Kementrian Lembaga: Kemenkes

  • Video: Rencana Menkes AS Minta CDC Setop Rekomendasikan Fluorida di Air Minum

    Video: Rencana Menkes AS Minta CDC Setop Rekomendasikan Fluorida di Air Minum

    Jakarta – Menkes AS Robert F. Kennedy Jr. berencana meminta CDC untuk berhenti merekomendasikan fluorida ke dalam air minum. Fluorida atau mineral yang ditambahkan ke dalam air berfungsi memperkuat enamel gigi dan meningkatkan kesehatan gigi. Namun, hal ini jadi isu politik yang hangat di sejumlah negara bagian.

    (/)

  • Serba-serbi Hari Anak Balita Nasional 8 April

    Serba-serbi Hari Anak Balita Nasional 8 April

    Liputan6.com, Yogyakarta – Hari Anak Balita Nasional diperingati setiap 8 April. Peringatan ini kali pertama diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

    Masa balita merupakan periode emas untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Hadirnya Hari Anak Balita Nasional bertujuan untuk meningkatkan perhatian terhadap kesehatan dan perkembangan anak-anak, khususnya mereka yang berusia di bawah lima tahun.

    Mengutip dari berbagai sumber, periode emas ini juga berkaitan dengan masa bayi balita. Anak-anak sejak lahir hingga usia 59 bulan harus melalui masa perkembangan baik yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan pesat.

    Perkembangan ini juga merujuk pada pertumbuhan fisik serta perkembangan mental yang sangat cepat. Oleh sebab itu, setiap orang tua harus memahami bahwa saat anak lahir hingga usia 59 bulan merupakan momen emas untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak-anak.

    Hari Anak Balita Nasional hadir sebagai salah satu upaya untuk memberikan kesadaran kepada orang tua terkait pentingnya pemberian asupan gizi seimbang serta stimulasi untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Selain itu, memberikan kasih sayang juga menjadi salah satu upaya untuk membentuk karakter anak.

    Hari Anak Balita Nasional juga bertujuan untuk memberikan peringatan kepada masyarakat untuk ikut memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara teratur. Anak-anak di bawah lima tahun perlu mendapatkan imunisasi, vitamin A, dan obat cacing sesuai usia demi mencegah berbagai masalah kesehatan.

    Setiap bulannya, perlu dilakukan pemantauan kesehatan bayi dan balita yang meliputi tata laksana dan rujukan, gizi, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, imunisasi, rehabilitasi dan perawatan jangka panjang pada penyakit kronis atau langka, pola asuh dan stimulasi perkembangan, serta penyediaan lingkungan yang sehat dan aman. Hari Anak Nasional diharapkan dapat memenuhi berbagai tujuan tersebut.

    Penulis: Resla

  • Kata Menkes soal Angka Kecelakaan Mudik Lebaran 2025 Turun – Halaman all

    Kata Menkes soal Angka Kecelakaan Mudik Lebaran 2025 Turun – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Angka kecelakaan pada mudik tahun 2025 menurun. Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menekankan kondisi ini menandakan bahwa masyarakat menyadari pentingnya untuk beristirahat teratur selama perjalanan.

    Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan dan Polri, terjadi penurunan angka kecelakaan sebesar 12 persen dan penurunan fatalitas hingga 88% pada arus mudik tahun ini. 

    “Pencapaian ini tidak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya istirahat dan pemeriksaan kesehatan secara rutin,” kata dia dikutip dari siaran pers, Senin (7/4/2025).

    Mantan dirut Bank Mandiri ini mengatakan, masalah kesehatan terbesar selama mudik adalah kecelakaan. 

    Umumnya disebabkan kelelahan. 

    “Karenanya penting untuk beristirahat minimal 30 menit setiap 4–5 jam berkendara dan memeriksa kesehatan secara berkala,” tambahnya.

    Budi menyebut, beristirahat secara berkala di rest area saar perjalanan penting dilakukan agar bisa kembali dalam keadaan sehat.

    Pemerintah ingin masyarakat kembali dalam kondisi yang prima dan ingin masyarakat lebih banyak yang selamat.

    Pada musim mudik tahun ini, Kementerian Kesehatan RI telah mengaktifkan 2.702 Pos Pelayanan Kesehatan yang tersebar di berbagai titik strategis, termasuk jalan arteri, tempat wisata, pelabuhan, terminal bis, dan rest area dalam tol. 

