Kementrian Lembaga: Kemendag

  • Negosiasi Tarif Impor antara Indonesia-AS Selesai dalam 60 Hari

    Negosiasi Tarif Impor antara Indonesia-AS Selesai dalam 60 Hari

    PIKIRAN RAKYAT – Menko Perekonomian Airlangga Hartanto Indonesia dan Amerika Serikat (AS) bersepakat untuk menyelesaikan perundingan mengenai tarif impor resiprokal dalam waktu 60 hari dan sudah disepakati kerangka ataupun framework acuannya

    “Ada yang menarik bahwa Indonesia dan Amerika Serikat bersepakat untuk menyelesaikan perundingan ini dalam waktu 60 hari,” ucap Airlangga dalam konferensi pers, Jumat 18 April 2025.

    Selain itu, kata Airlangga, sudah disepakati juga kerangka ataupun framework acuannya dan formatnya pun sudah disepakati, yaitu format dari framework perjanjian tersebut.

    “Dan scoping-nya termasuk kemitraan perdagangan investasi, kemitraan dari mineral penting, dan juga terkait dengan reliability daripada koridor rantai pasok yang resiliensi tinggi,” ujarnya

    Pemerintah RI berharap, dalam 60 hari kerangka tersebut bisa ditindaklanjuti dalam bentuk format perjanjian yang akan disetujui antara Indonesia dan Amerika Serikat.

    “Nah hasil-hasil pertemuan tersebut akan dilanjuti dengan berbagai pertemuan, bisa satu, dua, atau tiga putaran,” katanya.

    Adapun sejumlah pejabat AS yang telah ditemui oleh tim negosiasi RI adalah Secretary of Commerce/Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, US Trade Representative (USTR)/Wakil Dagang AS Jamieson Greer, dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

    Sementara dari Indonesia, Airlangga didampingi Wamenkeu Thomas Djiwandono dan Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral Mari Elka Pangestu.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Negosiasi Tarif RI-AS Beri Harapan Cerah, Ekonom: Langkah Bagus

    Negosiasi Tarif RI-AS Beri Harapan Cerah, Ekonom: Langkah Bagus

    Jakarta, Beritasatu.com – Delegasi Indonesia secara resmi melakukan negosiasi tarif pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk membahas kerja sama perdagangan strategis pada pekan ini.

    Indonesia menjadi negara keempat yang mendapat perhatian khusus dari AS, menyusul Vietnam, Jepang, dan Italia, sejak ketegangan dagang global mencuat pada Rabu (2/4/2025) lalu. Hal ini dinilai sebagai pertanda positif dari diplomasi ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia.

    Kedua belah pihak sepakat menargetkan penyelesaian negosiasi tarif dalam waktu 60 hari, dengan fokus pada pembangunan rantai pasok yang tangguh, penguatan kemitraan industri, serta penyusunan peta jalan perdagangan yang saling menguntungkan.

    Ekonom dan dosen Binus University Doddy Ariefianto menilai langkah ini sebagai upaya positif dalam mewujudkan neraca perdagangan yang seimbang. Hal itu juga menjadi prasyarat agar AS bersedia menurunkan tarif dagangnya. Selain itu, hal ini membuka peluang bagi peningkatan hubungan ekonomi kedua negara secara signifikan.

    “Ini langkah yang bagus. Apalagi, kebijakan tarif yang digagas Trump lebih condong ke arah konflik ekonomi dengan China. Kita harus hati-hati dalam bersikap, jangan sampai terlalu condong ke satu pihak hingga dianggap lawan oleh pihak lain. Indonesia perlu menjaga keseimbangan,” ujar Doddy, Jumat (18/4/2025).

    Dalam proses negosiasi tatif, Indonesia menyatakan komitmennya untuk meningkatkan impor komoditas dari AS, seperti LPG, minyak mentah, gandum, kedelai, hingga barang modal—produk yang belum dapat diproduksi secara mencukupi di dalam negeri.

    Delegasi RI juga membuka peluang bagi ekspansi perusahaan-perusahaan AS di Indonesia, melalui percepatan izin usaha, pemberian insentif investasi, hingga kemudahan impor. Langkah ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menjadi mitra dagang yang ramah bagi investor.

    Tak hanya soal perdagangan barang, kerja sama yang dibahas juga mencakup sektor mineral strategis, transformasi digital, hingga pengembangan sumber daya manusia dan teknologi.

