Kementrian Lembaga: Kemenag

  • Libur Lebaran Diperpanjang Jadi 20 Hari, Sekolah Mulai Libur 21 Maret 2025 – Page 3

    Libur Lebaran Diperpanjang Jadi 20 Hari, Sekolah Mulai Libur 21 Maret 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah memperpanjang libur lebaran yang tadinya dimulai 24 Maret menjadi 21 Maret 2025. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurai kemacetan saat arus mudik Lebaran.

    Dengan kebijakan ini, masyarakat memiliki waktu perjalanan yang lebih panjang sehingga dapat mengurangi kepadatan di jalur mudik.

    “Dengan rentang perjalanan mudik yang lebih panjang, sekitar 20 hari, masyarakat bisa mengatur jadwal perjalanan lebih fleksibel untuk mengurangi kemacetan,” ujar Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar seperti dikutip dari Antara. 

    Keputusan ini diambil dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Idul Fitri 1446 H/2025 yang digelar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK), Jakarta pada Senin (11/3/2025).

    Dengan adanya perubahan ini, sekolah madrasah sudah mulai libur sejak Jumat (21/3/2025), membuat total libur sekolah mencapai sekitar 20 hari.

    Selain memperpanjang libur sekolah, Kementerian Agama (Kemenag) juga berinisiatif menjadikan masjid di jalur mudik sebagai posko Lebaran. Masjid-masjid yang dilewati pemudik akan difungsikan sebagai tempat istirahat dengan berbagai fasilitas pendukung.

    Menag Nasaruddin mengajak pengurus masjid untuk menyediakan air minum gratis bagi pemudik. Menurutnya, membantu musafir memiliki nilai ibadah dalam Islam.

    “Dalam hukum Islam, musafir itu adalah mujahid. Sangat berpahala jika kita memberi mereka makan dan minum saat perjalanan,” ungkapnya.

  • Top 5 News: Skandal Kapolres Ngada hingga Semesta Ramadan BTV

    Top 5 News: Skandal Kapolres Ngada hingga Semesta Ramadan BTV

    Jakarta, Beritasatu.com – Skandal Kapolres Ngada mencabuli anak terungkap, serta Indonesia mengirim 600.000 tenaga kerja seusai moratorium ke Arab dicabut menjadi top 5 news sepanjang Jumat (14/3/2025).

    Berita lainnya yang tidak kalah menarik, yaitu Wakil Menteri Agama (Wamenag) R Muhammad Syafi’i berharap Semesta Ramadan rutin digelar BTV hingga Baim Wong enggan rujuk dengan Paula Verhoeven. 

    Top 5 news Beritasatu.com:

    1. Skandal Kapolres Ngada Cabuli Anak Terungkap 

    Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkap kronologi kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur yang menyeret Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTT Kombes Pol Patar Silalahi menjelaskan, kasus ini mencuat setelah pihaknya menerima surat dari Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri. Surat bertanggal 22 Januari 2025 itu diterima Ditreskrimum Polda NTT sehari setelahnya, pada 23 Januari 2025.

    2. Wamenag Harap Semesta Ramadan Rutin Digelar BTV

    Wamenag R Muhammad Syafi’i resmi membuka event Semesta Ramadan 2025 bersama BTV yang digelar di Masjid At Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, pada Jumat (14/3/2025).

    Dalam sambutannya, Muhammad Syafii mengucapkan terima kasih pada B-Universe karena menyelenggarakan event ini sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat, memberikan hiburan dan memeriahkan pada Ramadan 2025.

    3. Indonesia Kirim 600.000 Tenaga Kerja Seusai Moratorium ke Arab Dicabut

    Top 5 news berikutnya, yaitu Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) berencana mengirimkan sekitar 600.000 tenaga kerja migran ke Arab Saudi setelah kebijakan moratorium penempatan pekerja ke negara tersebut nanti resmi dicabut.

    Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding mengungkapkan rencana tersebut seusai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (14/3/2025).

    4. Mendag Ungkap Penyebab Pasar Tradisional Sepi Jelang Lebaran 2025

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengakui pasar tradisional saat ini cenderung tidak terlalu ramai, terutama menjelang Lebaran 2025. Hal ini ia sampaikan saat melakukan kunjungan ke Pasar Tomang Barat, Jakarta pada Jumat (14/3/2025).

