Kementrian Lembaga: Kemendag

  • Rapat Tertutup, DPR dan Kejagung Bahas Kasus Pertamina hingga Tom Lembong

    Rapat Tertutup, DPR dan Kejagung Bahas Kasus Pertamina hingga Tom Lembong

    Rapat Tertutup, DPR dan Kejagung Bahas Kasus Pertamina hingga Tom Lembong
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Ketua Komisi III
    DPR RI

    Ahmad Sahroni
    mengungkap poin-poin yang dibahas dalam rapat tertutup antara Komisi III DPR dan  Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus)
    Kejaksaan Agung
    (Kejagung) RI Febrie Adriansyah, Rabu (5/3/2025).
    Sahroni menyebutkan, rapat diawali dengan paparan pihak Kejagung soal kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah di Pertamina.
    “Oh ini Pertamina. Baru dia paparan,” ujar politikus Partai Nasdem ini.
    Sahroni menuturkan, selain kasus Pertamina, sejumlah kasus besar juga akan dibahas dalam rapat tertutup tersebut.
    Beberapa di antaranya adalah dugaan kasus korupsi timah yang merugikan negara sebesar Rp 300 triliun hingga kasus impor gula yang menjerat eks Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong.
    “Impor gula, Pertamina, terus timah, ada 4 deh kalau enggak salah tadi,” kata Sahroni.
    Menurut dia, pihak Kejagung akan menyampaikan soal perkembangan kasus penegakan hukum yang ada.
    “Dia menyampaikan saja bahwa update terkait penegakan hukum yang dilakukan oleh Kejaksaan,” ujar politikus Partai Nasdem itu.
    Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Rano Alfath selaku pemimpin rapat memutuskan rapat bersama Jampidsus digelar secara tertutup.
    Dalam rapat hadir langsung Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) Febrie Adriansyah.
    Rano mulanya menanyakan tanggapan para fraksi yang hadir dan mayoritas meminta agar rapat digelar tertutup.
    “Jadi begini aja, ini karena sebagian besar mengharapkan tertutup, kita buat rapat tertutup,” ujar Rano.
    “Kalau nanti ada sesuatu yang sifatnya umum terbuka, bisa kita sampaikan opsi terbuka. Tapi hari ini kita bikin agenda ini kita putuskan rapat tertutup ya,” sambungnya.
    Rano menjelaskan, rapat perlu digelar tertutup agar materi rapat bisa dibahas secara mendalam.
    Selain itu, rapat akan membahas soal perkara-perkara yang masih dalam proses penyidikan di Kejagung.
    “Kita lihat karena ini kan banyak juga perkara-perkara yang masih dalam proses penyelidikan atau penyidikan,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Zulhas Kaget Harga Cabai Makin Mahal, Singgung Faktor Cuaca

    Zulhas Kaget Harga Cabai Makin Mahal, Singgung Faktor Cuaca

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) terkejut mengetahui harga cabai yang melambung usai meninjau harga barang kebutuhan pokok di Pasar Jaya Johar Baru, Jakarta, Rabu (5/3/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis, Rabu (5/3/2025), Menko Zulhas tiba bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi sekitar pukul 08.05 WIB.

    Setibanya di sana, kios pertama yang dikunjungi adalah telur dengan harga yang dipatok Rp30.000 per kilogram. Tak lama, ketiganya mengunjungi kios aneka cabai.

    Di sana, Menko Zulhas pun bertanya bagaimana stok dan harga satu kilogram aneka cabai yang dijual pedagang.

    “Oh stoknya banyak. Cabai merah berapa?” tanya Zulhas kepada pedagang cabai. Pedagang itu pun menjawab harga cabai keriting dibanderol Rp100.000 per kilogram.

    Dia pun terkejut dengan harga cabai yang dilontarkan si penjual. “[Cabai keriting] Rp100.000 [per kilogram?] Cabai rawit?” kata Zulhas dengan nada terkejut dan dijawab bahwa harga cabai rawit dipatok Rp120.000 per kilogram.

