Kementrian Lembaga: Kemenag

  • Jadwal Lengkap Libur Bank Lebaran 2025, Catat Tanggalnya

    Jadwal Lengkap Libur Bank Lebaran 2025, Catat Tanggalnya

    PIKIRAN RAKYAT – Masyarakat Indonesia bersiap menyambut libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.

    Pemerintah telah menetapkan libur nasional dan cuti bersama Lebaran 2025 selama 11 hari. Hal ini berdampak pada operasional perbankan di seluruh Indonesia.

    Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur 1 Negara dan Reformasi Birokrasi, 2 libur nasional Hari Raya Idulfitri 1446 H jatuh pada tanggal 31 Maret dan 1 April 2025.

    Sementara itu, cuti bersama Lebaran ditetapkan pada tanggal 2, 3, 4, dan 7 April 2025.

    Penyesuaian Operasional Bank

    Menyusul penetapan libur nasional dan cuti bersama tersebut, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan pengumuman terkait penyesuaian kegiatan operasional sistem pembayaran selama periode Lebaran 2025.

    Bank Indonesia menyesuaikan jadwal operasionalnya mengikuti ketetapan libur dan cuti bersama yang telah diumumkan oleh pemerintah.

    Berikut jadwal operasional sistem pembayaran BI selama libur Lebaran 2025:

    Libur Nasional Hari Raya Idul Fitri 1446 H:

    Senin, 31 Maret 2025: Libur. Selasa, 1 April 2025: Libur.

    Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1446 H:

    Rabu, 2 April 2025: Libur. Kamis, 3 April 2025: Libur Jumat, 4 April 2025: Libur Senin, 7 April 2025: Libur.

    Selama periode libur tersebut, BI-RTGS, BI-SSSS, dan BI-ETP tidak beroperasi. Layanan BI-FAST tetap beroperasi normal 24/7.

    Masyarakat tetap dapat melakukan transaksi keuangan melalui layanan perbankan digital seperti mobile banking, internet banking, dan ATM.

    Bank-bank umum di Indonesia juga akan menyesuaikan jadwal operasionalnya selama libur Lebaran 2025.

    Sebagian besar bank akan menutup kantor cabang mereka selama periode libur nasional dan cuti bersama. Namun, layanan perbankan digital dan ATM akan tetap tersedia bagi nasabah.

    Masyarakat diimbau untuk mempersiapkan kebutuhan transaksi keuangan mereka sebelum periode libur Lebaran.

    Pastikan untuk melakukan pembayaran tagihan, transfer dana, dan penarikan tunai sebelum bank tutup.

    Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk berhati-hati terhadap penipuan online yang marak terjadi selama periode libur Lebaran.

    Jangan memberikan informasi pribadi atau keuangan kepada pihak yang tidak dikenal.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 7
                    
                        Menag: 6 WNI Meninggal Korban Kecelakaan di Arab Saudi Dalam Proses Pemakaman
                        Nasional

