Kementrian Lembaga: Kemendag

  • Ada Kesepakatan IP CEPA, Perdagangan Indonesia-Peru Bakal Sentuh Rp 15,6 Triliun – Page 3

    Ada Kesepakatan IP CEPA, Perdagangan Indonesia-Peru Bakal Sentuh Rp 15,6 Triliun – Page 3

    Data Kemendag mencatat, nilai perdagangan Indonesia Peru pada Januari-Juni 2025 mencapai USD 264,8 juta. Angka ini naik 34,3 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD 197,1 juta. 

    Adapun sepanjang 2024, perdagangan Indonesia-Peru tercatat sebesar USD 480,7 juta. Nilai perdagangan Indonesia dengan Peru menunjukan tren poaitif dengan kenaikan 15 persen dalam 5 tahun terakhir atau 2020-2024.

    “(Target) USD 5 miliar ini berdua ya, bukan cuma Indonesia saja. Artinya mungkin Indonesia USD 3 miliar, Peru USD 2 miliar, atau Indonesia USD 3,5 miliar, Peru USD 1,5 miliar, kan (totalnya) USD 5 miliar. Kita ingin meningkatkan tadi itu,” tuturnya.

    Komoditas Andalan

    Djatmiko mencatat beberapa komoditas andalan ekspor RI ke Peru pada 2024. Diantaranya, mobil dan kendaraan bermotor dengan nilai USD 120,8 juta. Alas kaki/sol karet/plastik/kulit, bagian atas tekstil USD 21,8 juta.

    Lalu, minyak sawit dan pecahannya senilai USD 21,4 juta. Lemari es/freezer dan pompa panas non-AC senilai USD 16,5 juta. Serta, alas kaki/sol karet/kulit, bagian atas kulit senilai USD 14,9 juta.

    Impor dari Peru

    Sementara itu, beberapa komoditas yang didatangkan dari Peru yakni biji kakao dengan nilai USD 87,6 juta pada 2024.Lalu, ada batu bara dan briket/bahan bakar padat sejenis senilai USD 15,6 juta. Pupuk mineral atau kimia, fosfat senilai UAD 14,1 juta. Anggur, segar atau kering senilai USD 11,5 juta. Serta seng yang tidak ditempa senilai USD 5 juta.

  • RI Bakal Teken 3 Perjanjian Dagang Tahun Ini

    RI Bakal Teken 3 Perjanjian Dagang Tahun Ini

    Jakarta

    Pemerintah memastikan ada tiga perjanjian dagang yang akan ditandatangani tahun ini. Pertama, Perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA), kedua

    Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership/ICA-CEPA, dan ketiga Perundingan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA).

    “Ini yang sudah selesai tapi belum ditandatangan, tapi akan ditandatangan tahun ini adalah Kanada, Eurasia atau EA-EU, Eurasian Economic Union, itu gabungan antara Rusia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Armenia, kemudian ada Tunisia PTA dengan kawasan Afrika Utara. Nah ini tiga ini menunggu untuk ditandatangani,” kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono dalam konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Selasa (12/8/2025).

    Sementara untuk Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/I-EU CEPA), masih dalam proses penyelesaian.

    Perjanjian dagang itu dipastikan akan selesai tahun ini. Dia meyakini Presiden Prabowo Subianto telah melakukan kesepakatan politisi untuk menyelesaikan perjanjian dagang itu.

    “Nanti EU akan berikutnya, belum selesai, jadi kita akan coba selesaikan. Pak Presiden sudah mengumumkan ada kesepakatan politis untuk menyelesaikan segera di tahun ini,” terangnya.

    Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Indonesia dan kawasan Ekonomi Eurasia telah melakukan penyelesaian secara substantif Perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA). Konklusi atau materi perjanjian dagang tersebut sudah disepakati kedua belah pihak.

    Penandatangan resmi perjanjian dagang ini bakal resmi diteken pada bulan Desember 2025 mendatang. Airlangga bilang peresmian perjanjian dagang ini akan dilakukan bersamaan dengan EAEU Summit 2025.

