Kementrian Lembaga: Kemenag

  • Link Hasil Sidang Isbat Penetapan Idulfitri 2025, Mulai 19.00 WIB!

    Link Hasil Sidang Isbat Penetapan Idulfitri 2025, Mulai 19.00 WIB!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1446 Hijriah yang menandakan perayaan Idulfitri 2025 bagi umat Muslim digelar pada hari ini, Sabtu (29/3/2025).

    Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat di kantor Kemenag, kawasan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta.

    Sidang Isbat itu merujuk pada pengumpulan data pemantauan hilal di 33 lokasi di seluruh Indonesia. Bali tidak diikutkan karena sedang menjalankan Hari Raya Nyepi.

    Abu Rokhmad, Dirjen Bimas Islam Kemenag, memastikan sidang Isbat ini akan diawali dengan seminar posisi hilal pada sore harinya. Kemudian, Sidang Isbat dimulai secara tertutup, dan lalu dilanjutkan dengan konferensi pers kepada media terkait hasil sidang Isbat.

    Lebih lanjut, Abu menjelaskan berdasarkan perhitungan astronomi (hisab), ijtimak menjelang Syawal 1446 H terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, sekitar pukul 17.57 WIB.

    Ia menambahkan, saat matahari terbenam pada hari rukyat, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara -3° 15.47′ hingga -1° 4.57′, dengan sudut elongasi antara 1° 12.89′ hingga 1° 36.38′.

    Nah, untuk memantau hasil Sidang Isbat, masyarakat Indonesia bisa menonton konferensi pers Kemenag pada pukul 19.00 WIB melalui channel YouTube Kemenang pada link ini. 

    Analisa BMKG

    Sebelumnya, analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memprediksi Idulfitri 1446 H jatuh pada 31 Maret 2025. Hari raya ini berpotensi dilaksanakan seragam antara pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.

    BMKG menghitung prakiraan hilal penentu Syawal ini berdasarkan kondisi saat ijtimak atau konjungsi, yakni pada 29 Maret sebelum magrib. Data prediksi BMKG menunjukkan ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 29 Maret 2025 berkisar antara -3,29 derajat di Merauke, Papua sampai dengan -1,07 derajat di Sabang, Aceh.

    Sementara itu, elongasi atau jarak sudut matahari-bulan di Indonesia saat matahari terbenam pada 29 Maret 2025 berkisar antara 1,06 derajat di Kebumen, Jawa Tengah sampai dengan 1,61 derajat di Oksibil, Papua.

    Mengacu pada kategori MABIMS dengan syarat hilal punya tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat, maka kemungkinan besar 1 Syawal akan jatuh pada 31 Maret, karena ketinggian hilal dan elongasi pada tanggal 29 Maret tidak memenuhi syarat.

    Analisa BRIN

    Senada, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Pusat Riset Antariksa dari BRIN, Thomas Djamaludin, juga memprediksi 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada 31 Maret 2025.

    Thomas menyebut posisi bulan di Indonesia masih berada di bawah ufuk pada waktu maghrib tanggal 29 Maret.

    “Pada saat maghrib 29 Maret posisi bulan di Indonesia di bawah ufuk. Artinya, tidak memenuhi kriteria MABIMS yang digunakan pemerintah dan ormas-ormas Islam serta tidak memenuhi kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah,” ujar Thomas, beberapa saat lalu.

    “Keputusannya Idulfitri 1446 H: seragam 31 Maret 2025,” imbuhnya.

    Kendati begitu, Thomas meminta masyarakat untuk menanti keputusan dari Kemenag terkait kapan Hari Raya Idulfitri 2025. Kita tunggu beberapa saat lagi!

    (fab/fab)

  • Hasil Sidang Isbat Jam Berapa? Ini Jadwal dan Link Live Streaming Pengumuman Idul Fitri 2025

    Hasil Sidang Isbat Jam Berapa? Ini Jadwal dan Link Live Streaming Pengumuman Idul Fitri 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025, di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta. Sidang ini menjadi momen penting yang akan menentukan kapan umat Islam di Indonesia merayakan Idul Fitri secara resmi.

    Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag, Abu Rokhmad, telah mengonfirmasi bahwa sidang isbat akan dimulai sejak sore hari. Berikut tahapan dan rangkaian acaranya:

    Seminar Hisab dan Rukyat – Pukul 16.00 WIB Membahas perhitungan astronomi terkait posisi hilal. Diikuti oleh para ahli astronomi, BMKG, LAPAN, serta perwakilan ormas Islam. Buka Puasa Bersama – Pukul 18.00 WIB Peserta sidang isbat akan berbuka puasa bersama sebelum sidang dimulai. Sidang Isbat Tertutup – Pukul 18.30 WIB Dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan langsung). Konferensi Pers Pengumuman Hasil Sidang – Pukul 19.00 WIB

    Menteri Agama akan menyampaikan keputusan resmi pemerintah terkait awal 1 Syawal 1446 H.

    Bagi masyarakat yang ingin menantau secara langsung pengumuman 1 Syawal 1446 Hijriah untuk penetapan Idul Fitri 2025 bisa menyaksikannya Di Sini.

    Data Hilal NU dan BMKG

    Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis data hisab hilal menjelang sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H.

    Data Hilal dari LF PBNU

    Pada Kamis, 27 Maret 2025, LF PBNU merilis hasil perhitungan hisab hilal yang dilakukan untuk 29 Ramadhan 1446 H atau Sabtu, 29 Maret 2025 M. Ketinggian hilal mar’ie tercatat -1 derajat 59 menit 16 detik, menunjukkan bahwa hilal masih berada di bawah ufuk. Dengan demikian, hilal belum memenuhi kriteria imkanur rukyah dan dinyatakan mustahil terlihat (istihalah al-rukyah).

    Data Hilal dari BMKG

    BMKG juga merilis hasil perhitungan hilal dalam laporan “Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam” untuk 29 dan 30 Maret 2025. Pada saat Matahari terbenam di Indonesia pada tanggal 29 Maret, ketinggian hilal berkisar antara -3 derajat 29 menit di Merauke hingga -1 derajat 07 menit di Sabang. Dengan kondisi ini, hilal dipastikan tidak dapat terlihat pada tanggal tersebut.
    Namun, pada 30 Maret 2025, ketinggian hilal meningkat menjadi 7,96 derajat di Merauke dan 11,48 derajat di Sabang, menunjukkan kemungkinan besar hilal baru dapat terlihat pada hari tersebut. Prediksi Idul Fitri 2025

    Dengan mempertimbangkan data dari LF PBNU dan BMKG, serta prinsip imkanur rukyah, Idul Fitri 1446 H diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Namun, keputusan resmi tetap akan menunggu sidang isbat yang akan digelar pemerintah pada Sabtu, 29 Maret 2025 malam.

    Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, dijadwalkan akan mengumumkan ikhbar resmi mengenai tanggal 1 Syawal 1446 H pada Sabtu malam pukul 19.00 WIB, setelah sidang isbat selesai digelar. Keputusan ini akan menjadi pedoman bagi umat Islam di Indonesia dalam menentukan hari raya Idul Fitri.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kemenag DIY Pantau Hilal 1 Syawal 1446 H di POB Syekh Belabelu

    Kemenag DIY Pantau Hilal 1 Syawal 1446 H di POB Syekh Belabelu

    Bantul, Beritasatu.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar rukyatul hilal untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah. Kegiatan tersebut berlangsung pada Sabtu (29/3/2025) sore di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Belabelu, Parangtritis, Bantul.

    Pemantauan dimulai pukul 16.00 WIB hingga matahari terbenam. Sebelum kegiatan rukyat, Kanwil Kemenag DIY mengadakan edukasi kepada masyarakat yang hadir mengenai pemantauan hilal.

    Rukyatul hilal dilakukan untuk memastikan posisi hilal pada saat matahari terbenam. Hasil pemantauan ini, bersama dengan hasil pengamatan di daerah lain, akan menjadi dasar sidang isbat oleh Kementerian Agama untuk menetapkan jatuhnya 1 Syawal.

    Dalam pengamatan hilal ini, Kanwil Kemenag DIY melibatkan Badan Hisab Rukyat (BHR) yang terdiri dari 10-15 personel. Mereka adalah pegawai Kanwil Kemenag DIY dan praktisi rukyatul hilal.

    Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan BMKG, perguruan tinggi, organisasi masyarakat Islam, dan Pengadilan Agama.

    Kegiatan rukyatul hilal tidak hanya berlangsung di DIY, tetapi juga dilakukan di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini memastikan pengambilan keputusan yang akurat dan seragam mengenai penetapan awal Syawal.

    Pemantauan hilal di POB Syekh Belabelu, salah satu lokasi strategis di DIY, menjadi bagian penting dalam tradisi penentuan hari besar Islam di Indonesia.

