Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • Persiapan Mudik Lebaran 2025, Simpan Nomor Darurat dan Penting Ini di Kontak Kamu

    Persiapan Mudik Lebaran 2025, Simpan Nomor Darurat dan Penting Ini di Kontak Kamu

    Jakarta: Saat melakukan perjalanan mudik Lebaran 2025 penting untuk mengetahui nomor telepon darurat yang bisa dihubungi dalam situasi darurat. Dengan menyimpan nomor darurat di kontak ponselmu bisa menjadi hal yang sangat penting untuk keamanan dan kenyamanan.

    “Catat nomor-nomor penting di Handphone kalian ya! Jika ada pertanyaan atau pengaduan seputar peraturan lalu lintas dan jalan tol, bisa hubungi nomor yang tertera,” tulis Instagram NTMC Korlantas Polri @korlantaspolri.ntmc.

    Berikut nomor-nomor yang perlu kamu simpan seperti himbauan NTMC Korlantas Polri:

    Kontak Center Korlantas Polri: 1-500-669
    Sms Center Korlantas: 9119
    Kontak Center Kementerian Perhubungan: 151
    Kontak Center Kementerian Pupr: 158
    Kontak Center Jasa Marga: 14080

     

    Selain nomor-nomor di atas kamu juga menyimpan nomor-nomor penting berikut ini ke kontak ponselmu:

    Kepolisian: 110
    Pemadam Kebakaran: 113
    Basarnas: 115
    Ambulans/Kemenkes: 119
    BNPB: 117
    Layanan Derek: 0254 – 2078 – 787
    Layanan Informasi Jalan Tol: 0813 – 8006 – 8000
    Pusat Krisis Kemenkes RI: 0812 – 1212 – 319

    Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub.

    Adapun puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang dengan penerapan kebijakan WFA. Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.
     

    Jakarta: Saat melakukan perjalanan mudik Lebaran 2025 penting untuk mengetahui nomor telepon darurat yang bisa dihubungi dalam situasi darurat. Dengan menyimpan nomor darurat di kontak ponselmu bisa menjadi hal yang sangat penting untuk keamanan dan kenyamanan.
     
    “Catat nomor-nomor penting di Handphone kalian ya! Jika ada pertanyaan atau pengaduan seputar peraturan lalu lintas dan jalan tol, bisa hubungi nomor yang tertera,” tulis Instagram NTMC Korlantas Polri @korlantaspolri.ntmc.
     
    Berikut nomor-nomor yang perlu kamu simpan seperti himbauan NTMC Korlantas Polri:

    Kontak Center Korlantas Polri: 1-500-669
    Sms Center Korlantas: 9119
    Kontak Center Kementerian Perhubungan: 151
    Kontak Center Kementerian Pupr: 158
    Kontak Center Jasa Marga: 14080
     
     

    Selain nomor-nomor di atas kamu juga menyimpan nomor-nomor penting berikut ini ke kontak ponselmu:
     
    Kepolisian: 110
    Pemadam Kebakaran: 113
    Basarnas: 115
    Ambulans/Kemenkes: 119
    BNPB: 117
    Layanan Derek: 0254 – 2078 – 787
    Layanan Informasi Jalan Tol: 0813 – 8006 – 8000
    Pusat Krisis Kemenkes RI: 0812 – 1212 – 319
     
    Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub.
     
    Adapun puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang dengan penerapan kebijakan WFA. Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Program CKG Tembus 1 Juta Orang, Masalah Kesehatan Gigi dan Kegemukan Banyak Ditemukan – Halaman all

    Program CKG Tembus 1 Juta Orang, Masalah Kesehatan Gigi dan Kegemukan Banyak Ditemukan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Sebanyak 1.028.070 orang menjadi peserta program Cek Kesehatan Gratis (CKG), dalam kurun waktu 10 Februari hingga 19 Maret 2025.

    Angka ini berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 20 Maret 2025.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman menuturkan, dengan jumlah peserta yang memanfaatkan layanan cek kesehatan gratis telah menembus angka satu juta, Kemenkes optimis bahwa target 280 juta masyarakat Indonesia untuk menjalani pemeriksaan kesehatan ini dapat tercapai.

    “Cek kesehatan ini adalah langkah preventif. Kami berharap kesadaran ini semakin meningkat, sehingga ke depan masyarakat secara mandiri rutin melakukan pemeriksaan kesehatan tanpa harus menunggu adanya program dari pemerintah,” ujar saat ditemui di Jakarta, Jumat (21/3/2025).

