Kementrian Lembaga: Kemendag

  • Viral Pabrik China Ungkap Harga Asli Tas Hermes, Cek Fakta Sebenarnya

    Viral Pabrik China Ungkap Harga Asli Tas Hermes, Cek Fakta Sebenarnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memunculkan fenomena baru di media sosial. Pabrik China yang terdampak tarif resiprokal AS ke barang impor China sebesar 145% ramai-ramai mempromosikan langsung produk jualan yang menyasar konsumen AS.

    Mereka menjual barang-barang ‘made in China’ melalui TikTok dan media sosial lainnya. Salah satu video viral di TikTok menunjukkan seorang pria yang memegang tas mirip Hermes Birkin.

    Ia mengklaim harga produksi tas mewah tersebut kurang dari US$1.400 (Rp23 jutaan). Namun, Hermes menjualnya seharga US$38.000 (Rp640 jutaan).

    Video itu sudah dihapus dari TikTok, tetapi banyak yang mengunggahnya kembali. Pria tersebut mengklaim pabrik di China menggunakan kulit dan hardware serupa Hermes Birkin. Bedanya, tak ada logo Hermes yang terpasang. Tas itu ditawarkan seharga US$1.000 (Rp16 jutaan).

    Menanggapi hal ini, juru bicara Hermes buka suara dan menegaskan tas-tas mereka diproduksi 100% di Prancis dan menolak berkomentar lebih lanjut.

    Juru bicara Birkenstock juga menanggapi video-video yang menunjukkan produk tiruan perusahaannya. Birkenstock mengatakan produknya dirancang dan diproduksi di Uni Eropa. Perusahaan telah menghubungi TikTok dan video tersebut dihapus pada 15 April 2025.

    Lululemon yang juga menjadi target video viral TikTok dari manufaktur China turut angkat bicara. Manufaktur China mengklaim menjual legging serupa Lululemon dengan harga US$5 (Rp84.000-an).

    Lululemon telah menghubungi TikTok untuk menghapus konten tersebut. Lululemon juga menegaskan pihaknya tidak bekerja dengan pabrik-pabrik yang mengunggah video viral di TikTok. Perusahaan mewanti-wanti agar konsumen tak terkecoh dengan produk dan informasi palsu.

    Barang China Diserbu Warga AS

    Meski banyak video viral di TikTok dari penjual China yang sudah dihapus, tetapi fenomena ini menunjukkan minat besar warga AS untuk membeli produk-produk murah di China. Warga AS juga menunjukkan solidaritas terhadap pedagang di China dan protes terhadap tarif resiprokal Trump. 

    Influencer AS turut mempromosikan video-video dari pedagang China. Hal ini mendorong jumlah download aplikasi e-commerce China seperti DHGate dan Taobao di AS.

    Alhasil, DHGate langsung masuk jejeran ‘Top 10’ aplikasi paling banyak di-download di toko aplikasi Apple dan Google pada pekan kedua April 2025.

    Video-video dari para pedagang China mendulang popularitas di TikTok dan Instagram. Mereka menghimpun jutaan view dan ribuan like. Unggahan-unggahan itu berhasil mendorong simpati warga AS terhadap China di tengah perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump.

    Diketahui, Trump memberlakukan tarif resiprokal sebesar 145% untuk barang-barang impor dari China yang masuk ke AS. China balas dendam dengan menetapkan tarif 125% untuk barang-barang impor AS yang dijual ke negaranya.

    “Trump menginjak-injak negara yang salah. China menang dalam perang ini,” kata salah satu netizen AS, dikutip dari The Economic Times, Jumat (25/4/2025).

    Video Pedagang China Viral di TikTok

    Media sosial menjadi jalur komunikasi langsung antara pemilik pabrik dan pedagang China dengan konsumen AS. Warga AS ramai menunjukkan protes terhadap keputusan pemerintahan Trump, sama seperti aksi penolakan saat TikTok hendak diblokir di AS.

    “Fenomena ini mengaktivasi pandangan politik warga AS, sama seperti yang terjadi saat TikTok hendak diblokir. Saat ini konteksnya adalah tarif dan hubungan kedua negara secara umum,” kata Matt Pearl, direktur yang fokus pada isu teknologi di Center for Strategic and International Studies.

    “Hal ini menunjukkan kemampuan komunikasi antara pedagang China dan konsumen AS, sekaligus memperlihatkan ketergantungan AS dengan barang-barang asal China,” kata dia.

    Jumlah video yang mendorong warga AS membeli langsung produk dari pabrik China meningkat 250% sepanjang pekan hingga 13 April 2025, menurut analis Graphika, Margot Hardy.

    Di TikTok, tagar #ChineseFactory (pabrik China) menghimpun 29.500 unggahan per 23 April 2025. Di Instagram, jumlahnya mencapai 27.300.

    Pakar Ritel Buka Suara

    Pakar ritel dan vendor di China mengatakan tidak mungkin video viral yang mengklaim sebagai produsen merek seperti Lululemon dan Hermes, menjual produk asli dari merek tersebut.

    Pasalnya, pabrik-pabrik merek mewah tersebut biasanya telah menandatangani perjanjian kerahasiaan yang ketat dan tidak mungkin menghancurkan hubungan jangka panjang mereka dengan merek-merek besar sebagai imbalan atas penjualan langsung beberapa barang, kata Sucharita Kodali, analis ritel di Forrester.

    Kodali berasumsi viralnya video-video dari produsen China di media sosial sepertinya diizinkan oleh pemerintah China.

    “Kepentingan Lululemon atau Chanel saat ini di China mungkin berada di urutan ke-100 dalam daftar hal-hal yang menjadi perhatian menteri perdagangan dan pejabat China di sana,” kata Kodali.

    Para produsen mungkin juga sedang terburu-buru untuk menutup penjualan sebelum tarif baru pada tanggal 2 Mei 2025 mendatang.

    Warga AS Jadi Mitra Afiliasi Ecommerce China

    Elizabeth Henzie, 23, dari Mooresville, North Carolina, mengatakan bahwa ia merasa biaya produksi dan harga eceran yang dijelaskan dalam video tersebut sangat mengejutkan.

    Ia membuat sheet khusus berisi pabrik-pabrik yang mengklaim menjual tiruan sneaker, tas mewah, dan lainnya, dan menautkannya di profil TikTok miliknya. Postingan tersebut telah menarik lebih dari 1 juta penayangan.

    Henzie kini bekerja sebagai mitra afiliasi untuk DHGate. Ia akan menerima produk gratis dari perusahaan tersebut untuk video ulasan dan komisi jika orang melakukan pembelian melalui tautannya. Ia yakin orang-orang di China pada dasarnya berusaha membantu warga AS.

