Kementrian Lembaga: Kemenhub

  • Kemenhub: Kapal terbalik di Mentawai akibat gelombang 4 meter

    Kemenhub: Kapal terbalik di Mentawai akibat gelombang 4 meter

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan insiden terbaliknya kapal boat di Selat Sipora, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, akibat gelombang tinggi mencapai 4 meter.

    Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Muhammad Masyhud mengatakan kapal tersebut mengalami insiden terbalik pada Senin (14/7) sekitar pukul 11.00-12.00 WIB.

    “Kapal mengalami kecelakaan pada pukul 11.00-12.00 WIB akibat gelombang tinggi mencapai 4 meter di wilayah Selat Sipora, yang menyebabkan kapal terbalik,” kata Masyhud dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Dia menyampaikan bahwa berdasarkan laporan yang diterima pihaknya dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Sikakap, seluruh penumpang berjumlah 18 orang yang sebelumnya ada yang dilaporkan hilang telah ditemukan dalam keadaan selamat.

    “Saat ini mereka telah dievakuasi menuju Pelabuhan Tuapejat dengan menggunakan kapal Basarnas,” ujarnya.

    Berdasarkan laporan awal, lanjut Masyhud, kapal jenis long boat berbahan kayu dengan mesin 3 x 40 PK ini bertolak dari Sikakap menuju Tuapejat pada Senin (14/7) pukul 07.00 WIB dan berangkat dari pelabuhan rakyat milik swasta (Wisma Lestari).

    Namun, setelah kurang lebih empat jam berlayar kapal tersebut mengalami kecelakaan pada pukul 11.00–12.00 WIB akibat gelombang tinggi di wilayah Selat Sipora sehingga kapal terbalik.

    “Unsur yang terlibat dalam proses pencarian dan penyelamatan ini terdiri dari Basarnas, TNI AL, Polri, UPP Sikakap, serta dukungan dari masyarakat setempat,” ujar Masyhud.

    Ditjen Perhubungan Laut akan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk memastikan proses investigasi atas kejadian itu berjalan sesuai ketentuan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Bambang Sutopo Hadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KAI pakai 103,69 juta liter BBM subsidi layani PSO pada semester I

    KAI pakai 103,69 juta liter BBM subsidi layani PSO pada semester I

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat menggunakan 103.689.715 liter bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sepanjang semester I 2025 untuk melayani 8,8 juta pelanggan Public Service Obligation (PSO) dan angkutan barang.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan angka itu setara dengan 49,42 persen dari total kuota yang diberikan pemerintah melalui BPH Migas pada tahun 2025 sebesar 209.809.000 liter.

    “Hampir 50 persen kuota BBM subsidi tahun ini telah digunakan untuk pelayanan angkutan selama semester I 2025, baik angkutan penumpang maupun barang,” kata Anne di Jakarta, Selasa.

    Dia menyampaikan bahwa BBM subsidi tersebut menjadi fondasi penting dalam penyelenggaraan layanan kereta api, terutama dalam memastikan keterjangkauan transportasi publik untuk seluruh lapisan masyarakat.

    Anne menambahkan, dari jumlah tersebut sebanyak 93,1 juta liter digunakan untuk kereta api penumpang, termasuk 8,8 juta pelanggan layanan PSO yang ditugaskan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

    Ia menyebutkan jumlah tersebut terdiri dari 5,68 juta pelanggan KA Jarak Jauh PSO dan 3,14 juta pelanggan KA Lokal PSO.

    “Bagian dari total 27,46 juta pelanggan KA Jarak Jauh dan Lokal yang dilayani KAI Semester I 2025 naik 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 pada angka 25,74 juta pelanggan,” katanya.

    Ia menjelaskan layanan PSO disediakan dengan tarif terjangkau, khususnya bagi pelajar, pekerja harian, pelaku UMKM, dan masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah dengan keterbatasan akses transportasi. Subsidi BBM turut menjaga keterjangkauan tarif tersebut, sekaligus memperluas jangkauan layanan publik berbasis rel.

    Sementara itu, sisanya digunakan untuk mendukung operasional kereta barang seperti KA Petikemas (6.905.944 liter), KA Parcel (1.780.508 liter), KA Semen (1.541.186 liter), dan KA Klinker (350.881 liter). Layanan logistik ini berperan penting dalam menjaga kelancaran rantai pasok nasional.