    Zulhas kembali terkejut dengan harga cabai rawit yang semakin mahal. “Rp120.000 [per kilogram]. Wah, cabai makin naik aja ya,” tuturnya.

    Sementara itu, harga bawang putih dan bawang merah masing-masing dibanderol Rp60.000 per kilogram. “Bawang putih mahal sekali [Rp60.000 per kilogram],” katanya.

    Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut cabai menjadi satu-satunya komoditas pangan yang melambung saat momentum Ramadan 2025. Pasalnya, harga cabai dibanderol di kisaran Rp100.000–Rp120.000 per kilogram.

    Zulhas mengungkap melonjaknya harga cabai disebabkan faktor musim hujan yang berimbas pada gagal panen.

    “Cabai [mahal] mungkin karena musim hujan. Kalau musim hujan kan panennya gagal. Tapi biasanya nggak lama, biasanya 2 minggu. Setelah nanti terang lagi [cuaca], itu [harganya] akan turun lagi,” ujarnya.

    Menurutnya, gagal panen ini lantaran budidaya tanaman cabai masih menggunakan pendekatan pertanian terbuka. Alhasil, saat hujan melanda sentra produksi, maka bunga dari tanaman cabai akan rontok dan berakhir gagal panen.

    Beralih ke kios lain, Menko Zulhas meninjau harga daging ayam. Di sana, harga daging ayam dibanderol Rp30.000–Rp40.000 per kilogram, atau harganya sudah sesuai dengan harga acuan penjualan (HAP) Rp40.000.

    Dia juga meninjau harga aneka ikan, seperti ikan tuna dan ikan bandeng masing-masing dibanderol Rp60.000 per kilogram.

    Sementara itu, harga beras premium dipatok Rp18.000 per kilogram, beras medium Rp15.000 per kilogram, dan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog alias beras SPHP dibanderol Rp12.000 per kilogram.

    Menyitir Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), pada Rabu (5/3/2025) pukul 09.40 WIB, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen dibanderol Rp15.609 per kilogram. Sementara itu, harga rata-rata beras medium dipatok Rp13.775 per kilogram. Sedangkan beras SPHP dibanderol Rp12.760 per kilogram.

    Untuk aneka cabai, Panel Harga Bapanas menunjukkan harga rata-rata cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabai rawit merah masing-masing sebesar Rp60.194 per kilogram, Rp60.577 per kilogram, dan Rp93.426 per kilogram.

    Bapanas optimistis harga turun ….

  • Jaga Stabilitas Harga, Pemerintah Perkuat Cadangan Pangan

    Jaga Stabilitas Harga, Pemerintah Perkuat Cadangan Pangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menyiapkan strategi untuk menjaga stabilitas harga pangan selama bulan suci Ramadan.

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk berbagai komoditas. Salah satu contohnya adalah cadangan beras pemerintah (CBP) yang sebelumnya hanya mencapai 800.000 ton, kini mulai bertambah secara bertahap.

    “Hari ini kita bisa lihat panennya baru Maret-April, tetapi Januari-Februari harga stabil. Itu artinya apa? Pemerintah punya cadangan pangan yang cukup,” ujar Arief saat meninjau Pasar Johar Baru di Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2025).

    Selain beras, pemerintah juga mempersiapkan cadangan pangan lainnya, seperti ayam dan daging, guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan puasa.

    Arief menambahkan, pemerintah juga akan membentuk 70.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Ini kabar baik karena koperasi akan menyerap hasil pertanian, sehingga harga jual petani tetap stabil dan tidak anjlok,” tambah Arief terkait upaya menjaga stabilitas harga pangan.