    “Melihat banyak negara yang bersatu untuk mencoba membantu konsumen AS telah menggenjot moral saya,” kata Henzie.

    “Meski kondisi di AS saat ini buruk, menurut saya hal ini mendorong warga untuk lebih solid,” ia menjelaskan.

    TikTok yang dimiliki ByteDance asal China mengatakan telah menghapus beberapa video viral yang mempromosikan barang-barang mewah asal China. Menurut platform, beberapa video tersebut menyalahi kebijakan perusahaan dengan mempromosikan produk palsu.

    Namun, banyak yang mengunggah ulang video-video tersebut. Bahkan banyak video lawas tentang manufaktur China yang tersebar di linimasa media sosial di tengah isu tarif yang kontroversial.

    TikTok menolak berkomentar lebih lanjut. Instagram yang dimiliki Meta juga menolak berkomentar terkait video viral dari China.

    Pedagang China Empot-empotan

    Para pedagang China mengatakan mereka mengunggah video-video tersebut saat penjualan anjlok. Yu Qiule, 36, pemilik pabrik di Shandong yang memproduksi peralatan fitness, mengatakan ia mulai mengunggah video di TikTok sejak pertengahan Maret 2025.

    Tujuannya adalah mencari konsumen lebih banyak setelah isu tarif menyebabkan gelombang pembatalan pesanan ke pabriknya.

    Louis Lv, general manager untuk ekspor di Hongye Jewelry Factory di Yiwu, Zhejiang, mengatakan perusahaannya mulai mengunggah di TikTok sejak akhir 2024. Kala itu, penjualan domestik mulai menunjukkan penurunan.

    Namun, video-videonya mulai banyak ditonton sejak pemerintahan Trump mengumumkan kebijakan tarif ke produk-produk impor China.

    “Filosofi pebisnis China adalah kami akan pergi ke manapun bisnis berada,” kata dia.

    (fab/fab)

  • Airlangga Lapor ke Prabowo Hasil Negosiasi Tarif Impor AS – Page 3

    Airlangga Lapor ke Prabowo Hasil Negosiasi Tarif Impor AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melaporkan hasil negosiasi terkait tarif impor yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump terhadap Indonesia.

    Dalam kunjungan delegasi Indonesia ke AS, Airlangga bertemu dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, serta perwakilan dari Kantor Perdagangan AS (US Trade Representative/USTR).

    Tak hanya itu, Airlangga juga bertemu denganperwakilan dari perusahaan-perusahaan AS yakni Amazon, Boeing, Microsoft, hingga Google.

    “Saya laporkan ke Presiden yang ditawarkan Indonesia secara prinsip melalui surat yang disampaikan 7 dan 9 April mendapatkan apresiasi ke Amerika,” ungkap Menko Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025).

    “Surat kita relatif komprehensif, terkait non tarif barrier, dan rencana Indonesia seimbangkan neraca perdagangan,” terangnya.

    Demi Keadilan

    Dalam pertemuan itu, Airlangga menegaskan bahwa Indonesia ingin perdagangan yang adil atau disebut sebagai ‘fair and square.’

    Ia lebih lanjut mengatakan, Indonesia menawarkan untuk menyeimbangkan neraca dagang dengan AS.

    “Mereka kan neraca perdagangannya sekitar USD 19 miliar, kita berikan lebih dari USD 19,5 miliar. Jual beli langsung USD 19,5 miliar tapi kita ada proyek yang akan dibeli dari AS,” bebernya.

    Selain itu, Indonesia juga meminta AS memberikan tarif yang lebih adil untuk barang-barang ekspor Indonesia.

    “Kita juga mengajukan permintaan untuk tarif yang sifatnya resiprokal artinya untuk komoditas utama Indonesia yang ekspor ke AS. Kami minta tarif kita setara dengan negara lain. Apakah ke Vietnam, Bangladesh, sehingga dengan yang lain kita ada equal level playing field,” imbuhnya.

    “Presiden arahkan apa yang kita tawarkan adalah win-win solution dan kita tidak bedakan satu negara dengan negara lain. Artinya relatif yang kita tawarkan adalah apa yang sedang dilakukan di dalam negeri, salah satunya melakukan deregulasi melalui Satgas yang dibentuk,” tambah Airlangga.

    Ia menyampaikan, USTR mengapresiasi posisi Indonesia dan niatnya untuk berdialog dan berunding dengan AS.

    “Kita juga tanda tangan NDA (Non Disclosure Agreement), artinya yang kita bahas hanya berada di kedua belah pihak, tidak dipublish ke masyarakat atau pihak lain. Secara geopolitik kita dianggap penting oleh Amerika Serikat,” katanya.

     

  • Kartini Berkarya Lindungi Alam, UMKM Dara Baro Buktikan Limbah Sisa Kain Mampu Mendunia

    Kartini Berkarya Lindungi Alam, UMKM Dara Baro Buktikan Limbah Sisa Kain Mampu Mendunia


    PIKIRAN RAKYAT –
    Semangat mencintai bumi dan budaya lokal diwujudkan secara nyata oleh Dara Baro, salah satu UMKM perempuan binaan Pertamina yang bergerak di bidang fesyen berkelanjutan. Menjelang Lebaran 2025, koleksi busana Dara Baro yang dibuat dari sisa-sisa kain wastra nusantara seperti jumputan, tenun, dan batik, habis terjual di gerai besar Jakarta.

    Koleksi ini bukan sekadar tren, tapi juga bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Dengan mengusung teknik Boro asal Jepang, sebuah metode menjahit dan menambal ulang kain bekas menjadi busana baru, Dara Baro berhasil mengubah limbah tekstil menjadi produk bernilai tinggi yang penuh cerita dan keindahan.

    Dimita Agustin, Pendiri Dara Baro, mengungkapkan bahwa semangat utama mereknya adalah menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga bumi melalui karya. Sejalan dengan Hari Bumi, 22 April 2025, Dara Baro makin bertekad menjaga kelestarian alam melalui fesyen berkelanjutan.

    “Kami percaya bahwa setiap potongan kain punya cerita. Melalui teknik boro, kami ingin menunjukkan bahwa sisa bukan berarti sia-sia. Kami juga ingin mengajak generasi muda untuk melihat bahwa industri kreatif bisa berdampak sosial dan lingkungan secara nyata,” ujar Dimita.