    Doddy mengingatkan pentingnya strategi diplomasi yang seimbang, mengingat posisi Indonesia sebagai negara nonblok di tengah rivalitas dua kekuatan besar dunia.

    “Kalau dua gajah bertarung, kita bisa terinjak jika tak hati-hati. Ini situasi yang rumit, jadi perlu pendekatan bersamaan ke AS dan China,” jelasnya.

    Ia juga menyarankan agar Indonesia memainkan peran sebagai penggalang kekuatan netral di panggung global, termasuk mendorong dukungan terhadap WTO dan menyerukan deeskalasi konflik dagang.

    Adapun dalam tim negosiasi Indonesia, terdapat empat tokoh utama yang semuanya berlatar pendidikan AS, yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Wharton School), Menlu Sugiono (Norwich University), Wamenkeu Thomas Djiwandono (Johns Hopkins), serta Wakil Ketua Dewan Energi Nasional Mari Elka Pangestu (PhD UC Davis).

    Mereka telah melakukan pertemuan untuk negosiasi tarif dengan sejumlah pejabat tinggi AS, seperti Menlu Marco Rubio, Mendag Howard Lutnick, dan USTR Jamieson Greer. Pada pertemuan selanjutnya, para delegasi RI ini akan bertemu Menteri Keuangan AS Scott Bessent.

  • Negosiasi Delegasi RI dan AS tunjukkan sinyal positif, Ekonom: Langkah bagus

    Negosiasi Delegasi RI dan AS tunjukkan sinyal positif, Ekonom: Langkah bagus

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Negosiasi Delegasi RI dan AS tunjukkan sinyal positif, Ekonom: Langkah bagus
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 18 April 2025 – 16:45 WIB

    Elshinta.com – Pekan ini delegasi pemerintah Indonesia diterima secara resmi untuk merundingkan kerjasama dagang strategis dengan Amerika Serikat — menjadikan Indonesia negara keempat setelah Vietnam, Jepang, dan Italia yang diberikan keistimewaan setelah perang dagang dimulai 2 April lalu. Hal ini dinilai sinyal positif dari negosiasi yang dilakukan delegasi Indonesia.

    Hasilnya, kedua negara sepakat untuk menyelesaikan negosiasi dalam waktu 60 hari, dengan ruang lingkup yang telah jelas, yaitu membangun koridor rantai pasok dengan resiliensi tinggi, memperkuat kemitraan industri, serta merumuskan peta jalan perdagangan yang saling menguntungkan.

    Pengamat Ekonomi-Perbankan dan Dosen Binus University Doddy Ariefianto menilai progres dari langkah pemerintah ini positif untuk menciptakan neraca perdagangan yang seimbang sebagai syarat utama AS untuk menurunkan tarif sekaligus juga membuka peluang untuk melipatgandakan hubungan dagang Indonesia dengan AS.

    “Ini langkah bagus. Kebijakan tarif Trump itu semakin terlihat mengarah ke perang ekonomi China vs AS. Sehingga kita juga harus ingat kalau terlalu dekat sama yang satu, yang lain akan anggap kita sebagai musuh. Kita harus bisa balance,” ujar dia kepada wartawan, Jumat (18/4).

    Pemerintah menyatakan Indonesia akan meningkatkan pembelian LPG, minyak mentah, bensin, gandum, kedelai, pakan ternak, dan barang modal dari AS — produk-produk yang memang tidak dapat diproduksi cukup di dalam negeri.

    Para negosiator Indonesia juga membuka ruang luas bagi perusahaan-perusahaan AS untuk berkembang di Tanah Air. Melalui percepatan perizinan, pemberian insentif investasi, dan kemudahan prosedur impor, Indonesia menunjukkan keseriusan dalam menjadi mitra dagang yang ramah investasi.

    Tak hanya soal perdagangan barang, kerja sama bilateral ini juga merambah sektor critical minerals, ekonomi digital, hingga pengembangan SDM dan teknologi. 

    Doddy mengingatkan dengan demikian diperlukan pendekatan simultan ke AS dan China, agar Indonesia sebagai negara nonblok tidak terhimpit di tengah-tengah pihak yang berseteru.

    “Gajah sama gajah berantem, kalau nggak hati-hati kita bisa keinjak-injak di tengah. Delicate situation; perlu approach simultan ke AS dan China,” ucapnya.

