berangkat haji.

    Berdasarkan data per 3 Maret 2025, sebanyak 165.613 jemaah atau sekitar 82,37% telah memenuhi syarat kesehatan untuk berangkat ke Tanah Suci. Nasaruddin menegaskan pentingnya pendekatan ini dalam pertemuannya dengan pejabat Arab Saudi.

    “Perlu saya sampaikan kepada bapak ibu bahwa lobi-lobi terus kami sampaikan ke pejabat Saudi Arabia, baik kepada menteri agamanya maupun kemarin kami berjumpa dengan menteri kesehatan Saudi Arabia ya tentang isu pembatasan maksimum umur ke angka 90 tahunan itu. Tapi saya berusaha untuk meyakinkan kepada menkes bahwa kalau boleh di Indonesia ini kita tidak menggunakan batas umur, tetapi itu istitha’ah kan di sini ada Menkes dan mereka yang menentukan istitha’ah dari segi kesehatan itu. Bukan faktor umur yang menjadi penentu tetapi faktor istitaah dari hasil analisis kesehatan itu,” jelasnya saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi VIII di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta pada Selasa (4/3/2025).

    Pernyataan ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia ingin menekankan kelayakan kesehatan sebagai faktor utama dalam penentuan keberangkatan jemaah haji.

    Jika kebijakan ini diterima oleh Arab Saudi, maka jemaah yang secara medis dinyatakan sehat tetap dapat menunaikan ibadah haji tanpa batasan usia yang ketat.

    Nasaruddin juga mengungkapkan bahwa telah terjadi pemahaman bersama (understanding) antara menteri haji dan menteri kesehatan Arab Saudi mengenai pendekatan berbasis istitaah kesehatan. Ini memberikan harapan bagi jemaah haji lansia yang masih sehat agar tetap memiliki kesempatan menunaikan ibadah haji sesuai dengan kemampuan fisik mereka.

    Dengan adanya pendekatan diplomasi ini, diharapkan Arab Saudi dapat lebih fleksibel dalam menetapkan kebijakan terkait usia jemaah haji, sehingga lebih banyak warga Indonesia yang memenuhi syarat kesehatan dapat menunaikan ibadah haji tanpa hambatan usia.

  • Jangan Sampai Merembet ke Masalah Politik

    Jangan Sampai Merembet ke Masalah Politik

    loading…

    Banjir yang melanda Perumahan Pondok Gede Permai, Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat mencapai ketinggian hingga empat meter. Foto/Aldhi Chandra

    JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak agar segera menangani banjir yang mengepung jantung nasional, di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi ( Jabodetabek ). Pratikno menyampaikan hal ini pada saat Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek, Selasa (4/3/2025).

    Dia juga mengingatkan jangan sampai kejadian banjir menjadi isu sosial dan politik. ā€œIni kejadian banjir di jantung nasional, Jabodetabek, mudah sekali isu ini akan bergelinding menjadi isu sosial, isu politik, dan seterusnya karena itu mohon ditangani secepat-cepatnya, koordinasi adalah kunci,ā€ tegas Pratikno.

    Pratikno pun meminta agar Pemerintah Provinsi menyediakan anggaran khusus untuk pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). ā€œJadi sudah jelas apa yang disampaikan oleh pak Kepala BNPB. Memang ini kalau bisa modifikasi cuaca bukan hanya dari BNPB tetapi juga dari pemprov. Jadi apakah memungkinkan pemprov menyediakan juga pendanaan untuk Operasi Modifikasi Cuaca ini dalam waktu singkat ini.ā€

    Apalagi, kata Pratikno, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati telah mengeluarkan peringatan dini potensi puncak cuaca ekstrem para periode 11-20 Maret 2025.

    ā€œKarena kan Ibu Kepala BMKG sudah menyampaikan ada potensi untuk terus berlanjut minimal seminggu ke depan. Jadi kita (atasi) di hulu Sungai Ciliwung agar tidak terus menerus ada mengarah ke (hilir). Jadi kalau ini bisa dikurangi dengan menurunkan (awan) di laut mungkin yang urgent dalam waktu singkat,ā€ katanya.

    Pratikno juga meminta penyelamatan warga harus diutamakan. ā€œSelain urgent yang kedua penyelamatan warga. Jadi ini sudah dijelaskan dari BNPB, jadi mohon di sini untuk melakukan mengoordinasi ke BNPB.ā€

    ā€œKemudian Kemensos nanti kami akan juga koordinasi dengan Mensos untuk juga menambah kekuatan untuk turun ke lapangan, juga Kemenkes jadi kami akan cek juga dukungan Kemensos dan Kemenkes,ā€ ujarnya.

