Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • Menkes Budi Gunadi Harap B-Universe Ajak Masyarakat Hidup Sehat

    Menkes Budi Gunadi Harap B-Universe Ajak Masyarakat Hidup Sehat

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menerima audiensi dari jajaran direksi B-Universe di Kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (12/3/2025).

    Dalam pertemuan tersebut, Budi mengungkapkan apresiasinya terhadap B-Universe sebagai platform media dengan segmentasi yang beragam dan jangkauan luas di berbagai lapisan masyarakat.

    “Tadi saya berbicara dengan B-Universe, jangkauannya dan segmennya unik. Bagaimana caranya kita bisa membantu menyosialisasikan gaya hidup sehat ke seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Budi kepada Beritasatu.com seusai pertemuan.

    Menkes Budi Gunadi menilai, peran media sangat penting dalam membangun kesadaran masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat. Ia berharap B-Universe dapat berkontribusi dalam mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan.

    “Peran media sangat besar. Saya lihat B-Universe bisa membantu Kemenkes untuk membangun minat hidup sehat bagi masyarakat Indonesia,” terang Menkes Budi Gunadi Sadikin.

    Lebih lanjut, Budi menekankan pentingnya tindakan pencegahan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Menurutnya, upaya menjaga kesehatan sebelum sakit lebih efektif daripada mengobati setelah terlanjur sakit.

    “Menteri kesehatan ingin agar masyarakat Indonesia tetap sehat, bahkan jika bisa, jangan sampai sakit. Menjaga kesehatan jauh lebih penting dibandingkan mengobati saat sudah sakit,” tegasnya.

    Audiensi tersebut dihadiri oleh sejumlah jajaran direksi B-Universe, di antaranya Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita, Direktur Utama Rio Abdurachman, Wakil Direktur Utama Apreyvita Wulansari, serta Corporate Secretary (Corsec) B-Universe Ida Dewiyanti.

    Sebagai informasi, B-Universe merupakan the biggest integration multimedia dengan jangkauan 401 media coverage yang dapat diakses melalui berbagai platform dan layanan.

    B-Universe memiliki jaringan televisi BTV dan Beritasatu News Channel, media cetak Investor Daily Indonesia, serta media daring seperti Beritasatu.com, Investor.id, dan Jakarta Globe, termasuk jaringan B-Network dan berbagai platform lainnya.

    Dengan tersedianya jangkauan media yang luas yang dimiliki B-Universe, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi langkah B-Universe sebagai media yang berkontribusi membangun kesadaran masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat.
     

  • Menilik Mitigasi Negara Soal Meningkatnya Kasus Gagal Ginjal Usia Muda

    Menilik Mitigasi Negara Soal Meningkatnya Kasus Gagal Ginjal Usia Muda

    Jakarta

    Besaran penderita ginjal di Indonesia meningkat tahun ini. Hal ini disimpulkan dari melonjaknya pembiayaan pengobatan gagal ginjal akut. Lonjakan ini dicatat oleh BPJS Kesehatan di mana angkanya mendekati dua kali lipat dari lima tahun sebelumnya.

    Merangkum detikHealth, peningkatan pembiayaan dimulai dari tahun 2023 yang bertambah Rp 3 triliun dari 2022. Sementara itu, mengutip Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti, pada 2024 angkanya sudah mencapai Rp 11 triliun atau meningkat Rp 4,5 triliun dari tahun 2019. Ia menilai tren tersebut berkaitan dengan kenaikan kasus penyakit gagal ginjal kronik, termasuk di generasi muda dalam beberapa tahun terakhir.

    “Tahun 2024 ini mencapai Rp 11 triliun, cukup besar untuk seluruh penyakit gagal ginjal kronik, ini baru yang hanya tercover BPJS saja,” kata Ghufron dikutip dari detikHealth, Selasa (11/2).

    Gagal ginjal utamanya disebabkan gaya hidup tidak sehat seperti tidak memperhatikan pola makan hingga konsumsi air putih. Terkait hal ini, Ali Ghufron mengingatkan publik untuk bijak meminum obat. Ia mendorong masyarakat agar mengurangi konsumsi obat obat antiinflamasi, antibiotik berlebihan.

    Ia juga mengkritisi masyarakat yang terlalu banyak mengonsumsi minuman berpemanis. Ghufron juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih bahan makanan. Hal ini didasari oleh temuan Kementerian Pertanian yang menemukan hampir 100 persen ikan lele di injeksi obat antibiotik. Belum lagi, sejumlah buah-buahan yang sengaja diberikan pewarna untuk mengundang daya tarik pembeli.

    “Itu satu, menurut saya, karena lingkungan, itu penting sekali. Dua, perilaku, kalau ginjal itu tolong jangan minum sembarangan, minum mohon maaf obat kuat, lebih segar minuman berenergi, ya itu, karena apa? Karena bahan pengawetnya,” jelasnya.

    Di balik meningkatnya kasus gagal ginjal tersebut, Indonesia juga tengah menghadapi krisis kekosongan obat. Mengutip detikHealth, sejumlah pasien transplantasi ginjal terdampak adanya kelangkaan obat ini. Sebagian dari mereka bahkan harus saling meminjamkan obat sembari menunggu stok terisi.

    Hal ini berkaitan dengan angka harapan hidup para pasien. Terkait hal ini, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI Lucia Rizka Andalucia, Apt, M.Pharm, MARS mengakui memang sempat terdapat permintaan lonjakan obat tacrolimus di periode 2024. Ia mengatakan hal ini sebagai salah satu efek dari efisiensi anggaran.

    “Terjadi lonjakan yang tinggi akan kebutuhan tacrolimus tersebut, tapi tidak ada yang terjadi karena masalah efisiensi anggaran,” kata Rizka, dikutip dari detikHealth (12/3).
    Meski demikian, Rizka mengatakan jika pasien masih dapat mengakses tacrolimus originator dengan membayar selisih harga. Lalu sampai kapan hal ini akan terus terjadi? Apa saja yang sudah disiapkan pemerintah untuk menghadang laju peningkatan jumlah penderita gagal ginjal? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikHealth.

    Beralih ke Jawa Timur, detikSore akan mengulas lebih dalam hasil penelusuran Polisi terkait penyelundupan senjata api rakitan yang disuplai ke KKB Papua. Seperti diberitakan detikJatim, Sindikat pembuatan senjata api (senpi) rakitan yang dikirim ke Papua dibongkar petugas gabungan.

    Kapolda Jatim Komjen Imam Sugianto menuturkan awalnya petugas gabungan berhasil menangkap Yuni Enembi dan tersangka lainnya. Dari situ, kemudian terendus penyelundupan senpi rakitan asal Bojonegoro dan akhirnya mengamankan total 7 orang.

    Sejak kapan produksi senjata api rakitan ini beroperasi? Berapa banyak produksi yang sudah dijual? Simak laporan langsung jurnalis detikJatim selengkapnya.

    Sementara itu untuk menambah khasanah investasi, detikSore akan kembali menghadirkan Firman Marihot, Chief Digital InvestasiKu. Kali ini ia akan mendalami bagaimana sentiment pasar akan mempengaruhi pergerakan harga saham. Seberapa besar faktor ini mempengaruhi? Secepat apa fluktuasi pasar yang dipengaruhi oleh isu tertentu? Simak diskusinya dalam Sunsetalk.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (far/vys)

  • Pemkot Jakut periksa takjil pastikan aman dikonsumsi masyarakat

    Pemkot Jakut periksa takjil pastikan aman dikonsumsi masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara melakukan pemeriksaan sejumlah sampel makanan dan minuman untuk berbuka puasa atau takjil yang dijual untuk memastikan makanan dan minuman itu aman dikonsumsi masyarakat.

    “Kami ingin memastikan makanan dan minuman untuk berbuka puasa aman dikonsumsi dan bebas dari bahan zat kimia atau bahan berbahaya,” kata
    Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Ika Dewi Subandiyah di Jakarta, Rabu.

    Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Puskesmas akan melakukan pengecekan takjil di sejumlah daerah. Kegiatan itu rutin dilaksanakan setiap bulan Ramadhan.

    Ia mengatakan pemeriksaan 50 sampel makanan dan minuman yang dijual pedagang takjil dilakukan di Jalan Papanggo I Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (11/3),

    “Kami memeriksa kualitas bahan dan kandungannya untuk memastikan tidak mengandung formalin, boraks, rhodamin B dan methanyl yellow,” kata Ika.

    Dia mengungkapkan, dari hasil uji puluhan sampel tersebut, terdapat satu makanan yang diduga mengandung formalin. Namun, pihaknya melakukan pemeriksaan lebih lanjut di Laboratorium Kesehatan Daerah (Kesda) DKI Jakarta.

    Menurut dia, pedagang takjil diduga kuat menjual makanan atau minuman mengandung bahan berbahaya akan langsung diberikan edukasi.

    “Kami akan terus meningkatkan intensitas pemeriksaan makanan dan minuman takjil di Jakarta Utara,” ujarnya.

    Lurah Papanggo Harry Firmansyah mendukung pemeriksaan takjil tersebut karena selain memberi rasa aman bagi konsumen atau pembeli, kegiatan ini juga dapat memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih cerdas memilah makanan atau minuman yang tidak layak konsumsi.

    “Kami berharap masyarakat maupun pedagang dapat lebih paham dan peduli terhadap memilih produk,” kata dia.

    Sementara itu, pedagang es cendol Imron (62) mengatakan dengan adanya sosialisasi dan edukasi yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan tentang zat dan bahan berbahaya pada makanan maupun minuman.

    “Alhamdulillah, es cendol saya aman karena saya sendiri yang membuatnya, tanpa bahan pengawet maupun pewarna berbahaya,” ujarnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wakil Menteri Kesehatan Targetkan Lebih Banyak Rumah Sakit Bisa Lakukan Transplantasi Ginjal – Halaman all

    Wakil Menteri Kesehatan Targetkan Lebih Banyak Rumah Sakit Bisa Lakukan Transplantasi Ginjal – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono menyebutkan, hingga saat ini, transplantasi ginjal sudah dapat dilakukan di 19 pusat transplantasi ginjal yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Jumlah pusat transplantasi ginjal ini diharapkan berkembang di masa mendatang.

    “Saya janji jumlahnya akan terus bertambah,” katanya di Jakarta, Selasa (11/3/2025).

    Melalui program transformasi kesehatan rujukan, Kemenkes telah memperkenalkan jejaring pengampuan rumah sakit yang melayani penyakit katastropik, termasuk kelainan ginjal.

    Dante menyebut bahwa penyakit ginjal harus segera ditangani, jika tidak akan memperburuk pembiayaan kesehatan di Indonesia.

    Adapun biaya perawatan pasien ginjal yang menjalani cuci darah bisa mencapai sekitar Rp.420 juta per tahun.

    Di sisi lain, transplantasi ginjal yang membutuhkan biaya sekitar Rp.300 hingga Rp.350 juta dinilai lebih cost-effective dalam jangka panjang.

    “Apabila penyakit ginjal ini tidak kita tangani dengan baik, pembiayaan kesehatan akan terus meningkat seiring waktu,” ujarnya.

    Prof. Dante menekankan, transplantasi ginjal bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga aspek sosial dan ekonomi yang sangat penting.

    “Transplantasi ginjal adalah solusi sosial yang efektif dan cost-benefit yang jelas,” katanya.

    Ia menegaskan, kualitas layanan kesehatan di Indonesia tidak akan terganggu dan tetap berjalan dengan baik meski ada efisien anggaran yang tengah digaungkan pemerintah.

    “Tindakan-tindakan transplantasi ginjal akan tetap terlaksana sebagaimana mestinya, dan itu adalah amanah yang diberikan kepada Kementerian Kesehatan sebagai ‘lokomotif’ kesehatan di negara ini,” harap dia.

  • Jaga Kontribusi Ekonomi dan Serapan Tenaga Kerja, IHT Butuh Perlindungan dan Keberpihakan Regulasi – Halaman all

    Jaga Kontribusi Ekonomi dan Serapan Tenaga Kerja, IHT Butuh Perlindungan dan Keberpihakan Regulasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri hasil tembakau (IHT) saat ini tengah mengalami berbagai tekanan terutama dari sisi regulasi. 

    Di antaranya polemik implementasi Pengamanan Produk Tembakau  dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024, Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan, dan implementasi Peraturan Daerah untuk Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Hal ini tidak terlepas karena pasal-pasal pengaturan di dalam regulasi tersebut yang eksesif dan mengancam keberlangsungan IHT. 

    Ketua Umum Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) I Ketut Budhyman Mudhara berharap pemerintah dapat menjaga keseimbangan, mendorong daya saing pertumbuhan dan perlindungan IHT yang menjadi tumpuan 6 juta tenaga kerja. 

    Ketut mengatakan, sebagai bagian dari ekosistem pertembakauan, AMTI optimistis dan mendukung capaian program Asta Cita pemerintahan demi mendorong peningkatan ekonomi sebesar 8 persen guna mendukung kesejahteraan masyarakat secara luas. Namun, sampai saat ini, berbagai regulasi yang mengelilingi ekosistem pertembakauan, tekanannya sangat bertubi-tubi.

    “Ini bisa berdampak pada serapan pekerja dan menurunnya produktivtias petani yang menggantungkan kehidupannya pada IHT yang meliputi petani tembakau, petani cengkeh, pekerja  manufaktur, pedagang asongan, pedagang pasar, hingga pekerja kreatif,” tegas Budhyman, Selasa (12/3/2025).  

    Budhyman menyayangkan bahwa peraturan yang sedang digodok Kementerian Kesehatan atau R-Permenkes terhadap produk tembakau, justru abai terhadap kontribusi ekosistem pertembakauan. Peraturan tersebut dirancang minim keterlibatan dan tidak mengakomodir masukan dari elemen hulu hingga hilir ekosistem pertembakauan. 

    “Sebagai inisiator regulasi tersebut, kami sangat menyayangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang tidak memikirkan dan mengkaji dampak panjang dari rancangan aturan tersebut. Apalagi kondisi ekonomi sedang sulit seperti saat ini, PHK marak, pabrikan tutup, dan daya beli masyarakat turun. Apapun peraturan atau kebijakannya, wajib dan tetap mengedepankan prinsip keadilan, transparansi serta melibatkan seluruh pihak terkait,” lanjutnya.

    Budhyman juga menyoroti dorongan kewajiban penyeragaman kemasan rokok polos dalam R-Permenkes yang sedang disusun saat ini. Ia menyebutkan bahwa pasal penyeragaman kemasan rokok  polos ini sarat dengan pengaruh oleh Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) atau Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau. 

    “Mengapa kita, sebagai negara yang berdaulat, harus berkiblat pada FCTC, yang notabene Indonesia sendiri tidak ikut meratifikasinya. FCTC juga  bukan landasan hukum kita. Sehingga mengapa dalam menentukan arah kebijakan pertembakauan yang potensi dan kontribusinya begitu besar, harus berkiblat pada asing?” ujar Budhyman. Ia menilai ada intervensi kepentingan asing dalam kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia. 

    “Pemerintah telah dengan bijak tidak meratifikasi FCTC dengan mempertimbangkan rantai ekosistem pertembakauan di Indonesia sangat kompleks, saling terkait mulai dari hulu hingga hilir, dan sangat berbeda dengan negara-negara yang menjadia acuan FCTC. Jangan lah sampai terkait kesejahteraan masyarakatnya sendiri, sampai kita harus diintervensi asing,” Budhyman menekankan.  

    Sepanjang tahun 2024, IHT telah menyumbang Rp216,9 triliun terhadap penerimaan negara melalui cukai hasil tembakau (CHT). Sumbangsih ini mencerminkan porsi lebih dari 10 persen dari total penerimaan pajak nasional, yang menjadikan IHT sebagai salah satu kontributor utama bagi kas negara. 

    Namun, dengan besarnya kontribusi IHT terhadap pemasukan negara, penyerapan tenaga kerja, hingga efek domino di tingkat daerah, Budhyman menekankan pentingnya dukungan pemerintah melalui peraturan yang adil, berimbang, dan mendorong ekosistem pertembakauan untuk tetap tumbuh dan berkembang. Keterlibatan para pemangku kepentingan di IHT merupakan keniscayaan untuk mencapai tujuan tersebut. 

    Ketut menjelaskan, target yang menjadi acuan utama dalam kebijakan ekonomi nasional tentu akan sulit terwujud jika salah satunya tidak ada perlindungan dan keberpihakan terhadap IHT. Tembakau bukan sekadar komoditas andalan petani di musim kemarau, melainkan telah menjadi warisan, dan budaya yang melekat dalam masyarakat kita. Sudah seharusnya IHT dilindungi, diberi kesempatan untuk bertumbuh, mandiri dan berdaya saing.

    “IHT perlu didukung pemerintah melalui peraturan yang mendorong keberlanjutan IHT, bukan mematikannya. Seluruh pemangku kepentingan di ekosistem ini siap untuk bekerja sama dengan pemerintah dan terlibat aktif berdiskusi dan memberikan masukan dalam penyusunan berbagai peraturan baik di level pusat maupun daerah,” tutup Budhyman.

     

  • PTPP Perkuat Portofolio Lewat Proyek RS Harapan Kita Senilai Rp 863,8 M

    PTPP Perkuat Portofolio Lewat Proyek RS Harapan Kita Senilai Rp 863,8 M

    Jakarta

    PT PP (Persero) Tbk (PTPP) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan layanan kesehatan di Indonesia melalui proyek pembangunan Gedung RS Harapan Kita – Tokushukai. Dengan nilai kontrak mencapai Rp 863,8 miliar (sebelum PPN) dan masa pelaksanaan selama 669 hari kalender, proyek ini diharapkan menjadi salah satu ikon rumah sakit modern dan berteknologi tinggi di Tanah Air.

    Dalam pembangunan ini PTPP sebagai kontraktor utama dalam Joint Operation (JO) dengan nilai proporsi sebesar 70%. Sementara progres proyek saat ini telah mencapai 5,49%. Proyek yang dimulai pada 21 November 2024 dan direncanakan selesai pada 21 September 2026 ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan, serta keselamatan pasien.

    Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo mengatakan proyek ini merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung pemerintah meningkatkan infrastruktur kesehatan di Indonesia.

    “Dengan pengalaman yang kami miliki dari proyek-proyek sebelumnya, kami optimis dapat menyelesaikan pembangunan RS Harapan Kita – Tokushukai tepat waktu dan dengan kualitas terbaik,” ujar Joko dalam keterangannya, Senin (10/3/2025).

    Lebih lanjut, Joko menjelaskan proyek pembangunan RS Harapan Kita – Tokushukai memiliki berbagai inovasi seperti penggunaan teknologi dan material yang canggih untuk pembangunan, contohnya penggunaan facade yang dapat mengurangi efek panas dari luar, serta nantinya rumah sakit ini akan memiliki teknologi kesehatan yang canggih termasuk sistem informasi kesehatan dan peralatan medis yang modern.

    Dari sisi arsitektur, bangunan ini dirancang ramah lingkungan dengan teknologi hemat energi. Fasilitas kesehatan yang lengkap, mulai dari ruang operasi, ruang cathlab, ruang rawat inap, hingga fasilitas diagnosa modern, diharapkan mampu meningkatkan status RS Harapan Kita menjadi salah satu rumah sakit terbaik di Indonesia.

    Berbagai inovasi ini diimplementasikan seiring dengan konsep ‘Harapan Kita’ dan filosofi ‘Tokushukai’ yang diusung yaitu menjadi rumah sakit yang mengedepankan pelayanan berkualitas tinggi dan memberikan harapan bagi para pasien.

    Joko menambahkan tidak hanya fokus pada fasilitas fisik, proyek ini juga memperhatikan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pembangunan fasilitas pelatihan bagi tenaga medis. Diharapkan, langkah ini mampu mendukung pelayanan kesehatan yang lebih baik dan profesional.

    “Dengan pengalaman panjang PTPP dalam menangani berbagai proyek rumah sakit di Indonesia, pembangunan RS Harapan Kita – Tokushukai menjadi langkah strategis dalam memperkuat posisi PTPP sebagai pemain utama di sektor konstruksi Kesehatan,” kata Joko.

    Adapun Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada groundbreaking beberapa waktu lalu, mengharapkan kerja sama dengan Tokushukai Medical Group yang telah terjalin selama lebih dari 20 tahun ini dapat terus berlanjut, terutama melalui pertukaran ilmu dan dokter spesialis antara Indonesia dan Jepang. Diingatkan Menkes , RSJPD Harapan Kita memiliki tugas penting yang harus diselesaikan, yakni menjadi pusat layanan penyakit jantung di seluruh wilayah Indonesia.

    Sebagai informasi, PTPP memiliki rekam jejak yang solid dalam pembangunan fasilitas kesehatan di Indonesia, terbukti dari suksesnya proyek-proyek seperti RS Dharmais, RSU Adhyaksa Banten, RS UPT Vertikal Makassar, RS Hasan Sadikin, dan RS Bali Internasional Hospital (BIH). Sehingga pembangunan RS Harapan Kita – PTPP Perkuat Portofolio Kesehatan dengan Pembangunan RS Harapan Kita – Tokushukai akan memperkuat portofolio PTPP di sektor kesehatan, dengan menghadirkan desain modern dan futuristik yang mengutamakan kenyamanan pasien.

    (akn/ega)

  • Dari Sakit Gigi, Mengapa Mbok Yem Penjaga Gunung Lawu Bisa Sesak Napas? Ini Penjelasan Secara Medis – Halaman all

    Dari Sakit Gigi, Mengapa Mbok Yem Penjaga Gunung Lawu Bisa Sesak Napas? Ini Penjelasan Secara Medis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO – Wakiyem alias Mbok Yem, penjaga Gunung Lawu dirawat di Rumah Sakit karena sakit. Separah apa kondisinya sampai harus melakukan rawat inap. 

    Dilansir Tribunnews.com sebelumnya, publik dikejutkan dengan kabar turunnya  dari warung tertinggi miliknya di luar tradisi. 

    Kondisi kesehatannya membuat Mbok Yem turun gunung ditandu turun dari puncak Gunung Lawu. 

    Keluarga membawanya ke Rumah Sakit Umum Aisyiyah (RSUA) di Ponorogo, Jawa Timur. 

    Saat ditemui Tribun Jatim (Tribunnews.com Network) di RS yang terletak di Jalan dr Sutomo Ponorogo pekan lalu, di tubuh Mbok Yem masih terlihat selang infus serta oksigen masih terpasang.

    Berikut perjalanan sakit dan penjelasan medis terkait kondisi Mbok Yem penjaga Gunung Lawu. 

     

    Berawal dari sakit gigi 

    SOSOK MBOK YEM – Pemilik warung legendaris di Puncak Gunung Lawu, Mbok Yem, saat ditandu turun gunung pada 2022 (kiri) dan Mbok Yem ketika dirawat di RSU Aisyiyah, Jumat (7/3/2025) (kanan). (Instagram @magetanbanget via Kompas.com/TribunJatim.com Pramita Kusumaningrum)

    Mbok Yem mengatakan kondisinya drop berawal dari sakit gigi. 

    “Dari sakit gigi,” ungkap Mbok Yem, ditemui Sabtu (8/3/2025) silam. 

    Mbok Yem menjelaskan gigi miliknya ada yang goyang.

    Karena kondisi giginya ini, ia sampai merasakan pusing jika ada makanan yang nyangkut di gigi,

    “Kalau nyangkut makanan itu, kene munyer-munyer (berputar-putar),” kata Mbok Yem sambil memegang kepalanya.

    Kondisi itu, kata dia, membuat dirinya enggan makan. Sehingga membuat Mbok Yem lemas. Pun beberapa waktu terakhir Mbok Yem mengaku telah jatuh tiga kali.

    “Ya tibo ng jogan kui lo, ping telu (jatuh di lantai itu lo, sampai tiga kali,”  sambung Mbok Yem.

    Menurut Mbok Yem, ini pengalaman pertamanya masuk Rumah Sakit. 

    Biasanya jika sakit, termasuk sakit gigi ia hanya berobat ke petugas medis di sekitar Gunung Lawu. 

    “Pertama kali ini masuk rumah sakit, biasanya sakit ya suntik sudah sembuh,” tuturnya. 

    Sesak napas, Mbok Yem didiagnosa pneumonia 

    Dari hasil pemeriksaan medis tim dokter RSU Aisyiyah, bahwa pemilik warung dengan lokasi tertinggi di Indonesia ini mengalami pneumonia.

    “Hasil pemeriksaan ada pneumonia, ada bengkak, rongsennya ya pneumonia,” kata Humas RSU Aisyiyah Ponorogo, Muh. Arbain.

    Menurut Arbain, nenek berusia 82 tahun ini kondisinya saat masuk ke Rumah Sakit mengalami sesak napas. 

    “Awalnya, saat hari pertama dirawat kondisinya lemah dan tidak mau makan karena sesak napas,” tegas Bain.

    Beberapa hari dirawat, kata dia, saat ini kondisi Mbok Yem sudah membaik.

    Meski, kondisi Mbok Yem masih dipasang oksigen.

    “Membaik di sini dibandingkan sebelumnya kondisinya lebih baik. Sudah bisa diajak komunikasi, tetapi tidak bisa cepat-cepat ngomongnya, kan kalau ngomong cepat sesak,” pungkasnya.

    Penjelasan medis dari sakit gigi merambat hingga pneuomonia

    Lantas, mengapa bisa sakit gigi seperti yang dialami Mbok Yem merambat dan menyebabkan sesak napas? 

    Mengutip laman Kemenkes, dijelaskan jika sakit gigi adalah kondisi ketika gigi mengalami rasa sakit atau nyeri, dengan tingkatan keparahan yang bervariasi. 

    Ilustrasi. (istimewa)

    Pada kebanyakan kasus, ini adalah akibat dari berbagai masalah pada gusi ataupun gigi. 

    Penyebab sakit gigi yang utama adalah kerusakan pada gigi. Bakteri yang hidup di mulut dapat bertumbuh dengan baik akibat gula atau sari dalam makanaan yang d konsumsi. 

    Bakteri kemudian membentuk plek lengket yang menempel pada permukaan gigi. Asam yang berbentuk dari bakteri dalam plak dapat mengikis lapisan putih keras dibagian luar gigi (enamel) dan menciptakan rongga. 

    Sakit Gigi tidak bisa diobati jika disebabkan oleh infeksi yang lebih serius. Seperti abses, menunda pengobatan bisa menyebabkan mengalami berbagai komplikasi serius, misalnya kehilangan gigi, infeksi darah bakteri atau mediastinitis, serta peradangan ruang antara paru paru. 

    Komplikasi yang terjadi apabila sakit gigi terutama infeksi pada gigi antara lain abses gigi berupa gumpalan nanah disekitar gigi atau gusi, peradangan seperti bakteri yang membusuk dapat menyebar dan mengakibatkan peradangan pada bagian tubuh lain, seperti otot jantung, ginjal, hidung, mata dan sendi, infeksi darah berupa infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak mulut dan wajah, dan menyebabkan pneumonia.

    Hal ini dikuatkan penjelasan dokter. 

    Dari arsip berita Tribunnews.com, dokter spesialis paru Dr dr Fathiyah Isbaniah, Sp P(K) FISR mengatakan penting untuk menjaga kebersihan mulut demi mencegah Pneumonia.

    Ilustrasi Gambar Pneumonia (Tangkapan layar healthline.com)

    “Kuman atau bakteri di mulut kita sering migrasi, dan bisa turun ke dalam paru-paru.
    Pada orang sehat dengan daya tahan tubuh baik, hal ini tidak menyebabkan penyakit,” ungkapnya.

    Namun tidak pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah.

    Apa lagi dengan pasien yang sudah memiliki penyakit sebelumnya.

    “Apa bila kebersihan mulu tidak terjaga, dengan sangat mudah mengalami Pneumonia. Kuman akan masuk ke saluran pernapasan bawah,” katanya lagi.

     

    Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut untuk mencegah Pneumonia.

    Tidak hanya menjaga kesehatan bibir dan mulut, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya Pneumonia.