    Dalam implementasinya, KAI memastikan subsidi BBM dikelola secara akuntabel dan transparan sesuai prinsip Good Corporate Governance (GCG), memastikan manfaatnya tepat sasaran dan tercatat secara sistematis.

    Lebih lanjut dia mengatakan selaras dengan komitmen keberlanjutan, sejak Februari 2025 KAI telah menggunakan Biosolar B40 secara penuh untuk seluruh lokomotif dan genset.

    BBM itu memiliki 40 persen kandungan bahan nabati dari kelapa sawit, menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dan lebih mudah diserap kembali oleh alam.

    “BBM subsidi ini juga ramah lingkungan karena menggunakan jenis Biosolar B40, sejalan dengan visi KAI untuk menggerakkan transportasi berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Anne.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Bambang Sutopo Hadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rute KRL Jadi sampai Karawang? Ini Jawabannya

    Rute KRL Jadi sampai Karawang? Ini Jawabannya

    Jakarta

    KAI Commuter menanggapi wacana perpanjangan KRL Commuter Line Jabodetabek hingga ke Karawang. Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto menyampaikan sampai saat ini, pihaknya belum mendapat konfirmasi terkait rencana tersebut dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

    Asdo mengatakan pemerintah melalui Kemenhub yang berwenang untuk membangun infrastruktur perpanjangan KRL hingga Karawang. Infrastruktur yang dimaksud, yakni pembangunan jalan rel hingga elektrifikasi jalur.

    “Infrastruktur ini ya, jalan rel, kemudian pemasangan listrik aliran atas, ya elektrifikasi. Ini adalah menjadi kewenangan dan tugas dari pemerintah ya untuk pelaksanaannya,” kata Asdo dalam konferensi pers, di Jakarta Pusat, Senin (14/7/2025).

    Asdo menyampaikan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan konfirmasi terkait pembangunan tersebut dimulai. “Nah, ini sampai sekarang kami belum mendapatkan konfirmasi kapan akan dimulainya pembangunan itu,” jelas Asdo.

    Dari catatan detikcom, Menteri Perhubungan (Menhub) era Presiden ke-7 Joko Widodo atau Kabinet Indonesia Maju, Budi Karya Sumadi menargetkan rute KRL bakal diperpanjang sampai Karawang, Jawa Barat (Jabar) pada 2025 atau paling lambat 2026.

    “Jadi kalau yang namanya KRL itu adalah secara makro menjadi satu inisiatif dari pemerintah sebagai contoh yang ke arah barat kita sudah lakukan sampai Rangkasbitung. Karawang bisa tahun depan atau 2026,” kata Budi kepada wartawan usai rapat dengan Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024), dikutip dari detikNews.

    Budi menyebut aglomerasi daerah sekitar Jakarta menjadi perhatian pihaknya. Ia juga mencontohkan rute kereta Jogja, Solo hingga Madiun.

    “Sebagai contoh, Jogja-Solo ya sampai Madiun, nanti kita teruskan lagi sampai katakanlah sampai ke Purwokerto ya. Surabaya juga sedang kita lakukan dari Surabaya sampai ke Sidoarjo dan juga ke Mojokerto ya, jadi KRL itu memang menjadi inisiatif untuk kita lakukan,” tutur Budi.

    Tonton juga video “Rutinitas ‘Monster Day’ Para Pejuang Rupiah dari Daerah Penyangga” di sini:

    (kil/kil)

  • Rute KRL Jadi sampai Karawang? Ini Jawabannya

    Rute KRL Jadi sampai Karawang? Ini Jawabannya

    Jakarta

    KAI Commuter menanggapi wacana perpanjangan KRL Commuter Line Jabodetabek hingga ke Karawang. Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto menyampaikan sampai saat ini, pihaknya belum mendapat konfirmasi terkait rencana tersebut dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

    Asdo mengatakan pemerintah melalui Kemenhub yang berwenang untuk membangun infrastruktur perpanjangan KRL hingga Karawang. Infrastruktur yang dimaksud, yakni pembangunan jalan rel hingga elektrifikasi jalur.

    “Infrastruktur ini ya, jalan rel, kemudian pemasangan listrik aliran atas, ya elektrifikasi. Ini adalah menjadi kewenangan dan tugas dari pemerintah ya untuk pelaksanaannya,” kata Asdo dalam konferensi pers, di Jakarta Pusat, Senin (14/7/2025).