    Kualitas dan orisinalitas karya Dara Baro turut menarik perhatian internasional. Baru-baru ini, brand ini mendapatkan undangan kurasi dari L’adresse Paris, salah satu platform fashion bergengsi di Prancis yang dikenal ketat dalam memilih brand yang akan ditampilkan.

    Dara Baro juga menjadi salah satu UMK fashion yang terpilih untuk mengikuti Osaka Expo, yang saat ini sedang digelar di Osaka, Jepang. UMKM ini terpilih karena fokus pada produksi fashion yg memanfaatkan limbah perca serta berorientasi pada keberlanjutan.

    Lebih dari sekadar bisnis, Dara Baro juga membuka ruang edukasi dan pemberdayaan. Ia aktif melibatkan siswa-siswi magang dari sekolah mode untuk belajar mengolah limbah kain menjadi karya fesyen bernilai tinggi. Langkah ini menjadi inspirasi nyata bahwa keberlanjutan dan pemberdayaan bisa berjalan beriringan.

    Konsistensinya dalam mengusung konsep upcycle fashion tak hanya disambut baik oleh pasar, tapi juga diapresiasi oleh pemerintah. Tahun lalu, Dara Baro menerima penghargaan Best Eco Friendly Product dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai pelaku usaha yang berhasil menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam lini produksinya.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, turut memberikan apresiasinya atas pencapaian Dara Baro.

    “Pertamina bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan Dara Baro. Ini adalah bukti nyata bahwa UMKM perempuan Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing secara global dengan tetap menjunjung prinsip keberlanjutan. Kami terus berkomitmen untuk mendampingi UMKM binaan agar tidak hanya tumbuh, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.

    Pendampingan Pertamina pada UMKM sejalan dengan arah kebijakan nasional, khususnya Asta Cita poin ke-3 dari Pemerintahan Prabowo-Gibran yang menitikberatkan pada peningkatan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pengembangan infrastruktur penunjang ekonomi rakyat.

    Program pembinaan dari Pertamina melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) terbukti memberikan dampak nyata dalam mendorong UMKM naik kelas. Dara Baro adalah contoh bagaimana kolaborasi, kreativitas, dan keberpihakan pada lingkungan bisa membuka jalan UMKM menuju pasar global.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • `Indonesia First`, berdikari di tengah guncangan dunia

    `Indonesia First`, berdikari di tengah guncangan dunia

    Ilustrasi pelaku UMKM yang dikenal sebagai wirausahawan tangguh dan liat dalam menghadapi krisis. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/Spt.

    `Indonesia First`, berdikari di tengah guncangan dunia
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 28 April 2025 – 11:57 WIB

    Elshinta.com – Ketika kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengguncang dunia, apa yang perlu Indonesia lakukan? Untuk menjawab itu, kita perlu secara cermat mengamati perkembangan dunia yang terus berubah.

    Ketika semua institusi global tak dapat diandalkan karena tak efektif, sementara rules-based global order yang menjaga stabilitas hubungan internasional sejak berakhirnya Perang Dunia II pun semakin diabaikan, maka setiap negara akan membentengi kepentingan nasionalnya.

    Persaingan kekuatan dunia akan semakin meruncing dan ketegangan antarnegara menghadirkan masa depan yang semakin tak pasti. Akibatnya, setiap negara menjadi inward-looking, definisi kawan dan lawan semakin kabur, yang ada hanyalah mengamankan kepentingan dalam negeri.

    Donald Trump menjalankan strategi Amerika First, Xi Jinping membalasnya dengan China First. Semua negara akan mengatakan my country first. Karena ketika lingkungan eksternal tak bisa diandalkan lagi, maka harapan tersisa adalah menjaga dan memperkuat ketahanan dalam negeri.

    Hubungan Amerika dengan semua mitra dagangnya, termasuk Indonesia, akan tetap terdampak tarif yang tinggi, karena Amerika di bawah kendali Trump akan secara tegas melakukan retaliasi terhadap semua negara yang menikmati surplus perdagangan dengannya.

    Oleh karena itu, kita pun perlu kembali menjalankan strategi Indonesia First yang sebetulnya sudah dimulai di masa pemerintahan Presiden Soeharto. Jauh sebelum Donald Trump menjalankan kebijakan America First, kita sudah terlebih dahulu menjalankan strategi Indonesia First dengan membentuk posisi Menteri Muda Urusan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri di kabinet Pembangunan IV (1983-1988).

    Strategi Indonesia First itu sebetulnya bukan barang baru. Bahkan sejak era Presiden Soekarno, sudah ada rencana untuk menciptakan Indonesia yang “Berdaulat secara politik, Berdikari secara ekonomi, dan Berkepribadian dalam kebudayaan”. Tapi terlampau lama kita lupa berdiri di atas kaki sendiri, sehingga guncangan yang terjadi di luar negeri selalu saja menggoyang stabilitas perekonomian kita.

    Padahal setelah strategi penguatan pasar dalam negeri itu kita abaikan, Malaysia mengembangkannya dengan membentuk Kementerian Perdagangan Dalam Negeri pada 1990. Tujuannya, antara lain, membenahi rantai pasok perdagangan dalam negeri dan memangkas biaya logistik sehingga barang-barang kebutuhan sehari-hari bisa menjadi lebih murah dari sebelumnya, bahkan lebih murah dari harga-harga barang di Indonesia saat ini.

    Lihat juga Australia yang membentuk Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan pada 1987 sehingga para diplomatnya bertugas membuka pasar luar negeri untuk berbagai produk dari Negeri Kanguru itu. Sejak itu Menlu Gareth Evans berkunjung ke berbagai negara bukan hanya untuk urusan diplomasi, tetapi juga secara aktif mempromosikan dan membuka pasar untuk barang-barang produksi dalam negerinya. Strategi itu kini dilanjutkan oleh Menlu Australia Penny Wong.

    Sebetulnya sejak dulu Indonesia sudah mempunyai kebijakan untuk meningkatkan kualitas produk dalam negeri dan memperbesar serapan pasar untuk berbagai barang produksi kita sendiri. Tapi masalahnya adalah kita gagal meneruskan strategi tersebut. Sebab, the devil is in the details. Bahkan, kata Jacob Oetama, “Orang Indonesia itu kalau sudah membuat rencana, disangkanya bahwa rencana itu sudah tercapai.”

    Untuk meningkatkan kualitas dan membenahi rantai pasok produk-produk dalam negeri, mengurangi biaya logistik, serta memperluas pasar produk ekspor, kita dapat menamakan Kementerian Perdagangan sebagai Kementerian Perdagangan Dalam Negeri — dalam rangka Indonesia First — dan memperluas lingkup tugas Kementerian Luar Negeri menjadi Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Internasional.

