Kementrian Lembaga: Kemenhub

  • Terjadi Perubahan Pola Mobilitas Masyarakat Saat Nataru 2024/2025, Ini Buktinya

    Terjadi Perubahan Pola Mobilitas Masyarakat Saat Nataru 2024/2025, Ini Buktinya

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatatkan total pergerakan masyarakat secara nasional tercatat turun namun mayoritas moda transportasi umum mencatatkan kenaikan signifikan. 

    Berdasarkan data Kemenhub yang dihimpun melalui Mobile Positioning Data (MPD) operator seluler, total pergerakan masyarakat secara nasional pada periode 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 atau saat Nataru mencapai 225,86 juta pergerakan. 

    Dari jumlah tersebut, sebanyak 94,67 juta orang melakukan perjalanan intra dan antarprovinsi, turun 24,92% dibandingkan realisasi Nataru tahun sebelumnya yang mencapai 126 juta orang.

    Di tengah penurunan total pergerakan ini, penggunaan angkutan umum justru meningkat. Jumlah penumpang angkutan umum tercatat sebesar 17,182 juta, naik 5,07% dibandingkan tahun lalu. 

    Moda transportasi yang mencatatkan kenaikan meliputi angkutan jalan dengan 3,736 juta penumpang naik 6,85%, kereta api dengan 4,088 juta penumpang naik 6,76%, transportasi laut dengan 1,673 juta penumpang naik 7,43%, dan transportasi udara dengan 4,883 juta penumpang naik 10,76%. 

    Sementara itu, moda penyeberangan mengalami penurunan jumlah penumpang sebesar 8,47%, menjadi 2,799 juta penumpang.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Rahardjo menjelaskan kenaikan jumlah pengguna transportasi umum di banyak moda merupakan dampak positif dari penurunan harga tiket pesawat hingga mudik gratis. 

    “Naiknya penggunaan angkutan umum ini terjadi karena sejumlah faktor,” jelas Budi kepada Bisnis, Kamis (9/1/2025). 

    Budi menjelaskan selain tiket dan program mudik gratis, sarana dan prasarana transportasi yang semakin baik, pilihan moda transportasi semakin beragam, kenyamanan dan kemudahan akses angkutan umum juga menjadi faktor pendorong perubahan pola mobilitas masyarakat. 

    Senada, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Masyarakat (MTI) Tory Darmantoro menilai peningkatan penggunaan transportasi umum mencerminkan keberhasilan program insentif pemerintah, seperti penurunan harga tiket pesawat dan mudik gratis. 

    Program tersebut dinilai berhasil menarik minat masyarakat untuk beralih menggunakan moda transportasi umum, terutama bus, kereta api, kapal laut, dan pesawat terbang.

    Namun, penurunan pada moda penyeberangan dikaitkan dengan berkurangnya penggunaan kendaraan pribadi, yang turut memengaruhi jumlah pengguna jasa pelayaran.

    “Kenapa pelayaran kurang, karena berkaitan dengan cuaca ekstrem,” katanya.

  • Strategi Menhub Optimalkan Bandara Kertajati Majalengka – Page 3

    Strategi Menhub Optimalkan Bandara Kertajati Majalengka – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah terus mengoptimalkan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Majalengka, Jawa Barat untuk mendukung konektivitas dan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.

    Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi meyakini kawasan bandara Kertajati akan berkembang mengingat potensi yang dimiliki bandara tersebut. 

    “Bandara Kertajati ini memiliki potensi yang bagus. Kami dari Kemenhub akan mendukung segala upaya yang dilakukan untuk mengembangkan bandara Kertajati,” ujar Menhub Dudy Purwagandhi  saat meninjau pengembangan kawasan bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat, dilansir Jumat (10/1/2025).

    Menhub Dudy menuturkan, pergerakan penumpang dari dan menuju bandara terbesar kedua di Indonesia ini sebanyak 413.240 penumpang sepanjang tahun 2024. Rinciannya, sebesar 82,8 persen  merupakan penerbangan domestik, sementara 17,2 persen merupakan penerbangan internasional.

    “Angka pergerakan penumpang ini naik tiga kali lipat dibanding tahun 2023 yang sebesar 135.535 penumpang,” kata dia.

