Kementrian Lembaga: Kemenhub

  • Pakar Ungkap Penyebab Kemacetan Parah di Tanjung Priok – Halaman all

    Pakar Ungkap Penyebab Kemacetan Parah di Tanjung Priok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pakar Maritim dari IKAL Strategic Center (ISC), Marcellus Hakeng Jayawibawa, mengungkapkan penyebab kemacetan arus lalu lintas di jalan menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Menurut dia, kemacetan arus lalu lintas terjadi karena peningkatan volume kendaraan tidak diimbangi dengan manajemen arus masuk yang adaptif dan efisien. 

    “Meskipun sistem digitalisasi yang diterapkan oleh Pelindo tetap beroperasi dengan baik, namun sistem pembatasan dan pengaturan gate pass yang berbasis waktu secara real-time dinilai belum optimal menangani lonjakan volume kendaraan yang terjadi,” kata dia, kepada wartawan, pada Jumat (18/4/2025). 

    Selama dua hari terakhir ini, terjadi kemacetan panjang yang melanda 

    Pelabuhan Tanjung Priok. Ini terjadi setelah libur Hari Raya Idul Fitri. 

    Berdasarkan pemantauan, kemacetan memanjang hingga lebih dari delapan kilometer, dengan antrean ribuan truk logistik yang mengular di sepanjang jalan.

    Tidak hanya mengganggu aktivitas pelabuhan, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap akses vital menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 

    Menurut Marcellus Hakeng peristiwa itu berawal dari lonjakan kendaraan logistik yang luar biasa, di mana jumlah truk yang biasanya beroperasi sekitar 2.500 unit per hari, meningkat menjadi lebih dari 4.000 unit per hari pasca-libur Idul Fitri. 

    Melihat adanya kemacetan itu, kata dia, tantangan utama bukan hanya masalah infrastruktur fisik pelabuhan, tetapi juga terletak pada lemahnya regulasi mikro serta kurangnya koordinasi lintas sektor yang terlibat dalam pengelolaan sistem logistik nasional.

    Persoalan ini, dia melanjutkan, lebih dari sekadar kemacetan musiman. Ini adalah sinyal kegentingan sistem logistik nasional yang memerlukan perhatian serius. 

    KEMACETAN TANJUNG PRIOK – Kemacetan di Jalan Yos Sudarso menuju kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, terpantau macet, Jumat (18/4/2025) pagi. Kemacetan didominasi oleh truk-truk trailer. (Tribunnews.com/Alfarizy AF)

    “Tata kelola pelabuhan harus bertransformasi menjadi sistem yang prediktif dan berbasis data agar dapat mengantisipasi berbagai permasalahan yang timbul,” ujarnya.

    Dari data terbaru aktivitas peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok pada kuartal pertama tahun 2025 tercatat mencapai 1,88 juta TEUs, yang mengalami kenaikan sebesar 7,2 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

    Dari jumlah tersebut, sekitar 1,3 juta TEUs berasal dari kegiatan ekspor-impor, sementara sisanya berasal dari kegiatan domestik.

    Dia menilai bahwa meskipun ada peningkatan volume yang signifikan, sistem penerimaan dan pengeluaran kontainer di pelabuhan ini belum memadai untuk menangani lonjakan tersebut. 

    “Salah satu masalah utama, adalah ketidakakuratan dalam sistem stacking di container yard, yang menyebabkan waktu sandar kapal menjadi lebih lama dan mengarah pada penumpukan dan antrean panjang truk logistik yang keluar dari pelabuhan,” tegasnya.

    Meskipun Pelindo sudah menerapkan sejumlah sistem seperti Terminal Operating System (TOS), autogate, dan jadwal gate pass berbasis waktu, implementasi sistem-sistem ini masih terbentur pada masalah rendahnya tingkat kepatuhan dari operator logistik serta kurangnya integrasi data yang efektif antara pelabuhan, penyedia jasa truk, dan pengelola lalu lintas. 

    Sistem-sistem yang telah diterapkan pun belum mampu mengatasi masalah antrean yang terjadi, yang mengindikasikan bahwa permasalahan ini lebih kompleks daripada hanya sekadar pengelolaan waktu masuk dan keluar kendaraan.

    Dalam perbandingan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, justru Indonesia masih menghadapi persoalan klasik yang sudah lama terabaikan, seperti antrean kendaraan yang panjang, tumpukan kontainer, serta keterbatasan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM).

    Capt. Marcellus Hakeng mengungkapkan bahwa reformasi sistem logistik pelabuhan Indonesia harus dilakukan secara menyeluruh.

    “Rekomendasi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi masalah ini,adalah penerapan sistem pre-booking gate time yang berbasis data real-time,” tegas Hakeng.