    Asdo menyampaikan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan konfirmasi terkait pembangunan tersebut dimulai. “Nah, ini sampai sekarang kami belum mendapatkan konfirmasi kapan akan dimulainya pembangunan itu,” jelas Asdo.

    Dari catatan detikcom, Menteri Perhubungan (Menhub) era Presiden ke-7 Joko Widodo atau Kabinet Indonesia Maju, Budi Karya Sumadi menargetkan rute KRL bakal diperpanjang sampai Karawang, Jawa Barat (Jabar) pada 2025 atau paling lambat 2026.

    “Jadi kalau yang namanya KRL itu adalah secara makro menjadi satu inisiatif dari pemerintah sebagai contoh yang ke arah barat kita sudah lakukan sampai Rangkasbitung. Karawang bisa tahun depan atau 2026,” kata Budi kepada wartawan usai rapat dengan Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024), dikutip dari detikNews.

    Budi menyebut aglomerasi daerah sekitar Jakarta menjadi perhatian pihaknya. Ia juga mencontohkan rute kereta Jogja, Solo hingga Madiun.

    “Sebagai contoh, Jogja-Solo ya sampai Madiun, nanti kita teruskan lagi sampai katakanlah sampai ke Purwokerto ya. Surabaya juga sedang kita lakukan dari Surabaya sampai ke Sidoarjo dan juga ke Mojokerto ya, jadi KRL itu memang menjadi inisiatif untuk kita lakukan,” tutur Budi.

    Tonton juga video “Rutinitas ‘Monster Day’ Para Pejuang Rupiah dari Daerah Penyangga” di sini:

    (kil/kil)

  • Ketepatan Waktu Penerbangan Haji 2025 Garuda Indonesia Capai 96,2%

    Ketepatan Waktu Penerbangan Haji 2025 Garuda Indonesia Capai 96,2%

    Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia resmi menyelesaikan operasional penerbangan haji tahun 2025 (1446 Hijriah), dengan mencatatkan tingkat ketepatan waktu (on-time performance/ OTP) kumulatif sebesar 96,2% atau capaian tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

    Pada operasional penerbangan haji fase pemulangan tahun ini, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan OTP sebesar 96%, dengan empat debarkasi—Balikpapan, Banda Aceh, Lombok dan Medan—mencapai 100% tingkat ketepatan waktu. Sebelumnya pada fase keberangkatan, Garuda Indonesia turut mencatatkan OTP sebesar 96,4%.

    Pada 2024, secara keseluruhan Garuda Indonesia mencatatkan OTP sebesar 77,6%, sedangkan pada 2023 adalah 84,92%.

    Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani menyampaikan bahwa keberhasilan dalam perbaikan layanan penerbangan haji tahun 2025 merupakan kerja sama seluruh lini operasional perusahaan.

    Hal tersebut juga merefleksikan langkah perbaikan secara menyeluruh dan berkelanjutan pada aspek pelayanan dan ketepatan jadwal penerbangan.

    “Capaian ini merupakan buah dari kolaborasi seluruh elemen operasional—dari awak kabin dan kokpit, teknisi, petugas haji, hingga petugas darat—yang senantiasa menunjukkan karya terbaiknya bagi perusahaan. Kami juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas sinergi yang baik dengan para pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, otoritas bandara, regulator, serta mitra layanan darat dan udara,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (12/7/2025).

    Fase kepulangan penerbangan haji Garuda Indonesia ditutup dengan penerbangan kelompok terbang (kloter) 94 embarkasi Solo yang mengangkut 353 jemaah melalui nomor penerbangan GA-6494, yang telah tiba di Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo, pada Jumat (11/7) pukul 04.10 WIB. Sebelumnya, kloter 95 Solo yang merupakan kloter terakhir juga telah mendarat dengan selamat di Solo pada Jumat (11/7) pukul 03.56 WIB.

    Lebih lanjut Wamildan menegaskan bahwa terselesaikannya operasional penerbangan haji tahun ini menjadi bukti komitmen Garuda Indonesia untuk terus menghadirkan layanan penerbangan yang aman dan nyaman bagi masyarakat, yang telah menjadi bagian fundamental perusahaan selama lebih dari tujuh dekade sebagai national flag carrier.