    “Kita negara besar mestinya bisa menggalang kekuatan yang netral bersama-sama negara lain.  Indonesia bisa galang negara-negaralain untuk support WTO; suarakan keprihatinan dan dorong deeskalasi,” lanjutnya.

    Asal tahu saja, di balik negosiasi Indonesia ke AS ini ada empat tokoh negosiator utama dari Indonesia: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Sugiono, Wamen Keuangan Thomas Djiwandono, dan Wakil Ketua Dewan Energi Nasional Mari Elka Pangestu. 

    Yang menarik, empat orang ini adalah produk pendidikan Amerika. Airlangga pernah bersekolah di Wharton School. Sugiono adalah lulusan Norwich University. Thomas lulusan John Hopkins; sedangkan Mari Elka lulusan PhD dari UC Davis.

    Mereka telah melakukan pembicaraan langsung dengan para pengambil keputusan ekonomi AS: Marco Rubio (Menteri Luar Negeri), Howard Lutnick (Menteri Perdagangan), dan Jamieson Greer (U.S. Trade Representative). Besok mereka akan bertemu Scott Bessent (Menteri Keuangan).

    Sumber : Elshinta.Com

  • Posisi non-blok RI ideal di tengah perang dagang AS-China

    Posisi non-blok RI ideal di tengah perang dagang AS-China

    Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie ditemui usai mengikuti agenda peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China yang diselenggarakan Kedutaan Besar China di Jakarta, Kamis malam (17/4/2025). (ANTARA/Nabil Ihsan)

    Kadin: Posisi non-blok RI ideal di tengah perang dagang AS-China
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 18 April 2025 – 12:32 WIB

    Elshinta.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie memandang posisi Indonesia sebagai negara non-blok ideal dalam mencari potensi bisnis baru yang saling menguntungkan di tengah perseteruan dagang antara Amerika Serikat dan China.

    “Indonesia ini negara besar, dan posisi kita yang non-blok merupakan sarana yang baik bagi kita bukan saja dalam komunikasi namun juga untuk mencapai win-win solution,” ucap Anindya saat ditemui usai mengikuti agenda peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China yang diselenggarakan Kedutaan Besar China di Jakarta, Kamis malam.

    Ia mengatakan AS dan China merupakan dua mitra dagang terbesar yang amat penting bagi Indonesia, sehingga hubungan dengan kedua negara tersebut harus dipertahankan sebaik mungkin meski keduanya berseteru antara satu sama lain.

    “Kedua-dua negara sangat penting (bagi kita), dan kami selalu mengatakan bahwa kami juga ingin perdagangan yang lebih seimbang dan kami mengerti permintaan (dari masing-masing negara),” kata pemimpin Kadin Indonesia itu.

    Anindya mengharapkan supaya negosiasi terkait tarif AS yang berjalan di tingkat bilateral maupun multilateral oleh sejumlah negara saat ini dapat berjalan lancar, karena ia tidak menginginkan perang dagang yang terjadi meruncing sehingga justru berakhir “saling mematikan satu sama lain”.

    Kadin Indonesia sebelumnya telah menyatakan dukungan terhadap keputusan pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan berbagai langkah strategis dan melakukan negosiasi sebagai respons atas tarif impor resiprokal AS.

    Menurut Anindya pada Jumat (4/4), komunikasi yang intens dengan AS di berbagai tingkatan, termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan pemerintah AS, adalah langkah yang tepat.

    Tim negosiasi Indonesia ke AS yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertugas pada 16–23 April 2025. Dalam kesempatan tersebut, anggota tim negosiasi RI akan bertemu dengan Wakil Dagang AS (USTR), menteri luar negeri, menteri perdagangan, dan menteri keuangan AS.

    Menurut Airlangga, RI siap menawarkan deregulasi non-tarif seperti relaksasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan evaluasi pembatasan impor produk AS, serta peningkatan impor dan investasi dari AS lewat pembelian migas.

    Sumber : Antara

  • Biang Kerok Harga Kelapa Melambung Tinggi

    Biang Kerok Harga Kelapa Melambung Tinggi

    Jakarta

    Kelapa bulat belakangan mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkap biang keroknya adalah karena pelaku usaha banyak yang melakukan ekspor.

    Bydi menyebut saat ini harga ekspor tengah meningkat, sehingga lebih dipilih oleh pelaku usaha. Akibatnya, pasokan di dalam negeri menipis dan harga melambung.

