Kementrian Lembaga: Kemenag

  • H+1 Lebaran, Jasamarga Tambah Contraflow di Tol Cikampek dari KM 47 hingga KM 70

    H+1 Lebaran, Jasamarga Tambah Contraflow di Tol Cikampek dari KM 47 hingga KM 70

    JABAR EKSPRES – Pada H+1 Lebaran atau Selasa (1/4/2025), PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menambah panjang ruas contraflow atau lawan arah di Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek dari KM 55 hingga KM 65 menjadi dari KM 47 hingga KM 70.

    Melansir dari ANTARA, Vice President Corporate Secretary & Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo mengatakan kebijakan contraflow atau lawan arah tersebut dimulai pukul 09.45 WIB.

    Selain itu, pihaknya juga kembali membuka pintu masuk contraflow KM 55 pada 11.31 WIB.

    BACA JUGA: H+1 Lebaran, Arus Lalu Lintas Cileunyi-Nagreg Dipadati Pemudik Lokal dan Wisatawan

    Sebelumnya pintu masuk contraflow KM 55 ditutup pada pukul 09.54 WIB serta menambah lajur contraflow menjadi dua jalur.

    Hal tersebut dilakukan berdasarkan diskresi kepolisian karena saat ini volume lalu lintas kendaraan arah Cikampek pada Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek terpantau mulai meningkat.

    Ia mengimbau kepada pengguna jalan Tol Trans Jawa untuk mengutamakan keselamatan serta mempersiapkan diri sebelum memasuki perjalanan di jalan tol.

    BACA JUGA: Lebaran 2025, Kemenag Cimahi Siapkan Posko Masjid Ramah untuk Pemudik

    “Pastikan diri dan kendaraan dalam kondisi prima, memastikan kecukupan daya, BBM dan saldo uang elektronik, serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan,” ucapnya.

    Sebelumnya, pada Senin (31/3/2025) PT Jasamarga Trans Jawa Tol mendukung diskresi kepolisian dengan memberlakukan contraflow di KM 47 sampai dengan KM 65 arah Cikampek Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) sejak pukul 12.30 WIB.

    Kondisi lalu lintas di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek kembali normal di kedua arah pada Senin malam hari, sehingga contraflol pun dihentikan.

    BACA JUGA: Tragedi Pohon Tumbang di Pemalang saat Salat Id, Korban Tewas Jadi Tiga Orang

    “Setelah terpantau kondisi lalu lintas kendaraan normal, atas diskresi Kepolisian, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menghentikan rekayasa lalu lintas contraflow KM 55 hingga KM 65 arah Cikampek Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada pukul 20.00 WIB,” kata Ria.

     

  • H+1 Lebaran, Arus Lalu Lintas Cileunyi-Nagreg Dipadati Pemudik Lokal dan Wisatawan

    H+1 Lebaran, Arus Lalu Lintas Cileunyi-Nagreg Dipadati Pemudik Lokal dan Wisatawan

    JABAR EKSPRES – Pada H+1 Lebaran, arus lalu lintas di jaluar Cileunyi hingga Nagreg mengalami kepadatan oleh pemudik lokal dan wisatawan menuju Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran.

    Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung, Eric Alam Prabowo di Bandung, Selasa (1/4/2025) mengatakan jalur ini mulai alami antrean panjang sejak keluar Gerbang Tol Cileunyi hingga kawasan Nagreg.

    “Kepadatan sudah mulai terlihat dari pintu keluar tol hingga jalur baru Cicalengka. Dominasi kendaraan roda dua cukup tinggi, bercampur dengan kendaraan pribadi yang membawa wisatawan,” kata Eric.

    BACA JUGA: Lebaran 2025, Kemenag Cimahi Siapkan Posko Masjid Ramah untuk Pemudik

    Ia juga menjelaskan bahwa antrean kendaraan sempat mengular hingga 10 kilometer, titik kemacetan terjadi di beberapa lokasi, termasuk underpass Cileunyi dan turunan Nagreg.

