Kementrian Lembaga: Kemendag

  • Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI

    Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI

    Tangerang (ANTARA) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei menyebut waralaba kopi Indonesia mencatatkan potensi transaksi sebesar 600 ribu dolar AS atau sekitar Rp9,6 miliar dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 di ICE BSD, Tangerang, Banten.

    KDEI Taipei memfasilitasi penjajakan bisnis antara pelaku waralaba Indonesia dan mitra bisnis dari Taiwan. Nilai transaksi tersebut merupakan hasil penjajakan awal yang dituangkan dalam Letter of Intent (LoI).

    “Kami kerap menerima permintaan penjajakan dari pelaku usaha Taiwan yang mencari waralaba kopi Indonesia. Mereka ingin membuka cabang toko kopi waralaba dari Indonesia di Taiwan. Permintaan itu akhirnya terealisasi yang mempertemukan langsung pelaku usaha kopi Indonesia dengan pebisnis Taiwan,” ujar Kepala KDEI Taipei Arif Sulistiyo dalam keterangannya di Tangerang, Jumat.

    Menurut Arif, Taiwan memiliki potensi besar bagi pengembangan bisnis waralaba makanan dan minuman Indonesia. Selain karena faktor demografis dan daya beli masyarakatnya, keberadaan ribuan pekerja migran Indonesia di Taiwan menjadi pasar awal yang menjanjikan bagi ekspansi merek kuliner Nusantara.

    Selain waralaba kopi, KDEI Taipei juga memperkenalkan para mitra pembeli kepada sejumlah merek makanan dan minuman Indonesia lainnya yang berpotensi masuk ke pasar Taiwan, seperti produk seperti mi, martabak, dan krep.

    Arif menilai, produk-produk ini memiliki cita rasa khas yang dapat diterima masyarakat Taiwan.

    “KDEI Taipei berkomitmen melanjutkan fasilitasi penjajakan kerja sama lanjutan antara pelaku usaha Indonesia dan mitra Taiwan. KDEI Taipei juga berkomitmen memperluas promosi waralaba Indonesia di berbagai kota di Taiwan,” terang Arif.

    Kinerja perdagangan antara Indonesia dan Taiwan juga menunjukkan tren positif. Ekspor kopi, teh, mete, dan rempah-rempah Indonesia ke Taiwan pada periode Januari-Agustus 2025 tercatat meningkat sebesar 6,5 juta dolar AS atau 31,17 persen dibandingkan periode sebelumnya.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Video: China Tuding AS Ciptakan Kepanikan Atas Ekspor Tanah Jarang

    Video: China Tuding AS Ciptakan Kepanikan Atas Ekspor Tanah Jarang

    Jakarta, CNBC Indonesia- China menuduh Amerika Serikat menciptakan kepanikan terkait pengendalian ekspor mineral tanah jarang. Namun Beijing menegaskan masih terbuka untuk dialog dagang untuk meredakan ketegangan. Juru bicara Kementerian Perdagangan He Yongqian menilai Washington melebih-lebihkan kebijakan China dan menciptakan kesalahpahaman.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Jumat, 17/10/2025) berikut ini.

  • Temui Buyer India, Mendag Ajak Pelaku Usaha Perkuat Kemitraan

    Temui Buyer India, Mendag Ajak Pelaku Usaha Perkuat Kemitraan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso mengajak perusahaan dan investor India untuk menjajaki berbagai peluang kemitraan dengan pelaku usaha Indonesia dalam upaya memperluas hubungan bilateral di sektor industri. Hal ini diharapkan dapat mendorong penguatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan India.

    “Saya mendorong perusahaan dan investor India untuk menjajaki kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Indonesia, khususnya di bidang manufaktur, pengolahan makanan, dan industri hijau,” ujar Mendag Budi Santoso dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (17/10/2025).

    Budi bilang, pertemuan ini menjadi momentum penting penguatan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan India sebagai dua mitra strategis di kawasan Indo-Pasifik.

