Kementrian Lembaga: Kemenhub

  • Pengelola terminal intensifkan pemeriksaan kelaikan bus AKAP

    Pengelola terminal intensifkan pemeriksaan kelaikan bus AKAP

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Terminal Kalideres, Jakarta Barat mulai mengintensifkan pemeriksaan kelaikan jalan ( ramp check) bus Antarkota Antaraprovinsi (AKAP) untuk mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Pemeriksaan dilakukan setiap hari dan dilakukan sehari sebelum bus berangkat melayani pemudik,” kata Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen di Jakarta, Minggu

    Ia menjelaskan ramp check yang dilakukan terhadap bus AKAP di Terminal Kalideres menyangkut aspek utama dan aspek penunjang.

    “Untuk aspek utama itu seperti sistem rem, kemudi, kemudian lampu, roda. Sementara, aspek penunjang terkait ketersediaan alat dongkrak, palu pemecah kaca hingga alat pemadam api ringan (APAR),” kata dia.

    Ia menjelaskan apabila dalam pemeriksaan selama 20-25 menit ditemukan pada aspek utama tidak memenuhi syarat, maka bus tersebut tidak diperbolehkan melakukan perjalanan.

    “Kita arahkan untuk dilakukan evaluasi, seperti servis dan sebagainya, jika tidak dalam kondisi baik ya tidak diperbolehkan berangkat. Ini menyangkut keselamatan, tidak bisa ditawar,” tegasnya.

    Selain kesehatan bus, petugas juga melakukan pengecekan kelengkapan administrasi kendaraan termasuk, bukti KIR atau uji berkala kendaraan angkutan

    “Kalau ada kendaraan izin surat KIR-nya habis masa berlaku, kita stop operasi, tidak diperbolehkan berangkat,” kata dia.

    Ia menambahkan bus AKAP juga dilarang membunyikan klakson modifikasi atau telolet di kawasan Terminal Kalideres.

    Kebijakannya ini mengacu pada imbauan dari Kementerian Perhubungan RI.

    Dirinya berharap pengecekan kelaikan bus atau ramp chek di Terminal Kalideres akan berlangsung secara rutin hingga awal April 2025 dengan target setidaknya sebanyak 35 bus setiap harinya.

    “Mudah-mudahan dengan upaya kita ini akan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pemudik. Saya minta PO bus dan awaknya dapat mematuhi seluruh aturan dan tertib berlalu lintas,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Travel Gelap Menjamur, Bikin Gerah Pengusaha Transportasi

    Travel Gelap Menjamur, Bikin Gerah Pengusaha Transportasi

    Jakarta

    Angkutan umum tidak berizin alias travel gelap menjamur di Indonesia. Fenomena ini pun disebut-sebut menjadi kegagalan pemerintah dalam menyediakan angkutan umum buat masyarakat yang bisa menjangkau hingga pelosok desa.

    “Maraknya travel gelap menandakan bentuk kegagalan pemerintah menyediakan angkutan umum ke pelosok negeri. Jadi ini bukan inovasi, tetapi kebutuhan masyarakat akan perjalanan untuk mencari nafkah yang tidak bisa dipenuhi pemerintah,” ungkap pengamat transportasi Djoko Setijowarno dalam keterangan resminya.

    Sebelumnya Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi terang-terangan mengaku kesulitan menindak travel gelap. Dudy juga mengatakan bahwa travel gelap sebagai inovasi di tengah sistem angkutan umum di Indonesia.

    “Memang travel gelap itu, itu saya bilang adalah inovasi, nggak boleh sebenarnya,” ungkap Dudy kepada wartawan di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3).

    “Tapi kami susah juga untuk memonitor, mendeteksi, karena mereka beroperasi jauh ke dalam. Maksudnya jauh ke dalam itu langsung kepada para pengguna, kadang-kadang itu dari rumah ke rumah,” tambah Dudy.

