Kementrian Lembaga: Kemenag

  • Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan 2025 Sebulan di Kota Surabaya, 8 Maret 2025 Magrib Jam 17:48 WIB

    Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan 2025 Sebulan di Kota Surabaya, 8 Maret 2025 Magrib Jam 17:48 WIB

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini jadwal imsak dan buka puasa Ramadan 2025 untuk Kota Surabaya.

    Jadwal buka puasa Ramadan 2025 di Kota Surabaya berikut ini selama sebulan atau dari tanggal 1 Ramadan-30 Ramadhan 1446 H.

    Untuk tanggal 9 Maret 2025, Maghrib 17:48 WIB untuk Kota Surabaya.

    Jadwal buka puasa ini merujuk pada hasil sidang Isbat Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Ramadan 2025 jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

    Dengan begitu, muslim bisa menggunakan jadwal buka puasa Ramadan 1446 H Kota Surabaya berikut ini menjadi panduan dalam pelaksanaan ibadah puasa selama Bulan Suci.

    Kapan Waktu Berbuka Puasa Ramadan?

    Jatuhnya waktu berbuka puasa akan ditandai dengan kumandang azan Magrib.

    Namun, waktu berbuka puasa di Indonesia sedikit berbeda antara daerah satu dengan lain meski berada dalam zona waktu yang sama.

    Sehingga umat Islam dianjurkan untuk benar-benar memperhatikan kapan waktu kumandang azan Magrib di daerahnya selama bulan Ramadan.

    Jadwal buka puasa Ramadan 2025 Kota Surabaya

    Dikutip dari laman bimasislam.kemenag.go.id, berikut jadwal buka puasa selama bulan Ramadan 2025 untuk Kota Surabaya beserta link untuk mendownloadnya:

    1 Maret 2025 (1 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:08 WIB
    Subuh 04:18 WIB
    Maghrib 17:52 WIB

    2 Maret 2025 (2 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:08 WIB
    Subuh 04:18 WIB
    Maghrib 17:51 WIB

    3 Maret 2025 (3 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:51 WIB

    4 Maret 2025 (4 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:51 WIB

    5 Maret 2025 (5 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:50 WIB

    6 Maret 2025 (6 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:50 WIB

    7 Maret 2025 (7 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:49 WIB

    8 Maret 2025 (8 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:49 WIB

    9 Maret 2025 (9 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:48 WIB

    10 Maret 2025 (10 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:48 WIB

    11 Maret 2025 (11 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:47 WIB

    12 Maret 2025 (12 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:47 WIB

    13 Maret 2025 (13 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:46 WIB

    14 Maret 2025 (14 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:46 WIB

    15 Maret 2025 (15 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:46 WIB

    16 Maret 2025 (16 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:45 WIB

    17 Maret 2025 (17 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:45 WIB

    18 Maret 2025 (18 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:09 WIB
    Subuh 04:19 WIB
    Maghrib 17:44 WIB

    19 Maret 2025 (19 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:08 WIB
    Subuh 04:18 WIB
    Maghrib 17:44 WIB

    20 Maret 2025 (20 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:08 WIB
    Subuh 04:18 WIB
    Maghrib 17:43 WIB

    21 Maret 2025 (21 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:08 WIB
    Subuh 04:18 WIB
    Maghrib 17:43 WIB

    22 Maret 2025 (22 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:08 WIB
    Subuh 04:18 WIB
    Maghrib 17:43 WIB

    23 Maret 2025 (23 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:08 WIB
    Subuh 04:18 WIB
    Maghrib 17:42 WIB

    24 Maret 2025 (24 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:08 WIB
    Subuh 04:18 WIB
    Maghrib 17:41 WIB

    25 Maret 2025 (25 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:08 WIB
    Subuh 04:18 WIB
    Maghrib 17:41 WIB

    26 Maret 2025 (26 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:08 WIB
    Subuh 04:18 WIB
    Maghrib 17:40 WIB

    27 Maret 2025 (27 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:08 WIB
    Subuh 04:18 WIB
    Maghrib 17:40 WIB

    28 Maret 2025 (28 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:08 WIB
    Subuh 04:18 WIB
    Maghrib 17:39 WIB

    29 Maret 2025 (29 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:07 WIB
    Subuh 04:17 WIB
    Maghrib 17:39 WIB

    30 Maret 2025 (30 Ramadhan 1446 H):

    Imsak 04:07 WIB
    Subuh 04:17 WIB
    Maghrib 17:38 WIB

    Lebih lanjut, dalam jadwal imsakiyah versi Kemenag yang diolah Kompas.com juga memuat jadwal salat 5 waktu untuk salat Subuh, Dzuhur, Ashar, Magrib, dan Isya selama bulan Ramadan 1446 H.

    Anda bisa mendownload jadwal imsak dan buka puasa Ramadan 2025 Kota Surabaya selengkapnya di sini:

    Download Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan 2025 Kota Surabaya.

