Kementrian Lembaga: Kemenhub

  • Menkeu akan Terbitkan Surat Berharga Syariah Negara untuk Pembiayaan Jalur Kereta Api Sukabumi

    Menkeu akan Terbitkan Surat Berharga Syariah Negara untuk Pembiayaan Jalur Kereta Api Sukabumi

    JAKARTA – Dukungan pembiayaan negara untuk pembangunan jalur kereta api Sukabumi akan dilakukan dengan penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

    “Untuk mendukung konektivitas antarkota, Kementerian Perhubungan telah memastikan jalur kereta semakin andal, salah satunya dengan membangun jalur double track kereta api yang didanai melalui SBSN,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Instagram @smindrawati di Jakarta, Kamis, 3 April.

    Sementara andil LMAN dilakukan melalui pembebasan lahan pembangunan double track kereta api Bogor-Sukabumi, yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp91,5 miliar.

    Sri Mulyani pun mengajak masyarakat untuk memanfaatkan moda transportasi kereta api dalam perjalanan mudik ke Sukabumi.

    “Dengan infrastruktur perkeretaapian yang semakin baik, mudik ke Sukabumi menjadi lebih tenang dan menyenangkan,” tutur Menkeu.

    Sebelumnya, Sri Mulyani juga mengungkapkan andil APBN dalam pembangunan Wisata Air Kali Kesek, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, melalui Dana Desa senilai Rp250 juta sebagai modal awal. Objek wisata itu dikelola oleh warga Desa Sriwulan dan mulai beroperasi sejak Mei 2022.

    Di sisi lain, APBN juga memberikan dukungan untuk pembangunan Tol Batang-Semarang, dengan ciri khasnya berupa Jembatan Kali Kuto berwarna merah.

    Dukungan itu dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan penjaminan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Namun, Sri Mulyani tak merinci besaran dukungan APBN untuk pembangunan infrastruktur ini.

    APBN juga memberikan dukungan untuk pembangunan tol Padang-Sicincin, Sumatera Barat, yang mencapai Rp906,24 miliar.

    Jalan tol ini dibangun dengan APBN #UangKiTa melalui pendanaan dari Badan Layanan Umum (BLU) LMAN dengan realisasi anggaran sebesar Rp906,24 miliar hingga 20 Maret 2025.

  • Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Diperkirakan 6-7 April 2025, Ini Tips Aman Perjalanan Pulang – Page 3

    Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Diperkirakan 6-7 April 2025, Ini Tips Aman Perjalanan Pulang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Mudik Lebaran 2025 telah usai, jutaan pemudik kini bersiap kembali ke kota perantauan. Puncak arus balik lebaran diperkirakan terjadi pada 6-7 April 2025, berdasarkan prediksi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi untuk memastikan perjalanan pulang pemudik berjalan lancar dan aman, mengingat diperkirakan sekitar 31,4 juta orang (21,5% dari total pemudik) akan melakukan perjalanan balik pada periode tersebut.

    Angka tersebut menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat pasca Idul Fitri. Untuk mengantisipasi kepadatan dan potensi kemacetan, Kepolisian telah menerapkan berbagai rekayasa lalu lintas, termasuk sistem satu arah (one way), contraflow (lawan arus), dan ganjil genap. Lebih dari 164.000 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan perjalanan dan lebih dari 2.800 posko disiapkan untuk memberikan bantuan kepada pemudik yang membutuhkan.

    Persiapan matang dari pemerintah ini diharapkan dapat meminimalisir kendala yang mungkin dihadapi pemudik selama perjalanan pulang. Namun, peran serta dan kesiapan pribadi pemudik juga sangat penting untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman. Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan agar perjalanan arus balik Lebaran 2025 Anda lancar tanpa hambatan.

