Kementrian Lembaga: Kemenhub

  • DKI siapkan 2.846 bus AKAP untuk angkutan Lebaran 2025

    DKI siapkan 2.846 bus AKAP untuk angkutan Lebaran 2025

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyiapkan sebanyak 2.846 armada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) untuk angkutan selama libur Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Kami menyiapkan sebanyak 2.846 unit armada bus AKAP untuk libur Lebaran,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo di Jakarta, Sabtu.

    Dalam kaitan ini, pihaknya juga melibatkan 428 operator AKAP di terminal utama Tipe A di wilayah Jakarta. Yaitu Terminal Terpadu Pulogebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres dan Terminal Tanjung Priok.

    “Selain di terminal utama, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menyiapkan 3 terminal bantuan, yaitu Terminal Lebak Bulus, Terminal Muara Angke dan Terminal Grogol,” ujarnya.

    Kemudian, untuk memastikan sarana angkutan umum layak dioperasikan, pihaknya telah dilaksanakan pemeriksaan kendaraan (ramp check) sejak Sabtu (1/3) di terminal dan di pool operator masing-masing wilayah.

    Untuk pemantauan pelaksanaan angkutan Lebaran akan dilaksanakan Posko Terpadu Angkutan Lebaran Tahun 2025/1446 Hijriah tingkat Provinsi DKI Jakarta pada 21 Maret-11 April 2025 sesuai dengan edaran dari Kementerian Perhubungan RI.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga menambah jumlah bus untuk mudik gratis tahun 2025 guna mengakomodir warga yang tak tertampung pada pendaftaran tahap pertama.

    Pendaftaran program ini secara daring sejak 7 Maret 2025 hingga 25 Maret 2025 dengan menyiapkan sebanyak 521 unit bus berkapasitas 22.403 tempat duduk (kursi).

    Adapun kelengkapan administrasi yang dibutuhkan untuk mengikuti program ini, yakni Kartu Keluarga (KK), diutamakan KTP DKI Jakarta dan STNK (jika membawa motor). Setiap pendaftar dapat menambahkan maksimal tiga anggota keluarga dalam satu KK.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pengusaha Truk Ancam Mogok Besar-besaran Buntut Pembatasan 16 Hari

    Pengusaha Truk Ancam Mogok Besar-besaran Buntut Pembatasan 16 Hari

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) meminta pemerintah merevisi aturan pembatasan operasional angkutan barang yang bakal diberlakukan selama 16 hari atau selama Lebaran 2025, 24 Maret – 8 April 2025. 

    Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aptrindo, Gemilang Tarigan menilai pembatasan operasional angkutan barang terlalu lama dan dapat merugikan para pengusaha truk. Pihaknya meminta Pemerintah merevisi Surat Keputusan Bersama tersebut. 

    “Kita tolak itu SKB-nya. Aturan itu kita tolak, kita tidak setuju karena terlalu panjang waktu pelarangannya,” kata Gemilang dalam keterangan resmi, Jumat (14/3/2025). 

    Seperti diketahui, Kemenhub sempat menyebarkan SKB itu kepada para pengusaha yang melarang truk sumbu 3 beroperasi dari 24 Maret 2025 hingga 8 April 2025. Tapi, muncul lagi SKB baru yang menyebutkan larangan dilakukan pada 27 Maret 2025 hingga 7 April 2025.

    Menurutnya, waktu pelarangan yang terlalu lama saat Lebaran itu sangat merugikan para pelaku usaha angkutan barang, termasuk para pekerjanya. Dia mengutarakan para pengusaha angkutan barang sepakat untuk tidak beroperasi pada 20 Maret 2025 jika waktu pelarangan itu tidak diubah. 

    “Sekalian, supaya pemerintah tahu apa dampaknya kalau semua kita mogok beroperasi saat itu. Sekalian hancur-hancuran lah,” serunya. 

    Wakil Ketua Bidang Angkutan Distribusi dan Logistik Aptrindo DPD Jateng dan DIY, Agus Pratiknyo, menyatakan bahwa lamanya waktu pelarangan akan berdampak pada iklim bisnis angkutan barang. Dia menyampaikan bahwa anggota Aptrindo sepakat meminta pemerintah untuk segera merevisi Surat Keputusan Bersama (SKB) tersebut.

