Kementrian Lembaga: Kemenag

  • Jadwal Imsak dan Buka Puasa 1 Ramadan 1446 H di Jabodetabek

    Jadwal Imsak dan Buka Puasa 1 Ramadan 1446 H di Jabodetabek

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah akan mmemutuskan 1 ramadan 1446 H apakah dimulai besok 1 Maret 2025 atau 2 Maret.

    Artinya, umat muslim di Indonesia sudah akan menjalankan ibadah sahur malam hari ini atau besok malam

    Berikut jadwal imsak dan puasa 1 ramadan 1446 H di Jabodetabek melansir dari laman Kemenag.

    1 Ramadan 1446 H

    JAKARTA

    IMSAK 04:33
    SUBUH 04:43
    TERBIT 05:55
    DUHA 06:22
    ZUHUR 12:08
    ASAR 15:12
    MAGRIB 18:15
    ISYA’ 19:24

    BOGOR

    IMSAK 04:33
    SUBUH 04:43
    TERBIT 05:51
    DUHA 06:22
    ZUHUR 12:09
    ASAR 15:11
    MAGRIB 18:19
    ISYA’ 19:24

    DEPOK

    IMSAK 04:33
    SUBUH 04:43
    TERBIT 05:55
    DUHA 06:23
    ZUHUR 12:09
    ASAR 15:11
    MAGRIB 18:15
    ISYA’ 19:24

    TANGERANG

    IMSAK 04:34
    SUBUH 04:44
    TERBIT 05:56
    DUHA 06:23
    ZUHUR 12:09
    ASAR 15:12
    MAGRIB 18:15
    ISYA’ 19:25

    BEKASI

    IMSAK 04:32
    SUBUH 04:42
    TERBIT 05:54
    DUHA 06:22
    ZUHUR 12:08
    ASAR 15:11
    MAGRIB 18:14
    ISYA’ 19:23
     

  • Ramadan 2025: Masjid Istiqlal Sediakan 4.000 Bungkus Makanan Buka Puasa dan Sahur Setiap Hari

    Ramadan 2025: Masjid Istiqlal Sediakan 4.000 Bungkus Makanan Buka Puasa dan Sahur Setiap Hari

    Bisnis.com, JAKARTA – Imam Besar Masjid Istiqlal yang juga Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan sejumlah program dalam rangka menyambut Ramadhan 1446 Hijriah. Menurutnya, masjid Istiqlal akan menggelar program keislaman, serta buka puasa dan sahur bersama.

    “Masjid Istiqlal memiliki program jangka panjang dan jangka pendek. Seperti program kajian-kajian keislam untuk pencerahan dan kerukunan umat berbangsa dan bernegara,” kata Imam Besar Masjid Istiqlal, dilansir dari laman resmi Kemenag.

    “Menyambut bulan Ramadhan ini Masjid Istiqlal juga bisa menjadi contoh bagi masjid lainnya. Setiap hari kita menyediakan 4.000 boks makan buka puasa dan sahur. Ini kita siapkan dengan baik,” sambung Menag Nasaruddin Umar.

    Menag Nasaruddin Umar meyakini bahwa Masjid Istiqlal akan diserbu oleh ribuan jemaah pada tiap harinya. Bahkan, Masjid Istiqlal juga mendapat kepercayaan dari institusi dunia.

    “Masjid Istiqlal dianggap sebagai masjid yang produktif dalam pemberdayaan umat seperti keterlibatan dalam memberikan Workshop di berbagai dunia dalam pengelolaan masjid,” kata Menag Nasaruddin Umar.

    Selain itu, lanjut Menag Nasaruddin Umar, program lainnya juga dilakukan untuk sosialisasi kemanusiaan melalui Masjid Istiqlal. Pada Ramadhan 1446 H ini juga ada program kampung Ramadan Internasional.

    “Setiap hari ada kegiatan Tadarusan. Biasanya pada 10 Ramadan terakhir akan ada kegiatan 24 jam. Wisata Ramadan di Indonesia itu luar biasa. Toleransi di sini cukup tinggi. Banyak juga umat non muslim yang berkiprah pada giat Ramadan ini. Bahkan, ada juga program untuk kegiatan anak-anak dalam keislaman,” terang Menag.