    Sementara, itu jumlah pergerakan pesawat sepanjang 2024 sebanyak 3.411 penerbangan. Jumlah ini naik 158 persen  dibandingkan 2023 yang sebanyak 1.323 penerbangan. 

    Saat ini, dominasi penerbangan masih pada tujuan domestik dengan rute penerbangan terbanyak dari dan menuju Denpasar, Medan, dan Balikpapan. Untuk meningkatkan volume penumpang, Menhub Dudy mengundang berbagai maskapai penerbangan untuk melayani penerbangan menuju Bandara Kertajati.

    “Kami sedang mengundang maskapai agar membuka rute dan melayani penerbangan secara rutin dari dan menuju Bandara Kertajati. Kawasan bandara ini juga akan dikembangkan dengan maksimal,” ujar Menhub Dudy.

    Selain itu, terdapat empat strategi utama dalam pengembangan kawasan Bandara Kertajati. Pertama adalah dengan mengoptimalkan lahan bandara seluas 1.800 hektar dengan menempatkan fasilitas strategis yang saling terintegrasi melalui satu sistem moda transportasi (APMS).

    Area yang akan terintegrasi adalah gedung terminal, mixed use commercial area, e-commece hub, dan Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC).

     

  • Bus Tewaskan 4 Orang di Batu karena Rem Blong, Ini Kata Ditjen Hubdat

    Bus Tewaskan 4 Orang di Batu karena Rem Blong, Ini Kata Ditjen Hubdat

    Jakarta

    Gara-gara rem blong, bus di Batu Jawa Timur menabrak banyak kendaraan dan menewaskan empat orang. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan memberikan keterangannya mengenai kecelakaan bus pariwisata Sakhindra Trans dari Bali tersebut.

    “Ditjen Hubdat terus mengimbau perusahaan angkutan agar memeriksa armada secara periodik dan memastikan kendaraan yang dioperasikan dalam kondisi laik jalan dan berizin serta membawa pengemudi cadangan. Selain itu, diharapkan masyarakat agar dapat menyewa bus dari perusahaan yang terpercaya dan terlebih dulu mengecek kelayakannya melalui aplikasi mitra darat,” tulis Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani, lewat siaran pers, Jumat (10/1/2025).

    Sebagaimana tertera di Google Play, aplikasi MitraDarat adalah aplikasi rilisan Ditjen Hubdat yang menyediakan beragam informasi soal pengawasan, perizinan, dan operasional bidang transportasi darat. Aplikasi ini dapat mengecek kelaikan jalan kendaraan, pelacakan bus yang terintegrasi dengan peta mudik, serta program mudik gratis.

    “Berdasarkan data yang dihimpun dari Aplikasi Mitra Darat, bus pariwisata tersebut status Kartu Pengawasannya sudah tidak berlaku dan status uji berkala sudah berakhir sejak 15 Desember 2023,” tulis Ahmad Yani.

    Kecelakaan itu terjadi di Kota Batu, Rabu (8/1) malam. Kecelakaan melibatkan 1 bus pariwisata bernomor polisi DK 7942 GB, 7 kendaraan minibus, dan 5 sepeda motor. Kecelakaan terjadi di depan Hotel Wonderland-Pertigaan Lippo Plaza, pukul 19.15 WIB.

    “Adapun kronologi kejadian ialah bus yang membawa rombongan siswa SMK TI Bali Global Badung, Bali sebanyak 39 siswa dan 3 guru tersebut diduga mengalami rem blong saat menuruni Jalan Imam Bonjol sehingga menabrak belasan kendaraan yang ada di depannya,” tulis Ahmad Yani.

    (dnu/zap)

  • 2
                    
                        Kecelakaan Maut di Kota Batu, Takut Kehilangan Pekerjaan Jadi Alasan Sopir Bus Pariwisata Nekat Bawa Rombongan Pelajar SMK
                        Surabaya

    2 Kecelakaan Maut di Kota Batu, Takut Kehilangan Pekerjaan Jadi Alasan Sopir Bus Pariwisata Nekat Bawa Rombongan Pelajar SMK Surabaya