  • Lalu Lintas Jakarta Diprediksi Mulai Kembali Padat pada 5-7 April

    Lalu Lintas Jakarta Diprediksi Mulai Kembali Padat pada 5-7 April

    Lalu Lintas Jakarta Diprediksi Mulai Kembali Padat pada 5-7 April
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam)
    Budi Gunawan
    mengatakan,
    lalu lintas
    Jakarta diperkirakan akan mengalami peningkatan kembali pada periode
    arus balik Lebaran
    5-7 April 2025.
    Hal ini merupakan hasil pemantauan terpadu dari tim Kemenko Polkam, bersama TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, dan berbagai Kementerian/Lembaga lainnya.
    “Per 2 April 2025, Operasi Ketupat-Lodaya dan pemantauan lainnya telah mencatat adanya penurunan kepadatan arus lalu lintas di Jakarta yang diperkirakan akan meningkat kembali pada periode arus balik 5-7 April 2025,” kata Budi, dalam keterangannya, Jumat (4/4/2025).
    Tim mencatat adanya lonjakan signifikan arus kendaraan dan penumpang baik melalui jalur darat, laut, maupun udara, sejak 21 Maret hingga 1 April 2025.
    Salah satu data yang dikumpulkan mencatat jumlah kendaraan keluar masuk Jabodetabek pada 2 April melalui jalan tol dan arteri mencapai 417.974 kendaraan.
    Jumlah ini, lanjut Budi, mengalami penurunan sebesar 73,4 persen dibandingkan hari sebelumnya.
    Angka kecelakaan di Jakarta selama mudik Lebaran juga disebut menurun 25,76 persen dibandingkan tahun 2024.
    Hal ini karena mudik Lebaran telah membuat penurunan kepadatan lalu lintas di sejumlah daerah sejak 1 April 2025.
    “Akibat penurunan kepadatan lalu lintas sejak 1 April 2025, beberapa daerah juga mengalami penurunan angka
    kecelakaan lalu lintas
    ,” ungkap Budi.
    “Salah satunya di Jakarta, tercatat kasus kecelakaan lalu lintas mencapai 294 kejadian, angka ini juga mengalami penurunan sebesar 25,76 persen dari data tahun 2024,” lanjut dia.
    Budi menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memantau situasi hingga seluruh rangkaian arus balik selesai.
    “Kami juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban bersama. Dengan kerja sama seluruh pihak, mari kita pastikan libur panjang ini dapat berlangsung dengan aman dan kondusif,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ekonomi Indonesia Baik-baik Saja? Deflasi 2025, PHK Melonjak, Daya Beli Ambruk, Mudik Sepi, Uang Tak Berputar!

    Ekonomi Indonesia Baik-baik Saja? Deflasi 2025, PHK Melonjak, Daya Beli Ambruk, Mudik Sepi, Uang Tak Berputar!

    PIKIRAN RAKYAT – Awal tahun 2025 diwarnai dengan deflasi yang mencerminkan melemahnya daya beli masyarakat. Perputaran uang musiman di momen Ramadhan dan Idul Fitri 2025 disebut belum mampu mendongkrak daya beli masyarakat.

    Meskipun pemerintah menganggap deflasi sebagai tanda keberhasilan dalam pengendalian harga, sejumlah ekonom justru menilai kondisi ini sebagai indikasi lemahnya konsumsi domestik yang berdampak pada berbagai sektor ekonomi.

    Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Anton Agus Setyawan, menyoroti dampak deflasi terhadap sektor manufaktur. Menurutnya, melemahnya daya beli berkontribusi pada meningkatnya angka pengangguran.

    “Pada awal 2025, hampir 14.000 pekerja formal kehilangan pekerjaan akibat penurunan kinerja di sektor manufaktur. Hal ini berimbas pada pendapatan rumah tangga, yang pada akhirnya semakin melemahkan daya beli masyarakat,” ujar Anton.

    Tak hanya sektor manufaktur, sektor perdagangan dan jasa juga mengalami dampak serupa. Situasi ini diperburuk oleh ketidakpastian ekonomi global pascapandemi COVID-19 yang masih memicu krisis energi dan ketegangan geopolitik.

