Kementrian Lembaga: Kemendag

  • Indef: RI Perlu Reformasi Diplomasi Ekonomi untuk Mengalap Tuah IEU-CEPA

    Indef: RI Perlu Reformasi Diplomasi Ekonomi untuk Mengalap Tuah IEU-CEPA

    Bisnis.com, JAKARTA — Kesepakatan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) dinilai berpotensi besar mendongkrak ekspor nasional ke pasar Eropa. Namun, perlu reformasi strategis untuk mengoptimalkan potensi kerja sama tersebut. 

    Peneliti Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Ariyo Irhamna mengatakan bahwa peluang IEU-CEPA hanya akan optimal jika diiringi dengan pembenahan kelembagaan dan strategi diplomasi ekonomi Indonesia di luar negeri.

    “Agenda ekspor kita tidak mentereng [ke Eropa] karena terhambat aspek kelembagaan, diplomasi ekonomi terpinggirkan agenda diplomasi politik karena duta besar dan wakil dubes dari Kemenlu, bukan Kemendag,” kata Ariyo kepada Bisnis, Senin (14/7/2025). 

    Menurut Ariyo, ada tiga faktor utama yang menjadi penentu peningkatan ekspor Indonesia ke Eropa setelah IEU-CEPA diratifikasi. Pertama, preferensi pasar Eropa terhadap produk-produk yang berkelanjutan dan memiliki standar tinggi. 

    Kedua, diversifikasi pasokan Eropa sebagai respons terhadap ketegangan geopolitik global seperti dengan China dan Rusia. 

    Ketiga, potensi penghapusan tarif impor (0%) dari Uni Eropa yang akan memberi keunggulan kompetitif bagi Indonesia dibanding negara Asean lain yang belum memiliki free trade agreement (FTA) dengan Uni Eropa.

    Meski demikian, Ariyo juga mencatat bahwa Uni Eropa memiliki tantangan struktural tersendiri. 

    “Struktur tarif dan regulasi teknis di UE jauh lebih kompleks daripada Amerika Serikat, misalnya ketentuan REACH, sertifikasi lingkungan, hingga carbon border adjustment mechanism,” ujarnya.

    Dia juga mengingatkan bahwa daya saing Indonesia ke depan harus dibangun berdasarkan keberlanjutan, kualitas, dan nilai tambah, bukan hanya sekadar substitusi pasar dari negara lain.

    Lebih lanjut, Ariyo menyoroti kelemahan mendasar dalam sistem diplomasi luar negeri Indonesia yang selama ini belum menempatkan ekspor dan investasi sebagai prioritas utama. 

    “Salah satu kelemahan krusial yang selama ini menghambat optimalisasi perjanjian dagang Indonesia adalah struktur kelembagaan diplomasi luar negeri yang terlalu terfokus pada agenda politik dan belum cukup menjadikan ekspor dan investasi sebagai prioritas utama,” tegasnya.

    Untuk itu, Ariyo merekomendasikan tiga reformasi strategis, yakni dengan menempatkan wakil duta besar dari kementerian teknis seperti Kementerian Perdagangan dan/atau Kementerian Investasi/BKPM. 

    “Saat ini mayoritas dubes dan wakil dubes berasal dari Kementerian Luar Negeri yang orientasinya masih sangat politis. Padahal, di era persaingan ekonomi global, KBRI harus berperan sebagai markas dagangIndonesia di luar negeri,” katanya. 

    Apalagi, negara-negara pesaing seperti Korea Selatan, China, dan Vietnam disebut sudah menempatkan diplomat ekonomi dari kementerian teknis di berbagai perwakilan luar negeri mereka.

    Ariyo menyoroti lemahnya kapasitas atase perdagangan yang selama ini menjadi ujung tombak diplomasi ekonomi. 

    “Di KBRI London saja, atase perdagangan bekerja sendirian, bahkan masih banyak KBRI yang tidak memiliki atase perdagangan sama sekali,” ungkapnya. 

    Idealnya, menurut dia, tim tersebut terdiri atas kombinasi diplomat karier dan profesional dari kementerian teknis, dengan tugas aktif membangun jejaring pasar, menyelesaikan hambatan regulasi, hingga membuka akses pembiayaan ekspor.

    Lebih lanjut, dia mendorong sinkronisasi perjanjian CEPA dengan program promosi perdagangan. 

    “Perjanjian seperti IEU-CEPA hanya akan berdampak nyata jika diikuti oleh aktivasi pasar. Tanpa aktivasi kelembagaan di lapangan, tarif 0% tidak akan otomatis meningkatkan ekspor,” pungkasnya. 