    Selain itu, kata Menag Nasaruddin Umar, ada juga hotel gratis yang disediakan oleh Masjid Istiqlal, sekitar 40 kamar. Ini untuk memfasilitasi para musafir dan tamu yang datang ke masjid Istiqlal lengkap breakfestnya juga gratis.

  • Hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 2025, Awal Puasa Muhammadiyah dengan Pemerintah Beda?

    Hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 2025, Awal Puasa Muhammadiyah dengan Pemerintah Beda?

    Bisnis.com, JAKARTA – Awal Ramadan 2025 akan diputuskan usai sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) malam ini, Jumat (28/2/2025). Akankah awal puasa 1446 H berbeda antara Muhammadiyah dengan pemerintah dan Nahdatul Ulama?

    Sidang isbat akan ada tiga rangkaian yang akan dilakukan. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.

    Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag Arsad Hidayat mengatakan, berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.

    Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

    “Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,” sebut Arsad.

    Data hisab ini akan dikonfirmasi melalui proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal. Kemenag bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag di berbagai daerah akan melakukan pemantauan hilal di berbagai titik di seluruh Indonesia.

    Hasil hisab dan rukyat akan dipaparkan pada sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama. 

    Sementara itu, Muhamadiyah menetapkan awal puasa Ramadan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah menetapkan bahwa awal puasa Ramadan 1446 Hijriah akan dimulai besok.

    Penetapan ini berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang telah dikeluarkan oleh Muhammadiyah sejak 1 Muharram 1446 Hijriah.

    Dari Maklumat Muhammadiyah, adapun tanggal penting awal bulan berdasarkan KGHT PP Muhammadiyah sebagai berikut:

    1 Ramadan 1446 H: Sabtu, 1 Maret 2025
    1 Syawal 1446 H (Hari Raya Idulfitri): Minggu, 30 Maret 2025
    1 Zulhijah 1446 H : Rabu, 28 Mei 2025
    9 Zulhijah 1446 H (Hari Arafah): Kamis, 5 Juni 2025
    10 Zulhijah 1446 H (Hari Raya Iduladha): Jumat, 6 Juni 2025

    Adapun Nahdatul Ulama (NU) biasanya mengawali puasa Ramadan sesuai dengan putusan pemerintah sesuai dengan hasil sidang isbat pada malam hari ini.

    Berikut ini jadwal Imsak dan salat 5 waktu selama Ramadan 2025: klik di sini

  • 7
                    
                        Soal Awal Puasa 2025, Menag: Semoga Muhammadiyah dan NU Sepakat
                        Megapolitan

    7 Soal Awal Puasa 2025, Menag: Semoga Muhammadiyah dan NU Sepakat Megapolitan

    Soal Awal Puasa 2025, Menag: Semoga Muhammadiyah dan NU Sepakat
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa awal puasa Ramadhan 1446 Hijriah antara pemerintah dan Muhammadiyah berpotensi jatuh pada tanggal yang sama.
    Hal ini disampaikan Nasaruddin dalam keterangannya di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Jumat (28/2/2025).
    “Karena pada waktu diperkirakan itu masih minus. Jadi minus derajatnya, dan saya harap dengan demikian teman-teman dari Muhammadiyah dan NU bisa sepakat di situ,” ujar Nasaruddin.
    Menurut Nasaruddin, kemungkinan besar awal Ramadhan tahun ini dapat disepakati bersama karena posisi hilal diprediksi berada pada ketinggian 2,5 hingga 4 derajat.
    “Ini mohon doanya supaya kita bisa berpuasa di awal sama, satu Ramadhan. Kemungkinan besarnya itu bisa sama karena kita berada pada posisi 2,5 derajat sampai 4 derajat,” jelasnya.
    Nasaruddin menekankan bahwa kesepakatan dalam penetapan Ramadhan dan Idul Fitri secara bersamaan akan memberikan dampak positif bagi pelaksanaan ibadah.
    “Insya Allah ini adalah negara paling plural di dunia, yang paling rukun di dunia. Jadi negara penuh berkah dan Ramadhan kali ini menambah keberkahan lagi,” tutupnya.
    Prediksi waktu awal puasa Ramadhan 2025 tersebut berbeda dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah, di mana 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025.
    Untuk menentukan awal puasa Ramadhan 2025, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan melaksanakan
    sidang isbat
    pada 28 Februari 2025.
    Adapun kriteria yang akan digunakan Kemenag adalah kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yakni imkanur rukyat.
    Menurut metode ini, hilal dianggap memenuhi syarat apabila posisinya mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
    Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, menyebut bahwa hilal yang memenuhi kriteria MABIMS tersebut diprediksi hanya akan terlihat di Aceh.
    “Awal Ramadhan ini posisi hilal yang memenuhi kriteria itu hanya di wilayah Aceh, di wilayah lain belum memenuhi kriteria,” ucap Thomas, dikutip dari YouTube BRIN Indonesia, Selasa (25/2/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hilal Awal Ramadan, Provinsi Aceh Jadi Poros Penentu Mulainya Puasa – Halaman all

