Kementrian Lembaga: Kemendag

  • Kemendag Proyeksikan Peningkatan Kinerja Ekspor ke Eurasia

    Kemendag Proyeksikan Peningkatan Kinerja Ekspor ke Eurasia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Upaya Indonesia untuk menembus pasar nontradisional di kawasan Eurasia (Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Belarus, dan Armenia) semakin matang. Hal ini ditandai dengan adanya perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union (EAEU) Free Trade Agreement (FTA) telah mencapai kesepakatan substansial pada 19 Juni 2025.

    Kesepakatan tersebut ditargetkan untuk ditandatangani pada Desember 2025 dan diimplementasikan pada 2026. Untuk itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis perjanjian ini akan meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke kawasan tersebut hingga dua sampai tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan.

    Optimisme ini disampaikan Direktur Perundingan Bilateral Kemendag Danang Prasta Danial pada seminar bertajuk “Potensi Bisnis Indonesia dengan Negara-Negara Eurasia (Eurasian Economic Union/EAEU)”. Seminar yang merupakan rangkaian acara Trade Expo Indonesia 2025 ini berlangsung pada Jumat, (17/10) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten. Tujuan seminar ini yaitu untuk mendiseminasi perkembangan Indonesia-EAEU FTA serta menyampaikan potensi produk-produk Indonesia di kawasan tersebut.

    “Indonesia-EAEU FTA membuka peluang memperluas akses pasar dan meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia dengan kawasan Eurasia. Dengan nilai ekspor Indonesia ke EAEU saat ini mencapai US$ 1,9 miliar, berpotensi meningkat dua hingga tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan setelah Indonesia-EAEU FTA diimplementasikan,” ungkap Danang.

    Danang menjelaskan, produk-produk unggulan Indonesia yang telah menembus pasar EAEU, antara lain, minyak sawit, karet, kopi, tekstil, perikanan, serta produk makanan olahan dan manufaktur ringan.

    “Diharapkan produk-produk Indonesia dapat semakin kompetitif di pasar Eurasia dan para pelaku usaha dapat memanfaatkan peluang pasar nontradisional, khususnya kawasan Eurasia,” ujarnya.

    Sejumlah narasumber lain hadir pada seminar ini, yaitu dari unsur pemerintah, perwakilan perdagangan asing, serta pelaku ekspor Indonesia. Mereka berbagi pengalaman menghadapi regulasi, preferensi konsumen, dan sistem logistik di kawasan Eurasia. Untuk memanfaatkan peluang ini, Atase Perdagangan (Atdag) RI Moscow Ardianto Mahdi menyampaikan strategi untuk menembus pasar EAEU, yaitu dengan melakukan riset pasar, membangun jejaring bisnis, serta partisipasi aktif dalam pameran dan promosi di negara-negara Eurasia.

    “Selain itu, kolaborasi dengan Kedutaan Besar RI (KBRI) Moscow, Atdag RI Moscow, dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia juga sangat penting untuk memfasilitasi kerja sama bisnis,” ungkap Ardianto.

    Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Perdagangan Rusia di Indonesia, Viktor Tolstov, menyampaikan, FTA ini akan memberi keuntungan besar. FTA dengan EAEU akan menurunkan atau bahkan menghapus tarif lebih dari 90% komoditas yang diperdagangkan antara Indonesia dan EAEU.

    “Dengan demikian, produk Indonesia seperti makanan olahan, furnitur, tekstil, dan produk konsumsi akan menjadi lebih kompetitif di pasar EAEU,” jelasnya.

    Selanjutnya, Ketua Komite Bilateral Rusia dan Belarus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Didit Ratam menegaskan kesiapan KADIN untuk mendukung pelaku usaha.

    “Kami siap membantu Kementerian Perdagangan dalam mendukung pelaku usaha Indonesia untuk menjelajahi pasar Rusia dan EAEU serta membuka peluang bersama,” ungkapnya.

    Selain itu, peluang pasar produk sawit Indonesia di kawasan Eurasia, khususnya di negara-negara Asia Tengah seperti Kyrgyzstan dan Armenia dinilai masih terbuka lebar dan sangat potensial. Wakil Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Lolita Bangun, melihat ini sebagai momentum bagi pelaku usaha nasional untuk menggenjot promosi mengingat produk kita belum dikenal luas di sana.