    Selanjutnya DR. Capt. Marcellus Hakeng memaparkan bahwa perlu dilakukannya kajian pengembangan digital twin pelabuhan untuk melakukan simulasi beban harian pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. 

    “Serta,peningkatan koordinasi yang lebih erat antara Pelindo, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas), dan asosiasi logistik,” jelas Hakeng. 

    Menurutnya, jika Indonesia ingin menjadi poros maritim dunia, maka sektor logistik, khususnya pelabuhan-pelabuhan utama seperti Tanjung Priok, harus dikelola dengan lebih baik dan efisien. 

    “Kita harus berpindah dari paradigma reaktif yang hanya menanggulangi masalah setelah terjadi, menuju strategi logistik nasional yang prediktif dan resilien. Jika kita tidak bisa mengelola Tanjung Priok dengan baik, maka impian untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia akan sangat sulit tercapai,” kata Hakeng.

    MACET PARAH DI PRIOK – Situasi arus lalu lintas menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara mendadak menjadi horor pada Kamis(17/4/2025) pagi. Kemacetan panjang mengular hingga sepanjang Jalan Yos Sudarso dan ruas jalan tol pelabuhan. Kemacetan kabarnya sudah terjadi sejak Rabu(16/4/2025) malam. Hingga Kamis sore sekitar pukul 16.00 WIB kemacetan belum terurai. (X(Twitter)/SenkomCMNP)

    Dari itu kemacetan parah yang terjadi di Tanjung Priok ini bukan sekadar menghadirkan peringatan, melainkan juga sebuah dapat dijadikan sebuah momentum yang harus dimanfaatkan untuk mempercepat reformasi sektor logistik nasional. 

    “Jika tidak ada langkah-langkah yang tepat, dan terkoordinasi untuk memperbaiki tata kelola logistik, maka Indonesia akan kesulitan dalam menghadapi lonjakan arus barang yang terjadi pada periode tertentu, serta menjadi kurang kompetitif di pasar global. Berapa banyak kerugian pengusaha truk akibat kemacetan panjang kemarin? Berapa banyak kerugian masyarakat pengguna jalan yang ikut terimbas akibat kemacetan yang terjadi? Bukan hanya dicari siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini, kalau itu sih sudah sangat jelas, tapi mencegah kejadian berulang adalah jauh lebih penting,” ujar Capt. Hakeng.

    Dia mengingatkan kemacetan yang terjadi di Tanjung Priok itu harus menjadi titik balik untuk mewujudkan sistem logistik yang lebih modern, efisien, dan dapat diandalkan dalam menghadapi tantangan logistik baik di level nasional maupun internasional. 

    Dalam jangka panjang, langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan sistem logistik yang lebih tangguh, mampu menghadapi lonjakan musiman.

    “Juga, siap bersaing dengan negara-negara tetangga yang telah lebih dulu maju dalam mengembangkan infrastruktur logistik mereka. Tanpa langkah konkret dan reformasi yang menyeluruh, Indonesia berisiko tertinggal jauh dalam persaingan logistik regional dan global,” tambahnya.

  • Kemacetan di Tanjung Priok sinyal sistem logistik bermasalah

    Kemacetan di Tanjung Priok sinyal sistem logistik bermasalah

    ini merupakan sinyal kegentingan sistem logistik nasional yang memerlukan perhatian serius

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Centre (IKAL SC) Dr. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa menilai kemacetan panjang ribuan truk ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara sejak Rabu (6/4) malam merupakan sinyal sistem logistik yang bermasalah.

    “Persoalan ini lebih dari sekadar kemacetan musiman dan ini merupakan sinyal kegentingan sistem logistik nasional yang memerlukan perhatian serius,” kata Hakeng di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan tantangan utama bukan hanya masalah infrastruktur fisik pelabuhan, tetapi juga terletak pada lemahnya regulasi mikro serta kurangnya koordinasi lintas sektor yang terlibat dalam pengelolaan sistem logistik nasional.

    Peningkatan volume kendaraan ini tidak diimbangi dengan manajemen arus masuk yang adaptif dan efisien.

    Ia mengatakan meski sistem digitalisasi yang diterapkan oleh PT Pelindo tetap beroperasi dengan baik tapi sistem pembatasan dan pengaturan gate pass yang berbasis waktu secara real-time dinilai belum optimal dalam menangani lonjakan volume kendaraan yang terjadi.

    Menurut dia tata kelola pelabuhan harus bertransformasi menjadi sistem yang prediktif dan berbasis data agar dapat mengantisipasi berbagai permasalahan yang timbul.

