Kementrian Lembaga: Kemenag

  • Pelunasan Bipih Tahap II, 85 persen CJH Asal Kabupaten Mojokerto Lunas

    Pelunasan Bipih Tahap II, 85 persen CJH Asal Kabupaten Mojokerto Lunas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahap II untuk Calon Jamaah Haji (CJH) reguler berakhir pada, Selasa (26/3/2024) lalu. Dalam proses pelunasan Bipih tahap II, CJH reguler asal Kabupaten Mojokerto masih mencapai 85 persen.

    Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto, Muttakin menjelaskan, perpanjangan waktu pelunasan Bipih tahap II untuk CHJ reguler Tahun 2024/1445 H telah berakhir. “Iya, pelunasan biaya haji reguler tahap II, tanggal 13-26 Maret 2024,” ungkapnya, Sabtu (30/3/2024).

    Sebagian besar CJH asal Kabupaten Mojokerto sudah melakukan pelunasan Bipih, sedangkan mayoritas yang belum lunas Bipih adalah CJH pendamping. Sesuai data monitoring pelunasan Bipih tahap II Tahun 2024 dari Kemenag Jawa Timur, terhitung hari ke-9 (25/3/2024), yang berhak lunas sebanyak 144 CJH.

    “Yang sudah lunas 119 orang dan belum lunas 25 CJH. Pelunasan tahap II yang belum lunas dari kuota pendampingan. Saat ini, sudah (Lunas Bipih) 85 persen. Para CJH reguler yang belum lunas Bipih masih menunggu surat Istitoah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto yang merupakan syarat wajib bagi CJH untuk melakukan pelunasan Bipih,” katanya.

    Masih kata Muttakin, pihaknya belum dapat memastikan terkait adanya pelunasan Bipih tahap III. Sebab, kebijakan maupun keputusan jadwal pelunasan Bipih haji reguler 2024 merupakan wewenang pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenag Republik Indonesia.

    “Jadi yang belum lunas disebabkan Istitoah kesehatanya belum muncul. Kemungkinan besar tidak ada, meski saya belum dapat memastikannya. Sambil menunggu aturan baru, kita fokus pada penyelesain administrasi calon jamaah hajiInsya Allah haji Kabupaten Mojokerto masuk gelombang 5 se-wilayah kerja Surabaya. Kemungkinan berangkat akhir Mei atau awal Juni,” jelasnya.

    Kemenag Kabupaten Mojokerto saat ini mulai melakukan persiapan menyiapkan administrasi CJH. Jika tidak ada perubahan, CJH asal Kabupaten Mojokerto bakal berangkat ke tanah suci pada akhir Mei 2024 mendatang. Total CJH Kabupaten Mojokerto termasuk cadangan sebanyak 1.378 orang dengan besaran pelunasan Bipih 2024 yakni senilai Rp35,5 juta.[tin/kun]

  • Jadwal Penulasan Diperpanjang, 14 CJH Kabupaten Mojokerto Berkesempatan Lunasi Bipih 

    Jadwal Penulasan Diperpanjang, 14 CJH Kabupaten Mojokerto Berkesempatan Lunasi Bipih 

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto kembali memperpanjang pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Calon Jemaah Haji (CJH) reguler tahap. Sehingga 14 CJH belum melunasi Bipih tahap dua masih bisa melakukan pelunasan.

    Kasi Penyelengaraan Haji dan Umroh (PHU), Kemenag Kabupaten Mojokerto, Nur Rokhmad mengatakan, waktu pelunasan Bipih regular tahap dua diperpanjang mulai tanggal 1 – 5 April 2034. ‘Sebelumnya pelunasan tahap 2 dibuka mulai tanggal 13 – 26 Maret 2024,” ungkapnya, Jumat (29/3/2024).

    Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Mojokerto, Muttakin menjelaskan, ada 14 CJH asal Mojokerto yang belum melunasi Bipih karena karena gagal istithaah. Kemenag Kabupaten Mojokerto sudah berupaya dengan memberikan kesempatan bagi 14 CJH belum dapat istithaah tersebut.

    “Kami telah memberikan kesempatan untuk melakukan foto rontgen, foto rontgen itu sebagai upaya terakhir. Dan nantinya dari pihak rumah sakit rujukan bisa memberikan surat istithaah. Jika dari kuota yang disediakan tidak terpenuhi dan ada yang tersisa, maka  kuota tersisa akan di tarik ke provinsi,” tambahnya.

    Sebelumnya sebanyak 1.378 CJH asal Kabupaten Mojokerto masuk kuota keberangkatan haji di tahun 2024 ini. Kemenag Kabupaten Mojokerto membuka masa pelunasan Bipih jemaah reguler tahap kedua tanggal 13 – 26 Maret 2024. Pahap pertama pada tanggal 10 Januari – 23 Februari 2024 lalu, ada 446 JCH belum melunasi Bipih.

    Sedangkan untuk tahap dua pelunasan Bipih ada 126 CJH telah lunas dan tersisah 14 CJH. Perpanjangan pelunasan Bipih tersebut berdasarkan surat keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 196 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Nomor 83 Tahun 2024 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembayaran Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji Reguler Tahun 1445 H/2024. [tin/aje]

  • Kanwil Kemenag Jatim Serahkan Izin Operasional KBIHU Ponpes Wali Barokah Kediri

    Kanwil Kemenag Jatim Serahkan Izin Operasional KBIHU Ponpes Wali Barokah Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag (Kantor Wilayah Kementerian Agama) Provinsi Jawa Timur Abdul Haris Hasan berkunjung ke Ponpes Wali Barokah Kota Kediri. Dalam kunjungan tersebut, Kanwil Kemenag Jatim menyerahkan izin operasional Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU).