  • Johan Rosihan DPR: Praktik Pengoplosan Beras Cederai Semangat Swasembada Pangan – Page 3

    Johan Rosihan DPR: Praktik Pengoplosan Beras Cederai Semangat Swasembada Pangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan, mengecam keras dugaan praktik pengoplosan beras yang viral di media sosial melalui unggahan akun @MasBRO_back di platform X. Video yang beredar menunjukkan aktivitas yang diduga sebagai pengoplosan beras, yang berpotensi merugikan konsumen dan mencoreng upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan.

    “Praktik seperti ini bukan hanya tindakan kecurangan yang merugikan rakyat, tetapi juga mencederai semangat swasembada pangan yang tengah dibangun oleh pemerintahan Presiden Prabowo. Kita sedang berupaya keras untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan menekan ketergantungan pada impor, tetapi tindakan seperti ini justru melemahkan kepercayaan publik terhadap sistem distribusi pangan nasional,” ujar Johan dalam keterangannya, Selasa (5/3/2025).

    Lebih lanjut, Johan menegaskan bahwa praktik pengoplosan beras juga berpotensi masuk dalam ranah korupsi dan manipulasi tata niaga pangan, sesuatu yang bertentangan dengan visi Presiden Prabowo dalam menegakkan transparansi dan pemberantasan korupsi di sektor pangan.

    “Presiden Prabowo sudah jelas menyatakan komitmennya untuk memperbaiki sistem pangan nasional dan memberantas segala bentuk mafia pangan yang merugikan rakyat. Jika pengoplosan ini dibiarkan, maka kita sama saja memberi ruang bagi oknum yang ingin mempermainkan kebijakan pangan dengan cara yang curang dan tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

    Dia menegaskan, Komisi IV DPR RI mendesak aparat penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan dan menindak tegas pihak yang terlibat dalam praktik ini. Johan juga meminta Satgas Pangan dan Kementerian Perdagangan untuk lebih aktif melakukan pengawasan terhadap distribusi beras di lapangan.

    “Kami di Komisi IV akan mengawal persoalan ini. Aparat harus segera bertindak dan memastikan bahwa tidak ada celah bagi oknum yang mencoba mengambil keuntungan dengan cara-cara kotor seperti ini. Kita tidak ingin masyarakat menjadi korban dari permainan harga dan kualitas pangan yang tidak bertanggung jawab,” tambahnya.

     

  • Butuh kerja sama untuk antisipasi kenaikan harga bahan pokok

    Butuh kerja sama untuk antisipasi kenaikan harga bahan pokok

    Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri melakukan sidak pasar di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Selasa (4/3/2025). ANTARA/Aris Wasita

    Wamendag: Butuh kerja sama untuk antisipasi kenaikan harga bahan pokok
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 14:49 WIB

    Elshinta.com – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menyatakan, butuh kerja sama untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok selama Ramadhan.

    “Kami titip di daerah agar kemudian bisa stabil harganya. Dalam hal ini butuh koordinasi, kita ada satgas pangan, kalau melonjak terlalu tinggi aparat turun kami menindaknya agar harga kembali normal,” katanya di sela melakukan sidak bahan pokok di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Selasa.

    Meski demikian, dikatakannya, pada sidak pasar yang dilakukan kali ini, sejumlah harga bahan pokok masih stabil.

    “Kami punya mandat, kalau Kemendag salah satu komoditas yang jadi tanggung jawab kami adalah Minyakita, tepung, dan gula industri. Kalau cabai, telur, beras, bawang ada di bawah naungan Badan Pangan Nasional,” katanya.

    Terkait hal itu, dikatakannya, Kementerian Perdagangan, Bapanas, Kementerian BUMN melakukan rapat agar harga di lapangan stabil jelang Idul Fitri dan selama Ramadhan.

    “Kami pantau semua stabil, kecuali di atas HET (harga eceran tertinggi) ada bawang putih dan bawang merah di atas harga acuan, kalau Minyakita stabil,” katanya.

    Terkait hal itu, ia berpesan kepada pemerintah daerah agar bisa menstabilkan harga bahan pokok.