    Menurut Agus, pelarangan cukup diberlakukan mulai 27 Maret hingga 3 April 2025. Hal itu dinilai wajar dengan mempertimbangkan pekerja seperti pengemudi dan buruh bongkar muat yang bergantung pada pendapatan harian.

    Agus juga mengungkapkan kekhawatiran terkait pemilik kendaraan yang masih memiliki angsuran, karena berpotensi mengalami keterlambatan pembayaran atau bahkan kredit macet.

    Oleh karena itu, Aptrindo meminta pemerintah tidak gegabah dalam mengeluarkan SKB pelarangan. Agus menekankan bahwa pengusaha angkutan barang juga memerlukan dana untuk membayar Tunjangan Hari Raya (THR) karyawan, sehingga perlu tetap beroperasi agar dapat memenuhi kewajiban tersebut.

    Agus menambahkan bahwa waktu tidak beroperasinya angkutan barang dapat lebih lama dari yang ditetapkan dalam SKB. Sebagai contoh, jika pelarangan dimulai pada 24 Maret 2025 hingga 8 April 2025, maka perjalanan jarak jauh harus dihentikan sejak 18 atau 19 Maret 2025, sehingga total waktu tidak beroperasi bisa mencapai lebih dari 20 hari.

  • Awas Macet Parah! Puncak Arus Diprediksi 28 Maret & Arus Balik 6 April

    Awas Macet Parah! Puncak Arus Diprediksi 28 Maret & Arus Balik 6 April

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan jumlah pergerakan masyarakat selama Lebaran 2025 mencapai 146,48 juta jiwa dengan puncak arus mudik terjadi pada 29 Maret dan puncak arus balik diproyeksikan terjadi pada 6 April 2025.

    Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menjelaskan berdasarkan survei yang dilakukan, pihaknya memproyeksikan dua skenario puncak arus mudik yaitu dengan kebijakan work from anywhere (WFA) dan tidak.

    “Gambaran apabila diberlakukan WFA maupun tidak diberlakukan, jika tidak diberlakukan maka akan terjadi spike cukup tinggi pada H-3, dengan WFA kami melihat lonjakannya turun cukup besar,” kata Menhub Dudy, dikutip Sabtu (15/3/2025).

    Puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 Lebaran atau Jumat (28/3/2025) dengan potensi pergerakan mencapai 11,5% atau sekitar 16,85 juta jiwa jika WFA tidak diterapkan. Sementara jika WFA diberlakukan sebanyak 12,15 juta jiwa akan mudik atau sekitar 8,3%.

    Sementara itu, untuk puncak arus balik, Dudy memaparkan akan terjadi pada H+5 atau Minggu (6/4/2025) dengan potensi pergerakan penumpang mencapai 31,49 juta jiwa atau sekitar 21,5% dari total keseluruhan pemudik.

    Dudy memaparkan lonjakan arus balik mulai terlihat pada H+3 yang sebesar 14,5 juta jiwa dan pada H+4 yang diproyeksikan akan mencapai 18,75 juta jiwa.

    Adapun, secara keseluruhan selama periode Lebaran 2025, mobil pribadi menjadi pilihan utama dengan pangsa 23% atau sekitar 33,69 juta orang.

    Bus menempati posisi kedua dengan 16,9% atau 24,76 juta orang, disusul kereta api antarkota 16,1% atau 23,58 juta orang, pesawat 13,5% atau 19,77 juta orang, dan sepeda motor 8,7% atau 12,74 juta orang.

    Selain itu, moda transportasi lainnya yang juga digunakan selama Lebaran adalah mobil sewa, mobil travel, kapal laut, kapal penyeberangan, hingga kereta cepat.

    Mayoritas pemudik berasal dari provinsi-provinsi padat di Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Total pemudik dari ketiga provinsi tersebut mencapai 97,6 juta jiwa atau 66,6% dari total pergerakan.

    Pulau Jawa diperkirakan tetap menjadi destinasi utama pergerakan masyarakat selama Lebaran 2025. Sebanyak 70,8% atau sekitar 103,7 juta orang akan melakukan perjalanan ke wilayah ini.

  • 146 Juta Orang Bakal Mudik Tahun Ini, Kemenhub Akan Lakukan Ramp Check Semua Sarana Angkutan – Halaman all

    146 Juta Orang Bakal Mudik Tahun Ini, Kemenhub Akan Lakukan Ramp Check Semua Sarana Angkutan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik tahun ini akan mencapai angka 146 juta jiwa. 

    Sementara itu, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang (dengan penerapan kebijakan WFA).

    Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.

    “Potensi pergerakan selama libur lebaran 2025 diprediksi mencapai 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 146,48 juta jiwa, dengan margin of error 2,7 persen,” ujar Direktur Sarana Trasportasi Jalan Ditjen Hubdat Kementerian Perhubungan Amirullah, Jumat (14/3/2025).

    Dia menerangkan, kebijakan pengaturan mobilitas masa Angleb 2025 antara lain pengaturan layanan transportasi selama masa Angleb 2025 akan mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) di masing-masing moda.

    Lalu, memastikan kesiapan sarana dan prasarana.

    Selain itu, Kementerian Perhubungan dan jajaran akan memastikan kelaikan operasi dengan melakukan Ramp Check semua sarana angkutan yang akan dioperasionalkan termasuk SDM.

    “Kebijakan yang disusun dengan implementasi melalui kolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait,” kata dia.

    Di sisi lain, Kemenhub juga mencatat secara keseluruhan pada Angkutan Lebaran Tahun 2024 terdapat peningkatan pengguna angkutan umum di seluruh moda angkutan, sebesar 9,84 persen yaitu dengan total di tahun 2023 sebesar 16.153.827 orang. 

    Kenaikan yang sangat signifikan terlihat pada moda angkutan jalan dan angkutan kereta api berturut-turut sebesar 19,51 persen dan 13,61 persen. 

    Kenaikan itu dipicu oleh dua faktor utama, yakni adanya peningkatan kualitas layanan moda angkutan jalan dan moda kereta api pada tahun 2023 yang berdampak peningkatan minat masyarakat untuk bermudik dengan angkutan jalan dan kereta api pada 2024.

    Selain itu, waktu libur dan cuti bersama yang relatif panjang membuat moda angkutan jalan dan kereta api diminati karena relatif mempunyai tarif lebih terjangkau.

    Rendah Risiko

    Komunitas Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) menyerukan agar perjalanan musim mudik Lebaran tahun 2025 kian rendah risiko.

    Mengutip data Korlantas Polri, pada musim mudik Lebaran 2024, persisnya saat Operasi Ketupat 2024, masih terdapat 3.286 kejadian.

    “Sekalipun data Korlantas Polri menyebutkan kasus kecelakaan periode Operasi Ketupat 2024 turun 8 persen dibandingkan setahun sebelumnya, kita harus lebih waspada saat berkendara,” tutur Edo Rusyanto, koordinator Jarak Aman dalam diskusi Ayo! Mudik Aman, Nyaman, dan Selamat di Jakarta, Jumat (14/3/2025).

    Dia menegaskan, berlalulintas jalan yang rendah risiko harus menjadi kebutuhan. Salah satu jurus penting adalah senantiasa fokus dan waspada ketika berkendara sehingga meningkatkan konsentrasi saat mengemudi.

    “Konsentrasi mutlak diterapkan untuk memitigasi terjadinya kecelakaan, mewujudkan lalu lintas jalan rendah risiko,” tutur Edo Rusyanto.

    Menurut data Korlantas Polri, kecelakaan lalu lintas jalan saat musim mudik Lebaran, persisnya saat Operasi Ketupat 2024 turun 8 persen dibandingkan dengan Operasi Ketupat 2023, yakni dari 3.561 kasus menjadi 3.286 kejadian.

    Data itu juga menyebutkan bahwa korban meninggal dunia selama Operasi Ketupat 2024 sebanyak 469 jiwa atau turun 12 persen dibandingkan saat Operasi Ketupat 2023 yang sebanyak 534 jiwa.

    Menurut Jusri Pulubuhu, founder Jakarta Devensife Driving Center (JDDC), mudik Lebaran adalah momen yang dinantikan banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, perjalanan yang panjang, kemacetan, dan kelelahan dapat menjadi tantangan tersendiri.

    “Karena itu, butuh persiapan sebelum berangkat menempuh perjalanan, termasuk memeriksa kondisi kendaraan dan mempersiapkan kondisi fisik prima,” tutur Jusri dalam diskusi yang sama.

    Dia mengingatkan risiko tinggi jika berkendara tidak berkonsentrasi akibat kelelahan.
    Jusri memberi tips agar pengendara beristirahat setiap 2–3 jam sekali, minimal 15–30 menit. Lalu, bergantian mengemudi jika ada pengemudi lain.