    “Ini merupakan afirmasi penghargaan pengakuan Kementrian Agama terhadap peran penting KBIHU dalam rangka agar jamaah haji dan umroh betul-betul mandiri, karena kalau tidak diberi arahan dan bimbingan, akan terjadi permasalahan seperti tahun lalu,” kata Abdul Haris.

    Abdul Haris Hasan mengungkapkan, KBIHU memiliki posisi yang sangat strategis dan diakui oleh regulasi oleh Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019 pasal 33 ayat 1. Dimana, pemerintah bisa melibatkan KBIHU di dalam pimpinan manasik haji.

    KBIHU diakui sebagi lembaga yang memiliki izin bisa memberikan bimbingan pendampingan jamaah sampai ke Arab saudi dan kembali ke tanah air. Maka ada kebijakan untuk pembimbing yang KBIHU-nya punya jamaah 135 orang ke atas bisa langsung daftar pada tahun berjalan dan berangkat pada tahun itu.

    Dia mencontohkan ada jamaah haji yang menunaikan haji di Makkah yang sudah melaksanakan thowaf sa’i. Begitu sampai di pemondokan masih bertanya ‘dimana masjidil haram itu?’. Maka peran KBIHU diharapkan menjadi mitra Kementerian Agama dan memberikan solusi bimbingan bagi jamaah yang akan melaksanakan ibadah umroh dan haji.

    Sebagai mitra Kementerian Agama, Abdul Haris ingin mengajak kepada KBIHU untuk bersama-sama tawasul bil haq tawasul bis sobr, saling memperkuat antara program-progam yang ada di Kementrian Agama dengan program-program di KBIHU.

    “Toh kita ini satu rahim lahir dari Kementrian Agama, oleh karenanya melalui kesempatan ini kami sampaikan ke para kyai para asatidz bahwa KBIHU adalah mitra kami,” tambahnya.

    Kanwil Kemenag Jatim Serahkan Izin Operasional KBIHU Ponpes Wali Barokah Kediri

    Masih kata dia, ada dinamika yang luar biasa di dalam penyelenggaraan ibadah haji. Kementerian Agama dituntut profesional, begitupun dengan KBIHU.

    “Ketika berangkat, maka segala hal yang berkaitan dengan kebijakan di kloter itu ada pada ketua kloter yang harus melangkah secara profesional dan berintegritas. Antara lain mengenai pembagian-pembagian tanggung jawab baik ketika di asrama haji, di penerbangan, maupun di Arab Saudi,” terangnya.

    Jamaah haji, imbuhnya, saat ini banyak didominasi oleh para lanjut usia (lansia). Maka Kementerian Agama membuat tagline Haji Ramah Lansia. Tagline ini diharapkan tidak sekedar memberikan layanan secara fisik yang ramah, tetapi juga memberikan pemahaman-pemahaman yang moderat kepada mereka.

    Diantaranya pemahaman kepada jamaah yang lansia begitu sampai di Arab Saudi dan kembali ke tanah air itu mereka yakin bahwa hajinya sah, hajinya mabrur.

    “Karena itu kami ingin jamaah-jamaah yang berangkat haji yang di bawah bimbingan KBIHU Wali Barokah dan LDII ini mampu menjembatani jamaah-jamaah lansia memiliki pemahaman dan keyakinan tentang syarat sahnya haji, rukun haji, dan lain-lain,” tandas Abdul Haris.

    Perkembangan dari tahun ke tahun jamaah lansia semakin bertambah banyak. Yang saat ini usianya 20 tahun, waiting list atau masa tunggunya itu 35-40 tahun yang akan datang ketika berangkat haji kondisinya sudah lansia. Namun demikian Abdul Haris berharap calon jamaah haji yang sudah mendaftar dan menunggu keberangkatan yang cukup lama agar tidak membatalkan.

    “Orang yang sudah niat daftar haji itu sama dengan niat jihad fii sabilillah, sudah niat haji kok wafat maka akan diganti pahala yang besar di sisi-Nya,” paparnya.

    Berkaitan dengan izin operasional, tambah dia, puluhan KBIHU yang 4-5 tahun lalu mengajukan izin tetapi sampai sekarang belum bisa direspon dan belum ditindaklanjuti. Untuk itu, Abdul Haris mengucapkan selamat atas terbitnya izin operasional KBIHU Wali Barokah.

    Menurutnya, karena pengurusnya di Ponpes Wali Barokah Kediri mampu berkoodinasi yang bagus dengan Kementrian Agama, sehingga setiap ada informasi apapun ada akselerasi informasi dari Kementrian Agama. Inilah pentingnya membangun komunikasi.

    Dilihat dari namanya, lanjut dia, Wali Barokah itu sifatnya sudah barokah, mesti tujuan utama ya berkah, berkah itu tidak sekedar memperoleh kebaikan, tetapi juga memberikan kebaikan dengan kebaikan-kebaikan yang lain secara terus menerus secara continue.

    “Jadi Insya Allah itu menjadi kecerdasan orang yang memberikan nama Wali Barokah. Mudah-mudahan KBIHU Wali Barokah semakin komitmen dalam memberikan layanan dan kemaslahatan bagi masyarakat sekitar khususnya berkaitan dengan bimbingan manasik bagi jamaah haji dan umroh,” pungkasnya.

    Sementara itu, Ketua KBIHU Wali Barokah Agung Riyanto menyampaikan terima kasih kepada Dirjen Kementerian Agama RI melalui Bidang PHU Kanwil Kementerian Agama Jatim atas terbitnya izin operasional KBIHU.

    “Terbitnya izin operasional ini bertepatan dengan akan dibukanya izin beroperasi Bandara Dhaha. Sepertinya memang sudah diatur seperti itu,” canda Agung.