    Selain itu, Pratikno mengingatkan jangan sampai masalah infrastruktur rusak akibat banjir menjadi masalah serius pada saat pelaksanaan mudik Idulfitri mendatang. ā€œJuga tentu saja tadi kaitannya dengan pemulihan infrastruktur tadi Pak Kepala BNPB, apalagi kita juga mendekati Idulfitri dan tidak menjadi masalah serius di mudik.ā€

    ā€œNanti hal-hal yang di mana kami di Kemenko PMK perlu untuk terlibat lebih intens memobilisasi sumber daya dari kementerian lain kami siap, saya akan mengikuti apa yang tadi disampaikan oleh Kepala BNPB. Terima kasih atas respons cepat dan ini memang situasinya emergensi, bukan hanya isu bencana, tetapi jangan sampai bencana nanti merembet ke masalah-masalah sosial, masalah politik,ā€ pungkasnya.

    (rca)

  • Gubernur Khofifah Ajak PKK Jatim Bersinergi Turunkan Stunting dan Sukseskan Program MBG

    Gubernur Khofifah Ajak PKK Jatim Bersinergi Turunkan Stunting dan Sukseskan Program MBG

    Laporan Wartawan TribunĀ JatimĀ Network, Fatimatuz Zahroh

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur KhofifahĀ IndarĀ Parawansa mengajak seluruh jajaran PKKĀ Jatim bersama sama menurunkan stunting dan menyukseskan program nasional MakanĀ BergiziĀ GratisĀ (MBG).

    Hal itu ia sampaikan saat pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten/Kota se-Jawa Timur Tahun 2025 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (3/3/2025).

    Total sebanyak 36 Ketua TP PKK Kab/Kota dan Ketua TP Posyandu se-Jatim dilantik oleh Ketua TP PKKĀ Jatim yang juga Ketua Pembina Posyandu Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak. Sedangkan dua kabupaten yakni Magetan dan Pamekasan masih menunggu pelantikan Kepala Daerah.Ā 

    Pelantikan ini berdasarkan SK Ketua TP PKKĀ Jatim Nomor:01/KEP/PKK PROV./II/2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua TP PKK pada 36 Kab/Kota dan SK Ketua Tim Pembina Posyandu Jatim Nomor:001/KEP/POSYANDU.Prov/II/2025 tentang Pelantikan Ketua TP Posyandu Kab/ Kota di Provinsi Jatim.Ā 

    Khofifah menyampaikan bahwa peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), penurunan kasus stunting dan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi fokus yang harus dikerjakan bersama tahun ini.

    Untuk itu, ia mengajak Ketua TP PKK dan Posyandu kab/kota se-Jatim untuk dapat bersinergi bersama menyukseskan tiga isu yang menjadi fokus Pemprov Jatim tersebut. Menurutnya, sinergitas inilah menjadi kunci mencapai hal tersebut.

    “Bagaimana PKK bisa bersinergi dengan program pemkab/pemkot bagaimana menurunkan stunting dan mendukung program nasional MBG. Tentunya juga harus didukung oleh Bupati/Walikotanya. Sehingga kedua program ini bisa sukses di Jatim,” ujar Khofifah.

    Khofifah mengatakan, baik stunting dan MBG sangat berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas SDM. Sehingga diperlukan sinergi, koordinasi dan keberseiringan antar pihak. Ia berharap baik PKK maupun Bupati/Walikota dapat melakukan koordinasi baik dengan Dinas Kesehatan maupun Badan Gizi Nasional. Termasuk dengan program Kemenkes seperti cek kesehatan gratis.

    Selama ini yang masih menjadi persoalan, ungkap Khofifah, adalah adanya perbedaan data stunting antara Survei Status Gizi Indonesia dan Bulan Timbang. Oleh karena itu, ia berharap perlu adanya diskusi bersama terkait hal ini.

    “Antar bupati walikota dengan PKK dan pembina posyandu bagaimana bulan timbang berseiring dengan format yang mestinya dijadikan referensi oleh Kemenkes. Maka yang harus dilakukan adalah proses evaluasi dan koreksi bersama,” terang Khofifah.

    Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa pelantikan Ketua TP PKK dan Pembina Posyandu Kab/Kota ini dilakukan secara serentak karena waktu yang terbatas. Sedangkan masing-masing harus segera memberikan pemenuhan kebutuhan dan memberseiringi percepatan layanan kepada masyarakat.

