Kementrian Lembaga: Kemenag

  • Pedagang Oleh-oleh Tanah Abang Banjir Pembeli Jelang Kepulangan Haji

    Pedagang Oleh-oleh Tanah Abang Banjir Pembeli Jelang Kepulangan Haji

    Jakarta, Beritasatu.com – Menjelang kepulangan jemaah haji Indonesia yang dijadwalkan mulai tiba pada 12 Juni 2025 mendatang, aktivitas perdagangan oleh-oleh haji di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai menggeliat. Para pedagang mencatat lonjakan pembeli yang signifikan sejak akhir pekan ini.

    Sejumlah lapak dan toko oleh-oleh khas haji tampak ramai dikunjungi. Kurma, cokelat dan kacang Arab, perlengkapan ibadah, hingga air zamzam menjadi barang yang paling banyak diburu.

    “Biasanya kami memang mulai ramai menjelang kepulangan haji. Tapi tahun ini lebih cepat, karena banyak yang memanfaatkan hari libur untuk belanja oleh-oleh,” ujar Melisa, salah satu konsumen yang ditemui di lokasi, Senin (09/06/2025).

    Para pedagang memprediksi penjualan tahun ini akan meningkat hingga 20% dibanding tahun lalu. Salah satu alasannya, stabilnya harga oleh-oleh menjelang puncak musim permintaan.

    “Sekarang harga masih normal, belum naik. Biasanya akan naik mendekati tanggal kepulangan jemaah,” kata Toni, pedagang oleh-oleh haji di Blok B Tanah Abang.

    Para pedagang juga menyediakan paket oleh-oleh haji dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 18.000 per paket untuk menarik pembeli. Peningkatan volume pengunjung di Pasar Tanah Abang diperkirakan akan terus berlangsung hingga puncak kepulangan jemaah haji. Diketahui, kloter pertama jemaah haji asal Tulungagung dijadwalkan tiba di tanah air pada 12 Juni 2025.

    Sekadar informasi, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memastikan seluruh jemaah haji Indonesia telah menunaikan puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah, dan kini telah berada di Mina untuk menjalankan lempar jumrah.

    Sementara untuk jemaah lansia, difabel, atau yang sakit, Kementerian Agama telah menyiapkan skema safari wukuf, sehingga mereka tetap menjalankan rukun haji secara sah meskipun tidak bisa hadir secara fisik di Arafah.

  • Ini Jadwal Kepulangan Jemaah Haji 2025 ke Indonesia

    Ini Jadwal Kepulangan Jemaah Haji 2025 ke Indonesia

    Jakarta: Setelah menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji, para jemaah bersiap untuk kembali ke tanah air. Bagi kamu yang hendak menyambut kepulangan keluarga maupun kerabat dekat yang menunaikan haji, ketahui jadwal kepulangan mereka dalam artikel ini.
     
    Jadwal kepulangan jemaah haji ke Indonesia telah ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Adapun kepulangan jemaah haji Indonesia terbagi menjadi 2 gelombang. Berikut rinciannya:
     
    Kepulangan Jemaah Haji Indonesia Gelombang I
    Jemaah yang tergabung dalam gelombang pertama akan mulai dipulangkan ke Indonesia pada 11 Juni 2025 atau 15 Zulhijah 1446 H melalui Bandara Jeddah. Gelombang pertama ini berakhir pada 25 Juni 2025 atau 29 Zulhijah 1446 H.

     

     

    Kepulangan Jemaah Haji Indonesia Gelombang II
    Sementara itu, jemaah haji Indonesia yang ada dalam gelombang kedua akan mulai dipulangkan ke tanah air pada 26 Juni 2025, tepat pada 1 Muharram 1447 H. Jemaah akan singgah di Madinah untuk melaksanakan arbain atau salat berjamaah selama 40 waktu, sebelum pulang ke Indonesia.
     
    Kepulangan Gelombang kedua dijadwalkan selesai pada 10 Juli 2025 atau 15 Muharram 1447 H. Dengan begitu, seluruh proses pemulangan jemaah haji Indonesia diperkirakan selesai pada 11 Juli 2025 atau 16 Muharram 1447 H.