    Data terbaru memperlihatkan aktivitas peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok pada kuartal pertama tahun 2025 mencapai 1,88 juta TEUs (Twenty Foot Equivalent Unit) yang mengalami kenaikan sebesar 7,2 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

    “Dari jumlah tersebut, sekitar 1,3 juta TEUs berasal dari kegiatan ekspor-impor, sementara sisanya berasal dari kegiatan domestik,” kata dia menambahkan

    Hakeng menilai meskipun terjadi peningkatan volume yang signifikan, sistem penerimaan dan pengeluaran kontainer di pelabuhan ini belum memadai untuk menangani lonjakan tersebut.

    “Salah satu masalah utama, adalah ketidakakuratan dalam sistem stacking (sistem penumpukan) di tempat parkir kontainer (container yard) yang menyebabkan waktu sandar kapal menjadi lebih lama dan mengarah pada penumpukan dan antrean panjang truk logistik yang keluar dari pelabuhan,” katanya.

    Menurut dia meski PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) sudah menerapkan sejumlah sistem seperti Terminal Operating System (TOS), gerbang otomatis (autogate), dan jadwal gate pass (akses masuk) berbasis waktu, implementasi sistem-sistem ini masih terbentur pada masalah rendahnya tingkat kepatuhan dari operator logistik.

    Selain itu kurangnya integrasi data yang efektif antara pelabuhan, penyedia jasa truk, dan pengelola lalu lintas.

    Sistem-sistem yang telah diterapkan pun belum mampu mengatasi masalah antrean yang terjadi yang mengindikasikan bahwa permasalahan ini lebih kompleks daripada hanya sekadar pengelolaan waktu masuk dan keluar kendaraan.

    Ia mengatakan Indonesia masih menghadapi persoalan klasik yang sudah lama terabaikan seperti antrean kendaraan yang panjang, tumpukan kontainer, serta keterbatasan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM).

    Ia mengatakan bahwa reformasi sistem logistik pelabuhan Indonesia harus dilakukan secara menyeluruh.

    “Rekomendasi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi masalah ini,adalah penerapan sistem pre-booking gate time yang berbasis data real-time,” kata dia.

    Ia mengatakan bahwa perlu dilakukannya kajian pengembangan digital twin pelabuhan untuk melakukan simulasi beban harian pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.

    “Serta, peningkatan koordinasi yang lebih erat antara Pelindo, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas), dan asosiasi logistik,” kata Hakeng.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemenhub Beberkan Kronologi Macet Panjang di Tanjung Priok

    Kemenhub Beberkan Kronologi Macet Panjang di Tanjung Priok

    Jakarta

    Kemacetan panjang terjadi pada lalu lintas ke arah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kementerian Perhubungan mengungkapkan kronologi kemacetan yang terjadi sejak Rabu 16 April 2025 malam, kemacetan berlanjut seharian di hari Kamis 17 April 2025.

    Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok M. Takwim Masuku mengungkapkan kemacetan terjadi dipicu oleh meningkatnya volume kegiatan di pelabuhan yang sangat signifikan menjelang libur panjang atau long weekend yakni tanggal 18,19, dan 20 April 2025.

    Takwim menegaskan area common gate dan Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) di pelabuhan berfungsi normal, hanya saja lonjakan aktivitas ini menyebabkan terjadinya kemacetan.

    Kronologinya, kemacetan mulai terjadi pada Rabu malam yang lalu. Kala itu ada sekitar tiga kapal besar bersandar di area Pelabuhan NPCT1. Kala itu total volume bongkar muat mencapai lebih dari 4000 TEUs. Padahal biasanya volume bongkar muat yang umumnya dilakukan di Pelabuhan NPCT1 adalah sebesar 2.000-2.500 TEUs.

    “Hal tersebut menyebabkan peningkatan volume kegiatan yang sangat signifikan dari yang biasanya berkisar antara 2.000-2.500 TEUs dan merupakan salah satu penyebab kemacetan yang terjadi,” ungkap Takwim dalam keterangannya, Jumat (18/4/2025).

    Untuk mengatasi kemacetan, pihak KSOP telah mengalihkan kendaraan yang menuju NPCT1 diarahkan masuk ke area pelabuhan untuk dilakukan penguraian. Sedangkan kemacetan dari arah Ancol, pihak KSOP mengantisipasi kendaraan untuk ke buffer area di Inggom, sambil menunggu kondisi lalu lintas di luar pelabuhan membaik.

    “Kami juga terus berkoordinasi dengan Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelindo Regional 2 Tanjung Priok untuk mengurai kemacetan,” lanjut Takwim.

    Sementara itu, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok melalui Executive General Manager Adi Sugiri menjelaskan lonjakan aktivitas bongkar muat di pelabuhan ini disebabkan oleh banyaknya pengguna jasa yang mengerahkan truk untuk mengambil barang sebelum libur panjang.

    “Kami terus berupaya menjaga kelancaran operasional dan memastikan layanan tetap berjalan optimal,” kata Adi.