    Dalam menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk atasi kemacetan dan kelancaran arus lalu lintas di kawasan Nagreg, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Satlantas Polresta Bandung.

    “Jadi kalau yang ke arah yang Nagreg ini masih tetap bercampur antara pemudik lokal dengan dengan wisatawan arah Cipanas dan Pangandaran. Kalau yang di Ciwidey sama Pangalengan itu udah murni kunjungan wisata,” katanya.

    BACA JUGA: Wali Kota Bandung Siapkan Satgas Anti Premanisme, 9 Titik jadi Fokus Penindakan!

    Menurutnya, selain arus mudik loka, kepadatan juga mulai terjadi di jalur wisata menuju Ciwidey dan Pangalengan. Sejal pagi, antrean kendaraan terlihat mengarah ke kawasan wisata tersebut.

    “Kunjungan ke tempat wisata meningkat sejak hari ini dan diperkirakan akan bertahan hingga akhir pekan. Pengunjung umumnya datang hanya untuk perjalanan pulang-pergi atau menginap satu malam,” kata dia.

    Dishub Bandung memperkirakan puncak arus balik terjadi pada H+5 Lebaran atau Sabtu, 5 April 2025.

    BACA JUGA: Tragedi Pohon Tumbang di Pemalang saat Salat Id, Korban Tewas Jadi Tiga Orang

    Dengan kebijakan cuti bersama yang panjang, pergerakan kendaraan diprediksi lebih merata sehingga tidak terjadi lonjakan signifikan dalam satu hari tertentu.

    “Masyarakat kini lebih leluasa menentukan waktu perjalanan pulang, sehingga diharapkan tidak ada kemacetan ekstrem seperti tahun-tahun sebelumnya,” tutupnya.

  • Lebaran 2025, Kemenag Cimahi Siapkan Posko Masjid Ramah untuk Pemudik

    Lebaran 2025, Kemenag Cimahi Siapkan Posko Masjid Ramah untuk Pemudik

    JABAR EKSPRES – Untuk memastikan kenyamanan para pemudik, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cimahi menyiapkan sejumlah posko istirahat di beberapa lokasi strategis.

    Posko ini berlokasi di masjid-masjid yang kini diwajibkan menerima pemudik untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan jauh.

    Kepala Kantor Kemenag Kota Cimahi, Hj. Baiq Raehanun Ratnasari, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan program Masjid Ramah Pemudik, di mana masjid yang berada di jalur mudik akan dibuka selama 24 jam.

    “Jadi masjid-masjid yang dilalui oleh para pemudik harus siap menerima mereka untuk beristirahat,” ujarnya saat dihubungi via telefon, Selasa (1/4/2025).

    BACA JUGA: H+1 Lebaran, Pemudik Kendaraan Roda Dua Masih Padati Kota Cimahi

    Di Cimahi sendiri, Kemenag menyiapkan Masjid Agung Cimahi dan Masjid Besar Cimahi Selatan sebagai lokasi utama posko.

    Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan mendirikan dua posko tambahan, termasuk di KM 125 menjelang arus balik Lebaran.

    Posko yang disiapkan oleh Kemenag tidak hanya berfungsi sebagai tempat istirahat, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung.

    Ratna menyebutkan bahwa pemudik bisa mendapatkan layanan pijat gratis guna mengurangi kelelahan selama perjalanan.

    “Fasilitas yang disediakan termasuk tempat istirahat, tukang pijat untuk mengurangi kelelahan, makanan dan minuman, takjil, serta obat-obatan yang disediakan bekerja sama dengan kantor kecamatan,” jelasnya.

    Selain itu, Kemenag juga menyiapkan bantuan P3K bagi pemudik yang membutuhkan pertolongan medis ringan.

    Selain layanan fisik, Kemenag Cimahi juga menyediakan layanan kerohanian bagi pemudik yang ingin mendapatkan penyuluhan atau konsultasi selama perjalanan.