    “Kesuksesan tahun ini bukan semata capaian operasional, tetapi juga wujud semangat para insan Garuda Indonesia untuk terus bersama-sasma memberi makna dalam setiap layanan yang kami hadirkan. Ke depannya, Garuda Indonesia akan terus memperkuat langkah transformasi melalui perbaikan berkelanjutan dan beragam inovasi untuk memastikan terjaganya standar layanan terbaik kami sebagai maskapai kebanggaan bangsa,” tutupnya.

  • Menjaga Keberlangsungan White List Maritim RI

    Menjaga Keberlangsungan White List Maritim RI

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia lima kali berturut-turut sejak 2020 tercatat dalam daftar White List Tokyo MoU, yaitu daftar negara yang kapal-kapalnya dinilai memiliki tingkat kepatuhan tinggi terhadap regulasi internasional dalam bidang pelayaran.

    Indonesia lima kali berturut-turut sejak 2020 tercatat dalam daftar White List Tokyo MoU, yaitu daftar negara yang kapal-kapalnya dinilai memiliki tingkat kepatuhan tinggi terhadap regulasi internasional dalam bidang pelayaran. White List Tokyo MoU merupakan ajang bergengsi di sektor maritim karena mencerminkan pengakuan komunitas internasional atas standar keselamatan, keamanan, dan pengelolaan kapal berbendera Indonesia.

    Pencapaian ini sekaligus menunjukkan peningkatan kredibilitas pelabuhan-pelabuhan Indonesia di mata dunia yang akan berdampak positif terhadap industri pelayaran Tanah Air. Prestasi ini sebaiknya terus dipertahankan bahkan ditingkatkan untuk menunjukkan Indonesia cukup diperhitungkan di kancah global.

    Dalam kurun 2020 hingga 2024, predikat White List tidak hanya menjadi simbol keberhasilan teknis, melainkan juga mencerminkan kepercayaan global terhadap kualitas pelaut serta kelayakan operasional kapal Indonesia. Pencapaian tersebut tidak lepas dari peran aktif Kementerian Perhubungan dalam memperketat pengawasan, melaksanakan pembinaan, serta menerapkan sanksi bagi pelanggaran standar internasional.

    Manfaatnya terasa langsung: proses inspeksi di pelabuhan menjadi lebih cepat, biaya operasional menurun, dan kesempatan kapal Indonesia untuk memasuki lintasan pelayaran internasional semakin terbuka lebar.

    Namun keberhasilan ini tidak bisa dilihat semata-mata sebagai prestasi akhir. Justru, predikat White List harus menjadi awal dari proses transformasi menyeluruh sektor maritim nasional. Di balik status ini, terdapat tantangan besar yang harus dijawab—terutama menyangkut kondisi pelaut Indonesia yang sebagian besar justru mengabdi di kapal asing karena keterbatasan armada dalam negeri, khususnya kapal niaga dan kapal perikanan berskala besar. Hal ini diperburuk oleh kebijakan pembatasan ukuran kapal sejak 2020 yang menghambat ekspansi armada nasional.

    Data menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sekitar 1,4 juta pelaut aktif yang tersebar di berbagai belahan dunia, menjadikan kita sebagai salah satu dari lima besar negara penyumbang pelaut secara global. Dari jumlah itu, lebih dari 143.000 orang bekerja di kapal berbendera asing, dengan sekitar 51.000 merupakan perwira dan sisanya awak kapal. Kementerian Perhubungan mencatat sekitar 28% dari seluruh pelaut Indonesia—hampir 390.000 orang—berkarier di kapal milik perusahaan asing, mulai dari anak buah kapal hingga perwira di kapal.

    Di balik data yang impresif ini, tersimpan potensi kerentanan: biaya penyaluran yang tinggi, status hukum yang tidak selalu jelas, hingga risiko menjadi korban perdagangan manusia. Maka dari itu, tanggung jawab untuk melindungi pelaut Indonesia di luar negeri menjadi isu yang mendesak dan tidak bisa diabaikan.

    Peran institusi pendidikan pelayaran, terutama yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan, menjadi sangat penting dalam menjawab tantangan ini. Sejak tahun 2012 secara bertahap, berbagai institusi pendidikan pelayaran di Indonesia telah menerapkan kurikulum berbasis standar STCW 1978 (amandemen Manila 2010). Kolaborasi mereka dengan lembaga internasional seperti IMO serta keterlibatan tokoh-tokoh diplomatik dan praktisi maritim global dalam perkuliahan turut memperkaya perspektif para taruna dan taruni.