    Pos kesehatan di Kalikangkung menjadi salah satu titik layanan dengan fasilitas lengkap, mulai dari pemeriksaan kesehatan umum, layanan kegawatdaruratan, hingga layanan kesehatan tradisional.

    Hingga 5 April 2025 pukul 19.00 WIB, tercatat 10.164 penanganan medis dilakukan di pos kesehatan, dengan tiga keluhan terbanyak yaitu hipertensi, nyeri kepala, dan influenza.

    Selain itu, sebanyak 3.169 pengemudi di 18 provinsi telah menjalani pemeriksaan kesehatan. Dari jumlah tersebut, sekitar 5 persen dinyatakan tidak layak mengemudi karena memiliki tekanan darah di atas 170/110 mmHg, kadar gula darah di atas 300 mg/dL, atau hasil tes alkohol/NAPZA yang positif.

  • 7 Tanda Tubuh Overdosis Garam, Sering Haus hingga Susah Tidur

    7 Tanda Tubuh Overdosis Garam, Sering Haus hingga Susah Tidur

    Jakarta

    Garam merupakan salah satu bumbu dapur yang seringkali digunakan untuk menambah cita rasa makanan. Kendati demikian, konsumsi garam dalam jumlah tinggi tidak direkomendasikan karena dapat memicu beragam masalah kesehatan.

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI merekomendasikan batas konsumsi garam tidak lebih dari 2.000 miligram atau sekitar 1 sendok teh per hari. Konsumsi garam yang berlebihan telah dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, penyakit jantung, hingga kanker.

    Kadar garam yang terlalu tinggi dalam tubuh juga akan menimbulkan gejala-gejala yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dikutip dari WebMD, berikut sejumlah tanda-tanda tubuh kelebihan garam.

    1. Kembung

    Perut kembung merupakan salah satu dampak jangka pendek akibat konsumsi garam berlebihan. Kembung dapat terjadi ketika tubuh menahan cairan (retensi cairan), mengakibatkan lebih banyak cairan yang menumpuk.

    Kembung dapat membuat perut terlihat buncit dan menimbulkan rasa tidak nyaman hingga menyakitkan.

    2. Tekanan Darah Meningkat

    Kadar garam yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah. Perubahan tekanan darah ini terjadi melalui ginjal.

    Terlalu banya garam membuat ginjal lebih sulit membuang cairan yang tidak dibutuhkam tubuh. Inilah yang kemudian membuat tekanan darah meningkat.

    3. Bengkak di Bagian Tubuh

    Retensi cairan juga dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan pada sejumlah anggota tubuh, seeprti wajah, tangan, dan kaki. Jika bagian tubuh lebih bengkak dari biasanya, perhatikan berapa banyak garam yang telah dikonsumsi.

    4. Sering Haus

    Sering haus juga dapat menjadi pertanda mengonsumsi terlalu banyak garam. Kelebihan garam dapat membuat tubuh menahan dan menarik cairan yang tersimpan. Akibatnya, tubuh kekurangan cairan sehingga mengakibatkan rasa haus sebagai sinyal adanya ketidakseimbangan dalam tubuh.

    5. Berat Badan Meningkat

    Retensi cairan juga dapat memicu terjadinya peningkatan berat badan. Jika berat badan bertambah dengan cepat dalam seminggu atau beberapa hari, itu bisa jadi disebabkan mengonsumsi terlalu banyak garam.

    6. Sering Buang Air Kecil

    Konsumsi garam yang berlebihan dapat membuat seseorang lebih sering buang air kecil. Ini dapat terjadi karena garam memicu rasa haus dan mendorong untuk minum lebih banyak. Alhasil, seseorang mungkin harus lebih sering buang air kecil dibandingkan biasanya.

    7. Susah Tidur

    Konsumsi garam yang berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan tidur. Tanda-tandanya dapat berupa tidur tidak nyenyak, sering terjaga di malam hari, hingga kelelahan saat bangun pagi.

    (ath/kna)

  • Menkes Apresiasi Polri dan Seluruh Stakeholder Atasi Arus Mudik dan Balik Lebaran

    Menkes Apresiasi Polri dan Seluruh Stakeholder Atasi Arus Mudik dan Balik Lebaran

    Jakarta

    Menkes Budi Gunadi Sadikin ikut mengecek one way nasional di KM 70 Cikatama bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menhub Dudy Purwagandhi dan Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho. Budi mengapresiasi Polri, Kemenhub dan Jasa Marga karena adanya penurunan angka kecelakaan lalu lintas dan korban kecelakaan.