    Saat berdialog dengan pedagang, beberapa di antaranya mengeluhkan tren pengunjung pasar mengalami penurunan, yang diduga akibat daya beli masyarakat menurun.

    5. Baim Wong Enggan Rujuk dengan Paula Verhoeven

    Selebritas Baim Wong memberikan indikasi rumah tangganya dengan Paula Verhoeven bakal berakhir di pengadilan agama. Hal tersebut tersebut terungkap melalui rekaman percakapan mereka yang beredar di media sosial (medsos).

    Baim Wong mengungkapkan, dirinya sudah tidak lagi memiliki perasaan cinta kepada Paula Verhoeven sehingga ia memutuskan untuk tetap melanjutkan perceraiannya.

    Demikian top 5 news Beritasatu.com pada Jumat (14/3/2025) yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut.

  • Tunjangan Profesi Guru Madrasah Senilai Rp2 Triliun Cair Sebelum Lebaran

    Tunjangan Profesi Guru Madrasah Senilai Rp2 Triliun Cair Sebelum Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) memastikan Tunjangan Profesi Guru (TPG) bagi guru madrasah periode Januari – Februari 2025 dengan nilai anggaran Rp2 triliun akan cair sebelum hari raya Idulfitri.

    Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amin Suyitno, mengatakan proses pencairan tengah dipersiapkan. Surat Perintah Membayar (SPM) dibuat mulai 17 Maret 2025 sehingga dana TPG diharapkan telah masuk ke rekening guru madrasah pekan depan.

    “Kami memastikan pencairan tunjangan profesi bagi guru madrasah berjalan sesuai jadwal. Kami siapkan anggaran sebesar kurang lebih Rp2 triliun yang akan cair sebelum lebaran, 18 sampai dengan 24 Maret 2025,” terang Suyitno di Jakarta, Jumat (14/3/2025).

    TPG bagi guru madrasah yang PNS diberikan sebesar satu kali gaji pokok sesuai dengan pangkat dan golongan. Sementara itu, tunjangan bagi guru madrasah non-ASN yang belum inpassing, saat ini akan diberikan sebesar Rp1,5 juta terlebih dahulu.

    “Terkait dengan peningkatan TPG sebesar Rp500.000 bagi guru madrasah non-ASN non-inpassing, akan segera disusulkan setelah payung hukumnya terbit, berupa revisi PMA tentang pembayaran TPG.

    “Peningkatan TPG bagi guru Non PNS non inpassing ini bertujuan memberikan apresiasi dan kesejahteraan yang lebih baik bagi para guru, serta mendorong peningkatan kualitas pendidikan di madrasah seluruh Indonesia,” tambahnya.

    Perlu diketahui, TPG diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan, antara lain memiliki sertifikat pendidik yang telah terdaftar dalam sistem EMIS GTK Kemenag; memenuhi beban mengajar minimal 24 jam tatap muka per minggu; dan, memiliki hasil Penilaian Kinerja Guru (PKG) minimal baik.

    Adapun, anggaran TPG telah tersedia di satuan kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota masing-masing. Mekanisme pencairan tertuang dalam Keputusan Dirjen Pendis Nomor 720 Tahun 2025.

    Untuk kelancaran pencairan TPG, guru calon penerima tunjangan untuk memperhatikan beberapa hal. Yakni, memeriksa data kepegawaian dan rekening bank yang terdaftar untuk menghindari kendala teknis.

    Lalu, memastikan kehadiran dan beban kerja telah terinput di sistem EMIS GTK. Serta, melaporkan kendala pencairan ke Kantor Kementerian Agama setempat untuk mendapatkan solusi lebih lanjut.

  • Ada 52 Jemaah Haji Ponorogo Belum Lunasi BIPIH, Kemenag: Diberi Kesempatan Tahap 2

    Ada 52 Jemaah Haji Ponorogo Belum Lunasi BIPIH, Kemenag: Diberi Kesempatan Tahap 2

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – 52 jemaah haji 2025 Kabupaten Ponorogo belum melunasi Biaya Perjalanan Haji (Bipih). 52 jemaah itu, 41 belum istitaah (tes kesehatan) dan 11 lainnya memang belum melunasi.