     

     

    Doa Pulang Haji
    Jemaah haji dianjurkan untuk membaca doa saat pulang dari menunaikan ibadah haji. Berikut doa yang bisa dibaca sepanjang perjalanan pulang haji:
     

     
    Ayibuna, ta’ibun, ‘abidun, sajidun li rabbina hamidun.
     
    Artinya: (Kami) pulang, bertobat, menyembah, dan memuji Tuhan kami.  

     

    Jakarta: Setelah menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji, para jemaah bersiap untuk kembali ke tanah air. Bagi kamu yang hendak menyambut kepulangan keluarga maupun kerabat dekat yang menunaikan haji, ketahui jadwal kepulangan mereka dalam artikel ini.
     
    Jadwal kepulangan jemaah haji ke Indonesia telah ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Adapun kepulangan jemaah haji Indonesia terbagi menjadi 2 gelombang. Berikut rinciannya:
     

    Kepulangan Jemaah Haji Indonesia Gelombang I

    Jemaah yang tergabung dalam gelombang pertama akan mulai dipulangkan ke Indonesia pada 11 Juni 2025 atau 15 Zulhijah 1446 H melalui Bandara Jeddah. Gelombang pertama ini berakhir pada 25 Juni 2025 atau 29 Zulhijah 1446 H.
     
     

     

    Kepulangan Jemaah Haji Indonesia Gelombang II

    Sementara itu, jemaah haji Indonesia yang ada dalam gelombang kedua akan mulai dipulangkan ke tanah air pada 26 Juni 2025, tepat pada 1 Muharram 1447 H. Jemaah akan singgah di Madinah untuk melaksanakan arbain atau salat berjamaah selama 40 waktu, sebelum pulang ke Indonesia.
     
    Kepulangan Gelombang kedua dijadwalkan selesai pada 10 Juli 2025 atau 15 Muharram 1447 H. Dengan begitu, seluruh proses pemulangan jemaah haji Indonesia diperkirakan selesai pada 11 Juli 2025 atau 16 Muharram 1447 H.
     
     

     

    Doa Pulang Haji
    Jemaah haji dianjurkan untuk membaca doa saat pulang dari menunaikan ibadah haji. Berikut doa yang bisa dibaca sepanjang perjalanan pulang haji:
     

     
    Ayibuna, ta’ibun, ‘abidun, sajidun li rabbina hamidun.
     
    Artinya: (Kami) pulang, bertobat, menyembah, dan memuji Tuhan kami.  

     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Poros Muda NU Nilai Menag Tutupi Semrawut Haji 2025

    Poros Muda NU Nilai Menag Tutupi Semrawut Haji 2025

    GELORA.CO -Poros Muda NU menyentil Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang terkesan menutup-nutupi kesemrawutan pelaksanaan ibadah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi ini.

    Koordinator Poros Muda NU, Ramadan Isa menerangkan, pelaksanaan haji 2025 ini kacau balau, lantaran banyak jemaah Indonesia yang terlantar, hingga jumlah jemaah yang meninggal terbanyak pada tahun ini.

    Ramadan mengatakan, banyak persoalan pelaksanaan ibadah haji 2025 ini tidak disinggung Menag Nasaruddin Umar. Menag malah mengklaim pelaksanaan haji lancar, tidak ada jemaah yang terlantar dan sebagainya, padahal sejatinya banyak masalah yang terjadi. Baik sejak keberangkatan, saat di pemondokan, dan puncaknya ketika di Arafah Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

    “Menag mengklaim pelaksanaan penyelenggaraan haji lancar seolah semua tertangani dengan baik, padahal banyak laporan dan keluhan jemaah,” tegas Ramadan Isa kepada wartawan, Senin, 9 Juni 2025.

    Selain itu, ia juga mengkritik keras para pejabat negara baik dari Kemenag, BP Haji, maupun Timwas DPR yang dinilai tidak kompak dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi jemaah. Bahkan terkesan membiarkan dan tidak paham harus melakukan apa demi kesuksesan penyelenggaraan haji tahun ini.

    Atas dasar itu, pihaknya mendesak pihak pelaksana ibadah haji untuk meminta maaf kepada masyarakat.