    Anton menilai bahwa upaya pemerintah, seperti potongan tarif listrik dan rencana subsidi jalan tol selama libur Lebaran, belum cukup untuk mengatasi permasalahan struktural dalam perekonomian. Ia menyarankan agar pemerintah memperluas program bantuan sosial guna menjaga daya beli masyarakat.

    Industri Perhotelan Terpuruk, Dua Hotel di Bogor Tutup

    Ilustrasi Hotel Filadelfia Malang.

    Dampak pelemahan daya beli juga terasa di industri perhotelan. Dua hotel di Bogor, Jawa Barat, terpaksa tutup akibat minimnya tingkat okupansi, menyebabkan 150 karyawan kehilangan pekerjaan.

    Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani, mengungkapkan bahwa jika daya beli masyarakat tidak segera membaik, PHK di industri perhotelan berpotensi terus meningkat.

    “Kemarin ada dua hotel di Bogor yang tutup, berdampak pada 150 pekerja yang kehilangan pekerjaan. Jika kondisi ini terus berlanjut, bisa saja semakin banyak hotel yang gulung tikar,” ujar Hariyadi.

    Hariyadi juga mencatat bahwa tingkat okupansi hotel selama Lebaran 2025 mengalami penurunan sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pemesanan kamar hotel cenderung lebih lambat dan tidak berlangsung hingga akhir masa liburan seperti tahun-tahun sebelumnya.

    Ia berharap pemerintah segera merealisasikan kebijakan belanja yang dapat mendorong okupansi hotel. Pasalnya, segmen pemerintah selama ini menyumbang hingga 40 persen dari total pemesanan kamar hotel.

    Calon penumpang menunggu keberangkatan di Terminal Cicaheum, Bandung, Minggu (23/3/2025). Terminal Cicaheum menyediakan  sebanyak 165 armada bus yang terdiri dari 106 unit bus AKAP serta serta 59 bus AKDP pada arus mudik lebaran 2025.

    Survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat bahwa jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146,48 juta orang, turun 24,34 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 193,6 juta orang.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, membenarkan bahwa terjadi penurunan pergerakan masyarakat selama mudik tahun ini. Namun, pihaknya tidak mengungkapkan penyebab utama penurunan tersebut.

    “Benar, besaran potensi pergerakan masyarakat saat mudik lebaran tahun ini (2025) mengalami penurunan dibanding tahun lalu,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, Sabtu 22 Maret 2025.

    Sementara itu, data dari Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia (Siasati) menunjukkan bahwa hingga H-3 Lebaran, jumlah penumpang dari lima moda transportasi umum mencapai 6,75 juta orang, turun 4,8 persen dari tahun sebelumnya. Moda transportasi yang mengalami penurunan paling tajam adalah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) sebesar 10,2 persen, diikuti pesawat (6,8 persen), dan kapal laut (4,8 persen).

    Direktur Kebijakan Publik dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Media Wahyudi Askar, menilai bahwa daya beli masyarakat yang lesu menjadi faktor utama turunnya jumlah pemudik. Kenaikan harga kebutuhan pokok dan layanan transportasi turut membebani keputusan masyarakat untuk mudik.

    “Aspek lainnya adalah ketidakpastian usaha dan stagnasi upah. Banyak masyarakat memilih menahan pengeluaran, termasuk untuk mudik, guna menjaga stabilitas keuangan mereka,” ujar Askar.

    Selain faktor ekonomi, berkurangnya bantuan sosial juga turut mempengaruhi keputusan masyarakat untuk mudik. Pada 2025, anggaran bantuan sosial turun sekitar 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dari Rp168 triliun menjadi Rp140 triliun. Bantuan ini sebelumnya banyak digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar dan modal usaha di kampung halaman.

    Warga membeli bahan pangan pada gelaran Pasar Tani di Bale Asri Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (18/3/2025). Dalam gelar produk Pasar Tani ini turut menghadirkan aneka produk pertanian unggulan dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat dengan harga bersaing dibawah pasar.*

    Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, memperkirakan total perputaran uang selama Idul Fitri 1446 H hanya mencapai Rp137,9 triliun, lebih rendah dibandingkan Rp157,3 triliun pada 2024.