    “Hari ini terakhir. Total ada 52 yang belum melunasi. 41 diantaranya memang sepertinya tunda,” ungkap Kasie Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Ponorogo, Marjuni, Jumat (14/3/2025).

    Sementara, 11 lainnya belum melunasi, jika dilihat dari sistem yang ada.Dia menjelaskan pada tahap 1, ada 399 jemaah haji yang berhak melunasi BIPIH. 

    Dari 399 itu, 358 jemaah haji 2025 Kabupaten Ponorogo telah istitaah. Kemudian yang sudah melakukan pelunasan 347 jemaah haji.

    “Yang belum melakukan pelunasan 52 jemaah haji. 41 diantaranya tidak istitaah,” kata Marjuni ketika dikonfirmasi Tribunjatim.com di ruang kerjanya.

    41 jamaah haji yang tidak istitaah itu, menurutnya ada berbagai alasan. Sepertinya tunda, tidak melakukan pelunasan. Itu ada yang memang menyatakan tidak berangkat, meninggal dunia belum dilimpahkan.

    “Juga ada jemaah haji yang saat ini berada di luar negeri dan tidak mungkin pulang. Terakhir juga ada yang sakit permanen,” tambah Marjuni,

    Sementara, yang sudah istitaah dan belum melakukan pelunasan 11 jemaah haji sampai  hari terakhir pelunasan, Jumat (14/3/2025).

    “Manakala 11 orang ini dan mungkin juga 52 orang belum istitaah, diberi kesempatan melakukan  pelunasan tahap 2. Kita ndak tahu kemampuan seseorang. Sementara pelunasan TAHAP 2 akan dimulai mulai tanggal 24 Maret 2025 nanti,” pungkasnya.

  • Semesta Ramadan 2025 Sukses, Wamenag Muhammad Syafi’i Puji B Universe

    Semesta Ramadan 2025 Sukses, Wamenag Muhammad Syafi’i Puji B Universe

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Agama (Kemenag) memuji penyelenggaraan Semesta Ramadan 2025 oleh BTV di Masjid Agung At-Tin, TMII, Jakarta Timur. Acara ini berlangsung selama tiga hari dan mendapat sambutan positif dari masyarakat.

    Dalam sambutannya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Muhammad Syafi’i mengapresiasi inisiatif BTV dalam menghadirkan program yang mendukung peningkatan ibadah selama bulan suci Ramadan.

    “Tentu kita harus bergembira karena BTV membuat program yang berkaitan dengan peningkatan ibadah kita selama Ramadan. Semoga ini bisa menambah pengetahuan dan menenangkan kita dalam menjalankan ibadah,” ujar Muhammad Syafi’i.

    Dukungan bagi UMKM dan Ekonomi Masyarakat

    Pria yang akrab disapa Romo itu juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada B-Universe atas penyelenggaraan acara Semesta Ramadan 2025. “Saya yakin acara ini memberikan manfaat, bukan hanya dari sisi keimanan, tetapi juga dari sisi ekonomi karena banyak UMKM yang berpartisipasi,” ungkapnya.

    Wamenag menambahkan, event ini turut membantu menggairahkan dunia usaha dan memperkuat perekonomian masyarakat, sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto.

    “Harapannya, dengan agenda ini, terjadi perputaran ekonomi yang menguntungkan masyarakat. Ini terbukti dengan adanya transaksi ekonomi selama event berlangsung,” tambahnya.

    Dengan suksesnya Semesta Ramadan 2025, diharapkan kegiatan serupa dapat terus digelar pada tahun-tahun mendatang untuk memperkuat nilai spiritual dan ekonomi umat.

  • Semesta Ramadan 2025 Sukses, Wamenag Muhammad Syafi’i Puji B Universe

    Wamenag Harap Semesta Ramadhan Rutin Digelar BTV

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Agama (Wamenag) R Muhammad Syafi’i resmi membuka event Semesta Ramadhan 2025 bersama BTV yang digelar di Masjid At Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Jumat (14/3/2025). 