    “Perjanjian dengan Eurasia sudah selesai konklusinya, sudah selesai materinya. Tinggal nanti penandatanganannya direncanakan pada saat EUEA Summit di bulan Desember, di sini juga (Rusia),” beber Airlangga saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto kunjungan resmi ke Rusia, ditulis Sabtu (21/6/2025).

    Sementara I-EU CEPA penandatanganan peresmian perjanjian dagang ini bakal dilakukan pada kuartal III tahun ini. Diharapkan dalam waktu dekat ekspor produk Indonesia ke Benua Biru tarifnya bisa sangat rendah hingga 0%, dengan begitu produk Indonesia bisa makin dilirik pasar karena makin murah dan mudah untuk diakses publik Eropa.

    “Berarti antara Indonesia dan EU itu akan produk kita bisa masuk ke Eropa dengan tarif nol,” sebut Airlangga.

    (kil/kil)

  • Ada IP-CEPA, Perdagangan Indonesia-Peru Dibidik Rp 81 Triliun – Page 3

    Ada IP-CEPA, Perdagangan Indonesia-Peru Dibidik Rp 81 Triliun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan nilai ekspor Indonesia ke Peru bisa tembus USD 5 miliar atau setara Rp 81 triliun (asumsi kurs Rp 16.200) dalam beberapa tahun kedepan. Menyusul adanya komitmen dalam kerangka Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA).

    Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono mengamini target itu jadi angka yang ambisius. Mengingat lagi jumlah perdagangan Indonesia-Peru di 2024 saja masih di bawah USD 500 juta.

    “So far kita kan baru USD 500 juta atau setengah miliar, jadi itu yang USD 5 miliar itu angka-angka yang sangat-sangat ambisius. Enggak apa-apa kita taruh di situ, misalnya 5-10 tahun, it’s okay. Kan CEPA ini akan berlangsung atau berjalan, ya harapannya selamanya ya,” ungkap Djatmiko dalam Media Briefing di Kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (12/8/2025).

    Data Kemendag mencatat, nilai perdagangan Indonesia Peru pada Januari-Juni 2025 mencapai USD 264,8 juta. Angka ini naik 34,3 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD 197,1 juta.

    Adapun sepanjang 2024, perdagangan Indonesia-Peru tercatat sebesar USD 480,7 juta. Nilai perdagangan Indonesia dengan Peru menunjukan tren poaitif dengan kenaikan 15 persen dalam 5 tahun terakhir atau 2020-2024.

    “(Target) USD 5 miliar ini berdua ya, bukan cuma Indonesia saja. Artinya mungkin Indonesia USD 3 miliar, Peru USD 2 miliar, atau Indonesia USD 3,5 miliar, Peru USD 1,5 miliar, kan (totalnya) USD 5 miliar. Kita ingin meningkatkan tadi itu,” tuturnya.

     

  • JMFW 2026 Bakal Digelar di Balai Sarbini, Target Transaksi Rp162 Miliar

    JMFW 2026 Bakal Digelar di Balai Sarbini, Target Transaksi Rp162 Miliar

    Jakarta

    Kementerian Perdagangan (Kemendag) bakal menggelar Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 pada 6-9 November 2025 di Balai Sarbini, Jakarta. Ajang tahunan ini menargetkan transaksi sebesar US$10 juta atau sekitar Rp162,71 miliar (kurs Rp16.271 per US$).

    Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, berharap realisasi transaksi tahun ini bisa melampaui target. Apalagi tahun lalu, transaksi JMFW di ICE BSD mencapai US$20,4 juta, jauh di atas target US$3 juta.

    “Tahun lalu transaksi mencapai US$20,4 juta, melampaui target US$3 juta. Untuk JMFW 2026, targetnya US$10 juta, tapi harapannya bisa lebih dari capaian sebelumnya,” kata Fajarini saat peluncuran JMFW 2026 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (12/8/2025).