    “Berdasarkan survei pasar, produk minyak sawit Indonesia belum dikenal luas, terutama di negara-negara Asia Tengah seperti Kyrgyzstan dan Armenia sehingga menjadi peluang yang perlu dimanfaatkan oleh pelaku usaha nasional,” ucapnya.

    Lolita juga mendorong pemerintah mengoptimalkan rantai logistik untuk ekspor ke wilayah Eurasia. “Pengiriman dari Jakarta ke Vladivostok, Rusia, memerlukan waktu sekitar 45 hari melalui laut, kemudian dilanjutkan menggunakan kereta ke Moskow yang memakan waktu sekitar dua minggu. Perbaikan dan koordinasi transportasi dapat meminimalkan waktu pengiriman serta menekan biaya logistik bagi pelaku usaha,” ungkapnya.

    Menjawab tantangan ini, Danang mengatakan, pemerintah berkomitmen membuka pasar ekspor dan memastikan kelancaran ekspor Indonesia, termasuk ke EAEU.

    “Pemerintah akan berupaya secepatnya menghapus berbagai hambatan perdagangan, terutama hambatan logistik, serta memperkuat diplomasi ekonomi agar produk Indonesia semakin kompetitif di pasar global,” jelas Danang.

    Salah satu peserta seminar yaitu Tata, karyawan PT Cipta Kreatif Globalindo, Salatiga, Jawa Tengah menunjukkan antusiasmenya. Ia menyampaikan kegiatan ini sangat bermanfaat.

    “Seminarnya luar biasa, benar-benar membuka mindset kami sebagai pihak yang ingin melakukan ekspor ke Rusia. Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa terus dilanjutkan agar lebih banyak eksportir mendapatkan inspirasi dan solusi yang nyata,” ujarnya. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Industri Dalam Negeri Perlu Dilindungi dengan Langkah Ini

    Industri Dalam Negeri Perlu Dilindungi dengan Langkah Ini

    Tangerang, CNBC Indonesia – Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) menekankan pentingnya tindakan pengamanan perdagangan (safeguard measures) untuk melindungi industri nasional dari lonjakan jumlah barang impor yang menyebabkan kerugian serius atau ancaman kerugian serius.

    Hal tersebut dikemukakan dalam seminar Trade Expo Indonesia 2025 yang mengusung tema “Peranan KPPI dalam Melindungi Industri dalam Negeri” yang digelar pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (17/10/2025).

    Seminar yang dihadiri puluhan peserta dari berbagai asosiasi pelaku usaha tersebut dibuka oleh Ketua KPPI Julia Gustaria Silalahi dengan menghadirkan Kepala Sub Komite Penyelidikan Sektor Pertanian, Kehutanan, Kelautan, dan Perikanan KPPI Ilham Adinusa, serta Kepala Sub Komite Penyelidikan Sektor Industri dan Pertambangan KPPI Adityo Prinadi sebagai narasumber. Sementara itu, Wakil Ketua KPPI, Amesta Yisca Putri bertindak sebagai moderator. 

    “Kondisi pasar dunia saat ini menghadirkan tantangan besar bagi industri lokal. Liberalisasi perdagangan, ketegangan geopolitik, dan dinamika ekonomi global menyebabkan meningkatnya arus barang impor yang dapat mengancam kelangsungan industri dalam negeri. Oleh karena itu, safeguard measures sangat penting untuk memulihkan atau mencegah terjadinya kerugian serius bagi industri nasional,” ujar Ketua KPPI, Julia Gustaria Silalahi.

    Di sisi lain, Julia menambahkan, langkah-langkah safeguard measures dilakukan secara independen dan transparan dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk produsen, distributor, dan importir.

    Dalam setiap penyelidikan safeguard measures, KPPI memastikan data dianalisis secara menyeluruh untuk menentukan apakah lonjakan barang impor benar-benar berdampak pada kerugian serius atau ancaman kerugian serius bagi industri dalam negeri.

    Safeguard measures, lanjut Julia, diterapkan sebagai instrumen sementara yang memberi waktu bagi pelaku usaha untuk melakukan penyesuaian struktural, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat daya saing industri nasional. Dengan begitu, perlindungan yang diberikan tetap seimbang dan adil bagi seluruh ekosistem perdagangan.