    Berdasarkan data sementara yang diperoleh dari program CKG, ditemukan sejumlah kondisi kesehatan masyarakat antara lain terdapat 25,6 persen tekanan darah di atas normal, 30,5 persen mengalami overweight atau kegemukan, 27,1 persen gula darah tidak normal dan sebanyak 50,8 persen mengalami karies gigi.

    Dari pengukuran Indeks Masa Tubuh (IMT) juga diketahui yang normal sebanyak 64,7 persen, underweight 4,7 persen dan sisanya overweight dan obesitas.

    Pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan gigi dilakukan pada individu berusia 18 tahun ke atas, sementara cek gula darah dilakukan pada peserta mulai usia 2 tahun ke atas.

    “Kami mengajak masyarakat untuk mulai memperbaiki perilaku hidupnya dengan konsumsi makanan bergizi, rutin beraktivitas fisik dan tidak merokok. Bagi yang membutuhkan tindak lanjut medis, akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut dan manfaatkan layanan BPJS Kesehatan,” jelasnya.

    Program CKG merupakan salah satu inisiatif terbesar yang pernah dilakukan oleh Kemenkes.

    Dengan cakupan lebih dari 280 juta penduduk, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

    Melalui CKG, masyarakat mendapatkan akses ke berbagai pemeriksaan kesehatan yang penting untuk deteksi dini dan pencegahan penyakit.

     

  • Imbauan Menkes Jelang Mudik! Waspadai ‘Microsleep’, Jaga Tensi-Tidur Harus Cukup

    Imbauan Menkes Jelang Mudik! Waspadai ‘Microsleep’, Jaga Tensi-Tidur Harus Cukup

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau para pemudik untuk tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanan saat sudah kelelahan. Demi menghindari risiko kecelakaan, penting untuk memaksimalkan kualitas tidur dan memastikan badan benar-benar bugar.

    “Tidurnya harus cukup, tekanan darah dijaga supaya sehat, kasus-kasus microsleep biasanya karena kurang tidur, itu nanti dicek tekanan darah ketahuan biasanya,” terang pria yang akrab disapa BGS, saat ditemui detikcom di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).

    Secara berkala, pemerintah disebut akan mengecek kondisi sopir-sopir bus maupun pengendara yang hendak mudik, demi memastikan kelancaran perjalanan.

    Meski tidak ada rekomendasi khusus kapan waktu terbaik yang dinilai paling aman untuk berkendara jauh saat mudik, Menkes Budi berpesan untuk menjaga jam tidur minimal di delapan jam.

    “Enam sampai delapan jam idealnya, jangan di bawah enam jam,” lanjutnya.

    “Kalau di luar negeri itu ada aturannya, dia boleh nyetirnya berapa jam, sehabis itu istirahat. Ini nanti saya mesti ngomong juga sama Pak Menhub, karena kalau di Indonesia kadang-kadang langsung digas saja,” pungkasnya.

    (naf/kna)

  • Kaum Perempuan yang Punya Beban Ganda Harus Dijaga Kesehatan Mentalnya, Bagaimana Caranya? – Halaman all

    Kaum Perempuan yang Punya Beban Ganda Harus Dijaga Kesehatan Mentalnya, Bagaimana Caranya? – Halaman all

    Kaum Perempuan yang Punya Beban Ganda Harus Dijaga Kesehatan Mentalnya, Bagaimana Caranya? 

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), dr Imran Pambudi, MPHM menekankan, pentingnya kesehatan mental pada perempuan.

    Sering kali kesehatan mental perempuan terabaikan, namun berdampak besar pada kualitas hidup mereka.

    Kesehatan mental perempuan adalah fondasi  untuk kehidupan yang sehat dan bermakna.

    “Dengan peran beragam yang diemban perempuan baik sebagai pekerja, pengasuh keluarga, pemimpin, maupun anggota masyarakat kesehatan mental mereka memiliki dampak luas tidak hanya pada diri mereka sendiri, tetapi juga pada keluarga dan komunitas,” tutur dr Imran di Jakarta ditulis Jumat (21/3/2025).

    Kesehatan mental perempuan memengaruhi lebih dari individu, yang mana bisa berdampak pada keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.

    Perempuan yang sehat secara mental memiliki peluang lebih besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.