  • Prabowo Bersama SBY dan Jokowi Disebut Bakal Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal – Halaman all

    Prabowo Bersama SBY dan Jokowi Disebut Bakal Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto direncanakan bakal melaksanakan Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Tak hanya Prabowo, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) juga disebut salat id bersama Prabowo di Masjid Istiqlal.

    “Salat Ied VVIP per siang ini yang akan hadir di Istiqlal: Presiden Prabowo, Presiden SBY, Presiden Jokowi,” kata Humas Sekretariat Masjid Istiqlal Ismail Cawidu kepada wartawan, Sabtu (29/3/2025).

    Dia mengatakan data yang didapat pihaknya kemungkinan bisa berubah. 

    Namun, ia berharap presiden dan wakil presiden RI akan melakukan salat perdana pada periode kepemimpinannya di Masjid Istiqlal.

    “Ya harapan kita begitu, karena dengan salat Idul Fitri ini menjadi salat Ied yang pertama bagi dia (Prabowo-Gibran) pimpinan kita yang datang salat dalam kapasitas sebagai Presiden dan Wapres,” kata Ismail.

    Adapun Menteri Agama Nasaruddin Umar juga bakal melaksanakan Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal. 

    “Kalau Pak Menag pasti di Istiqlal karena beliau sebagai Imam Besar Istiqlal,” tandas Ismail.

    Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan pemerintah akan menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 syawal atau lebaranidulfitri 1446 h pekan depan.

    “Jadi sidang isbat itu tanggal 29 (Maret) ya sidang isbatnya, karena ikhtimanya itu tanggal 29 juga itu sekitar sore ya,” kata Nasaruddin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/3/2025).

    Nasaruddin juga berharap pada tanggal tersebut para perukyat hilal dari berbagai macam ormas sudah menyebar di seluruh wilayah Indonesia.

    “Akan tetapi, kalau melihat kondisi objektifnya hilal berdasarkan kisarannya masih di bawah 0. Masih minus 3 derajat,” kata dia.

    Kemudian, Nasaruddin mengatakan  elongasinya juga masih sangat rendah, belum memenuhi standar yang telah ditentukan, yaitu ketinggian hilal 3 derajat dan elongasinya sekitar 6 derajat. 

    “Ini jauh dibawa ya. Dari segi ilmu hisab, Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa ini artinya dicukupkan 30 hari bulan suci ramadan, dan dengan demikian lebarannya tanggal 31,” kata dia.

    “Namun kepastianya itu nanti menunggu sudang isbat pada tanggal 29 itu. Insyaallah, saya kira itu. Potensinya bersama seperti yang di awal,” tandasnya.

     

     

     

  • Warga Negeri Wakal Maluku Tengah Rayakan Idul Fitri Sabtu 29 Maret 2025

    Warga Negeri Wakal Maluku Tengah Rayakan Idul Fitri Sabtu 29 Maret 2025

     

    Liputan6.com, Maluku – Meski pemerintah belum menetapkan 1 Syawal secara resmi, warga Negeri Wakal di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, sudah menggelar Shalat Id pada Sabtu (29/3/2025) dan merayakan Idul Fitri.

    Kepala Pemerintahan Negeri Wakal Ahaja Suneth menjelaskan, pelaksanaan shalat Idul Fitri lebih awal di daerah mereka sudah menjadi tradisi. “Kami selalu melaksanakan shalat Idul Fitri lebih awal karena kami juga memulai puasa Ramadhan lebih awal, berdasarkan perhitungan hisab yang dilakukan oleh leluhur kami,” kata Suneth di Ambon, Sabtu.

    Berdasarkan pantauan, warga mulai berdatangan ke Masjid Nurul Awal Wakal sejak pukul 07.00 WIT. Para jemaah, baik laki-laki maupun perempuan, duduk tertib dan mengikuti shaf yang sudah disusun.

    Saking banyaknya jemaah, sebagian terpaksa melaksanakan salat di halaman masjid atau di luar pagar, sementara jamaah perempuan ditempatkan di bagian belakang masjid.

    Salat Idul Fitri di Wakal dipimpin oleh Imam Masjid Nurul Awal, Ahmad Lewaru, yang juga memberikan hutbah. Untuk menjaga kelancaran dan keamanan acara, Polsek Leihitu juga menurunkan belasan anggota polisi, dibantu oleh sejumlah anggota TNI.