    Senada dengan Julia, Kepala Sub Komite Penyelidikan Sektor Pertanian, Kehutanan, Kelautan, dan Perikanan Ilham Adinusa juga menekankan bahwa safeguard measures dapat melindungi industri dalam negeri akibat lonjakan barang impor melalui pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP).

    Tidak hanya itu, safeguard measures dinilai dapat meningkatkan produktivitas dan kapasitas terpakai, serta menghindari terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Safeguard measures juga dinilai mampu menambah penerimaan negara melalui BMTP.

    Berdasarkan data Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO), Indonesia merupakan negara yang paling aktif dalam memanfaatkan safeguard measures dengan 28 tindakan pengamanan pada 31 Desember 2024. Sementara itu, India menempati posisi kedua dengan 25 tindakan pengamanan, diikuti Turki pada posisi ketiga dengan 22 tindakan pengamanan.

    Dalam seminar yang sama, Kepala Sub Komite Penyelidikan Sektor Industri dan Pertambangan, Adityo Prinadi menjelaskan mekanisme permohonan dan pelaksanaan penyelidikan safeguards measures. Menurut Adityo, permohonan safeguards measures dapat diajukan oleh industri dalam negeri, instansi pemerintah, serta asosiasi pelaku usaha yang merasa dirugikan akibat lonjakan barang impor kepada KPPI.

    Setelah permohonan tersebut diajukan, KPPI akan melakukan penelitian bukti awal, menginisiasi penyelidikan, memberikan notifikasi mengenai pengenaan tindakan ke WTO, melakukan dengar pendapat (public hearing), melakukan verifikasi lapangan, dan membuat laporan hasil penyelidikan ke Menteri Perdagangan.

    Selanjutnya, Menteri Perdagangan memiliki waktu sebanyak 30 hari kerja untuk pertimbangan keputusan nasional (PKN) dan memutuskan besaran serta jangka waktu pengenaan BMTP. Setelah itu, Menteri Keuangan memiliki waktu 30 hari kerja untuk menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan berupa tarif dan KPPI akan memberikan notifikasi kembali ke WTO.

    “Langkah-langkah tersebut dilakukan untuk memberikan informasi yang jelas kepada semua pihak terkait produk yang dikenakan BMTP, besaran tarif, serta jangka waktu penerapannya. Dengan begitu, seluruh proses dilakukan secara transparan dari awal hingga akhir,” tegas Adityo.

    Tidak ketinggalan, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Andrew Purnama yang hadir sebagai peserta seminar menyampaikan apresiasinya terhadap peran KPPI. Ia menilai, langkah safeguard measures yang diterapkan KPPI sangat penting, terutama bagi industri tekstil dan produk tekstil.

    “Kami sudah lama mengikuti kegiatan KPPI. Kami berharap KPPI mampu mengakomodasi seluruh kepentingan dari ekosistem industri dalam negeri, terutama industri tekstil sehingga kepentingan tersebut terpenuhi dari hulu hingga hilir,” tukas Andrew. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • HIMKI sebut TEI jadi ajang perkuat pasar industri kerajinan domestik

    HIMKI sebut TEI jadi ajang perkuat pasar industri kerajinan domestik

    TEI ini seharusnya tidak hanya menjadi ajang ekspor semata, tetapi juga momentum untuk mendongkrak pasar dalam negeri

    Jakarta (ANTARA) – Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyatakan ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 yang diselenggarakan oleh pemerintah menjadi perhelatan strategis untuk memperkuat pasar industri kerajinan dalam negeri.

    Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga HIMKI Heru Prasetyo dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu, mengatakan ajang tersebut tidak hanya menjadi ajang promosi produk unggulan nasional untuk pasar ekspor, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi dalam negeri.

    “TEI ini seharusnya tidak hanya menjadi ajang ekspor semata, tetapi juga momentum untuk mendongkrak pasar dalam negeri agar impornya tidak terlalu tinggi,” kata dia.

    Sebagai bentuk partisipasi terhadap pameran yang diselenggarakan di Tangerang, Banten, 15–19 Oktober 2025 tersebut, pihaknya menghadirkan Lounge HIMKI sebagai titik pertemuan strategis berbagai kalangan, mulai dari perwakilan pemerintah, asosiasi, hingga mitra strategis untuk pembelian produk industri kerajinan dan mebel domestik.