    Hilal Awal Ramadan, Provinsi Aceh Jadi Poros Penentu Mulainya Puasa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail, mengatakan keberhasilan atau kegagalan rukyah hilal di Aceh sangat berpengaruh pada penetapan awal Ramadan 1446 H di Indonesia.

    “Jadi keberhasilan atau kegagalan rukyah hilal di Aceh sangat berpengaruh pada penetapan awal Ramadan 1446 H di Indonesia,” kata dia, kepada Serambinews pada Kamis (28/2/2025).

    Menurut dia, apabila hilal tak berhasil diamati di lokasi yang sudah ditetapkan di Provinsi Aceh, maka besar kemungkinan hasil sidang isbat awal Ramadan 1446 H berpotensi pada Minggu, 2 Maret 2025, dengan menggenapkan jumlah bilangan bulan Sya’ban 1446 H menjadi 30 hari.

    “Namun apabila hilal berhasil diamati dan diterima kesaksiannya, maka awal Ramadan 1446 H pada Sabtu, 1 Maret 2025,” kata dia.

    Dia menjelaskan penetapan awal Ramadan 1446 H, Kementerian Agama telah menetapkan 125 lokasi rukyah hilal dari Sabang sampai Merauke, di mana 6 titik di antaranya berada di Provinsi Aceh.

    “Aceh memiliki 6 titik pengamatan resmi yang akan menyumbang informasi kepada tim sidang isbat terhadap terlihat atau tidak terlihat hilal saat pengamatan hilal pada hari Jumat, 28 Februari 2025,” kata Tgk Ismail.

    Lebih lanjut dijelaskannya, data hilal di Indonesia untuk penentuan awal Ramadan 1446 H saat Matahari terbenam pada Jumat, 28 Februari 2025 atau 29 Sya’ban 1446 H adalah sebagai berikut:

    Pertama, konjungsi geosentrik atau ijtima’, yaitu peristiwa ketika nilai bujur ekliptika Bulan sama dengan nilai ekliptika Matahari dengan diandaikan pengamat berada di pusat Bumi. Peristiwa ini kembali terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025 pukul 07.44.38 WIB.

    Kedua, tinggi hilal di atas ufuk barat pada hari Jumat, 28 Februari 2025 M atau 29 Sya’ban 1446 H saat Matahari terbenam di seluruh Indonesia berkisar antara 04 derajat 40 menit 25 detik busur (tertinggi) di Sabang, sampai dengan 03 derajat 00 menit 21 detik busur (terendah) di Merauke.

    Ketiga, sudut elongasi Bulan adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dengan pusat piringan Matahari yang terbentuk saat Matahari terbenam di tempat pengamatan.

    Nilai sudut elongasi Bulan saat Matahari terbenam pada hari Jumat, 28 Februari 2025 atau 29 Sya’ban 1446 H di seluruh Indonesia berkisar antara 06 derajat 24 menit 37 detik busur (paling besar) di Lhoknga, Aceh, sampai 04 derajat 47 menit 19 detik busur (paling kecil) di Waris, Papua.