    Dengan demikian maka jumlah penduduk yang hampir mencapai 300 juta jiwa itu berkembang menjadi pasar yang kuat dan mampu bertahan terhadap guncangan eksternal, sementara pembenahan rantai pasok dan pengurangan biaya logistik akan meningkatkan daya saing berbagai produk dalam negeri untuk bersaing di pasar dunia. Apalagi jika para diplomat kita menjadi entrepreneurial diplomats.

    Berdikari secara ekonomi berarti kembali memprioritaskan implementasi Pasal 33 konstitusi agar perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan, bukan hanya untuk menciptakan kemakmuran bagi kelompok terkecil masyarakat dan stagnasi bagi mayoritas penduduk di lapisan bawah piramida sosial-ekonomi, seperti yang kini terjadi.

    Hal itu membutuhkan pemberdayaan koperasi dan UMKM yang jumlahnya sekitar 65 juta unit dan yang berkontribusi besar baik terhadap PDB maupun dalam penyerapan tenaga kerja. Keberpihakan dimaksud harus bisa menjadikan UMKM dan koperasi sebagai unit-unit usaha yang mandiri, bankable dan berskala besar, agar dapat bertahan di tengah pasar bebas dunia.

    Diperlukan banyak entrepreneur yang dapat menghasilkan nilai tambah bagi semua produk yang bersaing di pasar bebas dunia. Pendidikan kewirausahaan perlu diperluas ke semua sekolah dan perguruan tinggi untuk menghasilkan banyak entreprenur yang mampu menciptakan nilai tambah, agar kita tidak menjadi negara birokrasi saja, sebab rakyat pun perlu dilatih menjadi entrepreneur agar bisa mandiri di tengah tekanan persaingan dunia.

    Indonesia menempati peringkat ke-75 dalam Global Entrepreneurship Index (GEI), artinya kita masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Rasio kewirausahaan Indonesia masih rendah, sekitar 3,18 persen hingga 3,47 persen, dan pemerintah menargetkan peningkatan rasio ini menjadi 4 persen pada tahun 2024-2025 sebagai syarat untuk menjadi negara maju.

    Barang-barang kebutuhan sehari-hari pun semakin mahal di pasar dalam negeri karena supply chain tidak dikelola dengan baik, sementara biaya logistik masih tinggi (14,29 persen dari PDB), jauh di atas biaya logistik negara-negara maju yang hanya 8-10 persen. Dibutuhkan juga peningkatan kualitas produk dalam negeri, baik melalui hilirisasi, maupun riset industri untuk meningkatkan keunggulan produk, agar menghasilkan banyak paten dalam negeri sendiri.

    Dalam hal paten, kita masih jauh tertinggal dibanding negara-negara middle-income lainnya. Data terakhir menunjukkan bahwa kita baru memiliki 9.970 paten per 2023, dan pada 2024 meningkat 5,9 persen, sementara 4.500 lainnya masih diusulkan ke dalam sistem Patent Cooperation Treaty di bawah World Intellectual Property Organization (WIPO).

    Dalam World Competitiveness Ranking (WCRI) 2024 Indonesia berada di peringkat ke-27 dari 67 negara yang dinilai. Di Asia Tenggara, Indonesia berada posisi ketiga setelah Singapura yang di peringkat pertama dan Thailand di peringkat 25. Tapi Indonesia berhasil melampaui beberapa negara maju seperti Jepang (38) dan Inggris (28).

    Kita perlu kembali ke jati diri sebagai negara kepulauan, di mana kebijakan pembangunan berorientasi pada pendayagunaan potensi sumber daya maritim. Alangkah ironisnya negara yang sangat kaya akan sumber daya alam ini masih memiliki banyak penduduk miskin. Padahal kemakmuran rakyat semestinya menjadi suatu keniscayaan.

    Untuk merealisasikan visi Berdikari, perlu diciptakan budaya yang kondusif, yaitu demokrasi ekonomi. Tapi demokrasi ekonomi sulit tumbuh di dalam budaya yang feodal. Kreativitas dan inovasi yang melahirkan entrepreneurship hanya bisa tumbuh di alam yang demokratis, baik di bidang politik, ekonomi, juga di bidang kebudayaan. Sebab entrepreneurship bisa dilatih dan ditumbuhkembangkan. Itu bukan soal asal-usul etnis atau daerah, melainkan pelatihan untuk menumbuhkan banyak wirausahawan di berbagai daerah.

    Transformasi dari negara agraris ke negara industri membutuhkan budaya kewirausahaan dan kedisiplinan serta merit system yang masih menjadi barang langka. Korea Selatan maju karena disiplin, serta kreativitas dan inovasi industri. RRC maju karena sejak era Deng Xiaoping mereka berinvestasi besar-besaran dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, meskipun menganut state-controled capitalism.

    Indonesia pun bisa melakukan lompatan jauh ke depan di era Presiden Prabowo apabila ia diperkuat oleh para menteri yang mampu menerjemahkan visi dan misinya. Untuk efisiensi, kita bisa membentuk institusi seperti DOGE di Amerika. Reformasi birokrasi sipil, militer, kepolisian, dan hukum pun perlu diperluas.

    Ada banyak ahli yang bisa memberikan saran dan gagasan untuk semua itu. Kalau pun diperlukan, kita bisa memanfaatkan keahlian dan jaringan internasional yang dimiliki oleh konsultan-konsultan kelas dunia, seperti Boston Consulting Group (BCG) yang terbukti berhasil memperbaiki iklim investasi, memangkas prosedur birokrasi dan perizinan, serta meningkatkan kualitas produk dalam negeri di banyak negara.

    Dibutuhkan juga pusat-pusat pertumbuhan baru di berbagai daerah agar Jakarta tidak menjadi tujuan utama pencari kerja. Lihat di Amerika: orang-orang kaya tak perlu pindah ke ibu kota negara; mereka tetap berbasis di negara-negara bagian. Kalau ada banyak pusat pertumbuhan di negeri kita, tak perlu terjadi urbanisasi ke Jakarta untuk bisa terangkat tinggi. Seharusnya rumah-rumah elite dan kantor pusat berbagai korporasi besar di Jakarta itu berada di berbagai daerah yang menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru.

    Tren knowledge-based economy akan menggeser ketergantungan pada sumber daya alam. Untuk itu dibutuhkan strategi quantum leap untuk melakukan lompatan jauh ke depan dengan memanfaatkan teknologi dan kapasitas SDM andal yang semakin banyak. Peluang besar itu kini muncul untuk menghadirkan Indonesia First yang Berdikari.