    7 Menag: 6 WNI Meninggal Korban Kecelakaan di Arab Saudi Dalam Proses Pemakaman Nasional

    Menag: 6 WNI Meninggal Korban Kecelakaan di Arab Saudi Dalam Proses Pemakaman
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag)
    Nasaruddin Umar
    mengatakan, sebanyak 6 Warga Negara Indonesia (WNI) korban tewas kecelakaan bus di
    Arab Saudi
    kini dalam proses pemakaman.
    Adapun 6 orang tersebut merupakan bagian dari 20 korban yang dilaporkan. Sebanyak 13 di antaranya mengalami luka-luka.
    “6 orang (meninggal), jumlah terluka 13 orang, jumlah tidak terluka 1 orang. Kondisi saat ini (6 orang) wafat dalam proses pemakaman di sana, dirawat di dua rumah sakit,” kata Nasaruddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sabtu (22/3/2025).
    Menag mengungkapkan, dugaan awal terjadinya kecelakaan karena sopir mengantuk.
    Akan tetapi, menurut Nasaruddin, hal ini masih menjadi dugaan awal saja.
    “Iya kecelakaan, mungkin ngantuk kali ya itu kali ya,” beber dia.
    Adapun untuk tahap selanjutnya, pihaknya akan mengevaluasi regulasi dalam perjalanan ibadah umrah dan haji.
    Salah satu evaluasinya terkait regulasi sopir bus di Mekkah dan Madinah.
    Ia menekankan tidak boleh ada lagi sopir tunggal yang menyetir bus jemaah umrah dan haji.
    “Enggak boleh sopir tunggal, ngantuk segala macam. Jalanannya licin luas begitu, walau ada pembatasan kilometernya, tapi namanya ngantuk ya,” ungkap Nasaruddin.
    Sebelumnya diberitakan, KJRI Jeddah, Arab Saudi mengonfirmasi daftar enam warga negara Indonesia (WNI) korban meninggal dunia dan korban luka kecelakaan bus saat umrah di Arab Saudi.
    Data tersebut diperoleh dari jemaah umrah yang berada dalam bus yang mengangkut jemaah umrah asal Indonesia mengalami kecelakaan di Wadi Qudeid, Arab Saudi, pada Kamis (20/3/2025) pukul 13.30 waktu setempat atau 17.30 WIB.
    Selain WNI, kecelakaan ini juga merenggut nyawa tiga warga asing, yakni seorang kernet bus yang berasal dari Pakistan serta dua warga Bangladesh yang merupakan penumpang mobil yang bertabrakan dengan bus tersebut.
    Berikut identitas enam korban meninggal kecelakaan bus travel jemaah umrah asal Indonesia yang terjadi di Wadi Qudeid, Arab Saudi:
    1.    Sumarsih Djarudin (44 tahun)
    2.    Audrya Malika Adam (16 tahun)
    3.    Eny Soedarwati (49 tahun)
    4.    Dian Novita (38 tahun)
    5.    Areline Nawallya Adam (22 tahun)
    6.    Dawam Mahmud (48 tahun)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenhub Usulkan Masjid di Arteri sebagai Tempat Istirahat Pemudik

    Kemenhub Usulkan Masjid di Arteri sebagai Tempat Istirahat Pemudik

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi mengusulkan untuk menjadikan masjid-masjid yang terletak di jalan arteri atau masjid di arteri sebagai tempat peristirahatan bagi para pemudik yang menggunakan sepeda motor.

    “Untuk itu, kami membuka opsi agar masjid arteri yang berada di jalan-jalan arteri bisa digunakan sebagai tempat istirahat bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua,” ujar Dudy kepada wartawan, pada Jumat (21/3/2025).

    Dudy menjelaskan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memastikan pelaksanaan opsi tersebut berjalan lancar.

    “Kami sedang berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk proses pelaksanaannya,” ungkap Dudy Purwagandhi yang mengusulkan menjadikan masjid di arteri sebagai tempat peristirahatan.

    Sebelumnya, Dudy mengakui pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk melarang penggunaan sepeda motor sebagai moda transportasi mudik selama periode Lebaran 2025.

    Namun, ia menyebutkan bahwa pemudik motor menjadi perhatian khusus Kemenhub, mengingat diperkirakan jumlah pemudik motor akan mencapai jutaan orang.

    Untuk itu, Dudy memberikan imbauan kepada masyarakat yang berencana mudik menggunakan sepeda motor agar berkendara dengan aman dan mematuhi aturan.

    “Apabila memang teman-teman pemudik menggunakan motor, pastikan untuk berkendara dengan baik dan benar, seperti tidak menaiki motor dengan jumlah orang yang berlebihan. Jika memang kapasitasnya hanya dua orang, maka cukup dua saja,” ujar Dudy.

    Dudy juga mengingatkan agar pemudik motor tidak membawa barang yang terlalu banyak, yang dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan selama perjalanan.

    Selain itu, ia meminta agar pemudik terus memantau informasi terkini melalui media online untuk mendapatkan update terkait mudik.