    Berita seputar Ramadan 2025 lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • Menag Nasaruddin Umar: Pembangunan Masjid di PIK Merupakan Miniatur Indonesia – Halaman all

    Menag Nasaruddin Umar: Pembangunan Masjid di PIK Merupakan Miniatur Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembangunan Masjid Al-Ikhlas di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Tangerang, Banten, bukan hanya soal tempat ibadah, tetapi juga simbol keberagaman Indonesia yang nyata. 

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa kawasan PIK adalah miniatur Indonesia, menggambarkan harmoni dalam kebhinekaan, bukan ‘negara dalam negara’ seperti yang sempat beredar di media sosial.

    “Negara dalam negara itu kan bahasa konotatif. Kalau mau disebut, ini adalah Indonesia kecil. Mayoritas penduduk di sini adalah muslim. Jadi wajar kalau banyak masjidnya. Ini adalah wajah Indonesia,” ujar Nasaruddin Umar kepada wartawan usai meresmikan pemancangan perdana pembangunan Masjid Al-Ikhlas PIK di Simpang Empat, Riverwalks PIK, Tangerang, Banten, Jumat (7/3/2025).

    Menag Nasaruddin tak setuju atas adanya anggapan bahwa PIK cenderung menjurus kepada hal yang negatif serta intoleran. Sebab, menurutnya justru menggambarkan keberagaman atau miniatur Indonesia.

    “Nah jangan dibikin terbalik. Maka itu ini suatu pembuktian bahwa di PIK ini adalah bagian dari realitas Indonesia ya kan. Ini adalah Indonesia mini,” tuturnya.

    Diberitakan sebelumnya, Agung Sedayu Group selaku pengembang kawasan PIK menyatakan turut mendukung pengembangan kawasan ini dengan membangun fasilitas ibadah yang representatif. Selain Masjid Al-Ikhlas, rencananya akan dibangun Masjid Agung Asadiyah PIK dengan kapasitas 5.000 jemaah yang akan menjadi Islamic Center. 

    Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan pengembangan keterampilan umat Muslim.

    Tidak hanya itu, kawasan PIK juga telah melengkapi dirinya dengan Menara Syariah, sebuah pusat bisnis dan keuangan berbasis syariah yang dihiasi dengan Masjid Al-Khairiyah. Sebelumnya, sejumlah masjid juga telah dibangun di PIK, seperti Masjid Al-Hikmah, Masjid An-Nur, dan Masjid Al-Muhajirin.

    “Insha Allah, dengan adanya masjid ini, kawasan PIK semakin berkembang menjadi pusat kehidupan beragama dan peradaban,” pungkasnya.

     

  • Kementerian Agama Gagas Wakaf Hutan, Dukung Kelestarian Lingkungan dan Cegah Perubahan Iklim – Halaman all

    Kementerian Agama Gagas Wakaf Hutan, Dukung Kelestarian Lingkungan dan Cegah Perubahan Iklim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) terus berinovasi dalam mengembangkan ekosistem wakaf produktif dengan meluncurkan program Kemenag Go Green: Green Theology untuk Menjawab Tantangan Lingkungan. 

    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag, Abu Rokhmad, mengatakan, wakaf tidak hanya berorientasi pada aspek ibadah, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.

    “Wakaf hutan adalah langkah nyata dalam mengatasi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Islam mengajarkan pentingnya menjaga alam sebagai amanah dari Allah, dan konsep wakaf menjadi instrumen yang sangat relevan dalam hal ini,” ujar Abu di Jakarta, Sabtu (8/3/2025).

    Ia menjelaskan, roadshow ini digelar oleh Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag dengan mengusung kajian bertajuk Menanam Akar di Surga: Dari Umat untuk Masa Depan, yang terbuka untuk umum. 

    Selain itu, terdapat lokakarya khusus bertema Nazhir by Hutan Wakaf Bogor: Replikasi Model Hutan Wakaf, yang diperuntukkan bagi peserta undangan terpilih.

    Acara ini digelar di empat lokasi berbeda, yakni pada 6 Maret 2025 di Wajo, Sulawesi Selatan; 9 Maret 2025 di Gunung Kidul, Yogyakarta; 11 Maret 2025 di Tasikmalaya, Jawa Barat; dan 14 Maret 2025 di Padang, Sumatera Barat.

    Menurut Abu, inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat peran wakaf sebagai solusi ekonomi dan lingkungan. 

    “Kita ingin masyarakat memahami bahwa wakaf tidak hanya dalam bentuk tanah atau bangunan, tetapi juga dapat berupa hutan yang memberikan manfaat jangka panjang,” tambahnya.

    Ia berharap program ini dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk terlibat dalam gerakan wakaf hijau, baik sebagai pewakif, nazir, maupun penerima manfaat. 