    “India merupakan mitra strategis yang berpotensi besar untuk memperdalam kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Kami berharap, pertemuan ini dapat membuka peluang baru bagi peningkatan perdagangan, investasi, dan kolaborasi industri antara kedua negara,” ujar pria yang akrab disapa Busan.

    Beberapa asosiasi pengusaha seperti Southern Gujarat Chamber of Commerce and Industry (SGCII), MSME Business Forum India, Goldfinch India Business Association, Halal India, dan Bangalore Furnitures Associations hadir dalam pertemuan tersebut. Juga sejumlah perusahaan besar India seperti Godrej, Ashok Leyland dan industri besar lain yang bergerak di sektor komoditas pertanian, furnitur, dan industri kreatif.

    Turut hadir Wakil Duta Besar RI New Delhi Yudho Sasongko, Konsulat Jenderal RI Mumbai Edy Wardoyo, Atase Perdagangan di New Delhi Mohamad Iqbal Djamil, dan Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Chennai Nugroho Priyo Pratomo.

    Dalam pertemuan tersebut, delegasi buyer India menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 yang dinilai berjalan sukses dan memberikan banyak peluang kemitraan.

    Mereka menyatakan minatnya untuk menjalin kerja sama investasidengan pelaku industri dalam negeri, khususnya dalam memperluas akses pasar produk manufaktur. Sejumlah sektor yang menjadi perhatian antara lain industri pengharum ruangan serta produk berbahan kertas.

    Asal tahu saja, India tercatat sebagai tujuan ekspor ke-4 terbesar dan sumber impor ke-10 terbesar bagi Indonesia. Periode Januari-Agustus 2025, total perdagangan Indonesia dan India tercatat sebesar US$ 15,76 miliar dengan ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 12,59 miliar dan impornya US$ 3,17 miliar sehingga Indonesia menikmati surplus sebesar US$ 9,42 miliar.

    Sementara itu, pada 2024, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 26,07 miliar dengan ekspor Indonesia sebesar US$ 20,38 miliar dengan impor sebesar US$ 5,68 miliar sehingga Indonesia surplus sebesar US$ 14,70 miliar.

    Produk utama ekspor Indonesia ke India meliputi batu bara, minyak kelapa sawit dan turunannya, baja nirkarat, konsentrat tembaga, serta perhiasan. Sementara impor utama Indonesia dari India adalah minyak olahan, kacang tanah, suku cadang kendaraan, dan produk otomotif.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ulang Tahun ke-74, Mensesneg Doakan Prabowo Diberi Kebijaksanaan dalam Memimpin Bangsa

    Ulang Tahun ke-74, Mensesneg Doakan Prabowo Diberi Kebijaksanaan dalam Memimpin Bangsa

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada Presiden Prabowo Subianto yang genap berusia 74 tahun. Dia mendoakan agar kepala negara senantiasa diberi kekuatan dan kebijaksanaan dalam memimpin Indonesia.

    “Selamat ulang tahun Bapak Presiden Prabowo Subianto. Semoga Bapak senantiasa dianugerahi kesehatan, kekuatan, dan kebijaksanaan oleh Allah SWT dalam menjalankan amanah besar memimpin bangsa,” ujar Prasetyo saat dalam unggahan di akun Instagram @prasetyo_hadi28, Jumat (17/10/2025). 

    Prasetyo, yang juga kader Partai Gerindra, berharap agar setiap langkah dan keputusan Presiden Prabowo dapat membawa harapan bagi rakyat Indonesia.

    “Semoga setiap langkah perjuangan Bapak selalu dimudahkan, setiap kebijakan membawa harapan dan senyum bagi rakyat, serta setiap pengabdian menjadi jalan menuju kesejahteraan dan kejayaan bangsa Indonesia,” kata dia.

    Lahir di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 1951, Prabowo merupakan anak dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar.

    Ayahnya, Soemitro, adalah seorang ekonom juga politikus yang pernah menjabat Menteri Perdagangan dan Industri, Menteri Keuangan, dan Menteri Riset pada era Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto.

    Prabowo merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Kedua kakaknya perempuan; Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati, dan satu adik laki-laki, Hashim Djojohadikusumo.