    “Saya juga mengimbau agar masyarakat yang menggunakan sepeda motor tidak memaksakan diri. Jika merasa lelah, segera istirahat seperti masjid di arteri,” pungkas Dudy.

  • Menag Ungkap Dugaan Awal Penyebab Kecelakaan Bus Umrah WNI di Arab Saudi

    Menag Ungkap Dugaan Awal Penyebab Kecelakaan Bus Umrah WNI di Arab Saudi

    Menag Ungkap Dugaan Awal Penyebab Kecelakaan Bus Umrah WNI di Arab Saudi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (
    Menag
    )
    Nasaruddin Umar
    menduga kecelakaan bus yang mengangkut jemaah
    umrah
    asal Indonesia di Arab Saudi, terjadi karena sopir mengantuk.
    Akan tetapi, menurut Nasaruddin, hal ini masih menjadi dugaan awal saja.
    “Iya kecelakaan, mungkin ngantuk kali ya itu kali ya,” kata Nasaruddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025).
    Dari data yang diperolehnya, sebanyak 20 korban menjadi korban, termasuk enam orang di antaranya meninggal dunia.
    Kemudian, ada 13 orang mengalami luka-luka dan satu orang tidak luka.
    “6 orang (meninggal), jumlah terluka 13 orang, jumlah tidak terluka 1 orang,” ujarnya.
    Akan tetapi, Nasaruddin mengaku, belum mengetahui penyebab utama kecelakaan maut itu.
    Lebih lanjut, Menag mengatakan, sejumlah korban luka masih dirawat di rumah sakit di Arab Saudi.
    “Kondisi saat ini wafat dalam proses pemakaman di sana, dirawat di dua rumah sakit,” kata Nasaruddin.
    Selanjutnya, dia juga menyoroti terkait asuransi korban. Nasaruddin mengatakan, ketentuan soal asuransi juga sudah diatur dalam undang-undang.
    “Kan ada asuransinya kan. Kalau di peraturan umrah itu ada. Kalau umrah, kan sekarang kan lebih mandiri dan kita tetap membina. Kalau kecelakaan seperti ini tetap kita koordinasikan,” ujarnya.
    Sebelumnya, Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Yusron Ambari menyebut bahwa penyebab pasti kecelakaan bus tersebut masih didalami.
    Diberitakan sebelumnya, KJRI Jeddah Arab Saudi mengonfirmasi daftar enam warga negara Indonesia (WNI) korban meninggal dunia dan korban luka kecelakaan bus saat umrah di Arab Saudi.
    Data tersebut diperoleh dari
    jemaah umrah
    yang berada dalam bus yang mengangkut jemaah umrah asal Indonesia mengalami kecelakaan di Wadi Qudeid, Arab Saudi, pada Kamis (20/3/2025) pukul 13.30 waktu setempat atau 17.30 WIB.
    Selain WNI, kecelakaan ini juga merenggut nyawa tiga warga asing, yakni seorang kernet bus yang berasal dari Pakistan serta dua warga Bangladesh yang merupakan penumpang mobil yang bertabrakan dengan bus tersebut.
    Berikut identitas enam korban meninggal kecelakaan bus travel jemaah umrah asal Indonesia yang terjadi di Wadi Qudeid, Arab Saudi:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menag Ungkap Dugaan Sementara Penyebab Kecelakaan Bus Umrah Tewaskan 6 WNI

    Menag Ungkap Dugaan Sementara Penyebab Kecelakaan Bus Umrah Tewaskan 6 WNI

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan pemerintah telah mendapat informasi mengenai insiden kecelakaan bus yang membawa rombongan WNI jemaah umrah di Wadi Qudeid, Arab Saudi. Nasaruddin menduga sopir bisa saja dalam keadaan ngantuk sehingga kecelakaan tak terhindarkan.

  • MPR Minta Kecelakaan Bus WNI Jamaah Umrah Diinvestigasi

    MPR Minta Kecelakaan Bus WNI Jamaah Umrah Diinvestigasi

    PIKIRAN RAKYAT – Ketua MPR RI, Ahmad Muzani turut berduka atas insiden kecelakaan maut yang terjadi di Arab Saudi hingga mengakibatkan enam warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia.