    Kecelakaan Maut di Kota Batu, Takut Kehilangan Pekerjaan Jadi Alasan Sopir Bus Pariwisata Nekat Bawa Rombongan Pelajar SMK
    Tim Redaksi
    BATU, KOMPAS.com
    – Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin SIK MM mengungkapkan bahwa
    sopir bus
    yang mengangkut
    rombongan pelajar
    SMK dari Bali di
    Kota Batu
    , Jawa Timur, tetap nekat mengemudikan kendaraan yang tidak laik jalan.
    Mereka mengaku khawatir kehilangan pekerjaan jika tidak menjalankan tugas.
    “Secara umum, mereka mengatakan bahwa mereka harus tetap menjalankan pekerjaannya. Tidak mau kehilangan pekerjaan makanya tetap memaksakan bekerja dan mengangkut para peserta ini,” ujar Komarudin pada Kamis (9/1/2025).
    Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga dari empat bus yang membawa rombongan pelajar tersebut.
    Hasilnya, tiga bus dinyatakan tidak laik jalan setelah dilakukan ramp check.
    Beberapa masalah yang ditemukan antara lain ban yang retak, KIR (Kelayakan Angkutan) mati, dan kondisi fisik kendaraan yang tidak diperhatikan.
    “Yang lebih fatal kondisi fisik yang tidak diperhatikan, salah satu bus ini ban belakangnya retak/pecah, sementara yang dua ada yang bannya juga retak, kemudian bannya halus sekali, kemudian juga KIR-nya mati, surat-suratnya tidak ada,” ujarnya.
    Lebih lanjut, sopir bus dengan nomor polisi DK 7942 GB yang terlibat dalam kecelakaan fatal melaporkan adanya kendala pada sistem rem ke perusahaan otobus (PO) tempatnya bekerja.
    Namun, laporan tersebut tidak mendapatkan respons.
    “Sopir melaporkan rem mau trouble ke PO, tapi PO tidak menanggapi juga,” kata Komarudin.
    Polisi berencana meminta keterangan lebih lanjut dari pihak travel dan perusahaan otobus terkait insiden ini.
    Sebelumnya, Komarudin juga menyampaikan bahwa data dari Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa surat izin angkut bus yang terlibat kecelakaan tersebut sudah kadaluwarsa, dengan masa berlaku terakhir pada 26 April 2020.
    Selain itu, uji berkala atau KIR bus tersebut juga sudah mati sejak 15 Desember 2023.
    “Kemudian ya uji berkalanya pun atau yang kita kenal dengan KIR mati pada tanggal 15 Desember 2023.”
    “Ini fakta sementara yang kami dapati dan hari ini proses pemeriksaan mulai dilakukan setelah interogasi awal yang kami lakukan semalam (kepada sopir),” tutup Komarudin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pelajaran dari Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Batu Jatim

    Pelajaran dari Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Batu Jatim

    Jakarta

    Lagi dan lagi, kecelakaan maut yang melibatkan bus pariwisata kembali terjadi. Bus pariwisata Sakhindra Trans dengan nopol DK 7942 GB diduga mengalami rem blong menabrak 10 sepeda motor dan 6 mobil di Kota Batu, Jawa Timur. Kecelakaan ini menewaskan empat orang.

    Dikutip detikJatim, kecelakaan yang melibatkan belasan kendaraan ini terjadi pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 19.15 WIB. Peristiwa itu bermula saat bus pariwisata melaju dari arah Jalan Sultan Agung menuju arah Jalan Imam Bonjol.

    “Rombongan ini baru keluar dari Museum Angkut. Rupanya kendaraan ada kesalahan teknis, di Jalan Sultan Agung pengemudi mencoba membuang ke trotoar berharap ada fungsi pengereman tapi tidak berhasil. Kemudian terjadi laka di Jalan Imam Bonjol sampai Jalan Pattimura (bus berhenti menabrak pohon),” Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata.

    Bus pariwisata tersebut mengangkut rombongan sebanyak 46 orang. Dengan rincian 39 pelajar, tiga guru pendamping, satu sopir utama, satu sopir cadangan dan dua kernet.

    “Untuk rombongan sehat semua dan memang beberapa masih ada yang syok. Rombongan ini sudah kita pindahkan ke shelter,” ujar Andi.

    Erreza Hardian, Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang juga sebagai Wakil Bidang Pendidikan & Pelatihan Perkumpulan Keamanan dan Keselamatan Indonesia (KAMSELINDO), mengatakan ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari kejadian ini.