    Ikut hadir mendampingi Kanwil Kemenag Jatim ke Ponpes Wali Barokah Kediri ini, Kepala Kementerian Agama Kota Kediri Moch. Qoyyim, Kasi PHU Tjitjik Rahmawati dan staf. [nm/suf]

  • Tuban Jadi Urutan Pertama Keberangkatan Haji

    Tuban Jadi Urutan Pertama Keberangkatan Haji

    Tuban (beritajatim.com) – Kabupaten Tuban mendapatkan urutan pertama keberangkatan haji tahun 2024 yang rencananya akan diberangkatkan pada tanggal 13-14 mei.

    Menurut Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Tuban Umi Kulsum, berdasarkan hasil qur’ah yang digelar oleh bidang PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umrah) Kanwil Kemenag Jatim beberapa waktu lalu, Kabupaten Tuban mendapatkan urutan pertama.

    “Untuk Kabupaten Tuban masuk gelombang pertama, kloter pertama, berangkat setelah Kabupaten Bojonegoro dan Lamongan,” ucap Umi Kulsum. Rabu (27/03/2024).

    Adapun estimasi keberangkatan direncanakan pada tanggal 13-14 Mei 2024 dan pihaknya masih tetap melakukan koordinasi dengan Bidang PHU Kanwil Kemenag Jatim dan Pemda setempat.

    Lalu, untuk pramanifes embarkasi, kata Umi sapanya adalah daftar nama jemaah haji yang tergabung dalam satu kloter dan telah mendapat visa haji, yang diterbitkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi.

    “Mumpung masih ada waktu satu bulan lebih, untuk mempersiapkan semuanya dengan baik, sukses administrasi dan sukses pemberangkatan,” pesan dia.

    Umi juga turut menginformasikan bimbingan manasik haji pertama berdasarkan jadwal akan dilaksanakan tanggal 23 April 2024 dan bimbingan manasik kedua tanggal 1 Mei 2024.

    “Jangan lupa kepada semua jemaah haji seragam nasional haji sudah ganti warna ungu, jangan sampai masih memakai seragam yang lama,” paparnya.

    Sementara itu, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Tuban Ashabul Yamin juga menambahkan, bahwa pelaksanaan kegiatan haji tahun ini satu kloter terdiri dari 371 jemaah.

    Dengan jumlah sekian, kata Ashabul Yamin berbeda dengan tahun sebelumnya. “Sehingga, kami bagi satu kloter terdiri dari satu rombongan terdiri dari 42 orang dan 7 rombongan terdiri dari 41 orang sehingga satu kloter ada 9 rombongan,” ujar Yamin sapanya.

    Pria asal Kecamatan Palang ini juga memberikan informasi sebagai antisipasi jemaah selama pelaksanaan armuzna, PPIH Arab Saudi akan menyediakan makanan cepat saji sebagai antisipasi jika terjadi keterlambatan pendistribusian makanan.

    “Jadi nanti jemaah tinggal memasak dengan menuang air panas atau bisa dikonsumsi secara langsung sesuai jenisnya,” tutup Yamin. [ayu/aje]

  • Kisah Pemuda Indonesia Gowes dari Majalengka ke Mekah untuk Umrah

    Kisah Pemuda Indonesia Gowes dari Majalengka ke Mekah untuk Umrah

    Jakarta

    Setelah tuntas bersepeda keliling Indonesia, Ari Yami berambisi melanjutkan perjalanannya gowes dari Majalengka di Jawa Barat ke Mekah di Arab Saudi untuk menunaikan umrah. Saat ini dia berada di Thailand dan tetap melanjutkan misinya kendati memasuki bulan Ramadan.

    Terdengar suara azan berkumandang di di latar belakang, ketika saya bercakap dengan Ari pada Selasa (19/03) pukul 15.00 WIB. Kala itu, dia sedang berada di kawasan Masjid Sadao di Thailand. Waktu salat azhar ia manfaatkan untuk rehat sejenak dari menggowes sepedanya.

    Bulan Ramadan tak mengurungkan niatnya tetap bersepeda, melanjutkan misi ke tanah suci Mekah demi melaksanakan umrah. Agar tenaganya tak cepat terkuras, dia menyesuaikan rutinitasnya bersepeda dengan puasa yang sedang dia jalankan.

    “Dikurangin jaraknya, dan porsi gowes-nya. Kalau dari pagi banget, enggak berangkat karena enggak bakal kuat,” tutur Ari.

    Sebelum bulan Ramadan, Ari biasa bangun pagi untuk melanjutkan perjalanannya. Kadang ia bisa seharian mengayuh pedal dengan dua tas berisi barang bawaan di kedua sisi sepeda. Tas itu penuh dengan peralatan seperti tenda, kompor baju, dan perlengkapan lainnya.

    Selama Ramadan, dia mengawali hari dengan sahur sebelum fajar menyingsing. Dia kemudian beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan pada siang hari dan berhenti menjelang waktu berbuka puasa.

    “Kadang buka puasa di masjid, terus ada beberapa dari teman-teman orang Indonesia yang tinggal di Thailand yang suka mengajak buka bersama,” kata Ari.

    Beberapa kali ia sempat singgah di rumah warga Indonesia yang menawarkannya tempat menginap. Namun kebanyakan malam dia habiskan dengan tidur di dalam tenda atau masjid terdekat.

    “Saya bangun dan berangkat tergantung tempatnya. Kalau di masjid misalnya, baru bangun tidur salat subuh, besokannya saya bangun tidur, salat, dan langsung gowes lagi,” kata Ari.

    Layaknya Muslim kebanyakan, menjalankan ibadah umrah adalah salah satu impiannya. Misi itu dia gabungkan dengan kesenangannya bersepeda. Maka, dengan bekal sepeda andalannya dia gowes ke tanah suci Mekah.