    “Kemenag berharap melalui program ini, semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi dalam gerakan wakaf hijau. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui narahubung resmi yang telah disediakan,” tutupnya 

  • Kemenag Gaungkan Wakaf Hutan untuk Kelestarian Lingkungan, Gagas Program Green Theology – Page 3

    Kemenag Gaungkan Wakaf Hutan untuk Kelestarian Lingkungan, Gagas Program Green Theology – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) terus berinovasi dalam mengembangkan ekosistem wakaf produktif dengan meluncurkan program Kemenag Go Green: Green Theology untuk Menjawab Tantangan Lingkungan.

    Program ini merupakan roadshow kampanye berbentuk kajian dan lokakarya yang menekankan pentingnya wakaf hutan sebagai solusi keberlanjutan lingkungan.

    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag, Abu Rokhmad, mengatakan, wakaf tidak hanya berorientasi pada aspek ibadah, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.

    “Wakaf hutan adalah langkah nyata dalam mengatasi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Islam mengajarkan pentingnya menjaga alam sebagai amanah dari Allah, dan konsep wakaf menjadi instrumen yang sangat relevan dalam hal ini,” ujar Abu di Jakarta, Sabtu (8/3/2025).

    Ia menjelaskan, roadshow ini digelar oleh Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag dengan mengusung kajian bertajuk Menanam Akar di Surga: Dari Umat untuk Masa Depan, yang terbuka untuk umum.

    Selain itu, terdapat lokakarya khusus bertema Nazhir by Hutan Wakaf Bogor: Replikasi Model Hutan Wakaf, yang diperuntukkan bagi peserta undangan terpilih.

    Acara ini digelar di empat lokasi berbeda, yakni pada 6 Maret 2025 di Wajo, Sulawesi Selatan; 9 Maret 2025 di Gunung Kidul, Yogyakarta; 11 Maret 2025 di Tasikmalaya, Jawa Barat; dan 14 Maret 2025 di Padang, Sumatra Barat.

     

  • Ramadan Global Camp di Kampus UIN Malang, Kupas Kurikulum Cinta Jawab Problem Kemanusiaan Dunia – Halaman all

    Ramadan Global Camp di Kampus UIN Malang, Kupas Kurikulum Cinta Jawab Problem Kemanusiaan Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI sukses menggelar Ramadan Global Camp di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, Jumat (8/3/2025).

    Acara talk show ini membahas kurikulum cinta bersama mahasiswa UIN Malang yang berasal dari berbagai belahan dunia, mulai dari Eropa, Timur Tengah, ASEAN hingga Amerika.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin mengatakan, tidak ada alasan mahluk hidup di dunia tidak saling mencintai. Hal ini mengingat dalam setiap langkah manusia itu sendiri, tidak lepas dari sebuah ekosistem yang di dalamnya tidak lepas dari orkestrasi Allah sebagai Yang Maha Mengatur.

    “Jadi semua capaian kita, kesuksesan kita, kesuksesan karier kita, semua kesuksesan yang kita capai tidak terlepas dari kontribusi orang lain, tidak lepas dari ekosistem kehidupan yang di dalamnya ada pergumulan, eksistensial manusia dan lingkungan, antar manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam,” ujar Prof Kamaruddin.

    Kurikulum Cinta pertama kali disampaikan oleh Menteri Agama RI Nasaruddin Umar sebagai panduan bagi lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama, khususnya Pendidikan Tinggi Kegamaan Islam agar menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi bangsa masa depan berlandas kurikulum yang barbasis kepada cinta kasih.

    Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron Samsudin menyampaikan, dalam menelurkan ide besar Kurikulum Cinta, Menteri Agama tidak hanya berlandaskan kepada Al-Quran dan Hadis saja, melainkan mengkaji teks-teks keagamaan dari berbagai agama yang seluruhnya mengarah kepada cinta kasih sebagai jawaban atas problem-problem sosal yang berkembang di dunia.

    “Beliau membaca banyak sekali problem sosial, kemiskinian, kekerasan, konflik sosial dan masih banyak lagi yang berkembang di masyarakat global, jadi beliau jeli membaca ini, dimana dari satu sisi Agama mengajarkan bagaimana kita hidup secara harmonis dan damai, tetapi dalam kenyataannya banyak seali problem sosial. Ini berarti ada yang harus diselesaikan, dan cara paling ideal adalah melalui pendidikan, baik dari tingkat dasar, anak-anak, sampai pada tingkat yang lebih tinggi, melalui kurikulum berbasis cinta ini,” terang Prof Sahiron.

    Rektor UIN Malang Zainuddin menjelaskan, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam, namun tantangan terbesarnya adalah bagaimana mayoritas ini tetap bisa menaungi dan memberikan kedamaian kepada agama yang lain di Indonesia.

    “Pak Menteri menyampaikan bahwa pluralitas itu ibarat lukisan Tuhan dari berbagai varian, oleh karena itu jangan sampai dinodai, apalagi kemudian dirusak, nah Indonesia adalah negara yang plural, tidak hanya terdiri dari beberapa agama, tetap suku dan bahasa, oleh karena itu diantara kita haru menjalin kerjasama yang baik,” tuturnya.