    “Bahaya di jalan memang tidak akan pernah bisa dihilangkan. Semua program keselamatan faktanya memang akhirnya untuk menurunkan risiko ketika berada di jalan. Karena kondisi lingkungan jalan begitu dinamis dan muncul banyak persoalan baru ke permukaan seperti fenomena gunung es,” kata Reza kepada detikOto, Kamis (9/1/2025).

    Diketahui, izin bus dengan nomor polisi DK 7942 GB itu sudah kedaluwarsa. Saat detikOto mengecek di aplikasi Mitra Darat dari Kementerian Perhubungan, izin bus tersebut sudah lama mati. Berdasarkan aplikasi Mitra Darat, pelat nomor DK 7942 GB terdaftar atas nama PT Purnayasa Transwisata.

    Izin angkutan bus tersebut habis di tanggal 26 April 2020. Uji berkala pun sudah kedaluwarsa. Bus ini tercatat melakukan pengujian terakhir di Pulogadung, Jakarta, dan status uji berkalanya kedaluwarsa di tanggal 15 Desember 2023.

    “Kenapa masih ada temuan (pelanggaran) uji berkala? Mungkin karena biayanya sangat mahal. Kalau punya armada sedikit aman, tapi kalau sudah banyak tanpa sistem maka bisa saja terlupa atau kelewat. Beli sistem juga mahal lho. Mungkin lebih baik untuk perawatan dulu atau gaji karyawan misalnya daripada nggak makan. Saya yakin banyak pertimbangan,” ujar Reza.

    Pengguna jalan yang berada di sekitar bus juga harus lebih waspada. Apalagi faktanya, korban di kecelakaan maut di Batu itu justru bukan penumpang, melainkan pengguna jalan lain.

    “Masyarakat misalnya apa ketika melihat bus memberikan prioritas? Semakin banyak memotong jalan bus, maka pengemudi akan melakukan service brake, makin sering brake makin berat kerja kompresor angin dan sistem pengereman. Juga penyewa apakah sudah memberikan fasilitas cukup kepada awak bus dan makan yang bergizi selama sewa. Tentunya ini harusnya di luar budget sewa. Distraksi pengemudi termasuk mind wondering akan sangat mempengaruhi kinerja pengemudi bekerja,” ujar Reza.

    Untuk korban tewas pun, kata Reza, perlu didalami lagi apakah kematian karena kecelakaan atau kesalahan dalam penanganan.

    “Jadi nanti para pemangku kepentingan bisa membuat prosedur penanganan yang lebih baik misalnya. Kemudian juga untuk korban luka apakah penanganan juga baik. Ini cara praktis menurunkan risiko seperti saya sampaikan di atas,” ujarnya.

    “Memutuskan berada di jalan sangat berbahaya, kendalikan risiko dengan mengenali bahaya. Kalau mau wisata mungkin minimalkan transportasi darat banyak moda transportasi bisa kita gunakan. Panitia juga harus mulai mengerti apa itu keselamatan dan rencana perjalanan. Ilmu keselamatan itu gratis dan universal kok,” pungkasnya.

    (rgr/dry)

  • Definisi penutupan Stasiun Karet belum `clear`

    Definisi penutupan Stasiun Karet belum `clear`

    Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal ditemui seusai menghadiri rapat terbatas bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jakarta, Rabu (8/1/2025). ANTARA/Harianto

    Dirjen Perkeretaapian: Definisi penutupan Stasiun Karet belum `clear`
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 09 Januari 2025 – 09:08 WIB

    Elshinta.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan bahwa definisi rencana penutupan Stasiun Karet di Jakarta Pusat belum jelas (clear).

    “Definisi ditutup itu, kita belum ‘clear’. Definisi itu tidak difungsikan, kita belum ‘clear’ definisi ditutup itu,” kata Risal ditemui seusai menghadiri rapat terbatas bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jakarta, Rabu.

    Dia menegaskan belum ada kepastian apakah Stasiun Karet akan ditutup atau hanya tidak difungsikan.

    Risal menyebutkan bahwa saat ini Kementerian Perhubungan dan pemangku kepentingan terkait masih melakukan pengkajian mengenai hal tersebut bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) termasuk masyarakat.