    Djoko menjelaskan, pemerintah wajib menyediakan angkutan umum untuk masyarakat. Kewajiban menyediakan angkutan umum ada di Pasal 138 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Angkutan umum diselenggarakan dalam upaya memenuhi kebutuhan angkutan yang selamat, aman, nyaman, dan berbiaya terjangkau. Pemerintah bertanggung jawab atas penyelenggaraan angkutan umum. Angkutan umum orang dan/atau barang hanya dilakukan dengan Kendaraan Bermotor Umum.

    Pasal 139 (1) Pemerintah wajib menjamin tersedianya angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan/atau barang antarkota antarprovinsi serta lintas batas negara; (2) Pemerintah Daerah provinsi wajib menjamin tersedianya angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan/atau barang antarkota dalam provinsi; (3) Pemerintah Daerah kabupaten/kota wajib menjamin tersedianya angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan/atau barang dalam wilayah kabupaten/kota; dan (4) Penyediaan jasa angkutan umum dilaksanakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan/atau badan hukum lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Travel Gelap Bikin Resah Pengusaha Transportasi

    Maraknya travel gelap merupakan kebutuhan perjalanan yang tidak dapat diakomodasi layanan angkutan umum resmi atau legal. Sebagian masyarakat yang beraktivitas di kawasan Jabodetabek yang berasal dari pedesaan banyak yang memanfaatkannya. Angkutan pedesaan sudah hilang, sementara kebutuhan mobilitas warga di pedesaan meningkat.

    Kata Djoko, keberadaan travel gelap yang beroperasi ke kawasan Jabodetabek mudah dikenali dengan tempelan stiker. Kendaraan memiliki stiker sebagai penanda travel gelap untuk menghindari razia. Pemilik stiker adalah oknum aparat penegak hukum yang dimiliki dengan cara membeli. Oknum tersebut menjamin jika kendaraan ditilang akan dibantu menyelesaikan segera. Namun, sekarang sebagian tidak berstiker, tapi mudah dikenali dari jenis kendaraan yang digunakan, yaitu Elf atau Grandmax.

    “Maraknya bisnis travel gelap ini telah membikin gemas dan resah di kalangan para pengusaha angkutan umum resmi. Di satu sisi, angkutan umum resmi diminta taat regulasi, sementara di sisi lain ada angkutan umum yang tidak taat regulasi dan makin marak beroperasi tanpa ada upaya tindakan tegas pemerintah untuk memberantasnya. Bisnis travel gelap beroperasi sudah sejak lama dan jumlahnya sudah ratusan armada setiap hari yang masuk kawasan Jabodetabek,” bilang Djoko.

    (lua/riar)

  • Menhub Mengaku Sulit Tindak Travel Gelap, Ini Tanggapan Ketua IPOMI

    Menhub Mengaku Sulit Tindak Travel Gelap, Ini Tanggapan Ketua IPOMI

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan merespons pernyataan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi yang mengaku kesulitan menindak travel gelap. Kata Kurnia Lesani, harusnya pemerintah bisa mengatasi pergerakan travel gelap, tapi sejauh ini memang tidak ada keseriusan.

    “Menurut kami untuk isu angkutan ilegal (travel gelap) ini bukanlah sebuah kesulitan bagi pemerintah, tapi lebih ketidakseriusan dengan berbagai hal alasan,” bilang pria yang akrab disapa Sani dalam keterangannya kepada detikOto, Minggu (23/3/2025).

    Menurut Sani, penyelenggaraan transportasi di jalan raya sudah dilindungi oleh UU Nomor 22 tahun 2009 dengan penegakan hukum di jalan dilakukan oleh Polri, dan perizinan diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan. Namun kedua lembaga ini seperti tidak memiliki solusi untuk menindak pelaku travel gelap.

    “Bicara travel gelap seperti yang disampaikan Menhub, menurut kami itu adalah bentuk ketidakseriusan yang berlanjut, serta inkonsistensi institusi, dalam hal ini pemerintah,” ungkap Sani.