    “Kepada seluruh Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten/Kota yang baru saja dilantik, selamat sukses dalam menjalankan amanah baru yang diemban,ā€ kata Khofifah.Ā 

    Sementara itu, KetuaĀ TPĀ PKKĀ ProvinsiĀ JatimĀ ArumiĀ BachsinĀ EmilĀ Dardak mengimbau Ketua Tim PKK kota/Kab untuk peka terhadap kondisi sosial masyarakat. Untuk itu, ia mendorong agar program PKK disetiap kota/kab wajib berfokus pada program prioritas yang memiliki dampak langsung pada masyarakat.Ā 

    Seperti kesehatan mental anak, pengentasan stunting, pendidikan, peningkatan kualitas keluarga, pembentukan karakter, dan ketahanan keluarga.

    “Harapan saya, semua upaya bisa kita maksimalkan dan saya optimis kita bisa memperbaiki semua permasalahan itu,” pungkas Arumi.

    Turut hadir dalam pelantikan ini Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, KetuaĀ TPĀ PKKĀ ProvinsiĀ JatimĀ ArumiĀ BachsinĀ EmilĀ Dardak, Sekda Provinsi Jatim Adhy Karyono, Kepala Perangkat Daerah (PD) Jatim dan Bupati/Walikota se Jatim.

  • Detikcom Leaders Forum x BPOM: Bijak Membaca Label Nutrisi

    Detikcom Leaders Forum x BPOM: Bijak Membaca Label Nutrisi

    Jakarta – detikcom Leaders Forum kali ini mengangkat tema “Bijak Membaca Label Nutrisi” untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilih makanan yang lebih sehat. Dengan menghadirkan BPOM, Kemenkes, dan para ahli industri, diskusi ini membahas pentingnya pemahaman label gizi, termasuk kandungan gula, garam, dan lemak dalam produk olahan. Kurangnya edukasi mengenai label nutrisi dapat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular. Saksikan bagaimana para pakar berbagi wawasan serta solusi untuk mendukung gaya hidup yang lebih sehat dan terinformasi!

    (up/up)

  • Wabah Campak Menggila di AS, Respons Menkes Kennedy yang ‘Antivaksin’ Disorot

    Wabah Campak Menggila di AS, Respons Menkes Kennedy yang ‘Antivaksin’ Disorot

    Jakarta

    Wabah campak muncul lagi di Amerika Serikat tepatnya di West Texas dengan kurang lebih 120 anak terinfeksi dan satu di antaranya meninggal dunia. Wabah ini mengkhawatirkan sebab campak sebelumnya telah dieliminasi di AS pada tahun 2000 dan tak ada wabah yang berlangsung lama sejak saat itu.

    Tanggapan langsung Menteri Kesehatan AS RF Kennedy Jr terhadap berita kematian akibat campak, yang pertama di AS sejak 2015, adalah dengan mengatakan bahwa wabah seperti itu adalah kejadian biasa. Ia secara keliru menyinggung dua kematian dan mengatakan bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit dirawat “terutama untuk alasan karantina”.

    “Bukan kejadian yang tidak biasa,” kata dia dikutip dari Reuters.

    Kennedy juga mengatakan AS juga mengalami wabah campak setiap tahun.

    Beberapa ahli mencatat bahwa meningkatnya skeptisisme terhadap vaksin, yang sebagian didorong oleh upaya Kennedy selama bertahun-tahun untuk menebar keraguan tentang keamanan dan kemanjuran imunisasi, telah mengakibatkan munculnya kelompok individu yang tidak divaksinasi atau kurang divaksinasi yang merupakan lahan subur bagi infeksi.

    Terlebih kasus campak yang dirawat di rumah sakit adalah anak yang tidak diimunisasi sehingga mengalami masalah pernapasan serius.

    “Virus ini dapat menimbulkan konsekuensi yang parah dan mematikan,” kata Dr Amy Thompson, seorang dokter anak dan kepala eksekutif Covenant Children’s Hospital di Lubbock, Texas, pada konferensi pers tentang kematian seorang anak usia sekolah akibat campak.

    (kna/kna)

  • RI Bakal Punya ‘Nutri-Grade’ Ala Singapura, Sudah Sampai Mana Persiapannya?

    RI Bakal Punya ‘Nutri-Grade’ Ala Singapura, Sudah Sampai Mana Persiapannya?

    Jakarta

    Pemerintah berencana menerapkan pelabelan pangan semacam Nutri-Grade di Singapura. Regulasi pengelompokan makanan sehat dan tidak sehat berdasarkan label tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2024 terkait pelaksanaan Undang Undang Kesehatan No. 17 Tahun 2023.