    Sementara itu Kasat Lantas Polres Jakarta Utara, AKBP Donni Bagus Wibisono mengungkapkan bahwa kemacetan terjadi di beberapa titik, terutama di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok dan area depan NPCT 1, di mana kendaraan besar mendominasi jalur masuk pelabuhan. Dia mengimbau pengendara non-angkutan untuk mencari jalur alternatif dan berhati-hati.

    Hingga semalam, kendaraan yang menuju NPCT1 diarahkan ke buffer area, dan pihak KSOP bersama Polres dan Pelindo terus berupaya agar kemacetan dapat segera terurai dan aktivitas bongkar muat kembali berjalan lancar.

    (hal/fdl)

  • DPR Bakal Panggil Kemenhub & Pelindo Buntut Macet Parah Tanjung Priok

    DPR Bakal Panggil Kemenhub & Pelindo Buntut Macet Parah Tanjung Priok

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menyoroti kepadatan lalu lintas yang terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Meskipun hingga kini pihaknya belum menerima laporan resmi terkait insiden tersebut, tetapi dia melanjutkan bahwa Komisi V menyatakan akan menindaklanjuti jika kemacetan itu menimbulkan keruwetan berkepanjangan.

    Hal ini disampaikannya usai menemui Presiden Prabowo Subianto bersama delegasi Komisi V DPR RI di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (17/4/2025). 

    “Kalau ini menimbulkan keruwetan pasti akan kami panggil menteri perhubungan dan pihak pelindo pengelola Tanjung Priok nanti kami cek,” kata Lasarus kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

    Kemacetan dilaporkan terjadi sejak dini hari hingga sore hari di sekitar pelabuhan. Lasarus menyatakan belum mengetahui secara pasti penyebab kepadatan, namun menyebutkan bahwa saat ini tengah dibangun jalan tol akses khusus menuju Pelabuhan Tanjung Priok. 

    Dia menambahkan, akses menuju Tanjung Priok memang masih membutuhkan pembenahan agar persoalan kemacetan tidak terus berulang. 

    “Kami tahunya di Priok lagi dibangun tol akses khusus ke Tanjung Priok oleh Pak Hamka, BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) yang membangun ke situ,” pungkas Lasarus.

    Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) alias Pelindo angkat bicara soal kemacetan panjang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara hingga menyebabkan pengiriman barang truk logistik terhambat.

    Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat maupun pihak yang terimbas akibat kemacetan yang terjadi.

    Menurutnya, padatnya aktivitas bongkar muat ini dikarenakan ritme proses receiving delivery di terminal yang dilakukan secara bersamaan pasca-pembatasan serta mengejar sebelum libur bersama yang jatuh pada Jumat (18/4) hingga Minggu (20/4).

    Alhasil, Pelindo berupaya menjaga kelancaran operasional dan memastikan layanan kepada pelanggan tetap berjalan secara optimal, meskipun terjadi peningkatan volume logistik.

    “Kami tidak berhenti untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membantu kelancaran pada titik-titik kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok,” ujar Adi dalam keterangannya, Kamis (17/4/2025).

    Dia mengatakan, kemacetan panjang terjadi pada hari ini akibat meningkatnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurutnya, tidak terdapat hambatan yang terjadi akibat dari error sistem baik di Gate Pelabuhan maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok.

  • ESDM Bengkulu: Pelabuhan Alami Pendangkalan, Pertamina Rugi Rp 500 Juta Per Hari
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 April 2025

    ESDM Bengkulu: Pelabuhan Alami Pendangkalan, Pertamina Rugi Rp 500 Juta Per Hari Regional 17 April 2025