    “Pasca Covid-19 tahun 2021 sebetulnya Dirjen Perhubungan Darat saat itu sudah melakukan pemetaan perihal travel gelap. dan sudah ada semua datanya untuk wilayah Jawa khususnya, tapi tidak ada tindak lanjut, menurut saya, karena tidak adanya support (dukungan) antar institusi,” bilang Sani.

    Sebelumnya Menhub Dudy terang-terangan mengaku kesulitan menindak travel gelap. “Memang travel gelap itu, itu saya bilang adalah inovasi, nggak boleh sebenarnya,” kata Dudy kepada wartawan di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3).

    “Tapi kami susah juga untuk memonitor, mendeteksi, karena mereka beroperasi jauh ke dalam. Maksudnya jauh ke dalam itu langsung kepada para pengguna, kadang-kadang itu dari rumah ke rumah,” ungkapnya.

    Larangan operasional travel gelap ada dalam Undang-undang (UU) Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sanksi bagi pelaku travel gelap berdasarkan UU tersebut, mulai dari denda hingga Rp 500.000 atau kurungan penjara maksimal 2 bulan.

    (lua/riar)

  • Antisipasi Lonjakan, Syahbandar Pelabuhan Tanjung Silopo Tambah Armada

    Antisipasi Lonjakan, Syahbandar Pelabuhan Tanjung Silopo Tambah Armada

    Polewali Mandar, Beritasatu.com – Memasuki musim arus mudik Lebaran 2025, pihak syahbandar Pelabuhan Tanjung Silopo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat menambah armada kapal, Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang seperti pada tahun lalu.

    Tahun ini Pelabuhan Tanjung Silopo memiliki dua armada kapal perintis. Dua armada kapal tersebut yakni Sabuk Nusantara 93 dan Sabuk Nusantara 111 yang sudah mulai beroperasi pada hari ini hingga arus balik Lebaran nantinya, dengan rute Kabupaten Polman, Sulawesi Barat memuju Kota Baru, Kalimantan Selatan.

    Pada hari pertama beroperasi, sejumlah penumpang dari berbagai daerah terpantau mulai memadati pelabuhan untuk mudik Lebaran ke kampung halaman mereka di Kota Baru.

    Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjung Silopo Muhlis Usman mengatakan, awalnya hanya satu kapal yang beroperasi yakni Sabuk Nusantara 93, tetapi pihaknya telah menyurati Kementerian Perhubungan dan Ditjen Perhubungan Laut untuk menambah satu lagi armada kapal.

    Penambahan armada kapal ini dilakukan oleh pihak syahbandar Pelabuhan Tanjung Silopo untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang seperti pada musim arus mudik Lebaran tahun ketika ratusan penumpang batal berangkat akibat kapal telah over kapasitas.

    Sementara itu, salah seorang penumpang, Dila, mengaku sengaja memilih mudik lebih awal bersama keluarganya lantaran menghindari penumpukan penumpang serta takut kehabisan tiket.

    “Saya dari Makassar, tadi malam saya tiba di sini sekitar pukul 24:00 Wita, terus pagi saya menuju ke Pelabuhan Tanjung Silopo. Saya mudik lebih awal karena tahun lalu saat mudik H-3 Lebaran hampir kehabisan tiket. Makanya tahun ini saya mudik lebih awal,” ujarnya.

  • Menhub Dudy Tegaskan Tak Ada Toleransi bagi Kendaraan Tak Laik Jalan selama Angkutan Lebaran 2025

    Menhub Dudy Tegaskan Tak Ada Toleransi bagi Kendaraan Tak Laik Jalan selama Angkutan Lebaran 2025

    JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi kendaraan yang tidak laik jalan selama angkutan Lebaran Idulfitri 2025/1446 Hijriah demi keselamatan pemudik.

    Menhub menegaskan, pentingnya keselamatan penumpang, dan jika ada armada yang tidak laik jalan setelah dilakukan ramp check, maka tindakan tegas akan diambil sesuai dengan aturan yang berlaku.