    “Kami semua ikut berbelasungkawa, dan memberi hormat dan simpati yang besar kepada mereka yang wafat dalam perjalanan umroh di tanah suci,” kata Muzani di Pakir Timur Senayan, Jakarta, Jumat 21 Maret 2025.

    Politikus Partai Gerindra itu meminta agar dilakukan investigasi. Sebab dia meyakini, bus-bus yang digunakan oleh jamaah umroh di Saudi Arabia biasanya menggunakan standar yang cukup tinggi.

    “Apa yang menyebabkan kecelakaan tersebut? Apakah ada kelalaian dari pengemudi? Apakah ada standar yang dihilangkan dari kendaraan yang akan digunakan untuk menjalankan atau mengangkut Jamaah umroh dari Mekah ke Madinah dan Madinah umroh, atau ada penyebab-penyebab lain,” ujarnya.

    Muzani mengatakan, penyelidikan dan investigasi itu perlu dilakukan, sehingga perlu ada kejelasan bagi penyelenggara umroh dan Haji. Terutama juga bagi keluarga yang ditinggalkan tentang penyebab kecelakaan yang menyebabkan anggota keluarga mereka meninggal dunia.

    “Kami harap keluarga bisa menerima kejadian ini dengan ikhlas dan tabah kuat dalam menjalankan ujian yang berat ini dan kami berharap keluarga yang selamat bisa segera dievakuasi dan bisa dirawat di rumah sakit rumah sakit di sekitar Saudi Arabia dengan baik,” tuturnya.

    Koordinasi Kemenag dan Agensi Umrah

    Saat ini Kementerian Luar Negeri saat ini tengah berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan Agensi Umrah yang memberangkatkan para jamaah guna mendapatkan data lengkap para WNI dan keluarga di Indonesia.

    Kemlu juga telah memberitahukan peristiwa ini kepada pihak keluarga.

    “Kementerian Luar Negeri turut menyampaikan duka cita atas wafatnya 6 jamaah umroh Indonesia dan akan terus membantu penanganan korban luka,” katanya.

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Menteri Agama: 6 WNI jemaah umrah korban laka dalam proses pemakaman

    Menteri Agama: 6 WNI jemaah umrah korban laka dalam proses pemakaman

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebut enam warga negara Indonesia (WNI) jemaah ibadah umrah yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas (laka) saat mereka dalam perjalanan dari Madinah menuju Mekkah, Kamis (20/3), dalam proses untuk dimakamkan di Arab Saudi.

    “Kondisi saat ini, (yang) wafat dalam proses pemakaman di sana, (yang luka-luka) dirawat di dua rumah sakit,” kata Nasaruddin saat ditemui di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

    Nasaruddin melanjutkan Kementerian Agama saat ini telah berkoordinasi dengan perwakilannya di Arab Saudi, begitu juga dengan Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Jeddah, Arab Saudi.

    Dia menjelaskan umumnya orang-orang yang wafat saat beribadah haji dan umrah akan dimakamkan di Arab Saudi. “Kebiasaannya (orang yang meninggal di Saudi, red) memang dimakamkan di sana,” ujar Nasaruddin.

    Walaupun demikian, dia belum memastikan informasi mengenai pemakaman seluruh korban, karena pemerintah juga masih berkoordinasi dengan keluarga.

    “Mayatnya sudah ada di rumah sakit, dan sudah ada koordinasi dengan keluarganya,” kata Menteri Agama.

    Di lokasi yang sama dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Christiawan Nasir membenarkan staf KJRI telah datang langsung mendampingi korban.

    “Tim KJRI sudah ke sana,” kata Tata, panggilan Arrmanatha, menjawab pertanyaan mengenai penanganan kasus kecelakaan yang menyebabkan enam WNI jemaah umrah meninggal dunia.