    “Saya sebagai Muslim, siapa yang enggak mau menginjakkan kaki di Baitullah, di rumah Allah. Jadi saya berpikir, di Indonesia saja mampu tiga tahun keliling Indonesia di 29 provinsi. Kenapa ke kota suci Mekah saya tidak bisa?” tutur Ari.

    Masih jauh perjalanan yang harus ditempuh Ari demi mencapai tanah suci, diperkirakan dia akan sampai sekitar delapan hingga sembilan bulan lagi.

    “Mungkin dari sekarang itu sekitar 8-9 bulan lagi. Benar-benar sendiri, berdua dengan sepeda.”

    Setelah tiga tahun kerja, saya keliling Indonesia’

    Pemuda berusia 28 tahun itu mengatakan sejak kecil dia gemar menjelajahi tempat-tempat yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya.

    Hobi bersepeda baru dia geluti kemudian hari setelah membeli sepeda pada 2020, saat dirinya bekerja sebagai karyawan marketing ponsel di Tangerang. Sejak saat itu, gowes menjadi kebiasaannya sehari-hari.

    “Saya bersepeda dari kostan ke tempat kerja, begitu saja. Dan akhirnya setelah itu resign kerja, setelah tiga tahun kerja, saya keliling Indonesia,” katanya.

    Namun, suatu saat, terbesit keinginannya untuk berkeliling Indonesia menggunakan sepeda. Itu tak lepas karena minatnya berwisata dan menemukan hal-hal baru beserta pengalaman yang belum pernai dia temui sebelumnya.

    “Dengan sepeda, aku bisa menjangkau ke tempat-tempat yang aku dulu ingin kunjungi.”

    Ari mengaku keinginannya untuk mengundurkan diri dari pekerjaan dan keliling Indonesia memang sudah lama terpendam karena ia ingin mengunjungi tempat-tempat di luar sana.

    “Dulu punya mimpi, keinginan untuk travelling jadi semakin terdorong karena sudah penat dan jenuh dengan kerja dan juga karena patah hati,” tutur Ari.

    Ari YamiAri Yami berpose dengan sepedanya di depan Bunderan HI, Jakarta Pusat.

    “Sepeda ini menurut aku adalah pilihan yang tepat untuk seorang traveller minim budget kayak saya. Jadi memilih sepeda karena itu, salah satu alasannya, karena minim budget,” jelas Ari.

    Sebelum bersepeda, Ari sempat berkelana menggunakan motor. Namun, akhirnya dia memilih menggunakan sepeda untuk perjalanannya.

    “Sepedaan itu lebih dapet momennya. Kayak dramanya itu dapet kalau sepedaan itu,” akunya.

    Dengan sepedanya, dia mulai berkelana keliling Indonesia. Sejumlah jenama sepeda terkemuka dan komunitas sepeda di Indonesia mensponsori perjalannya.

    Dia menjelajah setidaknya 29 provinsi, hingga ke Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua, provinsi di ujung timur Indonesia.

    “Dengan bersepeda, aku bisa akses semua itu. Dengan itu naik kapal dulu dan nanti keliling-keliling di satu pulaunya. Karena berawal dari suka dulu aja, karena suka travelling dan suka hal-hal baru. Suka experience juga,” katanya.

    Baca juga:

    Perjalanannya selama tiga tahun mengayuh sepeda keliling Indonesia membuatnya populer di dunia maya.

    Puluhan ribu warganet mengikuti perjalanannya yang dia abadikan dan bagikan di akun TikTok. Videonya bahkan telah ditonton 4,3 juta kali.

    “Karena saya pagi sampai malam gowes, kontennya tidak bisa yang benar-benar fokus. Tapi sekarang, jika ada hal yang bagus untuk dibuat konten, saya upload saja,” ujar Ari.

    Sebelum bulan Ramadan, Ari terbiasa bangun pukul 8.00 atau 9.00 waktu setempat, kemudian sarapan sebelum memulai perjalanannya. Ia beristirahat sejenak untuk makan siang dan beribadah salat dalam perjalanan.

    “Nanti baru istirahat makan siang, sekalian salat dzuhur, habis salat dzuhur start lagi mulai lagi jalan sampai mungkin salat azhar, baru azhar mau maghrib. Saat magrib sudah cari tempat tidur lagi begitu,” katanya.

    Gowes ke Mekah kian populer di Indonesia

    Ari bukan satu-satunya pesepeda Indonesia yang menggowes sepedanya demi menunaikah ibadah umrah.

    Glen Fahmi Saimina, ketua Bike2Work, sebuah komunitas berisi pesepeda se-Indonesia, mengatakan paling tidak ada lima orang pesepeda Indonesia selain Ari yang sedang dalam perjalanan ke Mekah.

    “Candaan di komunitas kami itu, mungkin kalau haji itu mesti menunggu enam sampai 10 tahun, kalau dengan sepedaan dalam enam bulan itu bisa sampai,” ujar Fahmi.

    “Itu mungkin yang membuat optimis teman-teman yang berangkat ke Mekah dengan sepedaan,” katanya kemudian.

    Rute yang biasa ditempuh oleh pesepeda menuju Mekah, kata Glen, adalah dengan menyeberang Batam, Singapura, Malaysia, kemudian melanjutkan perjalanan lewat darat ke Thailand, India. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Maroko dan Timur Tengah.

    “Itu sih yang jalur favorit,” katanya.

    Meski begitu, ia mengatakan tak semua orang sanggup melakukan perjalanan sepeda jarak jauh karena risikonya cukup besar. Selain medan yang tidak bisa diterka atau masalah lainnya seperti keamanan, fisik dan mental pesepeda juga diuji.

    “Ada satu yang terpaksa pulang karena sepedanya hilang dicuri. Jadi memang bukan hal yang mudah, tapi menjadi tekad dari teman-teman sepeda yang biasa melaksanakan touring jarak jauh,” ungkapnya.

