Kementrian Lembaga: Kemenag

  • PKB akan gelar konferensi pesantren internasional undang Turki-Iran

    PKB akan gelar konferensi pesantren internasional undang Turki-Iran

    “Ini sebuah kegiatan yang merupakan realisasi komitmen besar PKB dalam menjaga, mendorong, dan mengembangkan pendidikan pesantren agar terus berkembang di tengah perubahan sosial yang sangat dahsyat,”

    Jakarta (ANTARA) – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bakal menggelar Konferensi Internasional Transformasi Pesantren yang mengundang pakar pendidikan dari Turki hingga Iran guna menghadirkan transfer keilmuan di dunia pendidikan Islam.

    Sekretaris Dewan Syuro PKB Saifullah Maksum mengatakan bahwa pesantren dan para santrinya jangan sampai hanya menjadi penonton selama adanya perkembangan teknologi, melainkan juga harus menjadi aktor yang turut terlibat.

    “Ini sebuah kegiatan yang merupakan realisasi komitmen besar PKB dalam menjaga, mendorong, dan mengembangkan pendidikan pesantren agar terus berkembang di tengah perubahan sosial yang sangat dahsyat,” kata Saifullah di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa.

    Dia menyampaikan bahwa konferensi tersebut akan digelar di Jakarta pada 24-26 Juni 2025, yang bakal dihadiri oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar hingga Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti. Selain itu, pengasuh pesantren di Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi pun akan turut diundang.

    Menurut dia, konferensi itu juga digelar karena adanya kerisauan dari PKB terkait dogma pesantren yang cenderung masih memelihara budaya lama. Walaupun pesantren masih tetap eksis, pesantren pun perlu tanggap dalam mengambil perkembangan yang ada di dunia luar.

    “Maka kami laksanakan dengan tema besar, pesantren berkelas menuju Indonesia emas. Itu menggambarkan PKB ingin seluruh pesantren berkelas,” kata dia.

    Dengan konferensi tersebut, dia berharap kesadaran kolektif terbangun di kalangan pengelola dan pemangku kepentingan pesantren dengan memahami pentingnya transformasi pesantren agar lebih produktif melahirkan santri unggul.

    Selain itu, para pengasuh pesantren juga diharapkan mampu mengidentifikasi dan menganalisis tantangan yang dihadapi pesantren dalam kehidupan global, serta merumuskan paradigma baru dan sistem pendidikan pesantren yang mengintegrasikan nilai keislaman, keindonesiaan, dan keilmuan global dalam satu sistem yang komprehensif.

    Dia juga mendorong terciptanya blueprint ekosistem ekonomi pesantren melalui pilar kewirausahaan, koperasi, dan pemanfaatan platform digital, serta konsolidasi modal usaha pesantren yang bersifat jangka panjang dan berkelanjutan.

    “Pesantren dulu pernah punya legasi, pernah punya pengalaman ikut jadi agen perubahan zaman prakemerdekaan, kemerdekaan, sampai pada zaman pembangunan awal itu pesantren menjadi ikon perubahan di tengah-tengah masyarakat,” katanya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemenag Pamekasan Siapkan 7 Titik Penjemputan Jemaah Haji Mulai 19 Juni 2025

    Kemenag Pamekasan Siapkan 7 Titik Penjemputan Jemaah Haji Mulai 19 Juni 2025

    Pamekasan (beritajatim.com) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan menyiapkan tujuh titik lokasi penjemputan bagi jemaah haji yang akan tiba secara bertahap mulai Kamis, 19 Juni 2025. Persiapan ini dilakukan guna mengantisipasi kemacetan dan memastikan proses penyambutan berjalan tertib dan lancar.

    “Sesuai jadwal, kedatangan jemaah haji Pamekasan pada 19 Juni 2025, yakni jemaah haji yang tergabung dalam kloter (kelompok terbang) 27,” ujar Kepala Kemenag Pamekasan, Mawardi, Selasa (17/6/2025).

    Tujuh titik penjemputan yang telah disiapkan adalah Masjid Agung Asy-Syuhada’, Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar, Pesantren Darul Ulum Banyuanyar, Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Pesantren At-Tauhid Penempan, Pesantren Karang Baru Nyalaran, dan Pesantren Miftahul Ulum Kebun Baru.