    “Penurunan tersebut sejalan dengan berkurangnya jumlah pemudik,” kata Sarman dalam keterangannya, Selasa 1 April 2025.

    Sementara itu, Ekonom Indef, Eko Listiyanto, menilai bahwa kondisi ekonomi yang kurang stabil berdampak pada daya beli masyarakat. Ia mencatat meningkatnya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor manufaktur turut memengaruhi keputusan masyarakat dalam berbelanja dan melakukan perjalanan mudik.

    “Penurunan daya beli masyarakat berimbas langsung pada kebiasaan belanja dan mudik. Banyak yang memilih tetap di kota tempat tinggal mereka karena keterbatasan finansial,” papar Eko Listiyanto.

    Selain itu, belanja kebutuhan pokok dan fesyen selama Ramadan juga mengalami stagnasi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Kondisi ini menandakan bahwa masyarakat kini lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan mereka,” pungkasnya.

    Dengan berbagai faktor yang berkontribusi terhadap lemahnya daya beli, pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah strategis untuk mendorong konsumsi masyarakat dan menghindari dampak berkepanjangan pada perekonomian nasional.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Asyik! Ada Perluasan Layanan Transjabodedetabek, Ini Rutenya

    Asyik! Ada Perluasan Layanan Transjabodedetabek, Ini Rutenya

    Jakarta

    Kabar baik bagi para pengguna kendaraan umum. Soalnya bisa dipastikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka empat rute bus Transjabodetabek.

    Tentu hal ini dilakukan untuk pengembangan atau peningkatan layanan. Hal tersebut pun disambut baik oleh para pengguna transportasi umum dan pengamat angkutan umum, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno.

    Djoko menjelaskan dalam siaran resmi yang diterima detikOto, pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka empat rute baru bus Transjabodetabek di Alam Sutera hingga Vida Bekasi. Saat ini, keempat rute tersebut tengah diuji coba dan dikoordinasikan dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek.

    Pertama, untuk wilayah Bekasi, akan ada layanan dari Vida Bekasi ke Cawang Jakarta. Kedua, untuk di Bogor, akan ada layanan dari Kota Wisata, Cibubur, ke Cawang, Jakarta. Selanjutnya, rute ketiga dan keempat akan ada layanan untuk wilayah Tangerang, yakni dari Alam Sutera ke Blok M, Jakarta, dan Binong ke Grogol.

    “Sejak diluncurkan tahun 2017, JR Connexion (JRC) telah melayani 23 permukiman di kawasan Bodetabek. Saat ini, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan berencana menyediakan bus JR Connexion di 117 titik kawasan permukiman di Jabodetabek. Tahun ini ditargetkan ada 40 titik yang terlayani,” tulis Djoko dalam pesan singkatnya kepada detikOto.

    Djoko menambahkan, menurut Badan Pusat Statistik Tahun 2022, jumlah penduduk di Jabodetabek sebesar 31.684.645 jiwa. Hasil analisis BPTJ (2023), potensi jumlah penduduk terlayani angkutan umum (jika tersedia halte/ bus stop kurang dari 500 m dari lokasi berangkat) sebanyak 7.977.987 jiwa atau 25,18 persen.

    “Mengacu ketersediaan halte/ bus stop kurang dari 500 m dari lokasi memulai perjalanan, ada tiga wilayah tertinggi di Jabodetabek yang potensi jumlah penduduk terlayani angkutan umum, yaitu Kota Administrasi Jakarta Pusat sebesar 88,5 persen, Kota Administrasi Jakarta Selatan (70,84 persen) dan Kota Administrasi Jakarta Timur (64,09 persen). Sementara itu, ada tiga wilayah terendah, yaitu Kabupaten Bekasi sebesar 0,84 persen, Kabupaten Tangerang (0,76 persen) dan Kabupaten Bogor (0,67 persen),” penjelasan Djoko.