    “Kami juga menyiapkan penyuluhan untuk memberikan penguatan mental dan spiritual bagi pemudik yang mungkin mengalami kelelahan fisik maupun psikologis,” kata Ratna.

    BACA JUGA: Hampir 50 Persen Warga Cimahi Mudik, Pemkot Perketat Keamanan Lingkungan

    Ia menegaskan bahwa program ini sejalan dengan tagline ‘Ramadan Menyenangkan dan Memenangkan’, sesuai arahan Menteri Agama agar Kemenag turut serta dalam menciptakan kenyamanan bagi pemudik selama perjalanan.

    Ratna mengimbau kepada masyarakat agar tidak khawatir selama perjalanan mudik, karena pihaknya telah menyiapkan berbagai layanan untuk membantu para pemudik.

    “Insyaallah, kami dari Kemenag siap membantu para pemudik agar perjalanan mereka lebih nyaman dan aman,” imbuhnya.

  • TPU Tanah Kusir Ramai Dikunjungi Peziarah H+1 Lebaran, Lalin Macet Sampai ke Komplek Pemakaman – Halaman all

    TPU Tanah Kusir Ramai Dikunjungi Peziarah H+1 Lebaran, Lalin Macet Sampai ke Komplek Pemakaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lebaran menjadi momen warga melakukan ziarah kubur untuk mendoakan sanak keluarganya yang sudah meninggal dunia.

    Satu di antaranya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan. 

    Pada H+1 lebaran atau Selasa (1/4/2025), para peziarah masih ramai berdatangan.

    Pantauan Tribunnews.com, banyaknya peziarah yang datang berimbas kepada arus lalu lintas menuju TPU Tanah Kusir padat sehingga terjadi kemacetan beberapa ratus meter dari kedua arah jalan depan TPU.

    Bahkan, terlihat kemacetan juga nampak hingga di dalam komplek pemakaman yang memiliki jalan hanya untuk dua mobil saja.

    Kendaraan peziarah harus saling bergantian keluar dan masuk kawasan TPU Tanah Kusir tersebut.

    Di sisi lain, lantunan doa juga terus diucapkan para peziarah yang mendatangi makam keluarganya. 

    Meski diguyur gerimis, para warga tetap melalukan ziarah kubur dengan menggunakan payung.

    “Ya ini jadi momen dan tradisi juga. Ini saya ziarah ke makam ibu. Sekalian mendoakan juga,” kata Asep (43) saat ditemui di TPU Tanah Kusir.

    Menurutnya, momen ziarah kubur ini juga menjadi pengingat kepada diri sendiri bahwa kematian seseorang itu nyata.

    “Ini ziarah kan juga buat pengingat buat diri kita, pasti kan kita akan menyusul juga nanti,” ucapnya.

    Sebelumnya, Pemerintah resmi menetapkan hari raya Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 jatuh pada 31 Maret 2025. 

    Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan penetapan ini diputuskan berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag).

    Dipimpin langsung oleh Nasaruddin, sidang isbat dihadiri pimpinan Komisi VIII DPR, pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Dirjen Bimas Islam dan perwakilan ormas Islam lainnya. 

    Penetapan dilakukan setelah para peserta sidang isbat mendengarkan pemaparan hasil pemantauan hilal.

  • Bank Mulai Buka Tanggal Berapa Usai Lebaran 2025? Ini Jadwal Baru 7 Bank, BCA hingga Danamon

    Bank Mulai Buka Tanggal Berapa Usai Lebaran 2025? Ini Jadwal Baru 7 Bank, BCA hingga Danamon

    PIKIRAN RAKYAT – Jelang libur Lebaran 2025, berbagai bank di Indonesia telah mengubah jadwal operasional sehari-hari. Simak tanggal tepatnya bank akan mulai beroperasi kembali setelah Lebaran 2025!

    Tahun sebelumnya, pemerintah telah menetapkan libur Lebaran 2024 berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Menteri Ketenagakerjaan.

    Apakah SKB ini juga mengatur mengenai kapan bank kembali beroperasi setelah Lebaran 2025?