    “Penempatan titik-titik ini untuk menghindari penumpukan kendaraan di pusat kota,” jelas Mawardi. Ia menambahkan bahwa penjemputan pertama akan dilakukan langsung oleh Forkopimda Pamekasan di Masjid Agung Asy-Syuhada’. “Selanjutnya rombongan jemaah haji diarahkan ke titik penjemputan sesuai jadwal yang ditentukan,” tambahnya.

    Kemenag Pamekasan juga telah berkoordinasi dengan Polres Pamekasan, Pemkab Pamekasan, Satpol PP, serta Dinas Perhubungan guna memastikan kelancaran teknis dan keamanan selama proses penjemputan berlangsung.

    Berdasarkan jadwal resmi, jemaah haji Kloter 27 dijadwalkan tiba di Pamekasan pada 19 Juni 2025 pukul 23.30 WIB, disusul Kloter 28 pukul 06.30 WIB dan Kloter 29 pukul 12.20 WIB pada 20 Juni 2025. Kloter 95 akan tiba pada 11 Juli 2025 pukul 10.50 WIB, sementara Kloter 97 pukul 21.20 WIB di hari yang sama.

    Pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini, Pamekasan memberangkatkan sebanyak 1.049 jemaah, sesuai kuota yang ditetapkan oleh Kemenag RI. Mereka terbagi dalam lima kloter: 27, 28, 29, 49, dan 95.

    Namun, dalam pelaksanaannya, empat jemaah asal Pamekasan dilaporkan meninggal dunia di Tanah Suci. Mereka adalah Usman Hadji Fajari (52), warga Desa Nyalabuh Laok dari Kloter SUB 27 dan KBIH Nurul Hikmah; Maridah Rabbisin Asdin (85), warga Desa Tambak dari Kloter SUB 28 dan KBIH Assyarifain; Hasiyeh binti Habidin (85), warga Desa Palengaan Dhaja dari Kloter SUB 95 dan KBIH Al-Miftah; serta Moetia binti Moh Kacel (89), warga Desa Waru Barat dari Kloter SUB 27 dan KBIH Al-Khairat. [pin/beq]

  • Empat Jemaah Haji Asal Pamekasan Meninggal Dunia di Tanah Suci

    Empat Jemaah Haji Asal Pamekasan Meninggal Dunia di Tanah Suci

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebanyak empat jemaah haji asal Kabupaten Pamekasan dilaporkan meninggal dunia selama menjalankan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci Makkah Al-Mukarramah. Keempat jemaah ini berasal dari kloter dan KBIH berbeda, dan wafat sejak dimulainya pelaksanaan ibadah haji tahun 2025.

    Kabar duka terbaru datang dari Usman Hadji Fajari (52), warga Desa Nyalabuh Laok, Kecamatan Pamekasan. Almarhum yang tergabung dalam Kloter SUB 27 melalui KBIH Nurul Hikmah dan berangkat bersama sang istri, dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (13/6/2025) pukul 10.35 Waktu Arab Saudi.

    Sebelumnya, tiga jemaah lainnya telah meninggal dunia lebih dulu. Maridah Rabbisin Asdin (85), warga Desa Tambak, Blumbungan, Kecamatan Larangan, yang tergabung dalam Kloter SUB 28 melalui KBIH Assyarifain, wafat pada Selasa (3/6/2025).

    Disusul oleh Hasiyeh binti Habidin (85), warga Desa Palengaan Dhaja, Kecamatan Palengaan, dari Kloter SUB 95 dan KBIH Al-Miftah, yang meninggal pada Jumat (6/6/2025). Sementara jemaah keempat adalah Moetia binti Moh Kacel (89), warga Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, tergabung dalam Kloter SUB 27 melalui KBIH Al-Khairat, yang wafat pada Kamis (12/6/2025).

    Kasi Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan, Abd Halim, membenarkan adanya penambahan jumlah jemaah yang meninggal dunia.

    “Dengan bertambahnya satu jemaah yang meninggal, total jemaah haji asal Pamekasan yang meninggal dunia selama pelaksanaan ibadah haji 2025 menjadi empat orang,” ungkapnya, Selasa (17/6/2025).

    Pihak Kemenag Pamekasan juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian para jemaah. “Semoga almarhum dan almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan dan kesabaran,” kata Abd Halim.

    Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemerintah bersama Kemenag Pamekasan terus memantau kondisi seluruh jemaah haji serta memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga yang ditinggalkan.