    “Kami masih kaji kemungkinannya, kemudahan bagi masyarakat, kita lagi kaji. (Tahapnya sekarang diskusi) bersama teman-teman. Artinya dengan KAI, dengan masyarakat setempat. Kita sedang pelajari itu,” ucapnya.

    Meski begitu, dia tidak menyebutkan secara rinci kapan bahasan itu selesai. Namun, dia menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan pengkajian bersama pihak terkait lainnya.

    “Kalau integrasi (dengan Stasiun BNI City) iya. Sudah pasti itu, sekarang pun terintegrasi. Tapi kalimat tutup itu nanti kita bicarakan,” kata Risal.

    Sebelumnya, Kereta Commuter Indonesia (KCI)/KAI Commuter selaku pengelola kereta Commuter Line Basoetta tujuan Bandara Soekarno-Hatta, menegaskan tidak langsung menutup operasional Stasiun Karet di Jakarta Pusat dalam waktu dekat, karena masih butuh kajian lebih lanjut.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus memaparkan, rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City, sebagai bagian dari rencana peningkatan layanan kepada penumpang, masih dalam proses kajian, serta membutuhkan pembahasan mendalam dengan regulator dan berbagai pihak terkait.

    “Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” kata Joni saat dihubungi di Jakarta, Jumat (3/1).

    Selain masih membutuhkan pendalaman dengan sejumlah pihak, saat ini KAI Commuter juga tengah meningkatkan kualitas fasilitas sarana dan prasarana untuk penumpang di Stasiun BNI City.

    Di antaranya dengan memperbaiki dan meningkatkan kenyamanan selasar bagi pejalan kaki, agar terlindung dari sengatan sinar matahari maupun hujan saat menuju ke stasiun. Tak hanya itu, KAI juga tengah membangun area bagi pelaku usaha, sehingga dapat mendukung pelaku UMKM.

    Wacana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City, di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, sebenarnya mempertimbangkan faktor keselamatan di samping bertujuan untuk memangkas waktu tempuh kereta Commuter Line dari Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta.

    Sumber : Antara

  • Dishub: Bus pariwisata nopol Bali nabrak di Batu tak masuk Pawiba

    Dishub: Bus pariwisata nopol Bali nabrak di Batu tak masuk Pawiba

    “Informasi bus pariwisata nopol DK kejadian di Kota Batu, Malang, pemilik bus Eko Wahyudi rekanan Purnayasa Trans (bus Bali) belum menjadi member di Pawiba,”

    Denpasar (ANTARA) – Dinas Perhubungan (Dishub) Bali mengatakan bus pariwisata bernomor polisi DK yang mengangkut siswa kunjungan industri dan mengalami kecelakaan di Kota Batu, Malang, Jawa Timur tidak menjadi anggota Persatuan Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba).

    “Informasi bus pariwisata nopol DK kejadian di Kota Batu, Malang, pemilik bus Eko Wahyudi rekanan Purnayasa Trans (bus Bali) belum menjadi member di Pawiba,” kata Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Bali Nyoman Sunarya.

    Ia di Denpasar, Kamis, mengatakan saat ini masih mencari tahu identitas bus pariwisata tersebut, sebab bus yang menewaskan empat orang itu bertuliskan nama Bus Sakhindra Trans sedangkan dari data bus pariwisata Dishub Bali armada itu merupakan bekas Bus Purnayasa Trans Wisata.

    “Informasi sementara itu Bus Purnayasa Trans Wisata DK 7949 GB, lebih sering digunakan untuk bus AKAP yang berkedudukan di Jawa Timur,” ujar Sunarya.

    Kepala Dishub Bali IGW Samsi Gunarta menambahkan saat ini mereka sedang mencari tahu identitas bus berwarna merah putih itu, mengingat dengan nopol DK semestinya sudah mengikuti pengecekan bus pariwisata sebelum libur Nataru.

    “Saya sedang cek, ini sudah ditangani Polda Jatim, saya akan koordinasikan dulu dengan teman-teman Dinas Perizinan untuk perusahaannya, sedangkan kendaraannya kami komunikasikan dengan BPTD yang merupakan pelaksana tugas Ditjen Perhubungan Darat yang ada di Bali,” kata Samsi.