    Dalam SKB tersebut, ditetapkan bahwa libur nasional untuk Hari Raya Idul Fitri 1446 akan berlangsung pada 31 Maret hingga 1 April 2025. Sementara itu, cuti bersama Lebaran diatur pada tanggal 2, 3, 4, dan 7 April 2025.

    Terkait dengan itu, berikut ini adalah perubahan jadwal operasional yang diterapkan oleh berbagai bank di Indonesia:

    1. Bank Indonesia (BI)

    Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri mengenai Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, Bank Indonesia akan menyesuaikan jadwal operasional antara 28 Maret hingga 7 April 2025.

    Setelah itu, BI akan kembali beroperasi seperti biasa pada 8 April 2025. Selama periode libur, layanan seperti BI-RTGS, BI-SSSS, dan BI-ETP tidak akan tersedia. Namun, layanan BI-FAST akan tetap beroperasi 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

    2. Bank Mandiri

    Menurut informasi di situs resmi Bank Mandiri (KLIK DI SINI), sebagian besar cabang Bank Mandiri akan tutup mulai 28 Maret hingga 7 April 2025 untuk merayakan Hari Raya Nyepi dan Idulfitri 1446 H.

    Namun, beberapa cabang masih akan buka untuk layanan tertentu pada jam 08.00-15.00 waktu setempat.

    3. Bank Syariah Indonesia (BSI)

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mengumumkan bahwa semua cabang mereka akan libur dari 28 Maret hingga 7 April 2025.

    Namun, sekitar 448 outlet akan tetap buka dengan jam operasional terbatas. Untuk detail lebih lanjut, nasabah bisa menghubungi cabang terdekat.

    Selain itu, layanan BSI online, seperti BSI Mobile dan Byond by BSI, tetap dapat diakses seperti biasa.

    4. BNI

    Bank Negara Indonesia (BNI) melalui situs resmi mereka menginformasikan bahwa selama periode 28 Maret hingga 7 April 2025, sebagian kantor cabang akan beroperasi terbatas pada jam 09.00-12.00 waktu setempat.

    Untuk mengetahui cabang mana saja yang buka, nasabah bisa mencari informasi lebih lanjut di situs resmi BNI (KLIK DI SINI).

    5. Jadwal Operasional Bank BCA 28 Maret: Beberapa cabang beroperasi. 29-30 Maret: Weekend Banking ditutup. 31 Maret – 2 April: Libur, cabang tutup. 3 April: Layanan terbatas di cabang tertentu untuk B2B Pertamina. 4 April: Cabang tutup. 5 April: Beberapa cabang beroperasi. 6 April: Weekend Banking ditutup. 7 April: Beberapa cabang beroperasi. 8 April: Semua layanan cabang kembali normal.

    Nasabah tetap dapat menggunakan layanan digital seperti myBCA, BCA mobile, KlikBCA, dan ATM selama periode ini.

    Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi situs resmi BCA: KLIK DI SINI.

    6. Bank Panin

    Berikut adalah jadwal operasional Bank Panin selama libur Hari Raya Nyepi dan Idulfitri 1446 H:

    28 Maret hingga 7 April 2025: Semua cabang ditutup untuk umum. 8 April 2025: Semua cabang dibuka kembali.

    Nasabah tetap bisa melakukan transaksi melalui ATM Panin, Mobile Panin, Internet Panin, dan Bisnet Panin 24 jam.

    7. Bank Danamon

    Eka Dinata, Branch Network Head Bank Danamon, menginformasikan bahwa 46 cabang Bank Danamon akan tetap beroperasi untuk beberapa layanan, seperti pembukaan/penutupan rekening, pencairan deposito, setor/tarik tunai, setoran pajak, dan layanan Safe Deposit Box.

    Namun, semua cabang Bank Danamon akan tutup pada 28 hingga 29 Maret dan 3 sampai dengan 4 April 2025.

    Demikian informasi terkait jadwal operasional bank setelah Lebaran 2025 di Indonesia.