    Baca juga:

    Salah satu tantangan yang disebut oleh Fahmi adalah terblokirnya akses ke daerah Myanmar dan Bangladesh.

    Seringkali, para pesepeda Indonesia membeli tiket pesawat ke negara-negara tetangga di Timur Tengah, seperti Iran atau Oman, sebelum melanjutkan perjalanan dengan mengayuh sepeda.

    Ari sendiri mengaku dirinya tak bisa melintasi Myanmar dan Bangladesh sehingga dia terpaksa membeli tiket pesawat ke India untuk melanjutkan perjalanannya dari sana.

    “Myanmar dan Bangladesh lagi close border karena ada konflik. Jadi tidak bisa masuk, jadi mau enggak mau, opsi saya dari Thailand terbang ke India,” ujarnya.

    Ari memperkirakan bahwa ia akan membutuhkan waktu delapan hingga sembilan bulan untuk sampai di Mekah, Arab Saudi.

    Djoko SetijowarnoSepeda-sepeda yang bisa disewa di Madinah, Arab Saudi.

    Apakah imbauan soal umrah backpacker berdampak bagi pesepeda ke Mekah?

    Pada Februari lalu, pemerintah Arab Saudi mengizinkan warga asing beribadah umrah dengan menggunakan visa turis. Hal itu mempermudah orang-orang yang ingin melakukan umrah mandiri alias umrah backpacker.

    Namun, Kementerian Agama memutuskan untuk melarang umrah backpacker dengan alasan melindungi umat Muslim yang ingin melaksanakan ibadah umrah.

    Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut perjalanan umrah berbeda dengan perjalanan wisata lainnya karena ada aturan-aturan peribadatan yang harus diikuti.

    “Ke Eropa, Jepang, Amerika, kemanapun kita bisa lakukan sendiri, karena tidak ada aturan-aturan dalam melakukan perjalanan itu, tapi umrah berbeda. Ada aturan peribadatan yang harus dipenuhi,” kata Yaqut kepada media kala itu.

    Maka, menurut dia, umat Muslim Indonesia memerlukan bimbingan dan bantuan dalam melaksanakan ibadah umrah.

    ReutersUmat Muslim menyentuh Ka’bah saat umrah di Mekkah, Arab Saudi, pada 18 Desember, 2023.

    Namun demikian, bagi Ari, imbauan itu tidak menjadi penghalang. Sebab, ia sudah melakukan riset sendiri tentang tata cara dan niat yang harus dipersiapkan sebelum ibadah umrah. Ia cukup yakin bisa menjalankannya secara mandiri.

    “Zaman sekarang di YouTube banyak. Kami bisa baca-baca juga langkah-langkah umrahnya apa saja, nanti kami niatnya apa saja. Itu bisa kami lakukan sendiri tanpa harus mengikuti travel agent,” katanya.

    Ari menjadi semakin yakin akan keputusannya karena peraturan baru dari pemerintah Arab Saudi yang memperbolehkan umat Muslim dengan visa turis untuk melaksanakan ibadah umrah.

    Dia juga belajar dari pengalaman teman-teman pesepeda yang pernah berhasil pergi ke Mekah dengan bersepeda dan melakukan umrah.

    “Sudah ada banyak yang orang-orang Indonesia yang gowes ke Mekah, awal-awalnya mereka mengejar Haji. Tapi karena agak sulit juga kalau mengejar Haji, jadi mengejarnya umrah saja,” kata Ari.

    Ari YamiAri Yami mendirikan tanda dekat sepedanya saat ia berada di pinggir pantai.

    Glen dari komunitas Back2Work sependapat. Sebab, pengelana ke Mekah bukan hanya dari Indonesia saja, tapi dari negara-negara lain.

    “Jadi bukan hal yang harus dilarang,” katanya, seraya menambahkan apa yang diutarakan oleh Kementerian Agama menurutnya adalah imbauan.

    “Uniknya mereka yang bersepeda itu mereka melakukan visa on arrival, jadi setiap masuk negara, dia harus lapor ke kedutaan Indonesia di sana.”

    “Jadi setiap negara, dia akan pakai visa on arrival untuk melanjutkan perjalanan. Makanya banyak juga yang sudah sampai, dimudahkan jalur daratnya juga.”

    Harus benar-benar bisa membawa nama negara

    Sarah Walangitang, 60 tahun, seorang pesepeda yang pernah bergabung dalam Srikandi 21, sebuah kelompok pesepeda berisi 21 perempuan yang gowes dari Jepara di Jawa Tengah ke Bandung di Jawa Barat, mengatakan bahwa ia kagum dengan misi Ari Yami untuk gowes ke Mekah.

    Pesepeda yang akrab disapa Simbok itu mengatakan bahwa pesepeda yang melakukan perjalanan ke luar negeri, secara tidak langsung memiliki tanggung jawab sebagai “duta pesepeda Indonesia” di negara yang ia kunjungi.

    “Jadi kita harus tunjukan bahwa pesepeda punya attitude yang baik. Setidaknya harus benar-benar bisa membawa nama negara,” kata Simbok.

    IG: simbok_journeySarah “Simbok” Walangitang sudah bersepeda sejak kecil, namun pensiun setelah 2020 karena pandemi. Ia masih berkeinginan melanjutkan gowesnya keliling Indonesia.

    Ia mengatakan bahwa dirinya saat melakukan gowes, selalu disertai dengan kampanye atau aksi sosial nyata supaya dapat membawa dampak bagi orang-orang yang ia temui.

    “Saya masih utang perjalanan ke Sumatra, ke Kalimantan, ke Sulawesi. Saya anggap utang karena saya memang masih punya niat untuk solorider ke sana. Sambil bawa misi itu tadi, kalau bukan kampanye, bebersih atau apa yang bisa saya lakukan di sana,” ujarnya.