    ESDM Bengkulu: Pelabuhan Alami Pendangkalan, Pertamina Rugi Rp 500 Juta Per Hari
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bengkulu, Donni Swabuana, menjelaskan sejak alur pelabuhan Pulau Baai mengalami pendangkalan, Pertamina melaporkan kerugian Rp 500 juta per hari.
    “Kerugian Pertamina yang disampaikan kepada kami (ESDM) Rp 500 juta per hari sejak pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai,” ujar Donni saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Kamis (17/4/2025).
    “Pertamina biasanya menggunakan jalur laut untuk mengirim BBM ke Bengkulu, sekarang menggunakan jalur darat, itu yang membuat merugi,” tuturnya.
    Menurut Donni, Pertamina juga menjelaskan bahwa saat ini mereka sedang mempertimbangkan menjadikan
    Pelabuhan Linau
    di Kabupaten Kaur sebagai dermaga tempat sandarnya kapal Pertamina untuk mengirim BBM ke Bengkulu.
    “Pertamina sedang melakukan kajian apakah memungkinkan melakukan pengiriman BBM via laut menggunakan Pelabuhan Linau,” ujar Donni.
    Menanggapi hal ini, Bupati Kaur, Gusril Pausi, menyatakan kesiapannya untuk membantu Pertamina dan Pemprov Bengkulu jika diperlukan.
    “Pelabuhan Linau itu kewenangan pemerintah pusat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kami siap membantu bila dibutuhkan. Kami merasa senang bila Pelabuhan Linau dimaksimalkan,” ujar Gusril.
    Menurut Gusril, Pelabuhan Linau merupakan pelabuhan alam yang dimanfaatkan sejak zaman Belanda.
    “Pelabuhan itu alami, tidak ada pendangkalan. Sejak zaman Belanda digunakan,” ujar Gusril.
    Sementara itu, General Manager PT Pelindo Regional 2 Bengkulu, S. Joko, menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk mendukung kelancaran transportasi laut di Bengkulu, termasuk akses ke Pulau Enggano.
    “Pelindo berkomitmen untuk terus mendukung kelancaran transportasi dan distribusi logistik ke Pulau Enggano,” ujar S. Joko dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (15/4/2025).
    Hingga saat ini, pengerukan masih dilakukan di Pelabuhan Pulau Baai.
    Kapal penumpang KMP Pulo Tello melayani pelayaran Bengkulu-Enggano dan sudah berhasil berlayar meski masih menemukan kendala antar-jemput penumpang dari kolam pelabuhan menuju kapal yang sandar di tengah laut.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadwal Pendaftaran CPNS 2025 via SSCASN dan Informasi Lowongan Sekolah Kedinasan

    Jadwal Pendaftaran CPNS 2025 via SSCASN dan Informasi Lowongan Sekolah Kedinasan

    PIKIRAN RAKYAT – Simak dalam artikel di bawah ini, informasi terbaru mengenai jadwal pendaftaran CPNS 2025 melalui portal SSCASN, serta bocoran mengenai formasi dan lowongan Sekolah Kedinasan (Sekdin) yang akan dibuka.

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Rini Widyantini, sebelumnya menyebutkan bahwa pendaftaran CPNS 2025 akan berkaitan dengan penambahan jumlah kementerian dan lembaga di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Diperkirakan, sekitar 300-400 ribu jabatan akan dibuka untuk mengisi berbagai posisi di instansi pemerintah. Namun, Kementerian PAN-RB belum dapat memastikan jumlah pasti pegawai yang diperlukan oleh setiap kementerian.

    Meski begitu, hingga kini belum ada pengumuman resmi terkait jadwal pembukaan pendaftaran CPNS 2025.

    Proses pemetaan jabatan oleh masing-masing kementerian masih berlangsung. Setelah selesai, seleksi CPNS akan dibuka sesuai kebutuhan.

    Persiapan Pendaftaran CPNS 2025

    Meskipun tanggal pasti pendaftaran belum diumumkan, calon pelamar dapat mempersiapkan diri dengan melengkapi dokumen persyaratan yang diperlukan. Berikut adalah dokumen yang perlu dipersiapkan:

    Dokumen Persyaratan Pendaftaran:

    Kartu Keluarga (KK) Pas foto berlatar belakang merah Swafoto KTP Ijazah + Serdik/STR Transkrip Nilai Surat Penugasan Guru untuk THK-2 (jika berlaku)

    Dokumen-dokumen ini perlu diunggah dalam format dan ukuran file yang ditentukan oleh masing-masing instansi.

    Persyaratan Umum:

    Warga negara Indonesia Usia minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun (40 tahun untuk beberapa jabatan tertentu seperti dokter atau dosen) Sehat jasmani dan rohani Tidak memiliki catatan pidana Tidak sedang menjadi CPNS atau PNS, TNI, atau polisi Tidak terlibat dalam politik praktis

    Tata Cara Pendaftaran:

    Kunjungi laman resmi SSCASN di https://sscasn.bkn.go.id. Buat akun dengan mengisi data seperti NIK, KK, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, nomor handphone, serta email aktif. Lengkapi data pribadi dan unggah dokumen yang diperlukan. Pilih instansi dan formasi yang diinginkan, kemudian submit pendaftaran. Tunggu hasil seleksi administrasi. Link Pendaftaran dan Formasi CPNS 2025

    Pendaftaran CPNS 2025 akan dilakukan secara online melalui portal SSCASN. Tautan resmi pendaftaran akan tersedia: KLIK DI SINI.

    Formasi CPNS 2025 diprediksi akan lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya, mengingat jumlah kementerian yang bertambah. Jumlah formasi yang dibuka akan bergantung pada posisi yang kosong setelah CPNS 2024.

    “Tahun 2025 nanti lihat dulu evaluasi kebijakan yang sekarang. Mudah-mudahan (CPNS 2025 ada lagi),” kata Kepala Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB, Mohammad Averrouce.

    Sekolah Kedinasan 2025

    Untuk lulusan SMA/SMK, Sekolah Kedinasan adalah alternatif menarik karena menawarkan peluang menjadi CPNS setelah lulus, dengan kemungkinan kuliah gratis.

    Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2025 diperkirakan akan dibuka pada April hingga Juni.

    Sekolah Kedinasan dengan Peminat Paling Sedikit:

    Politeknik Pelayaran Sorong: 26 pendaftar Politeknik Penerbangan Jayapura: 61 pendaftar Politeknik Penerbangan Makassar: 88 pendaftar Politeknik Penerbangan Medan: 153 pendaftar

    Berikut adalah beberapa Sekolah Kedinasan yang bisa dipilih:

    Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN (Kementerian Keuangan) Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) (BMKG) Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) (Kemenhub) Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) (Kemenhub)

    Sekolah Kedinasan ini menawarkan berbagai program studi, seperti Akuntansi Sektor Publik, Meteorologi, dan Keamanan Siber.

    Pendaftaran CPNS 2025 masih menunggu pengumuman resmi mengenai tanggal pasti dan formasi yang dibuka. Sementara itu, calon pelamar bisa mempersiapkan dokumen dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

    Untuk yang tertarik melanjutkan pendidikan di Sekolah Kedinasan, pendaftaran juga akan segera dibuka dengan peluang besar untuk menjadi CPNS setelah lulus.

    Sebagai informasi, artikel bersifat prediktif dan dapat berubah sesuai kebijakan pemerintah. Pastikan untuk selalu memeriksa situs resmi SSCASN untuk pembaruan lebih lanjut. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Mudik Tak Lagi Sekadar Pulang Kampung, ASDP Berbagi Kenangan Manis di Pelabuhan – Halaman all

    Mudik Tak Lagi Sekadar Pulang Kampung, ASDP Berbagi Kenangan Manis di Pelabuhan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ada yang berbeda di pelabuhan-pelabuhan utama milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) selama masa mudik Lebaran 2025. 

    Tangis bocah yang biasa terdengar saat menunggu kapal, berubah menjadi gelak tawa. 

    Bukan karena perjalanan lebih cepat, melainkan karena suasana menanti kini jauh lebih menyenangkan.

    Momen mudik yang selama ini identik dengan kemacetan, antrean panjang, dan rasa lelah, tahun ini terasa lebih hangat dan manusiawi.

    ASDP Indonesia Ferry menghadirkan sebuah inisiatif kecil dengan dampak besar: Semarak Serunya Mudik Bareng Anak.

    Program ini bukan sekadar posko, melainkan ruang bermain dan berinteraksi yang disulap menjadi taman kecil kebahagiaan di tengah kesibukan pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk. 

    Di sana, anak-anak bisa mewarnai, bermain seluncuran, mendengar dongeng, hingga menyaksikan pertunjukan sulap.

    Sebanyak 1.211 anak dan orang tua singgah di posko ini. 

    Sebagian besar pulang dengan senyum, membawa cerita yang tak akan cepat terlupakan.

    “Dari awal kami ingin mudik tak hanya tentang perpindahan fisik, tapi juga pengalaman emosional. Kami ingin orang tua merasa nyaman, dan anak-anak tetap riang meski berada di tengah perjalanan panjang,” ujar Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin.

    Tak main-main, ASDP menggandeng Dongeng Academy dan melibatkan 14 relawan dari kalangan karyawan yang telah dilatih khusus. 

    Mereka dibekali kemampuan psychological first aid dan seni mendongeng—sebuah upaya sederhana namun penuh makna dalam mengubah pelabuhan menjadi tempat yang lebih manusiawi.

    Tak hanya untuk anak-anak, ASDP melalui anak usahanya IFPRO (PT Indonesia Ferry Properti), juga menghadirkan sentuhan hiburan untuk para pemudik dewasa lewat program MUSIK — Mudik Asik.

    Di Terminal Eksekutif Sosoro Merak dan Anjungan Agung Bakauheni, para penumpang disuguhi live music, stand-up comedy, karaoke hingga takjil gratis.

    “Setiap tahun kami berupaya menambahkan warna dalam perjalanan para pengguna jasa kami. Hiburan kecil bisa memberi efek besar pada suasana hati mereka,” ujar Ferry Snyders, Direktur Utama IFPRO.

    Tak hanya berhenti pada layanan, perhatian juga diberikan pada detail lain yang sering luput: kebersihan toilet, pengawasan tenaga alih daya, dan kualitas pelayanan di pelabuhan. Tim IFPRO aktif melakukan inspeksi untuk memastikan setiap sudut terminal nyaman dan layak untuk digunakan ribuan penumpang yang datang silih berganti.

    Apresiasi pun datang, bahkan dari orang nomor satu di Indonesia.

    Presiden RI Prabowo menyampaikan terima kasih atas kerja keras seluruh pihak dalam memastikan Angkutan Lebaran 2025 berjalan lancar dan aman. 