  • Cak Imin ‘Ngiler’ Melihat Para Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN

    Cak Imin ‘Ngiler’ Melihat Para Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku ‘ngiler’ melihat sejumlah wakil menteri (wamen) yang kini merangkap jabatan sebagai komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Pernyataan itu Dia sampaikan saat menyapa para wamen yang hadir dalam acara pengukuhan Ikatan Alumni Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PB PMII), seperti dikutip dari kanal YouTube PMII Channel, Senin (14/7/2025)

    “Jadi, wamen yang saya hormati, Aminuddin Ma’ruf, Faisol Riza, sahabat Juri. Ini wamen-wamen yang membuat saya agak terpuruk,” ungkapnya dalam kesempatan tersebut, yang dikutip dari YouTube PMII Channel, Senin (14/7/2025). 

    Dia kemudian menceritakan bahwa ketiga tokoh tersebut membuatnya merasa ‘terpuruk’ karena sebelumnya dia tidak pernah terlalu peduli terhadap dompetnya.

    “Karena bagi saya, dompet ada isi, enggak ada isi, yang penting ada kartu kredit, kan gitu. Nah, gara-gara wamen-wamen pada jadi komisaris, kita ngiler juga kan,” kata dia. 

    Lanjutnya, Cak Imin juga mengaku mulai berpikir apakah nasibnya kelak bisa seperti mereka.

    “Jadi mikir, ini kira-kira bisa seperti mereka tidak nasib ini. Kira-kira dapil masih aman apa tidak, kira-kira gitu. Wamen-wamen ini luar biasa,” tuturnya. 

    Meski demikian, dia meyakini bahwa urusan rezeki sudah ada yang mengatur.

    Diberitakan Sebelumnya, Sebanyak 30 wakil menteri (Wamen) di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto merangkap jabatan menjadi komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) per Kamis (10/7/2025). 

    Terbaru, sejumlah wakil menteri ditunjuk menjadi komisaris di beberapa subholding PT Pertamina (Persero).

    Beberapa nama itu seperti Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie yang ditunjuk sebagai Komisaris PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Lalu, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono sebagai Komisaris PT Pertamina Patra Niaga

    Selanjutnya, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arif Havas Oegroseno ditunjuk sebagai Komisaris PT Pertamina International Shipping (PIS). 

    Di samping itu, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat ditunjuk sebagai Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI). Adapun, Kabinet Merah Putih terdiri dari 7 kementerian koordinator dan 41 kementerian. Banyak di antaranya merupakan kementerian baru yang merupakan nomenklatur dari kementerian sebelumnya.

    Untuk lebih rincinya, berikut daftar lengkap 30 wakil menteri (Wamen) yang rangkap jabatan jadi komisaris BUMN: 

    1. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie: Komisaris PT Pertamina Hulu Energi (PHE) 

    2. Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono: Komisaris PT Pertamina Patra Niaga 

    3. Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno: Komisaris PT Pertamina International Shipping (PIS) 

    4. Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat: Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) 

    5. Wakil Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan: Komisaris di PT Citilink Indonesia 

    6. Wakil Menteri Sekretaris Negara Bambang Eko Suhariyanto: Komisaris PLN 

    7. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono: Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia 

    8. Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha: Komisaris Garuda Maintenance Facility Aero Asia 

    9. Wakil Menteri Komunikasi & Digital Angga Raka Prabowo: Komisaris Utama Telkom 

    10. Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan: Komisaris Telkom 

    11. Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenazer: Komisaris Pupuk Indonesia 

    12. Wakil Menteri Imigrasi Silmy Karim: Komisaris Telkom Indonesia 

    13. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah: Komisaris BTN 

    14. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Komisaris PLN 

    15. Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf: Komisaris PLN 

    16. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo: Komisaris Utama BRI 

    17. Wakil Menteri UMKM Helvy Yuni Moraza: Komisaris BRI 

    18. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti: Komisaris Utama Brantas Abipraya 

    19. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung: Komisaris Bank Mandiri 

    20. Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Laksamana Madya TNI (Purn) Didit Herdiawan Ashaf: Komisaris Utama Perikanan Indonesia 

    21. Wakil Menteri Perhubungan Komjen Pol (Purn) Suntana: Komisaris Utama Pelindo 

    22. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono : Komisaris Pertamina Bina Medika 

    23. Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto: Komisaris PT Dahana 

    24. Wakil Menteri P2MI/Wakil Kepala BP2MI Christina Aryani: Komisaris Semen Indonesia 

    25. Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono: Komisaris Utama PT Telekomunikasi Seluler 

    26. Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Ratu Isyana Bagoes Oka: Komisaris PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk 

    27. Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri: Komisaris Utama PT Sarinah 

    28. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinator Penanaman Modal Todotua Pasaribu: Wakil Komisaris Utama Pertamina 

    29. Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro: Komisaris Utama Jasa Marga 

    30. Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria: Komisaris PT Telekomunikasi Seluler 

  • Tom Lembong Merasa Sidang Bak Perang, Bantah Tunjuk Produsen Gula Tertentu

    Tom Lembong Merasa Sidang Bak Perang, Bantah Tunjuk Produsen Gula Tertentu

    Jakarta

    Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong membacakan duplik yang diberinya judul ‘Tetap Manusia’. Tom mengibaratkan proses persidangan kasus dugaan korupsi impor gula yang seperti perang.