    Ilustrasi – Lalu-lintas Jalan Gatot Subroto arah Kuningan, Jakarta, tersendat, Selasa (4/6/2024) pukul 17.30 WIB. Salah satu penyebab lalin macet karena bus TransJabodetabek yang ngetem. Foto: Andhika Prasetia

    “Menurut data dari Badan Pengelola Tapera (2023), terdapat 2.010 perumahan di wilayah Jabodetabek. Sejumlah perumahan itu terdiri dari 158 perumahan kelas atas (lebih dari Rp 2 miliar), 268 perumahan kelas menengah (Rp 1 miliar – Rp 2 miliar), dan 1.584 perumahan kelas bawah (kurang dari Rp 1 miliar),” Djoko menambahkan dalam pesan singkatnya.

    Djoko juga menambahkan, sementara di Kota Jakarta terdapat 26 perumahan kelas menengah dan 2 perumahan kelas bawah yang kesemuanya sudah dilayani angkutan umum. Kabupaten Bekasi memiliki 23 perumahan kelas atas, 22 perumahan kelas menengah, dan 645 perumahan kelas bawah, Kabupaten Bogor (5 perumahan kelas atas, 17 perumahan kelas menengah, dan 494 perumahan kelas bawah), Kabupaten Tangerang (45 perumahan kelas atas, 65 perumahan kelas menengah dan 330 perumahan kelas bawah), Kota Bekasi (8 perumahan kelas atas, 30 perumahan kelas menengah, dan 26 perumahan kelas bawah), Kota Bogor (3 perumahan keatas atas, 17 perumahan kelas menengah dan 16 perumahan kelas bawah), Kota Depok (1 perumahan kelas atas, 13 perumahan kelas menengah, dan 25 perumahan kelas bawah), Kota Tengerang (10 perumahan kelas atas, 18 perumahan kelas menengah, dan 13 peumahan kela sbawah), dan Kota Tangerang Selatan (32 perumahan kelas atas, 60 perumahan kelas mennengah, dan 33 perumahan kelas bawah).

    “Jadi, di Wilayah Bodetabek ada 1.824 perumahan (242 perumahan kelas menengah dan 1.582 perumahan kelas bawah) yang harus dilayani angkutan umum. Layanan angkutan umum dapat berupa angkutan penghubung ( feeder ) menuju stasiun KRL Jabodetabek, Stasiun LRT Jabodebek atau halte rute Transjabodetabek terdekat,” ucap Djoko.

    Djoko juga memberikan informasi, saat ini juga ada layanan langsung (direct service), seperti JR Connection yang disediakan saat jam sibuk pagi menuju Kota Jakarta dan sore dengan rute kebalikan dari Jakarta ke kawasan perumahan. Selain jam itu, melayani sebagai angkutan penyambung (feeder).

    “Angkutan umum yang baru dibenahi berada di Kota Bogor (4 rute Trans Pakuan), sekarang sedang masa jeda operasi (APBD Kota Bogor), 1 rute Trans Patriot di Bekasi (APBN), 1 rute Trans Wibawa di Kab. Bekasi (APBD Kab. Bekasi), Trans Ayo di Kota Tangerang (APBD Kota Tangerang) dan 1 rute Trans Depok di Kota Depok (APBN),” kata Djoko.

    (lth/lua)

  • H+3 Lebaran 2025, Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni Meningkat

    H+3 Lebaran 2025, Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni Meningkat

    Lampung, Beritasatu.com – Arus balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Bakauheni meningkat. Hal itu terlihat dari penumpang dan kendaraan yang akan menyeberang dari Sumatera menuju Pulau Jawa pada H+3 atau tiga hari setelah Lebaran, Kamis (3/4/2025).

