Kementrian Lembaga: Kemendag

  • Rapat Dengan ST Burhanuddin, Hinca Panjaitan: Kami Mendengarkan Percakapan Publik, Penangkapan Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik

    Rapat Dengan ST Burhanuddin, Hinca Panjaitan: Kami Mendengarkan Percakapan Publik, Penangkapan Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Komisi III DPR RI melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11) ini. Salah satu yang mengemuka dalam rapat tersebut terkait kasus Tom Lembong.

    Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Panjaitan mengaku mendengar percakapan publik setelah heboh penangkapan Tomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong dalam kasus dugaan korupsi impor gula.

    Hasilnya, Hinca mendengar publik menduga-duga ada upaya kotor dari langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap Tom Lembong.

    “Kami merasakan dan mendengarkan percakapan di publik, penanganan penangkapan kasus Tom Lembong itu sarat dengan dugaan balas dendam politik,” kata Hinca, Rabu.

    Dia mengatakan dugaan publik terhadap motif di balik pengusutan kasus dugaan impor gula perlu dijawab oleh ST Burhanuddin agar isu tidak makin liar di masyarakat.

    “Itu yang kami dengarkan, itu yang kami rekam, karena itu kami sampaikan. Harus dijelaskan ini ke publik lewat Komisi III, ini supaya betul-betul kita dapatkan,” katanya.
    Diketahui, Kejagung memang menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor gula.

    Selain Tom Lembong, Kejagung juga menetapkan Charles Sitorus selaku mantan Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI) dalam kasus dugaan impor gula.

    Kejagung dalam kasus ini juga memeriksa dua orang saksi yang berstatus mantan anak buah Tom Lembong menjabat Menteri Perdagangan (Mendag). (fajar)

  • Wamendag Dyah Roro tekankan pentingnya keragaman pangan lokal

    Wamendag Dyah Roro tekankan pentingnya keragaman pangan lokal

    pameran tersebut harus dimanfaatkan secara optimal untuk saling belajar dan mencari cara untuk mendukung inisiatif pangan lokal yang ramah lingkunganJakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menekankan perlunya edukasi keragaman pangan lokal dan pilihan makanan yang lebih sehat.

    Dalam pembukaan gelaran Salon International de L’alimentation (SIAL) Interfood ke-25, di Jakarta, Rabu, Roro mengatakan para pemangku kepentingan diharapkan dapat saling belajar dan mencari cara untuk mendukung inisiatif pangan lokal dan ramah lingkungan.

    “Oleh sebab itu, pameran tersebut harus dimanfaatkan secara optimal untuk saling belajar dan mencari cara untuk mendukung inisiatif pangan lokal yang ramah lingkungan,” ujar Roro melalui keterangan di Jakarta, Rabu.

    Roro menjelaskan saat ini terdapat berbagai isu yang mendesak bagi industri pangan, seperti keamanan pangan, keberlanjutan dan pola makan sehat.

    Isu-isu tersebut harus segera diatasi, terutama seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih pangan yang lezat dan ramah lingkungan.

    Tidak hanya itu, Roro menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mendukung perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sekaligus mendorong ekspor produk, termasuk produk makanan dan minuman.

    Baca juga: Wamendag: Perundingan ICA CEPA diharapkan hasilkan kesepakatan

    Baca juga: Kemendag: Pemberdayaan SDM dan kesiapan produk kunci perluasan pasar

    Bagi Wamendag, kolaborasi dapat meningkatkan daya saing, memfasilitasi internasionalisasi UMKM, dan meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk.

    UMKM dapat menjadi katalis penting bagi penciptaan lapangan kerja dan upaya untuk meningkatkan ekspor nasional. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta penting untuk meningkatkan daya saing, memfasilitasi internasionalisasi UMKM dan meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk makanan dan minuman Indonesia.

    Roro mengatakan Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus melaksanakan inisiatif UMKM menembus pasar internasional. Hal ini untuk memfasilitasi perluasan pasar ekspor yang terdiri dari tiga program utama.

    Inisiatif ini menekankan pada perlindungan pasar domestik yang meliputi pemanfaatan pasar, penyelesaian sengketa perdagangan dan pengawasan perdagangan yang berkelanjutan.

    “Kedua, perluasan pasar ekspor dengan meningkatkan diplomasi perdagangan internasional. Terakhir, upaya untuk mendorong peningkatan daya adaptasi dan inovasi UMKM yang dikenal dengan UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor,” katanya.

    Baca juga: Wamendag Roro: Pendampingan terhadap UMKM bantu peningkatan ekspor

    Baca juga: Wamendag Roro Esti mendukung desainer lokal go internasional

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Aprindo sebut sudah jalankan dua dari tiga program prioritas Kemendag

    Aprindo sebut sudah jalankan dua dari tiga program prioritas Kemendag

    Aprindo sudah masuk di gelanggang yang diharapkan oleh pemerintah saat ini, hanya memang perlu perbaikanJakarta (ANTARA) – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebutkan telah melaksanakan dua dari tiga program prioritas utama Kementerian Perdagangan (Kemendag), yakni pengamanan pasar dalam negeri dan meningkatkan ekspor.

    Ketua Umum Aprindo Roy Mandey mengatakan bahwa pihaknya ikut serta dalam pengamanan pasar dalam negeri, terutama dalam hal ketersediaan produk dan kestabilan harga.

    Kemudian dari sisi peningkatan ekspor, Aprindo juga sudah menjalin hubungan atau kerja sama dengan beberapa partner di luar negeri, seperti dengan Korea, Rusia, Dubai dan China.

    “Kita sampaikan bahwa paling tidak dua poin yang menjadi misi daripada pemerintah, Aprindo saat ini sudah dan sedang laksanakan,” ujar Roy saat pembukaan Hari Ritel Nasional di Kemayoran, Jakarta, Rabu.

    Terkait dengan upaya meningkatkan jumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang juga dicanangkan oleh Kemendag, Aprindo sudah mendapatkan agregator yang akan memasarkan produk-produk dalam negeri, kata Roy.

    Menurut Roy, kehadiran agregator ini bertugas untuk menjadi jembatan bagi UMKM yang ingin memperluas pasarnya keluar negeri.

    Sektor ritel telah menunjukkan pertumbuhan yang membaik di tahun 2024. Selain itu, ritel nasional juga memberikan kontribusi yang sangat aktif, khususnya pada sektor konsumsi rumah tangga.

    Berdasarkan data Aprindo, konsumsi rumah tangga memiliki kontribusi sebesar 51-52 persen dari produk domestik bruto (PDB). Dari kontribusi tersebut, hampir sekitar 46 persennya terjadi di ritel modern.

    Roy menyebut, ritel modern memiliki peran yang sangat besar dalam membangun perekonomian nasional. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama antara pemerintah dan pengusaha ritel untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    “Aprindo sudah masuk di gelanggang yang diharapkan oleh pemerintah saat ini, hanya memang perlu perbaikan, perlu kesepakatan, perlu kerja sama dan sama-sama bekerja untuk kita sukseskan go export dan tentunya sesuai harapan pemerintah untuk ritel tetap menjadi penjaga inflasi dan kestabilan harga,” kata Roy.

    Diketahui, Kementerian Perdagangan memiliki tiga prioritas utama dalam pemerintah Presiden Prabowo Subianto yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar atau peningkatan ekspor dan mendorong pelaku UMKM bisa ekspor.

    Baca juga: Bapanas: Sektor ritel memegang peranan penting dalam penyediaan pangan
    Baca juga: Mendag proyeksikan pertumbuhan ritel capai 5 persen tahun depan
    Baca juga: Mendag: Kemitraan ritel modern dan toko kelontong bisa bangkitkan UMKM

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Resmi Dibuka, Pameran SIAL Interfood Diharap Perkuat Daya Saing Produk RI

    Resmi Dibuka, Pameran SIAL Interfood Diharap Perkuat Daya Saing Produk RI

    Jakarta

    Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) memproyeksikan pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) nasional mencapai 5% pada 2024. Capaian ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional kuartal III yang tercatat sebesar 4,95%.

    Hal ini menegaskan peran strategis sektor makanan dan minuman sebagai pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Sejalan dengan tren positif ini, SIAL Interfood 2024 resmi dibuka hari ini di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta.

    Sebagai pameran ke-25 yang dikenal sebagai ‘The Global Food Marketplace’ atau Salon International de l’Alimentation (SIAL), pameran ini telah berkembang menjadi salah satu pameran terbesar di Asia Tenggara, menarik perhatian luas dari berbagai kalangan dalam industri makanan dan minuman.

    Pameran yang berlangsung dari 13-16 November 2024 ini menampilkan lebih dari 1.200 peserta dari 25 negara dengan 150 pelaku UMKM dan diharapkan mampu menarik hingga 90.000 pengunjung selama empat hari penyelenggaraannya. Pameran ini digelar bersamaan dengan Seafood Show Asia Expo 2024 dan All Indonesia CoolTech Expo 2024.

    Dalam sambutannya di pembukaan SIAL Interfood 2024, Chief Executive Officer (CEO) Krista Exhibitions, Daud D. Salim bangga bisa menghadirkan SIAL Interfood di Indonesia untuk yang ke-25 kalinya. Pameran ini bukan sekadar ajang untuk memamerkan inovasi dan tren terkini di industri makanan dan minuman, tetapi juga sebuah platform strategis yang memainkan peran penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

    “Pameran ini memberikan peluang bagi para pelaku industri dari berbagai skala, mulai dari perusahaan lokal hingga multinasional, untuk memperkuat daya saing produk Indonesia di kancah global. Selain mempertemukan produsen, distributor, dan konsumen, SIAL Interfood juga mendorong terbentuknya jaringan bisnis yang solid dan kolaborasi yang lebih erat antar pelaku usaha. Kami percaya, sinergi antara berbagai pihak di industri ini akan berkontribusi besar dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan kebutuhan pasar yang terus berkembang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (13/11/2024).

    Dengan demikian, SIAL Interfood 2024 diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia, mengukuhkan posisinya sebagai pameran yang tidak hanya bergengsi tetapi juga relevan dalam merespons perkembangan dan kebutuhan global. Beragam program istimewa akan dihadirkan di SIAL Interfood 2024, termasuk kompetisi Roasting dari SIROC yang menggugah semangat para penggemar kopi serta Workshop Gelato eksklusif yang dipandu oleh Espresso Italia.

    Salah satu daya tarik utama adalah Business Matching yang merupakan program unggulan yang dirancang untuk memfasilitasi pertemuan antara produsen, distributor, dan pembeli internasional. Program ini memberikan kesempatan bagi para pelaku industri untuk terlibat dalam diskusi mendalam, menjalin koneksi strategis, dan menegosiasikan kerja sama bisnis baru.

    Dengan menghadirkan peserta dari local maupun internasional, acara ini menjadi platform efektif untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkenalkan produk lokal ke kancah global. Pengunjung juga dapat menikmati Indonesia Coffee Art Battle, perayaan ekosistem kopi yang melibatkan petani hingga pengusaha dengan menampilkan keahlian para barista terbaik. Seminar ICAB bertema ‘Mixology dan Manual Brew Open Service’ menambah keberagaman program, sementara kompetisi masak La Cuisine dengan hampir 1.000 peserta dari berbagai negara menampilkan inovasi kuliner oleh chef profesional internasional.

    Tak ketinggalan, berbagai talkshow yang informatif juga turut memperkaya acara, seperti Talkshow dari Asosiasi Teh Indonesia (ATI) dengan tema Tea for All Generations dan diskusi dari ASTRULI berjudul Seize International Market Opportunities. Selain itu, Forum Group Discussion (FGD) oleh ASTRULI akan mengulas Policy Support and Facilitation of the Down-Streaming of Indonesian Seaweed. Sebuah konferensi penting oleh APRINDO bertopik Ketahanan Pangan di Indonesia melalui Pertumbuhan Ekonomi dan Ritel Modern juga dijadwalkan, disertai seminar dari ARPI yang mengangkat tema Modern Cold Chain Warehouse. Masih banyak program menarik lainnya yang siap memeriahkan pameran dan memberikan wawasan berharga bagi seluruh peserta.

    Kesuksesan SIAL Interfood 2024 tidak terlepas dari dukungan penuh Pemerintah Indonesia melalui berbagai Kementerian, dinas, dan asosiasi terkait yang terus berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri makanan dan minuman di tanah air. Beberapa kementerian yang berkontribusi adalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Dinas Perindustrian & Perdagangan Jawa Timur & Jakarta, Badan Pangan Nasional (BAPANAS) dan Badan Urusan Logistik (BULOG), China Chamber of Commerce of Import & Export of Foodstuffs, Native Produce & Animal By-Products (CFNA).

    Ada juga dukungan yang berasal dari asosiasi terkemuka, seperti Gabungan Produsen Makanan Minuman (GAPMMI), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Association of Culinary Professionals (ACP), Asosiasi Pengusaha Pengolahan Dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI), Dewan Teh Indonesia (DTI), Asosiasi Artisan Teh Indonesia (ARTI), Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI), Asosiasi Artisan Teh Indonesia (ARTI), Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI), Federasi Pengemasan Indonesia (IPF), Persatuan Perusahaan Jasa Boga Indonesia (PPJI), Ikatan Ahli Boga Indonesia (IKABOGA), Asosiasi Pengusaha Kafe & Restoran Indonesia (APKRINDO), Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ASTRULI), Dewan Kopi Indonesia (Dekopi).

    (akd/akd)

  • Anggota DPR Kompak Cecar Jaksa Agung Soal Muatan Politis Pada Kasus Tom Lembong

    Anggota DPR Kompak Cecar Jaksa Agung Soal Muatan Politis Pada Kasus Tom Lembong

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi III DPR kompak menilai penangkapan mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong pada kasus importasi gula sarat dengan nilai politis.

    Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai kasus Tom Lembong memunculkan persepsi negatif dan sarat akan balas dendam politik

    Menurutnya penetapan tersangka mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Tom Lembong yang tengah menjadi atensi masyarakat akibat kasus dugaan korupsi impor gula itu dilakukan secara terburu-buru.

    “Kami merasakan, mendengarkan percakapan di publik, penanganan penangkapan kasus Tom Lembong itu sarat dengan dugaan balas dendam politik, ujarnya dalam Rapat Kerja Kejaksaan Agung (Kejagung) dengan Komisi III di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2024).

    Oleh sebab itu, Hinca pun menekankan agar ST Burhanuddin selaku Kepala Jaksa Agung dapat memberikan informasi dengan jelas alasan penangkapan dari Tom Lembong secara rinci.

    “Itu yang kami ingin dengarkan, itu yang kami rekam, karena itu kami sampaikan. Harus dijelaskan ini ke publik lewat Komisi III ini supaya betul-betul kita dapatkan,” tandas Hinca.

    Sementara itu, Anggota Komisi III DPR Fraksi Nasdem Rudianto Lallo mempertanyakan penetapan tersangka Tom Lembong yang tengah menjadi atensi masyarakat akibat kasus dugaan korupsi impor gula.

    Menurutnya, penetapan kasus yang terjadi secara tiba-tiba sulit apabila dinilai sebagai bentuk penegakan hukum. Lantaran, ada peluang merupakan kasus pesanan.

    “Kasus Tom Lembong, tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba dinyatakan tersangka. Tentu memunculkan persepsi di publik. Apakah kasus ini murni penegakan hukum? Atau jangan-jangan kasus ini orderan, pesanan,” ujarnya dalam forum tersebut.

    Dia menekankan bahwa selama ini ekspektasi publik seakan dimainkan. Padahal, sejatinya penegak hukum itu harus menarget kasus kelas kakap, bukan kelas teri.

    Menurutnya, seringkali penegak hukum memiliki pendekatan yang represif sensasional, heboh, luar biasa. Namun, terkadang dalam proses penanganannya, banyak aktor terlibat. Bahkan, kadang kasus dipersempit dan jauh dari kata adil.

    Padahal, Rudianto menekankan bahwa menjadi koreksi bersama agar penegakan hukum itu harus fair dan berkeadilan.

    “Kami takutkan adalah muncul persepsi di publik bahwa penegakan hukum ini selalu tendensius. Hanya menarget orang-orang tertentu, menarget kasus-kasus lama. Nah itu kita tidak mau Pak. Saya percaya Pak Jaksa Agung pasti selalu meluruskan dan memurnikan penegakan hukum,” pungkas Rudianto.

    Di lain pihak, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Muhammad Rahul menilai kasus Tom Lembong bakal memberikan noda dan citra buruk terhadap penegakan hukum di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Menurutnya penetapan tersangka mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Tom Lembong akibat kasus dugaan korupsi impor gula itu bakal dianggap sebagai alat politik karena dilakukan secara terburu-buru.

    “Jangan sampai kasus ini menggiring opini yang negatif kepada publik dan beranggapan bahwa pemerintahan bapak presiden Prabowo Subianto menggunakan hukum sebagai alat politik,” ucapnya dalam forum itu.

    Dia menekankan kasus yang terkesan berjalan secara terburu-buru itu dalam artian proses hukum publik tidak dijelaskan dengan detail konstruksi hukum yang baik.

    “Pengusutan tindak pidana korupsi itu memungkinkan harus jelas pelaksanaan tugasnya, penegakan hukum harus selaras dengan cita-cita politik hukum pemerintahan. Indonesia memerlukan persatuan yang kuat dengan tetap menjunjung tinggi tegaknya hukum,” pungkas Rahul.

  • Menko Zulhas: Utamakan Produksi Dalam Negeri, Impor Susu Dibatasi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 November 2024

    Menko Zulhas: Utamakan Produksi Dalam Negeri, Impor Susu Dibatasi Regional 13 November 2024

    Menko Zulhas: Utamakan Produksi Dalam Negeri, Impor Susu Dibatasi
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, pemerintah akan membatasi
    impor susu
    imbas demonstrasi di Boyolali, Jawa Tengah dan Pasuruan, Jawa Timur.
    Zulhas memerintahkan ke Kementerian Perdagangan mengutamakan penyerapan produksi susu dalam negeri.
    “Saya perintah ke Kementerian Pedagangan, utamakan produksi dalam negeri, baru impor,” kata Zulhas saat di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Rabu (13/11/2024).
    Lebih lanjut, ia menjelaskan penyerapan industri dalam negeri harus terealisasi. Karena nantinya akan menekan impor susu ke Indonesia.
    “Kalau dalam negeri tidak diserap oleh industri, impornya akan kita kasih kuota. Wajib membeli dulu produk dalam negeri kita, baru impor,” jelasnya.

    Di sis lain, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menekankan, peningkatan kualitas susu dalam negeri juga harus diperbaiki dan diperhatikan.
    “Kualitas masih bisa diperbaiki, ya tentunnya diperbaiki. Kualitasnya buruk ya tidak baik,” tegasnya.
    Sebelumnya, para peternak sapi perah di Jawa Tengah hingga Jawa Timur ramai-ramai membuang susu hasil produksinya.
    Penyebabnya, susu sapi produksi lokal tak terserap usai ada pembatasan kuota di industri pengolahan
    Peternak sapi perah dan pengepul susu di Boyolali, Jawa Tengah misalnya menggelar aksi mandi susu dari susu yang tak terserap industri di Tugu Susu Tumpah, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu lalu (9/11/2024).
    Aksi ini merupakan bentuk protes atas pembatasan kuota di Industri Pengolahan Susu (IPS). Mereka kecewa serapan susu sapi lokal berkurang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komisi III DPR Cecar Jaksa Agung Burhanuddin Soal Kasus Korupsi Tom Lembong

    Komisi III DPR Cecar Jaksa Agung Burhanuddin Soal Kasus Korupsi Tom Lembong

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi III DPR mencecar Jaksa Agung ST Burhanuddin kasus korupsi impor gula yang melibatkan mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong.

    Dalam rapat kerja (raker) Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2024), Burhanuddin akan dicecar mulai dari pembahasan program 2024-2029 hingga kasus dugaan korupsi impor gula mantan Mendag Tom Lembong yang tengah menjadi atensi masyarakat.

    “Jadi yang pertama akan dibahas grand strategy atau garis besar dari Rencana Strategis Jaksa Agung pada periode 2024-2029. Dan yang kedua penanganan kasus aktual yang menarik perhatian publik,” kata Rano saat memimpin rapat.

    Rano menekankan bahwa Komisi III ingin mendapatkan kejelasan terkait dengan kasus Thomas Trikasih Lembong yang menjadi tersangka import gula baru-baru ini.

    Menurutnya, keterbukaan terhadap kasus ini memang amat penting. Mengingat, perkara yang sedang ditangani oleh Kejagung ini dinilai akan memperlihatkan kinerja dari Kejagung.

    Apalagi, kata Rano dugaan yang masih berkembang atas perkara penetapan tersangka Tom Lembong ini masih simpang siur isunya. Salah satunya, didorong dengan isu politik, karena bukti yang disertakan tak lengkap.

    “Nah ini harus dijelaskan ini momentum dari Kejagung untuk menjelaskannya. Karena ada memang ada pernyataan dari Kejagung saat itu bahwa memang aliran dana yang dianggap hasil dari tidak kejahatan itu belum ditemukan masuk ke Saudara Tom Lembong. Nah ini masih dianggap sumir,” ujarnya.

     Dia melanjutkan untuk agenda ketiga terkait mekanisme evaluasi pembinaan karier di Kejagung. Komisi III juga ingin mengetahui pengawasan terhadap anggota jaksa dibawah naungan ST Burhanuddin itu.

    “Yang ketiga kita ingin meminta kejelasan terkait mekanisme evaluasi lah dalam hal tata kelola pembinaan karier di Kejagung. Yang terakhir terhadap pengawasan angota internal,” imbuhnya.

    Selain itu, Komisi III juga ingin memperdalam mekanisme evaluasi dan rencana kerja terkait tata kelola pembinaan karir di Kejagung. Khususnya, terhadap pegawai yang berprestasi dan tidak berprestasi dengan meminta gambaran terkait karir mereka.

    Menurut Rano, mekanisme pengawasan internal terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Kejaksaan Agung menjadi penting agar masyarakat tahu terkait pengawasan internal di tubuh instansi itu.

    “Soalnya kan Jaksa Agung ini terkenal tidak pandang bulu siapa pun yang bersalah akan dikenakan hukuman,” pungkas Rano.

  • Wamenaker tegaskan siap memantau nasib pekerja Sritex

    Wamenaker tegaskan siap memantau nasib pekerja Sritex

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan mengungkapkan, Kemnaker senantiasa memantau dan menaruh atensi baik pekerja maupun buruh perusahaan di Indonesia sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto termasuk soal nasib pekerja PT Sri Rejeki Isman (Sritex).

     

    “Yang pasti kita akan tetap melakukan monitoring ya karena ini terkait kebutuhan kawan-kawan buruh yang harus benar-benar negara harus hadir. Jangan sampai kita abai. Ini kan di persoalan buruh ini kan persoalan kepentingan nasional juga. Karena narasinya Bapak Prabowo kita butuh pengusaha yang patriotik. Kita butuh buruh yang patriotik,” ujar Wamenaker Noel dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Rabu.

    Terkait PT Sritex yang tengah diputuskan kepailitan namun juga di sisi lain masih menjalankan operasional, Noel menyebut pihaknya akan mengunjungi perusahaan itu pada Jumat pekan ini.

     

    Ia juga menyebut akan menjalin koordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Sritex serta kurator untuk memperjuangkan puluhan ribu nasib buruh yang bergantung pada perusahaan tekstil itu.

     

    “Ini kepentingan kemanusiaan bangsa, ini kepentingan kemanusiaan. Artinya jangan main-main ya berhadapan dengan puluhan ribu nasib buruh yang bergantung,” tegasnya.

    Baca juga: Sritex tegaskan tidak ada PHK pada pekerja

    Baca juga: Dirut Sritex harap MA prioritaskan permohonan kasasi homologasi

    Adapun pagi ini, Wamenaker bersama Direktur Utama PT Sritex Iwan Kurniawan Lukminto melakukan konferensi pers terkait kabar PHK pekerja PT Sritex sebanyak 2.500 orang.

     

    Dalam kesempatan itu, Dirut Sritex menegaskan bahwa tidak ada PHK terhadap ribuan pekerja itu, melainkan diliburkan.

     

    “Sritex tidak melakukan PHK. Sritex tidak melakukan PHK dan dalam status kepailitan ini. Tetapi, Sritex telah meliburkan sekitar 2.500 karyawan kita,” ujar Iwan.

     

    Iwan menjelaskan karyawan yang diliburkan karena adanya persoalan mengenai pasokan bahan baku yang tersendat. Ia juga mengakui bahwa pekerja yang diliburkan tetap mendapatkan gaji.

     

     

    Jumlah itu disebut Iwan akan terus meningkat bila tidak ada keputusan dari kurator dan hakim pengawas untuk izin keberlanjutan usaha, pasalnya ketersediaan baku disebutnya hanya mampu bertahan untuk produksi selama tiga minggu ke depan.

    Diketahui bahwa Sritex dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang melalui putusan perkara dengan Nomor 2/Pdt.Sus Homologasi/2024/PN Niaga Smg oleh hakim ketua Moch. Ansor pada Senin (21/10).

    Baca juga: Pemerintah tak beri batas waktu bagi Sritex untuk izin ekspor-impor

    Pewarta: Sinta Ambarwati
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Budi Arie dorong hilirisasi produk susu untuk dukung program MBG

    Budi Arie dorong hilirisasi produk susu untuk dukung program MBG

    Kalau dikoperasikan dan koperasi bekerja sama dengan pihak lain, koperasi ini punya posisi tawar dan bisa mendapatkan keuntunganJakarta (ANTARA) – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendorong hilirisasi produksi susu melalui koperasi supaya bisa mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Apabila setiap peternak masing-masing memiliki lima ekor sapi, maka posisi tawarnya jauh lebih rendah di pasar dibandingkan seribu peternak yang bergabung dengan koperasi dengan memiliki total 10 ribu ekor sapi.

    “Kalau seribu peternak dengan 10 ribu ekor, kan posisi tawarnya juga jauh lebih baik. Kami dari Kementerian Koperasi (Kemenkop) juga sedang menggagas bagaimana menghilirisasi koperasi susu. Kalau bisa, seribu peternak dengan 10 ribu ekor kita hilirisasi, kita pasteurisasi, nanti kita invest mesin-mesinnya untuk sampai produk-produk UHT (ultra high temperature), supaya bisa mendukung program Makan Bergizi Gratis,” ujarnya dalam doorstop pasca kegiatan “CNN Indonesia Financial Forum 2024, Inklusi Keuangan: Pilar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia” di Jakarta, Selasa (12/11/2024).

    Jika perlu, lanjutnya, setiap koperasi bekerja sama dengan pihak lain agar para peternak dapat memperoleh nilai tambah dari proses hilirisasi produk susu.

    Para peternak selama ini disebut hanya menjual susu mentah saja karena untuk diolah menjadi susu bubuk membutuhkan pabrik, teknologi, dan investasi.

    “Kalau dikoperasikan dan koperasi bekerjasama dengan pihak lain, koperasi ini punya posisi tawar dan bisa mendapatkan keuntungan. Bayangkan, (anggota) koperasi di (luar negeri), setahun mereka satu orang bisa dapat 40 ribu dolar AS, SHU-nya (sisa hasil usaha), makanya makmur-makmur,” kata dia.

    Saat ini, 80 persen susu nasional di Indonesia itu impor dan 20 persen berasal dari produk lokal, dan sekitar 71 persen dari 20 persen atau 407 ribu ton merupakan hasil produksi 59 koperasi susu yang bergabung menjadi anggota Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI). Adapun total produksi susu nasional per tahun 2023 sebesar 571 ribu ton yang sisanya sebanyak 164 ribu ton atau 29 persen dihasilkan oleh peternakan modern.

    Mengingat Presiden Prabowo Subianto menginginkan swasembada pangan termasuk dari komoditas susu, Budi mendorong produk pangan yang strategis ini dikembangkan menjadi cukup memadai bagi masyarakat untuk membantu pengembangan sumber daya manusia nan unggul dan berkualitas.

    Dia menyampaikan bahwa konsumsi susu nasional Indonesia mencapai 4,4 juta per tahun atau hanya 15 liter per kapita per tahun jika dibagi 280 juta penduduk. Jumlah tersebut kalah dibandingkan Vietnam yang telah mencapai 70,5 liter per tahun.

    Dalam hal ini, Kementerian Pertanian disebut memiliki kewenangan untuk memperbaiki kualitas pangan sapi guna untuk meningkatkan produktivitas susu sapi yang hanya 8-12 liter per ekor per hari di Indonesia. Adapun Kemenkop bertugas untuk mengorganisir koperasi-koperasi susu di Tanah Air.

    Budi memberikan contoh koperasi susu Fonterra berbasis di Selandia Baru, Frisian Flag dari Belanda, dan koperasi dari Australia yang menjadi penghasil susu terbesar di dunia dengan rata-rata produktivitas 25 liter susu per ekor per hari.

    “Kalau pangannya baik, produksi susunya atau produktivitas susunya bisa lebih besar,” ucapnya.

    Pihaknya disebut juga terus melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk menyelaraskan kebijakan dalam rangka mendukung pengembangan produksi susu dalam negeri.

    “Kita terus melakukan koordinasi juga oleh Kementerian/Lembaga untuk melakukan kesatuan dalam kebijakan,” ungkap Budi Arie.

    Sebelumnya, Kemenkop meminta Kementerian Perdagangan untuk meninjau kembali soal pengenaan bea masuk 0 persen terhadap produk susu impor yang saat ini didominasi oleh Selandia Baru dan Australia.

    Di sisi lain, Indonesia dan Australia sudah memiliki perjanjian perdagangan bebas bilateral IA-CEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement) yang telah berlaku sejak 5 Juli 2020.

    Melalui perjanjian IA-CEPA, Australia telah menghilangkan seluruh tarif bea masuk (6.474 pos tarif) untuk produk-produk Indonesia, sehingga ekspor Indonesia ke Australia sepenuhnya bebas bea masuk.

    Sementara itu, Indonesia juga telah menghapuskan sebagian besar tarif bea masuknya (94,5 persen) atau setara dengan 10.229 pos tarif) untuk produk-produk Australia.

    Kondisi peternak dan koperasi susu menjadi sorotan belakangan ini setelah para peternak sapi perah dan pengepul susu di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengeluhkan pembatasan kuota penyerapan susu oleh industri pengolahan susu.

    Para pengepul susu dan peternak melakukan aksi protes di Kabupaten Boyolali pada Sabtu (9/11/2024) dengan aksi mandi susu menggunakan susu yang tak terserap industri pengolahan susu.

    Produksi susu oleh peternak sapi perah dan pengepul susu di Kabupaten Boyolali mencapai 140 ribu liter per hari. Belakangan ini, serapan Industri Pengolahan Susu hanya sekitar 110 ribu liter per hari. Terdapat sisa sebanyak 30 ribu liter per hari yang tak terserap pabrik.

    Salah satu koperasi yang terdampak adalah KUD Mojosongo, yang merupakan koperasi produksi susu terbesar di Kabupaten Boyolali.

    Baca juga: Budi Arie: Koperasi dapat jadi alat tuntaskan kemiskinan
    Baca juga: Peternak buang susu, Menkop minta koperasi mulai hilirisasi produk
    Baca juga: Kemenkop koordinasi dengan Kemendag evaluasi regulasi impor susu

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kejagung Periksa Tiga Saksi Terkait Kasus Impor Gula Tom Lembong
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 November 2024

    Kejagung Periksa Tiga Saksi Terkait Kasus Impor Gula Tom Lembong Nasional 13 November 2024

    Kejagung Periksa Tiga Saksi Terkait Kasus Impor Gula Tom Lembong
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kejaksaan Agung RI memeriksa tiga saksi terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam kegiatan impor gula di Kementerian Perdagangan periode 2015-2016 yang menyeret eks Mendag Thomas Trikasih Lembong.
    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar mengatakan, pemeriksaan ini dilakukan oleh Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) pada Selasa (12/11/2024).
    Ketiga saksi yang diperiksa yakni MY, APD, dan NE.
    “MY adalah Mantan Kasubdit 2 Importasi Produk Pertanian Kehutanan dan Peram di Kementerian Perdagangan periode 2014-2016,” kata Harli dalam keterangan resmi.
    “Sementara itu, APD merupakan Kepala Divisi Akuntansi dan Perpajakan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI), dan NE adalah Fungsional Bappepti serta Mantan Plt. Direktur Impor Kementerian Perdagangan pada tahun 2015,” tambah dia.
    Adapun ketiga saksi ini diperiksa terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam kegiatan impor gula di Kementerian Perdagangan 2015-2016, atas nama Tersangka Thomas Trikasih Lembong.
    “Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam kasus tersebut,” tegas Harli.
    Sebelum ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor gula, Kejagung telah memeriksa Tom Lembong sebanyak tiga kali sejak 2023.
    Setelah pemeriksaan terakhir, penyidik melakukan ekspos perkara dan memutuskan untuk menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka bersama CS.
    Atas perbuatannya, Tom Lembong disangka melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Saat ini, Tom Lembong ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.