    Hasilnya cukup menjanjikan. Ribuan lulusan baru setiap tahunnya siap mengemban tanggung jawab sebagai perwira kapal dengan kompetensi teknis yang mumpuni. Namun yang lebih penting, pendidikan yang mereka terima kini tidak lagi semata-mata berfokus pada keterampilan teknis seperti navigasi dan rekayasa mesin, tetapi juga mencakup aspek hukum ketenagakerjaan, perlindungan hak asasi manusia, serta literasi terhadap regulasi migrasi tenaga kerja.

    Kemitraan antara lembaga pelayaran dengan BP2MI, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian Luar Negeri menjadi sangat strategis untuk menciptakan pelaut yang tidak hanya tangguh secara teknis, tetapi juga paham akan hak-haknya sebagai pekerja migran. Dengan begitu, mereka dapat melindungi diri sendiri ketika di luar negeri, sekaligus menjaga nama baik Indonesia sebagai negara maritim.

    Keberadaan pelaut Indonesia di kapal-kapal internasional bukan sekadar menjadi representasi teknis, tetapi juga mencerminkan wajah dan reputasi bangsa. Oleh karena itu, White List Tokyo MoU semestinya dimaknai sebagai tanggung jawab moral dan strategis bagi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari regulator, institusi pendidikan, hingga masyarakat luas. Kita memerlukan pendekatan menyeluruh: memperkuat armada nasional agar pelaut tidak bergantung pada pasar luar, memperluas jangkauan advokasi dan perlindungan hukum, serta meningkatkan kualitas dan integritas lembaga pendidikan pelayaran.

    Pelaut Indonesia bukan hanya penyumbang devisa, melainkan simbol ketangguhan bangsa di panggung global. Untuk itu, pendidikan pelayaran harus terus berkembang menjadi wadah pembentukan pelaut yang tidak hanya terampil, tetapi juga sadar akan nilai-nilai kemanusiaan dan martabat profesi. Dengan demikian, mereka akan menjadi agen perubahan dalam upaya memperkuat kedaulatan maritim dan menjadikan Indonesia benar-benar sebagai poros maritim dunia.

  • Rute Penerbangan Manado-Tana Toraja Dibuka, Gubernur Sulut Ajak Diaspora Pulang Kampung

    Rute Penerbangan Manado-Tana Toraja Dibuka, Gubernur Sulut Ajak Diaspora Pulang Kampung

    Liputan6.com, Manado – Rute penerbangan Manado-Tana Toraja resmi dibuka pada, Senin (7/7/2025). Gubernur Sulut Yulius Selvanus, yang merupakan putra Toraja, hadir langsung di tanah leluhurnya itu bersama sejumlah pejabat terkait.

    “Ini bukan sekadar transportasi, tapi penyambung budaya,” tutur Yulius Selvanus saat peresmian rute penerbangan baru tersebut.

    Dia mengatakan, itu merupakan momen bersejarah bagi dirinya serta masyarakat Sulut, karena untuk pertama kalinya Manado dan Toraja terhubung langsung lewat jalur udara.

    “Ini bukan sekadar penerbangan, tapi jembatan penghubung antar budaya, pariwisata, dan ekonomi,” tuturnya.

    Yulius Selvanus menyampaikan terima kasih kepada pihak Wings Air, pemerintah pusat dan daerah), serta seluruh pihak yang telah bekerja keras mewujudkan itu.

    “Rute ini membuka peluang besar, tapi keberlanjutannya tergantung kita semua. Mari dukung dan manfaatkan bersama,” tuturnya.

    Dia juga mengajak kepada seluruh diaspora Toraja untuk pulang dan ikut membangun kampung halaman. Jangan hanya menunggu perubahan.  “Kitalah yang memulainya,” ujar Gubernur Sulut yang diusung oleh Partai Gerindra dan koalisinya ini.

    Secara terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Lukman F Laisa menyatakan hadirnya rute penerbangan Manado-Tana Toraja merupakan bentuk implementasi dari komitmen pemerintah dalam memperluas konektivitas antardaerah, khususnya di kawasan Indonesia Timur.