    Karena itu, mendukung kesehatan mental perempuan adalah investasi dalam masa
    depan yang lebih inklusif dan sejahtera.

    Tema “Accelerate Action” ini dipilih untuk menyoroti kebutuhan mendesak akan langkah
    konkret dalam mendukung perempuan, terutama dalam menjaga dan meningkatkan
    kesehatan mental di antaranya:

    1. Tingginya Beban Gangguan Mental pada Perempuan.

    Menurut WHO, perempuan memiliki prevalensi dua kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki
    untuk mengalami depresi, yang merupakan salah satu penyebab utama disabilitas di seluruh
    dunia.

    Perempuan juga lebih rentan terhadap Penyakit Tidak Menular seperti Hipertensi dan
    Diabetes.

    Banyak perempuan di negara berkembang atau daerah terpencil kesulitan
    mengakses layanan kesehatan mental yang terjangkau.

    Pandemi telah meningkatkan prevalensi gangguan mental seperti kecemasan dan depresi hingga lebih dari 25 persen dalam tahun pertama pandemi.

    Perempuan, terutama mereka yang bekerja di sektor kesehatan atau sebagai pengasuh, menghadapi tekanan emosional yang lebih besar.

    2. Ketidaksetaraan Gender dalam Layanan Kesehatan Mental

    Masih banyak perempuan, terutama di negara berkembang, yang tidak memiliki akses
    memadai ke layanan kesehatan mental, baik karena hambatan ekonomi, stigma sosial,
    maupun ketimpangan struktural.

    Kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan berbasis gender meningkat selama pandemi, yang berdampak langsung pada kesehatan mental perempuan.

    Trauma yang tidak ditangani dapat berkembang menjadi gangguan mental kronis.

    Jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat tiap tahunnya dan lebih 75 persen korbannya adalah Perempuan.

    Perempuan yang menghadapi stigma sosial, baik karena status sosial, pekerjaan, atau kondisi kesehatan mental mereka, sering kali merasa terisolasi.

    Hal ini memperburuk kondisi mental mereka dan menghambat pencarian bantuan.

    3. Dampak Stres Multi-Peran

    Beban ganda atau bahkan multi-peran yang dijalankan perempuan membuat mereka lebih
    rentan terhadap gangguan mental, termasuk kecemasan, depresi, dan kelelahan emosional.

    Ketidakpastian ekonomi global telah memperburuk stres pada perempuan, terutama mereka yang menjadi tulang punggung keluarga.

    Ketimpangan upah dan kehilangan pekerjaan juga meningkatkan risiko gangguan mental. Perempuan di komunitas rentan sering kali menjadi korban utama dampak perubahan iklim dan bencana alam.

    Trauma akibat kehilangan tempat tinggal atau sumber penghidupan dapat memicu gangguan stres pascatrauma (PTSD).

    Bencana banjir yang akhir-akhir ini terjadi di tanah air banyak berimbas pada ibu rumah tangga dengan segala kerepotannya selama banjir maupun pasca kejadian.

    Menyikapi beberapa hal diatas maka perlu adanya langkah-langkah untuk mendukung
    kesehatan mental perempuan di antaranya :

    1. Peningkatan Akses ke Layanan Kesehatan Mental

    Pemerintah dan organisasi non-pemerintah perlu menyediakan layanan kesehatan mental
    yang lebih mudah diakses, khususnya bagi perempuan di komunitas terpinggirkan.

    Pemerintah mempunyai target semua Puskesmas akan mampu memberikan layanan jiwa pada tahun 2027, saat ini baru 40 persen Puskesmas yang mampu memberikan layanan jiwa.

    2. Penghapusan Stigma

    Kampanye edukasi publik sangat penting untuk mengurangi stigma dan meningkatkan
    kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental perempuan.

    3. Pendekatan Holistik

    Memperkuat kesejahteraan perempuan tidak hanya melalui layanan kesehatan mental,
    tetapi juga melalui pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan penguatan hak-hak perempuan.

    4. Dukungan Sosial dan Komunitas

    Membentuk komunitas yang mendukung dan program pemberdayaan perempuan dapat
    membantu mengurangi rasa isolasi sosial dan mendukung kesehatan mental mereka.

    “Hari Perempuan Sedunia 2025 menggarisbawahi pentingnya percepatan aksi dalam mengatasi tantangan kesehatan mental perempuan. Dengan fokus yang lebih mendalam dan komprehensif pada isu ini, kita dapat membantu menciptakan dunia yang lebih setara dan berdaya bagi semua Perempuan di Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” tutur dia.