    Menurut Suneth, para tokoh agama dan penghulu Masjid Nurul Awal tidak menggunakan alat canggih untuk menentukan awal Ramadhan dan Syawal, melainkan mengandalkan kalender tua dan perhitungan bulan yang sudah terbukti akurat. “Misalnya, jika 1 Ramadhan jatuh pada hari Kamis, maka 1 Syawal pasti jatuh pada hari Sabtu,” jelasnya.

    Meski menggunakan metode tradisional, sistem yang mereka terapkan terbukti memiliki ketepatan yang tinggi dalam menentukan hari-hari penting dalam kalender Islam.

    Sebelumnya, warga Muslim Wakal memulai puasa 1 Ramadhan 1446 Hijriah pada Kamis, 27 Februari 2025. Sehingga hari ini tepat merupakan pelaksanaan hari raya Idul Fitri menurut penetapannya.

    Sementara itu pada tahun ini Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar Sidang Isbat (Penetapan) 1 Syawal 1446 Hijriah pada Minggu 30 Maret 2025.

  • Jadwal Buka Puasa Hari Ini, Sabtu 29 Maret 2025

    Jadwal Buka Puasa Hari Ini, Sabtu 29 Maret 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Jadwal berbuka puasa hari ini, Sabtu (29/3/2025), umat muslim di Indonesia telah memasuki hari ke-29 bulan Ramadan 1446 Hijriah.

    Menjelang berbuka puasa, mengetahui jadwal yang tepat menjadi hal penting agar dapat menyegerakan berbuka sesuai dengan sunah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

    Setiap daerah di Indonesia memiliki waktu berbuka yang berbeda-beda. Berdasarkan informasi dari laman Bimas Kementerian Agama (Kemenag), berikut jadwal berbuka puasa untuk beberapa kota besar di Indonesia:

    Di wilayah Jakarta dan sekitarnya, azan Magrib berkumandang pada pukul 18.02 WIB. Sementara itu, warga di Kota Bandung, dapat berbuka pada pukul 18.03 WIB. 

    Di Kota Semarang, waktu berbuka jatuh pada pukul 17.48 WIB, sedangkan di Kota Surabaya, azan Magrib berkumandang pada pukul 17.39 WIB.

    Di wilayah Sumatera, warga Kota Banda Aceh dapat berbuka pada pukul 18.51 WIB, sementara di Kota Medan, azan Magrib berkumandang pada pukul 18.37 WIB. Di Kota Padang, waktu berbuka jatuh pada pukul 18.29 WIB.

    Sementara itu, di Pulau Kalimantan, warga Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dapat berbuka pada pukul 18.32 Wita. Adapun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, waktu berbuka puasa tercatat pada pukul 18.12 Wita.

    Doa Berbuka Puasa

    Sebagai pengingat, berikut adalah doa berbuka puasa yang dapat dibaca sebelum menyantap hidangan:

    اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

    Allâhumma laka shumtu wa bika âmantu wa ‘alaika tawakkaltu wa ‘alâ rizqika afthartu.

    Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka”.

    Demikianlah jadwal berbuka puasa untuk hari ini Sabtu (29/3/2025). Semoga amal ibadah puasa kita diterima Allah Swt dan kembali dipertemukan dengan bulan suci Ramadan tahun depan.

  • Hilal 1 Syawal 1446 H Diprediksi Tak Terlihat dari Medan, Ini Penjelasan BMKG
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        29 Maret 2025

    Hilal 1 Syawal 1446 H Diprediksi Tak Terlihat dari Medan, Ini Penjelasan BMKG Medan 29 Maret 2025

    Hilal 1 Syawal 1446 H Diprediksi Tak Terlihat dari Medan, Ini Penjelasan BMKG
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – BMKG Wilayah I Medan memperkirakan hilal awal bulan Syawal 1446 Hijriah tidak dapat terlihat dari Kota Medan.
    Kepala Balai BMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, mengatakan pihaknya akan melakukan
    pemantauan hilal
    bersama Pemprov Sumut pada Sabtu (29/3/2025) sore.
    “Kami memperkirakan, untuk hilal sedikit kemungkinan terlihat dari Medan,” kata Hendro kepada
    Kompas.com
    melalui saluran telepon.
    Dia menerangkan, dari kesepakatan MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), bahwa tinggi hilal dapat diamati jika berada dalam ketinggian sekurang-kurangnya 3 derajat dengan elongasi 6,4.
    “Nah, saat ini di Medan, tinggi hilalnya minus 1,26 derajat dengan elongasi 1,15 derajat. Jadi, kemungkinan tak terlihat,” ujar Hendro.
    “Kalau besok, ketinggian hilal sudah 11,06 dan elongasinya 14,6 derajat. Itu sudah di luar ketentuan MABIMS, jadi tidak mungkin,” tambahnya.
    Hendro pun menyampaikan, untuk cuaca hari ini turut tidak terlalu mendukung hilal terlihat. Sebab, kemungkinan sore nanti cuaca di Medan berawan.
    “Itu menambah kesulitan pengamatan hilal di Medan,” ucap Hendro.
    Meski begitu, pihaknya akan tetap melakukan pemantauan dari gedung Pemprov Sumut dengan membawa teropong hilal.
    “Teropong kita sudah maju dan dapat diamati lewat komputer. Kita akan mengarahkan ke posisi matahari terbenam,” tutupnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kadin DKI Jakarta dan Masjid Istiqlal Berkolaborasi untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat – Halaman all