    Dalam sambutannya, Muhammad Syafii mengucapkan terima kasih pada B-Universe karena sudah menyelenggarakan event ini sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat, memberikan hiburan dan memeriahkan bulan Ramadan. 

    “Acara ini menjadi kewajiban sosial bagi lembaga penyiaran seperti BTV karena acaranya bisa langsung dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia dan di sini saya langsung melihat terjalinnya silaturahmi yang baik dan jadi efek sosial bagi seluruh keluarga yang menunggu acara ini,” ungkap pria yang akrab disapa Romo itu. 

    Diterangkan lebih lanjut, event Semesta Ramadhan ini juga mampu menghidupkan perekonomian masyarakat. 

    “Acara ini bisa menghidupkan UMKM-UMKM dan ini juga sebagai sesuatu yang berarti karena mampu menjawab tantangan dari Presiden Prabowo Subianto,” tambahnya.

    Wamenag berharap event Semesta Ramadhan ini bisa jadi agenda rutin yang digelar B-Universe setiap tahunnya.

    “Saya menganggap acara ini sangat baik. Tentu kita berharap event ini bisa jadi kalender kegiatan BTV setiap tahunnya karena selain memberikan penguatan keimanan. Acara ini juga memberi dampak yang sangat baik kepada UMKM dan juga masyarakat Indonesia. Kita berharap masyarakat bisa ramai-ramai datang ke sini untuk mensukseskan dan meramaikan acara ini,” tandas Wamenag mengenai event Semesta Ramadhan bersama BTV. 

  • Meningkatkan Spiritualitas Generasi Z Selama Ramadan

    Meningkatkan Spiritualitas Generasi Z Selama Ramadan

    Belakangan ini, perbincangan mengenai generasi Z semakin populer, mulai dari pandangan positif hingga stigma negatif yang beredar di masyarakat. Generasi yang lahir antara 1997 hingga 2012 ini menarik perhatian generasi-generasi sebelumnya.  

    Sebagian memandang generasi Z sebagai generasi yang lemah, sementara yang lain  melihatnya sebagai generasi yang kreatif, inovatif, dan suportif. Hal ini tidak  mengherankan, mengingat generasi Z tumbuh pada era perkembangan digital yang pesat,  sehingga mereka lebih melek teknologi dan mampu mengakses informasi dengan mudah. Namun, bagaimana tingkat spiritualitas generasi Z? 

    Prof Dr Abdul Mu’ti dalam acara pengajian menyambut Tahun Baru Hijriah 1445 yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengajian Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, menyatakan berdasarkan penelitian, tingkat spiritualitas generasi Z relatif lebih rendah dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini disebabkan transformasi digital yang sangat cepat yang membuat mereka cenderung lebih terbuka dan  longgar dalam relasi antarteman, bahkan antarumat beragama, serta lebih menerima nilai-nilai universal daripada nilai-nilai yang memisahkan mereka. Oleh karena itu, penting untuk menjaga spiritualitas generasi muda, terutama generasi Z sebagai salah satu generasi penerus (rijalul ghod). 

    Ramadan menjadi momentum yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan spiritualitas generasi Z. Ramadan adalah bulan suci yang penuh makna dan disambut penuh sukacita oleh umat muslim di seluruh dunia sebagai bulan yang dipenuhi  dengan limpahan pahala, ampunan, dan terkabulnya doa-doa. Rasulullah SAW bersabda:

    مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَا نَا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

    “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari  dan Muslim) 

    Banyak aktivitas dan amalan yang dapat dilakukan untuk meraih berbagai pahala dan  ganjaran tersebut. Lalu, bagaimana generasi Z dapat menemukan makna ibadah pada Ramadan? Berikut beberapa tip yang dapat dilakukan generasi Z untuk menemukan makna ibadah dengan tetap kreatif dan inovatif, tetapi tetap bernilai ibadah. 