    Perwakilan mahasiswa luar negeri asal Libya, Salih Alson Haji menuturkan, sejak memutuskan belajar di Indonesia diriniya menemukan berbagai keindahan yang membedakan Indonesia dengan negara-negara lainnya.

    Selain alamnya yang kaya,  Indonesia sebagai negara dengan berbagai suku, agama dan budaya namun terus mampu menjaga perdamaian, kerukunan, dan harmonisasi antar sesama yang hidup didalamnya.

    “Jika merujuk Al-Quran dan Hadis ada banyak sekali ayat yang menuntun manusia kepada kemanusiaan, kaitannya dengan Indonesia, Alhamdulillah kalau kita lihat Indonesia itu sangat kaya, kaya sekali, kaya agama, kaya bahasa, kaya bahasa, kaya akan keberagaan tetap saya melihat semuanya mampu hidup bersama-sama,” ujar mahasiswa S3 UIN Malang tersebut.

  • Pemancangan Perdana Masjid PIK: Simbol Harmoni dan Keindahan Arsitektur Islam – Halaman all

    Pemancangan Perdana Masjid PIK: Simbol Harmoni dan Keindahan Arsitektur Islam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Agung Sedayu Group dengan bangga menggelar Pemancangan Perdana Masjid PIK, yang berlokasi di Simpang Empat – Gate 5 Riverwalk Island, PIK. Masjid ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan Riverwalk Island, yang nantinya akan menjadi pusat kehidupan beragama dengan hadirnya empat sarana ibadah: Masjid, Gereja, Vihara, dan Kelenteng.

    Acara ini dimulai dengan khutbah Jum’at oleh  Menteri Agama RI, Prof. Dr.KH. Nasaruddin Umar, MA, yang dilanjut dengan Sholat Jum’at bersama tokoh masyarakat, pemuka agama, santriwan dan santriwati Pesantren Assalam Kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang, para undangan dan masyarakat sekitar yang membludak hingga keluar area tenda dan diperkirakan mncapai ±1000 jamaah.

    Dalam sambutannya, Letnan Jenderal Tni (Mar) (Purn.) Dr. Nono Sampono, S.Pi., M.Si. selaku Direktur Utama Agung Sedayu Group menerangkan bahwa kawasan Pantai Indah Kapuk yang semakin berkembang dan populasi penduduknya juga terus  bertambah maka  kebutuhan tempat ibadah juga meningkat. Untuk itulah Masjid Al-Ikhlas PIK dibangun.

    “Sebagai informasi tambahan, bersama ini juga kami laporkan ke Bapak Menteri Agama RI, bahwa kami akan menyiapkan 1 lagi masjid yang lebih besar, berkapasitas sekitar 5.000 jamaah yang berlokasi di Taman Bhinneka PIK2. Harapan kami tidak ada hambatan cuaca dan lain-lain dalam masa konstruksi, agar bisa selesai sesuai target di akhir tahun 2026,” tambahnya.

    Kemudian dilanjut dengan ceramah pemancangan perdana oleh Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin M.A yang kemudian menyambung kepada prosesi pemancangan perdana. Masjid Al-Ikhlas PIK yang berlokasi strategis karena dilewati akses utama untuk menuju PIK2 dari Golf Island PIK mempunyai luas bangunan ±1248m2, mengusung konsep arsitektur Islamic Classical Architecture, dengan desain yang menggabungkan keagungan dan kenyamanan.

    Dari luar, masjid ini terlihat berbentuk kotak dengan pilar-pilar kokoh yang membingkai selasar. Namun, saat memasuki ruang dalam, jamaah akan disambut dengan ruang berbentuk lingkaran, memberikan pengalaman spiritual yang unik dan menyenangkan.

    Menurut Prof. Dr.KH. Nasaruddin Umar, MA, rumah ibadah Masjid itu adalah dekorasi langit. Terbangunnya banyak masjid di sudut-sudut Jakarta terutama, merupakan representasi dari Indonesia dimana masyarakatnya mayoritas adalah Muslim. Beliau menerangkan, “the Real Indonesia karena merepresentasikan rumah ibadahnya sedemikian banyak di tempat ini. Dan itu tiang pancang langit yang kita bangun. Semakin banyak tempat ibadah yang kita bangun, maka semakin kokoh langit itu. Tidak akan runtuh selama ada orang yang memanggil nama Tuhan di kolong langit ini,” ungkapnya dalam sambutan.

    Beliau juga menjelaskan dimana kota-kota besar di luar Indonesia, di wilayah dekat bandara itu saat akan mendarat memamerkan keindahannya dari atas langit. “Tapi 5 tahun yang lampau kalau kita lewat diatas sini, apa yang kita lihat? Penuh dengan sampah, airnya hitam, dan sangat kumuh. Tidak ada kebanggaan yang kita lihat. Tapi sekarang kita terbang diatas lokasi ini, apa yang kita lihat? Ini adalah seperti mimpi Indonesia di masa depan, jadi mimpi datang lebih awal,” tambahnya.