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi juga mencatat penurunan signifikan jumlah kecelakaan lalu lintas tahun ini sebesar 34,31 persen sebagai bukti sinergi berbagai lembaga dan operator transportasi termasuk ASDP.

    ASDP sendiri juga turut mendukung program mudik gratis dari Kementerian Perhubungan, khususnya di sektor penyeberangan. Ini bukan hanya bentuk layanan, tetapi komitmen sosial dalam menghadirkan mudik yang inklusif dan terjangkau bagi semua.

    Kini, posko telah ditutup, pelabuhan kembali tenang. Namun, senyum anak-anak yang sempat tertawa riang di ruang bermain, dan lagu-lagu yang mengalun di terminal, akan terus hidup dalam ingatan para pemudik. 

    Karena bagi ASDP, mudik bukan semata soal perpindahan tapi tentang menciptakan kenangan pulang yang hangat dan berarti.

  • KRL Impor China Bakal Layani Lintas Bogor dan Cikarang

    KRL Impor China Bakal Layani Lintas Bogor dan Cikarang

    JAKARTA – Kereta Rel Listrik (KRL) yang diimpor dari China nantinya akan melayani penumpang pada lintas Bogor dan Cikarang. Saat ini, operasional KRL tersebut masih menunggu sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

    Direktur Operasi dan Komersial KAI Commuter Broer Rizal mengatakan bahwa KRL baru asal China tersebut masih menjalani uji dinamis hingga saat ini. Proses uji dinamis mencakup berbagai aspek teknis, mulai dari performa perjalanan hingga kelayakan sistem komunikasi.

    Adapun uji coba dilakukan dengan menjalankan satu trainset mencapai jarak 4.000 kilometer (km). Adapun satu trainset sendiri terdiri dari 12 gerbong kereta.

    “Belum (beroperasi), masih uji dinamis,” katanya saat ditemui di Kantor KCI, Jakarta, Selasa, 15 April.

    Nantinya, kata Rizal, KRL asal China ini akan melayani penumpang di lintasan Bogor maupun lintas Bekasi sampai dengan Cikarang. Sebab, KRL tersebut memiliki panjang 12 gerbong sehingga hanya bisa digunakan pada lintasan tersebut.

    “Karena yang datang atau yang kami pesan baik dari China maupun dari INKA adalah SF12. Ini rangkaian panjang ya, sedangkan SF12 itu baru bisa kami lakukan pelayanan di Lintas Bogor maupun Lintas Bekasi sampai dengan Cikarang. Sementara untuk rencana operasionalnya tentu di Lintas Bogor dan Lintas Cikarang,” jelasnya.

    Saat dikonfirmasi kapan KRL tersebut siap beroperasi mengangkut penumpang, Rizal bilang pihaknya masih menunggu sertifikasi dari DJKA Kementerian Perhubungan.

    Lebih lanjut, Rizal bilang sertifikasi DJKA ini menjadi syarat yang harus dipenuhi agar KRL tersebut bisa beroperasi mengangkut penumpang.

    “Tuggu sertifikasi dulu karena itu menjadi persyaratan armada kami layak untuk operasional mengangkut penumpang, baru nanti kami akan gunakan untuk mengambil penumpang,” ujarnya.

    Sekadar informasi, PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter kembali menerima kedatangan sarana Kereta Rel Listrik (KRL) baru sebanyak 2 trainset atau 24 kereta (SF12) dari CCRC Sifang, China di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Sebelumnya, satu trainset KRL baru juga telah datang pada akhir Januari 2025 lalu. Dengan tambahan dua trainset baru yang datang kemarin, maka totalnya menjadi tiga trainset. Kedatangan sarana KRL baru ini merupakan bagian dari 11 trainset yang dipesan oleh KAI Commuter.

  • Soroti Pendangkalan Alur Pelayaran di Sejumlah Pelabuhan, DPR Minta Kemenhub Turun Tangan – Page 3

    Soroti Pendangkalan Alur Pelayaran di Sejumlah Pelabuhan, DPR Minta Kemenhub Turun Tangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono menyoroti sejumlah pendangkalan alur pelayaran yang terjadi di berbagai pelabuhan di Indonesia. Salah satunya di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, yang kini memicu tuntutan agar pengelolaan pelabuhan diserahkan kepada pemerintah provinsi.

    Selain itu, pemilik sapaan akrab BHS ini juga menyoroti pendangkalan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Api-api (Banyuasin, Palembang), Pelabuhan Luwuk Banggai (Sulawesi Tengah), Pelabuhan Mako (Timika), serta sejumlah alur pelayaran di Pontianak, Kumai, Sampit, Banjarmasin, dan Samarinda. Ia mengungkapkan bahwa kondisi pendangkalan yang parah di kawasan tersebut kerap menyebabkan kapal kandas atau bahkan mengalami kerusakan serius di bagian lambung bawah.