    1. Memanfaatkan teknologi untuk ibadah dan belajar 

    Ibadah dan belajar merupakan amalan yang memiliki keutamaan besar pada Ramadan, sebagaimana disebutkan dalam hadis: 

    Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,“Apabila telah masuk bulan Ramadan, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan  setan-setan dibelenggu. Selain itu, ada satu seruan yang terdengar dari Allah Swt ‘Hai  orang-orang yang beriman, dekatkanlah diri kalian kepada-Ku dengan memperbanyak  amal ibadah pada bulan ini, dan belajarlah di dalamnya karena sesungguhnya  pelajaran pada bulan Ramadan lebih afdal daripada pelajaran di bulan-bulan  lainnya’.” (HR Ibnu Majah) 

    Generasi Z dapat memanfaatkan berbagai platform digital untuk beribadah dan belajar, seperti  aplikasi Muslim Pro, Qur’an.com atau Tafsir Kemenag. Platform ini memudahkan generasi Z mengisi waktu dengan produktif, seperti membaca Al-Qur’an, mempelajari tafsir,  melafalkan doa-doa, atau sebagai pengingat waktu salat. Selain itu, generasi Z juga dapat menggunakan Zoom atau media sosial, seperti YouTube, Instagram, Facebook, atau  TikTok, untuk mengikuti kajian-kajian keagamaan secara daring yang diselenggarakan oleh ulama atau komunitas keagamaan. Pengetahuan  keagamaan juga bisa didapat melalui podcast tokoh-tokoh agama dan dai inspiratif. 

    2. Membuat konten kreatif bernilai ibadah 

    Firman Allah Swt dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 104:

    وَلۡتَكُنۡ مِّنۡكُمۡ اُمَّةٌ يَّدۡعُوۡنَ اِلَى الۡخَيۡرِ وَيَاۡمُرُوۡنَ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ الۡمُنۡكَرِ​ؕ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ‏ ١٠٤ 

    “Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka  itulah orang-orang yang beruntung.”

    Pada era digital, berdakwah tidak harus dilakukan secara konvensional, seperti dari pintu ke  pintu atau tampil di hadapan publik. Semua orang dapat menyampaikan pesan kebaikan melalui konten kreatif. Generasi Z yang familier dengan dunia konten digital dapat  memanfaatkan media sosial seperti untuk membuat  konten-konten Ramadan yang menarik dan bermanfaat. Misalnya, video tentang amalan-amalan selama bulan puasa, tip menghadapi godaan, resep sahur sederhana, tata cara salat  tarawih, doa-doa mustajab, atau challenge berbuat baik dalam Ramadan. Dengan cara  ini, generasi Z dapat melaksanakan amar makruf nahi mungkar dengan konsep yang unik dan  modern. 

    3. Bergabung dengan komunitas online 

    Banyak komunitas online yang dapat ditemukan di platform media sosial. Komunitas-komunitas ini menyediakan ruang bagi generasi Z untuk terlibat dalam kegiatan produktif dan bernilai ibadah, seperti forum diskusi  keagamaan, tadarus Al-Qur’an, menghafal Al-Qur’an, atau menjadi relawan di berbagai  daerah di Indonesia. Bergabung dengan komunitas online dapat membantu generasi Z tetap terhubung dengan nilai-nilai spiritual, meskipun berada di dunia digital. 

    4. Ibadah secara personal

    Ramadan membuka lebar ladang pahala, sehingga memotivasi umat muslim  untuk memperbanyak amalan yang mendekatkan diri kepada Allah Swt. Untuk mengukur keberhasilan ibadah selama Ramadan, generasi Z dapat membuat jurnal refleksi  harian, mencatat target ibadah, atau hal-hal yang disyukuri. Selain  itu, bisa dibuat target spiritual, seperti one day one juz atau membaca buku-buku keagamaan secara konsisten. Hal ini dapat membantu menjaga keistikamahan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: 

    أَحَبَنُ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ 

    “Amal (kebaikan) yang paling dicintai Allah adalah yang kontinu meski sedikit.” (HR Muslim) 

    5. Menjadi inisiator kegiatan sosial 

    Bersedekah pada Ramadan memiliki keutamaan yang luar biasa, sebagaimana  disebutkan dalam hadis:

    عَنْ أَنَسٍ قِيْلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ؟ قَالَ : صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ

    “Dari sahabat Ibnu Abbas: Rasulullah SAW adalah orang paling dermawan di  antara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadan.”  (HR Bukhari dan Muslim) 

    Generasi Z, dengan pengaruhnya yang besar di media sosial, memiliki peluang untuk menginisiasi kegiatan sosial secara online maupun offline. Misalnya, bagi-bagi takjil gratis, pemberian donasi, atau kampanye online untuk mengajak orang lain bersedekah. Kegiatan ini tidak hanya bernilai sosial, juga merupakan ibadah. 