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, pukul 09.00 WIB, jumlah kendaraan milik pemudik mengalami kepadatan di antrean dermaga saat menjelang waktu keberangkatan penyeberangan. Namun, belum ada antrean kendaraan yang mengular hingga pintu masuk pelabuhan sehingga proses bongkar muat masih bisa berlangsung dengan normal.

    Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Utama Bakauheni mencatat jumlah penumpang yang telah meninggalkan Pelabuhan Bakauheni mencapai 57.771 orang pada arus balik Lebaran 2025, Rabu (2/4/2025). Angka ini mulai meningkat dibandingkan hari sebelumnya, tetapi masih lebih rendah 13% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.

    Pihak kepolisian juga akan menerapkan sistem tunda (delaying system) dan buffer zone untuk mengurai kepadatan kendaraan. Sistem ini akan dilakukan di beberapa titik ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar dan jalur nontol.

    Lonjakan arus balik di Pelabuhan Bakauheni diprediksi akan terjadi pada 5 hingga 7 April 2025. Oleh sebab itu, pihak ASDP berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan dan kepolisian untuk melakukan berbagai langkah strategis guna mengantisipasi lonjakan arus balik Lebaran 2025.

  • Jelang Arus Balik Lebaran 2025, Pemerintah Pastikan Transportasi Aman

    Jelang Arus Balik Lebaran 2025, Pemerintah Pastikan Transportasi Aman

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, Agus Harimurti Yudhoyono, menegaskan bahwa pemerintah terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan guna memastikan arus balik Lebaran berjalan lancar dan aman.

    Pernyataan ini disampaikan Agus Harimurti usai menghadiri silaturahmi Idulfitri yang diselenggarakan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Jakarta pada Rabu, 2 April 2024. Ia menyebutkan bahwa arus mudik telah berlangsung dengan baik, aman, dan tertib, namun diperlukan langkah antisipatif untuk mengelola arus balik yang diperkirakan akan mencapai puncaknya dalam beberapa hari ke depan.

    “Kita harus mengantisipasi arus balik yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 6–7 April 2025,” ujarnya.

    Pemerintah Siapkan Langkah Strategis untuk Arus Balik

    Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa pihaknya siap menjalankan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mengawasi periode transportasi Lebaran 2025, sehingga masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman.

    Sebagai bagian dari upaya kelancaran arus balik, pemerintah telah menyiapkan berbagai fasilitas transportasi, antara lain:

     30.451 bus  772 kapal laut  404 pesawat 2.550 kereta api

    Selain itu, pemerintah juga telah melakukan pemeriksaan ketat untuk memastikan seluruh kendaraan layak beroperasi selama masa arus balik.

    Polri dan TNI Terlibat dalam Pengelolaan Lalu Lintas

    Kementerian Perhubungan juga berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), serta pemerintah daerah, guna memastikan strategi pengelolaan lalu lintas berjalan optimal.

    “Kami mengoptimalkan Pusat Informasi Transportasi dan Posko Angkutan Lebaran, yang beroperasi 24 jam setiap hari untuk memantau pergerakan semua moda transportasi,” jelas Purwagandhi.

    146 Juta Pemudik Diprediksi Melakukan Perjalanan Lebaran 2025

    Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memproyeksikan bahwa sekitar 146,48 juta orang akan melakukan perjalanan mudik tahun ini, mengalami penurunan 24% dibandingkan 193,6 juta pemudik pada 2024.

    Sementara itu, data dari Korlantas Polri menunjukkan bahwa puncak arus mudik terjadi pada 28 Maret 2025, tiga hari sebelum Idul Fitri, dengan 258.000 kendaraan tercatat meninggalkan Jakarta.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jasa Marga Berlakukan Contraflow KM 44+500 hingga 46+500 Tol Jagorawi Arah Puncak – Page 3

    Jasa Marga Berlakukan Contraflow KM 44+500 hingga 46+500 Tol Jagorawi Arah Puncak – Page 3

    Korlantas Polri bersama Jasa Marga, Jasa Raharja, dan Kementerian Perhubungan kini mempersiapkan beragam skenario untuk menghadapi arus balik lebaran Idul Fitri 1446 H guna memastikan kelancaran arus lalu lintas.