    “Perkara ini adalah pertama kalinya dalam hidup saya, saya menyaksikan langsung, bahkan langsung dari kursi seorang terdakwa, pertarungan dalam persidangan antara penuntut, penasihat hukum, para saksi, para ahli, terdakwa dan pihak-pihak lain yang menjadi bagian dari perkara,” kata Tom Lembong saat membacakan duplik pribadinya di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (14/7/2025).

    “Yang saya amati, pertarungan ini benar-benar seperti perang, dengan rudal dan roket tuduhan, bantahan, kesaksian, serta keterangan, pro dan kontra, yang diluncurkan ke dalam medan pertempuran,” tambahnya.

    Dia mengatakan semua pihak bertarung sekeras-kerasnya. Dia menggunakan istilah ‘The Fog of War’ untuk menggambarkan pertarungan dalam persidangan ini.

    “Tepat banget istilah ‘Kabut dan Asap Peperangan’ atau maaf dalam Bahasa Inggris ‘The Fog of War’. Tentunya bahwa semua pihak bertarung sekeras-kerasnya untuk menang, itu adalah hal yang wajar,” ujarnya.

    Tom mengatakan proses persidangan sudah mencapai puncaknya. Dia mengajak semua pihak mengambil jeda dan masa tenang sehingga majelis hakim dapat mempertimbangkan perkara ini dengan jernih.

    “Saya tidak pernah memberikan arahan kepada bawahan agar produsen gula tertentu ditunjuk, apalagi distributor tertentu ditunjuk, apalagi berapa alokasi impor gula diberikan kepada siapa,” kata Tom.

    Dia mengaku meminta anak buahnya untuk melaksanakan proses impor tepat waktu dan sesuai aturan. Dia mengatakan kelalaian dalam impor gula dapat memicu masalah.

    Tom menyoroti penggunaan istilah ‘aturan tidak memberikan ruang’ yang digunakan jaksa penuntut umum terkait importasi Gula Kristal Mentah (GKM), bukan Gula Kristal Putih (GKP). Dia mempertanyakan anggapan pelanggaran hukum karena impor GKM, hanya karena tidak ada aturan eksplisit yang memperbolehkan impor GKM tersebut.

    “Jadi apakah tidak adanya aturan yang secara eksplisit membolehkan impor gula mentah, berarti bahwa kita melanggar hukum dengan mengimpor gula mentah. Putusan atas hal ini akan membawa konsekuensi luas bagi kepastian hukum bagi pelaku usaha dan investor di Indonesia dan bahkan bagi hidup dan suasana budaya masyarakat kita pada umumnya, apakah menikmati kebebasan atau senantiasa dihantui oleh potensi kriminalisasi aparat,” ucapnya.

    Dalam kasus ini, Tom Lembong dituntut 7 tahun penjara dan denda Rp 750 juta subsider 6 bulan kurungan. Jaksa menyakini Tom bersalah melanggar Pasal 2 ayat 1 juncto Pasal 18 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

    (mib/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tarif Impor AS Ditunda Lagi, ini Langkah Prabowo Rayu Trump

    Tarif Impor AS Ditunda Lagi, ini Langkah Prabowo Rayu Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus melakukan perundingan dengan Amerika Serikat demi menurunkan tarif impor sebesar 32% yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump. Peningkatan impor produk asal Negeri Paman Sam hingga investasi jumbo telah disiapkan oleh Indonesia untuk memuluskan upaya tersbeut

    Teranyar, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah menemui Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang AS (United States Trade Representative/USTR), Jamieson Greer pekan lalu tak lama setelah Trump menetapkan tarif impor untuk Indonesia.

    Airlangga menyebut, perundingan telah mencapai kemajuan dan kesepakatan-kesepakatan yang mencakup mengenai isu-isu tarif, hambatan non-tarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta kerja sama komersial dan investasi.

    Dia menuturkan, Indonesia dan AS sepakat untuk mengintensifkan kembali perundingan tarif dalam tiga minggu ke depan hingga menjelang tanggal pemberlakuan 1 Agustus 2025.

    “Kita sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progress perundingan. Kita akan mengoptimalkan waktu dalam tiga minggu ke depan, untuk secara intensif merundingkan lebih lanjut dan menuntaskan perundingan tarif ini dengan prinsip yang saling menguntungkan,” ujar Airlangga dikutip dari keterangan resminya, Senin (14/7/2025).

    Airlangga menuturkan, RI ingin meningkatkan hubungan komersial Indonesia dengan AS. Salah satu bentuk keseriusan Indonesia adalah penandatanganan MoU yang dilakukan perusahaan-perusahaan Indonesia di bidang Energi dan Pertanian dengan perusahaan dan Asosiasi Usaha AS untuk pembelian produk unggulan AS dan mendorong peningkatan investasi.

    Selain itu, Indonesia dan AS juga melihat potensi besar untuk memperluas kembali kerja sama di sektor strategis seperti mineral kritis (critical minerals). Airlangga menuturkan, AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk mendorong kemitraan di bidang critical minerals.