    “Saya tadi senang sekali melihat bahwa dibandingkan tahun 2024 datanya dari teman-teman Polri ada 397 kecelakaan. Sekarang (2025) angkanya 220 kecelakaan, ini turunya 45%. Sedangkan yang meninggal turun dari 193 orang menjadi 59 orang. turunnya 69%. Jadi saya sebagai Menteri Kesehatan merasa senang sekali. Terima kasih untuk teman-teman Polri, Jasa Marga, teman-teman di Kementerian Perhubungan dan mungkin juga dari media yang sudah bersama-sama mengingatkan ya para pengemudi supaya lebih hati-hati,” kata Budi kepada wartawan, Minggu (6/4/2025).

    Menkes Budi menjelaskan World Health Organization (WHO) menjadikan jumlah kecelakaan lalu lintas sebagai salah satu indikator kesehatan suatu negara, karena mengakibatkan kematian. Menurutnya, ajang mudik dan balik Lebaran Idul Fitri ini kerap terjadi kenaikan angka kecelakaan dan jumlah korban kecelakaan.

    Sehingga, kata Budi, dengan adanya penurunan angka kecelakaan pada momen mudik dan balik Lebaran tahun ini menjadi suatu kebanggaan bagi pemerintah dari aspek kesehatan.

    Menkes Budi menganalisa penurunan angka kecelakaan pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2025 karena faktor kelancaran arus lalu lintas. Sehingga, kata dia, pengemudi tidak stres dan tidak kelelahan.

    “Pertanyaan kenapa sih kadang keterangannya menurunnya drastis sudah saya lihat ya karena mungkin pengemudinya enggak stress ya. Jalannya lancar tadi dijelaskan sama Ibu Direktur Operasi Jasa Marga Ibu Fitri, ada VC ratio. Biasanya waktu saya ingat pertama kali kalau dibuka kan macetnya panjang sekali itu itu vc rationya di atas 1 panjang sekali nah sekarang 0,7 aja enggak boleh. Kalau 0,7 nanti langsung dibelokkan lewat Japek 2,” ucap Budi.

    (fas/hri)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Waspada! Penyakit Ini Mengintai Pemudik Lebaran 2025

    Waspada! Penyakit Ini Mengintai Pemudik Lebaran 2025

    Cikampek, Beritasatu.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan peningkatan jumlah masyarakat yang terserang penyakit selama periode arus mudik dan arus balik Lebaran 2025. Selain faktor kelelahan, cuaca yang tidak menentu memengaruhi kondisi kesehatan pemudik.

    Dalam kunjungannya ke Posko Kilometer 414 di wilayah Jawa Tengah, Menkes Budi mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan ratusan rumah sakit dan posko kesehatan di sepanjang jalur mudik untuk mengantisipasi lonjakan keluhan kesehatan.

    “Kami sudah menyiapkan 361 rumah sakit di Jawa Tengah, dan sekitar 200 posko kesehatan di sepanjang jalan utama. Dari posko yang ada, 199 pemudik datang untuk mendapatkan pertolongan,” ucap Menteri Kesehatan Budi Gunadi kepada wartawan di Km 70 Cikampek, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).

    “Sebanyak 182 di antaranya dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit, dan dari jumlah itu, yang paling banyak diderita adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dengan 115 kasus,” katanya.

    Selain itu, di wilayah Jawa Barat, keluhan kesehatan paling banyak berasal dari penderita hipertensi.

    “Di Jawa Barat, kami menyiapkan 301 rumah sakit dan 314 pos kesehatan. Penderita hipertensi menjadi yang paling banyak dilaporkan mungkin karena stres, kurang tidur, dan kemacetan yang terjadi. Influenza juga cukup banyak ditemui,” tambahnya.

    Budi Gunadi mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap penyakit yang mudah menyebar, terutama di musim hujan seperti saat ini. Penyakit yang dapat menyebar melalui saluran pernapasan dan akibat kebersihan tangan yang buruk perlu diwaspadai.

    “Biasanya di musim hujan, bakteri masuk lewat hidung yang menyebabkan pilek, flu, atau melalui tangan kotor yang masuk ke mulut, yang kemudian bisa menyebabkan diare. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan tangan,” ungkapnya.