    Heru juga menyampaikan masih terdapat ruang besar untuk perbaikan dalam penyelenggaraan TEI, terutama dari sisi keragaman peserta pameran, mengingat keberagaman produk yang ditampilkan di TEI berpengaruh langsung terhadap jumlah dan minat pembeli.

    Pihaknya juga meyakini TEI mampu menjadi katalisator untuk memperkuat rantai pasok industri nasional melalui sektor pengadaan barang pemerintah.

    “Sekarang ini ada berbagai sumber pendanaan seperti Dana Alokasi Khusus, swakelola, hingga APBD yang bisa dimanfaatkan oleh industri dalam negeri. Ini peluang besar untuk meningkatkan omzet, terutama ketika ekspor sedang mengalami tekanan,” ucap Heru.

    Ia juga menyinggung kondisi industri di sejumlah wilayah, seperti Jawa Timur, yang kini menghadapi tantangan berat hingga banyak unit usaha yang berhenti beroperasi.

    Menyikapi hal tersebut, Heru mendorong para pelaku industri untuk mulai serius menatap potensi pasar domestik yang besar.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebutkan total transaksi sementara penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) Ke-40 telah mencapai 17,27 miliar dolar AS atau setara Rp286 triliun.

    Budi mengatakan perhitungan tersebut didapatkan dari hasil penandatangan nota kesepahaman (MoU) selama dua hari, yakni 15-16 Oktober 2025 antara pelaku usaha Indonesia dengan pembeli dari luar negeri.

    “Jadi totalnya itu, sampai hari kedua sekitar 17,27 miliar dolar AS. Ini sampai hari kedua ya. Hari ketiga kan nanti sore dihitung lagi,” ujar Budi ditemui di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat (17/10).

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RI Bakal Makin Getol Ekspor ke Amerika Utara, ICA-CEPA jadi Pembuka

    RI Bakal Makin Getol Ekspor ke Amerika Utara, ICA-CEPA jadi Pembuka

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Kanada (ICA—CEPA) akan membuka pintu masuk bagi dunia usaha untuk memaksimalkan potensi pasar ekspor ke Amerika Utara.

    Direktur Perundingan Bilateral Kemendag Danang Prasta Danial menyatakan Kanada bisa menjadi pintu masuk untuk memperluas jangkauan produk ekspor Indonesia di Kawasan Amerika Utara.

    Namun, Danang juga menyampaikan bahwa diversifikasi pasar dan perluasan akses pasar menjadi langkah penting di tengah situasi global yang penuh tantangan.

    “Oleh karena itu, penguatan kerja sama ekonomi Indonesia dengan mitra dagang perlu terus dilakukan. Salah satu yang didorong pemerintah dan bekerja sama dengan pengusaha, yaitu membuka akses pasar ke negara-negara nontradisional, salah satunya dengan Kanada,” ujar Danang dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/10/2025).

    Danang menambahkan bahwa saat ini Indonesia belum memiliki perjanjian dagang dengan Amerika Serikat (AS), sedangkan kebijakan AS cenderung ke arah proteksionisme yang berpotensi menghambat ekspor Indonesia. Untuk itu, dia menilai bahwa perluasan pasar ke Kanada dapat menjadi alternatif diversifikasi pasar ekspor.

    Setali tiga uang, Atase Perdagangan RI Ottawa Mahdewi Silky menyebut bahwa pasar Kanada potensial untuk produk Indonesia. Sebab, Kanada memiliki pasar yang stabil dan daya beli tinggi dengan pendapatan per kapita salah satu yang tertinggi di dunia.

    “Lingkungan bisnis yang aman dan transparan, serta kesadaran konsumen terhadap produk alami cukup tinggi, sehingga produk-produk tropis asal Indonesia yang organik, halal, dan ramah lingkungan akan diminati,” ujar Silky.

    Selain itu, lanjut Silky, Kanada juga menjadi hub pasar yang lebih luas karena tergabung dalam United States—Mexico-Canada Agreement (USMCA) dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans—Pasifik (CPTPP). Adapun, pelabuhan di Kanada juga menjadi gerbang impor utama di Asia.

    Dia menambahkan, perjanjian ICA—CEPA memberikan preferensi tarif untuk 6.573 pos tarif, atau sekitar 90,5% dari seluruh pos tarif Kanada.

    “Saat ini, sebanyak 5.048 pos tarif bahkan sudah diberikan tarif bea masuk most favoured nation [MFN] 0% dan akan tetap 0% secara permanan di bawah ICA—CEPA,” jelasnya.

    Kemudian, sambung Silky, sebanyak 1.525 pos tarif Kanada yang akan dieliminasi saat ICA—CEPA diberlakukan akan memberikan potensi peningkatan ekspor Indonesia.

    Adapun, sejumlah produk unggulan ekspor yang berpotensi tumbuh di pasar Kanada usai adanya ICA—CEPA antara lain pakaian dan aksesori, mesin dan perlengkapan elektris, besi dan baja, serta berbagai produk makanan olahan, seperti olahan serelia, tepung, pati, dan susu. Kemudian, sayuran, buah, biji, dan kacang. Lalu, produk kayu, ikan dan krustasea, hingga alas kaki.

    Sementara itu, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver Andri Satria Permana menuturkan bahwa dunia usaha perlu melakukan sejumlah strategi efektif untuk memasuki pasar Kanada.

    Pertama, melakukan riset pasar yang komprehensif dengan memahami karakteristik dan kebutuhan pembeli (buyer) Kanada. Kedua, branding dan storytelling produk yang menonjolkan nilai budaya dan keberlanjutan produk Indonesia.

    Ketiga, membangun kemitraan dan kolaborasi dengan importir lokal, diaspora, dan platform business-to-business digital. Keempat, menjaga komitmen keberlanjutan dan kepatuhan regulasi dengan memastikan standar teknis dan sertifikasi produk.

  • Perluas Pasar Ekspor RI, Kemendag Dorong Perjanjian Dagang di Asia

    Perluas Pasar Ekspor RI, Kemendag Dorong Perjanjian Dagang di Asia

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan bahwa pemanfaatan skema perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) dan kemitraan ekonomi komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) menjadi kunci strategis untuk memperluas pasar ekspor Indonesia, terutama di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.

    Untuk diketahui, Indonesia telah menandatangani sembilan perjanjian perdagangan bebas, baik bilateral maupun regional dengan negara-negara di kawasan tersebut.

    Direktur Perundingan Asean Kemendag Nugraheni Prasetya menyebut bahwa mengacu data Kemendag, sebanyak 60% dari total perdagangan Indonesia dilakukan dengan negara-negara mitra di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.

    “Berdasarkan data yang kami miliki, 60% dari perdagangan Indonesia dilakukan dengan negara-negara mitra kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur,” kata Nugraheni dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/10/2025).

    Nugraheni menuturkan, dengan pemanfaatan berbagai skema perjanjian, baik FTA dan CEPA, pemerintah berharap Indonesia dapat terus memperluas pasar ekspor, meningkatkan daya saing produk nasional, serta memperkuat posisi dalam rantai pasok global.

    “Dengan pemanfaatan berbagai skema FTA dan CEPA, kami berharap Indonesia dapat terus memperluas pasar ekspor, meningkatkan daya saing produk nasional, dan semakin memperkuat posisinya dalam rantai pasok global,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Atase Perdagangan Malaysia Aziza Rahmaniar Salam memandang bahwa adanya potensi besar pasar Malaysia sebagai salah satu pintu masuk produk Indonesia ke kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.

    Menurut Aziza, posisi strategis Malaysia dan keterlibatannya dalam berbagai perjanjian perdagangan seperti ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) memberikan peluang luas bagi produk Indonesia untuk memperluas jangkauan pasar.

    Dia menilai, melalui pemanfaatan skema ATIGA dan RCEP, pelaku usaha Indonesia dapat menikmati tarif preferensi dan kemudahan asal produk untuk menjangkau pasar Malaysia.

    “Malaysia juga dapat berperan sebagai hub bagi produk Indonesia untuk menembus pasar lain, seperti Turki melalui skema Malaysia—Turki FTA,” kata Aziza.

    Lebih lanjut, Aziz menambahkan bahwa pelaku usaha Indonesia harus memahami preferensi konsumen dan regulasi di pasar Malaysia, terutama karakter pasar yang terdiri dari tiga kelompok etnis dengan kebutuhan yang berbeda.

    Pasalnya, sambung dia, karakter pasar akan sangat membantu pelaku usaha dalam menyesuaikan produknya agar lebih diterima.

    “Misalnya, konsumen Melayu mengutamakan produk yang bersertifikat halal, sementara konsumen Tionghoa cenderung menghindari makanan tinggi lemak,” imbuhnya.

    Senada, Atase Perdagangan Korea Selatan Roesfitawati menilai Indonesia memiliki peluang untuk melakukan diversifikasi produk ke pasar Korea Selatan.

    Sebab, ungkap dia, Korea Selatan tengah mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dan gaya hidup sehat, yang membuka peluang bagi produk-produk Indonesia, mulai dari makanan dan minuman alami, produk halal, kosmetik dan wellness, serta furnitur ramah lingkungan.

    Selain itu, Atase Perdagangan Tokyo Merry Astrid Indriasar juga mengungkap bahwa Jepang merupakan pasar yang sangat potensial bagi produk makanan dan bahan pangan Indonesia.

    Dia menuturkan bahwa ketergantungan Jepang terhadap impor bahan makanan yang mencapai sekitar 60% dari total kebutuhan nasional, menjadi peluang besar.

  • Bio Farma kembali raih Primaniyarta Award 2025

    Bio Farma kembali raih Primaniyarta Award 2025

    Jakarta (ANTARA) – PT Bio Farma (Persero) meraih penghargaan Primaniyarta Award 2025 dalam kategori Lifetime Achievement Award atas komitmen perusahaan sebagai motor penggerak ekspor nasional sekaligus menjaga diplomasi kesehatan RI.

    Direktur Sales Bio Farma Kamelia Faisal yang menerima penghargaan tersebut pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 di ICE BSD, Tangerang, mengatakan penghargaan itu merupakan wujud pengakuan atas peran perusahaan mendukung diplomasi kesehatan Indonesia di kancah global.

    “Berkontribusi selama lebih dari satu abad di Indonesia, Bio Farma tidak hanya mengekspor produk, tetapi juga mengekspor kepercayaan dan reputasi bangsa,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Perusahaan produsen vaksin itu telah meraih 11 penghargaan Primaniyarta sejak 2010. Penghargaan tersebut menjadi bukti konsistensi perusahaan dalam mendukung peningkatan ekspor nasional.

    Adapun tahun ini, Bio Farma menjadi satu-satunya BUMN penerima Primaniyarta Award 2025. Capaian ini diharapkan menegaskan posisi perusahaan sebagai duta bangsa dalam memperkuat kedaulatan kesehatan nasional sekaligus berkontribusi bagi kesehatan global.

    “Kami berkomitmen untuk terus memperluas akses vaksin dan produk bioteknologi Indonesia ke berbagai negara, memastikan bahwa setiap inovasi dari negeri ini memberikan dampak nyata bagi kesehatan masyarakat dunia,” kata Kamelia.

    Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan penghargaan Primaniyarta merupakan bentuk apresiasi kepada para eksportir yang telah membuka akses produk Indonesia ke pasar global.

    “Kami berharap keberhasilan para eksportir ini semakin membuka akses pasar global bagi produk Indonesia. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan inovasi yang telah mengangkat reputasi Indonesia di dunia internasional,” kata Mendag Budi Santoso.

    Lifetime Achievement Award diberikan berdasarkan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan kontribusi eksportir sejak awal penyelenggaraan Primaniyarta.

    Penilaian meliputi komitmen berkelanjutan, inovasi, peningkatan nilai ekspor, serta kontribusi aktif dalam mendukung reputasi dan daya saing ekspor Indonesia di pasar global.

    Bio Farma memiliki jaringan distribusi yang telah menjangkau lebih dari 150 negara, menegaskan perannya sebagai ujung tombak diplomasi kesehatan Indonesia.

    Pewarta: Ade irma Junida
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendag Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi dengan AS

    Mendag Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi dengan AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perdagangan Budi Santoso bertemu delegasi United States-ASEAN Business Council (US-ABC), di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten di sela gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025. Dalam pertemuan, Budi menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus memperkuat hubungan dagang dan investasi dengan Amerika Serikat (AS).

    Upaya penguatan ini dilakukan, antara lain melalui reformasi kebijakan, deregulasi impor, serta peningkatan daya saing pelaku usaha nasional, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    “Pemerintah terus melakukan deregulasi dan penyederhanaan proses perizinan untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif bagi investor domestik maupun internasional. Salah satu langkah penting adalah merevisi ketentuan impor agar lebih efisien dan transparan, serta mendukung pertumbuhan industri nasional,” ujar dia dikutip Jumat (17/10/2025).

    US-ABC membawa sekitar 30 delegasi yang berasal dari berbagai perusahaan AS yang beroperasi di ASEAN, khususnya Indonesia dan dipimpin Interim President & CEO, Duta Besar Brian D. McFeeters. Budi juga menyoroti perkembangan perundingan Agreement on Reciprocal Tariffs (ART) antara Indonesia dan AS yang tengah memasuki tahap finalisasi.

    “Indonesia menekankan pentingnya hasil yang berimbang dan saling menguntungkan, sejalan dengan komitmen terhadap pertumbuhan industri berkelanjutan, investasi, dan perdagangan inklusif,” kata dia.

    Selain itu, Budi menegaskan perhatian Pemerintah Indonesia terhadap penguatan UMKM agar dapat menembus pasar global melalui program “UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor”. Program ini memfasilitasi kurasi produk, pelatihan, penjajakan kerja sama bisnis (business matching), hingga partisipasi dalam pameran internasional seperti TEI.

    Budi mengajak pelaku bisnis anggota US-ABC untuk memperluas kerja sama di sektor manufaktur, teknologi, logistik, dan ekonomi digital, serta memperkuat integrasi rantai pasok regional di kawasan ASEAN.

    “Kolaborasi dengan dunia usaha merupakan kunci untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi digital, manufaktur, dan perdagangan di kawasan,” tutur Budi.

    Pada pertemuan tersebut, Delegasi US-ABC menyampaikan minatnya untuk memperluas kolaborasi dengan pelaku usaha Indonesia. US-ABC adalah organisasi bisnis yang mewakili lebih dari 170 perusahaan AS dengan daerah operasi di negara-negara anggota ASEAN.

    US-ABC berperan aktif dalam memperkuat hubungan ekonomi antara AS dan ASEAN, termasuk Indonesia sebagai mitra strategis utama.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • TEI Hari Ke-2, Dari Sapaan Hangat Jadi Kabar Transaksi Ekspor

    TEI Hari Ke-2, Dari Sapaan Hangat Jadi Kabar Transaksi Ekspor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perdagangan Budi Santoso kembali menyapa para pelaku usaha peserta Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 pada hari kedua pameran ini, Kamis, (16/10). Pada kunjungan tersebut Budi mendapat kabar menggembirakan, karena sapaan tersebut berbuah laporan positif terkait keberhasilan mendapatkan calon pembeli.

    Beberapa UMKM peserta pameran TEI 2025 juga antusias menyambut kedatangan Budi. Kalimat pertama yang paling sering terdengar adalah, “Terima kasih Pak, kami berhasil bertemu dengan calon pembeli Pak”. “Oh ya, ekspor ke mana?” tanya Mendag menanggapi kabar tersebut.

    Kabar baik dimulai dari perwakilan CV Faber Instrument Indonesia. Produk uniknya berupa Wooden Radio Vintage Return sukses memikat calon pembeli dari Uni Emirat Arab (UEA). “Kami berhasil bertemu dengan Hasyim, calon pembeli produk kami dengan potensi nilai transaksi mencapai Rp3 miliar,” lapor perwakilan CV Faber kepada Budi yang turut didampingi Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Widy Haryono.

    Selanjutnya, Ifana, perwakilan dari PT Ladang Sehat Indonesia melaporkan potensi transaksi yang diraihnya pada hari ke-2 pelaksanaan TEI 2025. “Pak Menteri, kami sudah dapat calon pembeli dari Taiwan untuk produk tepung mocaf, tepung premix, kukis, mi, dan pasta sebanyak 1 kontainer 20 feet senilai Rp200 juta,” ujar Ifana.

    Tidak hanya itu, Ahmad, pemilik PT Tartaruga Dinasti Indonesia, menyampaikan langsung ke Mendag mengenai penawaran yang menjanjikan dari calon pembeli yang hadir di TEI 2025. “Hari kedua ini, kami telah menerima kunjungan calon buyer yang tertarik dengan produk Mini Sheet Crispy Seaweed. Kami sedang berdiskusi untuk kesepakatan bisnis,” cerita Ahmad.

    Lebih lanjut, Ahmad juga secara khusus menyampaikan rasa bangganya terhadap interaksi yang terjalin. “Jujur, kami bangga dengan antusiasme Mendag untuk berinteraksi dengan kami dan mendengarkan capaian kami yang telah mengikuti program UMKM BISA Ekspor. Mendag juga memberikan dukungan penuh atas proses sertifikasi (BPOM, GMP, HACCP dan ISO22000) produk kami,” jelas Ahmad. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan moral adalah energi terbesar bagi UMKM.

    Usai menerima kabar baik dari UMKM eksportir peserta pameran TEI 2025, Budi melanjutkan peninjauan ke Hall 2 yang menampilkan produk makanan, minuman, dan agrikultur. Di stan T Fabindo Sejahtera, produk kosmetik, yang berada di stan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Mendag juga berinteraksi dengan penjaga stan.

    Kunjungan kemudian berlanjut ke stan Good Durian, produk yang dihasilkan oleh PT Good Mitra International, dan diakhiri di stan Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perdagangan (PPEJP BPSDMP). Kepala PPEJP, Sugih Rahmansyah menyambut kedatangan Mendag dan mengenalkan UMKM binaan PPEJP yang menjadi peserta pameran TEI 2025.

    Rangkain kunjungan hari kedua Mendag ini menegaskan, TEI 2025 bukan sekadar pameran, tetapi peluang untuk menghasilkan transaksi ekspor yang membuktikan daya saing produk Indonesia di pasar global.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Teddy dan pegawai Setkab doakan Prabowo diberi kekuatan pimpin bangsa

    Teddy dan pegawai Setkab doakan Prabowo diberi kekuatan pimpin bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya bersama para pegawai Sekretariat Kabinet mendoakan Presiden Prabowo Subianto yang berulang tahun ke-74 agar diberi kekuatan dalam memimpin bangsa Indonesia.

    Sebagaimana dikutip dari unggahan akun Instagram Sekretariat Kabinet, Jumat, Seskab Teddy mengadakan pertemuan dengan pegawai Sekretariat Kabinet RI di Aula Hoegeng, Kantor Sekretariat Kabinet, Jakarta, Jumat.

    Dalam pertemuan itu, Teddy bersama pegawai Sekretariat Kabinet mendoakan Presiden Prabowo agar senantiasa dalam lindungan Tuhan dan diberikan kesehatan serta kekuatan untuk terus memimpin Indonesia menuju kemandirian, kemajuan, dan kejayaan bangsa.

    Dalam pertemuan tersebut, Seskab juga membuka forum diskusi untuk mendengarkan aspirasi, masukan, dan keluhan dari pegawai serta masyarakat yang mungkin pegawai terima.

    “Di mana pun kita itu harus memberi warna, keberadaan anda harus terasa, ada dan tidak adanya anda harus berpengaruh bagi lingkungan. Kuasai satu hal baik, sehingga mau tidak mau harus anda yang melakukan. Kalau sekarang belum punya, coba cari,” kata Teddy.

    Presiden RI Prabowo Subianto hari ini genap berusia 74 tahun. Beragam ucapan dan doa mengalir dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh nasional hingga pimpinan kementerian dan lembaga negara.

    Prabowo lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951 dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar.

    Ayahnya, Soemitro, dikenal sebagai ekonom dan politikus yang pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri, Menteri Keuangan, serta Menteri Riset pada era Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto.

    Anak ketiga dari empat bersaudara ini memiliki dua kakak perempuan, Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati, serta satu adik laki-laki, Hashim Djojohadikusumo.

    Prabowo menikah dengan Siti Hediati Hariyadi, putri Presiden ke-2 RI Soeharto, dan dikaruniai seorang anak bernama Ragowo Didiet Hediprasetyo.

    Prabowo telah menjadi tokoh penting dalam perjalanan sejarah militer dan politik Indonesia. Kini, dia menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia berpasangan dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Video: Perwakilan Dagang RI di 33 Negara Jadi Etalase Promosi TKI

    Video: Perwakilan Dagang RI di 33 Negara Jadi Etalase Promosi TKI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan pihaknya akan memanfaatkan perwakilan perdagangan di 33 negara untuk mempromosikan jasa tenaga kerja indonesia yang terampil.

    Simak informasi dalam program Trade Expo CNBC Indonesia, Jumat (17/10/2025).