    “Indonesia memiliki cadangan besar nikel, mangan, kobalt, dan tembaga. Kita perlu mengoptimalkan potensi kerjasama dan investasi dalam pengolahan critical minerals tersebut bersama-sama,” ungkapnya.

    Dalam konferensi pers terpisah, Airlangga juga mengungkap Pemerintah Indonesia be melakukan investasi besar-besaran ke Negeri Paman Sam melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), sekaligus meningkatkan impor dari AS guna menekan surplus neraca perdagangan Indonesia.

    Airlangga menyampaikan, Indonesia menyiapkan anggaran hingga US$34 miliar atau sekitar Rp551,1 triliun (kurs US$1=Rp16.209) untuk menopang strategi ini.

    Nilai tersebut mencakup pembelian komoditas dari AS dan investasi, termasuk melalui BUMN serta Danantara yang baru dibentuk pada Februari 2025.

    “[Perjanjian tersebut termasuk] terkait dengan rencana investasi, termasuk di dalamnya oleh BUMN dan Danantara,” ujar Airlangga.

    Prabowo Bakal Temui Trump?

    Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membuka kemungkinan untuk Presiden Prabowo Subianto bertemu langsung dengan Presiden Donald Trump untuk negosiasi tarif impor 32%.

    Menurut Prasetyo, ada kemungkinan bagi Prabowo untuk langsung bertemu dengan Trump guna menegosiasi kembali tarif impor timbal balik itu.

    “Ada [kemungkinan Prabowo bertemu Trump]. Ada, tapi saya belum bisa memastikan kapan,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/7/2025).

    Prasetyo juga menuturkan, pemerintah belum mengatur jadwal kunjungan itu. Saat ini, Prabowo tengah berkunjung ke beberapa negara yang diawali sejak pekan lalu dari Arab Saudi, Brasil, Belgia dan Prancis.

    Meski demikian, dia menyebut keinginan Prabowo untuk langsung bernegosiasi itu ada.

    “Ya, sebagai sebuah upaya tentu ada. Tapi belum dipastikan untuk akan adanya pertemuan dengan Presiden Trump,” ucap politisi Partai Gerindra itu.

  • Tarif Impor AS Ditunda Lagi, ini Langkah Prabowo Rayu Trump

    Tarif Impor AS Ditunda Lagi, ini Langkah Prabowo Rayu Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus melakukan perundingan dengan Amerika Serikat demi menurunkan tarif impor sebesar 32% yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump. Peningkatan impor produk asal Negeri Paman Sam hingga investasi jumbo telah disiapkan oleh Indonesia untuk memuluskan upaya tersbeut

    Teranyar, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah menemui Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang AS (United States Trade Representative/USTR), Jamieson Greer pekan lalu tak lama setelah Trump menetapkan tarif impor untuk Indonesia.

    Airlangga menyebut, perundingan telah mencapai kemajuan dan kesepakatan-kesepakatan yang mencakup mengenai isu-isu tarif, hambatan non-tarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta kerja sama komersial dan investasi.

    Dia menuturkan, Indonesia dan AS sepakat untuk mengintensifkan kembali perundingan tarif dalam tiga minggu ke depan hingga menjelang tanggal pemberlakuan 1 Agustus 2025.

    “Kita sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progress perundingan. Kita akan mengoptimalkan waktu dalam tiga minggu ke depan, untuk secara intensif merundingkan lebih lanjut dan menuntaskan perundingan tarif ini dengan prinsip yang saling menguntungkan,” ujar Airlangga dikutip dari keterangan resminya, Senin (14/7/2025).

    Airlangga menuturkan, RI ingin meningkatkan hubungan komersial Indonesia dengan AS. Salah satu bentuk keseriusan Indonesia adalah penandatanganan MoU yang dilakukan perusahaan-perusahaan Indonesia di bidang Energi dan Pertanian dengan perusahaan dan Asosiasi Usaha AS untuk pembelian produk unggulan AS dan mendorong peningkatan investasi.

    Selain itu, Indonesia dan AS juga melihat potensi besar untuk memperluas kembali kerja sama di sektor strategis seperti mineral kritis (critical minerals). Airlangga menuturkan, AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk mendorong kemitraan di bidang critical minerals.

    “Indonesia memiliki cadangan besar nikel, mangan, kobalt, dan tembaga. Kita perlu mengoptimalkan potensi kerjasama dan investasi dalam pengolahan critical minerals tersebut bersama-sama,” ungkapnya.

    Dalam konferensi pers terpisah, Airlangga juga mengungkap Pemerintah Indonesia be melakukan investasi besar-besaran ke Negeri Paman Sam melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), sekaligus meningkatkan impor dari AS guna menekan surplus neraca perdagangan Indonesia.

    Airlangga menyampaikan, Indonesia menyiapkan anggaran hingga US$34 miliar atau sekitar Rp551,1 triliun (kurs US$1=Rp16.209) untuk menopang strategi ini.