    Pemilihan Balai Sarbini dinilai lebih strategis karena mudah dijangkau semua pemangku kepentingan. Kemendag menargetkan penyelenggaraan kali ini bisa lebih besar dan berdampak luas.

    “Kami ingin menggelar di sini karena lokasinya dekat dan mudah diakses semua stakeholder. Kita ingin JMFW terus berkembang,” ujarnya.

    JMFW menjadi bagian dari upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dan kiblat modest fashion dunia. Pelaku usaha busana muslim yang telah terseleksi akan memamerkan karya untuk tren 2026.

    “Kita sebut JMFW 2026 meski digelar di 2025 karena akan menampilkan mode tren tahun depan. Kami berharap JMFW sukses dan memberi nilai ekonomis serta daya saing tinggi,” pungkasnya.

    (aid/rrd)

  • Tom Lembong Laporkan Auditor BPKP yang Klaim Ada Kerugian Negara di Kasus Impor Gula

    Tom Lembong Laporkan Auditor BPKP yang Klaim Ada Kerugian Negara di Kasus Impor Gula

    GELORA.CO  – Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Tom Lembong melaporkan auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ke Ombudsman. Auditor itu sebelumnya mengklaim ada kerugian negara di kebijakan impor gula di era Mendag Tom Lembong.

    Tom menegaskan, tidak ada kerugian negara atas importasi gula yang dilakukan pada tahun 2015-2016. 

    Auditor BPKP awalnya menghitung kerugian negara sebesar Rp578,1 miliar dalam sidang dakwaan Tom Lembong beberapa waktu lalu. Nilai itu kemudian turun menjadi Rp164 miliar berdasarkan putusan pengadilan tingkat pertama yang sempat dibacakan.

    “Sebagai orang yang berkarier di bidang keuangan dan pernah di bidang kebijakan, dan saya yakin sekali bahwa tidak ada kerugian negara,” kata Tom di kantor Ombudsman, Selasa (12/8/2025).

    Menurut Tom, hasil penghitungan auditor terkait kerugian negara memang sangat penting. Namun, yang lebih penting lagi adalah proses audit itu harus dilakukan secara profesional.

    “Kalaupun auditnya keliru kita bisa mengerti. Tapi kalau prosesnya kacau balau, apalagi nanti hasilnya juga kacau, saya kira sebagai profesional tidak mungkin kita biarkan begitu saja,” kata dia.

    Tom menegaskan, upaya mengadukan auditor BPKP tidak dilandasi atas sentimen pribadi. Menurutnya, hal ini dilakukan semata-mata sebagai evaluasi atas proses audit.

    “Saya berharap tindakan kami, tim penasihat hukum dan bisa dilihat sebagai upaya konstruktif,” kata dia.

    Tom Lembong sebelumnya divonis 4,5 tahun penjara terkait kasus impor gula. Kini, Tom sudah bebas setelah mendapat abolisi dari Presiden Prabowo Subianto

  • Kejagung Telah Kembalikan MacBook dan Ipad Tom Lembong yang Disita
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 Agustus 2025

    Kejagung Telah Kembalikan MacBook dan Ipad Tom Lembong yang Disita Nasional 12 Agustus 2025