    Enam WNI yang menjadi korban kecelakaan itu merupakan bagian dari rombongan jemaah umroh yang totalnya sebanyak 20 orang. Dari jumlah 20 orang itu, 13 orang di antaranya luka-luka, dan satu orang selamat. Jemaah umroh itu kecelakaan saat mereka dalam perjalanan dari Madinah menuju Mekkah, tetapi saat mereka ada di tengah perjalanan yang jaraknya 150 meter dari Kota Jeddah, bus yang mengangkut para jemaah itu terbalik.

    Sejauh ini, Menteri Agama belum dapat menyebutkan sebab bus terbalik. Nasaruddin juga belum dapat memastikan ada kelalaian dari supir yang mengemudikan bus.

    Enam WNI yang meninggal dunia saat menjalani ibadah umroh di Saudi, yaitu Sumarsih Djarudin (44 tahun), Audrya Malika Adam (16 tahun), Eny Soedarwati (49 tahun), Dian Novita (38 tahun), Areline Nawallya Adam (22 tahun), dan Dawam Mahmud (48 tahun).

    Eny Soedarwati, salah satu korban jiwa, merupakan anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro.

    Sementara itu, tiga dari 13 korban luka-luka, saat ini menjalani perawatan intensif, yaitu Ahsantudhonni Ghozali (55 tahun), saat ini dirawat di RS Khulais karena retak tulang, kemudian Fabian R Respati (14 tahun), dirawat di RS King Abdul Aziz Mahjar karena luka bakar serius, dan Muhammad Alawi (22 tahun), dirawat si RS Obhur Jeddah karena retak tulang.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menag Sebut Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus Jemaah Umrah Dimakamkan di Arab Saudi

    Menag Sebut Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus Jemaah Umrah Dimakamkan di Arab Saudi

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengonfirmasi terjadinya kecelakaan bus yang membawa rombongan jemaah umrah asal Indonesia di Arab Saudi.

    Menurutnya, insiden tersebut terjadi di perjalanan dari Madinah menuju Makkah, tepatnya di jalur antara kedua kota suci tersebut.  

    “Ada yang selamat dan mayatnya sudah ada di rumah sakit dan sudah ada koordinasi dengan keluarganya. Kemudian asal jemaahnya itu Bojonegoro, wafat 6 orang. Luka 13 orang dan 1 selamat jadi 20 rombongannya. 1 yang selamat tidak luka ya,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (21/3/2025)

    Jemaah umrah yang menjadi korban berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur. Saat ini, jenazah para korban telah berada di rumah sakit setempat, dan pihak keluarga sudah dikonfirmasi terkait dengan kejadian ini.

    Nasaruddin juga menyebut bahwa pihaknya telah mengidentifikasi travel penyelenggara yang berbasis di Bekasi Selatan.  

    Saat ditanya mengenai penyebab kecelakaan, dia menyebut bahwa informasi detail masih belum didapatkan. Namun, ia memastikan bahwa bus mengalami kecelakaan hingga terbalik.  

    “Ya itu yang tadi saya belum dapat. Pokoknya busnya terbalik ya. Ya Kami belum dapat laporan,” ucapnya

    Menag juga menyebut bahwa pemakaman para korban kemungkinan besar akan dilakukan di Arab Saudi, sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di sana.  

    “Kebiasaannya memang dimakamkan di sana,” katanya.  

    Terkait santunan bagi korban, dia memastikan bahwa para jemaah memiliki perlindungan asuransi sesuai dengan peraturan umrah yang berlaku.  

    “Asuransinya ada, karena dalam aturan umrah itu sudah termasuk perlindungan bagi jemaah,” tegasnya.  

    Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi menjelang musim haji. Salah satu poin yang menjadi perhatian adalah kewajiban adanya dua orang sopir dalam perjalanan jarak jauh, seperti rute Makkah-Madinah.  

    “Regulasi kami supir Makkah madinah harus harus dua orang supir. Tidak boleh supir tunggal, ngantuk segala macam. Jalanannya licin luas begitu, walau ada pembatasan kilometernya, tapi namanya ngantuk ya,” pungkas Nasaruddin.