    “Selain menjadi kabar duka bagi keluarga, kami pemerintah bersama Kemenag Pamekasan juga terus memantau kondisi seluruh jemaah, serta memberikan pendampingan kepada keluarga yang ditinggalkan,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, pemulangan jemaah haji asal Pamekasan dijadwalkan berlangsung bertahap mulai Kamis (19/6/2025) hingga Jumat (11/7/2025). Para jemaah akan dipulangkan secara bertahap sesuai dengan jadwal masing-masing kloter, yakni Kloter 27, 28, 29, 95, dan 97. [pin/beq]

  • Viral Isu Kuota Haji Dipangkas 50 Persen di 2026, Ini Penjelasan Menag Nasaruddin

    Viral Isu Kuota Haji Dipangkas 50 Persen di 2026, Ini Penjelasan Menag Nasaruddin

    Madinah (beritajatim.com) – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menepis kabar yang menyebut kuota haji Indonesia tahun 2026 akan dipangkas hingga 50 persen. Ia memastikan bahwa hingga kini belum ada pembahasan resmi terkait hal tersebut dengan otoritas Arab Saudi.

    “Isu itu tidak pernah muncul dalam rapat kami. Tidak ada pembahasan soal pengurangan kuota,” tegas Menag Nasaruddin melansir portal resmi Kementerian Agama menjelang pelepasan jemaah haji asal Lombok Tengah yang pulang ke Tanah Air.

    Pernyataan ini disampaikan untuk meredam keresahan masyarakat yang sempat tersulut oleh kabar viral di media sosial terkait penurunan drastis kuota haji Indonesia.

    Hubungan dengan Arab Saudi Tetap Harmonis

    Menag menegaskan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi dalam penyelenggaraan haji tetap terjalin secara profesional dan harmonis. Ia menyebut tidak ada tanda-tanda atau komunikasi resmi terkait pemotongan kuota dari pihak manapun.

    “Hubungan kita sangat baik. Kalau pun ada kekurangan, itu hal wajar dan juga terjadi di negara lain,” katanya.

    Sebagai catatan, kuota haji Indonesia dalam tiga tahun terakhir cenderung stabil. Pada 2023, Indonesia mendapat kuota sebanyak 221.000 jemaah. Jumlah itu meningkat menjadi 241.000 pada 2024. Sedangkan untuk tahun 2025, kuotanya kembali menjadi 221.000.

    Tak Perlu Terprovokasi Isu Tak Jelas

    Menag juga mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya, apalagi sampai menyebarkannya di tengah proses pemulangan jemaah yang seharusnya menjadi momen damai dan penuh syukur.

    “Tidak ada keadaan genting. Jangan menyebarkan kepanikan. Kita harus jujur melihat kenyataan di lapangan,” ujar Nasaruddin.

    Ia juga memuji dedikasi petugas haji yang bekerja maksimal di tengah cuaca ekstrem demi memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah.

    “Mereka bekerja dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Jangan sampai pengabdian mereka diputarbalikkan seolah ada kegentingan besar,” lanjutnya.

    Testimoni Jemaah: Layanan Cukup dan Memuaskan

    Pengakuan senada datang dari Sahwan Marzuki, jemaah asal Kloter 2 Lombok Tengah. Ia mengungkapkan bahwa secara umum pelayanan haji berjalan lancar dan layak.

    “Makanan cukup, air mengalir lancar. Hanya sedikit kendala saat di Mina, tapi tak jadi soal. Secara umum kami puas,” kata Sahwan di Bandara Madinah.

    Dengan klarifikasi ini, Kementerian Agama berharap masyarakat tetap tenang dan tidak mudah termakan hoaks yang merugikan banyak pihak. [aje]

  • Cerita Tukang Pijat asal Surabaya Naik Haji, Pernah Memijat Artis saat di Mekkah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 Juni 2025

    Cerita Tukang Pijat asal Surabaya Naik Haji, Pernah Memijat Artis saat di Mekkah Surabaya 17 Juni 2025

    Cerita Tukang Pijat asal Surabaya Naik Haji, Pernah Memijat Artis saat di Mekkah
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com