    Kejagung Telah Kembalikan MacBook dan Ipad Tom Lembong yang Disita
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kejaksaan Agung (Kejagung) telah mengembalikan sejumlah barang pribadi milik mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, pada Senin (4/8/2025) lalu.
    Barang elektronik seperti MacBook dan iPad pribadi Tom Lembong sempat disita dalam proses hukum kasus dugaan korupsi impor gula yang menjerat eks Menteri Perdagangan tersebut.
    “Sudah dikembalikan, Senin 4 Agustus 2025, satu minggu yang lalu,” kata Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Sutikno, saat dikonfirmasi, Selasa (12/8/2025).
    Sutikno menambahkan, barang-barang yang dikembalikan oleh jaksa melalui tim hukum eks Menteri Perdagangan itu merupakan barang yang memang harus dikembalikan sebagaimana putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.
    Sementara itu, barang bukti (BB) lain yang disita oleh jaksa dalam proses hukum kasus impor gula masih digunakan untuk terdakwa lain dalam perkara tersebut.
    “Untuk BB yang berdasarkan putusan dikembalikan kepada Tom Lembong sudah dikembalikan, dan yang berdasarkan putusan pengadilan dipergunakan untuk perkara lain ya digunakan untuk perkara lain,” kata Sutikno.
    Tom Lembong sebelumnya divonis 4,5 tahun penjara dalam kasus dugaan korupsi impor gula.
    Namun, ia mendapatkan abolisi dari Presiden Prabowo Subianto.
    Abolisi adalah hak yang dimiliki kepala negara untuk menghapuskan tuntutan pidana terhadap seseorang atau sekelompok orang, serta menghentikan proses hukum yang sedang berjalan.
    Dengan abolisi tersebut, seluruh proses hukum terhadap Tom Lembong dihentikan.
    Tom pun telah bebas dari Rumah Tahanan Cipinang pada Jumat (1/8/2025) malam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Trump dan China Sepakat Tunda Tarif Dagang 90 Hari Lagi

    Trump dan China Sepakat Tunda Tarif Dagang 90 Hari Lagi

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (11/08) mengumumkan bahwa jeda tarif perdagangan dengan Cina diperpanjang 90 hari lagi. Di sisi lain, pihak Beijing juga mengumumkan mengumumkan langkah serupa.

    “Saya baru saja menandatangani Perintah Eksekutif yang akan memperpanjang penangguhan tarif terhadap Cina selama 90 hari lagi. Semua elemen lain dari perjanjian akan tetap sama,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya, beberapa jam sebelum masa jeda awal berakhir.

    Cina juga mengumumkan akan menangguhkan tarif tambahan terhadap barang-barang AS selama 90 hari lagi, seperti dikutip kantor berita Reuters dari Kementerian Perdagangan Cina pada Selasa (12/08).

    Artinya, Perintah Eksekutif terbaru ini akan berlaku sampai lewat tengah malam 10 November mendatang. Keputusan ini akan memberi waktu tambahan bagi kedua negara untuk mencapai kesepakatan baru soal tarif dagang.

    Apa isi Perintah Eksekutif Trump?

    Dalam perintahnya, Trump mengatakan bahwa Cina terus “mengambil langkah signifikan” untuk menyelesaikan kekhawatiran AS terkait perdagangan dan keamanan, sekaligus membahas negosiasi yang masih berlangsung antara kedua negara.

    Namun, perintah itu juga menegaskan bahwa masih ada “defisit perdagangan barang AS yang besar dan terus terjadi setiap tahun,” yang dianggap sebagai “ancaman luar biasa bagi keamanan nasional dan ekonomi Amerika Serikat.”

    Dalam perintah itu juga menyebutkan bahwa Washington dan Beijing masih berdiskusi “untuk mengatasi ketidakseimbangan hubungan dagang,” dan bahwa Cina terus “mengambil langkah yang signifikan untuk memperbaiki” keluhan AS.

    Respons Cina soal kesepakatan perpanjangan jeda tarif

    Menurut kantor berita resmi Cina, Xinhua, negara itu akan tetap mempertahankan tarif sebesar 10%.

    Beijing juga akan “mengambil atau mempertahankan langkah-langkah yang perlu untuk menangguhkan atau menghapus kebijakan balasan non-tarif terhadap AS, sesuai kesepakatan dalam deklarasi bersama di Jenewa.”

    Pada Mei lalu, AS dan Cina sepakat menurunkan tarif tinggi yang saling diberlakukan, yang mencapai 145% untuk barang dari Cina dan 125% untuk barang dari AS. Kesepakatan itu disebut telah mencegah terjadinya bencana besar bagi ekonomi.