    Diketahui bus yang mengalami kecelakaan pada Rabu (8/1) malam tersebut mengangkut siswa dari SMK TI Bali Global Badung yang sedang kunjungan industri di Yogyakarta, Semarang, dan Malang.

    Sembari mencari tahu identitas bus pariwisata tersebut Samsi menyebut apabila hasil pemeriksaan ditemukan pelanggaran maka dipastikan ada sanksi yang diberikan.

    “Jelas (ada sanksi), karena ini adalah kendaraan angkutan pariwisata, Kemenhub bersama KNKT akan melakukan investigasi,” ujarnya.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Stasiun Karet Ditutup? Kemenhub: Bakal Integrasi dengan Stasiun BNI City

    Stasiun Karet Ditutup? Kemenhub: Bakal Integrasi dengan Stasiun BNI City

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut rencana penutupan Stasiun Karet masih dalam tahap pengkajian dan dipastikan bakal integrasi dengan Stasiun BNI City.

    Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan pihaknya sedang mengkaji rencana penutupan tersebut bersama dengan PT Kereta Api Indonesia serta masyarakat sekitar.

    “Belum, masih dikaji. Definisi tutup itukan belum clear ya apakah tidak difungsikan [lagi]. Tapi diintegrasikan [dengan Stasiun BNI City] sudah pasti,” kata Risal di Kantor Kemenko IPK, Rabu (8/1/2025).

    Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mengungkapkan integrasi Stasiun BNI City dan Stasiun Karet akan membuat waktu perjalanan ke Bandara Soekarno Hatta makin singkat dari 56 menit menjadi 40 menit.

    Dalam upaya mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta, saat ini KAI Commuter bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah melakukan pembahasan dan koordinasi bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan atau DJKA, untuk mengintegrasikan operasional Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City.

    Saat ini, KAI Commuter juga tengah meningkatkan kualitas fasilitas sarana dan prasarana untuk penumpang di Stasiun BNI City. Di antaranya dengan memperbaiki dan meningkatkan kenyamanan selasar bagi pejalan kaki agar terlindung dari sengatan sinar matahari maupun hujan saat menuju ke stasiun.

    KCI mengatakan wacana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City, di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, sebetulnya mempertimbangkan faktor keselamatan di samping bertujuan untuk memangkas waktu tempuh kereta Commuter Line Basoetta dari Stasiun Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta.

  • Pemerintah Rencanakan Penurunan Harga Tiket Pesawat untuk Mudik Lebaran 2025

    Pemerintah Rencanakan Penurunan Harga Tiket Pesawat untuk Mudik Lebaran 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa pemerintah tengah berupaya menurunkan harga tiket pesawat kembali. Upaya ini merupakan tindak lanjut dari keberhasilan pemberian diskon 10% pada periode libur Natal dan tahun baru 2025.

    “Kami berupaya untuk menurunkan harga tiket pesawat dan moda transportasi lainnya,” ujar AHY saat konferensi pers di kantor Kemenko Infrastruktur, Rabu (8/1/2025).

    Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk mempersiapkan kebutuhan transportasi jelang libur Idufitri 1446 Hijriah. AHY menyebutkan kebijakan ini penting untuk menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat yang sering terjadi pada saat lebaran.

    “Kami harus bekerja keras karena setelah Nataru, kita menghadapi bulan suci Ramadhan, dan tentunya ada ledakan mobilitas masyarakat saat mudik Lebaran,” kata AHY.

    Upaya penurunan harga tiket pesawat, menurut AHY, memerlukan proses yang melibatkan beberapa kementerian dan pihak terkait. Proses ini biasanya berlangsung selama 2-3 minggu, melibatkan koordinasi antara Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan semua pemangku kepentingan lainnya. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi harga tiket pesawat adalah harga avtur (bahan bakar pesawat).

    “Penurunan harga tiket pesawat ini melibatkan banyak pihak, termasuk perusahaan maskapai BUMN dan penyedia jasa kebandarudaraan,” jelas AHY. Ia juga menyebutkan bahwa salah satu keberhasilan kebijakan ini adalah penurunan fuel surcharge, yang dapat mengurangi biaya perjalanan udara secara signifikan.

    Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir, juga menyampaikan kemungkinan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau selama periode mudik lebaran atau Idulfitri 2025. Hal ini disampaikan Erick setelah rapat dengan pimpinan perusahaan pelat merah dalam sektor penerbangan pada Kamis (2/1/2024).