    Bangunan ini juga dilengkapi dengan selasar luar, taman hijau yang asri, serta akses kendaraan yang terpisah dengan total luas keseluruhan area ±2435m2, menciptakan suasana yang sejuk dan nyaman bagi para jamaah. Biaya konstruksi pembangunan Masjid ini diperkirakan sekitar Rp. 45 Miliar, dan mampu menampung hingga ±600 jamaah, yang ditargetkan selesai pada akhir 2025.

    Kehadiran masjid ini adalah bukan hanya untuk menjadi tiang pancang langit untuk tidak jatuh, tetapi kehadiran masjid yang di pancangkan di PIK ini juga akan menjadi jaring pengaman dari berbagai macam hal yang tidak kita harapkan. Dengan kehadiran masjid ini, banyak orang sujud, banyak orang berdoa, tentu doa mereka itu adalah kebaikan untuk semua. 

    Sebagai penutup dari serangkaian acara pemancangan perdana Masjid Al-Ikhlas PIK, Agung Sedayu Group membagikan 1000 paket sembako berupa beras, terigu, mie instan, margarin dan sirup kepada anak-anak yatim, petugas kebersihan dan para pekerja di wilayah sekitar kawasan PIK1 dan PIK2.

    Pembangunan Masjid Al-Ikhlas PIK diharapkan menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol keharmonisan dan keindahan Islam di tengah dinamika perkotaan. Sebuah tempat di mana iman dan arsitektur bertemu, menciptakan suasana yang damai dan penuh keberkahan.

    Dengan dimulainya pembangunan Masjid PIK di Riverwalk Island, Agung Sedayu Group kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan kawasan yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga memberikan ruang bagi nilai-nilai budaya dan spiritualitas, guna menciptakan kehidupan yang lebih harmonis bagi semua.

  • Pesan Menag saat Dialog Kerukunan Umat Buddha, Universalitas Ajaran Buddhis Sendi Kearifan Lokal – Halaman all

    Pesan Menag saat Dialog Kerukunan Umat Buddha, Universalitas Ajaran Buddhis Sendi Kearifan Lokal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa universalitas ajaran Buddhis penting untuk menjadi sendi-sendi kearifan lokal bangsa Indonesia dan juga dunia.

    Hal itu disampaikan Menag Nasaruddin dalam Dialog Kerukunan Umat Buddha yang digelar oleh Ditjen Bimas Buddha bertajuk ‘Berkumpul Bersama adalah Berkah Mulia’, di Jakarta, Jumat (7/3/2025).

    “Universalitas ajaran agama Buddhis sangat penting untuk menjadi sendi-sendi kearifan lokal bangsa Indonesia dan juga dunia. Jadi, kerukunan antarumat beragama di Indonesia ini perlu kita rawat betul. Sebab, tidak ada kebahagiaan tanpa kerukunan,” kata Menag Nasaruddin di Auditorium H.M. Rasjidi Kemenag RI, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).

    KERUKUNAN UMAT BUDHA – Menag Nasaruddin dalam Dialog Kerukunan Umat Buddha yang digelar oleh Ditjen Bimas Buddha bertajuk ‘Berkumpul Bersama adalah Berkah Mulia’, di Jakarta, Jumat (7/3/2025). (HO/Istimewa/kementerian agama)

    Dalam kesempatan itu, Menag Nasaruddin menyatakan mendukung acara dialog keagamaan seperti ini untuk menciptakan kecerahan. “Ya kami mendukung program seminar-seminar seperti ini, mengajak kita untuk menciptakan pencerahan. Mencerahkan bangsa dan tanah air kita ini ya,” katanya.

    Menurut Menag, pribadi Sang Buddhis itu adalah teladan untuk semuanya, membela keluhuran daripadanya, dan orang-orang juga bisa belajar daripada tradisi-tradisi budaya yang sangat-sangat egaliter. “Tanpa membeda-bedakan agama apa pun, siapapun objek yang perlu dibantu, maka dibantu, tanpa mengistimewakan agamanya,” katanya.

    Sementara itu, Dirjen Bimas Buddha Supriyadi menyampaikan bahwa ada 54 lembaga keagamaan baik dari naungan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) maupun Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) yang hadir dalam dialog tersebut.

    “Jadi hari ini, kami mengundang para stakeholder kita, dari berbagai komunitas umat Buddha potensinya banyak sekali, kami laporkan ada 54 lembaga keagamaan baik dari naungan Permabudhi maupun Walubi,” katanya.

    Supriyadi menyampaikan terima kasih kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar atas pencerahan yang disampaikan khususnya untuk umat Buddha. “Tadi dengan jelas diuraikan Pak Menteri Agama bahwa untuk bisa berkumpul, kita harus melepaskan dari belenggunya tadi itu. Karena itulah maka saya berterima kasih hari ini Pak Menteri Agama bisa mencerahkan kita sekalian, khususnya umat Buddha Indonesia,” katanya.