    Ia mengatakan seringkali musuh terbesar pesepeda jarak jauh adalah dirinya sendiri. Sebab, selain sepeda yang handal, modal lain yang dimiliki pesepeda adalah tubuhnya yang harus cukup kuat menempuh perjalanan.

    “Jadi hari ini punya target, sampai [hari] kesekian harus ada di sini. Hari ini harus sekian kilometer. Karena kami egois, saklek dengan target itu akhirnya badan kami kalah,” ungkap Simbok.

    Ari mengatakan bahwa dirinya selalu menjaga kondisi tubuhnya dengan “tidak memforsir” hingga kelelahan. Ia juga mengatakan hal utama yang perlu disiapkan adalah mental yang kuat agar dapat terus bertahan.

    “Percuma kalau kami siapkan sepeda yang bagus, perlengkapan dan peralatan selengkap mungkin. Kalau mentalnya kurang kuat, pasti enggak bakal sampai,” ujar Ari.

    Berita terkait

    Lihat juga Video ‘Kisah Damara, Pelari Disabilitas yang Sukses Kejar Mimpi Jadi Polisi’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Genjot Capaian IKD Kota Kediri, Dispendukcapil Mulai Bidik Tenaga Kependidikan

    Genjot Capaian IKD Kota Kediri, Dispendukcapil Mulai Bidik Tenaga Kependidikan

    Kediri (beritajatim.com) – Sebanyak 203 guru dan staf TU dari Gugus I, II, III, dan IV berbondong-bondong menuju Aula SDN Ngronggo III. Mereka berkumpul untuk satu tujuan: mengikuti aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

    Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Kediri dengan Dinas Pendidikan Kota Kediri. Marsudi Nugroho, Kepala Dispendukcapil Kota Kediri, menekankan bahwa IKD adalah hak dasar setiap Warga Negara Indonesia (WNI). Oleh karena itu, Dispendukcapil Kota Kediri memiliki kewajiban untuk melayani pemenuhan hak dasar tersebut.

    Aktivasi IKD ini juga dilakukan sebagai upaya untuk mencapai target MPPD Kota Kediri. “Untuk mencapai MPPD, kita harus mencapai target IKD sebesar 4,4%. Saat ini, capaian IKD di Kota Kediri baru mencapai 2,4%, sehingga kita masih harus mengejar kekurangan 2% IKD,” jelas Marsudi.

    Untuk meningkatkan capaian IKD, Dispendukcapil Kota Kediri telah merancang strategi jemput bola dengan menyasar komunal atau kelompok tertentu. Salah satu target mereka adalah lembaga pendidikan, yang dianggap sebagai lembaga potensial untuk mendongkrak capaian IKD.

    “Mulai besok, kita akan melakukan aktivasi IKD di jajaran SMA dan SMK, terutama kelas XII. Sedangkan jajaran Kemenag (MA) akan kita sasar pada hari Senin,” ujar Marsudi.

    Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri telah menetapkan target capaian aktivasi IKD sebesar 30% atau 68 ribu. “Jadi, target MPPD kita adalah 4,4% dikalikan dengan 227 ribu penduduk ber-KTP di Kota Kediri,” kata Marsudi.

    IKD adalah informasi elektronik yang digunakan untuk merepresentasikan dokumen kependudukan dan data balikan dalam aplikasi digital melalui smartphone. IKD ini dapat diunduh melalui Playstore maupun Appstore. Salah satu manfaat IKD adalah kemudahan dalam mengakses fasilitas umum, di mana masyarakat tidak perlu menunjukkan kartu identitas secara fisik, tetapi cukup dengan membuka Aplikasi IKD.

    Dalam IKD sudah melingkupi: KTP, KK, Surat Covid, kartu pegawai (bagi ASN), NPWP, dan BPJS. Melalui kegiatan ini, Marsudi mengajak warga Kota Kediri untuk mensukseskan aktivasi IKD di Kota Kediri, baik secara kelompok maupun individu. “Dukungan masyarakat insyaAllah memudahkan kami dalam mengolah data untuk kemajuan Kota Kediri,” pungkasnya.

    Sementara itu, Suhartika, Kepala SDN Ngronggo III, menuturkan bahwa antusiasme peserta sangat baik. “IKD ini sangat diperlukan. Kita tidak perlu membawa KTP ke mana-mana, tetapi lewat IKD sudah bisa digunakan,” ucapnya.

    Proses aktivasi IKD pun cukup mudah, yakni dengan mengunduh aplikasi di Playstore maupun Appstore, kemudian memasukkan NIK, email, nomor WhatsApp, dilanjutkan dengan pengambilan swafoto yang sudah dapat diverifikasi oleh petugas.

    “Dengan kegiatan ini, kami berharap jika Dinas Pendidikan sudah menjadi sasaran dari Dispendukcapil, maka nanti efeknya akan sampai ke warga. Kami ingin warga di sekitar kami memiliki waktu untuk bersama-sama melakukan aktivasi IKD,” tandas Suhartika. [nm/ian]

  • Jadwal Imsak dan Waktu Buka di Malang Raya 22 Maret 2024

    Jadwal Imsak dan Waktu Buka di Malang Raya 22 Maret 2024

    Surabaya (beritajatim.com) – Jadwal imsak dan waktu buka puasa untuk daerah Malang Raya pada tanggal 22 Maret 2024 atau 11 Ramadhan 1445 H telah tersedia. Informasi ini sangat penting bagi umat Muslim untuk mengetahui batas waktu sahur dan berbuka puasa setiap harinya.

    Momentum berbuka puasa merupakan saat yang dinanti-nantikan dengan penuh syukur dan berkah. Karena waktu ini menjadi waktu berakhirnya puasa dan di mana semua umat muslim akhirnya dapat menyantap makanan dan minuman segar.