    “Ya kan ini kan mahal kan karena di ekspor ya harga ekspornya memang lebih tinggi daripada harga dalam negeri sehingga karena semua ekspor, akhirnya jadi langka dalam negeri,” kata Budi ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis kemarin.

    Untuk itu, pihaknya akan mengumpulkan kembali petani, pelaku usaha atau eksportir, guna menemukan titik tengah. Karena jika terlalu murah, petani dan eksportir akan merugi, di sisi lain kebutuhan dalam negeri harus dipenuhi.

    “Karena kita juga di dalam negeri membutuhkan, tetapi harga tentunya juga kalau murah kan petani, eksportir kan nggak mau. Jadi nanti kita cari kesepakatan yang lebih baik,” ujar dia.

    Di tempat berbeda, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman juga merespons terkait harga kelapa bulat di tingkat konsumen yang melonjak. Harga kelapa sempat melambung hingga Rp 25.000 per butir.

    Amran menerangkan salah satu penyebab harga kelapa melambung tinggi karena adanya permintaan ekspor yang juga tinggi. Dia pun menyebut pihaknya tengah berupaya untuk mempercepat tanam sehingga produksi kelapa dalam negeri meningkat.

    “Kita ingin baru mau tanam lagi. Kita percepat tanam, kita rehat, dan seterusnya. Sudah diperintahkan Bapak Presiden. Kita rencana memproduksi lagi karena demand-nya meningkat,” terang Amran saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).

    Menurut Amran, Indonesia menjadi salah satu negara yang memproduksi kelapa bulat terbesar di dunia. Saat ini, produksi kelapa bulat dalam negeri sekitar 1,8-1,9 juta ton per tahun.

    Dalam pantauan detikcom pada Jumat, (11/4) lalu, harga kelapa bulat atau parut mengalami lonjakan yang signifikan. Salah seorang penjual kelapa parut di Pasar Rawa Bebek, Usin, mengatakan harga satu butir kelapa bisa mencapai Rp 25.000, tergantung ukuran.

    Padahal saat kondisi normal, kelapa parut dijual dengan harga Rp 10.000-15.000 per butir. Artinya untuk kelapa ukuran kecil, harga mengalami kenaikan dua kali lipat.

    “Sekarang Rp 20.000-25.000, tergantung ukurannya, kalau yang kecil ya Rp 20.000, kalau yang gede Rp 25.000. Kalau lagi normal yang gede paling Rp 15.000, yang kecil Rp 10.000,” kata Usin saat ditemui detikcom di lokasi, Jumat (11/4/2025).

    (kil/kil)

  • Harga Cabai Rawit Merah Meroket, Bawang Merah Melonjak Hampir Rp50 Ribu per Kg – Halaman all

    Harga Cabai Rawit Merah Meroket, Bawang Merah Melonjak Hampir Rp50 Ribu per Kg – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rata-rata harga cabai dan bawang merah secara nasional selama satu pekan ini mengalami kenaikan.

    Berdasarkan data SP2KP Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga bawang merah pada periode 10-17 April 2025 hampir mendekati Rp 50 ribu per kilogram (kg).

    Tepatnya, bawang merah kini dibanderol sebesar Rp 48.600 per kg setelah mengalami kenaikan sebesar 1,04 persen.

    Selain itu, ada juga cabai rawit merah yang mengalami kenaikan harga lebih signifikan. Data menunjukkan per kilogramnya dibanderol sebesar Rp 81 ribu per kg, naik 5,19 persen.

    Cabai merah keriting juga mengalami kenaikan harga, tetapi tidak sesignifikan cabai rawit merah. Saat ini, per kilogramnya dibanderol sebesar Rp 59.600 per kg, naik 1,71 persen.

    Di tengah kenaikan harga cabai dan bawang merah, ada juga bahan pokok yang mengalami penurunan.

    Harga beras premium turun 0,61 persen menjadi Rp 16.400 per kg, harga minyak goreng sawit kemasan premium turun 0,45 persen jadi Rp 22.200 per liter, dan daging sapi paha belakang turun 0,28 persen menjadi Rp 140.800 per kg.

    Lalu, ada daging ayam ras yang harganya turun 3,41 persen menjadi Rp 36.800 per kg, harga telur ayam ras turun 2,85 persen menjadi Rp 30.700 per kg, harga kedelai impor turun 0,66 persen menjadi Rp 15.100 per kg, dan harga bawang putih honan turun 0,65 persen menjadi Rp 46 ribu per kg.