    “Karena arus mudik sudah kita lewati tentunya kami akan mempersiapkan cara-cara atau strategi skenario arus balik yang kemarin kami sudah rapat dengan Pak menteri perhubungan, Jasamarga termasuk juga Jasaraharja,” kata Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho dalam keterangannya, Selasa (1/4/2025).

    Agus menerangkan, pihaknya menyiapkan beberapa strategi untuk arus balik lebaran yang dijadwalkan pada 3 April 2025 mendatang. Proses ini akan berlangsung dalam beberapa tahap.

    Dia membeberkan, skema arus balik yang bakal diterapkan diantaranya One Way Lokal dari Km 188 ke Km 70. Kemudian, One Way diperpanjang sampai Pejagan atau KM 188. Dengan catatan bila mana arus dari Jawa Timur padat. Lalu, memberlakukan One Way Lokal di Jawa Tengah jika Km 414 terpantau padat. Itu berlaku pada 4 April 2025 hingga 5 April 2025.

    “Tahap pertama dari Kilometer 188 ke 70. Selanjutnya manakala ada bangkitan arus balik dari arah Jawa timur akan kami perpanjang pada 4 April 2025. Kemudian perpanjang lagi one way lokal. Tahap dua dari Pejagan sampai ke 188. Tahapan itulah nanti diharapkan bisa menarik arus yang dari timur khususnya dari pejagan dan lain sebagainya. Apabila di kilometer 414 manakala ada Bangkitan nanti Jawa Tengah juga akan one way lokal pada 4 April 2025 termasuk nanti 5 April 2025,” ujar dia.

  • Arus Mudik Lebaran 2025 Lancar, Menhub Dudy: Ini Hasil Kerja Keras

    Arus Mudik Lebaran 2025 Lancar, Menhub Dudy: Ini Hasil Kerja Keras

    Jakarta, Beritasatu.com – Polri mengumumkan turunnya angka kecelakaan lalu lintas (lalin) dan jumlah korban meninggal selama arus mudik Lebaran 2025. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi pun memberikan apresiasi tinggi kepada Polri atas penurunan signifikan kecelakaan lalin ini. 

    Menhub Dudy menegaskan hal ini merupakan hasil sinergi yang baik dan kuat antara berbagai pihak terkait, terutama Kepolisian (Korlantas), pemerintah daerah, lintas-kementerian, dan berbagai pemangku kepentingan yang terlibat. Sinergi dan kolaborasi ini dilakukan secara aktif sejak awal tahun 2025 ini untuk menyiapkan proses mudik Lebaran lancar, aman, dan selamat.

    “Alhamdulillah, kami mencatat penurunan signifikan dalam jumlah kecelakaan dan korban meninggal dunia selama periode arus mudik tahun ini. Ini hasil kerja keras bersama antara Kementerian Perhubungan, Kepolisian Republik Indonesia, pemerintah daerah, serta seluruh pihak terkait,” kata Menhub Dudy di sela inspeksi di jalan tol Jakarta-Cikampek, Rabu (2/4/2026). 

    Menhub Dudy menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam memastikan kelancaran dan keselamatan arus mudik Lebaran, baik di jalur darat, laut, maupun udara. Dikatakannya, Kemenhub bersama Kepolisian dan pemerintah daerah, menekankan pentingnya penerapan protokol keselamatan yang ketat, baik di jalan raya maupun di berbagai moda transportasi lainnya. 

    Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Inspektur Jenderal Polisi Agus Suryonugroho mengatakan keberhasilan Operasi Ketupat 2025 terlihat dari data kecelakaan yang turun signifikan. Sejak operasi dimulai pada 23 Maret hingga 2 April 2025, kata Kakorlantas, jumlah kecelakaan turun dari 2.152 kasus menjadi 1.477 kasus, atau turun sebesar 31,37%.