    Kemudian, minum air putih yang cukup dan hindari konsumsi makanan berat yang dapat menyebabkan kantuk. “Jika merasa sangat mengantuk, lebih baik menepi dan tidur sejenak,” saran Jusri.

     

  • Pacu kuantitas ekspor, Gubernur Jateng upayakan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas

    Pacu kuantitas ekspor, Gubernur Jateng upayakan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta/com.

    Pacu kuantitas ekspor, Gubernur Jateng upayakan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 14 Maret 2025 – 22:11 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Jawa Tengah,  Ahmad Luthfi mengupayakan realisasi revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Hal ini guna memacu kuantitas layanan distribusi ekspor barang dari provinsi tersebut. 

    “Pelabuhan Tanjung Emas akan kita koordinasikan dengan Kementerian Perhubungan, sebagai  upaya revitalisasi,”  kata Luthfi saat menerima audiensi dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng, dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), di kantornya pada Jumat, 14 Maret 2025. 

    Revitalisasi itu penting dilakukan, karena  untuk menjaga keseimbangan antara meningkatnya arus logistik barang dengan  kapasitas layanan ekspor di Tanjung Emas.

    Apalagi, saat ini banyak industri yang berkembang di Jawa Tengah, seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kawasan Industri Kendal (KIK), Jatengland Industrial Park Sayung (Demak), dan lainnya.  

    Berdasarkan masukan dari sejumlah pengusaha, beberapa hal yang perlu dilakukan revitalisasi di pelabuhan Tanjung Emas diantaranya: pendalaman dermaga, perluasan transit kontainer, parkir truk, dan lainnya. Tujuannya untuk menunjang kegiatan ekspor produk dari Jawa Tengah yang trennya kian meningkat. 

    Dengan adanya revitalisasi pelabuhan tersebut, lanjut Luthfi, diharapkan para pengusaha tidak mengirimkan produknya melalui pelabuhan-pelabuhan di luar Jateng. 

    “Akan kami undang PT Pelindo, agar ke depan Pelabuhan Tanjung Emas bisa punya daya saing. Minimal seperti (Pelabuhan) di Jawa Timur,” tegasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Jumat (14/3). 

    Sementara itu, Ketua Umum ALFI,  Teguh Arif Handoko menambahkan, hal-hal yang perlu dilakukan revitaslisasi pada pelabuhan tersebut diantaranya pengerukan sedimen lumpur di kawasan dermaga dan  alur pelayaran, serta perluasan dermaga. 

    Revitalisasi kawasan pelabuhan diharapkan bisa mendukung lalu lintas kapal kargo dengan ukuran yang lebih besar. 

    “Ini bisa menambah volume pelayanan di Tanjung Emas. Kita harapkan semua (kontainer) yang keluar dari Industri di Pantura Jateng bisa ekspor melalui Tanjung Emas. Jangan sampai ada Kawasan Industri yang ekspornya melalui Jatim, Jabar, atau Jakarta,” kata dia. 

    Menurut dia, peningkatan layanan logistik distribusi ekspor di Tanjung Emas dirasanya begitu penting dalam 1-2 tahun kedepan. Hal itu untuk menunjang kebutuhan layanan ekspor, karena semakin berkembangnya kawasan industri di Jateng. 

    Melansir data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, nilai ekspor provinsi tersebut pada Januari 2025 mencapai 965,55 juta USD dengan volume ekspor 314,31 ribu ton. Jumlah itu mengalami peningkatan sebanyak 3,29 persen secara Year on Year (YoY) dari Januari 2024. 

    Capaian ekspor pada Januari 2025 didominasi sektor nonmigas, yakni industri pengolahan sebanyak 938,51 juta USD, migas 15,98 juta USD, pertambangan dan lainnya 0,12 juta USD, serta pertanian 10,94 juta USD. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kepadatan Arus Mudik 2025 Diprediksi Bergeser dari Km 72 ke Km 110 Tol Cipali

    Kepadatan Arus Mudik 2025 Diprediksi Bergeser dari Km 72 ke Km 110 Tol Cipali

    PIKIRAN RAKYAT – Sebanyak 6,9 juta kendaraan berpotensi melewati jalan tol yang dikelola Astra Infra pada arus mudik lebaran 2025. Kepadatan kendaraan di Tol Cikopo-Palimanan (Tol Cipali) yang biasanya terjadi sebelum kilometer 72, diperkirakan akan bergeser setelah kilometer 110.