    Nilai tersebut mencakup pembelian komoditas dari AS dan investasi, termasuk melalui BUMN serta Danantara yang baru dibentuk pada Februari 2025.

    “[Perjanjian tersebut termasuk] terkait dengan rencana investasi, termasuk di dalamnya oleh BUMN dan Danantara,” ujar Airlangga.

    Prabowo Bakal Temui Trump?

    Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membuka kemungkinan untuk Presiden Prabowo Subianto bertemu langsung dengan Presiden Donald Trump untuk negosiasi tarif impor 32%.

    Menurut Prasetyo, ada kemungkinan bagi Prabowo untuk langsung bertemu dengan Trump guna menegosiasi kembali tarif impor timbal balik itu.

    “Ada [kemungkinan Prabowo bertemu Trump]. Ada, tapi saya belum bisa memastikan kapan,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/7/2025).

    Prasetyo juga menuturkan, pemerintah belum mengatur jadwal kunjungan itu. Saat ini, Prabowo tengah berkunjung ke beberapa negara yang diawali sejak pekan lalu dari Arab Saudi, Brasil, Belgia dan Prancis.

    Meski demikian, dia menyebut keinginan Prabowo untuk langsung bernegosiasi itu ada.

    “Ya, sebagai sebuah upaya tentu ada. Tapi belum dipastikan untuk akan adanya pertemuan dengan Presiden Trump,” ucap politisi Partai Gerindra itu.

  • Anggaran Program Turun 90%, Kemendag Minta Tambahan Rp 886,63 M

    Anggaran Program Turun 90%, Kemendag Minta Tambahan Rp 886,63 M

    Jakarta

    Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta tambahan anggaran sebesar Rp 886,63 miliar untuk 2026. Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian PPN/Bappenas telah menetapkan pagu indikatif Kemendag Rp 1,10 triliun.

    Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti menyebut pagu indikatif Kemendag hanya memenuhi kebutuhan belanja operasional dan sebagian belanja non-operasional. Ia merinci, biaya operasional Kemendag Rp 1,07 triliun yang mencakup belanja pegawai Rp 722,12 miliar dan belanja barang Rp 349,60 miliar.

    Sementara untuk belanja non-pegawai Rp 28,62 miliar. Ia menyebut, anggaran ini berasal dari PNBP. Roro mengatakan, total pagu anggaran Kemendag turun setiap tahunnya. Jika dibandingkan 2025, pagu anggaran Kemendag turun lebih dari 90% untuk beberapa program prioritas Kemendag.

    “Ketika kita berbicara mengenai program perdagangan dalam negeri, pagu tahun 2025 berada di kisaran Rp 190.893.961. Sedangkan pagu indikatif tahun 2026 itu berada di angka Rp 15.508.633. Jadi memang ada penurunan sekitar 90-an persen,” ungkap Roro dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/7/2025).

    Sementara untuk program perdagangan luar negeri, pagu anggaran 2025 sebesar Rp 227,12 miliar menjadi Rp 2,33 miliar. Sedangkan untuk program dukungan manajemen sebesar Rp 1,48 triliun menjadi Rp 1,08 triliun pada 2026.

    Dyah mengatakan, Kemendag berperan untuk menjalankan program prioritas nasional terkait kontribusi ekspor barang dan jasa terhadap total ekspor dunia. Kemudian meningkatkan pangsa pasar nilai ekspor dan meningkatkan nilai total perdagangan antara wilayah.

    Kemendag juga memiliki tiga prioritas utama di tahun 2026, yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan ekspor produk-produk UMKM. Karenanya, Kemendag mengajukan anggaran tambahan menjadi Rp 1.98 triliun untuk tahun 2026.

    “Yang kami sampaikan kepada Kementerian Keuangan melalui surat nomor PR.02.00/387/M-DAG/SD/06/2025 tanggal 12 Juni 2025, perihal permohonan tambahan anggaran tahun 2026 sebesar Rp 886.635.770.000 yang terdiri dari belanja operasional sebesar Rp 272.578.539.000 dan belanja non-operasional sebesar Rp 614.057.231.000,” pungkasnya.

    Tonton juga video “Usul Tambahan Anggaran Rp 48 T, Kementerian PKP: 91% untuk Rakyat” di sini:

    (ara/ara)

  • Sempat Oleng, Singapura Selamat dari Resesi!

    Sempat Oleng, Singapura Selamat dari Resesi!

    Jakarta

    Pemerintah Singapura mengumumkan ekonomi negara tumbuh lebih cepat dari perkiraan, yakni sebesar 4,3% pada kuartal kedua dibandingkan tahun sebelumnya. Ekonomi Negeri Singa itu bisa tetap tumbuh kencang meski prospek global sedang suram karena ketidakpastian ekonomi dunia.

    Kementerian Perdagangan Singapura awalnya memperkirakan produk domestik bruto (PDB) pada periode April hingga Juni lebih tinggi dibandingkan prediksi pertumbuhan 3,5%.