    Ia menegaskan pentingnya menjaga daya tahan tubuh selama mudik.

    “Yang terpenting adalah cukup tidur, karena daya tahan tubuh kita perlu dijaga agar bisa melawan kuman-kuman tersebut,” tutup Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin soal penyakit yang menyerang pemudik Lebaran 2025.

  • Lakukan Peregangan Sederhana Ini agar Tubuh Lebih Bugar Ketika Lelah Menyetir Saat Mudik – Halaman all

    Lakukan Peregangan Sederhana Ini agar Tubuh Lebih Bugar Ketika Lelah Menyetir Saat Mudik – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-  Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Ibrahim Agung, Sp.KFR mengungkapkan, 
    cara melakukan peregangan (stretching) sederhana yang bisa dilakukan pengemudi dan penumpang di transportasi saat perjalanan mudik Lebaran 2025.

    Selain peregangan, disarankan juga melakukan mobilitas.

    Kegiatan peregangan dan mobilitas ini bertujuan agar tubuh penumpang menjadi lebih segar serta mengembalikan konsentrasi saat menyetir bagi pengemudi.

    “Prinsipnya setiap 2 jam stretching dan setiap 4 jam mobilisasi. Terutama kaki sama pinggang. Lalu 4 jam sebisa mungkin bergerak. Misalnya perjalanan naik pesawat, bisa berdiri atau berjalan. Di kereta juga begitu. Kalau nggak mau berjalan, ya minimal berdiri. Gerakan mobilisasi ini agar nggak kaku,” kata dia dalam talkshow Kemenkes dikutip Jumat (4/4/2025).

    Tips untuk melakukan stretching atau peregangan sederhana yang bisa dilakukan di dalam kendaraan.

    1. Leher 

    Untuk leher ada 6 gerakan, kita bisa stretch ke semua gerakannya. 

    Caranya duduk dengan tegak, pertahankan posisi duduk yang tegak. Lalu tangan ditaruh ke belakang untuk memastikan postur tetap stabil.

    Kemudian mulai stretching dengan cara menunduk secara perlahan.

    Rasakan otot bagian belakang ini tertarik, ditahan 10 hitungan.

    Ulangi dengan leher mendonggang ke atas. Otot bagian depan tertarik.

    Juga lakukan rotasi leher. Nengok ke kanan, ataupun ke kiri. Rasakan otot samping tertarik.

    “Sama, ditahan 10 hitungan.  Kemudian ke sisi satunya. Nunduk. Yang terakhir adalah lateral fleksi atau gerakan seperti patah tekanan. rasakan tertarik sampai dengan kepundak,” tutur dia.

    2. Punggung

    Punggung dorong, tarik ke depan dengan dua tangan didorong ke depan.

    Ulangi ke kanan dan ke kiri. 

    “Dilakukan sambil mobilitas gerak pelan-pelan. Sudah terasa segar kembali. Kaku leher sudah berkurang.
    Pegang-pegang di pinggang sudah berkurang,” kata dr Ibrahim.

    3. Kaki

    Kakinya digerakkan dulu ke bawah, ke atas, ke bawah, ke atas.

    Kemudian diputar kakinya, keluar maupun ke dalam.

    Namun harus hati-hati sekali untuk yang kaki.

    Tidak boleh terlalu lama menggantung ke bawah.

    Kondisi ini bukan hanya masalah otot, tapi aliran darah ini kan ke bawah terus.

    Ada risiko ke pembuluh darah tersumbat dan lain sebagainya. 

    Dengan demikian saat melakukan peregangan dan mobilitas maka otot ini akan membantu pompa aliran darah yang ada di kaki.

    Sehingga risiko bengkak, penyumbatan, pembuluh darah dan lain sebagainya yang mungkin terjadi di kaki bisa dicegah.

     

  • Pegal-pegal hingga Nyeri Otot Sepulang Mudik Lebaran, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya – Halaman all

    Pegal-pegal hingga Nyeri Otot Sepulang Mudik Lebaran, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Ibrahim Agung, Sp.KFR mengungkapkan, keluhan yang paling sering dialami para pemudik pasca pulang dari kampung halaman.

    Keluhan itu berupa pegal-pegal, sakit leher, sakit punggung, sakit pinggang, sakit lutut hingga sakit kaki.

    Penyebab utamanya adalah nyeri otot.