    Berikut Korban meninggal dunia:

    1.         Sumarsih Djarudin 44 th

    2.         Audrya Malika Adam 16 th

    3.         Eny Soedarwati 49 th

    4.         Dian Novita 38 th

    5.         Areline Nawallya Adam 22 th

    6.         Dawam Mahmud 48 th

     

    Korban luka dan dirawat:

    1.         Fabian R Respati 14 th  (RS King abdul Aziz Mahjar) luka bakar serius

    2.         Ahsantudhonni Ghozali 55 th (RS Khulais), retak tulang

    3.         Muhammad alawi 22 th (RS Obhur Jeddah) retak tulang

  • Kapan Lebaran Idulfitri 2025 Pemerintah, NU dan Muhammadiyah? Cek Jadwalnya di Sini

    Kapan Lebaran Idulfitri 2025 Pemerintah, NU dan Muhammadiyah? Cek Jadwalnya di Sini

    Jakarta: Bulan Ramadan 2025 sudah memasuki hari-hari terakhir. Setelah menjalani puasa selama hampir satu bulan, umat Islam akan merayakan lebaran Idulfitri 2025 yang jatuh pada 1 Syawal.
     
    Memasuki penghujung bulan Ramadan ini banyak yang mencari tahu kapan lebaran Idulfitri 2025 apakah pemerintah, NU dan Muhammadiyah merayakan lebaran bersamaan? Untuk mengetahuinya simak penjelasan dan jadwal lengkapnya di sini.
    Kapan Lebaran Idulfitiri 2025

    Hari raya Idulfitri jatuh setiap 1 Syawal. Penetapan 1 Syawal ini dilakukan bisa dengan dua metode.
     
    Metode pertama adalah hisab. Metode ini digunakan oleh Muhammadiyah untuk menentukan awal bulan Hijriah, termasuk awal Ramadan dan 1 Syawal.

    Lalu metode kedua adalah rukyatul hilal adalah kegiatan merukyah atau mengamati hilal (bulan sabit pada fase awal bulan baru) secara langsung. Metode ini umumnya digunakan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dan Nahdlatul Ulama (NU), yakni dengan mata telanjang dan bantuan teleskop.
    Jadwal Lebaran Idulfitri 2024 Versi Pemerintah
     
    Menteri Agama Nasaruddin Umar memprediksi Hari Raya Idul Fitri 1446 H jatuh pada 31 Maret 2025. “Lebaran kita diprediksi tanggal 31 Maret 2025” ” ungkap Nasaruddin.

    Namun, untuk kepastian masih menunggu hasil sidang isbat penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah/ 2025 masehi yang digelar Kemenag. Sidang isbat dijadwalkan digelar pada 29 Maret 2025.
     

    Jadwal Lebaran Idulfitri 2025 Versi NU
     
    Nahdlatul Ulama belum merilis kapan 1 Syawal 6H. Dalam menetapkan lebaran Idulfitri 2025. NU sama dengan pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal dalam penetapan 1 Syawal.
     
    Jadwal Lebaran Idulfitri 2025 Versi Muhammadiyah
     
    Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Lalu untuk lebaran Idulfitri 1 Syawal jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
     

    Jakarta: Bulan Ramadan 2025 sudah memasuki hari-hari terakhir. Setelah menjalani puasa selama hampir satu bulan, umat Islam akan merayakan lebaran Idulfitri 2025 yang jatuh pada 1 Syawal.
     
    Memasuki penghujung bulan Ramadan ini banyak yang mencari tahu kapan lebaran Idulfitri 2025 apakah pemerintah, NU dan Muhammadiyah merayakan lebaran bersamaan? Untuk mengetahuinya simak penjelasan dan jadwal lengkapnya di sini.
    Kapan Lebaran Idulfitiri 2025

    Hari raya Idulfitri jatuh setiap 1 Syawal. Penetapan 1 Syawal ini dilakukan bisa dengan dua metode.
     