  • Prabowo Targetkan Bangun 200 Sekolah Rakyat Berasrama Tiap Tahun

    Prabowo Targetkan Bangun 200 Sekolah Rakyat Berasrama Tiap Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menargetkan membangun 200 Sekolah Rakyat Berasrama (SRB) yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

    Program ini bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan dan memberikan akses pendidikan berkualitas kepada mereka yang membutuhkan.  

    “Kami sudah putuskan untuk membangun 200 sekolah rakyat berasrama untuk jenjang SD, SMP, dan SMA. Sekolah ini diperuntukkan bagi kaum yang kurang mampu, khususnya,” ujarnya di Kantor Presiden, Jumat (21/3/2025).   

    Menurut Prabowo, setiap sekolah akan menampung hingga 1.000 murid. Pada tahun pertama, meskipun jumlah tersebut mungkin belum terpenuhi pada tahap awal, tetapi diharapkan dalam enam bulan pertama kapasitasnya bisa bertambah signifikan.  Dalam waktu dekat, 53 sekolah pertama akan segera diresmikan.  

    “Mungkin dalam tiga bulan ke depan kita bisa resmikan 53 sekolah. Ternyata Kemenkes sudah punya gedung-gedungnya, jadi tinggal kita renovasi sedikit. Sisanya, 147 sekolah akan segera menyusul,” jelasnya.  

    Prabowo juga menargetkan pembangunan 200 unit sekolah setiap tahunnya, sehingga dalam lima tahun ke depan setiap kabupaten di Indonesia memiliki minimal satu Sekolah Rakyat Berasrama, terutama di wilayah kantong-kantong kemiskinan.  

    “Kami ingin memutus rantai kemiskinan dan menghilangkannya dalam waktu secepat-cepatnya. Dan saya yakin ini bisa kami kerjakan,” pungkas Prabowo.

  • Pemudik Bisa Cek Kesehatan Gratis, yang Belum Ultah Boleh Ikut Kok!

    Pemudik Bisa Cek Kesehatan Gratis, yang Belum Ultah Boleh Ikut Kok!

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyediakan sejumlah titik untuk para pemudik melakukan cek kesehatan gratis (CKG). Tidak perlu menunggu tanggal ulang tahun dan tiket di SATU SEHAT, warga bisa langsung mendatangi posko mudik yang disediakan.

    Selain sejumlah posko, masyarakat juga bisa melakukan CKG di tempat tujuan mudik atau kampung halaman. Meski begitu, jumlah jenis pemeriksaan di dua lokasi tersebut relatif terbatas.

    “Jadi yang untuk pemudik ini paket cepat dengan 10 jenis pemeriksaan,” tandas Menkes saat ditemui di Kemang Timur, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).

    Adapun pemeriksaan tersebut termasuk cek gula darah, tekanan darah, lingkar perut, hingga kemungkinan kolesterol tinggi.

    “Paket cepat kita buka di terminal-terminal bus, di bandara juga kita coba, di pelabuhan juga, ada juga di titik-titik tol, yang mudik lewat jalur darat,” lanjutnya.

    Sementara bagi warga yang ingin melakukan cek kesehatan gratis lebih lengkap, meliputi pemeriksaan mata, kesehatan jiwa, dan sebagainya, bisa dilakukan di puskesmas dan fasilitas kesehatan sesuai domisili.

    Menkes memperluas cek kesehatan gratis di luar puskesmas, termasuk ke perkantoran. Harapannya, bisa meningkatkan jumlah pendaftar yang saat ini baru berkisar 90 ribu per hari, menjadi minimal 150 ribu orang dalam satu hari.

    CKG di perkantoran bisa dilakukan secara mandiri, yakni kantor menyediakan sarana dan fasilitas check-up yang sudah sesuai dengan standar Kemenkes RI, dan hasilnya diinput oleh Dinas Kesehatan masing-masing wilayah. Kedua, bisa juga dilakukan bekerja sama dengan Kemenkes RI untuk ketersediaan atau supply alat dan tenaga medis dalam CKG.

    (naf/up)

  • Telkom Hadirkan Inovasi Stunting Hub yang Mudahkan Posyandu Ujung Berung dalam Tekan Angka Stunting – Halaman all

    Telkom Hadirkan Inovasi Stunting Hub yang Mudahkan Posyandu Ujung Berung dalam Tekan Angka Stunting – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bertujuan menekan angka stunting dan mengurangi tingkat rawan pangan dan gizi di Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom menghadirkan inovasi aplikasi Stunting Hub. 

