Kapolri Buka Peluang Tol Gratis di Puncak Arus Balik Lebaran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membuka peluang adanya
pembebasan tarif tol
(gratis) di sejumlah daerah saat puncak arus balik nanti.
Pembebasan tarif tol
ini mungkin diberlakukan jika kondisi tol terpantau sangat padat.
“Pada saat arus balik, apabila memang jalur sangat padat, mungkin juga akan dilakukan pembebasan tarif di wilayah-wilayah tol tertentu, seperti misalnya Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan).”
Demikian ujar Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers di Lobi Gedung Promotor Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (30/3/2025).
Namun, kata dia, skema pembebasan tarif ini masih akan didiskusikan lebih lanjut dengan sejumlah lembaga dan pihak terkait.
Kapolri memprediksi, puncak
arus balik Lebaran 2025
akan berlangsung pada 5-7 April 2025.
Dia menyampaikan, Pemerintah sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi arus balik, mulai dari diskon tarif tol hingga sejumlah rekayasa lalu lintas.
“Pemerintah tentunya melakukan berbagai macam strategi, mulai dari diskon tarif tol, diskon tiket pesawat, termasuk juga mempersiapkan pengaturan rekayasa, mulai dari
one way
kemudian
contra flow
,” lanjut Sigit.
Untuk saat ini, Kapolri meminta jajarannya untuk bersiap-siap menghadapi lonjakan pemudik usai halal bihalal Idul Fitri 1446 H atau H+1 Lebaran.
“Kemudian, biasanya ini juga akan ada lonjakan, pas kegiatan halal-bihalal akan terjadi lonjakan, baik di hari H maupun H+1 ini biasanya masih ada,” ujar Kapolri.
Sigit mengatakan, berdasarkan prediksi dari Pemerintah, masih ada sekitar 20 persen pemudik yang belum melakukan perjalanan.
Tahun ini, Pemerintah memprediksi ada 2,1 juta pemudik yang akan melakukan perjalanan ke kampung halaman mereka.
“Dari prediksi 2,1 juta masyarakat yang akan mudik, saat ini masih tersisa 20 persen,” lanjut Sigit.
Dalam rapat koordinasi malam ini, hadir juga Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi.
Lalu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono, serta jajaran Polda Metro Jaya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Kemendag
-

Pertama Setelah 5 Tahun Tiba-Tiba Mendag China, Jepang-Korsel Bertemu
Jakarta, CNBC Indonesia – Korea Selatan, China, dan Jepang menggelar dialog ekonomi pertama mereka dalam lima tahun guna memperkuat kerja sama perdagangan regional pada Minggu, (30/3/2025). Kerja sama ini diambil menyusul meningkatnya tekanan ekonomi imbas kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Seoul, Beijing, dan Tokyo merupakan mitra dagang utama AS, sekalipun mereka sering berselisih terkait berbagai isu, termasuk sengketa teritorial dan pelepasan air limbah dari pembangkit nuklir Fukushima yang rusak di Jepang.
Dalam pertemuan tersebut, ketiga menteri perdagangan (Mendag) negara sepakat untuk bekerja sama secara erat dalam pembicaraan yang komprehensif dan berstandar tinggi, terkait perjanjian perdagangan bebas Korea Selatan-Jepang-China untuk mendorong perdagangan regional dan global.
“Perlu memperkuat implementasi RCEP, yang diikuti oleh ketiga negara, serta menciptakan kerangka kerja untuk memperluas kerja sama perdagangan melalui negosiasi FTA Korea-China-Jepang,” kata Menteri Perdagangan Korea Selatan, Ahn Duk-geun, merujuk pada Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dikutip dari CNBC.COM, Minggu (30/3/2025).
Para menteri bertemu menjelang pengumuman Trump pada hari Rabu tentang lebih banyak tarif dalam apa yang disebutnya sebagai “hari pembebasan”, yang mengguncang kemitraan perdagangan Washington.
Sejak memulai pembicaraan pada tahun 2012, ketiga negara belum mencapai kemajuan yang signifikan dalam kesepakatan perdagangan bebas trilateral.
RCEP, yang mulai berlaku pada tahun 2022 merupakan kerangka perdagangan yang melibatkan 15 negara di kawasan Asia-Pasifik dengan tujuan menurunkan hambatan perdagangan.
Trump mengumumkan tarif impor sebesar 25% untuk mobil dan suku cadang otomotif pekan lalu, sebuah kebijakan yang dapat merugikan perusahaan. Utamanya bagi produsen mobil Asia, yang merupakan salah satu eksportir kendaraan terbesar ke AS.