    Lebih lanjut, Supriyadi menyampaikan bahwa kerukunan harus digelorakan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Ia akan merencanakan langkah berikutnya untuk terciptanya tujuan kerukunan yang baik.

    “Pentingnya kerukunan harus terus kita gelorakan, kita suarakan baik di dalam maupun ke dunia luar. Kami merencanakan untuk bertemu, mengumpulkan para pimpinan Sangha, kemudian para pimpinan lembaga agama, pimpinan pendidikan dan kita akan rumuskan berbagai kegiatan yang akan kita kerjakan secara bersama-sama untuk tujuan yang baik,” terang Supriyadi.

  • Wartawan, Profesi yang Paling Dimuliakan dalam Al-Qur’an

    Wartawan, Profesi yang Paling Dimuliakan dalam Al-Qur’an

    loading…

    Menag KH Nasaruddin Umar saat menyampaikan tausyiah saat buka puasa bersama Forum Pemimpin Redaksi (FP) dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Foto/SindoNews

    JAKARTA – Profesi wartawan , jurnalis atau pekerja media patut berbangga. Pasalnya, profesi yang berkaitan dengan media dan pemberitaan ini ternyata mendapat posisi yang sangat mulia dalam Al-Qur’an, yakni dalam Surat An-Naba’ Surat ke 78 yang diartikan sebagai Berita Besar.

    Penegasan ini disampaikan Menteri Agama (Menag) KH Nasaruddin Umar saat menyampaikan tausyiah menjelang buka puasa bersama Forum Pemimpin Redaksi (FP) dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat, 7 Maret 2025.

    “Tidak ada profesi yang begitu dimuliakan dalam Al-Qur’an selain wartawan, karena disebutkan sebagai nama surat yaitu Surat An-Naba’ yang artinya pemberitaan,” kata Menag.

    Karena itu, Menag yang juga pernah menjadi wartawan dan penulis di sejumlah media nasional ini mengaku senang dan bangga dengan profesi wartawan. Al-Qur’an juga menegaskan betapa pentingnya peranan wartawan dan media itu sebagai sarana penyampai informasi yang bisa dipercaya masyarakat.

    “Saya kira tidak ada profesi yang dijadikan nama surat dalam Al-Qur’an selain An-Naba’,” kata Nasaruddin yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta ini.

    Buka puasa bersama bertajuk “Silaturahmi Ramadan FP Charity dan BSI” ini dihadiri para pemimpin redaksi media nasional dan jurnalis senior. Hadir pula Direktur Utama BSI Hery Gunardi serta seluruh jajaran direksi BSI.

    Nasaruddin berpesan kepada masyarakat agar berhati-hati mencerna informasi di media. Karena belakangan banyak sekali kabar berita yang disebarkan oleh media yang fasik, gemar menyebarkan kabar bohong dan tidak bertanggung jawab. “Jangan sampai media fasik ini mengalahkan media-media yang bertanggung jawab,” kata Menag.

    Faktanya, lanjut Menag, masyarakat Indonesia lebih gampang percaya berita yang disampaikan oleh media fasik itu. Daripada berita dari media-media yang bertanggung jawab yang dipimpin para pemimpin redaksi yang hadir di sini.

    Karena itu, Nasaruddin berpesan agar berita yang berasal dari media fasik wajib diklarifikasi dulu kebenarannya. Sedangkan media yang bertanggung jawab pemberitaan nya bisa dipercaya. Karena media arus utama ini selalu diikat oleh kode etik jurnalistik.

    “Jadi kita wajib hati-hati kalau mendapatkan berita dari media fasik yang seringkali kabar bohong atau bahkan sengaja membuat informasi yang merusak.”

    (cip)

  • Wujudkan Eco Theology, Kemenag Buka Bantuan Pembangunan Masjid Ramah Lingkungan, Cek Cara Daftarnya – Halaman all

    Wujudkan Eco Theology, Kemenag Buka Bantuan Pembangunan Masjid Ramah Lingkungan, Cek Cara Daftarnya – Halaman all

    TRIBUNNEW.COM, JAKARTA – Ada kabar gembira bagi pengelola Masjid dan Musala. Kementerian Agama (Kemenag) membuka bantuan pembangunan dan rehabilitasi masjid/musala dan rintisan masjid/musala ramah tahun 2025, termasuk masjid ramah lingkungan. 

    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad mengatakan, bantuan ini merupakan salah satu prioritas nasional dalam mendukung pengelolaan masjid dan musala yang lebih baik.

    “Perawatan rumah ibadah menjadi program prioritas presiden dan wakil presiden. Bantuan ini diharapkan tidak hanya membantu pembangunan fisik dan sarana prasarana masjid dan musala, tetapi juga memperkuat fungsinya sebagai pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Tribunnews.com Sabtu (8/3/25).