    Rochmad Munandar
    , seorang tukang pijat asal Surabaya, baru saja menyelesaikan
    ibadah haji
    dan kembali ke Tanah Air.
    Ia tergabung dalam Kloter 16 dan tiba di Surabaya bersama istrinya, Yuli Khotimah, Senin (16/6/2025) sekitar pukul 17.10 WIB.
    Pasangan suami istri ini mendaftar untuk berangkat haji pada tahun 2012, namun baru bisa melaksanakannya pada tahun 2025.
    Selama bertahun-tahun, Rochmad dan Yuli menabung dari hasil kerja mereka.
    Yuli sebelumnya merupakan seorang guru bahasa di Hong Kong.
    “Alhamdulillah, selama saya memijat saya hanya memasang tarif seikhlasnya, tidak mematok tarif khusus,” kata Rochmad saat diwawancarai.
    Meskipun tidak menetapkan tarif tertentu, Rochmad mampu memijat hingga empat orang dalam sehari.
    Pendapatan tersebut tidak hanya ditabung untuk berhaji, tetapi juga mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.
    “Setiap hari tidak tentu, kadang dapat dua orang kadang empat orang. Hasilnya lalu saya berikan ke istri untuk dibagi sesuai kebutuhan rumah dan sebagian disisihkan untuk haji,” ungkapnya.
    Rochmad tidak hanya melayani pijat di rumah, tetapi juga di rumah pelanggan.
    Kemampuannya dalam memijat diwarisi dari kakeknya.
    Ia mulai belajar memijat sejak duduk di bangku SMP dan resmi membuka praktik pijat pada tahun 1998.
    “Saya dari duduk di bangku SMP sudah bisa memijat dari kemampuan yang diturunkan kakek, namun saya mulai memijat secara profesional ketika di bangku SMA,” tuturnya.
    Selama berada di Mekkah, Rochmad juga memanfaatkan kemampuannya untuk membantu jemaah lainnya.
    Banyak jemaah yang memanggilnya untuk dipijat baik di Madinah maupun di Mekkah.
    “Begitu mengetahui saya ini tukang pijat, banyak yang memanggil saya untuk dipijat,” ucap pria berusia 56 tahun ini.
    Rochmad bahkan pernah diminta untuk memijat seorang artis Indonesia, Arie Untung, serta Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag RI, Muchlis Hanafi.
    “Alhamdulillah meskipun di sana saya banyak dipanggil memijat tetapi tidak mengganggu ibadah haji saya karena memijat hanya saya lakukan ketika luang,” ujarnya.
    Salah satu pengalaman yang tidak akan terlupakan adalah saat ia memijat seorang jemaah yang sudah lama sakit.
    “Ada seorang jemaah yang sakit selama 10 tahun, sudah dibawa berobat ke mana-mana belum ada yang cocok. Alhamdulillah atas izin Allah, ketika saya bantu, berangsur membaik,” tuturnya.
    Kini, pengalaman memijat di Masjid Haram hingga Tower Zam-Zam tidak hanya memberikan momen berharga, tetapi juga menjadi
    pengalaman spiritual
    bagi Rochmad.
    “Rasanya belum ingin pulang, masih ingin di Tanah Suci,” ungkapnya, mengenang momen-momen berharga selama ibadah haji.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pratikno: Rapat Tingkat Menteri Segera Digelar Bahas Sekolah Gratis

    Pratikno: Rapat Tingkat Menteri Segera Digelar Bahas Sekolah Gratis

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memastikan akan segera digelar rapat tingkat menteri untuk menindaklanjuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait kewajiban negara menggratiskan pendidikan dasar dari SD hingga SMP, termasuk madrasah dan sekolah swasta.

    “Kita dalam waktu cepat akan segera koordinasi untuk rapat tingkat menteri,” ujar Pratikno kepada wartawan di Gedung Kemenko PMK, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).

    Pratikno menjelaskan, tim teknis di tiap kementerian terkait, seperti Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Agama (Kemenag) sudah mulai menyusun langkah-langkah strategis.

    Menurutnya, Kemendikdasmen bahkan telah bergerak lebih dahulu mempersiapkan berbagai skema pembiayaan dan teknis implementasi. “Kemendikdasmen sudah melangkah jauh, saya akan cek progresnya, tetapi tim teknis sudah mulai menyiapkan tindak lanjutnya,” imbuhnya.

    Putusan MK tersebut merujuk pada Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menegaskan wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.