    “Setelah keberhasilan penurunan harga tiket pada periode Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru), kami optimis bisa menekan harga tiket pesawat lebih rendah lagi untuk mudik Lebaran mendatang,” kata Erick.

  • 5,3 Juta Pengguna Jalan Rasakan Keamanan dan Kenyamanan Nataru Ceria Bersama ASTRA Infra – Halaman all

    5,3 Juta Pengguna Jalan Rasakan Keamanan dan Kenyamanan Nataru Ceria Bersama ASTRA Infra – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 menjadi waktu istimewa bagi masyarakat Indonesia untuk menikmati kebersamaan dengan keluarga sekaligus merayakan pencapaian dan refleksi perjalanan selama setahun terakhir. Sebagai penyedia layanan infrastruktur publik, khususnya jalan tol, ASTRA Infra terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam menyukseskan momen penting ini.

    Melalui kampanye Nataru Ceria, ASTRA Infra memastikan kesiapan sarana dan prasarana yang menunjang keamanan dan kenyamanan seperti peningkatan kesiapan kondisi jalan, kesiapan  petugas, kesiapan rest area, serta kesiapan pengaturan lalu lintas.

    ASTRA Infra juga terus melakukan koordinasi dengan stakeholders terkait demi kelancaran arus Nataru 2024/2025, yang salah satunya dilakukan melalui partisipasi ASTRA Infra dalam penjagaan Posko Nataru Terpadu 2024/2025 Kementerian Perhubungan RI.

    Pada 6 Januari 2025, Menteri Perhubungan RI, Bapak Dudy Purwagandhi, bersama Wakil Menteri Perhubungan RI, Bapak Suntana, secara resmi menutup Posko Pusat Terpadu Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat.

    Posko tersebut telah beroperasi sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 dengan tujuan memastikan kelancaran serta mempermudah koordinasi antar sektor dalam penyelenggaraan arus liburan Nataru.

    Group Chief Executive Officer ASTRA Infra, Firman Yosafat Siregar, menyampaikan apresiasinya atas  kerja sama seluruh stakeholders terkait pada periode Nataru 2024/2025.

    “Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholders atas sinergi dan koordinasi yang baik, sehingga penyelenggaraan layanan arus liburan Nataru 2024/2025 dapat berjalan lancar. ASTRA Infra berkomitmen untuk senantiasa mendukung pemerintah dalam meningkatkan layanan infrastruktur yang aman dan berkelanjutan bagi masyarakat,” ujarnya.

    Selama periode Nataru 2024/2025, tercatat total sebanyak 5.330.520 kendaraan telah melintasi ruas tol Tangerang–Merak, Cikopo–Palimanan, dan Jombang–Mojokerto, terhitung sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

    Di ASTRA Infra Toll Road Tangerang—Merak mencatat total 2.987.953 kendaraan melintas pada 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Pada periode Nataru 2024/2025, ruas tol Tangerang–Merak juga mencatatkan penurunan jumlah kecelakaan secara signifikan sebesar 12,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Sementara itu, di ASTRA Infra Toll Road Cikopo–Palimanan terpantau 1.573.455 kendaraan melintas pada 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Pada periode tersebut, tercatat terjadi penurunan jumlah kecelakaan sebesar 29,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Selain itu, di ASTRA Infra Toll Road Jombang—Mojokerto terpantau 769.112 kendaraan melintas pada
    18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Pada arus liburan Nataru tahun ini, ruas tol Jombang–Mojokerto mencatatkan penurunan jumlah kecelakaan sebesar 22,2 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.

    Sejalan dengan komitmen ASTRA Infra untuk mengutamakan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pengguna jalan, secara akumulasi, ketiga ruas tol ASTRA Infra turut mencatatkan penurunan jumlah kecelakaan sebesar 23,8 persen, dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    Melalui kampanye Nataru Ceria, ASTRA Infra menghadirkan pengalaman perjalanan Nataru yang responsif, ramah, informatif, dan aman (Ceria). Inisiatif ini mendukung kemajuan infrastruktur Indonesia untuk masa kini dan masa depan, selaras dengan visi Astra untuk mencapai kesejahteraan bersama bangsa sekaligus berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. (*)