    Kadin DKI Jakarta dan Masjid Istiqlal Berkolaborasi untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam upaya memberdayakan ekonomi umat, khususnya umat Islam, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang diwakili oleh Kadin DKI Jakarta bersama Masjid Istiqlal dan Indosat Ooredoo menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada Jumat (28/3) di Selasar Al Fattah Masjid Istiqlal.

    Kerja sama ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi umat yang selama ini belum sepenuhnya tersentuh oleh teknologi modern.

    Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi, menekankan bahwa Masjid Istiqlal sebagai masjid terbesar di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi role model dalam ekonomi umat.

    “Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, kami ingin menjadikan ekonomi umat sebagai contoh yang dapat dipraktikkan secara berjamaah,” ujar Diana Dewi.

    Dia menambahkan bahwa jika ekonomi umat dapat berjalan dengan solid, kesejahteraan umat akan meningkat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas.

    Menurut Diana, saat ini ekonomi umat Islam belum sepenuhnya berkembang karena belum mendapatkan sentuhan teknologi yang terkelola dengan baik. Oleh karena itu, kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pemanfaatan teknologi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis keumatan.

    Senada dengan Diana Dewi, Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi umat akan lebih maju dengan pemanfaatan teknologi.

    “Kami memiliki teknologi, pelanggan, dan mitra yang bisa diberdayakan untuk memaksimalkan sebuah tujuan. Potensi zakat, wakaf, bahkan potensi informasi bisa kita maksimalkan untuk memberdayakan ekonomi umat,” papar Buldansyah.

    Langkah Kadin DKI untuk memberdayakan ekonomi umat bersama Masjid Istiqlal dan Indosat Ooredoo juga mendapat dukungan dari Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.

    Menurut Anindya, Kadin harus memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan mendorong kebangkitan ekonomi umat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.

    “Kami melihat Masjid Istiqlal bukan hanya sebagai simbol tempat ibadah terbesar, tetapi juga sebagai pusat penggerak ekonomi bagi 800.000 masjid lainnya di seluruh Indonesia,” ujar Anindya Bakrie.

    Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, serta Direktur Pengembangan Bisnis Istiqlal Global Fund (IGF) Masjid Istiqlal, Deva Rachman, juga menyambut baik kerja sama ini. Nasaruddin menekankan bahwa potensi ekonomi umat Islam masih tertidur dan belum sepenuhnya terdigitalisasi.

    Dia berharap dengan kolaborasi Kadin DKI, Masjid Istiqlal, dan Indosat Ooredoo, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi umat.

    Deva Rachman menambahkan bahwa pemberdayaan ekonomi umat tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri, tetapi harus melibatkan berbagai pihak.

    “Kolaborasi Kadin DKI, Masjid Istiqlal, dan Indosat Ooredoo sebagai penyedia teknologi akan semakin menggulirkan potensi umat yang dijalankan dengan sistem digitalisasi,” tutupnya.

    Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan ekonomi umat dapat berkembang lebih pesat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan.

  • Menag: Nyepi Perjalanan Menuju Kedamaian Batin dan Keharmonisan Alam

    Menag: Nyepi Perjalanan Menuju Kedamaian Batin dan Keharmonisan Alam

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Hindu di Indonesia untuk menjadikan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widi dan melakukan introspeksi diri.  

    “Nyepi bukan sekadar ritual, tetapi juga perjalanan spiritual menuju kedamaian batin dan keharmonisan dengan alam,” ujar Nasaruddin yang juga imam besar Masjid Istiqlal di Jakarta, Sabtu (29/3/2025).