    Berikut komoditas lainnya yang selama sepekan ke belakang stabil tak mengalami kenaikan atau penurunan harga:

    Beras medium: Rp 14.600 per kg
    Gula pasir curah: Rp 18.800 per kg
    Minyak goreng sawit curah: Rp 17.700 per liter
    Minyakita: Rp 17.100 per liter
    Tepung terigu: Rp 13.100 per liter 

  • Pengamat Sebut Kerja Sama Dagang Indonesia-AS Langkah Strategis Hadapi Tarif Resiprokal Trump – Halaman all

    Pengamat Sebut Kerja Sama Dagang Indonesia-AS Langkah Strategis Hadapi Tarif Resiprokal Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Delegasi pemerintah Indonesia merundingkan kerja sama dagang strategis dengan Amerika Serikat menyusul pemberlakuan Kebijakan Tarif Resiprokal.

    Pengamat Ekonomi-Perbankan dan Dosen Binus University Doddy Ariefianto menilai progres dari langkah pemerintah ini positif untuk menciptakan neraca perdagangan yang seimbang sebagai syarat utama AS untuk menurunkan tarif sekaligus juga membuka peluang untuk melipatgandakan hubungan dagang Indonesia dengan AS.

    “Ini langkah bagus. Kebijakan tarif Trump itu semakin terlihat mengarah ke perang ekonomi China vs AS. Sehingga kita juga harus ingat kalau terlalu dekat sama yang satu, yang lain akan anggap kita sebagai musuh. Kita harus bisa balance,” ujar dia kepada wartawan, Jumat (18/4/2025).

    Pemerintah menyatakan Indonesia akan meningkatkan pembelian LPG, minyak mentah, bensin, gandum, kedelai, pakan ternak, dan barang modal dari AS — produk-produk yang memang tidak dapat diproduksi cukup di dalam negeri.

    Para negosiator Indonesia juga membuka ruang luas bagi perusahaan-perusahaan AS untuk berkembang di Tanah Air. Melalui percepatan perizinan, pemberian insentif investasi, dan kemudahan prosedur impor, Indonesia menunjukkan keseriusan dalam menjadi mitra dagang yang ramah investasi.

    Tak hanya soal perdagangan barang, kerja sama bilateral ini juga merambah sektor critical minerals, ekonomi digital, hingga pengembangan SDM dan teknologi. 

    Doddy mengingatkan dengan demikian diperlukan pendekatan simultan ke AS dan China, agar Indonesia sebagai negara nonblok tidak terhimpit di tengah-tengah pihak yang berseteru.

    “Gajah sama gajah berantem, kalau nggak hati-hati kita bisa keinjak-injak di tengah. Delicate situation; perlu approach simultan ke AS dan China,” ucapnya.

    “Kita negara besar mestinya bisa menggalang kekuatan yang netral bersama-sama negara lain.  Indonesia bisa galang negara-negaralain untuk support WTO; suarakan keprihatinan dan dorong deeskalasi,” lanjutnya.

    Asal tahu saja, di balik negosiasi Indonesia ke AS ini ada empat tokoh negosiator utama dari Indonesia: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Sugiono, Wamen Keuangan Thomas Djiwandono, dan Wakil Ketua Dewan Energi Nasional Mari Elka Pangestu. 

    Yang menarik, empat orang ini adalah produk pendidikan Amerika. Airlangga pernah bersekolah di Wharton School. Sugiono adalah lulusan Norwich University. Thomas lulusan John Hopkins; sedangkan Mari Elka lulusan PhD dari UC Davis.

    Mereka telah melakukan pembicaraan langsung dengan para pengambil keputusan ekonomi AS: Marco Rubio (Menteri Luar Negeri), Howard Lutnick (Menteri Perdagangan), dan Jamieson Greer (U.S. Trade Representative). Besok mereka akan bertemu Scott Bessent (Menteri Keuangan).

    Untuk diketahui, usai pemberlakuan Kebijakan Tarif Resiprokal Amerika Serikat (AS) yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump, berbagai negara secara serentak memberikan respons terkait upaya penanggulangan dampak dari kebijakan tersebut. 

    Meski demikian, Pemerintah AS kembali mengumumkan penundaan pemberlakuan Tarif Resiprokal selama 90 hari hingga 9 Juni 2025 mendatang.

    Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Pemerintah Indonesia akan melakukan upaya diplomasi dan negosiasi secara langsung terkait kebijakan tersebut. 