    “Dirjen haji sampai harus meminta maaf, ini kan jadi contoh pemimpin yang tidak jujur,” demikian Ramadan Isa. 

  • Penyelenggaraan Haji 2025 Kacau, Tak Sesuai Arahan dan Harapan Prabowo

    Penyelenggaraan Haji 2025 Kacau, Tak Sesuai Arahan dan Harapan Prabowo

    GELORA.CO -Poros Muda Nahdlatul Ulama (NU) mengkritik keras penyelenggaraan ibadah haji 2025 yang banyak meninggalkan permasalahan akibat buruknya pelayanan, membuat para jemaah haji Indonesia tidak terlayani dengan baik.

    Hal tersebut dinilai tidak sesuai dengan arahan Presiden Prabowo yang berharap penyelenggaraan haji 2025 lebih baik.

    Koordinator Poros Muda NU, Ramadan Isa, meminta Presiden Prabowo turun tangan mengevaluasi seluruh proses pelaksanaan haji tahun ini, termasuk kinerja Menteri Agama dan jajarannya.

    “Penyelenggaraan haji tahun 2025 ini salah satu yang terburuk dari sebelumnya. Presiden Prabowo harus turun tangan memberikan atensi serius dan evaluasi menyeluruh termasuk kinerja Kemenag dan jajarannya yang gagap mengantisipasi perubahan sistem pelayanan syarikah hingga para jemaah haji menjadi korban ketidakberesan, dari mulai pemberangkatan, pemondokan hingga puncak haji (armuzna),” kata Ramadan Isa kepada wartawan, Senin, 9 Juni 2025.

    Ramadan menerangkan, beberapa permasalahan dalam penyelenggaraan haji 2025 ini adalah kacaunya pemondokan, pelayanan transportasi, hingga saat puncak haji banyak jamaah yang terlantar ketika hendak menuju Arafah dan di Muzdalifah hendak menuju Mina untuk Mabit.

    “Kemenag tahun ini seperti tidak belajar dari penyelenggaraan haji tahun-tahun sebelumnya, banyak jemaah yang menyampaikan kepada kami bagaimana pelayanan di sana betul-betul tidak maksimal,” tutupnya

  • 1 Jemaah Haji Mojokerto Meninggal di Arab Saudi Seusai Lempar Jumrah

    1 Jemaah Haji Mojokerto Meninggal di Arab Saudi Seusai Lempar Jumrah

    Mojokerto, Beritasatu.com – Satu jemaah haji dari Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur meninggal dunia setelah menjalani proses lempar jumrah di Mina, Mekkah, Arab Saudi pada Jumat (6/6/2025).

    Jemaah haji yang meninggal yakni Dasuki Sahrul Jamrowi warga Dusun Pendowo, Desa Ngrowo, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.

    Almarhum merupakan rombongan syarikah kloter 47. Diduga jemaah haji tersebut meninggal terkena serangan jantung ketika perjalanan kembali ke hotel seusai lempar jumrah aqobah.

    “Dalam perjalanan, beliau mengeluh tidak kuat. Polisi mencarikan kursi roda dan almarhum sempat didorong oleh jasa dengan ongkos 50 riyal,” kata Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto, Muttakin, Senin, (9/6/2025).

    Ia menambahkan, saat perjalanan almarhum memilih kembali berjalan kaki hingga lokasi jumrah. Seusai prosesi lempar jumrah dan potong rambut atau tahalul, almarhum mengeluh sakit dan kembali ke penginapan.

    “Sampai di terowongan terakhir, beliau terjatuh dan dinyatakan meninggal dunia beberapa menit kemudian oleh tim medis,” pungkasnya.

    Jenazah almarhum kemudian dibawa ke rumah sakit oleh petugas medis dan kepolisian untuk dilakukan proses pemakaman sesuai prosedur di Arab Saudi.

  • Jemaah Haji Asal Sumenep Wafat Setelah Melontar Jumrah

    Jemaah Haji Asal Sumenep Wafat Setelah Melontar Jumrah

    Sumenep (beritajatim.com) – Kabar duka datang dari tanah suci. Seorang jemaah haji asal Kabupaten Sumenep meninggal di Makkah. Jemaah atas nama Misnatun bin Huddin, warga Desa Dasuk Timur, Kecamatan Dasuk tersebut meninggal karena sakit. Almarhum meninggal di Hotel Durrot Asma Misfalah, setelah sebelumnya mengeluhkan sesak napas.