    Vice President of Operational Policy & Governmet Relations Astra Infra, Novianto Dwi Wibowo mengaku telah mengantisipasi risiko tersebut.

    “Kami siap menghadapi lonjakan volume kendaraan pada lebaran tahun ini dengan peningkatan kualitas dan kapasitas layanan tol,” katanya, Jumat, 14 Maret 2025.

    Dalam keterangannya, Astra Infra memaparkan data potensi kendaraan selama arus mudik kali ini diperkirakan meningkat sekitar 2% dibandingkan lebaran 2024. Dari 6,9 juta kendaraan itu, sebanyak 2,3 juta di antaranya merupakan pengguna Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).

    Mereka memprediksi jumlah kendaraan yang melintasi Tol Cipali pada arus mudik kali ini juga meningkat 2,8%. Adapun, puncak arus mudik dari arah Cikopo, Purwakarta menuju Palimanan Cirebon diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025, dengan estimasi 119.000 kendaraan yang melintas.

    “Lajur ketiga di Tol Cipali sudah siap digunakan saat arus mudik tahun ini dari kilometer 72 sampai dengan 110 sehingga bottleneck (penyempitan jalur) sekarang baru terjadi setelah kilometer 110,” tutur Wibowo. Selama ini, kepadatan lalu lintas akibat penyempitan jalur biasanya terjadi di kilometer 72.

    Selain itu, dia menyebutkan persiapan lainnya adalah melakukan perbaikan jalan yang berlubang di sepanjang jalan tol. Perbaikan permukaan jalan (pavement) dijadwalkan selesai pada 15 hari sebelum (H-15) Idulfitri 1446/2025 yang jatuh pada Sabtu-Minggu (15-16/3/2025).

    Menurutnya, rambu-rambu lalu lintas dan fasilitas penunjang lainnya juga dipastikan dalam kondisi optimal. Untuk memantau dan mengatur lalu lintas secara real time, Astra Infra mengintegrasikan 800 unit kamera pemantau (CCTV) yang didukung tujuh unit traffic counter dan layanan komunikasi 24 jam.

    Begitu juga dengan tempat istirahat terpadu (TIP) atau area rehat (rest area) di seluruh ruas tol telah dipersiapkan. Bahkan, pengelola juga menambah sejumlah fasilitas umum seperti toilet, area parkir, tempat ibadah dan tenda penjual makanan.

    Kunjungan Komisi V DPR

    Sementara itu, Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meninjau kesiapan jalan tol menghadapi arus mudik, Kamis (13/3/2025). Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik dilakukan ke Pos Pantau Cikampek Utama dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang dikelola oleh Jasa Marga.

    “Semua komponen yang kami tinjau menunjukkan kesiapan yang sangat baik. Kami optimis bahwa dengan pengalaman dan jam terbang yang sudah teruji, pemerintah dan seluruh pihak terkait dapat mengelola arus mudik dan balik lebaran dengan aman dan lancar,” kata Ketua Komisi V, Lasarus.

    Pada kesempatan itu, Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Miftachul Munir, menjelaskan strategi Kementerian Pekerjaan Umum untuk mendukung persiapan yang dilakukan pengelola jalan tol. Strategi tersebut diklaim memenuhi standar pelayanan minimum.

    Mulai dari peningkatan pelayanan jalan tol dan optimalisasi pengoperasian ruas tol. Ditambah, menambah dan mengoperasikan secara fungsional TIP yang masih dalam tahap konstruksi, hingga pemberian potongan tarif tol sebagai stimulus.

    Salah satu TIP tambahan yang dibuka secara fungsional pada arus mudik kali ini adalah kantor perwakilan dan gerbang tol. Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur mengatakan akan mengintegrasikan infrastruktur di Kementerian Perhubungan dan Kepolisian dalam aplikasi Jasamarga Integrated Digitalmap (JID).

    “Aplikasi itu untuk meningkatkan akurasi rekayasa lalu lintas, serta bekerja sama dengan stakeholder untuk menyediakan informasi menuju rest area non-tol di sekitar akses keluar jalan tol,” tutur dia dalam keterangan terpisah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Angkutan Lebaran 2025 Diyakini Akan Lancar, Pergerakan Masyarakat Diprediksi 146,48 Juta – Halaman all

    Angkutan Lebaran 2025 Diyakini Akan Lancar, Pergerakan Masyarakat Diprediksi 146,48 Juta – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 1446 Hijriah ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.