    “Tidak ada toleransi dalam hal keselamatan bagi para penumpang. Jika ditemukan ada armada yang tidak laik jalan setelah dilakukan ramp check, maka tindakan tegas harus dilakukan,” kata Menhub dalam keterangan di Jakarta, dikutip Antara, Sabtu, 22 Maret.

    Dudy menjelaskan bahwa armada yang tidak memenuhi standar keselamatan tidak diperbolehkan untuk beroperasi selama musim mudik Lebaran untuk memastikan tidak ada potensi bahaya bagi penumpang.

    Tindakan tegas ini diambil untuk menghindari kecelakaan yang dapat membahayakan nyawa pemudik serta memberikan rasa aman selama perjalanan angkutan Lebaran yang diperkirakan akan berlangsung padat.

    Menteri Perhubungan juga mengimbau kepada seluruh operator angkutan untuk memastikan armada memenuhi syarat laik jalan dan siap beroperasi demi kelancaran serta keselamatan para pemudik selama musim Lebaran.

    “Armada yang tidak laik jalan tersebut tidak diperbolehkan untuk beroperasi,” tegasnya.

    Menhub menekankan hal itu saat berkoordinasi dengan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman, guna menyiapkan strategi menghadapi angkutan Lebaran 2025.

    Dia juga berharap, Pemprov Sulsel bisa memberikan dukungan untuk mengatasi beberapa masalah tersebut, termasuk menggelar Posko Angkutan Lebaran, memberikan kemudahan akses bagi pemudik untuk menuju terminal, stasiun, pelabuhan, dan bandara, serta pengaturan lalu lintas di titik-titik rawan kemacetan.

    “Kami juga berharap Pemprov Sulsel bisa menyediakan informasi seputar mudik yang memadai bagi masyarakat, termasuk melakukan sosialisasi keselamatan berkendara khususnya bagi pengguna kendaraan pribadi,” ucap Menhub.

    Menurut dia, Sulsel merupakan kawasan hub yang memiliki potensi pergerakan masyarakat cukup besar saat angkutan Lebaran 2025.

    “Sulawesi Selatan, khususnya Makassar adalah kawasan hub bagi masyarakat Indonesia bagian barat yang akan menuju ke wilayah Indonesia bagian timur,” jelasnya.

    Menurut survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, Sulawesi Selatan masuk dalam 10 besar daerah asal dan tujuan perjalanan terpadat saat libur Lebaran 2025 yang perlu mendapat perhatian lebih.

    Menhub Dudy menjelaskan, untuk Sulsel sebagai daerah asal perjalanan, diprediksi akan ada 4,5 juta orang yang melakukan perjalanan lintas provinsi dan perjalanan dalam provinsi selama masa angkutan Lebaran 2025.

    Sebaliknya, Sulsel sebagai daerah tujuan, diprediksi akan ada 5,1 juta orang yang melakukan perjalanan lintas provinsi dan perjalanan dalam provinsi pada periode yang sama.

    Kemudian, simpul transportasi terpadat pada masa angkutan Lebaran 2025 juga ada di wilayah Sulsel. Bandara Sultan Hasanuddin Makassar jadi bandara asal terdapat di Indonesia dengan jumlah prediksi penumpang sebesar 1,60 juta orang.

    Sebagai bandara tujuan, bandara ini menempati posisi ke-7 sebagai bandara terpadat di Indonesia dengan prediksi jumlah penumpang sebesar 959,88 ribu orang.

    Simpul transportasi terpadat di Sulsel berikutnya adalah Makassar New Port. Pelabuhan ini menempati posisi ketiga sebagai pelabuhan asal terpadat di Indonesia dengan prediksi jumlah penumpang sebesar 238,81 ribu orang.

    Sebagai pelabuhan tujuan, pelabuhan ini menempati posisi kedua terpadat di Indonesia dengan prediksi jumlah penumpang sebesar 588,12 ribu orang.