    Di atas semua itu, dibutuhkan kemampuan manajerial yang andal. Pilihlah orang-orang yang tepat untuk posisi-posisi strategis, agar kita bisa hadirkan Indonesia Emas, dan menghindari “Indonesia Cemas”.

    Seorang pemimpin hanya sebaik orang-orang yang dipilih, dimotivasi, dan diberdayakannya. Sebaik apa pun seorang pemimpin, dia tak akan bisa merealisasikan visi dan misinya apabila tak didukung oleh orang-orang yang tepat.

    *) Irman Gusman adalah Ketua DPD RI 2009-2016, Senator asal Sumatera Barat 2024-2029

    Sumber : Antara

  • Ada Perang Dagang, Pengusaha Tekstil Siapkan Investasi Rp4,21 Triliun

    Ada Perang Dagang, Pengusaha Tekstil Siapkan Investasi Rp4,21 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Industri hulu tekstil berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan investasi sebesar US$250 juta atau Rp4,21 triliun. Investasi yang merupakan reaktivasi maupun penambahan produksi baru. 

    Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan penambahan kapasitas tersebut dilakukan sebagai efek dari potensi pengenaan tarif resiprokal AS dan tambahan tarif 10%. 

    “Yang dilakukan pemerintahan Donald Trump tidak hanya mengubah peta persaingan dagang, tapi juga peta investasi termasuk di dalamnya sektor tekstil dan produk tekstil (TPT),” kata Redma dalam siaran persnya, Senin (28/4/2025). 

    Perubahan peta perdagangan global tersebut akhirnya memicu beberapa rencana investasi baru dan reaktifasi kapasitas produksi di sektor hulu tekstil khususnya polyester akibat perubahan peta ini.

    Sebab, produsen hulu tekstil tengah bersiap untuk mengalihkan pasar AS ke pasar domestik. Meskipun, tak dapat dipungkiri pasar domestik masih diadang berbagai tantangan. 

    “Selain menargetkan pasar ekspor ke Amerika Serikat (AS), utamanya mereka menargetkan pasar domestik karena besarnya konsumsi masyarakat Indonesia” ujarnya. 

    Menurut Redma, dalam kondisi normal konsumsi serat polyester dan filament nasional dapat mencapai 1,4 juta ton. Adapun, konsumsi pada tahun lalu hanya sekitar 880.000 ton dengan share impor 54%. 

    Dia menerangkan bahwa rencana investasi dan re-aktifasi kapasitas produksi ini menguat setelah Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan memastikan bahwa importasi TPT tetap memerlukan PI (Persetujuan Impor) dan Pertek (Pertimbangan Teknis).

    Terlebih, pemerintah menerapkan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) benang filament (POY-DTY) pasca rekomendasi Komite Anti Dumping Indonesia (BMAD) menyusul sebelumnya BMAD serat polyester serat safeguard benang pintal, kain tenun dan rajut serta karpet.

    “3 anggota APSyFI siap mere-aktifasi kapasitas produksi ditahun ini dan 1 perusahaan PMA akan masuk dan mulai beroperasi tahun depan, secara keseluruhan akan memberikan tambahan produksi 190.000 serat polyester, 250.000 POY dan 50.000 DTY dengan total investasi sekitar US$250 juta” jelas Redma. 

    Bahkan, terdapat 2 investasi asing lainnya di sektor hulu yang tengah menjajaki potensi untuk relokasi ke Indonesia. Untuk itu pihaknya meminta agar pemerintah secara konsisten menjaga pasar dalam negeri dari serbuan barang impor dan melakukan negosiasi yang cermat dengan pemerintah AS agar mendapatkan penurunan tarif.

  • Meski Jadi Tahanan Kota Karena Sakit, Pimpinan Jak TV Non-aktif Tetap Harus Wajib Lapor – Halaman all

    Meski Jadi Tahanan Kota Karena Sakit, Pimpinan Jak TV Non-aktif Tetap Harus Wajib Lapor – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kejaksaan Agung telah mengalihkan status tahanan Direktur Pemberitaan Jak TV non-aktif, Tian Bahtiar alias TB, menjadi tahanan kota.

    Meski begitu, Tian tetap harus menjalankan kewajibannya untuk melapor ke kantor Kejagung atas kasus yang menjeratnya.

    “Yang bersangkutan juga dikenakan untuk wajib lapor setiap hari Senin, satu kali dalam satu minggu,” kata Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, kepada wartawan di kantor Kejagung, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Harli mengatakan dalam hal ini ada tiga alasan dikabulkannya status tahanan kota tersebut.

    Mulai dari permohonan kuasa hukum, punya riwayat penyakit jantung dan masalah pernapasan hingga istri yang menjadi penjamin.

    “Nah mudah-mudahan kita harapkan yang bersangkutan ke depan akan ada pemulihan dan supaya lebih sehat dalam menghadapi perkara ini,” tuturnya.

    Sebelumnya, Kejaksaan Agung menetapkan tiga orang sebagai tersangka terkait kasus dugaan perintangan penyidikan maupun penuntutan atau obstruction of justice.

    Dua orang merupakan Advokat yakni Marcella Santoso (MS) dan Junaidi Saibih (JS), satu lainnya ialah Direktur Pemberitaan JakTV Tian Bahtiar (TB).

    Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung RI, Abdul Qohar mengatakan, penetapan tersangka terhadap tiga orang itu setelah pihaknya melakukan pemeriksaan dan ditemukan adanya bukti yang cukup.

    “Penyidik pada Jampdisus Kejaksaan Agung mendapat alat bukti yang cukup untuk menetapkan tiga orang tersangka,” ujar Abdul Qohar dalam konferensi pers di Kejagung, Selasa (22/4/2025) dini hari.

    Lebih jauh Qohar menjelaskan, perkara ini merupakan pengembangan dari kasus dugaan suap dan atau gratifikasi di balik putusan lepas atau ontslag tiga terdakwa korupsi ekspor crude palm oil (CPO).

    Dalam pengembangan tersebut, ditemukan fakta bahwa para tersangka telah merintangi penyidikan dan penuntutan terhadap kasus korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk 2015-2022.

    Tak hanya kasus itu mereka juga disebut terlibat merintangi penyidikan atas perkara importasi gula yang menjerat eks Menteri Perdagangan Tom Lembong.

    “Terdapat permufakatan jahat yang dilakukan MS dan JS bersama-sama dengan TB secara langsung maupun tidak langsung dalam perkara korupsi Timah dan importasi gula atas nama Tom Lembong,” jelas Qohar.