    “Penerbangan perdana rute Manado-Tana Toraja memperluas jangkauan udara di Sulawesi. Ini wujud komitmen pemerintah memperluas konektivitas antardaerah di kawasan Indonesia Timur,” kata Lukman.

    Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan menyampaikan apresiasi atas dimulainya layanan penerbangan baru yang menghubungkan Manado, Sulawesi Utara, dengan Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

    Rute itu resmi beroperasi mulai Senin ini dengan dilayani Wings Air sebanyak dua kali dalam sepekan, tepatnya setiap Senin dan Jumat.

    “Penerbangan perdana rute Manado-Tana Toraja ini turut melibatkan jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, termasuk gubernur dan wakil gubernur yang ikut serta dalam penerbangan,” ujarnya.

    Menurutnya, hal itu menjadi simbol kuat dukungan daerah terhadap pengembangan konektivitas udara antarprovinsi yang tidak hanya mempercepat akses, tetapi juga membuka potensi baru di sektor pariwisata, ekonomi, dan sosial budaya.

    “Rute ini diharapkan menjadi penghubung yang memperkuat mobilitas masyarakat dan mendukung pertumbuhan wilayah, baik dari sisi pariwisata maupun kegiatan ekonomi lokal,” tutur Lukman.

    Rute baru itu dilayani dengan pesawat ATR 72 milik Wings Air, yang menggunakan nomor penerbangan IW 1193/1194.

    Dia mengatakan, dengan waktu tempuh yang lebih efisien, masyarakat kini memiliki pilihan transportasi yang lebih cepat untuk menjangkau dua kawasan yang sama-sama dikenal sebagai destinasi unggulan Manado dengan wisata bahari dan Toraja dengan kekayaan budaya yang khas.

  • Komisi V DPR Setujui Pagu Indikatif Kemenhub Rp24,4 Triliun TA 2026

    Komisi V DPR Setujui Pagu Indikatif Kemenhub Rp24,4 Triliun TA 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi V DPR RI menyetujui pagu indikatif anggaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Tahun Anggaran (TA) 2026 sebesar Rp24,4 triliun.

    Persetujuan itu disampaikan dalam Rapat Kerja Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) K/L dan Rencana Kerja Pemerintah​​​​​​​ (RKP) K/L antara Komisi V DPR RI, Kemenhub, dan mitra kerja, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (12/7/2025).

    Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan apresiasi atas dukungan DPR RI terhadap penguatan sektor transportasi nasional.

    Ia menegaskan anggaran tersebut akan difokuskan untuk mempercepat pemerataan infrastruktur dan layanan transportasi di seluruh wilayah Indonesia.

    “Kami menyambut baik pengesahan pagu indikatif ini sebagai bagian dari upaya bersama membangun sistem transportasi yang inklusif, berkelanjutan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Menhub.

    Pagu indikatif tahun 2026 akan diarahkan untuk mendukung berbagai program strategis, seperti pemeliharaan perlengkapan jalan dan penanganan lokasi rawan kecelakaan.

    Selain itu, peningkatan keselamatan penerbangan dan perkeretaapian, operasional dan pemeliharaan bandara, stasiun, terminal, dan pelabuhan, serta pelayanan angkutan perintis termasuk angkutan barang dan ternak.

    Anggaran juga dialokasikan untuk mendukung proyek pembangunan MRT Jakarta East–West Line, pengembangan Pelabuhan Patimban, proyek Indonesia Mass Transportation (MASTRAN), pelatihan vokasi, dan pengembangan sarana pendidikan transportasi.

    Adapun rincian distribusi alokasi anggaran Rp24,4 triliun ini diperuntukkan, di antaranya kegiatan layanan keperintisan sebesar Rp3,21 triliun, dukungan keselamatan transportasi sebesar Rp2,88 triliun.

    Berikutnya operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana transportasi sebesar Rp1,13 triliun, pengembangan sarana dan prasarana transportasi sebesar Rp1,17 triliun, serta pendidikan dan pelatihan vokasi sebesar Rp1,85 triliun.

    Meski telah disetujui pagu indikatif sebesar Rp24,4 triliun, angka itu mengalami penurunan sebesar Rp7,05 triliun dibandingkan alokasi anggaran 2025.

    Kemenhub mencatat kebutuhan anggaran ideal untuk tahun 2026 sebenarnya mencapai Rp48,88 triliun, sehingga masih terdapat selisih atau backlog sebesar Rp24,48 triliun, atau sekitar 50,1 persen dari total kebutuhan.