    Artinya, pemerintah pusat dan daerah kini diwajibkan menyediakan pendidikan dasar gratis, tidak hanya untuk sekolah negeri tetapi juga mencakup sekolah swasta dan madrasah yang sederajat.

    Rapat koordinasi antarkementerian ini akan menjadi langkah krusial dalam menyusun kebijakan turunan, anggaran, serta sistem pengawasan agar sekolah-sekolah di seluruh Indonesia menerapkan prinsip tanpa pungutan biaya sebagaimana mandat MK.

  • Menag Sebut Semua Jemaah Melaksanakan Haji, 2 Lansia yang Hilang, Ibadahnya Dibadalkan

    Menag Sebut Semua Jemaah Melaksanakan Haji, 2 Lansia yang Hilang, Ibadahnya Dibadalkan

    Bisnis.com, JEDDAH — Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut hingga fase pemulangan, semua jemaah telah melaksanakan ibadah haji, termasuk dua orang lanjut usia (lansia) yang dibadalkan, atau diwakilkan ibadahnya.

    “Seluruh jemaah haji sudah menunaikan ibadah haji. Tidak ada satu orang pun yang tidak melaksanakan ibadah haji. Ada dua yang hilang, sampai sekarang ini masih dicari ya, tapi itu sudah dibadalkan,” kata Nasaruddin di Kantor Urusan Haji Jeddah, Senin (16/6/2025).

    Dia melanjutkan, petugas badal haji juga sudah mewakilkan ibadah jemaah yang masih dirawat di rumah sakit sampai dengan puncak haji berlangsung di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna).

    Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam) PPIH Arab Saudi Harun Arrasyid menyebut identitas mereka yang hilang yakni Nurimah dari kelompok terbang 19 Embarkasi Palembang (PLM-19) dan Sukardi bin Jakim dari kloter 79 Embarkasi Surabaya (SUB-79). Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, keduanya masuk gelombang II kedatangan tiba pada 25 Mei 2025 dari Jeddah, Arab Saudi.

    “Ini ada yang terlepas dari kloternya sejak kedatangan dua hari dan tiga hari di Tanah Suci. Terlepas dari rombongan sebelum Armuzna,” kata Harun.

    Menurut informasi orang hilang PPIH, Sukardi terakhir kali terlihat berada di Hotel Tala’ea Al-Khair, Makkah pada 29 Mei 2025. Sementara, Nurimah dilaporkan terlepas dari rombongan saat mengunjungi Masjidil Haram.

    “Ada pendampingnya karena usianya Ibu Nurimah sekitar 80 tahun, dan Bapak Sukardi menurut informasi ke kami itu dia 77 tahun,” sambungnya.

    Harun menerangkan pihak Linjam yang menerima laporan jemaah hilang segera membentuk dua tim pencarian, yakni Tim A dan Tim B. Dua tim itu setiap hari mencari Nurimah dan Sukardi di sekitar Makkah dan Jeddah.

    “Juga ke kantor-kantor polisi di wilayah Makkah. Kami juga koordinasi dengan pihak KJRI. KJRI juga bersama dengan tim kami melakukan pencarian, kemudian berkonsultasi dengan konsul haji di Jeddah serta rekan-rekan kesehatan yang ada di KKHI,” imbuh Harun.

    Rencananya, rombongan Kloter PLM 19 dan SUB 79 kembali ke Tanah Air pada 28 Juni 2025. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada titik terang,” kata dia.

  • Evaluasi Sistem Multisyarikah dalam Penyelenggaraan Haji, Ini Kata Menag

    Evaluasi Sistem Multisyarikah dalam Penyelenggaraan Haji, Ini Kata Menag

    Bisnis.com, JEDDAH — Pemberlakuan sistem multisyarikah dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini menjadi salah satu catatan evaluasi. Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan banyak evaluasi terhadap pelayanan syarikah terhadap jemaah haji Indonesia tahun ini.

    Seperti diketahui, pelayanan terhadap jemaah haji Indonesia tahun ini melibatkan 8 syarikah, yang merupakan perusahaan swasta Arab Saudi. Hal itu berbeda dari tahun lalu dimana pelayanan dilaksanakan hanya oleh satu syarikah tunggal.

    Sistem multisyarikah ini sebelumnya menimbulkan dinamina di lapangan karena pelayanan jemaah di Indonesia masih berbasis kelompok terbang (kloter). Pada perkembangannya, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mencetuskan sejumlah terobosan untuk mengatasi dinamika pelayanan jemaah.