    Ia menambahkan para tersangka diduga bersekongkol membuat citra negatif Kejagung yang menangani kasus Timah dan importasi gula.

    “Perbuatan TB bersifat personal. Ada indikasi TB menyalahgunakan jabatannya sebagai Direktur Pemberitaan JakTV,” ungkap Abdul Qohar.

    Atas perbuatannya itu para tersangka pun dijerat dengan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

    Qohar juga menjelaskan bahwa dua tersangka kini dilakukan penahanan selama 20 hari pertama di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung.

    Sedangkan tersangka Marcella Santoso tidak dilakukan penahanan karena telah ditahan dalam perkara suap dan gratifikasi vonis lepas CPO.
    Sementara itu dalam perkara vonis lepas CPO, sebelumnya Kejagung telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka.

    Para tersangka itu yakni Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang saat itu menjabat Wakil Ketua Pengadilan Jakarta Pusat Muhammad Arif Nuryanta, tiga majelis hakim Djuyamto, Ali Muhtarom dan Agam Syarif Baharudin serta panitera muda Pengadilan Negeri Jakarta Utara Wahyu Gunawan.

    Selanjutnya dua advokat yakni Marcella Santoso dan Ariyanto Bakrie serta Head of Social Security Legal PT Wilmar Group Muhammad Syafei. 

  • Meski Jadi Tahanan Kota Karena Sakit, Pimpinan Jak TV Non-aktif Tetap Harus Wajib Lapor – Halaman all

    Direktur Pemberitaan Jak TV Non-aktif Jadi Tahanan Kota, Ini Pertimbangannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Kejaksaan Agung (Kejagung) membeberkan alasan mengalihkan status tahanan Direktur Pemberitaan Jak TV non-aktif, Tian Bahtiar, dari penahanan rumah tahanan (rutan) ke tahanan kota.

    Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar mengatakan alasan pertama yakni karena adanya permintaan dari pihak kuasa hukum Tian.

    “Bahwa sejak tanggal 24 April 2025 terhadap tersangka TB oleh penyidik telah dilakukan pengalihan penahanan dari yang selama ini dilakukan tahanan rutan menjadi tahanan kota di Bekasi,” kata Harli kepada wartawan, Senin (28/4/2025).

    Harli mengatakan pengalihan tahanan itu karena yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit jantung hingga pernapasan.

    “Dapat kami sampaikan bahwa ternyata yang bersangkutan ada riwayat sakit jantung dan sudah 8 ring dipasang, kemudian ada kolesterol dan (masalah) di pernapasan,” ucapnya.

    Bahkan, kata Harli, hasil observasi yang dilakukan pada Rabu (23/4/2025), Tian Bahtiar harus mengonsumsi obat pengencer darah.

    “Sehingga kalau tidak salah sampai mengeluarkan darah di mulut dan mata,” tuturnya.

    Selanjutnya, Harli menyebut sudah ada penjamin agar Tian Bahtiar dialihkan penahannya dari tananan rutan menjadi tahanan kota.

    “ada juga jaminan orang terhadap proses pengalihan itu, istri yang bersangkutan,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Kejaksaan Agung menetapkan tiga orang sebagai tersangka terkait kasus dugaan perintangan penyidikan maupun penuntutan atau obstruction of justice.

    Dua orang merupakan Advokat yakni Marcella Santoso (MS) dan Junaidi Saibih (JS), satu lainnya ialah Direktur Pemberitaan JakTV Tian Bahtiar (TB).

    Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung RI, Abdul Qohar mengatakan, penetapan tersangka terhadap tiga orang itu setelah pihaknya melakukan pemeriksaan dan ditemukan adanya bukti yang cukup.

    “Penyidik pada Jampdisus Kejaksaan Agung mendapat alat bukti yang cukup untuk menetapkan tiga orang tersangka,” ujar Abdul Qohar dalam konferensi pers di Kejagung, Selasa (22/4/2025) dini hari.

    Lebih jauh Qohar menjelaskan, perkara ini merupakan pengembangan dari kasus dugaan suap dan atau gratifikasi di balik putusan lepas atau ontslag tiga terdakwa korupsi ekspor crude palm oil (CPO).

    Dalam pengembangan tersebut, ditemukan fakta bahwa para tersangka telah merintangi penyidikan dan penuntutan terhadap kasus korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk 2015-2022.

    Tak hanya kasus itu mereka juga disebut terlibat merintangi penyidikan atas perkara importasi gula yang menjerat eks Menteri Perdagangan Tom Lembong.

    “Terdapat permufakatan jahat yang dilakukan MS dan JS bersama-sama dengan TB secara langsung maupun tidak langsung dalam perkara korupsi Timah dan importasi gula atas nama Tom Lembong,” jelas Qohar.

    Ia menambahkan para tersangka diduga bersekongkol membuat citra negatif Kejagung yang menangani kasus Timah dan importasi gula.

    “Perbuatan TB bersifat personal. Ada indikasi TB menyalahgunakan jabatannya sebagai Direktur Pemberitaan JakTV,” ungkap Abdul Qohar.

    Atas perbuatannya itu para tersangka pun dijerat dengan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

    Qohar juga menjelaskan bahwa dua tersangka kini dilakukan penahanan selama 20 hari pertama di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung.

    Sedangkan tersangka Marcella Santoso tidak dilakukan penahanan karena telah ditahan dalam perkara suap dan gratifikasi vonis lepas CPO.
    Sementara itu dalam perkara vonis lepas CPO, sebelumnya Kejagung telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka.

    Para tersangka itu yakni Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang saat itu menjabat Wakil Ketua Pengadilan Jakarta Pusat Muhammad Arif Nuryanta, tiga majelis hakim Djuyamto, Ali Muhtarom dan Agam Syarif Baharudin serta panitera muda Pengadilan Negeri Jakarta Utara Wahyu Gunawan.

    Selanjutnya dua advokat yakni Marcella Santoso dan Ariyanto Bakrie serta Head of Social Security Legal PT Wilmar Group Muhammad Syafei.

     

  • Heboh Perang Dagang, Pengusaha Tekstil Mau Investasi Rp4,2 T-Ada Asing

    Heboh Perang Dagang, Pengusaha Tekstil Mau Investasi Rp4,2 T-Ada Asing

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengungkapkan, investasi senilai ratusan juta dolar AS bakal masuk sektor hulu tekstil nasional. Hal itu, kata dia, hasil yang ditimbulkan efek domino kebijakan tarif bea masuk (BM) impor yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump pada April 2025 lalu.