    Kesimpulan 

    Generasi Z  sebagai generasi digital dapat menemukan makna ibadah dengan cara yang  unik dan modern. Dengan memadukan tradisi dan teknologi, kreativitas dan spiritualitas,  serta personalisasi dan kebersamaan, generasi Z dapat menjadikan Ramadan sebagai  momentum untuk tumbuh secara spiritual, intelektual, dan kreatif. 

    Meskipun tantangan lingkungan sekitar tidak dapat diabaikan, semangat dalam menjalankan ibadah puasa harus tetap dijaga. Dengan memanfaatkan platform digital untuk berkolaborasi dan berbagi kebaikan, generasi Z dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas dengan cara yang inspiratif. Mari jadikan Ramadan tahun ini sebagai momentum untuk  meningkatkan kualitas diri dalam segala aspek kehidupan.

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).

  • Menag Minta Umat Buddha Tonjolkan Kesakralan saat Waisak 2025 di Candi Borobudur

    Menag Minta Umat Buddha Tonjolkan Kesakralan saat Waisak 2025 di Candi Borobudur

    loading…

    Menag Nasaruddin Umar berharap umat Buddha yang akan memperingati Waisak tahun 2025 agar menonjolkan kesakralan saat peringatan upacara suci di Candi Borobudur. Foto/Ist

    JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar berharap umat Buddha yang akan memperingati Waisak tahun 2025 agar menonjolkan kesakralan saat peringatan upacara suci di Candi Borobudur.

    Menag Nasaruddin menyampaikan hal itu saat menerima audiensi dengan para Bhikkhu, Sangha dan tokoh Umat Buddha di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).

    “Saya berharap Waisak nanti jangan sampai hilang unsur sakralnya. Kegiatan sakral kemanusiaan Waisak itu jangan lebih menonjolkan aspek selebrasinya. Jangan sampai kemeriahannya mengalahkan kedalamannya. Penghayatan kedalaman makna Waisak itu lebih penting,” pesan Menag yang didampingi Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, dan Dirjen Bimas Buddha Supriyadi.

    Menurut Menag, penting untuk menambah kesakralan peringatan Waisak dengan menyalakan lilin dalam hati umat.

    “Ketika seseorang keluar dari tempat ibadah, lentera dalam hatinya akan terang benderang. Jangan sampai nanti keajaiban-keajaiban agama itu diwarnai dengan sesuatu yang tidak luhur,” katanya.

    Ia juga berpesan agar peringatan Waisak tidak ada kepentingan-kepentingan tertentu yang non-religi, entah itu kepentingan politik, kepentingan bisnis, kepentingan umum maupun personal. Menurutnya, hal itu, sedapat mungkin harus dipisahkan.

    “Ketika kita masuk dalam upacara suci, kita akan memelihara keheningan. Karena keheningan inilah di mana dalam kita memprovokasi pengetahuan luhur, dipahami oleh masyarakat-masyarakat luhur,” jelas Nasaruddin Umar.