    “Dalam hal ini butuh koordinasi, kita ada Satgas Pangan, kalau melonjak terlalu tinggi aparat turun, kami menindaknya agar harga kembali normal,” katanya.

    Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta Respati Ardi mengatakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus berkoordinasi untuk memastikan stok dan pengendalian harga.

    “Kami akan kejar distributor yang tidak sesuai aturan, seperti di perminyakan sesuai Permendag ada distributor 1 dan distributor 2, harga sudah diatur, kalau tidak sesuai aturan sudah melanggar pidana, maka kami kejar dengan aparat penegak,” katanya.

    Selanjutnya, jika ada kelangkaan komoditas tertentu dan harga yang tidak stabil maka akan disampaikan ke pemangku kebijakan yang ada di pusat.

    “Kemendag memastikan dari atas, kami dari bawah. Kami ada ULAS, masyarakat bisa laporan di situ. Apabila ada laporan soal harga atau kelangkaan akan kami notice,” katanya.

    Sementara itu, dari hasil sidak tersebut diketahui harga bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan, yakni dari Rp40.000/kg menjadi Rp50.000/kg. Sedangkan komoditas cabai merah besar juga naik harga dari Rp40.000/kg menjadi Rp50.000/kg.

    “Kalau harga cabai rawit turun, kemarin harganya Rp100.000/kg, sekarang turun jadi Rp90.000/kg,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Jabodetabek Kebanjiran, Pemerintah Jamin Distribusi Bahan Pokok Tetap Lancar – Halaman all

    Jabodetabek Kebanjiran, Pemerintah Jamin Distribusi Bahan Pokok Tetap Lancar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah menjamin distribusi bahan pokok tetap lancar meski sejumlah wilayah di Bekasi, Jakarta, Depok dan Tangerang dikepung banjir. Begitu juga dengan sejumlah daerah lainnya di Indonesia.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, sejauh ini tidak ada masalah dalam distribusi bahan pokok meski terjadi banjir di mana-mana.

    “Enggak ada masalah,” katanya ketika ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).

    Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memastikan bahwa bahan pokok, dalam hal ini daging ayam ras, siap disalurkan di tengah kondisi banjir.

    Ia juga memastikan stok daging ayam tersedia dan bencana banjir tidak akan mengubah harga per kilogramnya.

    “Stoknya udah ada. Jadi, kalau khusus ayam, stoknya frozen condition. Kalau frozen condition itu artinya sudah ada di storage, tinggal disalurkan saja. Datang saja sekarang ke pasar tradisional, pasar modern, semuanya ada ayam,” kata Arief.

    Sebagaimana diketahui, bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek, salah satunya adalah Bekasi yang mengalami banjir cukup parah.

    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyatakan, Kota Bekasi lumpuh akibat banjir. Ada delapan kecamatan di Kota Bekasi yang terdampak banjir pada Selasa (4/3/2025).

    “Dari 12 kecamatan yang terdampak di Kota Bekasi itu delapan kecamatan. Dan hari ini Kota Bekasi lumpuh,” kata dia.

    Menurut dia, Kota Bekasi lumpuh karena sejumlah permukiman, kantor pemerintahan dan jalan utama tergenang banjir.

    “Sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan, itu sudah mulai masuk air, keluar, karena kemudian juga limpasannya sungguh luar biasa,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, daerah terdampak parah terdampak di sepanjang aliran Sungai Bekasi, terutama yang merupakan antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi.

    Kata dia, ketinggian air pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan peristiwa banjir pada 2016 dan 2020.

    Dia mengungkapkan ketinggian air ada yang mencapai 8 meter.

    Adapun penyebab banjir disebabkan melimpahnya air dari tanggul yang telah dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BWSCC).

    Sejak Senin malam, Pemkot Bekasi telah mengingatkan warga untuk melakukan evakuasi. “Dampaknya menjadi sangat luar biasa,” tambahnya.