    Dia mengatakan, kebijakan Trump menaikkan tarif dasar BM dan memberlakukan tarif timbal balik (resiprokal), tidak hanya mengubah peta persaingan dagang. Tapi juga peta investasi, termasuk di industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Saat ini, pemberlakuan tarif itu sedang ditunda selama 90 hari, sejak 10 April 2025.

    “Ada beberapa rencana investasi baru dan reaktivasi kapasitas produksi di sektor hulu tekstil, khususnya polyester akibat perubahan peta ini,” katanya dalam keterangan resmi diterima CNBC Indonesia, Senin (28/4/2025).

    Redma mengungkapkan, akan ada 3 anggota APSyFI siap mereaktivasi kapasitas produksi di tahun ini. Dan, ada 1 perusahaan PMA (penanaman modal asing) yang akan masuk dan mulai beroperasi tahun depan.

    “Secara keseluruhan akan memberikan tambahan produksi 190 ribu ton serat polyester, 250 ribu ton POY dan 50 ribu ton DTY dengan total investasi sekitar US$250 juta (setara Rp4,2 triliun dengan kurs hari Jumat, 25 April 2025, Rp16.825) Ini belum termasuk 2 PMA lain di sektor hulu yang juga tengah menjajagi potensi untuk relokasi,” beber Redma.

    “Rencana investasi dan reaktivasi kapasitas produksi ini menguat setelah Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan memastikan bahwa importasi TPT tetap memerlukan PI (Persetujuan Impor) dan Pertek (Pertimbangan Teknis). Serta, rencana pemerintah menerapkan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) benang filament (POY-DTY) pascarekomendasi Komite Anti Dumping Indonesia (BMAD) menyusul sebelumnya BMAD serat polyester serat safeguard benang pintal, kain tenun dan rajut serta karpet,” ungkapnya.

    Dia mengatakan, perusahaan-perusahaan itu menargetkan pasar ekspor ke AS. Juga membidik pasar domestik karena sudah mempertimbangkan besarnya konsumsi di dalam negeri.

    Menurut Redma, konsumsi serat polyester dan filament nasional di tahun 2024 memang hanya sekitar 880 ribu ton dengan share impor sebesar 54%.

    “Namun konsumsi pada saat kondisi normal bisa mencapai 1,4 juta ton,” ujarnya.

    (dce/dce)

  • Potret ITC Mangga Dua Usai Disorot AS sebagai Sarang Produk Bajakan

    Potret ITC Mangga Dua Usai Disorot AS sebagai Sarang Produk Bajakan

    Bisnis.com, JAKARTA — Mencari barang branded tiruan atau “mirror” di pusat perbelanjaan ITC Mangga Dua, Jakarta Barat bukanlah hal yang sulit. Meski dikenal lama di kalangan konsumen lokal, Mangga Dua ternyata go international usai dituding sebagai ‘sarang’ barang bajakan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). 

    Berdasarkan laporan tahunan 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers, disebutkan bahwa pembajakan hak cipta yang tersebar luas dan pemalsuan merek dagang (termasuk online dan di pasar fisik) di Indonesia menjadi perhatian utama AS. 

    “Pasar Mangga Dua di Jakarta terus terdaftar dalam Tinjauan Pasar Terkenal untuk Pemalsuan dan Pembajakan 2024 [Review of Notorious Markets for Counterfeiting and Piracy] Daftar Pasar Terkenal [Notorious Markets List]), bersama dengan beberapa pasar online Indonesia,” demikian pernyataan pemerintah AS yang dikutip dari laporan tersebut. 

    Saat Bisnis berkunjung ke ITC Mangga Dua pekan lalu, dari pintu masuk utama saja sudah terlihat beragam produk KW dari merek-merek ternama yang biasanya dijual di mal. Kaos Converse yang sering dipakai oleh anak muda dijual mulai Rp50.000.

    Bukan itu saja, dompet dan tas berlabel rumah mode Perancis Louis Vuitton juga banyak ditemukan. Ada produk LV yang dijual murah untuk cuci gudang seharga Rp50.000 hingga Rp150.000 untuk yang kualitasnya tampak baru. 

    Untuk yang mencari barang tiruan dengan kualitas lebih tinggi, tersedia pula tas-tas premium di Mangga Dua. Salah satu contohnya, yaitu tas terkenal Christian Dior Book Tote versi mirror. Harganya tas Dior yang biasanya dijual di butik puluhan hingga ratusan juta, hanya dibanderol Rp800.000 oleh pedagang di Mangga Dua.

    Kaos-kaos dari brand ternama kekinian seperti Lifework dan MLB Korea juga memenuhi etalase toko di sana. Harganya bervariasi dari Rp200.000 hingga lebih dari Rp500.000 tergantung kemiripan dengan versi asli, baik dari motif dan juga bahan. Padahal, jika beli di toko aslinya, kaos asal negeri K-Pop itu dijual dengan harga jutaan rupiah untuk setiap barangnya. 

    Beberapa pedagang di ITC Mangga Dua yang ditemui Bisnis menuturkan sebagian besar barang mirror seperti tas dan pakaian buatan dari China.

    Sementara untuk sepatu, ada yang berasal dari Vietnam. Sepatu Adidas Samba versi mirror, misalnya, dijual sekitar Rp350.000 per pasang. Padahal harga aslinya mencapai Rp2,5 juta per pasang. Selain itu, ada pula sepatu olah raga merek yang sedang hits saat ini, yaitu On Cloud dan Puma Palermo yang barang KW-nya dijual seharga Rp700.000-Rp850.000 saja. 

    Namun, tak semua kios di ITC Mangga Dua menjual barang palsu dari merek-merek ternama. Banyak juga dari mereka yang menjual berbagai pakaian tanpa logo atau polosan. 

    Pedagang Mangga Dua Was-was 

    Cap negatif sebagai “pusat barang bajakan” dari pemerintah AS memunculkan kekhawatiran di kalangan pedagang. Urip (49) dan Rina (51), pasangan suami istri yang sudah 17 tahun berjualan di Mangga Dua, mengaku was-was. Mereka khawatir pemberitaan yang masif di media maasa akan membuat kawasan Mangga Dua semakin sepi pengunjung.

    Meski mereka tidak menjual barang mirror, Rina memahami mengapa produk KW itu sangat diminati konsumen. Menurutnya, para pembeli juga kian mencari lantaran tidak terlalu mengetahui soal merek atau keaslian produk. Para pedagang juga menghadirkan barang tersebut lantaran juga diminati oleh pembeli. 