    “Waktu mengeluh sesak nafas, beliau ini langsung ditangani tim kesehatan. Namun saat hendak dirujuk ke rumah sakit, Pak Misnatun meninggal dunia,” kata Plh. Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Sumenep, Said Syamsuri, Senin (09/06/2025).

    Misnatun merupakan jemaah haji kloter 25 embarkasi Surabaya. Misnatun meninggal pada Minggu (08/06/2025) pukul 17.00 WIB waktu Arab Saudi.

    “Alhamdulilllah, almarhum telah menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Jadi beliau sudah menjalani wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, serta melontar jumrah. Saat kembali ke hotel itulah beliau merasa sesak nafas, kemudian meninggal,” terangnya.

    Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, Abdul Wasid, menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Misnatun.

    Menurutnya, apabila seorang jemaah meninggal di tanah suci setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji, merupakan sebuah bentuk kemuliaan. “Kepergian beliau Insya Allah mulia, berkah, husnul Khatimah. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Kami keluarga besar Kemenag Sumenep ikut berduka cita yang mendalam,” ucapnya.

    Wasid juga memberikan pesan kepada seluruh jemaah haji, agar terus menjaga kesehatan dan kebugaran fisik selama berada di Tanah Suci. “Selain aktivitas ibadah padat, kondisi cuaca disana perubahannya cukup ekstrem. Jadi harus benar-benar menjaga daya tahan tubuh,” ungkapnya. (tem/kun)

  • RI-Arab Saudi bahas penggunaan Bandara Taif untuk haji dan umrah

    RI-Arab Saudi bahas penggunaan Bandara Taif untuk haji dan umrah

    Bandara Taif secara teknis bisa digunakan untuk jamaah haji dan umrah asal Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) bersama Otoritas Bandara Taif International Airport di Makkah, Arab Saudi membahas penggguaan bandara internasional tersebut agar bisa digunakan jamaah haji dan umrah asal Indonesia.

    “Bandara Taif secara teknis bisa digunakan untuk jamaah haji dan umrah asal Indonesia,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) RI Dudy Purwagandhi sebagaimana keterangan di Jakarta, Senin.

    Menhub menyampaikan hal itu saat pertemuan antara anggota Amirul Hajj Indonesia 2025 dengan Otoritas Bandara Taif International Airport di Makkah, Arab Saudi, Minggu (8/6).

    Pertemuan itu membahas kemungkinan penggunaan Bandara Taif bagi jamaah haji maupun umrah dari Indonesia. Langkah itu menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mendistribusikan arus kedatangan dan memberikan alternatif jalur yang lebih efisien menuju Makkah.

    Diharapkan pula, kata Menhub, penggunaan Bandara Taif akan memberikan kenyamanan lebih kepada para jamaah.

    “Bandara Taif akan menjadi alternatif bandara haji/umrah selain Jeddah dan Madinah untuk mengurangi kepadatan. Apalagi, jarak dari Bandara Taif ke Makkah tidak terlalu jauh, hanya 70 km,” ujar Menhub.

    Menhub menyatakan untuk kali pertama pada musim haji tahun ini, Bandara Taif sudah digunakan jamaah haji khusus asal Indonesia. Sebanyak 44 jamaah haji khusus Indonesia tiba di Bandara Internasional Taif pada Rabu (28/5).

    “Kedatangan di Bandara Taif ini menjadi catatan penting dalam upaya diversifikasi jalur masuk jamaah haji ke Arab Saudi,” tuturnya.