Berdasarkan data dari S&P, setelah Meksiko, Korea Selatan merupakan eksportir kendaraan terbesar ke Amerika Serikat, diikuti oleh Jepang. Para menteri sepakat untuk mengadakan pertemuan menteri berikutnya di Jepang.
(dce)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4322835/original/005474100_1676300416-IMG-20230213-WA0147.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kecurangan Volume MinyaKita dan Beras 5 kg Bikin Heboh Jelang Lebaran, Konsumen Harus Apa? – Page 3
Liputan6.com, Jakarta Menjelang bulan Ramadan, masyarakat dihebohkan dengan temuan isi volume MinyaKita yang tak sesuai takaran.
Beberapa pekan lalu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menemukan perusahaan produsen minyak goreng MinyaKita mengurangi isi kemasan, dengan kemasan 1 liter yang semestinya berisi 1000 mililiter ternyata hanya berisi 750 hingga 800 mililiter.
Tak lama, sejumlah unggahan media sosial kemudian mengungkap temuan beras kemasan 5 kg dijual tak sesuai dengan takaran. Dilaporkan, timbangan beras kemasan 5 kg tersebut menunjukkan berat asli hanya 4 kg.
Sejauh ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan penanganan dengan melakukan pemeriksaan di sejumlah pasar, bekerja sama dengan Ombudsman hingga memanggil para pengusaha/repacker.
Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah menilai, untuk mencegah terulangnya kasus kecurangan volume dalam kemasan pangan, dalam hal ini Minyak Goreng dan Beras, penting bagi Pemerintah untuk mengoptimalkan edukasi dan kesadaran di antara masyarakat.
“Tidak hanya ke produsen atau pedagang, tetapi juga ke konsumen. Karena jika konsumennya punya literasi yang cukup, dia bisa juga mengadukan pelanggaran yang terjadi,” kata Daid kepada Liputan6.com di Jakarta, dikutip Jumat (28/3/2025).
Di sisi lain, menurutnya, Pemerintah juga bisa mengoptimalkan proses pengawasan dan penindakan selain pencegahannya.
“Pengawasan tentu kita punya instrumen Satgas Pangan dan terlebih sekarang struktur kelembagaan yang ada yakni Kementerian Bidang Pangan, Kementerian Pertanian sebagai serta Kementerian Perdagangan. (Mereka) seharusnya lebih compact, lebih mudah ditunjang dalam konteks pengawasan, jadi saya kira itu menjadi satu kekuatan untuk pengawasan,” papar Said.
Namun, ia juga tidak mengesampingkan kompleksitas dalam mengawasi kualitas produk bahan makanan di pasaran, karena wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga masih sulit untuk menjangkau seluruh wilayah.
“Kita juga paham bahwa ruang dan wilayah kita cukup luas, Indonesia cukup luas sehingga proses pengawasannya dengan Satgas Pangan belum cukup berimbang. Disinilah saya kira perlu melibatkan masyarakat luas untuk terlibat dalam proses pengawasan,” bebernya.
Jadi ajak masyarakat, berikan mereka channel dan saluran pengaduan supaya lebih terbuka dan bisa disosialisasikan. Supaya semua sama-sama bisa mengawasi,” tambah Said.
-

Bertemu Puluhan CEO, Xi Jinping Janjikan China yang Terbuka dan Stabil
JAKARTA – Presiden China Xi Jinping menjanjikan keterbukaan dan stabilitas di China saat bertemu dengan puluhan pemimpin perusahaan multinasional di Beijing pada Jumat (28/3).
Dia mengatakan negaranya telah mencatat pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, meningkatkan kemajuan teknologi, serta mendorong reformasi dan keterbukaan.
“Semua ini menunjukkan bahwa bisnis asing berperan penting dalam upaya modernisasi China,” kata Xi dilansir ANTARA, Sabtu, 29 Maret.
Pertemuan di Balai Besar Rakyat itu dihadiri lebih dari 40 CEO perusahaan multinasional, termasuk FedEx, Mercedes-Benz, HSBC, Hitachi, dan Aramco.
“Investor asing telah berkembang pesat dan secara umum menikmati keuntungan yang besar, mendapatkan hasil yang saling menguntungkan, dan menjalin persahabatan yang erat dengan masyarakat China,” kata Xi.
Xi mengatakan China telah menjadi kontributor utama dan jangkar stabilitas bagi pertumbuhan global selama bertahun-tahun serta berkomitmen pada kebijakan nasional untuk membuka diri terhadap dunia.
“Pintu China akan terbuka lebih lebar,” kata Xi, menegaskan.