     

  • BPOM Masih Temukan Penjual Takjil Pakai Bahan Berbahaya, Ini Daftarnya – Halaman all

    BPOM Masih Temukan Penjual Takjil Pakai Bahan Berbahaya, Ini Daftarnya – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Direktur Standarisasi Pangan Olahan, Badan POM RI Dra. Dwiana Andayani, Apt. menuturkan, pihaknya masih menemukan penjual takjil yang menggunakan bahan-bahan berbahaya.

    Hal itu diungkap dia dalam kegiatan temu media di Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Adapun bahan-bahan berbahaya yang dicampurkan ke panganan dan minuman berupa pewarna buatan, formalin, borax maupun pemanis buatan yang melebihi ambang batas.

    Bahan-bahan yang tidak seharusnya untuk makanan itu ditemukan pada pemilik usaha kecil dan menengah.

    “Sampai saat ini masih banyak yang menggunakan pewarna untuk pacar china agar menarik diberi warna merah terang. Pengawet supaya tahan lama serta pemanis buatan,” kata Dwiana.

    Penjual takjil kata dia, sering menggunakan pewarna tekstil untuk panganan kerupuk dan mi berupa metanil yellow, rhodamin b serta boraks.

    “Kami mendorong untuk para pedagang menggunakn bahan yang alami,” tutur dia.

    Pihaknya sudah melaksanakan intensifikasi pengawasan pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri 1446 H/Tahun 2025.

    Intensifikasi pengawasan ini dilakukan untuk mencegah peningkatan peredaran produk pangan yang tidak memenuhi standar keamanan dan kualitas.

    Intensifikasi pengawasan pangan saat hari besar keagamaan seperti Ramadan dan Idulfitri sangat penting mengingat tingginya permintaan akan pangan di masyarakat pada waktu tersebut.

     Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dan Kementerian Perdagangan (2024), terjadi peningkatan konsumsi pangan sekitar 20 persen-30% selama Ramadan tahun lalu.

  • Mendag Ajak Produsen Naikkan Produksi Minyakita Hingga 2 Kali Lipat

    Mendag Ajak Produsen Naikkan Produksi Minyakita Hingga 2 Kali Lipat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Budi Santoso mengajak produsen Minyakita untuk menaikkan produksi hingga 2 kali lipat pada momen ramadan dan lebaran. Hal ini disebutkan untuk merespons harga minyak kita yang kini tengah mengalami peningkatan.

    Selengkapnya dalam Autobizz, CNBC Indonesia (Selasa, 04/03/2025)

  • Zulhas Pastikan Stok Telur dan Ayam Cukup Penuhi Ramadan 2025

    Zulhas Pastikan Stok Telur dan Ayam Cukup Penuhi Ramadan 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan stok daging dan telur ayam ras aman untuk memenuhi kebutuhan selama bulan puasa atau Ramadan 2025.

    Untuk itu, Menko Zulhas mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik menghadapi ketersediaan stok daging ayam maupun telur. Dia juga memastikan tidak ada gangguan untuk pemenuhan dua komoditas ini.

    “Semua sudah sepakat dan siap untuk bulan puasa dan Lebaran, stok ayam maupun telur, jadi tidak usah khawatir. Stoknya lebih dari cukup, ayam ras maupun telur,” kata Zulhas seusai rapat koordinasi (rakor) ketersediaan pasokan dan harga daging ayam ras selama Ramadan 1446 H di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Zulhas turut mengatakan bahwa para pengusaha ayam ras dan petelur sudah sepakat untuk meningkatkan pasokan ke pedagang pasar.

    “Tadi kami sepakat sama-sama menjaga supply-nya. Selama bulan suci Ramadan dan Lebaran ini supply-nya harus dilebihkan, dinaikkan. Kalau rata-rata sehari, misalnya berapa gitu X, maka selama bulan puasa ditambah X plus, lebih, supply-nya dilebihkan,” ujarnya.