    Dari data tersebut, ujar Tgk Ismail, dapat disimpulkan bahwa kondisi hilal di seluruh Indonesia sudah wujud di atas ufuk saat Matahari terbenam pada Jumat, 28 Februari 2025 atau 29 Sya’ban 1446 H.

    Namun perlu diketahui bahwa kondisi hilal di Indonesia yang sudah terpenuhi kriteria MABIMS saat Matahari terbenam pada Jumat, 28 Februari 2025 atau 29 Sya’ban 1446 H hanya di sebagian daratan Provinsi Aceh, yaitu di seputaran Banda Aceh, Calang, Lhoknga, dan Sabang. Selain daerah tersebut, seluruh Indonesia kondisi hilal belum terpenuhi kriteria MABIMS.

    Ditambahkannya, apabila dilihat dari segi kesiapan rukyah hilal di Aceh, kegagalan rukyah hilal biasanya disebabkan oleh cuaca yang kurang mendukung.

    “Cuaca mendung bahkan sering disertai hujan saat waktu rukyah hilal di Aceh, hal ini sangat wajar mengingat Aceh termasuk salah satu daerah yang beriklim ekuatorial dengan kondisi cuaca dua kali puncak musim hujan dan dua kali puncak musim kemarau dalam setahun,” tambahnya.

    Sidang Isbat

    Untuk diketahui, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar akan memimpin Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1446 Hijriah.

    Sidang Isbat akan digelar di Auditorium H.M. Rashida, Kementerian Agama, Jakarta Pusat pada 28 Februari 2025.

    Sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung.

  • 5
                    
                        Pantauan Awal Ramadhan 2025, Ketinggian Hilal di Jakarta 4 Derajat
                        Megapolitan

    5 Pantauan Awal Ramadhan 2025, Ketinggian Hilal di Jakarta 4 Derajat Megapolitan

    Pantauan Awal Ramadhan 2025, Ketinggian Hilal di Jakarta 4 Derajat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Jakarta memantau hilal untuk menentukan awal
    Ramadhan 2025
    pada Jumat (28/2/2025).
    Ketinggian hilal
    di Jakarta sudah empat derajat.
    “Dari sisi ketinggiannya sudah cukup tinggi, sudah 4 derajat, sudut elongasinya juga sudah memenuhi untuk wilayah di DKI Jakarta,” kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Jakarta Adib saat diwawancarai di Kanwil
    Kemenag Jakarta
    , Jumat (28/2/2025).
    Sebenarnya, kata Adib, jika hilal sudah berada di ketinggian empat derajat maka
    1 Ramadhan
    kemungkinan besar jatuh di esok hari.
    Pasalnya, untuk menentukan 1 Ramadhan maka
    ketinggian hilal
    minimal harus mencapai tiga derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat. Namun, hasil
    pemantauan hilal
    itu belum final.
    Pengamatan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 17.11 WIB, proses pemantauan hilal di gedung Kanwil Kemenag Jakarta masih terus berlangsung.
    Proses pemantauan hilal sendiri dilakukan oleh pihak Kemenag Jakarta dan Ormas Islam LBII.
    Pemantauan hilal
    itu dilakukan dengan menggunakan satu teleskop, beserta teodolit.
    Adib menegaskan, untuk hasil final pemantauan hilal sendiri akan terlihat saat matahari Jakarta mulai terbenam sekitar pukul 18.11 WIB.
    “Jakarta kalau enggak salah jam 18.11 WIB. Jadi, persiapan kita sudah mulai persiapan di titik-titik lokasi itu, terutama nanti pada saat terbenam matahari maka baru bisa kita lihat hilal secara jelas,” terang dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Awal Puasa dan Lebaran 2025, Kemungkinan Pemerintah dan Muhammadiyah Berbarengan
                        Megapolitan