    Sebagai gambaran, pelabelan makanan dan minuman sehat semacam ini sudah lebih dulu diterapkan di Singapura dan sempat viral di media sosial. Penerapan ‘Nutri-Grade’ dinilai dapat mengubah perilaku dalam memilih makanan dan minuman.

    Lantas Sudah Sejauh Mana Persiapannya?

    Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, mengatakan draft ranangan aturan terkait pelabelan ala Nutri-Grade, yang di Indonesia nantinya akan dinamakan Nutri-Level, sudah selesai disusun sebagai bagian dari turunan PP 28 Tahun 2024. Saat ini, BPOM sedang dalam tahap konsultasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk pengusaha makanan, untuk memastikan sinkronisasi dengan industri makanan siap saji.

    BPOM disebutnya masih terbuka soal teknis pelabelan, baik menggunakan kode warna maupun kode huruf. Harapannya, konsumen dapat dengan lebih mudah memahami informasi yang sebenarnya sudah ada di label nutrisi yang tercantum saat ini.

    “Jadi itu lebih ilustratif sebetulnya. Sebetulnya nanti tidak mengubah, kandungan yang sekarang, cuma memberikan supaya masyarakat lebih bijak dan mudah memahami dalam bentuk ilustrasi semacam itu,” kata Ikrar dalam diskusi detikcom Leaders Forum ‘Bijak Membaca Label Nutrisi’, Jumat (28/2/2025).

    detikcom Leaders Forum ‘Bijak Membaca Label Nutrisi’ Foto: Grandyos Zafna/detikHealth

    Senada, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M Epid, juga mengatakan bahwa sistem pelabelan bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memahami kandungan gizi dalam makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Salah satu gagasan yang muncul adalah dengan menerapkan warna tertentu.

    “Kita tuh pasti kenal ya, kalau merah apa, kuning apa, hijau apa, semua hampir dianalogikan. Makanya kemudian salah satunya Nutri-Gride itu adalah pilihan kita untuk sebenarnya yang di tahap awal ini supaya memudahkan masyarakat,” kata dr Siti Nadia dalam detikcom Leaders Forum ‘Bijak Membaca Label Nutrisi’, Jumat (28/2/2025).

    Berbeda dengan BPOM yang mengawasi pangan siap saji, Kemenkes dalam hal pelabelan ala Nutri-Grade ini bertanggung jawab terhadap pangan siap saji. Pihaknya, menurut dr Nadia, juga masih dalam tahap sosialisasi dan menerima masukan dari industri, dimulai dari industri kelas menengah ke atas dan nantinya juga menyasar UMKM.

    “Nah jadi saat ini kita sudah mulai untuk melakukan edukasi, jadi kami mengajak industri siap saji khususnya dan Badan POM juga bersama dengan industri pengemasan. Jadi untuk sudah mulai, ayo sama-sama nih edukasi, menaruh Nutri-Grade di dalam kemasannya,” kata dr Siti Nadia.

    Selain menyiapkan label ala Nutri-Grade, BPOM saat ini juga memiliki label ‘Pilihan Lebih Sehat’. Label yang mencantumkan tanda centang hijau ini ditempatkan pada bagian utama label produk pangan olahan yang memenuhi kriteria tertentu terkait kandungan gula, garam, dan lemak (GGL).

    (suc/up)

  • Awal Mula Pria Usia 28 di Simalungun Kena Kanker Rektum Stadium 3B, Ini Gejalanya

    Awal Mula Pria Usia 28 di Simalungun Kena Kanker Rektum Stadium 3B, Ini Gejalanya

    Jakarta

    Fourten Ary Admaja Sinaga, pria berusia 28 tahun asal Tiga Dolok, Simalungun, Sumatera Utara, tengah berjuang melawan kanker rektum stadium 3B. Gejala muncul dua minggu setelah pernikahannya pada tahun 2020.

    Awalnya, ia mengalami gangguan buang air besar yang tampak sepele, feses keluar sedikit-sedikit secara terus-menerus, disertai darah dan cairan kuning yang menempel. Namun seiring waktu, kondisinya memburuk.

    Istri Ary, Desika Sitorus, mengatakan feses yang awalnya hanya keluar sedikit berubah menjadi tidak tertahan sama sekali, membuat sang suami harus menggunakan popok setiap hari, bahkan saat bekerja.

    Berat badan Ary juga turun drastis dari 72 kg menjadi hanya 40 kg, meskipun pola makannya tetap normal. Selain itu, ia juga sering merasa cepat lelah dan mengalami nyeri di area anus.