    “Pilihan moda transportasi masyarakat yang akan melakukan perjalanan dari dan menuju Sulawesi Selatan didominasi oleh angkutan udara dan angkutan laut,” kata Menhub.

  • TMII bakal rayakan malam takbiran dengan pawai obor

    TMII bakal rayakan malam takbiran dengan pawai obor

    Ilustrasi – Sejumlah warga Banda Aceh saat mengikuti pawai takbir keliling menggunakan obor (ANTARA/Nurul Hasanah)

    TMII bakal rayakan malam takbiran dengan pawai obor
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 22 Maret 2025 – 22:59 WIB

    Elshinta.com – Taman Mini Indonesia Indah akan merayakan malam takbiran dengan mengadakan pawai obor di lokasi wisata tersebut.

    “Malam Takbiran ada pawai dengan obor listrik,” kata Direktur Komersial Taman Mini Indonesia Indah Ratri Paramita mengenai kampanye tersebut, saat ditemui ANTARA di Jakarta, Sabtu.

    Perayaan malam takbiran di Taman Mini Indonesia Indah, kata Ratri, akan diadakan pada pukul 19.00 hingga 21.00 sesuai dengan batas akhir jam operasional tempat wisata tersebut.

    Keesokan hari, pada hari pertama Idul Fitri 1146 Hijriah, TMII mengadakan agenda tahunan mereka yaitu shalat Idul Fitri bersama dan menggratiskan tiket masuk pada pukul 05.00 hingga 07.00 khusus pada hari Lebaran pertama.

    Selama musim libur Lebaran, kata Ratri, mereka menjual tiket baik secara dalam jaringan (daring) maupun secara luar jaringan (luring). Namun, demi kelancaran dan kenyamanan pengunjung, dia menyarankan untuk membeli tiket secara daring.

    “Lebih mudah (membeli tiket) online karena tinggal menunjukkan barcode,” kata Ratri.

    Ratri menargetkan ratusan ribu pengunjung datang ke lokasi tersebut selama bulan Ramadhan dan 3,8 juta pengunjung secara total untuk tahun ini.

    Kementerian Perhubungan memperkirakan pemudik Lebaran tahun ini berjumlah 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari penduduk Indonesia. Jumlah tersebu turun 24 persen dibandingkan jumlah pemudik tahun lalu, yaitu 193,6 juga orang.

    Sementara itu, untuk menggerakkan pariwisata selama musim libur Lebaran, Kementerian Pariwisata menggaungkan kampanye #MudikYuk untuk mengajak masyarakat mengeksplorasi destinasi wisata di sepanjang jalur mudik atau di kampung halaman, serta #LebaranDiJakartaAJa untuk mengajak masyarakat yang tinggal di luar Jakarta untuk berwisata ke kota tersebut.

    Kemenpar juga memprediksi Jakarta ramai dikunjungi wisatawan selama musim libur Lebaran karena memiliki beragam destinasi wisata dan akses ke kota yang cenderung mudah, misalnya melalui jalan tol.

    Sumber : Antara

  • Pemesanan Tiket Lebaran Meningkat Meski Ada Efisiensi Anggaran

    Pemesanan Tiket Lebaran Meningkat Meski Ada Efisiensi Anggaran

    Jakarta: Tren pemesanan tiket transportasi jelang libur Lebaran mengalami peningkatan signifikan, meskipun pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran. 
     
    Hal ini diungkapkan oleh Co-Founder & Chief Marketing Officer Tiket.com, Gaery Undarsa, yang menjelaskan bahwa meskipun pemerintah menerapkan efisiensi belanja negara, pemesanan tiket transportasi tetap menunjukkan kenaikan sebesar 27 persen dibandingkan periode Lebaran tahun lalu. 
     
    Selain itu, pemesanan akomodasi juga meningkat 41 persen, sementara pemesanan aktivitas wisata melonjak hingga 69 persen.