    Metode pertama adalah hisab. Metode ini digunakan oleh Muhammadiyah untuk menentukan awal bulan Hijriah, termasuk awal Ramadan dan 1 Syawal.
     
    Lalu metode kedua adalah rukyatul hilal adalah kegiatan merukyah atau mengamati hilal (bulan sabit pada fase awal bulan baru) secara langsung. Metode ini umumnya digunakan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dan Nahdlatul Ulama (NU), yakni dengan mata telanjang dan bantuan teleskop.

    Jadwal Lebaran Idulfitri 2024 Versi Pemerintah

     
    Menteri Agama Nasaruddin Umar memprediksi Hari Raya Idul Fitri 1446 H jatuh pada 31 Maret 2025. “Lebaran kita diprediksi tanggal 31 Maret 2025” ” ungkap Nasaruddin.
     
    Namun, untuk kepastian masih menunggu hasil sidang isbat penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah/ 2025 masehi yang digelar Kemenag. Sidang isbat dijadwalkan digelar pada 29 Maret 2025.
     

    Jadwal Lebaran Idulfitri 2025 Versi NU

     
    Nahdlatul Ulama belum merilis kapan 1 Syawal 6H. Dalam menetapkan lebaran Idulfitri 2025. NU sama dengan pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal dalam penetapan 1 Syawal.
     

    Jadwal Lebaran Idulfitri 2025 Versi Muhammadiyah

     
    Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Lalu untuk lebaran Idulfitri 1 Syawal jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
     

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Bus Pengangkut Jemaah Umrah Indonesia Tabrak Mobil Jeep sebelum Terguling dan Terbakar

    Bus Pengangkut Jemaah Umrah Indonesia Tabrak Mobil Jeep sebelum Terguling dan Terbakar

    loading…

    Bus yang membawa jemaah umrah asal Indonesia mengalami kecelakaan di Wadi Qudeid (Madinah-Mecca Road). Foto/istimewa

    JAKARTA – Bus yang membawa jemaah umrah asal Indonesia mengalami kecelakaan di Wadi Qudeid (Madinah-Mecca Road) yang berjarak sekitar 150 Km dari Kota Jeddah, Arab Saudi pada Kamis, 21 Maret 2025. Adapun bus tersebut terbakar setelah terlibat kecelakaan.

    Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menyampaikan, kalau bus tersebut lebih dulu menabrak kendaraan jeep. Setelah itu bus tersebut terguling hingga akhirnya terbakar.

    “Info awal Bus menabrak jeep lalu terguling dan terbakar. Namun demikian kronologis kecelakaan masih didalami oleh otoritas terkait di Arab Saudi,” kata Judha, Jumat (21/3/2025).

    Judha mengungkapkan, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah telah mengirimkan tim untuk memastikan kondisi korban.

    “KJRI Jeddah segera mengirimkan Tim Pelindungan WNI ke lokasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat, Rumah Sakit, Tour Leader, Perwakilan Kementerian Haji, Muassasah dan Perusahaan Bus serta memastikan kondisi korban,” ungkapnya

    Dari informasi awal, total 20 WNI menjadi korban dalam kecelakaan ini. Enam di antaranya dinyatakan meninggal dunia, sementara 14 lainnya mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit Arab Saudi.

    “Total WNI jamaah umrah menjadi korban dalam kecelakaan adalah 20 orang. 6 di antaranya meninggal dunia dan sisanya luka-luka. Korban luka telah mendapatkan perawatan di RS Arab Saudi,” ungkap Judha.

    Kementerian Luar Negeri, kata Judha, saat ini tengah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Agensi Umrah yang memberangkatkan para jamaah guna mendapatkan data lengkap para WNI dan keluarga di Indonesia. Kemlu juga telah memberitahukan peristiwa ini kepada pihak keluarga.

    “Kementerian Luar Negeri turut menyampaikan duka cita atas wafatnya 6 jamaah umrah Indonesia dan akan terus membantu penanganan korban luka,” ucapnya.

    (cip)