    Secara kuartalan, PDB Singapura tumbuh 1,4% dalam tiga bulan atau pada periode April-Juni. Pertumbuhan ini membuat Singapura terhindar dari resesi teknikal, setelah pada kuartal pertama mengalami kontraksi 0,5%.

    “Ekonomi tetap kuat meski ada guncangan akibat tarif dan geopolitik. Meredanya perang tarif AS-China serta percepatan ekspor selama jeda 90 hari membantu meredam dampak tarif,” kata ekonom Maybank, Chua Hak Bin dikutip dari SCMP, Senin (14/7/2025).

    Pada Kamis lalu, Menteri Perdagangan Gan Kim Yong mengatakan bahwa ekonomi kemungkinan tetap stabil selama paruh pertama 2025 karena pelaku usaha memanfaatkan jeda tarif untuk mempercepat ekspor ke AS.

    Namun ia juga memperingatkan bahwa pertumbuhan bisa melambat dalam 6 hingga 12 bulan ke depan. Kementerian Perdagangan pada April lalu telah memangkas proyeksi pertumbuhan PDB Singapura tahun 2025 menjadi 0 hingga 2% dari sebelumnya 1 hingga 3%.

    Chua mengatakan timnya memproyeksikan PDB Singapura tahun 2025 tumbuh 2,4%. Ia memperkirakan bank sentral akan mempertahankan kebijakan moneternya pada peninjauan bulan ini, mengingat kekuatan ekonomi saat ini.

    Presiden AS Donald Trump pekan lalu telah memberi pemberitahuan kepada lebih dari 20 negara tentang penerapan tarif impor sebesar 20% hingga 50% yang akan berlaku mulai 1 Agustus. Trump juga memperingatkan bahwa jika ada balasan, AS akan merespons dengan tindakan serupa. Khusus Singapura mendapatkan tarif sebesar 25%.

    Tonton juga video “Sekarang Cari Beras Tidak Gampang, Banyak Negara Ngerem” di sini:

    (fdl/fdl)

  • 1
                    
                        Prabowo: Rumah Sakit Asing Boleh Buka Cabang di Indonesia
                        Nasional

    1 Prabowo: Rumah Sakit Asing Boleh Buka Cabang di Indonesia Nasional

    Prabowo: Rumah Sakit Asing Boleh Buka Cabang di Indonesia
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    mengatakan rumah sakit (RS) dan klinik dari luar negeri boleh membuka cabang di Indonesia.
    Dilansir
    ANTARA
    , Senin (14/7/2025), hal ini disampaikan Prabowo saat bertemu dengan Presiden Dewan Eropa, António Costa, di Brussels, Belgia, Minggu (13/7) waktu setempat.
    “Dalam dua tahun terakhir, kami telah membuka partisipasi asing di banyak sektor, dan saat ini kami membuka sektor kesehatan. RS asing mana pun, atau institusi kesehatan di luar negeri dapat membuka cabang mereka, atau institusi yang terkait dengan mereka di Indonesia. Kami telah memperbolehkan RS asing buka di Indonesia,” kata Presiden Prabowo ke Presiden Costa saat keduanya bertemu di Kantor Dewan Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels.
    Prabowo mengirimkan sinyal jika nantinya perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (
    CEPA
    ) Indonesia dan
    Uni Eropa
    ditandatangani, maka RS-RS Eropa pun juga dapat membuka cabangnya di Indonesia.
    Prabowo kemudian menekankan dirinya ingin melihat lebih banyak keterlibatan Eropa dalam perekonomian Indonesia, dan begitu juga sebaliknya Indonesia pun siap masuk ke dalam perekonomian Eropa.
    Bagi Presiden Prabowo, Eropa memiliki banyak keunggulan dan pengalaman dalam pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, juga tata kelola, dan keunggulan keuangan serta ekonomi. Indonesia, di sisi lain, juga memiliki banyak cadangan mineral dan sumber daya alam yang langka.
    Oleh karena itu, Presiden Prabowo yakin adanya CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa dapat saling menguntungkan bagi dua belah pihak.
    “Kami ingin melihat lebih banyak partisipasi Eropa dalam perekonomian kami, dan kami siap masuk ke dalam perekonomian Uni Eropa. Saya pikir kita punya hubungan yang saling menguntungkan,” kata Presiden Prabowo.
    Tidak hanya rumah sakit, Presiden Prabowo juga menyebut kampus-kampus asing saat ini juga diperbolehkan membuka cabang dan beroperasi di Indonesia. Presiden Prabowo juga menyampaikan keinginannya untuk mengirimkan lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di Eropa.
    “Kami mengirimkan 3.394 orang mahasiswa setiap tahunnya untuk melanjutkan studi di Eropa, dan hingga saat ini, kami telah membiayai 11.784 mahasiswa (untuk studi di Eropa, red.), dan angka ini di luar mahasiswa yang membiayai sendiri studi mereka di Eropa. Jadi, ini yang disponsori oleh pemerintah, dan kami ingin melihat lebih banyak mahasiswa Indonesia melanjutkan studi di Eropa,” kata Presiden Prabowo.
    Presiden Prabowo mengumumkan perundingan CEPA Indonesia dan Uni Eropa rampung saat jumpa pers bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kantor Komisi Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels, Minggu (13/7). Indonesia dan Uni Eropa telah bernegosiasi membahas poin-poin kerja sama CEPA selama kurang lebih 10 tahun.
    Keberhasilan itu pun disambut positif oleh Presiden von der Leyen dan Presiden Costa, dua pimpinan Uni Eropa yang ditemui oleh Presiden Prabowo di Brussels, Minggu. Dua pertemuan itu merupakan rangkaian dari lawatan luar negeri Presiden Prabowo di Brussels sejak Sabtu (12/7).
    Dalam lawatan resminya di Brussels, Presiden Prabowo didampingi beberapa Menteri Kabinet Merah Putih, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, kemudian ada pula Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Belgia Andri Hadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Presiden Dewan Eropa Apresiasi Kemajuan Kesepakatan IEU-CEPA