    Selain itu, setelah berbuka umat muslim juga bisa melakukan berbagai ibadah demi mendapat keberkahan di bulan yang suci ini.

    Nah, bagi umat Islam wilayah Malang Raya , menurut informasi yang diperoleh dari situs resmi Ditjen Bimas Islam Kemenag berikut adalah jadwal imsakiyah di Malang Raya untuk hari ini.

    Jadwal Imsakiyah Kota Malang

    Imsak : 04.09 WIB

    Dhuha : 05.57 WIB

    Terbit : 05.30 WIB

    Subuh : 04.19 WIB

    Zuhur : 11.40 WIB

    Asar : 14.53 WIB

    Maghrib : 17.43 WIB

    Isya’ : 18.51 WIB

    Jadwal Imsakiyah Kabupaten Malang

    Imsak : 04.09 WIB

    Dhuha : 05.58 WIB

    Terbit : 05.31 WIB

    Subuh : 04.19 WIB

    Zuhur : 11.40 WIB

    Asar : 14.53 WIB

    Maghrib : 17.43 WIB

    Isya’ : 18.52 WIB

    Jadwal Imsakiyah Kota Batu

    Imsak : 04.09 WIB

    Dhuha : 05.58 WIB

    Terbit : 05.27 WIB

    Subuh : 04.19 WIB

    Zuhur : 11.40 WIB

    Asar : 14.53 WIB

    Maghrib : 17.47 WIB

    Isya’ : 18.52 WIB

    Demikianlah jadwal imsakiyah untuk Malang Raya, yang mencakup Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Informasi ini dapat digunakan sebagai acuan bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa dan salat fardhu. [mnd/aje]

  • PeaceSantren di PPBU Tambakberas Jombang, Gus Aam Sampaikan Pesan Mbah Wahab

    PeaceSantren di PPBU Tambakberas Jombang, Gus Aam Sampaikan Pesan Mbah Wahab

    Jombang (beritajatim.com) – Lapangan Untung Surapati PPBU (Pondok Pesantren Bahrul Ulum) Tambakberas Jombang dipadati santri, Rabu (20/3/2024) sore. Mereka menghadiri acara PeaceSantren yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag).

    Santri sangat antusias. Karena acara tersebut menampil dua grup band yang legendaris. Yakni, Padi Reborn dan Gigi. Dua kelompok musik era 1990-an ini menyuguhkan lagu-lagu andalan mereka. Ribuan santri berdesakan untuk berada di barisan depan.

    Padi Reborntampil perdana. Lengkingan suara Fadli dan betotan gitar Piyu masih mampu membius penggemarnya. Lagu Mahadewi, harmoni, menjadi andalan Padi. Karuan saja, lapangan Tambakberas berubah menjadi koor raksasa. Seluruh hadirian ikut bernyanyi. Lebih dari empat lagu disuguhkan oleh Padi.

    Acara jeda sebentar. Diisi dengan dialog. Hadir ke atas panggung Grup Band Gigi yang didampingi oleh pengasuh PPBU Tambakberas Jombang KH Salahul Aam Notobuono atau Gus Aam. Mantan Ketua PC GP Ansor Jombang ini menceritakan sejarah singkat pesantren Tambakberas.

    “Pesantren ini didirikan pada 1825 atau seputar Perang Diponegoro. Alhamdulillah sampai hari ini pesantren Tambakberas masih berdiri. Sudah banyak tokoh yang lahir dari pesantren ini. Ada Ibu Khofifah Indar Parawansa, Ida Fauziah, dan alumnus lainnya,” ujar Gus Aam.

    Dalam kesempatan itu, Gus Aam juga menyampaikan pesan damai untuk santri dan seluruh yang hadir memadati lapangan Untung Surapati. Hal serupa juga disampaikan oleh personel Gigi. Ada Arman Maulana, Thomas, Dewa Bujana.

    Dewa mengungkapkan rasa takjubnya kepada kalangan pesantren yang selama ini sangat mengendepankan toleransi. Pada kesempatan tersebut para santri melakukan dialog interaktif dengan Gigi. Mereka bertanya tentang banyak hal.

    Gus Aam menyampaikan pesan dari pendiri NU Kiai Wahab Chasbullah. Yakni, senjata yang paling ampuh dan paling sempurna adalah persatuan. Nah, Ramadhan menurut Gus Aam adalah momentum paling tepat untuk meredakan ketegangan setelah masyarakat terlibat saling dukung dalam Pemilu dan Pilpres.

    “Mari menyejukkan bangsa dengan Ramadhan. Harapan besar kami agar bangsa ini segera bangkit dan membangun. Sudahlah, tidak ada lagi perbedaan. Apalagi sampai ada kekerasan. Kita sudah waktunya membangun,” kata Gus Aam.

    Dirjen Pendidikan Islam Ali Ramdhani menyampaikan pihaknya terus menggaungkan pesan perdamaian dan semangat persaudaraan bersama ribuan santri. Oleh karena itu, PeaceSantren digelar dalam rupa Roadshow ‘Ngabuburit Ramadan 1445 H’ yang diselenggarakan secara bergiliran di lima kota di pulau Jawa.

    “Hari pertama di Jakarta, kedua di Jombang Jawa Tiumur ini. Kemudian berlanjut ke Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta. Pemilihan tuan rumah berdasarkan pada kota-kota yang sangat kental akan budaya pesantren, termasuk tradisi selama Ramadhan,” pungkasnya. [suf]

  • Annuqa Tour and Travel Sumenep Tak Terdaftar di Kemenag

    Annuqa Tour and Travel Sumenep Tak Terdaftar di Kemenag

    Sumenep (beritajatim.com) – PT Annuqa (Anugerah Nurani Qonaah) Tour and Travel di Jalan Raya Lenteng No. 29 Kebunagung Sumenep tidak terdaftar di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep sebagai sebagai penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU).