Menurutnya kebijakan China untuk menyambut investasi asing tidak berubah, terlebih ketika negara itu memiliki kelas menengah terbesar dan pasar konsumen terbesar kedua di dunia.
“China menawarkan potensi besar untuk investasi dan konsumsi,” kata dia.
Xi menegaskan China memberikan perlakuan yang setara bagi pebisnis lokal dan asing, menegakkan persaingan secara adil, memperkuat komunikasi dengan investor asing, menyediakan banyak kemudahan bagi pebisnis dan investor, dan melindungi hak dan kepentingan mereka.
“Selain itu China menikmati stabilitas politik, hukum, dan ketertiban sejak lama, bahkan diakui sebagai salah satu negara teraman di dunia,” kata Xi.
Semua itu, kata dia, menunjukkan China menjadi “panggung” besar bagi pengembangan bisnis, prospek pasar yang luas, kebijakan yang stabil, dan lingkungan yang aman.
Xi juga menekankan China mendukung multilateralisme, mempromosikan globalisasi ekonomi yang inklusif, dan berkomitmen untuk membangun ekonomi dunia yang terbuka.
Dia mengungkapkan harapannya agar perusahaan-perusahaan multinasional bisa menjaga sistem perdagangan multilateral, stabilitas rantai industri dan pasokan global, serta melindungi dan memajukan globalisasi ekonomi.
Dalam keterangan tertulis, sejumlah CEO menyuarakan hal senada China telah berubah dari “made in China” menjadi “kekuatan baru yang produktif dan berkualitas.”
Mereka menyatakan kesiapannya untuk memperluas kerja sama investasi dan mengembangkan pasar dengan China.
Data Kementerian Perdagangan menunjukkan nilai investasi asing di China dalam dua bulan pertama 2025 mencapai 171,21 miliar yuan (sekitar US$23,87 miliar) atau turun 20,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
-

Harga Daging Ayam di Pasar Jakarta Selatan Stabil, Dibanderol Rp 35 Ribu Per Kg – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga daging ayam di Jakarta Selatan terpantau stabil dua hari menjelang Lebaran 2025.
Menurut salah seorang pedagang di Pasar Mede, Fatmawati, Jakarta Selatan, bernama Sukiyem, harga daging ayam dibanderol di kisaran Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.
“Daging ayam Rp 30 ribu, Rp 35 ribu, sampai Rp 40 ribu,” katanya ketika ditemui Tribunnews di lokasi.
Tidak ada kenaikan harga daging ayam selama beberapa hari ke belakang. Sukiyem mengonfirmasi harganya stabil.
Di Pasar Cipete Selatan, seorang pedagang bernama Adi juga menjual daging ayam seharga Rp 35 ribu per kilogram.
Selama bulan Ramadan ini, ia mengatakan harganya stabil, tidak ada kenaikan yang signifikan. Stok juga dipastikan aman.
“Daging ayam Rp 35 ribu per kilogram. Harganya lagi stabil, enggak terlalu mahal,” ujar Adi.
Berdasarkan data SP2KP Kementerian Perdagangan, rata-rata harga daging ayam ras secara nasional selama sepekan ke belakang mengalami kenaikan.
Selama 20 hingga 27 Maret 2025, harganya mengalami kenaikan sebesar 1,58 persen dari Rp 37.900 ke Rp 38.500.
Meski mengalami kenaikan, harga ini masih di bawah harga acuan penjualan (HAP) di tingkat konsumen yang ditentukan pemerintah, yaitu Rp 40 ribu per kg.
-

H-2 Lebaran 2025, Harga Bawang Putih di Pasar Jaksel Tembus Rp 60 Ribu Per Kg – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua hari menjelang Lebaran 2025, harga bawang putih di beberapa pasar di Jakarta Selatan terpantau naik.
Hasil penelusuran Tribunnews di Pasar Mede di Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Sabtu (29/3/2025), harga bawang putih dibanderol Rp 48 ribu per kilogram.
Menurut pengakuan seorang pedagang bernama Mulyadi, kenaikan harga bawang putih ini telah terjadi sejak tiga hari yang lalu.
“Harga bawang putih naik. Biasanya Rp 40 ribu sampai Rp 44 ribu,” katanya ketika ditemui Tribunnews.
Mulyadi menduga larangan angkutan berat melintas ketika periode mudik Lebaran ini menjadi alasan harga bawang putih naik. Akibat kebijakan ini, pasokan tidak bisa tersalurkan secara baik.
Pembeli bawang putih disebut Mulyadi sudah mewajari kenaikan harga ini karena bertepatan dengan momen Lebaran. Ia pun belum bisa memprediksi kapan harga bawang putih akan turun.