    Dalam momentum perayaan Nyepi 2025, Nasaruddin juga mengajak umat Hindu untuk menenangkan pikiran, menyucikan diri, serta memperkuat harmoni sosial di tengah keberagaman.

    “Substansi utama Nyepi adalah proses penyucian diri dan alam semesta melalui keheningan. Sebagaimana disebut dalam kitab suci Hindu, penyucian dapat dilakukan melalui air, kebenaran, tapa brata, dan pengetahuan yang benar,” ujarnya dikutip dari Antara.  

    Menurutnya, Nyepi menjadi kesempatan untuk membersihkan jiwa. Berbagai ritual Nyepi bertujuan untuk membersihkan jiwa umat Hindu dari berbagai sifat negatif dan kembali kepada nilai-nilai ketuhanan yang suci serta damai.  

    “Setiap rangkaian Nyepi ini tujuannya membersihkan jiwa dari sifat-sifat negatif. Di sana juga kita diajak merenungkan agar bisa kembali kepada nilai ketuhanan,” kata dia.

    Rangkaian Nyepi dimulai dengan upacara melasti untuk menyucikan simbol-simbol keagamaan, diikuti oleh ritual bhuta yajña yang bertujuan menyeimbangkan alam semesta.

    Puncaknya adalah pelaksanaan catur brata penyepian yang terdiri dari amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak menikmati hiburan). Keempat brata ini menjadi sarana refleksi diri dan pengendalian hawa nafsu.

    Setelah melewati Nyepi, umat Hindu merayakan ngembak geni sebagai momen silaturahmi dan dharma santi sebagai ajang saling memaafkan.

    Kedua kegiatan ini menegaskan setelah pembersihan diri, umat Hindu kembali menjalankan perannya dalam kehidupan sosial dengan lebih baik, penuh kedamaian, dan keharmonisan.

    Tema Nyepi 2025 adalah, “Manawasewa Madhawasewa,” menekankan pentingnya melayani sesama sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan.

    Dengan memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Nyepi, umat Hindu dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih damai dan harmonis.

  • Kanwil Kemenag Jakarta: Insya Allah Idul Fitri Serentak pada 31 Maret 2025

    Kanwil Kemenag Jakarta: Insya Allah Idul Fitri Serentak pada 31 Maret 2025

    Kanwil Kemenag Jakarta: Insya Allah Idul Fitri Serentak pada 31 Maret 2025
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jakarta Adib menyebut, kemungkinan besar Hari Raya
    Idul Fitri
    atau 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
    Apabila demikian, maka perayaan Hari Raya Idul Fitri berbarengan atau serentak dengan keputusan PP Muhammadiyah.
    “Insya Allah Idul Fitri kemungkinan akan serentak,” ungkap Adib sebagaimana dikutip dari
    Antara
    , Sabtu (29/3/2025).
    “Karena kalau dilihat dari posisi hilal, di tanggal 29 Ramadhan itu masih di bawah ufuk. Artinya masih tidak memungkinkan untuk dilihat,” lanjut dia.
    Kendati begitu, Adib tetap menyarankan umat Islam, khususnya di Jakarta tidak mendahului hasil Sidang Isbat penetapan awal Syawal 1446 Hijriah atau
    Idul Fitri 2025
    pada Sabtu sore nanti.
    “Dimungkinkan untuk bisa serentak untuk pelaksanaan Idul Fitri antara berbagai komponen masyarakat. Tetapi, kita tidak mendahului hasil Sidang Isbat,” ujar dia.
    Diketahui, pemerintah menetapkan 1 Syawal berdasarkan pemantauan hilal atau rukyatul hilal.
    Pemerintah melakukan pemantauan hilal di 30 titik di seluruh wilayah Indonesia untuk verifikasi atas perhitungan hisab.
    Merujuk kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), awal bulan hijriah ditetapkan jika hilal memiliki tinggi minimal tiga derajat dan elongasi atau jarak sudut antara dua benda langit mencapai 6.4 derajat.
    Hasil rukyatul hilal nantinya menjadi pedoman Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam pengumuman hasil Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Masehi.
    Adapun sebelum menetapkan 1 Syawal 1446 H/2025 hari ini, pemerintah terlebih dulu melakukan sejumlah tahapan, diawali seminar posisi hilal pukul 16.30 WIB diikuti pelaksanaan sidang pukul 18.30 WIB.
    Pengumuman penetapan 1 Syawal 1446 dijadwalkan pada pukul 19.05 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.