    Kondisi ini terjadi ketika selama perjalanan saat mudik dan balik, posisi tubuh tidak berada dalam keadaan argonomis.

    “Itu penyebab utamanya. Bayangkan kalau duduk dalam waktu yang lama, kalau duduknya posisi yang bagus, duduk stabil, bagus, enak, ini otot akan berada dalam kondisi yang paling rileks. Jadi, tidak mudah menimbulkan ketegangan ataupun kekakuannya,” ujar dia dalam talkshow Kemenkes yang ditulis Jumat (4/4/2025).

    Penyebab kedua adalah kelelahan otot.

    Kondisi ini berhubungan dengan kebiasaan. Misalkan jarang mengemudi jarak jauh jauh tiba-tiba harus berkendara dalam waktu lama dan jarak yang jauh.

    Lalu, penyebab ketiga adalah pergerakan yang terbatas. 

    Selama perjalanan seseorang yang menggunakan kendaraan seperti mobil atau bus maupun motor tidak memiliki ruang atau kesempatan untuk bergerak.

    Kondisi inilah yang akan menimbulkan nyeri pada otot

    Bagaimana cara mencegahnya?

    Dokter di RSCM menegaskan, ada baiknya untuk memperbaiki posisi duduk agar relax dan melakukan beragam peregangan maupun mobilitas sederhana selama perjalanan.

    Berikut posisi duduk yang disarankan agar mencegah pegal dan nyeri.

    Pertama, posisikan punggung yang ideal yaitu berada dalam posisi yang tegak. 

    Bungkuk, tidak boleh. Karena akan menyebabkan kekakuan pada leher dan pada pundaknya serta punggungnya.

    “Di awal rasanya kayak kaku, tapi sebenarnya posisi yang ergonomis, yang tegak ini, kontraksi otot itu sangat minimal.
    Sehingga tidaj gampang lelah,” tutur dia.

    Kedua, bahu dan leher harus rileks.

    Sebaiknya untuk leher diberikan sandaran atau kalau tidak ada minimal bisa memakai bantal leher sehingga mempertahankan leher  tidak terlalu ke kanan atau ke kiri.

    Ketiga posisi lutut dan kaki.

    Pastikan kursi tidak terlalu tinggi atau rendah.

    Lutut tetap bisa membentuk sudut kurang lebih 90 derajat atau posisi lutut sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pinggang. 

    Sementara untuk kaki sebisa mungkin harus menapak di lantai.

    Tidak boleh menggantung, karena membuat kaki pegal.

    Dengan demikian, mulai dari tulang belakang, ke pinggang, ke paha itu membentuk sudut 90 derajat.

    Dari paha ke lutut membentuk sudut 90 derajat. Juga dari kaki, membentuk 90 derajat.

    “Ini adalah posisi yang paling ergonomis, posisi yang paling santai, posisi di mana kontraksi otot itu tidak terlalu banyak, posisi di mana tulang belakang lebih stabil tidak merasa kaku,” ungkap dr Ibrahim.

     

  • Indonesia Serahkan 143 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar

    Indonesia Serahkan 143 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar

    Bisnis.com, JAKARTA — Pimpinan tim bantuan Indonesia menyerahkan bantuan kemanusiaan dari rakyat Indonesia sebanyak 143 ton kepada Myanmar yang tertimpa bencana gempa bumi, pada Jumat (28/3/2025).

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan bahwa bantuan dari Indonesia tersebut telah diterima oleh Deputy Minister of Social Welfare Relief and Resettlement Myanmar Soe Kyi, di Bandara Naypyitaw, pada Kamis (3/4/2025).

    Dalam sambutannya, pimpinan tim bantuan Indonesia menyampaikan bantuan tersebut sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan rakyat Indonesia kepada rakyat Myanmar.

    Selain itu, bantuan tersebut juga sebagai wujud komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama penanggulangan bencana di antara negara-negara Asean. 

    “Pihak Myanmar menyampaikan terima kasih atas bantuan rakyat Indonesia tersebut,” kata keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (4/4/2025).

    Kemlu RI menyatakan bahwa total bantuan logistik Indonesia yang diberikan untuk Myanmar seberat 143 ton atau senilai Rp22,6 miliar atau setara US$1,3 juta.

    Adapun bantuan tersebut terdiri dari bahan pangan, obat-obatan, perlengkapan medis serta perlengkapan penunjang pengungsian. 