    Angka tersebut merupakan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Litbang Kompas. Sementara, angkutan Lebaran ini juga diprediksi aman.

    Hari ini Kemenhub menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan stakeholder seperti DPR, sejumlah kementerian/lembaga, pemda, Polri BUMN, dan swasta, Jumat (14/3/2025).

    “Langkah ini kami lakukan jauh-jauh hari guna memastikan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran dengan selamat, nyaman, dan lancar,” kata Menhub Dudy.

    Pemerintah akan memberlakukan kebijakan efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang berpotensi besar menyebabkan kepadatan di sejumlah simpul transportasi dan ruas jalan, baik tol maupun arteri. 

    “Beberapa di antaranya meliputi penerapan kebijakan Work from Anywhere (WFA), penyelenggaraan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, hingga pengaturan lalu lintas, khususnya pada daerah-daerah yang berisiko tinggi mengalami kemacetan,” kata dia.

    Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang (dengan penerapan kebijakan WFA).

    Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.

    Terkait angka sebaran, daerah asal perjalanan terbanyak adalah Jawa Barat sebesar 30,9 juta orang (21,1 persen), disusul Jawa Timur sebesar 26,4 juta orang (18 persen), Jawa Tengah sebesar 23,3 juta orang (15,9 persen), Banten sebesar 7,9 juta orang (5,4 persen) dan DKI Jakarta sebesar 6,7 juta orang (4,6 persen). 

    Adapun daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 36,6 juta orang (25 persen), Jawa Timur sebesar 27,4 juta orang (18,7 persen), Jawa Barat sebesar 22,1 juta orang (15,1 persen), Yogyakarta sebesar 9,4 juta orang (6,4 persen) dan Sumatera Utara sebesar 6,2 juta orang (4,2 persen).

    Kemudian, terdapat lima moda transportasi yang menjadi pilihan utama masyarakat untuk melakukan perjalanan selama libur Lebaran.

    Pilihan terbanyak jatuh pada mobil pribadi sebesar 33,69 juta (23 persen), diikuti bus sebesar 24,76 juta (16,9 persen), kereta api antarkota sebesar 23,58 juta (16,1 persen), pesawat sebesar 19,77 juta (13,5 persen), dan sepeda motor sebesar 12,74 juta (8,7 persen).

    Sementara hari keberangkatan mobil pribadi terbanyak jatuh pada H-3 sebesar 3,47 juta, sedangkan hari kepulangan mobil pribadi terbanyak jatuh pada H+5 sebesar 6,97 juta.

    Potensi kepadatan mobil pribadi akan terjadi di Tol Trans Jawa, di mana angkanya diprediksi akan mencapai 7,95 juta.

    “Kami berkomitmen untuk memastikan penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini berlangsung dengan aman dan terkendali. Kami juga akan mengoptimalkan Pusat Informasi Transportasi yang beroperasi 24 jam setiap hari untuk memantau pergerakan di semua moda transportasi,” jelasnya.

     

  • Intip Kesiapan Tol Cipali Sambut Arus Mudik Lebaran 2025

    Intip Kesiapan Tol Cipali Sambut Arus Mudik Lebaran 2025

    Untuk memastikan kondisi jalan prima, ASTRA Infra telah menyelesaikan penambahan lajur ketiga untuk sebagian ruas Tol Tangerang-Merak dan Cikopo-Palimanan.

    Serta melakukan perbaikan pavement untuk memastikan kenyamanan pengguna jalan pada saat lebaran yang akan selesai pada H-15 lebaran. Selain tu, juga dipasangkan perambuan dalam kondisi baik untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.

    Dari segi layanan jalan, di antaranya adalah kesiapan lebih dari 1.300 petugas serta penjagaan lebih dari 120 kendaraan layanan jalan tol yang terdiri dari kendaraan patroll, derek, rescue, hingga ambulans.

    Tidak hanya itu, dalam memastikan keamanan dan kelancaran berkendara pengguna jalan tol, ASTRA Infra telah menyiapkan lebih dari 800 unit CCTV yang terintegrasi dan didukung oleh 7 unit traffic counter

    Layanan sentra komunikasi juga diberlakukan 24 jam. Selain itu, ASTRA Infra juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, dan Korlantas Polri sebagai bentuk komitmen ASTRA infra dalam mendukung pemerintah menyukseskan angkutan lebaran 2025.