    10 Awal Puasa dan Lebaran 2025, Kemungkinan Pemerintah dan Muhammadiyah Berbarengan Megapolitan

    Awal Puasa dan Lebaran 2025, Kemungkinan Pemerintah dan Muhammadiyah Berbarengan
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan, kemungkinan
    awal puasa
    di bulan Ramadhan 1446 Hijriah yang ditetapkan pemerintah dan Muhammadiyah jatuh pada hari yang sama.
    “Ini mohon doanya supaya kita bisa berpuasa di awal sama satu Ramadhan. Kemungkinan besarnya itu bisa sama karena kita berada pada posisi 2,5 derajat sampai 4 derajat,” kata Nasaruddin di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (28/2/2025).
    Dengan demikian, perayaan Idul Fitri oleh pemerintah dan Muhammadiyah juga dapat dilaksanakan secara bersamaan.
    “Karena pada waktu diperkirakan itu masih minus. Jadi minus derajatnya dan saya harap dengan demikian teman-teman dari Muhammadiyah dan NU bisa sepakat di situ,” ujar dia.
    Selama Ramadhan 2025, Nasaruddin menekankan bahwa kesepakatan dalam penetapan Ramadhan dan Idul Fitri secara bersamaan akan memberikan dampak positif bagi pelaksanaan ibadah.

    Insya Allah
    ini adalah negara paling plural di dunia, yang paling rukun di dunia. Jadi negara penuh berkah dan Ramadhan kali ini menambah keberkahan lagi,” kata dia.
    Sebagai informasi, BRIN memprediksi tanggal 1 Ramadhan 1446 H akan jatuh pada 2 Maret 2025 berdasarkan metode penentuan hisab dan rukyat.
    Prediksi waktu awal puasa Ramadhan 2025 tersebut berbeda dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah, di mana 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025.
    Untuk menentukan awal puasa Ramadhan 2025, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan melaksanakan sidang isbat pada 28 Februari 2025.
    Kriteria yang akan digunakan Kemenag adalah kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yakni imkanur rukyat.
    Menurut metode ini, hilal dianggap memenuhi syarat apabila posisinya mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
    Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, menyebut bahwa hilal yang memenuhi kriteria MABIMS tersebut diprediksi hanya akan terlihat di Aceh.

    Awal Ramadhan
    ini posisi hilal yang memenuhi kriteria itu hanya di wilayah Aceh, di wilayah lain belum memenuhi kriteria,” ucap Thomas, dikutip dari YouTube BRIN Indonesia, Selasa (25/2/2025).
    (Penulis: Febryan Kevin Candra Kurniawan, Editor: Faieq Hidayat)
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ramadhan 1446 H, Kemenag Ajak Umat Muslim Introspeksi Diri – Page 3

    Ramadhan 1446 H, Kemenag Ajak Umat Muslim Introspeksi Diri – Page 3

    Pemantauan hilal (rukyatulhilal) untuk menentukan awal Ramadhan 1446 H dilakukan di 125 titik di seluruh Indonesia. Lokasi-lokasi pemantauan dipilih secara strategis agar hasil pengamatan akurat.

    Di Jakarta, beberapa lokasi pemantauan hilal antara lain Monumen Nasional (Monas), Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Masjid Musariin Basmol Kembangan Utara, dan Pulau Karya di Kabupaten Kepulauan Seribu. Monas dipilih karena ketinggiannya yang optimal untuk pengamatan hilal.

    Proses pemantauan hilal ini melibatkan berbagai pihak, termasuk para ahli astronomi dan perwakilan dari berbagai ormas Islam. Hasilnya akan dibahas dalam sidang isbat untuk menentukan keputusan resmi pemerintah.

  • Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadan 1446 H Dimulai

    Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadan 1446 H Dimulai

    Jakarta

    Sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah dimulai. Sidang isbat dilakukan di kantor Kementerian Agama (Kemenag) RI, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat (Jakpus).

    Pelaksanaan sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah ini mulai digelar pada Jumat (28/2/2025) pukul 17.00 WIB.

    Sidang isbat ini melibatkan tim Hisab dan Rukyat Kemenag serta para duta besar negara sahabat dan perwakilan ormas Islam.