    “Tidak ada nama PT Annuqa di Kemenag Sumenep. Kalau tidak ada namanya, berarti tidak terdaftar,” terang Staf Pendaftaran dan Pembatalan Haji Kemenag Sumenep, Deni Aditria, Rabu (20/3/2024).

    Ia menjelaskan, seharusnya selurih biro travel umrah di Sumenep terdata di Kemenag, mengingat Kemenag merupakan pembina dan pengawas penyelenggaraan haji dan umrah. “Sampai saat ini tidak ada yang melaporkan ataupun mengajukan permohonan pembuatan PT Annuqa,” terangnya.

    Sebelumnya, PT Annuqa dikeluhkan oleh sejumlah warga Sumenep yang akan berangkat umroh. Mereka mengaku sudah membayar sejumlah uang ke PT Annuqa untuk biaya umroh. Namun hingga saat ini, para calon jemaah umroh tidak mendapatkan kejelasan keberangkatan mereka hingga bertahun-tahun.

    ‘Tugas Kemenag itu pengawasan dan pembinaan. Sudah berkali-kali PT. Annuqa tour and trevel itu mendapat teguran dari kami. Bahkan kami juga datang kesana, tetapi tidak ada yang menemui kami,” tutur Deni.

    Tidak hanya itu, lanjutnya, Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur juga tidak pernah ditemui saat datang ke kantor PT Annuqa. Karena itu, jika ada masyarakat yang merasa dirugikan dan ditipu oleh trevel ilegal itu, disarankan langsung melaporkan ke pihak kepolisian.

    “Tugas kita pengawasan dan pembinaan. Kalau soal ada jemaah yang merasa tertipu, monggo bawa langsung ke ranah hukum,” sarannya.

    Sementara pemilik Pihak PT. Annuqa Tour dan Travel Sumenep, Inni Farhiana menolak berkomentar saat dikonfirmasi terkait izin operasional PT yang selama ini bergerak di bidang umroh dan haji.

    Ia meminta konfirmasi langsung ke kuasa hukumnya, segala persoalan yang berkaitan dengan PT Annuqa.

    Kuasa Hukum PT Annuqa tour dan travel Sumenep, Syaiful ketika dikonformasi mengakui memang PT Annuqo masih belum bisa berdiri sendiri dan masih dikerjasamakan dengan pihak lain atau perusahaan lain yang juga bergerak dibidang trevel dan umrah.

    “Kalau PPIU kita numpang, istilahnya ada kebiasaan di travel itu kerja sama dengan pihak lain,” kata Syaiful saat dikonfirmasi. (tem)

  • Pj Wali Kota Kediri Dukung Pelaku Usaha Miliki Sertifikasi Halal

    Pj Wali Kota Kediri Dukung Pelaku Usaha Miliki Sertifikasi Halal

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah terus mendorong para pelaku usaha untuk melengkapi salah satu legalitas usahanya yakni sertifikasi halal. Maka dari itu, digelarlah sosialisasi dan fasilitasi Sertifikasi Halal ini sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kota Kediri kepada para pelaku usaha agar semakin mudah dan mengerti cara pengurusan sertifikasi halal produknya, Selasa (19/3/2024).

    Sosialisasi diselenggarakan di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri, dengan menghadirkan dua narasumber yaitu Yamsul Umam dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung dan Nuhdi Futuhal Arifin dari Kemenag Kota Kediri.

    “Kota Kediri ini memiliki fokus pengembangan pada sektor perdagangan dan jasa. Oleh karena itu, perlindungan konsumen juga sangat penting dan menjadi perhatian. Artinya para pelaku usaha harus menghadirkan produk yang berkualitas, bersih, sehat dan tentunya juga halal. Namun sayangnya di Kota Kediri, masih banyak pelaku usaha yang belum mengantongi sertifikasi halal,” terang Pj Wali Kota Kediri.

    Lebih lanjut, Zanariah menerangkan bahwa menurut data Disperdagin Kota Kediri, tahun 2023 dari 13.133 pelaku industri termasuk 8.765 pelaku usaha makanan dan minuman, baru 3.657 pelaku usaha yang mendapat sertifikasi halal. Maka dari itu, Pemkot Kediri terus menggenjot para pelaku usaha ini untuk mengurus sertifikasi halal, dengan melakukan sosialisasi hingga memfasilitasi pengurusan sertifikasi halal ini.

    “Para pelaku usaha harus memiliki sertifikasi halal paling lambat 17 Oktober 2024. Dan yang hadir di sini merupakan pelaku usaha yang akan mendapat fasilitas sertifikasi halal dari Pemerintah Kota Kediri,” imbuhnya.

    Menurut Pj Wali Kota Kediri, mengantongi sertifikasi halal ini menjadi nilai tambah untuk menghadirkan rasa percaya konsumen, sehingga berdampak pada peningkatan omset usaha. Harapannya dengan adanya sosialisasi ini meningkatkan kesadaran pelaku usaha terkait pentingnya sertifikasi halal. Terutama bagi pelaku usaha nasi goreng dan soto tamanan. Apalagi Soto Tamanan ini juga sudah ditetapkan sebagai zona kawasan halal, aman dan sehat.

    Terakhir, Zanariah juga mengingatkan untuk para pengelola rumah potong unggas, juga perlu memastikan proses penyembelihannya telah sesuai syariat. Karena produk kuliner dari bahan baku unggas ini juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat.

    Turut mendampingi Kepala Disperdagin Kota Kediri Wahyu Kusuma Wardani, narasumber dan para pelaku usaha. [nm]