  • Tunjangan Guru Madrasah Rp 2 Triliun Akan Cair Sebelum Idul Fitri 2025

    Tunjangan Guru Madrasah Rp 2 Triliun Akan Cair Sebelum Idul Fitri 2025

    Tunjangan Guru Madrasah Rp 2 Triliun Akan Cair Sebelum Idul Fitri 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Agama (
    Kemenag
    ) memastikan
    Tunjangan Profesi Guru
    (TPG) bagi
    guru madrasah
    periode Januari-Februari 2025 akan cair sebelum Lebaran.
    Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag
    Amin Suyitno
    mengatakan, Surat Perintah Membayar (SPM) dibuat mulai 17 Maret 2025 dan proses pencairan tengah dipersiapkan.
    Dana TPG diharapkan telah masuk ke rekening guru madrasah pada pekan depan.
    “Sesuai arahan Presiden Prabowo dan Menag Nasaruddin Umar, kami memastikan pencairan tunjangan profesi bagi guru madrasah berjalan sesuai jadwal. Kami siapkan anggaran sebesar kurang lebih Rp 2 triliun yang akan cair sebelum Lebaran, 18 sampai 24 Maret 2025,” kata Suyitno, dalam keterangan resmi, Jumat (14/3/2025).
    Suyitno menuturkan, tunjangan ini merupakan bentuk komitmen keberpihakan pemerintah untuk memberikan kesejahteraan dan profesionalisme guru madrasah di seluruh Indonesia.
    “TPG bagi guru madrasah yang PNS diberikan sebesar satu kali gaji pokok sesuai pangkat dan golongannya,” ucap dia.
    Sementara itu, tunjangan bagi guru madrasah non-ASN yang belum
    inpassing
    , akan diberikan sebesar Rp 1.500.000 terlebih dahulu.
    “Terkait peningkatan TPG sebesar Rp 500.000 bagi guru madrasah non-ASN yang belum
    inpassing
    , akan segera disusulkan setelah payung hukumnya terbit, berupa revisi PMA tentang pembayaran TPG,” ucap dia.
    Peningkatan TPG bagi guru yang belum
    inpassing
    ini bertujuan untuk memberikan apresiasi dan kesejahteraan yang lebih baik bagi para guru.
    Direktur GTK Madrasah Thobib Al-Asyhar menambahkan, TPG diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan, antara lain:
    1. Memiliki sertifikat pendidik yang telah terdaftar dalam sistem EMIS GTK Kemenag.
    2. Memenuhi beban mengajar minimal 24 jam tatap muka per minggu.
    3. Memiliki hasil Penilaian Kinerja Guru (PKG) minimal baik.
    Anggaran TPG telah tersedia pada satuan kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota masing-masing.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Link PDF Buku Bimbingan Manasik Haji dan Umrah 2025 Kemenag

    Link PDF Buku Bimbingan Manasik Haji dan Umrah 2025 Kemenag

    Jakarta

    Kementerian Agama (Kemenag) telah menerbitkan buku elektronik (e-book) Bimbingan Manasik Haji dan Umrah Tahun 2025. Buku ini dapat diakses secara digital untuk memudahkan jemaah Indonesia sebagai panduan ibadah haji dan umrah.

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menekankan bahwa buku digital ini tak hanya bermuatan aspek fiqih semata, baik rukun, wajib, sunah atau hal teknis lainnya. Melainkan lebih dari itu, juga hikmah di balik simbol-simbol haji yang sarat makna berlapis-lapis itu.

    Link Download e-Book Resmi Kemenag

    Terdapat empat bagian dari e-book Bimbingan Manasik Haji dan Umrah Tahun 2025 oleh Kemenag ini. Mulai dari doa dan zikir haji dan umrah, penjelasan makna spiritual ibadah haji, infografis manasik haji, hingga tuntunan manasik haji.

    Berikut ini daftar link akses dan download buku digitalnya:

    Sebagai contoh, e-book manasik ini menerangkan makna spiritual dari berpakaian ihram saat wukuf di Arafah. Hal ini melambangkan kesetaraan dan kejujuran, di mana semua atribut seperti pangkat, jabatan, keturunan, gelar akademis, dan kekayaan ditanggalkan. Yang tersisa hanyalah seorang insan lemah di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.

    “Setiap jamaah haji perlu memahami makna simbolik dan sekaligus memaknai secara sufistik di balik simbol-simbol haji. Dengan cara itu, akan terjadi perubahan mendasar di dalam diri jemaah,” ujar Menag.

    Menag juga berharap, e-book manasik ini dapat membantu para jemaah haji memperdalam pemahaman tentang ibadah haji dari sisi fikih, sekaligus menggali makna filosofis dalam rangkaian manasik. Dengan begitu, setiap momen dalam perjalanan haji akan dipenuhi makna spiritual yang memperkuat harapan meraih predikat haji mabrur.

    (wia/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu