Kementrian Lembaga: Kemendag

  • Menko Pangan: Stok Ayam dan Telur Aman Selama Ramadan dan Idulfitri

    Menko Pangan: Stok Ayam dan Telur Aman Selama Ramadan dan Idulfitri

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso dan para pengusaha serta asosiasi di gedung Kementerian Perdagangan. Dalam rapat menyimpulkan stok ayam dan telur selama Ramadan dan Idulfitri 1446 H dipastikan aman.

    “Saudara-saudara, semua sudah sepakat dan siap untuk bulan puasa dan lebaran ayam ras, stok ayam maupun telur. Jadi tidak usah khawatir, stoknya lebih dari cukup ayam ras maupun telur,” kata Zulhas kepada awak media, Selasa (4/3/2025). 

    Zulhas menerangkan suplai ayam selama Ramadan hingga Idulfitri harus dijaga dan harus dinaikkan. Hal itu untuk memastikan tidak kekurangan stok dan tidak terjadi peningkatan harga. 

    “Suplainya harus dilebihkan, dinaikkan. Kalau rata-rata sehari misalnya berapa gitu X ya, maka selama bulan puasa ditambah X plus lebih suplainya dilebihkan,” tegas Zulhas.

    Selain itu Zulhas juga telah meminta kepada para pengusaha maupun asosiasi untuk tidak menjual ayam maupun telur melebihi harga eceran tertinggi (HET). Dia menjelaskan HET ayam Rp 40.000, bahkan saat ini harga dari Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) masih Rp 34.000, dari Jawa juga Rp 34.000. 

    “Memang ada yang jauh-jauh seperti di Sulawesi, Maluku, itu ada yang Rp 39.000 bahkan ada yang Rp 40.000 karena jauh ya. Untuk Bali, Jawa, Sumatera, Sulawesi Selatan rata-rata masih di bawah HET,” terang Zulhas.

    Zulhas meminta masyarakat saat ini agar tidak khawatir dengan kondisi stok ayam dan telur. Pasalnya dalam rakor ini telah kompak mengenai stok lebih dari cukup dan harga di bawah HET.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Gabungan Organisasi Perunggasan Nasional (Gopan), Heri Darmawan mengatakan pihaknya telah menyediakan stok ayam yang disediakan untuk masyarakat per minggu mencapai 60 juta ekor.

    “Jadi kalau ayam itu biasanya kita per minggu Itu 60 juta ekor per minggu. Nah, mendekati hari-hari besar keagamaan biasanya memang lain itu range 50-60 juta. Sekarang ini puncaknya 60 juta ekor per minggu,” kata Heri mengenai stok ayam dan telur.

  • Menko Zulkifli Hasan Klaim Stok Daging Ayam Saat Ramadan Aman, Jamin Harga Tak Lebihi Rp40 Ribu – Halaman all

    Menko Zulkifli Hasan Klaim Stok Daging Ayam Saat Ramadan Aman, Jamin Harga Tak Lebihi Rp40 Ribu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut stok ayam saat Ramadan 2025 dalam posisi yang aman.

    Pria yang akrab disapa Zulhas itu meminta masyarakat tidak khawatir akan ketersediaan stok ayam saat bulan puasa ini.

    Hal itu ia ungkap setelah melakukan rapat koordinasi (rakor) ketersediaan pasokan dan harga daging ayam ras selama Ramadan 2025 yang juga dihadiri oleh para pengusaha di bidang ayam. Selain ayam, telur ayam juga disebut stoknya dalam kondisi yang aman.

    “Tidak usah khawatir, stoknya lebih dari cukup ayam ras maupun telur,” kata Zulhas di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).

    Ia mengatakan, suplai ayam pada saat Ramadan ini akan dinaikkan menjadi dua kali lipat dan harganya dijamin tidak ada yang lebih dari Harga Acuan Penjualan (HAP).

    Zulhas telah meminta langsung kepada para pengusaha agar tidak menjual ayam di atas HAP Rp 40 ribu per kilogram (kg).

    Zulhas mencontohkan perusahaan di bidang ayam seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk yang menjualnya Rp 34 ribu per kg. Lalu, ada PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang membanderol dengan harga serupa.

    Zulhas mengakui ada beberapa daerah yang harga ayamnya mendekati HAP seperti di Sulawesi dan Maluku. Ini karena masalah distribusi yang jauh.

    Namun, untuk di daerah seperti Sumatera, Jawa, dan Bali, Zulhas memastikan harga daging ayam di bawah HAP.

    Sementara itu, untuk telur ayam, dengan HAP Rp 27 ribu per kg, Zulhas mengatakan ada daerah yang masih membanderolnya seharga Rp 30 ribu. Namun, lagi-lagi ini masalah distribusi.

    “Jadi masyarakat, bapak, ibu, yang melaksanakan ibadah puasa senang, tidak usah khawatir. Stok banyak, lebih dari cukup. Harga mudah-mudahan di bawah HAP. Pokoknya stok aman, tidak ada gangguan,” ujar Zulhas.

    Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga daging ayam ras segar secara nasional sebesar Rp 37.450 per kg, naik 2,32 persen atau sebesar Rp 850.

    Lalu, harga telur ayam ras segar juga mengalami kenaikna, di mana rata-rata nasionalnya naik 0,49 persen atau sebesar Rp 150 menjadi Rp 30.650 per kg.

  • Kemendag jamin penyelenggaraan perlindungan konsumen di tanah air

    Kemendag jamin penyelenggaraan perlindungan konsumen di tanah air

    Papan informasi harga BBM di salah satu SPBU kawasan Kuningan Timur, Jakarta, Selasa (1/10/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

    Kemendag jamin penyelenggaraan perlindungan konsumen di tanah air
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 10:30 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) menjamin penyelenggaraan perlindungan konsumen di Indonesia, salah satunya melalui kewenangan pembinaan terhadap pelaku usaha.

    Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal PKTN Kemendag Moga Simatupang terkait dengan pemanggilan oimpinan PT Pertamina Patra Niaga untuk meminta penjelasan mengenai isu pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) research octane number (RON) 92 yang dijual melalui stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina.

    “Konsumen harus mendapatkan BBM yang kualitas dan kuantitasnya dijanjikan PT Pertamina Patra Niaga. Pemanggilan ini adalah salah satu bentuk perlindungan konsumen, melalui pembinaan terhadap pelaku usaha,” ujar Moga dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Pertemuan yang berlangsung di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (3/3/2025), Direktur Pemberdayaan Konsumen Ditjen PKTN Rihadi Nugraha menekankan adanya isu pengoplosan BBM RON 92 menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpercayaan masyarakat dalam menggunakan BBM, khususnya Pertamax.

    “Konsumen memiliki hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa,” kata Rihadi.

    Ia menyampaikan perlindungan konsumen dijamin pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 4 huruf (c).

    Apabila dugaan isu ini benar, artinya pelaku usaha tidak melaksanakan kewajibannya seperti yang tertera pada Pasal 7 huruf (b), yakni tidak memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.

    Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Patra Niaga Harsono Budi Santoso menyampaikan PT Pertamina Patra Niaga memastikan BBM yang dijual dan dikonsumsi masyarakat saat ini telah sesuai dengan spesifikasi (on spec).

    Dengan kata lain, telah melewati tahapan uji dan sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Syaratnya, harus memiliki Certificate of Quality (CoQ) pada saat bahan baku keluar dari terminal pengisian bahan bakar sebelum diperdagangkan kepada masyarakat.

    Produk bahan bakar yang beredar juga telah dilengkapi dengan laporan pengujian (test report) sehingga sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Pada saat bahan bakar sampai ke SPBU pun, dilakukan visual check dan density check.

    Selain itu, semua unit bisnis dan produk PT Pertamina dilakukan audit secara berkala, baik oleh LEMIGAS maupun pihak lain yang kompeten untuk menjaga kualitas bahan bakar.

    Harsono juga menambahkan, Pertamina Patra Niaga telah dan terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian ESDM, LEMIGAS, dan Komisi XII DPR RI.

    “Koordinasi terus dilakukan untuk memastikan bahwa kualitas produk bahan bakar Pertalite dan Pertamax yang beredar saat ini (hasil produksi 2025) sudah sesuai dengan spesifikasi baik pada bahan bakar,” kata Harsono.

    Pertamina Patra Niaga membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk memastikan pendistribusian BBM dan elpiji berjalan lancar. Hal ini untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat akan BBM dan elpiji yang meningkat selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

    Sumber : Antara

  • Trump: Tak Ada Nego, Tarif Impor Kanada-Meksiko Berlaku Selasa 4 Maret 2025! – Page 3

    Trump: Tak Ada Nego, Tarif Impor Kanada-Meksiko Berlaku Selasa 4 Maret 2025! – Page 3

    Diwartakan sebelumnya, Amerika Serikat dan Inggris sedang merundingkan perjanjian perdagangan bilateral, di tengah isu pengenaan tarif impor yang menuai kekhawatiran di pasar global.

    Mengutip The Straits Times, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan AS dengan Inggris memungkinan negara tersebut tidak terkena tarif impor.

    “Kita akan memiliki perjanjian perdagangan yang hebat dalam waktu dekat,” kata Donald Trump dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

    “Kita akan berakhir dengan perjanjian perdagangan yang sangat baik untuk kedua negara, dan kita sedang mengusahakannya saat kita berbicara,” ia menambahkan.

    “Saya pikir kita bisa saja berakhir dengan kesepakatan perdagangan yang sebenarnya di mana tarif tidak diperlukan. Kita lihat saja nanti,” beber Trump.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Wakil Presiden AS J.D. Vance, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick serta penasihat keamanan nasional Mike Waltz akan memimpin penyusunan kesepakatan tersebut.

    Sementara itu, pihak Starmer mengatakan bahwa kedua negara telah mulai memproses kesepakatan ekonomi baru, yang salah satunya mencakup sektor teknologi.

    Ketika ditanya apakah Starmer telah meyakinkannya untuk menghindari ancaman tarif timbal balik, Trump berkata: “Dia sudah mencoba”.

    Trump pun memuji keterampilan negosiasi PM Inggris tersebut.

  • Pasokan Minyak Masih Andalkan Impor, Ada Celah Korupsi?

    Pasokan Minyak Masih Andalkan Impor, Ada Celah Korupsi?

    JABAR EKSPRES – Kebutuhan produksi minyak mentah dalam negeri masih belum mencukupi permintaan di Indonesia, untuk itu hingga saat ini PT Pertamina (Persero) masih mengandalkan pasokan minyak impor.

    Seperti disampaikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, “Jadi memang kita mengetahui bahwa produksi minyak mentah dalam negeri kita memang belum mencukupi untuk memenuhi demand yang ada,” ujarnya, dikutip Selasa (4/3/2025).

    Bahkan, ia menyebut hingga saat ini perseroan masih membutuhkan 40 persen minyak mentah impor dan sekitar 42 persen untuk sumber produk dari luar Indonesia.

    Kemudian, kata dia, untuk memastikan ketahanan energi dan ketersediaan energi di masyarakat, impor akan terus dipertahankan. Meskipun beberapa hari ke belakang, impor minyak di Pertamina tengah menjadi sorotan usai sejumlah pejabat ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

    BACA JUGA:Mendag Jamin Pasokan dan Pengawasan Distribusi MinyaKita Saat Ramadan dan Lebaran

    Untuk itu, ia memastikan bahwa pihaknya berjanji akan lebih transparan dan menerapkan tata kelola yang baik.

    Selain itu, dengan menggandeng Kementerian ESDM, pihaknya akan membuat sekaligus mengevaluasi kembali proses yang telah dilakukan selama ini. “Proses yang tentunya sudah berjalan baik, kita pertahankan. Dan celah-celah yang kemarin sempat kita dengar dari temuan atau fakta hukum, kita perbaiki,” tuturnya.

    Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro menyampaikan, di bawah pemerintahan baru saat ini Pertamina terus didorong untuk meningkatkan kapasitas nasional dalam rangka meningkatkan swasembada energi.

    “Semua sektor digerakkan, baik dari sektor hulu di mana kami terlibat dalam kegiatan-kegiatan untuk upaya meningkatkan produksi migas nasional. Tujuannya adalah untuk mengurangi impor crude dari luar negeri,” jelas Wiko.

    BACA JUGA:Kasus Minyak Mentah Pertamina, Kejagung Ungkap Modus Blending yang Digunakan Para Tersangka

    Selain itu, Wiko menjelaskan guna mewujudkan swasembada energi pihaknya memperoleh dukungan di sektor hulu di mana pemerintah baru saja mengeluarkan ketentuan bahwa minyak bagian pemerintah harus diolah di kilang Pertamina.

    Imbasnya, Pertamina telah melakukan upgrading kilang dengan valuable produk yang meningkat dari sebelumnya 75 persen, sekarang sudah mencapai 82 persen.

  • Mendag Ungkap Harga Cabai Tembus Rp 100.000/Kg, Ini Biang Keroknya

    Mendag Ungkap Harga Cabai Tembus Rp 100.000/Kg, Ini Biang Keroknya

    Jakarta

    Menteri Perdagangan Budi Santoro mengakui harga cabai rawit merah melonjak jauh di atas harga acuan pembelian (HAP). Dia menyebut saat ini harga bahan pangan itu tembus Rp 100.000/kilogram (kg).

    Sementara harga rata-rata nasional cabai rawit merah saat ini Rp 81.700/kg. Angka itu juga jauh di atas HAP Rp 57.000/kg.

    “Jadi bisa saja di pasar A ada harga Rp 100.000/kg pasar B Rp 70.000/kg, Rp 60.000/kg, lalu kita buat rata-rata. Kita akui cabai memang ada kenaikan,” kata Budi dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin kemarin.

    Saat ini pihaknya telah berkomunikasi dengan sejumlah sentra produksi cabai mulai dari Magelang Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sulawesi. Menurutnya, kondisi ini utamanya disebabkan karena curah hujan tinggi di bulan ini.

    “Karena pada prinsip ini adalah karena pasokan yang berkurang karena banyak hujan pada bulan ini,” ujarnya.

    Kondisi kenaikan juga masih terjadi pada Minyakita. Harga rata-rata nasional saat ini Rp 17.200/liter. Menurut Budi, artinya di sejumlah tempat harga komoditas itu ada yang di atas itu. Sementara HET Minyakita Rp 15.700/liter. “Jadi ada di pasar mungkin Rp 20.000, Rp 19.000/liter, ada juga beberapa Rp 15.700/liter, karena kami memang sering ke pasar,” jelasnya.

    Hal ini menjawab cecaran dari sejumlah anggota Komisi VI DPR RI, terkait harga Minyakita dan cabai rawit melonjak tajam saat Ramadan.

    Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP, Mufti Anam mengungkap di daerah pemilihannya Pasuruan, Jawa Timur, harga cabai melonjak ke level Rp 100.000/kg. Kemudian, harga Minyakita Rp 17.200/liter, padahal harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.700/liter.

    “Bahkan Rp 120 ribu (harga cabai rawit) di Jombang, tempat kami Pasuruan Rp 100 ribu. Sementara tadi di paparan Rp 51.000,” kata dia dalam rapat dengan Kementerian Perdagangan dan Perum Bulog.

    Kemudian, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Mulan Jameela juga menyinggung hal yang sama. Dia menyentil kenaikan harga Minyakita di atas HET dan cabai rawit yang melonjak tajam.

    “Terkait harga minyak goreng, Minyakita, berdasarkan data yang ada, Bulog memeroleh pasokan seharga Rp 13.500 per liter, kemudian distribusi dengan harga Rp 14.500/liter. Sementara harga jual konsumen Rp 15.700, nah data yang di sini saya lihat di lapangan Rp 17.200, ini kan terlampau jauh,” tuturnya.

    Lihat juga Video: Harga Cabai di Lumajang Jatim Rp 112 Ribu Per Kilogram, Sebelumnya Rp 50 Ribu

    (ada/fdl)

  • Wamentan Sebut Harga Cabai Turun Tiga Hari Lagi

    Wamentan Sebut Harga Cabai Turun Tiga Hari Lagi

    Jakarta

    Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan telah terjadi kenaikan signifikan pada harga cabai, terutama jenis cabai keriting dan cabai rawit merah. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan tengah melakukan upaya untuk mengguyur pasar dengan stok yang lebih banyak.

    Dengan begitu, diyakini dua sampai tiga hari lagi harga cabai dapat berangsur turun. Selain itu, pemenuhan untuk permintaan masyarakat yang meningkat dapat terpenuhi.

    “Ya ini kita tunggulah. Kita lakukan aksi di Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, bagaimana kita banjiri komoditi itu di pasar tradisional, supermaket, pasar modern harus ada. Kita tunggu dua sampai tiga hari insyaallah bisa agak turun dan bisa dinikmati semua warga negara,” kata dia ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin malam (3/3/2025) kemarin.

    Sudaryono menyebut, kenaikan harga cabai saat ini disebabkan oleh permintaan yang lebih tinggi. Sementara jumlah stok yang ada tidak lebih tinggi, artinya seperti kebutuhan sebelum Ramadan.

    “Memang yang menjadi perhatian cabai, cabai keriting, cabai rawit karena memang supply sama tetapi demandnya jauh lebih besar,” ucapnya.

    Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoro mengatakan saat ini, harga rata-rata nasional cabai rawit merah Rp 81.700/kilogram (kg), sementara HAP Rp 57.000/kg.

    Dengan rata-rata nasional itu, di sejumlah pasar, Budi menyebut harga cabai rawit ada yang tembus Rp 100.000/kg.

    “Jadi bisa saja di pasar A ada harga Rp 100.000, pasar B Rp 70.000, Rp 60.000, lalu kita buat rata-rata. Kita akui cabai memang ada kenaikan,” kata Budi dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (3/3/2025).

    Lihat juga Video: Harga Cabai di Lumajang Jatim Rp 112 Ribu Per Kilogram, Sebelumnya Rp 50 Ribu

    (ada/rrd)

  • Terungkap! Modus Nakal Distributor yang Bikin Harga Minyakita Mahal

    Terungkap! Modus Nakal Distributor yang Bikin Harga Minyakita Mahal

    Jakarta

    Tingginya harga Minyakita di sejumlah daerah mendapat perhatian sejumlah pihak beberapa waktu belakangan. Berdasarkan hasil temuan Kementerian Perdagangan (Kemendag), ada sejumlah distributor nakal yang membuat aturan minimal order sehingga menyulitkan pengecer.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita sendiri berada di posisi Rp 15.700/liter. Sedangkan di pasaran, tidak sedikit yang menjual di atas HET tersebut. Adapun rata-rata nasional harga Minyakita mencapai Rp 17.200/liter.

    Kementerian Perdagangan sendiri telah menetapkan harga Minyakita sesuai tingkatan penjualannya. Misalnya, harga jual dari produsen ke Distributor 1 (D1) harganya Rp 13.500/liter, D1 ke D2 Rp 14.000/liter, D2 ke pengecer Rp 14.500/liter, barulah dari pengecer ke konsumen Rp 15.700/liter.

    “Kenapa harga mahal? Sebenarnya yang utama karena distribusi. Kami sudah menemukan beberapa di lapangan, ini ketika D2 menjual ke pengecer, ada yang nakal dengan membuat aturan minimal harus membeli sekian,” kata Budi, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (3/3/2025).

    Ia pun mencontohkan, misalnya ada D2 menjual Minyakita dengan patokan minimal pembelian 50 sampai dengan 100 dus. Kondisi ini membuat sejumlah pengecer tidak mampu membeli, sehingga hanya pengecer besar yang mampu menyerap.

    Alhasil, pengecer kecil tidak dapat melakukan aktivitas penjualan. Untuk mengantisipasi hal ini, para pengecer kecil akhirnya harus membeli produk Minyakita tersebut dari para pengecer besar dengan harga lebih mahal untuk tetap bisa berjualan.

    “Akhirnya pengecer besar ini menjual lagi ke pengecer kecil, tidak langsung konsumen karena pengecer ini tidak punya uang,” ujarnya.

    Budi mengatakan, kondisi ini akhirnya menciptakan perpanjangan rantai distributor, bahkan hingga D4, baru kemudian Minyakita dijual ke pengecer, sebelum akhirnya konsumen. Hal inilah yang menyebabkan harganya semakin naik.

    “Seharusnya sampai D2 langsung pengecer, akhirnya ada D2, D3, D4. Ini yang sedang kami awasi selama ini bersama satgas pangan juga Pemda,” kata dia.

    Atas kondisi tersebut, Budi menegaskan bahwa dirinya tidak akan segan-segan untuk mencabut izin usaha distributor nakal yang membuat harga Minyakita sampai ke pasaran meningkat.

    “Ada (sanksi), kan kita ingatkan, peringatkan dulu. Kalau dia tetap melakukan itu, ya kita cabut izinnya,” ujar Budi, ditemui usai rapat.

    (kil/kil)

  • Indeks Manufaktur Indonesia Belum Kunjung Membaik, Ancaman PHK Sektor Industri Terus Bertambah – Halaman all

    Indeks Manufaktur Indonesia Belum Kunjung Membaik, Ancaman PHK Sektor Industri Terus Bertambah – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indeks Manufaktur atau Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia hingga saat ini belum menunjukkan perbaikan. Hal ini berisiko memicu terjadinya lagi pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor industri terutama manufaktur.

    Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai, tingginya angka PHK menandakan perekonomian Indonesia kini berada dalam kondisi lampu kuning.

    Maraknya PHK sejak awal 2025 ini menjadi indikator bahwa kondisi ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

    Gelombang PHK ini bahkan diprediksi akan terus berlanjut di masa mendatang. Dia mengatakan, sektor industri dalam negeri saat ini menghadapi tekanan berat akibat faktor global dan domestik yang kurang menguntungkan.

    Salah satu sektor yang paling terdampak adalah industri tekstil. Permintaan dari dua pasar utama, yakni China dan Amerika Serikat, mengalami penurunan drastis dalam dua tahun terakhir.

    Kondisi ini membuat produksi tekstil dan produk tekstil (TPT) di dalam negeri harus disesuaikan dengan lemahnya permintaan ekspor.

    Industri dalam negeri juga semakin tertekan oleh masuknya produk impor, terutama dari China. 

    Kebijakan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 8/2024 yang mempermudah arus barang impor semakin memperburuk situasi. 

    Produk China yang lebih murah lebih diminati oleh masyarakat dibandingkan produk lokal. Bahkan, dugaan masuknya barang impor secara ilegal semakin menambah tekanan bagi industri domestik.

    Huda memperingatkan bahwa potensi bertambahnya PHK masih sangat terbuka, mengingat indeks manufaktur atau Purchasing Managers’ Index (PMI) masih belum menunjukkan perbaikan.

    Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai tidak berkualitas. Dulu, setiap pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen mampu menyerap lebih dari 400 ribu tenaga kerja, tetapi saat ini hanya mampu menyerap sekitar 100 ribu tenaga kerja. 

    Hal ini berisiko memperparah tingkat kemiskinan dan ketimpangan dalam jangka menengah dan panjang.

    Kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga terus menurun. Saat ini, proporsinya hanya sekitar 18%, jauh lebih rendah dibandingkan satu dekade lalu yang sempat menyentuh lebih dari 20%.

    Serbuan barang impor semakin memperlemah industri dalam negeri di tengah permintaan yang belum pulih. 

    Jika kondisi ini berlanjut dalam satu hingga dua tahun ke depan, gelombang PHK diprediksi akan semakin besar, yang berpotensi memperburuk kondisi ekonomi nasional.

    Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief dalam pernyataanya, Senin (3/2/2025) bilang, Purchasing Managers Index (PMI) sektor Manufaktur Indonesia Januari yang berada di level 51,9 poin atau naik 0,7 poin dari bulan sebelumnya di angka 51,2.

    Menurut dia, fase ekspansif ini merupakan titik tertinggi sejak bulan Mei 2024, dimana geliat industri manufaktur ini ditandai dengan meningkatnya pembelian bahan baku untuk dapat memenuhi lonjakan permintaan pasar pada bulan-bulan berikutnya.

    Laporan Reporter: Arif Ferdianto | Sumber: Kontan

  • Mendag Bakal Cabut Izin Distributor Minyakita Jika Berani Mainkan Harga

    Mendag Bakal Cabut Izin Distributor Minyakita Jika Berani Mainkan Harga

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Budi Santoso buka suara soal harga Minyakita tinggi di pasaran. Dia mengklaim pihaknya selalu melakukan pengawasan ke lapangan, terutama pada distributor.

    “Kalau misalnya ada harga yang mahal kami memang bersama dengan Satgas Pangan dari Polri, kita selalu melakukan pengawasan ke lapangan, terutama ini memang distributor,” ucap Mendag dalam rapat bersama Komisi VI di DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Maret 2025.

    Lebih lanjut Budi menuturkan, Kemendagri terus melakukan koordinasi. Dia mengatakan, hal tersebut juga sempat disinggung dalam rapat terbatas (ratas) dengan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas).

    “Kita minta kepada pelaku atau produsen Minyakita, dan kita sudah panggil dan mereka sudah menyampaikan pada prinsipnya tidak pernah mengurangi pasokan. Dan kita minta untuk lebaran ini dipasok dua kali lipat dan mereka sanggup,” ujarnya.

    Izin Distributor Terancam 

    Mendag Budi mengimbau kepada para distributor yang semena-mena akan berujung dicabut izin distributor. 

    “Ada kalau kan kita ingatkan kita peringatkan dulu kalau dia tetap melakukan itu ya kita cabut izin. Izin distributornya kita cabut,” ucapnya. 

    Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyampaikan pemerintah akan membanjiri pasar dengan stok minyak goreng rakyat atau Minyakita sebanyak dua kali lipat pada periode Ramadhan dan Lebaran 2025.

    Zulkifli mengatakan hal ini dilakukan untuk memastikan harga Minyakita tidak naik pada saat puasa dan hari raya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News