    Dalam kesepakatan pada Mei tersebut, tarif barang dari Cina diturunkan menjadi 30%, sementara tarif barang dari AS menjadi 10%.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Tezar Aditya
    Editor: Rahka Susanto


    (ita/ita)

  • Dipaksa Trump Mundur, CEO Intel Menghadap Bawa Cerita Menakjubkan

    Dipaksa Trump Mundur, CEO Intel Menghadap Bawa Cerita Menakjubkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump mengatakan sudah bertemu dengan CEO Intel Lip-Bu Tan pada Senin (11/8) waktu setempat. Kunjungan Tan dilakukan beberapa hari setelah Trump mendesaknya untuk mundur dari tampuk kepemimpinan di Intel.

    Trump sebelumnya mengatakan Tan memiliki konflik kepentingan yang tinggi karena hubungan dekatnya dengan perusahaan-perusahaan China. Reuters sebelumnya melaporkan Tan berinvestasi pada banyak perusahaan dan manufaktur chip di negara kekuasaan Xi Jinping.

    Saham Intel langsung naik 3% gara-gara pertemuan langsung Trump dengan Tan, dikutip dari Reuters, Selasa (12/8/2025).

    Trump mengatakan dirinya bertemu dengan Tan bersama dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent. Anggota kabinetnya dan Tan akan menyampaikan saran kepadanya minggu depan, kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social.

    “Kesuksesan dan kebangkitannya adalah sebuah kisah yang menakjubkan,” kata Trump tentang Tan.

    Sebagai informasi, hukum AS tidak melarang warga negaranya untuk memiliki saham di perusahaan China, kecuali perusahaan tersebut telah ditambahkan ke Daftar Perusahaan Kompleks Industri-Militer China dari Kementerian Keuangan AS, yang secara tegas melarang investasi semacam itu.

    Tan ditugaskan untuk memperbaiki kesalahan langkah selama bertahun-tahun yang membuat Intel kesulitan menembus industri chip AI yang sedang berkembang pesat dan didominasi oleh Nvidia.

    Dalam kurun waktu sekitar enam bulan sebagai CEO Intel, Tan melakukan perubahan strategis besar yang mencakup divestasi aset, PHK karyawan, dan pengalihan sumber daya.

    Tuntutan pengunduran diri Tan dari Trump hanya akan mengalihkan perhatiannya dari tugas tersebut, ungkap investor dan mantan karyawan senior kepada Reuters.

    Tan kini berupaya meyakinkan Trump bahwa ia tetap orang yang tepat untuk menghidupkan kembali produsen chip AS yang tersohor itu.

    Tan bertemu dengan Trump untuk berdiskusi secara terbuka dan konstruktif mengenai komitmen perusahaan dalam memperkuat kepemimpinan teknologi dan manufaktur AS, ungkap Intel dalam sebuah pernyataan.

    Perusahaan tersebut menyatakan akan bekerja sama erat dengan pemerintah untuk memulihkan perusahaan AS yang kini sedang berdarah-darah.

    Intervensi Trump menandai preseden langka seorang presiden AS yang secara terbuka menyerukan pemecatan CEO dan menimbulkan pertanyaan tentang kendalinya atas urusan perusahaan.

    Hal ini juga terlihat dalam perjanjian yang mewajibkan Nvidia dan AMD untuk memberikan 15% pendapatan dari penjualan di China kepada pemerintah AS.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sederet Kerja Sama RI-Peru: Blueberry, Matcha, hingga Berantas Narkoba
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 Agustus 2025

    Sederet Kerja Sama RI-Peru: Blueberry, Matcha, hingga Berantas Narkoba Nasional 12 Agustus 2025

    Sederet Kerja Sama RI-Peru: Blueberry, Matcha, hingga Berantas Narkoba
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sederet kerja sama terjalin antara Indonesia dan Peru memasuki 50 tahun hubungan diplomatik yang jatuh pada Selasa (12/8/2025) hari ini.
    Kerja sama itu terjalin usai kedua pemimpin negara saling mengunjungi satu sama lain. Presiden Prabowo Subianto diketahui berkunjung ke Lima, Peru pada November 2024.
    Kunjungan balasan kemudian dilakukan Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra ke Jakarta pada Senin (11/8/2025) kemarin.
    Kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan Peru meliputi perjanjian dagang hingga kerja sama pertahanan. Kedua negara pun melihat peluang potensi peningkatan kerja sama strategis di masa yang akan datang.
    Berikut adalah deretan kerja sama Indonesia dan Peru:
    Salah satu kerja sama yang berhasil diteken adalah Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IP-CEPA.
    Perjanjian itu ditandatangani dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dengan Presiden Dina, kemarin. Dua pemimpin negara itu menyaksikan penekenan secara langsung.
    Dokumen juga ditunjukkan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dalam pernyataan bersama (
    joint statement
    ). Dengan demikian, kedua negara kini resmi memiliki Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif.
    “Saya menyambut dengan sangat hangat penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Peru CEPA Comprehensive Economy Partnership Agreement,” kata Prabowo dalam pernyataan bersama Presiden Dina usai pertemuan bilateral kemarin.
    Prabowo menyatakan, perjanjian dagang ini akan memperluas akses pasar serta meningkatkan aktivitas perdagangan kedua negara.
    Perjanjian pun bisa diselesaikan dalam 14 bulan, lebih cepat dari biasanya yang memakan waktu selama bertahun-tahun. Adapun ratifikasinya masih membutuhkan waktu.
    “Biasanya perundingan ini memakan waktu bertahun-tahun, kita Peru dan Indonesia berhasil dalam 14 bulan kita selesaikan perjanjian ini. Di semua sektor kita akan kerja sama untuk meningkatkan perdagangan di antara kedua negara kita,” ucap Prabowo.
    Sementara itu Presiden Dina menyampaikan, hubungan ekonomi perdagangan antara kedua negara akan semakin kuat.
    Ia pun mengaku senang lantaran komoditas buah unggulan yang dimiliki Peru seperti blueberry bisa masuk ke pasar Indonesia berkat perjanjian ini.
    “Kini saya dengan senang hati blueberry asal Peru akan masuk pasar Indonesia,” jelasnya.
    Tak hanya blueberry, Peru juga ingin komoditas pertanian lainnya masuk Indonesia, antara laindelima hingga matcha.
    “Peru telah menjadi salah satu pengekspor utama buah segar dan superfood di dunia seperti kinoa, matcha, chia, dan blueberry. Berkat kekayaan biodiversitas dan kondisi geografis dapat mendukung konsumen Indonesia dalam mendapati anggur dan kinoa asal Peru,” tutur Dina.
     
    Kedua negara juga sepakat bekerja sama untuk memberantas narkotika dan perdagangan ilegal.
    Menurut Prabowo, masalah narkotika sangat membahayakan masyarakat.
    “Kita sepakat kerja sama dalam pemberantasan narkotika perdagangan ilegal, ini yang sangat membahayakan kedua negara kita,” bebernya.
    Tak cuma itu, kerja sama juga disepakati di bidang pangan, bidang pertambangan, bidang transisi energi, bidang perikanan, dan pertahanan.
    Prabowo juga menyatakan minatnya untuk bekerja sama dengan Peru di bidang perikanan.
    Pasalnya, perusahaan Peru memiliki pengalaman dalam mengembangkan sektor tersebut. Peru merupakan salah satu negara dengan industri perikanan yang maju.
    “Yang menarik, pengalaman Peru dan perusahaan Peru yang sangat maju di bidang perikanan. Ini saya kira potensi yang sangat besar untuk kita bekerja sama,” tuturnya.
    Prabowo lantas menyatakan akan bertemu dengan para pengusaha Peru dalam waktu dekat untuk membahas hal ini.
    “Dalam beberapa saat yang akan datang, saya akan berjumpa dengan beberapa perusahaan dari Peru,” ungkap Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemendag Ungkap Sederet Manfaat bagi RI Usai Prabowo Teken IP-CEPA

    Kemendag Ungkap Sederet Manfaat bagi RI Usai Prabowo Teken IP-CEPA

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto resmi meneken Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia—Peru (Indonesia—Peru CEPA/IP—CEPA) pada Senin (11/8/2025). Berikut sederet manfaat perjanjian IP—CEPA untuk Indonesia.

    Untuk diketahui, perjanjian IP—CEPA berhasil rampung dalam waktu 14 bulan. Prosesnya lebih cepat dari perundingan perjanjian dagang umumnya yang membutuhkan waktu bertahun-tahun.

    Perjanjian IP—CEPA akan memperluas akses pasar dan meningkatkan perdagangan Indonesia dan Peru. Kedua negara sepakat akan bekerja sama di sektor pangan, pertambangan, transisi energi, perikanan, dan pertahanan.

    Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menyatakan IP—CEPA harus dapat dioptimalkan sebagai landasan dalam kemajuan hubungan dan kinerja perdagangan Indonesia—Peru, termasuk menjadi peluang memperkuat hubungan pelaku usaha.

    “Setelah penandatanganan IP—CEPA, pemerintah Indonesia dan Peru akan segera melaksanakan proses ratifikasi agar IP—CEPA dapat diberlakukan,” ujar Roro dalam keterangan tertulis, dikutip pada Selasa (12/8/2025).

    Roro menjelaskan bahwa IP—CEPA akan fokus pada akses pasar untuk perdagangan barang, fasilitas bea cukai dan perdagangan, dan solusi untuk mengatasi hambatan perdagangan secara keseluruhan.

    Melalui perjanjian ini, ungkap Roro, Indonesia menghapuskan tarif sekitar 85% pos tarif untuk lebih dari 9.700 produk Peru. Sementara itu, Peru menghapus sekitar 87% pos tarif untuk lebih dari 6.900 produk Indonesia.

    “Bagi Indonesia, IP—CEPA merupakan perjanijan perdagangan kedua dengan negara di wilayah Amerika. Hal ini menunjukkan bahwa Peru adalah negara yang penting dalam hubungan Indonesia dengan negara di regional Amerika,” jelasnya.

    Jika menengok pada kinerja 2024, total perdagangan Indonesia—Peru pada tercatat sebesar US$480,7 juta. Meski angkanya cukup kecil, perdagangan Indonesia dengan Peru menunjukkan pertumbuhan rata-rata sebesar 15,08% per tahun selama 2020–2024.

    Kemendag mengungkap, nilai ekspor Indonesia pada 2024 bernilai mencapai US$$331,2 juta dan nilai impor sebesar US$149,6 juta.

    Adapun, sederet produk ekspor unggulan Indonesia ke Peru di antaranya motor mobil dan motor kendaraan lainnya, alas kaki, minyak sawit dan turunannya, dan lemari pendingin.

    Pada periode 2020–2024, Kemendag mencatat ekspor tumbuh rata-rata 15,4% per tahun. Sementara itu, produk impor Indonesia dari Peru adalah biji cokelat, briket batu bara, bahan bakar padat, pupuk, anggur, dan seng mentah. Di sisi lain, pertumbuhan impor tumbuh rata-rata 13,5% per tahun.

    Lebih lanjut, Roro menyampaikan Kemendag akan melakukan perundingan terkait investasi dan jasa setelah IP—CEPA diimplementasikan selama 2 tahun untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Peru. Hal ini mengingat perjanjian ini bersifat inkremental.

    Menurut Roro, untuk memperkuat hubungan dagang di sektor perdagangan barang, maka perlu diterapkan beberapa strategi.

    Perinciannya, dengan meningkatkan volume perdagangan barang, mulai dari memfasilitasi transfer teknologi perdagangan barang sebagaimana disepakati dalam perjanjian dan membangun kerangka kerja yang dapat memperkuat perekonomian. Selain itu, juga perlu mendorong aspek berkelanjutan dan memupuk solidaritas dalam mengatasi tantangan global.