    Mengingat tiap cabang bank mungkin memiliki kebijakan yang berbeda, disarankan untuk memeriksa langsung ke cabang terdekat wilayah tinggal masing-masing. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ratusan Ribu Jamaah Salat Idulfitri Bareng Presiden Prabowo di Masjid Istiqlal

    Ratusan Ribu Jamaah Salat Idulfitri Bareng Presiden Prabowo di Masjid Istiqlal

    Jakarta (beritajatim.com) – Shalat Idulfitri 1 Syawal 1446 H tingkat kenegaraan berlangsung khidmat di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Senin (31/3/2025). Acara ini dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, serta Menteri Agama Nasaruddin Umar. Sejumlah pejabat negara, duta besar negara sahabat, serta jajaran eselon I dan II Kementerian Agama juga turut hadir dalam pelaksanaan ibadah tersebut.

    Sejak pukul 04.00 WIB, jemaah sudah mulai memadati area masjid. Diperkirakan lebih dari 150.000 orang mengikuti Shalat Idulfitri tahun ini. Setiap lantai Masjid Istiqlal terisi penuh, bahkan ribuan jemaah terlihat menggelar sajadah di halaman luar masjid. Area parkir Masjid Istiqlal hingga area parkir Katedral Jakarta juga dipenuhi kendaraan jemaah yang datang dari berbagai daerah.

    Shalat Idulfitri dimulai tepat pukul 07.00 WIB dan selesai pukul 07.45 WIB. Rangkaian ibadah dipimpin oleh Salim Ghazali sebagai Imam I, Ahmad Husni Ismail sebagai Imam II, Ilham Mahmuddin sebagai Bilal I, dan Abdullah Sengkang sebagai Bilal II. Khotbah Idulfitri disampaikan oleh Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie, dengan tema “Merawat Kemabruran Puasa”.

    Menteri Agama Nasaruddin Umar, yang juga merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal, menegaskan bahwa panitia telah menyediakan klinik dan tim medis untuk menangani jemaah yang membutuhkan bantuan kesehatan.

    “Kami menyediakan tim medis dan klinik di area bawah untuk menangani jamaah yang membutuhkan bantuan kesehatan,” ujar Nasaruddin Umar, dikutip Beritajatim.com dari laman resmi Kemenag RI.

    Dalam aspek keamanan, Masjid Istiqlal dilengkapi dengan lebih dari 160 CCTV berbasis biometrik yang mampu mendeteksi wajah hingga jarak 500 meter.

    “Keamanan di Masjid Istiqlal sangat ketat, dengan lebih dari 160 CCTV berbasis biometrik. CCTV ini dapat mendeteksi wajah hingga jarak 500 meter dan langsung mengidentifikasi data seseorang. Sehingga, siapapun yang berniat melakukan tindakan kriminal akan segera terdeteksi. Alhamdulillah, hingga saat ini tidak ada isu keamanan yang mengkhawatirkan di Masjid Istiqlal,” lanjutnya.

    Pelaksanaan Shalat Idulfitri 1446 H di Masjid Istiqlal berlangsung dengan tertib dan aman. Ribuan jemaah mengikuti ibadah dengan khidmat, menjadikan momentum Lebaran sebagai ajang silaturahmi dan refleksi setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan. [ian]

  • Puasa qadha Ramadhan harus didahulukan dari puasa Syawal

    Puasa qadha Ramadhan harus didahulukan dari puasa Syawal

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta mengingatkan Muslim bahwa menunaikan puasa qadha (pengganti) Ramadhan harus didahulukan dari puasa Syawal mengingat ketentuan hukumnya dalam Islam.

    Puasa Syawal itu sunah, sementara mengganti puasa di bulan Ramadhan yang terutama bagi perempuan yang berhalangan itu hukumnya adalah wajib.

    “Sangat penting kita harus mendahulukan hal yang wajib,” ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) DKI Jakarta, Adib saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Karena itu, Muslim sebaiknya mengganti dulu puasa saat Ramadhan dan setelahnya berpuasa di bulan Syawal. Ini berlaku bagi para perempuan yang berhalangan puasa saat Ramadhan karena haid atau mereka yang terpaksa tak bisa berpuasa dengan alasan medis tertentu.