    Untuk menjembatani kekurangan tersebut, Kemenhub sebelumnya mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp13,25 triliun guna mendukung berbagai kegiatan prioritas yang belum terakomodasi pagu indikatif.

    Kegiatan tersebut meliputi layanan keperintisan di sektor darat dan laut, peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi, pengoperasian dan perawatan prasarana perkeretaapian milik negara (IMO) serta pelapisan landasan pacu, pengadaan bus sekolah dan perlengkapan jalan, serta penguatan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat di sektor transportasi.

    Menhub menyampaikan terima kasih atas dukungan Komisi V DPR RI dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kementerian dalam membangun konektivitas nasional.

    Meski menghadapi keterbatasan anggaran, Kemenhub tetap berkomitmen memaksimalkan penggunaan anggaran secara efektif dan efisien guna mewujudkan layanan transportasi yang selamat, aman, nyaman, dan dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

    “Kami percaya bahwa dengan sinergi yang kuat, keterbatasan anggaran bukanlah hambatan untuk terus menghadirkan layanan transportasi yang andal dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” kata Menhub.

  • Eks Ketua KPPU Soroti Perang Harga Ojol: Makin Tidak Sehat!

    Eks Ketua KPPU Soroti Perang Harga Ojol: Makin Tidak Sehat!

    Bisnis.com, JAKARTA – Eks Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Muhammad Syarkawi Rauf menilai perang harga dalam industri transportasi online seperti ojek online (ojol) kian tidak sehat.

    Menurutnya, perang harga transportasi online saat ini sudah di tahap menyingkirkan pesaing dan menguasai pasar, bukan lagi untuk menarik pelanggan. Dia khawatir jika terus terjadi, ekosistem digital di Indonesia hanya akan dikuasai oleh satu pemain dominan.

    “Price war atau perang harga dalam ekosistem digital untuk jasa pengantaran orang, makanan dan barang bertujuan bukan untuk menarik pelanggan, tetapi untuk menyingkirkan pesaing dan menguasai pasar. Sehingga, dalam jangka panjang ekosistem digital hanya dikuasai oleh satu pemain dominan,” kata Syarkawi dalam pernyataannya, Jumat (11/7/2025).

    Syarkawi Rauf juga menyatakan perang harga dalam ekosistem digital di Indonesia sudah mengarah pada siklus persaingan harga yang ekstrem dengan melibatkan modal asing dalam jumlah besar.

    “Platform digital yang didukung modal asing dalam jumlah besar menggunakan strategi harga yang sangat rendah bahkan mengarah pada predatory pricing atau jual rugi,” imbuhnya.

    Oleh karenanya, Syarkawi menilai pemerintah perlu melakukan intervensi untuk mencegah dampak jangka panjang dari perang harga ekstrim tersebut. Menurutnya, langkah pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memastikan regulasi dan penegakan hukum terhadap pelanggaran tarif batas bawa (TBB) dan tarif batas atas (TBA) dijalankan oleh semua platform.

    “Pemerintah juga perlu mengkaji kembali rencana kenaikan tarif dan penurunan komisi aplikasi menjadi hanya 10 persen, karena adanya fakta yang menunjukkan bahwa permintaan konsumen dalam bisnis transportasi berbasis aplikasi online sangat sensitif terhadap perubahan harga. Kenaikan tarif dan penurunan komisi aplikasi juga dikhawatirkan mengganggu posisi Indonesia sebagai jangkar ekosistem digital Asean, karena ekosistem digital Indonesia mencapai 35 persen dari total ekosistem digital Asean,” papar Syarkawi.

    Tarif Ojol Naik?

    Diberitakan sebelumnya, Pemerintah memastikan bahwa tarif ojol (ojek online) bakal segera mengalami penyesuaian. Rencananya tarif transportasi online itu bakal naik sekitar 8%-15%.

    Hal tersebut terungkap usai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan bahwa kajian penyesuaian tarif baru ojol yang disusun pemerintah telah memasuki tahap final.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat (Hubdat), Aan Suhanan membocorkan kenaikan tarif itu bakal tembus antara 8% hingga 15% untuk kendaraan Ojek Online roda dua. Nantinya, besaran kenaikan akan bervariasi sesuai dengan zona yang telah ditentukan.