    “Pasti banyak evaluasi kita kan, misalnya ada hal-hal yang tidak boleh terulang di masa-masa akan datang. Misalnya database yang berbeda dengan database di syarikah. Kemudian yang kedua juga tidak boleh terulang, kemah yang tidak sesuai dengan jumlah jemaah. Kemudian juga keterlambatan makanan beberapa hotel ya, juga ada faktor-faktor teknis yang lain,” kata Nasaruddin di Kantor Urusan Haji Jeddah, Arab Saudi, Senin (16/6/2025).

    Ditanya mengenai apakah ada kemungkinan pengurangan jumlah syarikah dalam penyelenggaraan haji mendatang, Menag mengatakan menyerahkan keputusan tersebut kepada penyelenggara tahun depan. Pada 2026, pelaksanaan ibadah haji akan diserahkan kepada Badan Penyelenggara (BP) Haji dan tidak lagi berada di bawah Direktorat Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama.

    Lebih lanjut Nasaruddin mengatakan sistem multisyarikah yang tahun ini diterapkan sebenarnya dimaksudkan agar tidak ada monopoli dalam pelayanan jemaah. Jika sistemnya berjalan baik sesuai rencana, justru jemaah yang akan diuntungkan karena masing-masing syarikah akan bersaing menyediakan pelayanan terbaiknya.

    “Sebetulnya syarikah-syarikah ini ada positif, negatifnya juga. Kalau syarikahnya tunggal, itu kan kesannya monopoli ya, tapi kalau syarikahnya banyak, itu juga ada dampaknya seperti kemarin. Tetapi saya pikir kalau sistemnya jalan, enggak ada masalah banyak atau sedikitnya, yang penting komunikasi, data itu sangat penting,” ujarnya.

  • Kisah Haru Keluarga Jemaah Haji Ponorogo yang Wafat di Makkah

    Kisah Haru Keluarga Jemaah Haji Ponorogo yang Wafat di Makkah

    Ponorogo (beritajatim.com) – Satu jemaah haji asal Kabupaten Ponorogo meninggal dunia di Tanah Suci. Jemaah yang meninggal itu ialah Haji Setyo Budi bin Mangun Dimun. Pria 64 tahun asal Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo itu, wafat setelah sempat dirawat di rumah sakit. Dia berangkat sendiri menunaikan ibadah yang sudah lama dinantikannya.

    Suasana suang di rumah duka di Ponorogo mendadak hening. Jony Eko Ristianto, anak menantu almarhum, menerima telepon dari Arab Saudi. Sekitar pukul 07.00 WIB, panggilan dari Makkah itu membawa kabar tak terduga. Yakni sang mertua telah berpulang.

    “Tadi pagi kami dikabari kalau bapak wafat. Semalam masih sempat dapat foto beliau, kelihatan sehat, duduk biasa,” ungkap Jony, saat ditemui di rumah duka, Senin (16/6/2025).

    Johy bercerita bahwa komunikasi terakhir terjadi Jumat (13/6/2025) malam. Saat itu almarhum masih di hotel. Meski terlihat kelelahan, Dia tak mengeluh. Hanya batuk ringan, dan mengaku kecapekan. Namun kondisi fisiknya menurun cepat. Tim kesehatan haji memutuskan membawanya ke Rumah Sakit King Abdullah.

    Menurut Jony, dokter mendapati nadi sang ayah lemah. Ia langsung dirawat dan diberi infus. Hasil laboratorium sebenarnya cukup baik. Malam harinya, keluarga menerima foto almarhum dalam keadaan duduk. Seakan memberi harapan ia bisa pulih.

    “Masih sempat kirim kabar dari Makkah. Tapi tadi pagi mendadak diberi kabar beliau wafat, katanya karena dehidrasi,” kata Jony.

    Setyo Budi bukan orang yang dikenal sering sakit. Selama di rumah, ia aktif seperti biasa. Setiap hari pergi ke sawah. Ia adalah pensiunan guru yang dikenal bersahaja. Sejak pensiun tahun 2020, hidupnya diisi dengan bertani dan mengurus rumah.

    “Kalau dari rumah nggak ada sakit serius. Justru sehat, tiap hari masih ke sawah,” kenangnya.