    Aplikasi ini hadir guna memudahkan ibu-ibu Kader Posyandu dalam pendataan kesehatan, seperti mencatat dan mengukur tinggi, serta berat badan secara lebih tepat dan akurat. 

    Program ini telah berlangsung sejak bulan Oktober – Desember 2024 di Posyandu Anggrek, Cijambe, Ujung Berung, Jawa Barat (Jabar), dan pada pelaksanaannya Telkom telah membantu lebih dari 100 balita. 

    Diketahui bersama, stunting masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia, terutama pada anak-anak di usia emas pertumbuhan. Kurangnya asupan gizi yang cukup dan pola asuh seringkali menjadi penyebab utama. 

    Isu stunting saat ini masih menjadi catatan penting di Indonesia. Mengutip Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Provinsi Jawa Barat (Jabar) merupakan salah satu wilayah dengan tingkat prevalensi stunting tinggi, yakni mencapai 21,7 persen di tahun 2023 atau diperkirakan terdapat 178.058 anak penderita stunting. 

    Pada era digital saat ini, teknologi dapat menjadi solusi alternatif. Di tahun 2024, Telkom sebagai perusahaan digital terdepan di Indonesia turut berpartisipasi aktif dalam upaya penurunan angka stunting pada anak Indonesia. Upaya tersebut dilaksanakan melalui program penanganan stunting berbasis digital dan penyaluran bantuan Paket Makanan Tambahan (PMT). Untuk itu, Telkom berinisiatif untuk meluncurkan aplikasi Stunting Hub.

    Selain menghadirkan Stunting Hub, Telkom juga memberikan wawasan kepada para orang tua tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang dan pemantauan tumbuh kembang anak. Melalui kegiatan sosialisasi, masyarakat diharapkan semakin sadar mengenai pentingnya pola asuh dan asupan nutrisi yang baik untuk generasi masa depan.

    Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto menyampaikan, “Sebagai upaya penurunan angka stunting pada anak-anak Indonesia, Telkom telah meluncurkan aplikasi Stunting Hub yang diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memantau tumbuh kembang anak. Inisiatif ini merupakan salah satu upaya Telkom untuk turut berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-3, yaitu meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan.”

    Telkom terus berupaya untuk terus menghasilkan dampak yang berkelanjutan dan signifikan dalam pengentasan stunting di Indonesia. Dengan evaluasi yang dilakukan secara berkala, Telkom berharap aplikasi Stunting Hub dapat menjadi salah satu sarana pelayanan kesehatan yang dapat membantu mengukur pertumbuhan tumbuh kembang anak secara akurat.

  • KI Pusat Apresiasi Mudikpedia: Ini Wujud Nyata Inovasi dalam Keterbukaan Informasi Publik – Page 3

    KI Pusat Apresiasi Mudikpedia: Ini Wujud Nyata Inovasi dalam Keterbukaan Informasi Publik – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat, Arya Sandhiyudha, mengapresiasi peluncuran buku elektronik (e-book) Mudikpedia oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid pada Selasa, 18 Maret 2025. Arya menilai kehadiran Mudikpedia sebagai inovasi konkret dalam penerapan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, khususnya terkait informasi serta-merta.

    “Mudikpedia ini wujud nyata inovasi dalam implementasi UU 14/2008 Keterbukaan Informasi Publik terutama pasal 10 soal Informasi Serta-Merta,” ujar Arya, dikutip Jumat (21/3/2025).

    Mudikpedia merupakan sebuah buku elektronik yang menyediakan seputar informasi mudik lebaran 2025. Arya menjelaskan unsur inovasi Mudikpedia yang mendapat apresiasi sebagai wujud nyata implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, khususnya dalam penyampaian Informasi Serta-Merta. 

    “Pertama, hajat hidup orang banyak dan terkait ketertiban umum, seperti yang tertuang dalam Pasal 10 ayat 1. Momen mudik merupakan peristiwa pergeseran warga dalam jumlah sangat besar. Ini inovasi yang sangat baik karena informasi serta-merta tidak diberikan setelah gangguan nyata terjadi, melainkan sebagai langkah antisipasi untuk mencegah potensi gangguan ketertiban umum saat mudik,” jelas Arya.  