    Delegasi Indonesia akan melakukan kunjungan kerja ke AS pada tanggal 16-23 April 2025 untuk bertemu dengan berbagai pihak penting AS yakni US Trade Representative (USTR), Secretary of Treasury, dan Secretary of Commerce.

  • Indonesia-AS Sepakat Selesaikan Negosiasi Tarif Trump dalam 60 Hari
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        18 April 2025

    Indonesia-AS Sepakat Selesaikan Negosiasi Tarif Trump dalam 60 Hari Nasional 18 April 2025

    Indonesia-AS Sepakat Selesaikan Negosiasi Tarif Trump dalam 60 Hari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian
    Airlangga Hartarto
    mengungkapkan, pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk menyelesaikan negosiasi soal tarif resiprokal dalam 60 hari ke depan.
    Airlangga menjelaskan, format perjanjian hingga kemitraan perdagangan investasi sudah disepakati oleh kedua negara.
    “Formatnya pun sudah disepakati, format dari framework perjanjian tersebut dan scoping-nya, termasuk kemitraan perdagangan investasi, kemitraan dari mineral penting, dan juga terkait dengan reliability dari koridor rantai pasok yang mempunyai resiliensi tinggi,” ujar Airlangga dalam keterangan tim media Prabowo, Jumat (18/4/2025).
    Menurut Airlangga, delegasi pemerintah Indonesia secara aktif berupaya mengakses para pejabat terkait di Amerika Serikat untuk melakukan negosiasi.
    Delegasi Indonesia juga berupaya bertemu secara daring dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Howard Lutnick.
    Airlangga mengatakan, AS memberikan respons yang positif terhadap usulan-usulan Indonesia tersebut.
    Sehingga, dalam 60 hari ke depan, AS menyatakan kesediaannya untuk menindaklanjuti pembahasan di tingkat teknis guna mencapai solusi yang konstruktif dan saling menguntungkan bagi kedua negara.
    Adapun dari pertemuan tersebut terungkap bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang diterima lebih awal untuk melakukan negosiasi.
    “Jadi, ada beberapa negara lain yang sudah juga berbicara dengan pemerintah Amerika Serikat, antara lain Vietnam, Jepang, dan Italia,” paparnya.
    Lebih jauh, Airlangga mengungkapkan sejumlah hal yang diusulkan oleh Indonesia dalam negosiasi dengan para pejabat AS.
    Berdasarkan yang sudah tercantum dalam surat resmi, Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat seperti bensin dan minyak mentah.
    “Indonesia juga berencana untuk memberi produk agrikultur, antara lain gandum,
    soya bean
    ,
    soya bean milk
    , dan Indonesia juga akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika,” kata Airlangga.
    “Kemudian, Indonesia juga memfasilitasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang selama ini beroperasi di Indonesia, dan tentunya ada hal-hal yang terkait dengan perizinan dan insentif yang diberikan,” sambungnya.
    Indonesia juga menawarkan kerja sama terkait dengan mineral strategis dan prosedur impor untuk produk-produk, termasuk holtikultura, dari Amerika Serikat.
    Pemerintah Indonesia pun  mendorong agar investasi dilakukan secara
    business to business.
     “Indonesia juga mendorong pentingnya perkuatan kerja sama di sektor pengembangan sumber daya manusia, antara lain untuk sektor pendidikan, sains, teknologi,
    engineering
    , matematika, ekonomi digital, serta tentu Indonesia juga mengangkat terkait dengan
    financial services
    yang lebih cenderung untuk menguntungkan negara Amerika Serikat,” imbuh Airlangga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mendag sebut perluas jaringan kunci memperkuat posisi bisnis

    Mendag sebut perluas jaringan kunci memperkuat posisi bisnis

    Menteri Perdagangan Budi Santoso saat menghadiri pertemuan bisnis antara pelaku usaha lokal dengan perwakilan asing di Indonesia di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (17/4/2025). ANTARA/HO-Kemendag

    Mendag sebut perluas jaringan kunci memperkuat posisi bisnis
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 18 April 2025 – 11:10 WIB

    Elshinta.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut memperluas jejaring bisnis adalah kunci untuk memasarkan produk Indonesia ke luar negeri.

    Guna mendukung hal tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan perwakilan asing di tanah air, untuk membuka peluang kerja sama dan memperluas jaringan bisnis bagi para pengusaha lokal.