    Presiden Dewan Eropa Apresiasi Kemajuan Kesepakatan IEU-CEPA

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Dewan Eropa António Costa mengapresiasi kemajuan signifikan menuju tercapainya kesepakatan politik dalam perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA).

    Pernyataan tersebut disampaikan Costa dalam pertemuan dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Gedung Europa, Brussel, Belgia, Minggu (13/7) waktu setempat.

    Dikutip dari unggahan akun Instagram Sekretariat Kabinet Teddy Indra Wijaya, dengan jumlah konsumen gabungan lebih dari 700 juta jiwa, Indonesia-Uni Eropa memiliki potensi besar untuk memperkuat kerja sama ekonomi yang berimbang dan saling menguntungkan.

    Selain itu, kata Teddy, Presiden Costa juga menyebut Uni Eropa dan Indonesia memiliki komitmen bersama terhadap multilateralisme, tatanan internasional berbasis aturan serta kerja sama pembangunan yang inklusif.

    “Uni Eropa siap untuk mendukung agenda pembangunan Presiden Prabowo, termasuk dalam upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja bagi generasi muda serta meningkatkan ketahanan pangan dan energi,” ucap Seskab Teddy dilansir dari keterangan resmi, Senin (14/7/2025). 

    Dalam pertemuannya dengan Presiden Dewan Eropa, Presiden Prabowo juga menyatakan keinginan untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa. Presiden Prabowo yakin kerja sama Indonesia dan Uni Eropa akan saling menguntungkan.

    Prabowo ingin melihat meningkatnya partisipasi Eropa dalam perekonomian kami dan kami juga siap untuk masuk ke dalam pasar ekonomi Uni Eropa.

    “Kami meyakini bahwa hubungan ini bersifat simbiotik, Eropa memiliki ilmu pengetahuan, teknologi, pendanaan, pengalaman bertahun-tahun dalam manajemen dan ekonomi; sementara kami memiliki sumber daya strategis, mineral penting serta komoditas pertanian yang akan saling menguntungkan dalam kerangka kerja sama strategis ini,” kata Presiden Prabowo.

    Prabowo melanjutkan agenda resminya bertemu Presiden Dewan Eropa, setelah bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Selepas menyambangi Gedung Berlaymont yang merupakan markas Uni Eropa, Presiden lanjut bertemu Raja Belgia Philippe Léopold Louis Marie di Brussels.

    Dalam lawatan resminya di Brussels sejak Sabtu (12/7/2025), Presiden Prabowo didampingi beberapa menteri Kabinet Merah Putih, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, kemudian ada pula Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Belgia Andri Hadi.

  • Uni Eropa Siap Balas Ancaman Tarif Trump

    Uni Eropa Siap Balas Ancaman Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Uni Eropa (UE) menyatakan siap mengambil langkah balasan guna melindungi kepentingannya apabila Amerika Serikat tetap menerapkan tarif impor sebesar 30% terhadap produk Eropa mulai 1 Agustus 2025.

    Melansir Reuters pada Senin (14/7/2025), langkah terbaru Presiden AS Donald Trump mengejutkan blok tersebut, yang merupakan mitra dagang terbesar Negeri Paman Sam. Uni Eropa sebelumnya berharap bisa menghindari perang dagang yang semakin memburuk, menyusul serangkaian negosiasi intensif dan pernyataan hangat dari Gedung Putih.

    Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan bahwa pihaknya tetap membuka ruang dialog hingga tenggat waktu, namun siap mengambil sikap tegas.

    “Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan Uni Eropa, termasuk mengadopsi tindakan balasan yang sepadan jika dibutuhkan,” ujar von der Leyen terkait kemungkinan pemberlakuan tarif terhadap barang AS yang masuk ke Eropa.

    Para duta besar negara anggota Uni Eropa dijadwalkan menggelar pertemuan pada Minggu (13/7/2025) waktu setempat, disusul pertemuan luar biasa para menteri perdagangan pada Senin di Brussels. 