    “Efisiensi dari pemerintah memang ada, tapi kalau kita melihatnya untuk sekarang, itu berarti kita bicara periode Lebaran. Kita lihat dari data, ternyata dari tahun ke tahun itu malah naik sebenarnya untuk periode ini,” ujar Gaery pada konferensi pers beberapa hari lalu seperti dilansir Antara, Minggu, 23 Maret 2025 .
     

    146 juta orang diprediksi akan mudik

    Tren positif ini juga diperkuat dengan prediksi dari Kementerian Perhubungan, yang menyebut sekitar 146,48 juta orang atau lebih dari 52 persen dari total penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan selama libur Lebaran 2025. Mayoritas pemudik diprediksi berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
     
    Sementara itu, berdasarkan data Tiket.com, destinasi yang paling diminati untuk liburan bersama keluarga adalah Jabodetabek, Bali, dan Malang.
    Libur lebaran dorong perputaran ekonomi
    Gaery menekankan bahwa pembelian tiket transportasi saat musim libur Lebaran merupakan kebutuhan individu, bukan kebutuhan pemerintah. 
     
    Dengan kata lain, periode libur ini justru akan meningkatkan perputaran ekonomi, karena banyak pelaku industri pariwisata yang ikut terlibat.
     
    “Sebenarnya untuk periode Lebaran ini kan karena customer, kebanyakan sebenarnya dari sisi retail atau mungkin kayak yang non-government, karena rata-rata personal. Apalagi saat liburan, itu lebih kepada kebutuhan individu, bukan kebutuhan pemerintah,” jelasnya.
    Efisiensi anggaran tak berdampak ke pariwisata
    Meskipun pemerintah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran dengan target penghematan Rp306 triliun, Gaery mengungkapkan bahwa dampaknya terhadap sektor pariwisata masih belum terasa. 
     
    Pemesanan tiket untuk libur Lebaran terus mengalami peningkatan, termasuk akomodasi dan tiket ke destinasi wisata.
     
    “So far untuk tren Lebaran dan liburan sampai kuartal 1, kuartal 2 ini mungkin masuk oke,” ujarnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Menko AHY Minta Kementerian PU Siaga Perbaiki Jalan Rusak untuk Mudik

    Menko AHY Minta Kementerian PU Siaga Perbaiki Jalan Rusak untuk Mudik

    Menko AHY Minta Kementerian PU Siaga Perbaiki Jalan Rusak untuk Mudik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur
    Agus Harimurti Yudhoyono
    (AHY) meminta Kementerian Pekerjaan Umum bersiaga untuk segera mmemperbaiki jalan-jalan yang rusak menjelang
    mudik Lebaran 2025
    .
    AHY menegaskan bahwa
    infrastruktur jalan
    , baik tol maupun jalan nasional, provinsi, kabupaten, dan kota, harus dalam kondisi prima selama arus mudik dan balik.
    “Kalau ada kerusakan atau lubang yang bisa menyebabkan perlambatan trafik dan kecelakaan, tim harus segera turun memperbaiki. Alat-alat berat dan material sudah disiapkan untuk
    deployment
    segera,” kata AHY, Sabtu (22/3/2025), dikutip dari siaran pers.
    Ia menyebutkan, Menteri PU mesti terus melakukan pengawasan dan evaluasi untuk memastikan jalur mudik aman dan nyaman bagi masyarakat.
    Selain itu, AHY meminta
    Kementerian Perhubungan
    untuk memastikan kelancaran arus mudik dengan mengoptimalkan transportasi multimoda.
    Tidak hanya jalur darat, tetapi juga pelabuhan dan bandara harus siap menghadapi lonjakan penumpang.
    “Pelabuhan seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk menjadi titik rawan yang harus dipantau ketat. Kapasitas kapal dan jadwal keberangkatan harus diatur agar tidak terjadi antrean panjang,” kata AHY.
    Untuk sektor penerbangan, maskapai telah diminta menambah jumlah penerbangan guna mengakomodasi tingginya permintaan perjalanan selama Lebaran.
    Sebagai upaya meringankan biaya perjalanan, pemerintah telah mengupayakan pengurangan tarif di berbagai moda transportasi.
    Tiket pesawat mendapat subsidi sehingga harga turun hingga 15 persen, dan diskon tarif tol 20 persen.
    Demikian juga dengan pelayanan kereta api yang ditingkatkan agar lebih terjangkau dan nyaman.
    “Kami ingin memastikan mudik tahun ini berjalan aman, lancar, menyenangkan, dan lebih terjangkau bagi masyarakat,” tutup AHY.
    AHY menambahkan, pemerintah telah siap menghadapi lonjakan arus mudik Lebaran 2025 yang diperkirakan mencapai 146 juta pergerakan orang.
    Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memprediksi puncak arus mudik 2025 akan terjadi pada 28 hingga 30 Maret.
    Sementara, puncak arus balik Lebaran diperkirakan berlangsung antara tanggal 5 hingga 7 April 2025.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Waktu dan Rute Perjalanan Terbaik untuk Mudik Lebaran 2025, Jangan Sampai Salah Pilih!

    Ini Waktu dan Rute Perjalanan Terbaik untuk Mudik Lebaran 2025, Jangan Sampai Salah Pilih!

    Jakarta: Mudik Lebaran 2025 sudah di depan mata! Buat kamu yang berencana pulang kampung, memilih waktu dan rute perjalanan yang tepat bisa menghindarkan dari kemacetan parah dan membuat perjalanan lebih nyaman.
     
    Simak panduan lengkapnya di sini seperti di rangkum dari laman Allianz!
    Kapan waktu terbaik untuk mudik?
    Setiap pemudik punya preferensi sendiri soal waktu perjalanan. Tapi, kalau ingin lebih lancar, ini beberapa waktu yang bisa dipilih:

    1. Setelah sahur atau berbuka

    Karena mudik dilakukan saat Ramadan, pertimbangkan waktu berangkat agar tetap bertenaga selama perjalanan:
     
    Setelah sahur: Cocok untuk kamu yang sudah terbiasa berkendara di pagi hari dan ingin menghindari siang yang terik.
    Setelah berbuka: Lebih aman untuk pemudik dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti penderita diabetes, agar bisa minum obat dan makan dengan cukup.
     

    2. Hindari waktu favorit pemudik

    Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, jam favorit pemudik tahun lalu adalah:

    07.00 – 09.59 (30,51 persen ) → Jam tersibuk, hindari jika ingin perjalanan lancar.
    19.00 – 21.59 (11,18 persen) → Masih cukup ramai.
    01.00 – 03.59 (6,83 persen) dan 13.00 – 15.59 (6,88 persen) → Waktu paling sepi, cocok untuk menghindari kemacetan.

    3. Hindari puncak arus mudik

    Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran (28 Maret 2025). Jika ingin perjalanan lebih lancar, pertimbangkan berangkat lebih awal atau memilih H-1 saat malam takbiran, yang biasanya lebih lengang.

    Rute terbaik untuk mudik lebaran 2025
    Supaya perjalanan lebih lancar dan aman, pastikan memilih rute yang tepat!

    1. Gunakan jalur alternatif

    Jalur tol utama biasanya padat saat puncak arus mudik. Coba pertimbangkan jalur alternatif berikut:
     
    Jakarta – Semarang: Bisa melalui Tol Trans-Jawa atau jalur Pantura untuk menghindari kepadatan.
    Jakarta – Yogyakarta/Solo: Jika Tol Cipali macet, bisa lewat jalur Selatan via Bandung – Tasikmalaya – Purwokerto.
    Jakarta – Surabaya: Alternatif jalur via Pantura atau Tol Trans-Jawa dengan keluar di titik strategis untuk menghindari kepadatan.

    2. Perhatikan jenis kendaraan

    Rute terbaik juga tergantung dari kendaraan yang digunakan:
     
    Mobil pribadi: Manfaatkan jalan tol, rest area strategis, dan aplikasi navigasi untuk cek kondisi lalu lintas.
    Sepeda motor: Gunakan jalur khusus pemudik roda dua dan hindari perjalanan saat siang hari untuk mengurangi risiko kelelahan dan dehidrasi.
     

    3. Pantau kondisi jalan dan cuaca

    Sebelum berangkat, cek kondisi jalan dan prakiraan cuaca dari BMKG atau aplikasi navigasi seperti Google Maps dan Waze. Hindari rute dengan cuaca ekstrem atau yang sedang dalam perbaikan.

    Tips penting agar mudik aman dan nyaman
    Selain memilih waktu dan rute yang tepat, ada beberapa hal penting yang harus disiapkan:
     
    – Pastikan Kendaraan dalam Kondisi Prima
    – Cek oli, rem, ban, dan bahan bakar sebelum berangkat.
    – Siapkan ban cadangan dan perkakas darurat.
    – Siapkan Fisik dan Mental
    – Istirahat cukup sebelum perjalanan.
    – Jangan paksakan berkendara lebih dari 4 jam tanpa istirahat.
     
    Mudik bisa menjadi perjalanan menyenangkan jika direncanakan dengan baik. Pilih waktu yang tepat, manfaatkan rute alternatif, dan persiapkan kendaraan serta fisik dengan optimal. Dengan strategi yang tepat, perjalanan pulang kampung akan lebih nyaman dan bebas dari stres!
     
    Jadi, sudah siap untuk mudik Lebaran 2025? Yuk, rencanakan sekarang agar perjalanan makin lancar dan menyenangkan!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Prabowo Instruksikan Jajaran Kawal Persiapan Arus Mudik

    Prabowo Instruksikan Jajaran Kawal Persiapan Arus Mudik

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto memerintahkan seluruh jajaran Kabinet Merah Putih untuk mempersiapkan sebaik mungkin arus mudik dan arus balik Lebaran. 

    Instruksi tersebut disampaikan Kepala Negara dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dilaksanakan di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Jumat (21/3/2025).

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan arus mudik diprediksi pada 26–28 Maret 2025 mendatang. Sebaliknya, puncak arus balik diperkirakan pada tanggal 6–7 April 2025. 

    AHY menyampaikan bahwa pemerintah telah mempersiapkan berbagai kebijakan agar perjalanan masyarakat berlangsung dengan aman, lancar, dan menyenangkan.

    Salah satunya, kata AHY. Kementerian PU juga mempersiapkan diri jika ada jalan-jalan yang rusak dan dipersiapkan alat-alat berat dan material untuk bisa segera menanggulangi. 

    “Kementerian Perhubungan tentunya memastikan agar transportasi multimoda baik darat, laut, udara pun kereta api ini juga lancar dan terutama di titik-titik yang seringkali menjadi pusat padatnya atau kemacetan kendaraan,” tutur AHY.

    Prabowo, kata AHY pun memerintahkan kepada jajaran Kabinet Merah Putih untuk terus membangun komunikasi yang baik antar-pemerintah, antar-kementerian, dan lembaga. 

    Menurutnya, hal tersebut agar masyarakat mendapatkan pemahaman yang baik terkait program dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

    “Ini yang tadi juga salah satu yang akan dijadikan sebagai bahan evaluasi yang baik dan mudah-mudahan dengan itu kerjanya tetap fokus tapi juga komunikasinya lebih baik lagi,” imbuhnya.

    AHY juga menjelaskan bahwa pemerintah terus bekerja menjalankan kebijakan dan program yang memang menjadi prioritas. Sehingga, masyarakat dapat merasakan manfaat dari kebijakan-kebijakan yang prorakyat.

    “Secara keseluruhan, pemerintah berupaya semaksimal mungkin baik tingkat pusat maupun daerah untuk mempersiapkan arus mudik yang berjalan dengan baik dan lancar,” pungkas AHY.