    Selain itu, Arya juga menjelaskan unsur kedua, berkaitan dengan real-time, yang menurutnya menjadi bagian penting dari konsep informasi serta-merta. 

    “Di dalamnya ada panduan lalu lintas yang terus diperbarui secara real-time. Ini menunjukkan bagaimana unsur serta-merta benar-benar diterapkan,” lanjutnya.  

    Tak hanya itu, Arya juga mengapresiasi keterlibatan banyak badan publik dalam inovasi ini.  “Hebatnya, ada kolaborasi antar badan publik seperti Kemenkominfo, Kemenhub, Bina Marga, Kemenkes, dan lainnya dalam mendukung kelancaran lalu lintas. Ini sangat positif ketika badan publik berinovasi bersama untuk mewujudkan keterbukaan informasi serta-merta,” kata Arya

    Unsur ketiga, Arya menekankan pentingnya aksesibilitas informasi bagi masyarakat sebagai unsur ketiga. 

    “Informasi ini harus mudah dijangkau dan disampaikan dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami, sesuai dengan Pasal 10 ayat 2,” pungkasnya.

     

  • Risiko Penularan Tinggi, Kemenkes Sasar Warga Binaan Lapas untuk Skrining TBC – Halaman all

    Risiko Penularan Tinggi, Kemenkes Sasar Warga Binaan Lapas untuk Skrining TBC – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono menyebut bahwa tingkat penularan tuberkulosis (TBC) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) jauh lebih tinggi dibandingkan di lingkungan terbuka.

    Menurut Dante, kehidupan di dalam Lapas memiliki tantangan tersendiri, karena itu skrining TBC dan pemeriksaan kesehatan gratis diperlukan warga binaan.

    Dalam skrining ini, sebanyak 218 warga binaan di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang menjalani pemeriksaan TBC dengan metode Active Case Finding, yang mencakup pemeriksaan rontgen dada dan Tes Cepat Molekuler (TCM) bagi yang dicurigai mengidap TBC.

    Selain itu, dilakukan pula pemeriksaan kesehatan gratis melalui paket cepat yang mencakup 10 pemeriksaan, antara lain skrining merokok, status gizi, tingkat aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, TBC, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker paru, kesehatan jiwa, dan geriatri.

    Warga binaan perempuan, skrining juga meliputi IVA test, SADARI, serta tes cepat untuk HIV, Hepatitis B, dan Hepatitis C.

    Lembaga pemasyarakatan adalah tempat di mana satu kamar diisi oleh banyak orang dan jika ada satu orang tertular TBC maka semua penghuni kamar harus diskrining.

    “Semoga apa yang kita lakukan hari ini dapat bermanfaat bagi ibu-ibu yang ada dalam Lapas binaan ini sehingga nanti ibu-ibu selesai menjalani binaan di Lapas ini keluar tetap sebagai warga negara yang sehat yang sama haknya dengan warga negara lain,” ucap Prof. Dante saat meninjau proses pemeriksaan TBC dan pemeriksaan kesehatan gratis di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Banten, Rabu (19/3/2025).

    Bagi yang terdiagnosis, segera diberikan pengobatan, sementara bagi yang tidak, dilakukan tindakan pencegahan.

    Ditambahkan Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmi Karim pihaknya menyadari bawa kondisi overcrowding di Lapas menjadi alasan meningkatkan risiko penularan TBC hingga 10 kali lipat dibandingkan masyarakat umum.

    “Dengan kapasitas seharusnya 140 ribu orang, kini jumlah penghuni lapas mencapai 280 ribu. Ini membuat penularan penyakit sangat cepat, tidak hanya bagi warga binaan, tetapi juga petugas dan pengunjung,” jelasnya.

    Sejalan dengan upaya kesehatan ini, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronika Tan, melihat program ini sebagai kesempatan bagi warga binaan untuk tetap produktif.

    “Hari ini, selain skrining TBC, ada juga pemeriksaan IVA. Ini menjadi titik awal pemberdayaan perempuan agar mereka memiliki tekad untuk perubahan,” tuturnya.

    Melalui sinergi lintas sektor ini, pemerintah berkomitmen untuk memastikan hak kesehatan bagi seluruh masyarakat, termasuk warga binaan di dalam Lapas.

  • Cerita Bidan Bantu Penumpang Melahirkan di Pesawat Tujuan Surabaya

    Cerita Bidan Bantu Penumpang Melahirkan di Pesawat Tujuan Surabaya

    Jakarta

    Seorang penumpang berinisial RS (18) asal Jawa Timur melahirkan di dalam pesawat rute Pontianak – Surabaya pada Selasa (11/3). Kejadian tak terduga ini berhasil ditangani dengan sigap oleh Dr Tessa Siswina, S.Si.T, M.Keb, seorang bidan yang kebetulan berada di dalam pesawat tersebut.

    Atas aksinya yang heroik, Kementerian Kesehatan RI memberikan penghargaan kepada Dr Tessa sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya.

    Awalnya, Dr Tessa yang saat itu duduk di kursi nomor 15F, tidak menyadari adanya situasi darurat. Suasana mulai ramai ketika Pilot mengumumkan bahwa diperlukan bantuan dari tenaga medis, baik dokter maupun bidan.

    “Saya tanya dengan ibu disamping saya, kenapa heboh di belakang? Apa ada yang mabok di belakang? Si ibu menjawab ada yang mau melahirkan,” ujar Tessa, dikutip dari laman Kemenkes RI, Rabu (19/3).

    Dr Tessa segera berdiri, dan ibu di sebelah bertanya apakah dirinya bisa menolong ibu yang mau melahirkan.

    “Bisa,” tegas Tessa.

    Kemudian Tessa melempar tas dan jam tangannya ke bawah kursi dan menghampiri pramugari sambil mengangkat tangan kirinya.

    “Dokter?” ucap pramugari. Tessa pun menjawab dengan lantang, Bidan.

    “Kondisinya bagaimana?” tanya Tessa saat melihat penumpang sedang dalam posisi berbaring di seat no 18.

    “Sudah pecah ketuban,” jawab pramugari.

    Berapa minggu? Tanya tesa kemudian, dan dijawab 33 minggu.

    “Ok bawa ke belakang,” jawab Tessa.

    Dalam situasi darurat ini, Tessa mengambil alih proses persalinan di lantai bagian belakang pesawat dan membantu kelahiran bayi dengan selamat.

    Pilot kemudian mengumumkan bahwa telah lahir bayi laki-laki pada ketinggian 35.000 kaki di atas permukaan laut. Tessa yang saat itu masih berupaya mengeluarkan plasenta merasa merinding saat mendengar pengumuman dari pilot.

    Tessa beberapa kali bertanya kepada pramugari, berapa waktu lagi yang tersisa hingga landing sehingga dia bisa memperkirakan waktu agar proses persalinan bisa selesai sebelum landing.

    Ibu RS saat itu hanya didampingi oleh anaknya yang masih berusia tiga tahun, sementara suaminya masih berada di Malaysia untuk bekerja. Setelah melahirkan, bayi yang baru lahir langsung digendong oleh penumpang lain karena sang ibu masih dalam kondisi pemulihan.

    Saat selesai, Tessa diminta tanda pengenal sebagai bidan dan ia menunjukkan kartu anggota Ikatan Bidan Indonesia.

    Tessa mengapresiasi kecukupan peralatan medis yang disediakan oleh maskapai sehingga sangat membantu dalam menangani kondisi darurat ini. Tessa berupaya mengalihfungsikan beberapa alat sehingga dapat digunakan secara tepat.

    Di luar peristiwa luar biasa ini, Dr Tessa adalah seorang dosen di Poltekkes Kemenkes Pontianak. Ia baru saja menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Padjadjaran (UNPAD) tahun 2024 melalui beasiswa tugas belajar (Tubel) dari Kementerian Kesehatan dalam waktu 2,5 tahun.

    “Alhamdulillah saya sangat berterima kasih atas beasiswa yang saya dapatkan dari Tubel Kemenkes yang sangat membantu saya dalam menyelesaikan pendidikan saya. Saya merasa beruntung menjadi salah satu penerima Tubel sehingga dapat melanjutkan studi hingga jenjang doktoral,” kata Tessa.

    Saat ini, Tessa kembali aktif sebagai dosen di Poltekkes Kemenkes Pontianak dan dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua Bidang 5 di Kolegium Kebidanan, asessor LAMPTKes, dan Pengurus Daerah IBI Prov Kalbar. Ia berharap dapat terus berkontribusi dalam dunia kebidanan, terutama dalam melatih generasi muda agar menjadi tenaga medis profesional yang berkualitas.