    Indonesia menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari unsur-unsur Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan Emergency Medical Team (EMT) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.

    Tim dari Indonesia bergabung dengan sejumlah negara yang juga mengirimkan Urban Search and Rescue (USAR) dalam rangka membantu melakukan pertolongan pertama dan pencarian korban-korban gempa bumi di Myanmar.

    Berdasarkan data yang tercatat, sekitar 2.886 orang tewas dan 4.636 orang terluka akibat gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) yang melanda Myanmar. Sebanyak 351 orang dinyatakan hilang.

    “Pimpinan tim setiba di Nay Pyi Daw langsung melakukan peninjauan ke lokasi terdampak gempa di sekitar Ibu Kota Myanmar tersebut dan ke base-op Tim Gabungan Indonesia,” tambahnya.

    Sementara itu, tim Indonesia telah mengupayakan evakuasi 5 orang Warga Negara Indonesia (WNI) terdampak bencana gempa dari Mandalay ke Yangon, dari 5 WNI tersebut, 4 orang di antaranya merupakan kelompok rentan.

    Kemudian, turut hadir saat penyerahan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Myanmar tersebut di antaranya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala Basarnas, dan anggota Komisi VIII DPR.

  • Indonesia Kirim Stok Obat-obatan dan Bantuan Kesehatan ke Myanmar Senilai Rp 5,5 Miliar – Halaman all

    Indonesia Kirim Stok Obat-obatan dan Bantuan Kesehatan ke Myanmar Senilai Rp 5,5 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) juga menerjunkan tim medis untuk membantu korban gempa bumi yang mengguncang Myanmar.

    Pemerintah Indonesia mengirimkan tim Emergency Medical Team (EMT) yang terdiri dari 35 tenaga medis.

    Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menyatakan,  tim ini membawa berbagai obat-obatan dan bantuan kesehatan senilai Rp 5,5 miliar.

    Tim EMT akan berada di Myanmar selama satu bulan dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para korban, khususnya dalam upaya pemulihan kesehatan pasca-bencana, sekalipun situasi di Myanmar penuh tantangan.

    “Mudah-mudahan, setelah lebaran, banyak yang bisa dilakukan untuk tidak hanya orang Indonesia, tetapi juga penduduk Myanmar yang sekarang sedang mengalami bencana,” ujar Budi Gunadi Sadikin dikutip Jumat (4/4/2025).

    Perwakilan dari Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Eko Medistianto, menjelaskan bahwa tim yang dikirim terdiri dari tenaga medis dengan berbagai keahlian, termasuk dokter spesialis bedah, ortopedi, anestesi, penyakit dalam, anak, dan emergensi.

    Selain itu, tim juga mencakup perawat, tenaga farmasi, bidan, serta tenaga logistik dan administrasi.

    Bantuan ini dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Luar Negeri, bekerja sama dengan berbagai instansi terkait guna memastikan penyaluran yang tepat dan efektif di lapangan.

    Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang Myanmar pada 28 Maret 2025 pukul 12.50 waktu setempat, dengan dampak terbesar di wilayah Sagaing, Mandalay, dan Naypyidaw.

    Hingga saat ini, tercatat sekitar 1.700 orang meninggal dunia, 3.500 orang mengalami luka-luka, serta ribuan rumah dan infrastruktur lainnya mengalami kerusakan parah. Kondisi ini menyebabkan fasilitas kesehatan di daerah terdampak mengalami kesulitan dalam menangani jumlah korban yang sangat besar.

    GEMPA DI MYANMAR – Tangkapan layar YouTube Radio Free Asia yang diambil pada Minggu (30/3/2025). Foto ini menunjukkan Tim penyelamat di Myanmar menyelamatkan Phyu Lay Khaing dari reruntuhan gedung apartemen yang runtuh di Mandalay pada Sabtu (29/3/2025). (Tangkapan layar YouTube Radio Free Asia)

    Sejak 31 Maret 2025, Indonesia telah mengirimkan bantuan awal berupa tim tanggap darurat yang terdiri dari unsur BNPB dan Indonesia Search and Rescue (INASAR).

    Bantuan Indonesia untuk Myanmar mencakup 124 ton barang kebutuhan darurat dengan total nilai sekitar 1,2 juta USD. Barang-barang yang paling dibutuhkan, seperti tempat berlindung sementara (shelter), alat kesehatan, dan obat-obatan, menjadi prioritas utama dalam pengiriman bantuan.