    Sebagai bagian dari Grup Astra ASTRA Infra juga kembali berkolaborasi dengan Astral Worid melalui penyelenggaraan Posko Astra Siega Lebaran 2025 pada Rest Area KM 166 A Ruas Tol Cikopo-Palimanan dan. 

    Resta Pendopo KM 456 A dan B Ruas Tol Semarang-Solo. Tidak hanya itu kolaborasi juga dilakukan bersama Tim SAR (Search and Rescue) Astra yang menyiagakan 4 kendaraan dan 24 personel SAR yang memiliki kompetens Medical First Responder, Vehicle Accident Rescue, dan Road Accident Rescue di Ruas Tol Tangerang-Merak dan Cakopo-Palimanan serta Tim SAR Medical First Responder di Resta Pendopo KM 456 A dan B di Ruas Tol Semarang-Solo

    Dalam kesempatan yang sama, Group Chief Executive Officer Astra Infra, Faman Yosafat Siregar, mengatakan, kesiapan ASTRA Infra dalam menyambut pemudik yang akan melintasi tol ASTRA Infra. 

    “Kami siap menghadapi peningkatan lalu lintas pada periode Lebaran tahun melalui berbagai upaya peningkatan kualitas serta kapasitas layanan tol ASTRA Infra,” ujarnya.

    Dari sisi kesiapan layanan dan fasilitas, ASTRA Infra telah memastikan sarana dan prasarana di rest area siap untuk menyambut para pemudik. Mulai dari penambahan kapasitas toilet, tempat parkir, penyiapan tempat ibadah, berbagai pilihan kutiner, mini market, hingga SPBU dan SPKLU. 

    Untuk menunjang mobilitas pengguna kendaraan listrik, ASTRA Infra telah menyiapkan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di sepanjang ruas tol ASTRA infra.

    SPKLU tersebut antara lain terdapat di rest area KM 43 A, 45 B, 88 A, 68 8 ci Ruas Tol Tangerang-Merak, rest area KM 86 A, 101 8, 102 A, 130.A, 130 8. 164 B. dan 186 A di Ruas Tol Cikopo-Palimanan. 

    Selain itu, SPKLU juga tersedia di rest area KM 678 A, 678 B. 695 A, dan 695 Tol Jombang-Mojokerto, serta Resta Pendopo KM 456 A & B Ruas Tol Semarang-Solo.

    “Meningkatkan kenyamanan berkendara bagi pengguna jalan menjadi salah satu fokus ASTRA Infra Toll Road Tangerang-Merak dalam mempersiapkan layanan terbaik pada momen arus mudik dan halk lebaran 2025 ini,” ujar Faman Yosafat.

    Pada periode lebaran tahun ini, diprediksi terdapat 3,4 juta kendaraan yang akan melintasi ruas tol Tangerang-Merak. Diperkirakan puncak arus mudik lebaran akan terjadi pada Kamis, 27 Maret 2025, dengan estimasi 179 ibu kendaraan melintas. 

    Sementara itu puncak anus balik lebaran diprediksi pada Jumat 11 April 2025 dengan estimasi 167 ribu kendaraan melintas.

    Demi menjamin kelancaran proses transaksi, dilakukan peningkatan kapasitas melalui penyediaan mobile reader dan pengoperasian penuh gardu tandem di Gerbang Tol Cikupa, Cilegon Timur dan Merak. 

    Selain itu, untuk meningkatkan kapasitas jalan serta untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jalan, ASTRA Infra Toll Road Tangerang-Merak juga akan mengoperasikan secara fungsional lajur ke-3 segmen Serang Barat-Cilegon Timur yang sudah selesai proyek konstruksinya di tahun 2024.

    ASTRA Infra Toll Road Cikopo-Palimanan berkomitmen untuk menghadirkan perjalanan yang aman dan nyaman bagi 2,3 juta kendaraan yang diprediksi akan melintas selama periode lebaran 2025. 

    Di ruas tol Cipali, diperkirakan puncak arus mudik lebaran akan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025, dengan estimasi 119 ribu kendaraan melintas. Sementara itu, puncak arus balik lebaran akan terjadi pada Minggu, 6 April 2025, dengan estimas 141 ribu kendaraan meintas.

    ASTRA Infra Toll Road Cikopo-Palimanan juga melakukan beberapa persiapan preventif dalam rangka menjaga keselamatan dan keamanan para pengguna jalan tol di tengah kondisi cuaca ekstrem.