    Selain itu, Menteri Perdagangan (Mendag) 2022–2024 itu juga meminta agar para pengusaha meningkatkan produksi ayam ras dan telur ayam ras hingga 120%. Hal ini untuk mengantisipasi permintaan ayam dan telur selama momentum puasa dan Lebaran yang melonjak.

    Dia menjelaskan, langkah ini dilakukan untuk mendukung agar pasokan untuk komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras lebih dari cukup saat puasa dan lebaran.

    “Ditingkatkan produksinya, kalau biasanya 100%, sekarang saya minta 120%. Syukur-syukur bisa lebih, tetapi semua menyadari, karena kalau bulan puasa dan lebaran permintaan meningkat, sehingga mereka otomatis juga produksinya meningkat,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Zulhas juga memastikan harga daging ayam ras dan telur ayam dipatok tidak melebihi harga acuan penjualan (HAP). Saat ini, harga daging ayam dibanderol di kisaran Rp34.000–Rp36.000 per kilogram. Adapun, HAP daging ayam ras adalah Rp40.000 per kilogram.

    Untuk telur ayam ras, Zulhas menyebut harga yang dibanderol di kisaran Rp27.000–Rp29.000 per kilogram. Namun, ini tergantung dari letak geografis. “Memang kalau yang jauh rata-rata Rp30.000 per kilogram,” pungkasnya.

  • Menko Zulhas Minta Pengusaha Naikkan Pasokan Ayam dan Telur saat Ramadan dan Lebaran – Halaman all

    Menko Zulhas Minta Pengusaha Naikkan Pasokan Ayam dan Telur saat Ramadan dan Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan meminta pengusaha yang bergerak di bidang peternakan ayam memasok lebih banyak lagi daging ayam dan telur pada saat Ramadan ini dan Lebaran mendatang.

    Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengklaim para pengusaha sudah sepakat untuk mengikuti permintaan tersebut.

    Hal itu diungkap Zulhas usai melakukan rapat koordinasi (rakor) ketersediaan pasokan dan harga daging ayam ras selama Ramadan 2025 yang di antaranya dihadiri oleh para pengusaha di bidang ayam.

    Pengusaha itu antara lain dari PT Charoen Phokpand, Japfa Comfeed, PT Malindo, ⁠PT New Hope Indonesia, dan ⁠ID Food.

    “Kami sepakat sama-sama menjaga suplainya selama bulan suci Ramadan dan Lebaran ini, suplainya harus dilebihkan, dinaikkan,” kata Zulhas di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).

    “Kalau rata-rata sehari misalnya X, maka selama bulan puasa ditambah X plus lebih. Suplainya dilebihkan,” ujarnya.

    Ia mengatakan, kalau biasanya produksinya 100 persen, pada saat Ramadan dan Lebaran nanti perusahaan diminta untuk meningkatkannya menjadi 120 persen.

    “Syukur-syukur bisa lebih. Tapi semua menyadari, karena kalau bulan puasa dan Lebaran permintaan meningkat, sehingga mereka otomatis juga produksinya meningkat,” ucap Zulhas.

    Ditemui di tempat sama, Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan bahwa dari kebutuhan rata-rata per bulan 300 ribu ton, akan dinakkan sebesar 20 persen.

    Dengan ditingkatkan pasokannya, Budi mengatakan suplai untuk Ramadan dan Lebaran tidak akan menjadi masalah.

    “Ayam kan harga rata-rata nasional Rp 39.100, harga acuan kan Rp 40 ribu. Tadi kan sudah sepakat kebutuhan per bulan itu rata-rata kan 300 ribu ton akan dinaikkan 20 persen dan semua sudah sepakat termasuk telur,” kata Budi.

    “Jadi harga enggak ada masalah. Pasokan enggak ada masalah. Kalau pasokan enggak ada masalah ya berarti insyaallah harga juga aman,” ujarnya.