    Produk-produk unggulan Indonesia yang dipamerkan mencakup berbagai sektor yang juga ditampilkan di Ruang Permanent Trade Exhibition (PTE) Kementerian Perdagangan Jakarta, sebagai bagian dari layanan Inaexport.

    “Jejaring adalah kunci untuk memperkuat posisi bisnis. Diharapkan kegiatan ini menjadi wadah produktif untuk membangun sinergi konkret antar pelaku usaha dengan perwakilan luar negeri di sini,” ujar Budi dalam keterangan, di Jakarta, Jumat.

    Empat perusahaan yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari beberapa bidang yang berbeda, seperti dekorasi rumah dan furnitur, minuman herbal, produsen serat viskose, serta makanan dan minuman olahan. Keempat pelaku usaha memaparkan keunggulan produk dan pencapaian masing-masing.

    Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi menyampaikan, sebagai bentuk komitmen berkelanjutan, Business Networking akan menjadi agenda bulanan yang menampilkan potensi produk PTE.

    Kegiatan ini juga akan menjadi sarana dalam membuka ruang diplomasi ekonomi dengan mengundang kedutaan asing.

    “Saat ini kami konsisten menyatukan peluang dengan membuka jaringan bisnis. Melalui kegiatan ini, perusahaan Indonesia dapat menarik minat dan memperoleh permintaan produk dari negara-negara yang diwakili oleh para tamu undangan,” kata Puntodewi.

    Sumber : Antara

  • Kejam, Donald Trump Kenakan Tarif Impor Produk Testil RI Hingga 47 Persen – Halaman all

    Kejam, Donald Trump Kenakan Tarif Impor Produk Testil RI Hingga 47 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, Pemerintah Amerika Serikat mengenakan tarif impor produk tekstil Indonesia hingga 47 persen, lebih tinggi dibandingkan tarif impor yang dikenakan AS terhadap negara-negara ASEAN lainnya.

    “Saat sekarang, produk ekspor utama Indonesia seperti garmen, alat kaki, tekstil, furniture, dan udang itu menjadi produk yang Indonesia mendapatkan tarif bea masuk lebih tinggi dibandingkan beberapa negara pesaing, baik dari ASEAN maupun non-ASEAN negara Asia yang lain,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers secara virtual, Jumat (18/4/2025).

    Airlangga merinci, Donald Trump menerapkan tarif tambahan sebesar 10 persen selama 90 hari. Sebelumnya, tarif impor produk tekstil dan garmen Indonesia yang masuk ke AS hanya sebesar 10 persen sampai 37 persen.

    “Maka dengan diberlakukannya 10 persen tambahan, maka tarifnya itu menjadi 10 persen ditambah 10 persen ataupun 37 persen ditambah 10 persen,” jelas Airlangga.

    Karenanya, hal tersebut menjadi perhatian pemerintah sebab dengan adanya tarif tambahan sebesar 10 persen untuk ekspor produk tekstil itu akan menambah beban biaya ekspor pemerintah.

    “Jadi ini juga menjadi concern bagi Indonesia karena dengan tambahan 10 persen ini ekspor kita biayanya lebih tinggi karena tambahan biaya itu diminta oleh para pembeli agar di-sharing dengan Indonesia, bukan pembelinya saja yang membayar pajak tersebut,” papar dia.

    Di sisi lain, Airlangga menegaskan pemerintah dan Amerika Serikat telah sepakat untuk menyelesaikan negosiasi tarif impor resiprokal dalam kurun waktu 60 hari atau 2 bulan.

    Airlangga bilang bahwa dalam negosiasi tersebut, telah disepakati acuan termasuk pembahasan mengenai kemitraan perdagangan investasi, kemitraan dari mineral kritis, dan juga terkait dengan reliabilitas atau ketangguhan rantai pasok yang mempunyai resiliensi tinggi.

    “Hasil-hasil pertemuan tersebut akan dilanjuti dengan berbagai pertemuan bisa 1, 2, atau 3 putaran dan kami berharap dalam 60 hari kerangka tersebut bisa ditindaklanjuti dalam bentuk format perjanjian yang akan disetujui antara Indonesia dan Amerika Serikat,” jelas Airlangga.

    Sejumlah pejabat AS yang telah ditemui oleh tim negosiasi Pemerintah RI adalah Secretary of Commerce/Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, US Trade Representative (USTR)/Wakil Dagang AS Jamieson Greer, dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.