    Perlu diketahui, pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan dan pengisian cairan atau nanah di kantung udara paru-paru. Pneumonia juga dikenal sebagai paru-paru basah. 

     

    Sakit, Mbok Yem tetap layani pendaki Gunung Lawu hingga dinihari 

    Walaupun begitu, Mbok Yem tetap melayani pembeli. Dia menuturkan terkadang jam 2 dini hari masih melayani para pendaki yang kelaparan.

    “Jam 2 ngono lagi leren (jam 2 begitu terkadang baru bisa istirahat). Yo kadang gorengne ndok (terkadang membuat pesanan telur goreng),” tegasnya.

    Mbok Yem tidak mau turun. Hingga Selasa (4/3/2025) Mbok Yem berhasil dibujuk untuk turun Gunung Lawu dengan ditandu.

    Mbok Yem juga meminta doa untuk segera sehat. Kemudian dia bisa kembali berjualan di puncak Gunung Lawu.

    “Aku dungakno ndang mari ya (aku tolong doakan cepat sembuh). Ben iso dodolan neh (biar bisa jualan kembali),” pungkasnya.

    Mbok Yem turun Gunung Lawu lebih cepat

    Kolase foto Mbok Yem (80) mudik menempuh perjalanan dari ketinggian 3170 mdpl Gunung Lawu, Warung Mbok Yem di puncak Gunung Lawu tampak depan dan Viral Mbok Yem Pemilik Warung Tertinggi di Pulau Jawa Turun Gunung dengan Tandu (Surya.co.id/Feb/Kompas.com/Anggara/Tiktok @jun_alwii)

    Tradisi Mbok Yem turun dari Gunung Lawu biasanya mulai terlihat jelang Hari Raya Idul Fitri. Akan tetapi, pada tahun 2025, tradisi tersebut terpaksa dilakukan lebih awal.

    Sebab, Mbok Yem alias Wakiyem ditandu beberapa orang untuk turun gunung, pada Selasa (4/3/2025), atau lebih tepatnya puasa hari keempat.

    Beberapa pria menandu Mbok Yem alias Wakiyem secara bergantian. Seperti lebaran tahun lalu, Mbok Yem mudik turun gunung dari warungnya, Hargo Dalem Gunung Lawu via Cemorosewu.

    Sekedar diketahui, Tradisi Mbok Yem turun dari Gunung Lawu biasanya mulai terlihat jelang Hari Raya Idul Fitri. Akan tetapi, pada tahun 2025, tradisi tersebut terpaksa dilakukan lebih awal.

    Sebab, Mbok Yem alias Wakiyem ditandu beberapa orang untuk turun gunung, pada Selasa (4/3/2025), atau lebih tepatnya puasa hari keempat.

    Beberapa pria menandu Mbok Yem alias Wakiyem secara bergantian. Seperti lebaran tahun lalu, Mbok Yem mudik turun gunung dari warungnya, Hargo Dalem Gunung Lawu via Cemorosewu.

    (Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Tribunjatim.com/Pramita Kusumaningrum)

  • BPJS Kesehatan dan Kemenkes Optimalkan Integrasi Data untuk Percepat Analisis JKN

    BPJS Kesehatan dan Kemenkes Optimalkan Integrasi Data untuk Percepat Analisis JKN

    loading…

    BPJS Kesehatan bersama Kemenkes mengoptimalkan dukungan terhadap Satu Data Kesehatan Nasional. (Foto: dok BPJS Kesehatan)

    JAKARTA – BPJS Kesehatan memperkuat kerja sama sistem dengan Kementerian Kesehatan. Kolaborasi ini bertujuan mendukung interoperabilitas sistem untuk mengoptimalkan integrasi Satu Data Kesehatan Nasional melalui Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKN).

    Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menuturkan, dengan melihat sumber data dan informasi yang sama, diharapkan penyusunan kebijakan Program JKN oleh Kementerian Kesehatan bisa dilakukan lebih cepat, akurat, dan berbasis evidence.

    “Selama ini integrasi sistem antara BPJS Kesehatan dengan Kementerian Kesehatan telah berjalan baik, mulai dari akses dashboard, akses Application Programming Interface (API), dan bahkan akses data analitik secara mandiri (self-service analytics). Ini merupakan manifestasi dari pemaknaan interoperabilitas sistem secara penuh yang sudah berjalan,” kata Ghufron pada Kamis (6/3/2025).

    Lebih lanjut, Ghufron menjelaskan bahwa dalam rangka kolaborasi integrasi sistem, BPJS Kesehatan juga menyediakan akses analitik mandiri bagi Kementerian Kesehatan. Maka dari itu, Kementerian Kesehatan dapat mengakses data BPJS Kesehatan secara mandiri, kapan pun dan di mana pun. Ini membuka peluang bagi pemanfaatan data JKN yang lebih maksimal, mulai dari analisis kebijakan, perencanaan strategis, hingga pengambilan keputusan di masa depan.