    Seperti, pembersihan crainase secara rutin untuk mencegah terjadinya banjir, penguatan beberapa titik lereng sebagai pencegahan tanah longsor. Serta, pengujian tingkat reflektifitas rambu, marka dan reflektor jalan tol untuk memastikan keamanan berkendara.

  • 146 Juta Orang Bakal Mudik di 2025, Menhub Wanti-wanti Ini!

    146 Juta Orang Bakal Mudik di 2025, Menhub Wanti-wanti Ini!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa pergerakan masyarakat ke kampung halaman di tahun ini bakal didominasi oleh angkutan darat, yakni mobil pribadi.

    Potensi pergerakan selama libur lebaran 2025 diprediksi mencapai 52% dari Total Jumlah Penduduk Indonesia atau setara dengan 146,48 juta jiwa, dengan margin of error 2,7%. 146,48 Juta merupakan setara 52% Jumlah Penduduk Indonesia.

    “Momentum angkutan lebaran 2025 merupakan kegiatan prioritas bagi Kemenhub, menjadi harapan bersama agenda ini dapat berjalan aman dan lancar, termasuk menghindari penumpukan,” kata Dudy di Kemenhub, Jumat (14/3/2025).

    Ada lima pilihan utama responden dalam memilih moda angkutan selama libur Lebaran 2025 Mobil Pribadi 23,0% (33,69 Juta), Bus 16,9% (24,76 Juta), Kereta Api Antar Kota 16,1% (23,58 Juta), Pesawat 13,5% (19,77 Juta) serta Sepeda Motor 8,7% (12,74 Juta).

    Tujuan utama pergi ke luar kota/luar negeri selama libur Lebaran 2025 sebagian besar yakni 62,6% untuk Merayakan Idul Fitri, lalu

    Mengunjungi orang tua/saudara/teman 29,2%.

    “Lebaran 2025 ada beberapa isu strategi diantaranya Kepadatan arus mudik dan balik, Penumpukan pada Simpul Transportasi, Keselamatan, Potensi Kepadatan pada Pasar Tumpah dan Area Wisata, Perlintasan Sebidang Tidak Dijaga hingga Perubahan Cuaca Ekstrim,” sebut Dudy.

    (fys/mij)

  • Strategi Pemerintah Kembangkan Bandara Kertajati

    Strategi Pemerintah Kembangkan Bandara Kertajati

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya mengoptimalkan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, agar semakin berkembang dan tidak sepi.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengungkapkan, ada beberapa langkah strategis yang sedang dilakukan. Pertama, bekerja sama dengan GMF AeroAsia untuk membuka layanan maintenance, repair, and overhaul (MRO) atau bengkel pesawat. Dengan fasilitas ini, diharapkan Kertajati dapat menjadi pusat perawatan pesawat dan menarik lebih banyak maskapai.

    “Kami sedang mengupayakan berbagai solusi, salah satunya kerja sama antara Bandara Kertajati dan GMF untuk membuka fasilitas MRO,” ujar Dudy saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

    Kedua, Kemenhub telah berdiskusi dengan gubernur Jawa Barat untuk menambah berbagai fasilitas pendukung di Bandara Kertajati. Fasilitas itu mencakup rumah sakit, hotel, dan sarana lainnya dan diharapkan dapat meningkatkan daya tarik bandara, terutama bagi maskapai yang melayani penerbangan umrah.

    “Pemerintah daerah Jawa Barat memiliki komitmen untuk menambah fasilitas guna meningkatkan pelayanan Bandara Kertajati,” tambahnya.

    Sejak pertama kali beroperasi, Bandara Kertajati masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan jumlah penumpang. Menhub sebelumnya, Budi Karya Sumadi, sempat optimistis bahwa bandara ini akan menguntungkan dalam lima tahun ke depan, meskipun saat ini masih sepi.

    Menurut Budi Karya, ada tiga langkah utama yang harus dilakukan agar Bandara Kertajati lebih berkembang, yaitu membagi penerbangan domestik dan internasional dengan Bandara Husein Sastranegara, menjadikannya sebagai embarkasi haji dan umrah, serta mengembangkannya sebagai pusat logistik.

    Selain itu, ia menyarankan agar seluruh penerbangan domestik jarak jauh dan internasional dipindahkan ke Bandara Kertajati, sementara penerbangan domestik jarak dekat, seperti ke Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya tetap beroperasi di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.