    “Lama-kelamaan, feses tidak keluar sama sekali. Suami lemas dan tidak bisa apa-apa, sehingga kami periksa ke RS di Merauke, Papua. Lalu dibiopsi dan menunggu hasil selama sebulan, dibacakan ternyata tumor ganas di rektum,” kata Desika kepada detikcom, Sabtu (1/3/2025).

    Desika mengatakan karena keterbatasan fasilitas medis di sana, dokter menyarankan untuk menjalani pengobatan di rumah sakit dengan fasilitas lebih lengkap di kota besar. Desika dan suaminya memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Tiga Dolok, Simalungun, pada tahun 2021.

    Setelah kembali ke kampung halaman, Ary sempat mencoba pengobatan tradisional, namun kondisinya justru semakin memburuk. Ia pun dilarikan ke IGD Rumah Sakit Harapan, Siantar, dan dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Sejati. Di sana, ia menjalani operasi besar untuk pembuatan stoma serta biopsi ulang. Setelah sebulan, ia kembali dirujuk ke RSUP Adam Malik, Medan, untuk menjalani kemoterapi.

    Perjalanan pengobatan yang dijalani Ary begitu panjang dan penuh tantangan. Ia menjalani regimen pengobatan kemoterapi. Kemoterapi pertama dilakukan selama delapan siklus dalam enam bulan, lalu dilanjutkan dengan regimen kedua yang juga berlangsung selama delapan siklus dalam waktu enam bulan.

    Namun, setelah dievaluasi, lanjut Desika, tumornya masih belum bisa diangkat. Dokter kemudian memberikan terapi radiasi sebanyak 25 kali selama lebih dari satu bulan, tetapi hasilnya tetap sama.

    “Setelah itu, suami diberikan obat kemoterapi oral sebanyak 24 siklus selama satu tahun, tapi tetap saja tumornya tidak bisa diangkat,” kata Desika.

    Tak sampai di situ, Desika mengatakan sang suami menjalani regimen pengobatan kemoterapi ketiga selama hampir delapan bulan, tetapi tumor tetap tidak bisa diangkat akibat adanya pelekatan. Hingga kini, Ary masih menjalani kemoterapi tambahan sebanyak 12 siklus yang belum selesai.

    Pada awal pengobatan, Ary masih bisa bekerja sebagai pengemudi ojek daring saat tidak menjalani kemoterapi. Namun, memasuki tahun 2024, kondisinya semakin memburuk.

    “Karena batu ginjal dan (tuberkulosis (TBC), ternyata pas dioperasi bulan 7 di tahun 2024, batu ginjalnya diangkat ternyata (kanker) sudah menyebar sampai kandung kemih dan saat diperiksa tbcnya juga (kanker) sudah menyebar sampai paru paru kankernya mulai dari situ suami keadaannya semakin memburuk hingga sekarang yang buat dia pun tidak ngojek lagi,” kata Desika.

    Sejak saat itu, kesehatannya terus menurun. Ary tidak lagi bisa bekerja, bahkan untuk sekadar berjalan pun kini terasa sangat sulit. Desika yang sebelumnya juga bekerja di rumah makan depan rumah sakit untuk membantu biaya pengobatan, kini terpaksa berhenti bekerja karena harus merawat suaminya yang semakin lemah.

    “Sekarang keadaan suami sudah sangat memprihatinkan. Baru-baru ini hasil CT scan menunjukkan ada penyempitan di lambung, pembengkakan ginjal, dan gangguan pada liver. Dia sudah sulit makan, susah berjalan, dan terus merasa kesakitan,” ungkap istrinya.

    Desika mengatakan sang suami didiagnosis kanker rektum karena faktor genetik. “Ayahnya dulu mengidap kanker lambung dan meninggal karena itu,” ujarnya.

    NEXT: Apa Itu Kanker Rektum?

    Dikutip dari laman Kemenkes RI, kanker rektum merupakan tumor ganas yang berupa massa polipoid besar pada rektum. Kanker rektum disebabkan oleh beberapa faktor seperti:

    adanya polip di usus (Colorectal Polyps)peradangan pada usus yang kronik (Colitis Ulcerativa)riwayat kanker sebelumnyariwayat kanker colorectal pada keluargamerokokpola makan yang tinggi lemakpola makan rendah serat dan kurangnya olahraga.

    Adapun gejala kanker rektum ditandai:

    adanya perubahan kebiasaan buang air besar (diare atau sembelit/konstipasi)usus besar terasa tidak kosong seluruhnyaterdapat darah dalam feses (baik merah terang atau kehitaman)sering terasa kembung atau kram di perut atau merasa kekenyangan meskipun makan sedikitkehilangan berat badan tanpa alasan, mual atau muntah-muntah, mudah lelah dan letih.