    Dikatakan Abu, bantuan ini juga mengafirmasi arahan Menteri Agama terkait eco-theology sebagai implementasi spirit Deklarasi Istiqlal, yakni dengan bantuan operasional rintisan masjid ramah lingkungan. 

    “Kami minta masjid dan musala menanam pohon dan memperbaiki sanitasinya,” tambah Abu.

    Abu menjelaskan, tahun ini, Kemenag menyediakan bantuan dengan empat kategori nominal, yaitu Rp50 juta untuk pembangunan atau rehabilitasi masjid, Rp35 juta untuk pembangunan atau rehabilitasi musala, Rp15 juta untuk operasional rintisan masjid ramah, dan Rp10 juta untuk operasional rintisan musala ramah.

    “Bantuan ini bersifat stimulan, artinya bukan untuk menanggung seluruh biaya pembangunan atau rehabilitasi, melainkan sebagai dorongan atau ajakan bagi jemaah dan masyarakat untuk ikut membangun dan meramahkan masjidnya,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Guru Besar UIN Walisongo Semarang itu menjelaskan, sejak 2024, Kemenag memperkenalkan konsep “Masjid Ramah”, yakni masjid dan musala yang mengedepankan nilai inklusivitas bagi anak, perempuan, penyandang disabilitas, serta lansia. Selain itu, konsep ini juga menekankan aspek keberlanjutan lingkungan, keragaman, serta keberpihakan pada kalangan duafa.

    “Pada 2025, program ini tidak hanya melanjutkan skema yang sudah berjalan, tetapi juga memperkuat dukungan bagi pengelolaan masjid dan musala yang lebih profesional, transparan, dan berdampak luas bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.

     

    Syarat pendaftaran bantuan pembangunan Masjid

    Dihubungi terpisah, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Kemenag, Arsad Hidayat mengatakan, untuk mendapatkan bantuan ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh masjid atau musala, yakni terdaftar di Sistem Informasi Masjid (SIMAS) Kemenag, memiliki rekening bank atas nama masjid atau musala; dan mengajukan proposal bantuan secara online melalui aplikasi PUSAKA atau laman https://simas.kemenag.go.id.

    Arsad melanjutkan, pemohon melengkapi beberapa dokumen pendukung, yaitu:

    – Surat rekomendasi dari Kemenag setempat (KUA Kecamatan, Kemenag kab/kota, atau Kanwil Kemenag provinsi);
    – Fotokopi SK Pengurus;
    – Rencana Anggaran Biaya (RAB);
    – Foto kondisi bangunan;
    – Fotokopi surat keterangan status tanah;
    – Fotokopi buku rekening bank atas nama masjid/musala; dan
    – Surat pernyataan kebenaran dokumen, bermaterai Rp10.000 yang ditandatangani ketua pengurus.

    *Jadwal Pendaftaran dan Proses Seleksi*

    Arsad menyebut, proses pengajuan bantuan ini dilakukan dalam beberapa tahap, sebagai berikut:

    – 8-19 Maret – Penerimaan permohonan bantuan secara online
    – 24 Maret – Penetapan calon penerima bantuan
    – 25 Maret – Proses verifikasi hingga pencairan dana (bertahap)

    Dikatakan Arsad, pengajuan bantuan ini dapat dilakukan secara daring melalui aplikasi PUSAKA yang tersedia di Google Play Store dan App Store, atau melalui laman https://simas.kemenag.go.id.

    “Bagi pengelola masjid dan musala yang membutuhkan referensi dokumen persyaratan, contohnya dapat dilihat di: bit.ly/Contoh-Dokumen-Persyaratan,” pungkasnya.

  • Besaran Zakat Fitrah 2025 di Jawa Barat, Jabodetabek, dan Daerah Lainnya

    Besaran Zakat Fitrah 2025 di Jawa Barat, Jabodetabek, dan Daerah Lainnya

    PIKIRAN RAKYAT – Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu untuk ditunaikan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Pembayaran zakat fitrah bertujuan untuk menyucikan diri setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan serta membantu masyarakat yang kurang mampu agar mereka juga dapat merayakan Idul Fitri dengan layak.

    Besaran zakat fitrah dihitung berdasarkan konsumsi makanan pokok, umumnya beras, sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa. Namun, bagi yang ingin membayar dalam bentuk uang, nominalnya disesuaikan dengan harga beras di daerah masing-masing.

    Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di berbagai wilayah Indonesia telah menetapkan besaran zakat fitrah untuk tahun 2025 berdasarkan harga beras yang berlaku di masing-masing daerah. Berikut adalah rincian besaran zakat fitrah untuk beberapa wilayah di Indonesia.

    Besaran Zakat Fitrah di Jawa Barat

    BAZNAS Provinsi Jawa Barat menetapkan besaran zakat fitrah tahun 1446 H/2025 M berdasarkan surat edaran Nomor: 092/BAZNAS-JABAR/II/2025. Besaran zakat fitrah dalam bentuk beras tetap 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa, sedangkan dalam bentuk uang disesuaikan dengan harga beras di setiap daerah.