    “Kecuali kalau memang orang yang menengah ke atas, pasti mereka [tahu] oh ini KW (kualitas tiruan), ini super, ini premium. Tapi kalau kita orang awam, yang penting beli ini, Rp50 ribu murah, ambil. Kalau beli yang tidak mahalan, bedanya sedikit, kenapa enggak?” Tutur Rina kepada Bisnis, Senin (21/4/2025). 

    Dia berharap pemerintah bisa lebih bijak dalam menyusun kebijakan, terutama di tengah tekanan ekonomi yang kian berat dan mahalnya harga kebutuhan pokok. Menurutnya, masyarakat kini lebih memprioritaskan belanja makan ketimbang pakaian.

    Rina juga mengungkapkan bahwa omzet dagangannya turun hingga 70% dibandingkan masa sebelum pandemi Covid-19. Dia masih ingat betul saat Mangga Dua begitu ramai, bahkan sulit untuk berjalan karena padatnya pengunjung. 

    Sayangnya, kondisi tersebut seperti berubah 180 derajat setelah pandemi bahkan belum pulih hingga saat ini. Bukan lagi pembeli yang menunggu pedagang, melainkan pedagang yang harus bersabar menanti pembeli. Bahkan momentum Lebaran tahun ini pun tak membawa lonjakan penjualan yang signifikan.

    Menanggapi hal itu, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) juga mengakui bahwa ada beberapa pedagang yang menjual barang bajakan alias barang tiruan (KW) di Mangga Dua, Jakarta. Namun, jumlahnya hanya segelintir. 

    Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri memperkirakan hanya ada sekitar 5–7% dari 1.000 pedagang yang menjual barang bajakan di ITC Mangga Dua. 

    Terlebih, dia juga mengakui barang bajakan yang dijual para pedagang di Mangga Dua sudah lama terjadi atau puluhan tahun.

    Menanti Langkah Pemerintah

    Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Kemendag Ronald Jenri Silalahi mengatakan pihaknya bakal berkoordinasi dengan kementerian/lembaga seiring adanya isu yang disorot AS terkait barang bajakan di Mangga Dua. 

    “Kementerian perdagangan selalu bersinergi dengan kementerian/lembaga terkait untuk melakukan pengawasan barang yang beredar yang tidak ketentuan sesuai dengan tugas dan fungsi kewenangannya,” kata Ronald kepada Bisnis. 

    Ronald menuturkan bahwa koordinasi ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 69 Tahun 2018 tentang Pengawasan Barang Beredar dan/atau Jasa (Permendag 69/2018). 

    Berdasarkan Permendag 69/2018, Ronald mengatakan bahwa ruang lingkup pengawasan meliputi standar, label, petunjuk penggunaan, jaminan layanan purna jual, cara menjual, pengiklanan, dan klausul baku.

    Selain itu, Ronald menambahkan Kemendag juga akan bekerja sama dengan kementerian terkait dalam menangani permasalahan yang menyangkut hak cipta. 

    “Kementerian Perdagangan juga akan berkoordinasi dengan kementerian terkait mengenai Pelanggaran Hak Cipta sebagaimana diatur dalam UU Nomor 18 Tahun 2024 tentang Hak Cipta,” ujarnya.

  • Kinerja Manufaktur Kian Suram Imbas Tarif Trump? Ini Saran Ekonom

    Kinerja Manufaktur Kian Suram Imbas Tarif Trump? Ini Saran Ekonom

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengingatkan pemerintah perlu mewaspadai pelambatan pertumbuhan lapangan usaha industri yang terjadi sejak 2023. Apalagi, ada potensi semakin tertekan oleh kebijakan Trump. 

    Selain itu, tidak sedikit industri yang telah mengambil langkah efisiensi biaya produksi dan logistik. Sayangnya hal tersebut tidak cukup bahkan sebagian sudah melakukan efisiensi tenaga kerja alias pemutusan hubungan kerja (PHK). 

    Bhima mengkhawatirkan hal tersebut akan berdampak pada berlanjutnya penurunan daya beli dan mempersempit pengalihan pasar ekspor yang terimbas perang dagang ke pasar domestik. 

    “Di satu sisi persaingan dengan impor barang jadi makin ketat. Solusinya adalah mempercepat realisasi investasi di sektor padat karya terutama pakaian jadi, tekstil, dan furnitur,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (27/4/2025). 

    Bhima menuturkan bahwa Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI BI) memang memberikan sinyal adanya perlambatan kinerja pada sektor tesktil dan furnitur pada kuartal I/2025 maupun kuartal II/2025, 

    Bank Dunia atau World Bank dalam laporan Macro Poverty Outlook (MPO) for East Asia and Pacific edisi April 2025 meramalkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sektor industri hanya mencapai 3,8% pada 2025, lebih rendah dari estimasi 2024 yang sebesar 5,2%. 

    Di mana ketidakpastian kebijakan perdagangan, melemahnya harga komoditas, dan ketidakpastian kebijakan dalam negeri dapat menjadi tantangan bagi pertumbuhan

    Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, yakni Industri tumbuh 4,43% pada 2024 (angka sangat sementara). Lebih rendah dari 4,64% pada 2023, maupun 4,89% pada 2022.

    Pemerintah sendiri mencanangkan target pertumbuhan industri manufaktur nasional sebagai motor penggerak ekonomi sebesar 7,29% untuk tahun ini. Artinya, terdapat gap 3,49% terhadap proyeksi lembaga internasional. 

    Untuk itu, Bhima meminta pemerintah agar membantu sektor industri dengan mencegah masuknya barang impor yang memiliki substitusi lokal. 

    Pencegahan tersebut salah satunya dengan merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 8/2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. 

    Sementara langkah insentif bagi industri berupa diskon tarif listrik dan pajak dapat diberikan untuk meringankan input produksi. Misalnya, perluasan kategori Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 karyawan Ditanggung Pemerintah (DTP) diperluas ke berbagai sektor.

    Saat ini, insentif PPh tersebut hanya diberikan kepada karyawan dengan penghasilan maksimal Rp10 juta dan bekerja di sektor padat karya. 

    Bukan hanya soal PHK dan daya beli, Peneliti Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus turut mengkhawatirkan penurunan ekspor produk dari hasil hilirisasi.  

    Bagi fiskal negara, penerimaan pajak dari industri juga terancam menurun akibat lesunya produksi. Di samping daya beli, akses dan kepastian pasar yang penting diperlukan industri ini juga sedang tertekan. 

    Heri melihat faktor-faktor lain seperti input produksi industri turut dalam kondisi yang kurang kompetitif, termasuk biaya energi, logistik, dan perpajakan.

    “Berbagai faktor pendukung yg memengaruhi industri sedang dalam kondisi yang kurang mendukung,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (27/4/2025)