    Sementara itu, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan,yang juga hadirdalam acara tersebut,menyampaikan bahwa BPJS Kesehatan telah menerapkan sistem keterbukaan informasi publik dalam bidang penelitian dan pengembangan.

    Dia mengatakan, BPJS Kesehatan memiliki big data yang dapat diakses dan dimanfaatkan seluruh elemen akademisi, peneliti, masyarakat, dan seluruh pihak lainnya yang ingin mendalami seputar Program JKN.

    “Data yang kami miliki adalah aset yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan penelitian dan pengambilan kebijakan yang kredibel berbasis bukti. BPJS Kesehatan telah memberikan izin terhadap ratusan mahasiswa yang ingin meneliti seputar Program JKN sehingga literasi terhadap Program JKN dapat semakin kaya,” kata Edwin.

    Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Pusat Pembiayaan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Kepala Pusdatin Kementerian Kesehatan, dan Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Kementerian Kesehatan.

    Sebagai informasi, akhir 2024 lalu, BPJS Kesehatan telah meluncurkan data sampel meliputi data sampel general, diabetes melitus, tuberkulosis, kesehatan ibu dan anak, serta kesehatan mental.

    Untukmemperolehdata sampel, masyarakatdapat mengunjungiPortal Data JKNdi tautan https://data.bpjs-kesehatan.go.id/ dan mengisi formulir pengajuan yang diperlukan. Setelah pengajuan selesai, data akan dikirimkan langsung ke email yang terdaftar.

    (ars)

  • Video: Kemenkes Ungkap 3,4 Juta Orang Indonesia Menderita Obesitas

    Video: Kemenkes Ungkap 3,4 Juta Orang Indonesia Menderita Obesitas

    Video: Kemenkes Ungkap 3,4 Juta Orang Indonesia Menderita Obesitas

  • 3 Rumah Sakit dan 4 Puskesmas Terdampak Banjir, Kemenkes: Layanan Kesehatan Tetap Jalan – Halaman all

    3 Rumah Sakit dan 4 Puskesmas Terdampak Banjir, Kemenkes: Layanan Kesehatan Tetap Jalan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Agus Jamaludin, SKM, M.Kes mengatakan, pihaknya terus berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban terdampak banjir yang tersebar di beberapa wilayah.

    Distribusi bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) juga akan disalurkan sebanyak total 4,9 ton bantuan, masing-masing PMT untuk ibu hamil sebanyak 1.404 kg atau 1,4 ton dan PMT Balita sebanyak 3.504 kg atau 3,5 ton.

    “Langkah-langkah yang dilakukan meliputi kaji cepat kesehatan di lokasi terdampak, pendirian pos kesehatan darurat, distribusi bantuan kesehatan, termasuk obat-obatan, PMT untuk ibu hamil dan balita serta penyemprotan insektisida sebagai upaya pencegahan berkembang biaknya nyamuk DBD,” ujar Agus ditulis di Jakarta, Sabtu (18/2/2025).

    Program PMT ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mendukung kesehatan ibu dan anak, terutama dalam memenuhi kebutuhan gizi selama masa kehamilan dan periode emas pertumbuhan anak.

    Diketahui, banjir besar yang melanda Kota Bekasi sejak 3 Maret 2025.

    Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI melaporkan, hingga 6 Maret 2025 pukul 16.00 WIB, sebanyak 10 kejadian bencana alam telah dipantau.

    Total penduduk terdampak mencapai 666.915 jiwa, dengan jumlah pengungsi sebanyak 31.482 orang.

    Dampak bencana juga mengakibatkan 13 korban meninggal dunia. Selain itu, layanan kesehatan di beberapa wilayah mengalami gangguan operasional, termasuk tiga rumah sakit dan empat puskesmas di Kabupaten Bekasi.

    Banjir juga melanda di beberapa wilayah lain di Indonesia, termasuk:

    – Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan – 1.904 penduduk terdampak.

    – Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah – 3.615 p enduduk terdampak.

    – Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan – 14.960 penduduk terdampak.

    – Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh – 1.716 penduduk terdampak.

    – Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat – 2.985 penduduk terdampak.

    – Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi, Jawa Barat – 122.553 penduduk terdampak, dengan 25.065 orang mengungsi.

    – Kabupaten Bogor, Jawa Barat – Satu korban jiwa, 1.290 penduduk terdampak.

    – DKI Jakarta – 4.247 penduduk terdampak, satu korban jiwa.

    – Kabupaten Karawang, Jawa Barat – 19.803 penduduk terdampak, 375 kasus rawat jalan akibat penyakit terkait banjir.

    Kementerian Kesehatan terus memantau situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan dinas kesehatan daerah serta BPBD untuk memastikan penanganan bencana berjalan optimal. Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dan segera mengakses layanan medis jika mengalami gejala penyakit akibat kondisi bencana.