    Prabowo menikah dengan Siti Hediati Hariyadi, anak dari Presiden Ke-2 RI Soeharto. Dari pernikahannya itu, Prabowo dikaruniai satu orang anak bernama Ragowo Didiet Hediprasetyo.

    Prabowo telah menjadi tokoh penting dalam perjalanan sejarah militer dan politik di Indonesia, dan kini menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia berpasangan dengan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

  • Mendag Rayu Pengusaha India Investasi di Bidang Pengharum Ruangan-Kertas

    Mendag Rayu Pengusaha India Investasi di Bidang Pengharum Ruangan-Kertas

    Jakarta

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengajak perusahaan dan investor India untuk menjajaki berbagai peluang kemitraan dengan pelaku usaha Indonesia. Hal ini sebagai upaya memperluas hubungan bilateral di sektor industri.

    Ia menyebutkan, ada sejumlah sektor strategis yang dapat dijajaki oleh pengusaha India. Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan delegasi buyer India pada Kamis, (16/10) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.

    “Saya mendorong perusahaan dan investor India untuk menjajaki kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Indonesia, khususnya di bidang manufaktur, pengolahan makanan, dan industri hijau,” ujar Budi, dikutip Jumat (17/10/2025).

    Budi menerangkan pertemuan ini menjadi momentum penting penguatan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan India sebagai dua mitra strategis di kawasan Indo-Pasifik.

    “India merupakan mitra strategis yang berpotensi besar untuk memperdalam kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Kami berharap, pertemuan ini dapat membuka peluang baru bagi peningkatan perdagangan, investasi, dan kolaborasi industri antara kedua negara,” tutur Budi.

    Beberapa asosiasi pengusaha seperti Southern Gujarat Chamber of Commerce and Industry (SGCII), MSME Business Forum India, Goldfinch India Business Association, Halal India, dan Bangalore Furnitures Associations hadir dalam pertemuan tersebut.

    Tak hanya itu, sejumlah perusahaan besar India seperti Godrej, Ashok Leyland dan industri besar lain yang bergerak di sektor komoditas pertanian, furnitur, dan industri kreatif.

    Dalam pertemuan tersebut, delegasi buyer India menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 yang dinilai berjalan sukses dan memberikan banyak peluang kemitraan.

    Budi menyebut para pengusaha India telah menyatakan minatnya untuk menjalin kerja sama investasi dengan pelaku industri dalam negeri, khususnya dalam memperluas akses pasar produk manufaktur. Sejumlah sektor yang menjadi perhatian antara lain industri pengharum ruangan serta produk berbahan kertas.

    India tercatat sebagai tujuan ekspor ke-4 terbesar dan sumber impor ke-10 terbesar bagi Indonesia. Periode Januari-Agustus 2025, total perdagangan Indonesia dan India tercatat sebesar US$ 15,76 miliar dengan ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 12,59 miliar dan impornya US$ 3,17 miliar sehingga Indonesia menikmati surplus sebesar US$ 9,42 miliar.

    Sementara pada 2024, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 26,07 miliar dengan ekspor Indonesia sebesar US$ 20,38 miliar dengan impor sebesar US$ 5,68 miliar sehingga Indonesia surplus sebesar US$ 14,70 miliar.

    Produk utama ekspor Indonesia ke India meliputi batu bara, minyak kelapa sawit dan turunannya, baja nirkarat, konsentrat tembaga, serta perhiasan. Sementara impor utama Indonesia dari India. adalah minyak olahan, kacang tanah, suku cadang kendaraan, dan produk otomotif.

    Tonton juga Video: Rauf Raphanus dan Seni ‘Menghidupkan’ Kertas

    (acd/acd)

  • Australia Borong Produk Kertas RI, Nilainya Rp 2,78 T

    Australia Borong Produk Kertas RI, Nilainya Rp 2,78 T

    Jakarta

    Australia membeli produk kertas dari Indonesia senilai 260 juta dolar Australia atau setara Rp 2,78 triliun (kurs Rp 10.700). Nilai ini meningkat 30% dibanding kerja sama pada 2024 yang sebesar 200 juta dolar Australia.

    Pembelian ini ditandai dengan adanya penandatanganan kesepakatan bersama dalam Trade Expo Indonesia ke-40. Nilai terbaru itu juga menjadi yang terbesar selama beberapa tahun terakhir melalui fasilitasi Atase Perdagangan Indonesia di Canberra.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan Australia memang sudah rutin membeli produk kertas dari Indonesia. Ia menargetkan ekspor ke Australia bisa terus meningkat untuk produk lainnya.

    Hal ini dikatakan usai melakukan pertemuan dengan Direktur Regional Australia dan Selandia Baru Sorbent Group Australia, Steve Nicholson, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (16/10/2025) kemarin.

    “Kami bertemu buyer dari Australia yang rutin membeli produk pulp and paper Indonesia. Buyer ini mengharapkan dukungan Pemerintah Indonesia untuk mendorong Pemerintah Australia agar dapat berdialog dengan mereka. Kami dukung berbagai upaya untuk semakin memperkuat ekspor produk Indonesia ke Australia,” kata dia, dikutip Jumat (17/10/2025).

    Dalam kesempatan itu, buyer Australia juga meminta Pemerintah Indonesia untuk mendorong Pemerintah Australia membuka dialog dengan pelaku usaha produk kertas Australia.

    Menanggap hal tersebut, Budi mengatakan pihaknya memiliki perwakilan perdagangan RI di Australia, yaitu Atdag RI di Canberra dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Sydney. Keduanya siap memfasilitasi buyer Australia yang ingin membeli produk-produk Indonesia.

    Menurutnya, para perwakilan perdagangan RI di Australia juga dapat membantu mendorong dialog antarpemerintah yang dibutuhkan buyer Australia maupun pelaku usaha Indonesia yang ingin ekspor ke Australia.

    Sementara itu, Steve Nicholson berharap hubungan dagang dengan eksportir Indonesia terus berlanjut dan semakin diperkuat dengan dukungan Pemerintah Indonesia. Hal ini diperlukan untuk memastikan kesinambungan pembelian produk-produk dari Indonesia.

    “Kami harap hubungan kita akan terus berlanjut dan kami mengharapkan bantuan Pemerintah Indonesia agar dapat membantu membuka dialog dengan mitra di Australia. Hal ini juga untuk menjaga kesinambungan produksi kami di Australia menggunakan bahan-bahan dari Indonesia,” kata Steve.

    Kemudian, Atdag RI Canberra Agung Haris Setiawan mengatakan, perwakilan perdagangan RI di Australia siap membantu memfasilitasi berbagai kebutuhan buyer yang ingin membeli produk Indonesia.

    “Kami dapat dihubungi untuk membantu buyer mendapatkan produk-produk Indonesia dan kami juga siap memfasilitasi eksportir Indonesia yang ingin memasuki pasar Australia,” kata Haris.

    Pada Januari-Agustus 2025, total perdagangan Indonesia dengan Australia mencapai US$ 8,60 miliar. Sementara itu, pada 2024, total perdagangannya mencapai US$ 15,41 miliar. Ekspor utama Indonesia ke Australia meliputi struktur untuk bangunan, pipa, pupuk, hingga monitor dan proyektor. Sementara itu, impor utama Indonesia dari Australia meliputi batu bara, emas, bijih besi, hingga gandum.

    Tonton juga Video: Prabowo Bertemu PM Albanese, Bahas Kerja Sama Pertahanan-Ekonomi

    (acd/acd)

  • “Ruang tamu” Mendag di TEI jadi wadah produk lokal tembus pasar global

    “Ruang tamu” Mendag di TEI jadi wadah produk lokal tembus pasar global

    Jakarta (ANTARA) – Stan pameran “Product Placement Pilihan Busan” dengan desain ruang tamu Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso di ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 menjadi salah satu wadah untuk mempromosikan produk lokal agar dapat menembus pasar global.

    Mendag Budi mengatakan stan yang berlokasi di Pre-function Hall Nusantara, Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten itu menjadi cara Kemendag memperkenalkan produk lokal pilihan secara lebih personal untuk memperluas jangkauan promosi produk yang ditampilkan.

    “Produk Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk-produk buatan luar. Tinggal bagaimana produk lokal kita pasarkan agar bisa diterima oleh dunia,” ujar Mendag.

    “Product Placement Pilihan Busan” awalnya merupakan inisiatif pribadi Mendag, yang juga akrab disapa Busan itu.

    Ia memanfaatkan ruang tamunya untuk memperkenalkan produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) potensial kepada tamu-tamunya layaknya suguhan yang disajikan ke tamu-tamu penting, baik dalam dan luar negeri.

    Ruang tamu inilah yang menjadi titik mula kisah etalase promosi bagi produk produk lokal Indonesia yang berpotensi ekspor.

    “Ruang tamu yang dibuka lebih luas di TEI menjadi upaya untuk memperluas jangkauan promosi produk UMKM lokal. Selain itu, ini menjadi cara memperkenalkan produk Indonesia secara lebih personal,” ujar Mendag.

    Stan “Product Placement Pilihan Busan” menampilkan lebih dari 50 jenama UMKM pilihan.

    Produk-produk pilihan yang ditampilkan dari kategori kuliner, kriya, dan fesyen yang berasal dari seluruh Indonesia.

    Informasi produk Pilihan Busan dapat diakses melalui katalog digital di https://kemend.ag/e-catalogue_pilihan_busan.

    Upaya ini pun mendapatkan apresiasi dari pelaku UMKM yang terlibat dalam TEI 2025.

    Produk rendang kemasan Nihar Chaniago menjadi salah satu yang diperkenalkan melalui stan tersebut.

    Pemilik Nihar Chaniago, Miske Niharda mengatakan produknya yang terpilih untuk hadir di “Product Placement Pilihan Busan” sangat membantunya sebagai pelaku UMKM meningkatkan omzet.

    Selain tampil di stan “Product Placement Pilihan Busan”, produknya saat ini ikut serta di Pangan Nusa Expo 2025 di Hall 9 ICE BSD pada 15-18 Oktober 2025.

    Selain itu, produk camilan kemasan bebas gluten (gluten free) Ladang Lima turut dikenalkan lewat stan Mendag Busan ini.

    Senior SPV Marketing Ladang Lima Ifana Azizah mengatakan hadirnya produk Ladang Lima tidak sekadar dibeli pengunjung, tetapi juga berhasil memanfaatkan kesempatan menjalin kerja sama dengan pembeli dan peserta lain yang hadir di TEI.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Indonesia-Timor Leste berencana memperbarui perjanjian lintas batas

    Indonesia-Timor Leste berencana memperbarui perjanjian lintas batas

    Rencana penyesuaian ini akan difasilitasi dalam kerangka perjanjian perdagangan bilateral yang saat ini tengah dalam proses pembahasan.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso menyebut Pemerintah Indonesia dan Timor Leste berencana untuk mereview dan memperbarui Perjanjian Traditional Border Crossings and Regulated Markets yang sudah berjalan 21 tahun.

    “Rencana penyesuaian ini akan difasilitasi dalam kerangka perjanjian perdagangan bilateral yang saat ini tengah dalam proses pembahasan,” ujar Budi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Perjanjian ini secara spesifik mengatur perdagangan di perbatasan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat di kawasan perbatasan di luar kegiatan ekspor dan impor.

    Menurut Budi, salah satu aspek penting dalam memperlancar arus perdagangan adalah penyelarasan ketentuan pada pos lintas batas.

    Indonesia berkomitmen dalam mendorong penguatan perdagangan lintas batas. Upaya ini ditempuh melalui pembangunan kapasitas dan integrasi ekonomi kawasan.

    “Kami dapati sekitar 70 persen produk yang beredar di pasar Timor Leste berasal dari Indonesia. Kelancaran distribusi menjadi kunci menjaga keterjangkauan harga produk-produk Indonesia bagi masyarakat Timor Leste,” katanya pula.

    Wakil Perdana Menteri Timor Leste Fransisco menyambut baik dukungan dan komitmen Indonesia dalam mendorong penguatan perdagangan lintas batas.

    Sebagai tindak lanjut, Timor Leste berencana mengirimkan sumber daya manusianya ke Indonesia untuk mengikuti pelatihan di bidang pengawasan produk makanan dan obat-obatan.

    “Kami mengharapkan kunjungan dalam waktu dekat, baik untuk menandatangani perjanjian dagang maupun menjalankan misi dagang bersama,” ujar Fransisco.

    Pada Januari-Agustus 2025, total perdagangan kedua negara mencapai 272,72 juta dolar Amerika Serikat (AS), naik 10,57 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 246,65 juta dolar AS.

    Sementara itu, ekspor Indonesia ke Timor Leste tercatat sebesar 268,11 juta dolar AS dan impor Indonesia dari Timor Leste 4,61 juta dolar AS. Dengan demikian, Indonesia membukukan surplus 263,50 juta dolar AS terhadap Timor Leste.

    Pada 2024, Timor Leste menempati posisi pasar ekspor terbesar ke-42 dan sumber impor terbesar ke-126 bagi Indonesia dengan total perdagangan mencapai 391,36 juta dolar AS.

    Pada tahun tersebut, ekspor Indonesia ke Timor Leste tercatat sebesar 386,50 juta dolar AS dan impor Indonesia dari Timor Leste sebesar 4,86 juta dolar AS. Dengan demikian, Indonesia berhasil mencatatkan surplus sebesar 381,64 juta dolar AS terhadap Timor Leste.

    Pada 2024, ekspor utama Indonesia ke Timor Leste di antaranya adalah sepeda motor, kendaraan bermotor untuk pengangkutan barang, semen, minyak kelapa sawit, dan pasta. Sedangkan, impor Indonesia dari Timor Leste di antaranya adalah kopi, kopra, biji minyak lainnya, tepung, serta umbi dan umbi singkong.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Produk kaca apung bening Indonesia kini bebas BMAD di Australia

    Produk kaca apung bening Indonesia kini bebas BMAD di Australia

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan produk kaca apung bening (clear float glass) asal Indonesia kini terbebas dari penerapan bea masuk anti-dumping (BMAD) oleh Pemerintah Australia.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan keputusan tersebut menjadi sinyal penting dalam memperluas akses ekspor Indonesia ke pasar Australia.

    “Ini adalah hasil kerja keras bersama antara pemerintah dan pelaku usaha. Kami akan terus memastikan industri nasional siap memanfaatkan peluang ini dan memenuhi semua regulasi yang berlaku di Australia dan negara mitra dagang lainnya,” ujar Budi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Penetapan ini berdasarkan keputusan yang diterbitkan Menteri Perindustrian dan Inovasi dan Menteri Sains Australia pada 30 September 2025.

    Pada putusan tersebut, Australia mencabut penerapan BMAD terhadap produk kaca apung bening yang berlaku efektif sejak 10 April 2025.

    Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Tommy Andana menyampaikan hasil akhir ini merupakan perkembangan positif bagi akses pasar ekspor Indonesia ke Australia.

    Produk ini telah dikenakan BMAD oleh Australia sejak 2011 dan Kemendag terus mengawal proses penanganan kasus ini secara intensif hingga memperoleh hasil akhir yang menguntungkan bagi industri dalam negeri.

    “Kami akan terus menjalin koordinasi erat dengan asosiasi, eksportir, serta perwakilan perdagangan di Australia untuk memastikan pemanfaatan optimal dari hasil positif ini dan memperkuat posisi ekspor Indonesia di pasar Australia,” kata Tommy.

    Sebelumnya, penyelidikan revocation review terhadap penerapan BMAD atas produk kaca apung bening asal Indonesia dimulai pada 10 April 2025 atas permohonan salah satu eksportir Indonesia.

    Berdasarkan laporan akhir Komisi Anti-Dumping Australia (Australia Anti-Dumping Commission) pada 9 September 2025, Oceania Glass selaku satu-satunya produsen kaca apung bening di Australia telah menghentikan produksinya sejak 6 Maret 2025.

    Komisi juga menyatakan bahwa kecil kemungkinan perusahaan tersebut akan kembali berproduksi dalam waktu dekat.

    Berdasarkan temuan tersebut, otoritas Australia menyimpulkan bahwa pencabutan BMAD tidak akan menimbulkan atau berpotensi menimbulkan kerugian material yang sebelumnya ingin dicegah.

    Di sisi lain, Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan turut menyampaikan apresiasi terhadap keputusan tersebut.

    Menurutnya, hasil positif ini semakin memperkuat daya saing sekaligus memperkokoh posisi Indonesia sebagai salah satu pemasok utama produk kaca lembaran di kawasan tersebut.

    “Kaca apung bening merupakan salah satu produk unggulan ekspor Indonesia yang banyak digunakan dalam sektor konstruksi Australia. Diharapkan ini semakin memperkuat ekspor Indonesia ke Australia untuk produk ini,” jelas Yustinus.

    Kinerja ekspor produk kaca apung bening Indonesia (HS 7005.29 dan 7006.00) ke Australia pada periode Januari-Agustus 2025 menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 410 persen, menjadi 643,8 ribu dolar AS dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 126,2 ribu dolar AS.

    Sementara itu, ekspor sektor ini tercatat sebesar 168,04 ribu dolar AS pada 2024.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • HIMKI luncurkan lokapasar, perkuat ekspor industri kerajinan RI

    HIMKI luncurkan lokapasar, perkuat ekspor industri kerajinan RI

    Para pengusaha mebel dari berbagai daerah kini memiliki jalur digital langsung menuju pembeli (buyer) di Amerika, Eropa, serta Timur Tengah.

    Jakarta (ANTARA) – Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) meluncurkan platform lokapasar (marketplace) Mosaik Nusantara, sebagai upaya strategis untuk memperkuat ekspor industri kerajinan domestik.

    Dalam pernyataan dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, Ketua Bidang Pemasaran e-Commerce DPP HIMKI Ponco Suhirno menyampaikan lokapasar digital ini hadir sebagai panggung ekspor bagi produk mebel dan kerajinan dalam negeri yang dikurasi secara ketat agar memenuhi standar global.

    Menurut dia, para pengusaha mebel dari berbagai daerah kini memiliki jalur digital langsung menuju pembeli (buyer) di Amerika, Eropa, serta Timur Tengah.

    “Selama ini, buyer asing harus datang ke pameran untuk mengenal produk kita. Prosesnya panjang, mahal, dan melelahkan. Sekarang kami sediakan Mosaik Nusantara sebagai lompatan besar era digital HIMKI,” ujar Ponco.

    Lokapasar yang bisa diakses melalui laman resmi Mosaik Nusantara tersebut, menurut dia mempertemukan pelaku usaha secara langsung dengan skema business to business (B2B), yang membuat harga menjadi lebih kompetitif dan keuntungan bisa langsung dinikmati produsen.

    Platform ini juga dirancang untuk menampilkan produk yang tidak hanya unggul dari sisi desain dan kualitas, tetapi juga mencerminkan nilai budaya Nusantara.

    Direktur Utama Mosaik Nusantara Bambang Wijaya menambahkan bahwa kehadiran lokapasar ini mendukung target besar HIMKI, yaitu menjadikan Indonesia sebagai hub mebel terbesar di dunia.

    “Setiap transaksi di Mosaik Nusantara berkontribusi nyata bagi devisa negara dan penyerapan tenaga kerja,” kata Bambang.

    Saat ini, sudah terdapat lebih dari 70 merchant anggota HIMKI yang tergabung dalam lokapasar ini, dengan lebih dari 160 produk yang terus bertambah setiap harinya. Pihaknya menargetkan peningkatan jumlah produk agar pembeli memiliki lebih banyak pilihan.

    Dalam upaya memperluas jangkauan global, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), lembaga perwakilan di bawah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang mempromosikan produk nasional di luar negeri.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.