    Adapun anggota Amirul Hajj Indonesia yang turut hadir pada pertemuan tersebut yakni Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji Muhadjir Effendy; Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji Fadlul Imansyah; Wakil Menteri Agama RI Romo KH R Muhammad Syafi’i; Rektor IPB University Arif Satria; Konsul Jenderal Republik Indonesia Yusron B. Ambary.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 25.000 Jemaah Haji Nafar Tsani Kembali dari Mina ke Makkah

    25.000 Jemaah Haji Nafar Tsani Kembali dari Mina ke Makkah

    Bisnis.com, MAKKAH — Sekitar 25.000 jemaah haji Indonesia yang memilih melaksanakan nafar tsani dijadwalkan mulai dipindahkan dari tenda-tenda Mina ke hotel di Makkah dari pukul 07.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau sekitar 11.00 WIB.

    Nafar tsani yakni pilihan bagi jemaah haji untuk menyelesaikan seluruh rangkaian lempar jumrah di Mina hingga 13 Dzulhijjah, yang bertepatan dengan Senin (9/6/2025). Jemaah nafar tsani melempar jumrah aqabah pada 10 Dzulhijjah, dilanjutkan dengan melontar jumrah ula, wustha, dan aqabah, masing-masing pada 3 hari tasyrik, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. 

    Adapun, jemaah yang memilih nafar awal, meninggalkan Mina lebih cepat pada 12

    Dzulhijjah setelah melempar jumrah aqabah pada 10 Dzulhijjah dan 3 jumrah pada dua hari tasyrik saja, 11 dan 12 Dzulhijjah. 

    Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, mengatakan Hilman menyebut evakuasi jemaah akan dilakukan bertahap sesuai jadwal yang dibagi menjadi tiga gelombang.

    Berdasarkan data Kementerian Agama, sebanyak 25.000 jemaah atau sekitar 11,3% dari total 221.000 jemaah memilih skema ini. Sisanya telah meninggalkan Mina sehari sebelumnya dalam skema nafar awal.

    “Alhamdulillah saat ini suasananya sudah lengang, sudah tidak lagi kelihatan hiruk pikuknya. Mereka akan dijemput di maktabnya masing-masing. Untuk jemaah dengan jumlah kecil akan kami kumpulkan dan bawa dengan kendaraan khusus,” ujar dalam keterangannya dari Tenda Misi Haji di Mina, Senin (9/6/2025).

    Sebelumnya, jemaah nafar awal sudah digerakkan dari Mina ke Makkah pada Minggu (8/6/2025), juga dengan skema tiga gelombang. 

    Pantauan di kawasan Mina pada pukul 00.30 WAS, suasana memang sudah sangat lengang. Banyak tenda telah kosong, bahkan jalanan yang biasa dipadati jemaah menuju jamarat melalui terowongan Mina tampak lapang, berbeda dengan kondisi pada Jumat, Sabtu, dan Minggu dini hari yang sangat padat.

    Hilman menambahkan Kementerian Agama juga telah menyiapkan langkah penyisiran untuk memastikan tak ada jemaah yang tertinggal di Mina. 

    “Kami melakukan sweeping ke berbagai sudut di seluruh maktab, termasuk menggunakan mobil golf untuk menyisir maktab-maktab tertentu,” tegas Hilman.

    Selain itu, dia pun mengimbau jemaah agar tidak tergesa-gesa melakukan tawaf ifadah, mengingat kondisi fisik yang sudah sangat lelah setelah perjalanan panjang dari Arafah, Muzdalifah, hingga Mina. 

    “Kami harapkan jamaah bisa menggunakan waktunya untuk istirahat,” ucapnya.

    Diketahui, setelah menyelesaikan rangkaian puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), jemaah masih harus kembali ke Makkah untuk melaksanakan rukun haji lainnya yakni tawaf ifadah, sai, dan ditutup dengan tahalul akhir. 

    Namun, tidak ada batasan waktu untuk pelaksanaan tawaf ifadah. Dengan demikian, jemaah yang belum akan dipulangkan dalam waktu dekat, disarankan untuk menunda pelaksanaan tawaf ifadah sampai kondisi Masjidil Haram sudah agak lengang. 

    Adapun, bagi jemaah yang akan dipulangkan pada kelompok terbang (kloter) awal, diperbolehkan untuk langsung melaksanakan tawaf ifadah begitu kembali dari Mina.