    “Perlu dipahami bahwa alur pelayaran merupakan bagian penting dari transportasi laut dan aktivitas ekonomi suatu daerah. Jika terjadi pendangkalan, kapal-kapal tidak akan bisa keluar-masuk pelabuhan secara lancar. Ukuran kapal pun menjadi terbatas, yang berdampak pada mahalnya biaya logistik serta ketidakefisienan distribusi barang,” ujar BHS dalam keterangan tertulis, Senin (14/4/2025).

    Ia menambahkan, kondisi tersebut juga membahayakan keselamatan kapal dan muatan, serta dapat menghambat pertumbuhan ekonomi daerah akibat terbatasnya akses pelayaran.

    Di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dan alur pelabuhan Pontianak, kata Bambang, pendangkalan telah terjadi sangat parah akibat tidak dilakukannya pengerukan dalam kurun waktu lima hingga sepuluh tahun terakhir. Kedalaman alur saat surut hanya berkisar 2 hingga 3 meter, sehingga kapal harus menunggu air pasang untuk melintas.

    “Akibatnya, pelabuhan tidak mampu menerima kapal berukuran besar. Proses distribusi logistik menjadi terhambat, dan kapal-kapal harus antre selama berjam-jam bahkan berhari-hari hanya untuk bisa lewat. Tak jarang pula terjadi tabrakan antarkapal karena memperebutkan jalur yang cukup dalam,” ungkap anggota Badan legislasi DPR-RI.

    Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa insiden kapal kandas kerap terjadi selama beberapa hari, menyebabkan kerusakan pada lambung kapal dan mesin yang menyedot lumpur, yang tentu sangat membahayakan operasional pelayaran.

     

  • Pemerintah Prabowo Susun Aturan Ojek Online, Begini Bocorannya

    Pemerintah Prabowo Susun Aturan Ojek Online, Begini Bocorannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah mulai merancang regulasi khusus untuk para pengemudi ojek online (ojol) guna meningkatkan kesejahteraan mereka.

    Fokus utama dalam aturan ini mencakup pemberian Bantuan Hari Raya (BHR) serta jaminan perlindungan kerja.

    “Iya, Sekretariat Negara akan mengkoordinir regulasi khusus untuk yang driver online. Tidak hanya BHR tapi perlindungan,” kata Direktur Hubungan Kerja dan Pengupahan Kementerian Ketenagakerjaan, Dhatun Kuswandari ditemui di kantor Kemenaker, dikutip Senin (14/4/2025).

    “Semua perlindungan terhadap driver ojek online, baik pengemudi pengangkutan orang maupun barang,” ujarnya menambahkan.

    Dhatun menjelaskan Sekneg tengah mengumpulkan beberapa sektor untuk menyusun aturan yang tepat. Terkait aturan tersebut memang berasal dari lintas sektor, dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Komunikasi dan Digital, hingga Kementerian Ketenagakerjaan.

    Namun memang belum diputuskan bentuk aturannya nanti, apakah Peraturan Presiden atau Peraturan Pemerintah.

    “Nah, ini yang masih dibahas terus ya. Dan nanti dari sekretariat negara pun akan mengundang dari pihak aplikator,” ujarnya.

    Pembicaraan soal aturan pengemudi online memang sudah dilakukan sejak lama. Namun dia mengatakan belum komprehensif karena belum menyentuh banyak sektor, seperti tarif yang dipegang oleh Kementerian Perhubungan dan Kementerian Komdigi.

    Dengan dilibatkan semua sektor, diharapkan aturannya bisa lebih komprehensif dan tidak sepotong-potong.

    Ditanya apakah juga ada soal kemitraan, dia mengatakan akan dibicarakan nanti. Namun tidak dalam konteks yang sekarang.

    “Iya itu nanti dibicarakan tidak dalam konteks teknis ini ya kan itu masih jauh lagi nanti,” kata Dhatun.

    Soal kapan aturan tersebut akan diluncurkan, dia mengatakan belum akan dilakukan hingga akhir tahun. “Jadi masih dibahas. Jadi kita nunggu dari Sekretariat Negara karena di apa ya, di lead oleh Sekretariat Negara,” terangnya.

    Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer mengatakan membentuk aturan itu menjadi tanda pemerintah sangat peduli dengan keberadaan para driver, baik pengantaran orang hingga barang. Kekosongan aturan yang ada sekarang, dia menjelaskan dimanfaatkan oleh para platform tersebut.

    “Jujur berapa tahun ini kan sepertinya negara ini tidak ada. Dengan apa? Tidak hadirnya yang namanya regulasi. Kita melihat itu dijadikan momentum mungkin ya dengan kawan-kawan platform digital memanfaatkan kekosongan ini,” jelasnya.

    (dem/dem)