    “Sudah kami buat, kami kaji sesuai dengan zona yang sudah ditentukan. Bervariasi kenaikan tersebut, ada [yang naik] 15%, ada 8% tergantung dari zona yang kita tentukan ada 3, Zona 1, 2, dan 3,” kata Aan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin (30/6/2025).

    Pada saat yang sama, Aan memastikan bahwa rencana mengerek tarif Ojol itu sudah final dan telah mendapat persetujuan aplikator. Meski demikian, pihaknya masih akan kembali melakukan konsultasi final dengan 4 aplikator mengenai realisasi rencana tersebut.

    “Pada prinsipnya kenaikan tarif ini sudah disetujui oleh aplikator. Namun untuk memastikan kami akan panggil aplikator terkait dengan kenaikan tarif ini,” ujarnya.

    Selain membahas mengenai kenaikan tarif ojol, Kemenhub juga membahas usulan revisi potongan tarif 10% oleh aplikator kepada pengemudi ojol. Aan mengaku bakal berhati-hati dalam menetapkan keputusan tersebut guna menjaga ekosistem bisnis ojek online.

    “Kemudian untuk terkait pemotongan 10%, ini juga kami sedang mengkaji dan men-survei, karena seperti diketahui dan disampaikan bahwa ekosistem yang terbangun dari ojek online ini sudah sangat banyak sekali,” ujarnya.

    Aan menyoroti saat ini terdapat lebih 1 juta driver ojol yang tercatat sebagai mitra aplikator. Di samping itu, terdapat 25 juta pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) yang turut terlibat dalam ekosistem tersebut.

  • Kerusakan Jalan Bisa Lebih Cepat

    Kerusakan Jalan Bisa Lebih Cepat

    Jakarta

    Pemerintah dipastikan tak jadi menerapkan larangan truk obesitas alias zero ODOL (Over Dimension Over Load) pada 2026 mendatang. Kebijakan itu kemungkinan baru bisa berlaku pada 2027, meski Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengingatkan risiko besar kerusakan jalan jika terus ditunda.

    “Nggak tahu saya, itu lebih ke urusan Korlantas dan Kemenhub. Saya diinfokan, tapi saya nggak ikut secara dalam,” kata Dody, ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (11/7/2025).

    Meski begitu, Dody menilai pembatasan truk ODOL sangat penting demi menjaga umur jalan. Menurutnya, beban kendaraan ODOL bisa 2-3 kali lipat dari yang seharusnya sehingga jalan cepat rusak. “Saya pikir dari kemarin-kemarin harusnya sudah dikerjakan ya Zero ODOL, karena bukan hanya jalan nasional tapi juga jalan tol rusak, rusaknya lebih cepat dari semestinya,” ujarnya.

    Ia memperkirakan umur jalan bisa anjlok dari 11 tahun menjadi hanya sekitar 3 tahun jika terus dilalui truk ODOL. Selain itu, negara juga menanggung kerugian hingga Rp 43,47 triliun per tahun dalam 10 tahun terakhir akibat praktik tersebut. “Karena kan bebannya jalan kan pasti, itu bisa 2-3 kali lipat seharusnya. Akhirnya kan usianya juga turunnya drastis, lebih daripada yang kita perkirakan di awal,” imbuhnya.

    Dody juga memastikan mundurnya penerapan zero ODOL tak akan mengganggu program perbaikan jalan yang sudah berjalan. “Nggak lah (program terganggu), aman-aman. Perbaikan jalan masih lanjut,” tegasnya.

    Sebelumnya, target penerapan zero ODOL pada 2026 sempat disampaikan Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebut pelaksanaan berpotensi mundur karena adanya permintaan tambahan waktu dari Polri untuk sosialisasi dan pemasangan alat pemantau truk di tol.

    “Mundur mungkin ya, tapi nggak sampai terlalu lama. Kalau sampai 2027 seperti yang saya bilang selama ini, makin kita mundur maka kita berikan peluang terjadinya kecelakaan yang berkaitan ODOL makin banyak. Lebih cepat lebih baik agar tak ada korban timbul dari ODOL,” tutur Dudy.

    Ia juga merespons soal kekhawatiran kebijakan zero ODOL bisa memicu inflasi. “Nggak tahu saya, itu lebih ke urusan Korlantas dan Kemenhub. Saya diinfokan, tapi saya nggak ikut secara dalam,” katanya.

    (shc/rrd)