    Almarhum mendaftar haji bersama istrinya pada 2012. Namun takdir berkata lain. Pada 2015, sang istri meninggal dunia. Sejak itu, niat ke tanah suci dijalani sendiri. Tahun ini, panggilan itu datang. Almarhum berangkat sebagai bagian Kloter 53 Embarkasi Surabaya. Jenazah dimakamkan di Pemakaman Surayya, Makkah, seperti ketentuan otoritas Saudi.

    Diberitakan sebelumnya, kabar duka datang dari Tanah Suci. Seorang jemaah haji asal Ponorogo wafat di Makkah. Almarhum bernama Haji Setyo Budi bin Mangun Dimun. Yang bersangkutan merupakan warga Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo. Jemaah berusia 64 tahun itu meninggal dunia pada pukul 02.30 waktu Arab Saudi. Haji Setyo Budi sempat menjalani perawatan medis.

    “Awalnya dibawa ke Rumah Sakit King Abdullah Makkah,” jelas Kepala Kantor Kemenag Ponorogo, M. Nurul Huda.

    Setelah membaik dan dinyatakan sehat, almarhum dipulangkan dari rumah sakit menuju hotel. Namun takdir berkata lain. Dalam perjalanan kembali ke hotel, almarhum berpulang. Saat itu, rombongan tengah menuju tempat menginap. Proses pemulangan dari rumah sakit masih dalam pengawasan tim kloter.

    “Beliau wafat dalam perjalanan ke hotel, kami turut berduka cita mendalam,” kata Huda. (end/but)

  • Jadwal Pemulangan Jemaah Haji Pamekasan Dimulai 19 Juni, Tiba Bertahap Sesuai Kloter

    Jadwal Pemulangan Jemaah Haji Pamekasan Dimulai 19 Juni, Tiba Bertahap Sesuai Kloter

    Pamekasan (beritajatim.com) – Rombongan jemaah haji asal Kabupaten Pamekasan dijadwalkan tiba kembali ke tanah air dalam beberapa hari ke depan, terhitung mulai Kamis (19/6/2025) hingga Jumat (11/7/2025). Kepulangan mereka akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal lima kelompok terbang (kloter), yaitu kloter 27, 28, 29, 95, dan 97.

    Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Mawardi, pada Senin (16/6/2025). Ia menjelaskan secara rinci waktu kedatangan masing-masing kloter.

    “Kloter 27 dijadwalkan tiba di Pamekasan sekitar pukul 23:30 WIB tanggal 19 Juni 2025, disusul Kloter 28 pada pukul 6:30 WIB dan Kloter 29 pada pukul 12:20 pada 20 Juni 2025. Sementara Kloter 95 dijadwalkan tiba pukul 10:50 WIB, serta Kloter 97 pukul 21:20 WIB pada 11 Juli 2025 mendatang,” kata Mawardi.

    Sebelum tiba di Pamekasan, seluruh rombongan jemaah haji terlebih dahulu akan transit di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, untuk menjalani proses administrasi kepulangan.

    “Kloter 27 tiba di Surabaya pukul 17:45 WIB dan Kloter 28 pukul 23:30 WIB pada 19 Juni 2025, Kloter 29 pukul 5:20 WIB pada 20 Juni 2025, dan pada 11 Juli 2025, Kloter 95 pukul 3:50 WIB, serta Kloter 97 pukul 14:20 WIB,” ungkapnya.

    Setibanya di Asrama Haji Sukolilo, para jemaah akan menjalani sejumlah pemeriksaan dokumen sebelum diberangkatkan ke daerah masing-masing.

    “Artinya sebelum tiba di Kabupaten Pamekasan, jemaah haji terlebih dahulu harus masuk ke Asrama Haji untuk melakukan pemeriksaan paspor, visa, dan administrasi lainnya. Kemudian perjalanan dari Surabaya menuju Pamekasan sekitar 3 jam,” jelasnya.

    Mawardi juga mengimbau para jemaah agar tetap menjaga kondisi kesehatan hingga kembali ke daerah asal.

    “Selalu jaga kesehatan dan laksanakan ibadah sesuai kemampuan masing-masing, mengingat sudah mendekati jadwal kepulangan,” imbaunya.

    “Tidak kalah penting, kami juga sangat berharap para jemaah haji tiba di tanah air dengan selamat, serta ibadah para jemaah sekalian mendapat predikat mabrur,” pungkasnya. [pin/beq]