“Mungkin setelah Lebaran turun harganya. Kadang setelah Lebaran juga naik. Orang juga tidak protes. Kecuali kalau harganya naik saat tidak Lebaran, baru protes,” ujar Mulyadi.
Pedagang lainnya bernama Lili juga mengamini perkataan Mulyadi. Harga bawang putih tengah mengalami kenaikan beberapa hari ke belakang.
Lili menjual bawang putih Rp 55 ribu per kilogram. Biasanya, ia menjualnya di bawah itu.
“Bawang putih Rp 55 ribu. Harganya naik. Biasanya Rp 50 ribu. Sudah 3-4 hari ini naiknya,” katanya.
Di pasar lainnya, yaitu di Pasar Cipete Selatan, harga bawang putih juga terpantau mengalami kenaikan.
Siti, salah seorang pedagang di pasar tersebut, menjual bawang putih per kilogram sebesar Rp 60 ribu.
“Bawang putih lagi naik. Harganya Rp 60 ribu. Biasanya Rp 55 ribu. Karena mau Lebaran naik,” ujarnya.
Berdasarkan data SP2KP Kementerian Perdagangan, rata-rata harga bawang putih honan secara nasional selama sepekan ke belakang mengalami kenaikan.
Selama 20 hingga 27 Maret 2025, harganya mengalami kenaikan sebesar 0,65 persen dari Rp 46 ribu ke Rp 46.300. Harga ini sudah jauh di atas harga acuan penjualan (HAP) yang ditentukan pemerintah, yaitu Rp 38 ribu per kg.
-

Dikit Lagi Lebaran, Harga Bawang Putih di Pasar Jaksel Melonjak Jadi Rp60 Ribu per Kg – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua hari menjelang Lebaran 2025, warga bawang putih di beberapa pasar di Jakarta Selatan (Jaksel) terpantau mengalami kenaikan.
Hasil penelusuran Tribunnews di Pasar Mede, Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Sabtu (29/3/2025), harga bawang putih dibanderol Rp 48 ribu per kilogram.
Menurut pengakuan seorang pedagang bernama Mulyadi, kenaikan harga bawang putih ini telah terjadi sejak tiga hari yang lalu.
“Harga bawang putih naik. Biasanya Rp 40 ribu sampai Rp 44 ribu,” katanya ketika ditemui Tribunnews.
Mulyadi menduga larangan angkutan berat melintas ketika periode mudik Lebaran ini menjadi alasan harga bawang putih naik. Akibat kebijakan ini, pasokan tidak bisa tersalurkan secara baik.
Pembeli bawang putih disebut Mulyadi sudah mewajari kenaikan harga ini karena bertepatan dengan momen Lebaran. Ia pun belum bisa memprediksi kapan harga bawang putih akan turun.
“Mungkin setelah Lebaran turun harganya. Kadang setelah Lebaran juga naik. Orang juga tidak protes. Kecuali kalau harganya naik saat tidak Lebaran, baru protes,” ujar Mulyadi.
Pedagang lainnya bernama Lili juga mengamini perkataan Mulyadi. Harga bawang putih tengah mengalami kenaikan beberapa hari ke belakang.
Lili membanderol bawang putih per kilogramnya sebesar Rp 55 ribu. Biasanya, ia menjualnya di bawah itu.
“Bawang putih Rp 55 ribu. Harganya naik. Biasanya Rp 50 ribu. Sudah 3-4 hari ini naiknya,” katanya.
Di pasar lainnya, yaitu di Pasar Cipete Selatan, harga bawang putih juga terpantau mengalami kenaikan.
Siti, salah seorang pedagang di pasar tersebut, menjual bawang putih per kilogram sebesar Rp 60 ribu.
“Bawang putih lagi naik. Harganya Rp 60 ribu. Biasanya Rp 55 ribu. Karena mau Lebaran naik,” ujarnya.
Berdasarkan data SP2KP Kementerian Perdagangan, rata-rata harga bawang putih honan secara nasional selama sepekan ke belakang mengalami kenaikan.
Selama 20 hingga 27 Maret 2025, harganya mengalami kenaikan sebesar 0,65 persen dari Rp 46 ribu ke Rp 46.300. Harga ini sudah jauh di atas harga acuan penjualan (HAP) yang ditentukan pemerintah, yaitu Rp 38 ribu per kg.
/data/photo/2025/03/30/67e96921bd3c6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4320232/original/060225700_1676031400-WhatsApp_Image_2023-02-08_at_12.49.46.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