    Berikut adalah rincian besaran zakat fitrah di Jawa Barat:

    Kabupaten Bandung: Rp38.000,- Kabupaten Bandung Barat: Rp38.000,- Kabupaten Bekasi: Rp47.000,- Kabupaten Bogor: Rp47.000,- Kabupaten Ciamis: Rp37.500,- Kabupaten Cianjur: Rp38.000,- atau Rp46.000,- (beras pandawangi) Kabupaten Cirebon: Rp40.000,- Kabupaten Garut: Rp40.500,- Kabupaten Indramayu: Rp37.500,- Kabupaten Karawang: Rp42.000,- Kabupaten Kuningan: Rp37.500,- Kabupaten Majalengka: Rp40.000,- Kabupaten Pangandaran: Rp31.250,- Kabupaten Purwakarta: Rp40.000,- Kabupaten Subang: Rp40.000,- Kabupaten Sukabumi: Rp40.000,- Kabupaten Sumedang: Rp40.000,- Kabupaten Tasikmalaya: Rp37.000,- (untuk 2,5 kg beras) dan Rp40.000,- (untuk 2,7 kg beras) Kota Bandung: Rp40.000,- Kota Banjar: Rp32.500,- Kota Bogor: Rp45.000,- Kota Bekasi: Rp47.000,- Kota Cimahi: Rp37.500,- Kota Cirebon: Rp45.000,- Kota Depok: Rp45.000,- Kota Sukabumi: Rp45.000,- Kota Tasikmalaya: Rp37.500,- Besaran Zakat Fitrah di Jabodetabek

    Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menetapkan besaran zakat fitrah untuk wilayah Jabodetabek sebesar Rp47.000,- per jiwa atau setara dengan 2,5 kilogram beras premium.

    “Berdasarkan kajian yang teliti dan pertimbangan yang matang, Baznas RI telah memutuskan untuk menetapkan besaran zakat fitrah sebesar Rp47.000,- per jiwa, mengikuti dinamika harga beras yang terjadi,” tutur Ketua Baznas RI Noor Achmad.

    Selain itu, Baznas RI juga menetapkan nilai fidyah sebesar Rp60.000,- per jiwa per hari.
    Noor menambahkan, zakat fitrah harus ditunaikan sejak awal Ramadhan dan paling lambat sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri, agar dapat segera disalurkan kepada mustahik sesuai prinsip 3A (Aman Syari, Aman Regulasi, dan Aman Konstitusi).

    Besaran Zakat Fitrah di Kabupaten Bulungan

    Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bulungan menetapkan besaran zakat fitrah dalam bentuk beras sebesar 2,5 kilogram per jiwa. Jika dibayarkan dalam bentuk uang, tersedia tiga kategori:

    Rp30.000,- Rp43.750,- Rp60.000,-

    Besaran fidyah di Kabupaten Bulungan ditetapkan minimal Rp10.000,- dan maksimal Rp30.000,- per hari per jiwa, berdasarkan harga bahan pokok yang berlaku.

    Besaran Zakat Fitrah di Makassar

    Hasil musyawarah Pemerintah Kota Makassar bersama Kemenag, MUI, dan Baznas menetapkan kadar zakat fitrah sebagai berikut:

    Beras atau makanan pokok: 2,5 kg atau 4 liter per jiwa

    Dalam bentuk uang:

    Tertinggi: Rp60.000,- Pertengahan: Rp52.000,- Terendah: Rp48.000,- Besaran Zakat Fitrah di Daerah Lainnya

    Secara umum, berikut adalah besaran zakat fitrah di berbagai daerah:

    Jawa Tengah: Rp37.500 – Rp42.000,- per jiwa Jawa Timur: Rp35.000 – Rp45.000,- per jiwa Sumatra Barat: Rp47.000,- per jiwa Kalimantan Selatan: Rp60.000 – Rp90.000,- per jiwa (tergantung jenis beras) Waktu dan Tata Cara Pembayaran Zakat Fitrah

    Zakat fitrah harus dibayarkan sejak awal Ramadhan hingga sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Berikut adalah tata cara pembayarannya:

    Pembayaran langsung ke BAZNAS atau lembaga amil zakat resmi. Melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di masjid, musholla, atau instansi terdekat. Transfer bank ke rekening resmi lembaga zakat. Pembayaran online melalui aplikasi atau website resmi lembaga zakat. Penjemputan zakat oleh petugas amil yang ditunjuk secara resmi.

    Dalam membayar zakat fitrah, pastikan untuk memilih lembaga atau amil zakat yang terpercaya agar zakat dapat disalurkan tepat kepada yang berhak menerimanya.
    Dengan memahami besaran zakat fitrah di daerah masing-masing, masyarakat dapat menunaikan kewajiban ini dengan tepat sesuai syariat Islam dan mendukung kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News