    Adapun rangkaian sidang isbat kali ini diawali dengan seminar mengenai posisi hilal. Seminar ini pun dihadiri secara langsung oleh Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar. Kemudian selanjutnya, sidang isbat akan digelar secara tertutup mulai pukul 18.30 WIB.

    Setelah sidang isbat secara tertutup selesai dilakukan, maka akan dilakukan konferensi pers dengan penyampaian hasil yang menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah. Sesuai rencananya, konferensi pers pengumuman 1 Ramadan 1446 Hijriah akan dilakukan pukul 19.00 WIB.

    Sidang isbat yang dilakukan Kemenag ini untuk memverifikasi hasil pemantauan (rukyatul) hilal di 125 titik pemantauan di seluruh Indonesia. Melalui musyawarah dan pengambilan keputusan, hasil sidang isbat akan diumumkan kepada publik.

    Sidang isbat ini akan dipimpin oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Pelaksanaannya bertempat di Auditorium Haji Mohammad Rasjidi Kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta Pusat. Masyarakat juga dapat menyaksikan siaran langsungnya.

    (dnu/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 1
                    
                        Menag: Awal Ramadhan 2025, Kemungkinan Bisa Sama dengan Muhammadiyah
                        Nasional

    1 Menag: Awal Ramadhan 2025, Kemungkinan Bisa Sama dengan Muhammadiyah Nasional

    Menag: Awal Ramadhan 2025, Kemungkinan Bisa Sama dengan Muhammadiyah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag)
    Nasaruddin Umar
    berharap agar keputusan awal Ramadhan 1446 Hijriyah atau 2025 dari pemerintah sama dengan Muhammadiyah.
    “Ini mohon doanya supaya kita bisa berpuasa di awal sama, 1 Ramadhan-nya,” ujar Nasaruddin saat konferensi pers di Masjid Istiqlal, Jumat (28/2/2025).
    Menag sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut memperkirakan tidak ada perbedaan awal Ramadan di Indonesia.
    “Kemungkinan besarnya itu bisa sama. Karena kita berada pada posisi (hilal) 2,5 derajat sampai 4 derajat. Apalagi Aceh sudah 4 derajat,” katanya.
    Nasaruddin juga memperkirakan adanya kesamaan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriyah atau 2025 Masehi antara pemerintah dan Muhammadiyah.
    “Insya Allah Idul Fitri juga diharapkan sama juga. Karena pada waktu diperkirakan nanti itu masih minus ya. Jadi minus derajatnya sehingga dengan demikian teman-teman dari Muhammadiyah dan yang lain itu bisa sepakat di situ,” ujarnya.
    Diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar
    Sidang Isbat
    (penetapan) awal Ramadhan 1446 Hijriah atau tahun 2025, di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, pada hari ini, Jumat (28/2/2025).
    Sebelum pelaksanaan
    sidang isbat
    , Kemenag melakukan pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal Ramadhan pada Jumat pagi.
    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Abu Rokhmad menjelaskan pemantauan hilal dilakukan di 125 titik di seluruh Indonesia.
    Rukyatulhilal ini melibatkan para ahli Falak dari Kantor Wilayah Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama, organisasi masyarakat Islam, dan instansi terkait.
    “Pemantauan hilal awal Ramadhan akan dilakukan di 125 titik se-Indonesia pada 28 Februari mendatang,” ujar Abu Rokhmad dalam keterangannya, Kamis (20/2/2025).
    Abu Rokhmad mengatakan, hasil rukyat hilal dari berbagai daerah, beserta data hisab mengenai posisi hilal, akan dibahas dalam sidang isbat di Kantor Kemenag.
    Sementara itu,, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah bertepatan dengan 1 Maret 2025 Masehi.
    Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sayuti, dalam konferensi pers menuturkan bahwa penerapan ini sesuai dengan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
    “Berdasarkan hasil hisab, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan, 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025,” ucapnya dalam konferensi pers.
    Selain itu, PP Muhammadiyah juga mengumumkan hari raya Lebaran atau Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah yang bertepatan pada Senin, 31 Maret 2025.
    “Di wilayah Indonesia, 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025,” kata Sayuti.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.