  • Metro Sepekan: Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Cegah Pemberangkatan 719 Calon Haji Ilegal – Page 3

    Metro Sepekan: Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Cegah Pemberangkatan 719 Calon Haji Ilegal – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta (Soetta) telah mencegah keberangkatan 719 orang calon jemaah haji ke Tanah Suci menggunakan jalur non-prosedural.

    Ratusan orang itu diketahui tidak mengantongi visa haji. Hal tersebut seperti disampaikan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta Johanes Fanny Satria Cahya Aprianto dalam keterangan tertulis, Selasa 3 Juni 2025.

    Menurut Fanny, selama musim haji tahun ini, TPI Bandara Soetta telah melayani 55.870 calon jemaah di jalur haji reguler sejak 2 Mei-31 Mei 2025. Puluhan ribu jemaah haji reguler itu berasal dari empat embarkasi yaitu Pondok Gede, Bekasi, Lampung, dan Banten.

    Sementara itu, aksi kebut-kebutan antara mobil BMW dengan kereta Whoosh viral di media sosial. Dari video yang viral di media sosial itu, mobil BMW M4 nekat melaju kencang sambil menyalip kendaraan mobil lainnya di jalan layang tol MBZ. Mobil BMW itu tampak mengejar kereta Whoosh yang melaju tepat di seberangnya.

    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin mengatakan pihaknya telah mendapatkan data pemilik kendaraan tersebut. Rupanya mobil sport itu telah berpindah tangan.

    Namun demikian, pihaknya juga telah mendapatkan data pemilik baru mobil mewah itu dan sudah melayangkan surat klarifikasi atas peristiwa viral itu.

    Berita lain yang terpopuler dalam sepekan terakhir dalam sub kanal Megapolitan, News Liputan6.com adalah terkait PT KAI Commuter resmi mengoperasikan kereta rel listrik (KRL) baru tipe CLI-125 mulai Minggu, 1 Juni 2025.

    Tiga Train set yang diimpor dari China ini dioperasikan di lintas Bogor dan lintas Bekasi. KRL baru buatan China ini disebut-sebut memiliki fitur lebih canggih ketimbang rangkaian commuter line yang selama ini beroperasi.

    Annisa, salah satu penumpang di Bekasi memuji perbedaan yang mencolok saat pertama kali menjajal menaiki KRL baru China. Perempuan 28 tahun ini menyebut, gerbong KRL baru lebih nyaman, bahkan mirip dua moda transportasi mutakhir di Jakarta, yakni MRT dan LRT.

    Berikut deretan berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com dalam sepekan terakhir:

    Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas bersama Kedutaan Arab Saudi melepas ratusan jemaah calon haji kloter pertama di Terminal Internasional Bandara Soekarno-Hatta. Dalam ibadah haji tahun ini, jemaah lebih cepat melakukan pemeriksaan dokumen keimigrasi…

  • 183 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Tanah Suci, Ini Pemicu Paling Banyak – Page 3

    183 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Tanah Suci, Ini Pemicu Paling Banyak – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kabar duka turut menyelimuti pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Pemerintah melaporkan bahwa kasus kematian jemaah haji Indonesia selama periode operasional ibadah haji di Tanah Suci 1446 H/2025 M telah melebihi 150 orang.

    Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mohammad Imran melaporkan, ada 175 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia selama periode operasional haji 2025. Data tersebut terhitung hingga Minggu, 8 Juni 2025 kemarin.  

    “Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kesehatan, sampai hari ini, ada 175 jemaah haji Indonesia yang wafat,” terang dr Imran di Makkah, Minggu (8/6/2025), seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Agama, kemenag.go.id.

    “Sebanyak 170 orang jemaah haji reguler, lima orang jemaah haji khusus,” sambungnya.

    Imran menjelaskan, ada tiga penyakit yang umum diderita jemaah haji Indonesia yang wafat. Ketiga penyakit itu adalah jantung, pernafasan akut, dehidrasi, dan kegagalan organ akibat infeksi yang berat.

    “Data kami mencatat, 77 jemaah yang wafat menderita penyakit jantung. Sebanyak 15 jemaah wafat karena mengalami kegagalan organ akibat infeksi yang berat,” sebut dr. Imran.

    Selain itu, masing-masing ada 11 jemaah yang wafat karena masalah pernafasan akut dan dehidrasi.