    “Jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan selama mudik juga berkurang drastis, dari 324 korban pada 2024 menjadi 223 korban pada 2025, yang berarti turun 32%. Kakorlantas menegaskan komitmennya untuk mengamankan arus balik Lebaran 2025,” jelasnya. 

    Sejumlah strategi seperti pengalihan arus, sistem one way, dan contraflow, telah disiapkan untuk mengurai kepadatan lalu lintas.

    Menhub mengajak masyarakat untuk terus menjaga keselamatan dalam berlalu lintas, tidak hanya selama periode arus mudik dan balik Lebaran, tetapi juga di setiap perjalanan sehari-hari. “Keamanan dan keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita terus jaga keselamatan kita dan orang lain di jalan raya dengan selalu mematuhi aturan dan menjaga kewaspadaan. Mari kita saling respek,” kata Menhub.

    Menhub Dudy berharap hasil positif yang dicapai pada arus mudik Lebaran 2025 ini bisa menjadi motivasi untuk terus memperbaiki sistem transportasi dan keselamatan lalu lintas di masa yang akan datang. Apalagi, berbagai kebijakan seperti bekerja dari mana saja (WFA), mudik gratis, penurunan tarif tiket pesawat, diskon tarif tol, hingga rekayasa lalu lintas berdampak positif atas kelancaran arus mudik Lebaran 2025 ini.

  • Masyarakat Apresiasi Kapolri dalam Strategi Pengamanan Arus Mudik

    Masyarakat Apresiasi Kapolri dalam Strategi Pengamanan Arus Mudik

    Jakarta, Beritasatu.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuai apresiasi terkait kelancaran, keamanan, dan kenyamanan arus mudik Lebaran 2025.

    Terkait hal itu, masyarakat merasa puas dan memberikan apresiasi tinggi kepada Polri dan stakeholder terkait karena berkat strategi pengamanan dan rekayasa lalu lintas yang diterapkan. Masyarakat menilai perjalanan mudik tahun ini berlangsung lebih tertib, lancar, aman, dan nyaman serta minim hambatan.

    Sejumlah pemudik mengungkapkan kepuasan mereka terhadap kinerja aparat kepolisian yang berjaga di berbagai titik rawan kemacetan dan kecelakaan.

    Kemudian kebijakan pengaturan lalu lintas seperti sistem one way, contra flow, serta penambahan rest area dan pos pengamanan sangat membantu mengurangi kemacetan. 

    “Saya sangat mengapresiasi kerja keras Polri dan stakeholder terkait arus mudik tahun ini terasa lebih lancar, dan petugas selalu siap membantu,” kata Fandy, seorang pemudik, Rabu (2/4/2025).

    Senada, Damar yang merupakan asal Lampung juga berharap saat arus balik hal yang sama dapat terjadi yaitu rasa aman, nyaman, lancar dan selamat sampai tujuan.

    Di sisi lain, Polri bersama Kementerian Perhubungan dan stakeholder terkait telah bekerja sama mengoptimalkan berbagai upaya, termasuk penerapan sistem one way dan contraflow, penambahan pos pengamanan, serta patroli rutin untuk memastikan keselamatan pemudik.

    Selain itu, penggunaan teknologi seperti CCTV dan aplikasi pemantauan lalu lintas turut membantu mengurai kepadatan di beberapa ruas jalan utama.

    Kapolri melalui Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyampaikan terima kasih atas kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat, dalam menjaga ketertiban selama arus mudik.

    “Keberhasilan ini adalah hasil dari sinergi antara Polri, pemerintah, dan masyarakat. Kami akan terus meningkatkan pelayanan demi kenyamanan bersama,” ucapnya.

    Tidak hanya itu, Kapolri juga menyampaikan apresiasi atas kepatuhan masyarakat terhadap aturan yang diberlakukan selama arus mudik. 

    “Dengan kelancaran arus mudik tahun ini, diharapkan tren positif ini terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang, sehingga masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan lebih tenang dan bahagia,” tuturnya.