    Mereka akan memutuskan apakah akan mengenakan tarif terhadap produk impor AS senilai 21 miliar euro sebagai balasan atas tarif AS sebelumnya terhadap baja dan aluminium, atau memperpanjang masa penangguhan yang berakhir Senin.

    Hingga saat ini, Uni Eropa masih menahan diri untuk tidak merespons langsung kebijakan tarif dari AS, meski telah menyiapkan dua paket sanksi yang secara total dapat memengaruhi barang AS senilai 93 miliar euro. 

    Sejumlah negara anggor Uni Eropa secara cepat menyatakan dukungan terhadap posisi von der Leyen. Menteri Ekonomi Jerman Katherina Reiche menyerukan agar negosiasi dapat menghasilkan solusi yang pragmatis.

    “Tarif yang diusulkan Trump akan sangat memukul perusahaan eksportir Eropa. Di sisi lain, dampaknya juga akan signifikan terhadap perekonomian dan konsumen di Amerika,” ujar Reiche.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui platform X menegaskan bahwa Komisi Eropa perlu lebih tegas dalam menunjukkan tekad Uni untuk membela kepentingan Eropa secara tegas.

    Macron menambahkan bahwa Uni Eropa mungkin perlu menggunakan instrumen anti-koersi (anti-coercion instruments) apabila Trump tidak mundur dari rencananya. 

    Instrumen yang disusun selama masa jabatan pertama Trump dan pernah digunakan terhadap China tersebut memungkinkan UE untuk menerapkan pembatasan tidak hanya pada barang, tetapi juga pada jasa, jika dinilai ada tekanan kebijakan dari tarif sepihak.

    Kementerian Ekonomi Spanyol juga menyatakan mendukung upaya negosiasi lanjutan, namun menekankan bahwa Spanyol dan negara anggota lainnya siap mengambil tindakan balasan yang proporsional jika diperlukan.

    Trump secara berkala mengecam Uni Eropa, bahkan sempat menyebut bahwa blok tersebut dibentuk untuk merugikan Amerika Serikat pada Februari lalu.

    Keluhan utama Trump adalah defisit neraca perdagangan barang AS dengan Uni Eropa, yang menurut Biro Sensus AS mencapai US$235 miliar pada 2024. Namun, UE berulang kali menyatakan bahwa surplus AS dalam sektor jasa turut menyeimbangkan neraca secara keseluruhan.

    Dampak Potensial

    Jika digabungkan, perdagangan barang, jasa, dan investasi menjadikan AS dan UE sebagai mitra dagang terbesar satu sama lain. Kamar Dagang Amerika Serikat untuk Uni Eropa memperingatkan bahwa perseteruan dagang ini bisa mengancam transaksi bisnis senilai US$9,5 triliun.

    Ketua Komite Perdagangan Parlemen Eropa Bernd Lange mengatakan bahwa tahap pertama dari paket tindakan balasan kemungkinan akan mulai diberlakukan pada Senin, diikuti oleh tahap kedua secara bertahap.

    Trump sendiri menyatakan akan membalas setiap tindakan serupa dari pihak Uni Eropa.

    Meski begitu, Trump tercatat beberapa kali mengumumkan tarif besar, namun kemudian menunda atau membatalkannya sebelum tenggat waktu yang ditetapkannya sendiri. Hal ini membuat reaksi pasar keuangan cenderung lebih tenang, setelah sebelumnya sempat terguncang akibat pengumuman “Hari Pembebasan” pada April yang menyasar banyak mitra dagang global.

    Tiga pejabat UE yang enggan disebutkan namanya menyebut ancaman tarif terbaru dari Trump hanya merupakan taktik negosiasi.

    Kepala Riset Makro Global ING, Carsten Brzeski, menilai bahwa kebuntuan perundingan selama beberapa bulan terakhir membuat hubungan dagang transatlantik berada di ambang krisis.

    “Uni Eropa kini harus memutuskan apakah akan mengalah atau melawan,” ujar Brzeski. “Situasi ini akan memicu volatilitas pasar dan meningkatkan ketidakpastian.”

    Ekonom Kepala Hamburg Commercial Bank, Cyrus de la Rubia, mencatat bahwa jika diterapkan, tarif baru dari AS justru akan membebani konsumen Amerika sendiri.

    Namun, dampaknya juga akan dirasakan di kawasan euro yang saat ini tengah berjuang menghadapi pertumbuhan ekonomi yang lemah.

    Bank Sentral Eropa menggunakan skenario tarif 10% terhadap ekspor UE ke AS sebagai dasar dalam proyeksi ekonominya, dengan estimasi pertumbuhan ekonomi zona euro sebesar 0,9% pada 2025, 1,1% pada 2026, dan 1,3% pada 2027.

    Jika tarif meningkat menjadi 20%, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terpangkas hingga 1 poin persentase dan inflasi akan turun ke level 1,8% pada 2027 dari baseline 2,0%. ECB belum merilis estimasi untuk skenario tarif sebesar 30%.