    Adib merujuk para ulama mengatakan, Muslim yang mengganti puasa Ramadhan di bulan Syawal mendapatkan dua pahala sekaligus. Yakni dari puasa wajib yang diganti dan karena bertepatan dengan bulan Syawal, maka mendapat pahala puasa sunah.

    “Dua sekaligus pahala mengganti puasa di bulan Ramadhan sebagai puasa wajib dan karena bertepatan juga dengan Syawal, maka kita juga dapat pahala sunah untuk puasa Syawal. Tapi niatnya tetap untuk mengganti puasa Ramadhan yang kita berhalangan itu,” ujar Adib.

    Lalu, setelah semua puasa Ramadhan diganti dan masih di bulan Syawal, maka Muslim bisa berpuasa sunah Syawal selama enam hari.

    Puasa Syawal merupakan salah satu amalan sunah yang dianjurkan bagi umat Islam setelah selesai menjalani ibadah puasa Ramadhan. Puasa ini bisa diamalkan sejak tanggal 2 Syawal atau setelah Idul Fitri.

    Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadisnya bahwa orang yang berpuasa Ramadhan kemudian disambung dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka akan memperoleh pahala senilai puasa sepanjang tahun.

    Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun”. (HR Muslim).

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sejarah Panjang Tradisi Membeli Pakaian Baru untuk Lebaran

    Sejarah Panjang Tradisi Membeli Pakaian Baru untuk Lebaran

    JAKARTA – Menjelang Hari Raya Idulfitri, ada satu tradisi yang mungkin tidak boleh dilewatkan sebagian umat Muslim, yaitu berburu baju baru untuk dikenakan saat Lebaran. Memakai baju baru saat Lebaran ternyata sudah dilakukan sejak zaman dulu.

    Salah satu agenda yang tak bisa dilewatkan ketika menjelang Idulfitri adalah menyiapkan baru Lebaran. Tradisi ini ternyata sudah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Indonesia di berbagai kalangan.

    Memakai baju baru saat Lebaran tidak sekadar untuk mempercantik diri, tetapi juga kesucian dalam merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa Ramadan. Menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Agus Aris Munandar, pakaian Idulfitri melambangkan kesucian di hari raya.

    “Awalnya harus memakai baju baru, sarung, atau mukena bersih pada waktu shalat Idulfitri. Itu simbol umat Islam yang kembali fitri setelah berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadan,” jelas Agus, dinukil Kompas.

    Tradisi memakai baju baru saat Idulfitri sudah dilakukan umat Muslim sejak zaman Hindia Belanda. (Instagram/@hearttroops)

    Dalam tradisi beli baju baru, biasanya orangtua lebih mendahulukan anak-anak. Selain untuk dikenakan saat Salat Id, juga untuk berkunjung ke rumah saudara.

    “Kalau untuk orang dewasa sih pakaian baru itu cuma simbol, yang penting niat baru untuk melaksanakan agama Islam secara baik,” imbuhnya.

    Sebenarnya, sejak kapan tradisi baju Lebaran berlangsung di Indonesia?

    Sejak Zaman Hindia Belanda

    Mengutip Kompas, tradisi membeli baju Lebaran sudah ada sejak awal abad ke-20, sebagaimana dituturkan orientalis Belanda yang kala itu menjadi Penasihat Urusan Pribumi untuk Pemerintah Kolonial, Snouck Hugronje.

    “Di mana-mana perayaan pesta ini disertai hidangan makan khusus, saling bertandang yang dilakukan oleh kaum kerabat dan kenalan, pembelian pakaian baru, serta berbagai bentuk hiburan yang menggembirakan,” tulis Hugronje dalam suratnya yang termuat dalam Nasihat-Nasihat Snouck Hurgronje Semasa Kepegawaiannya kepada Pemerintah Hindia Belanda 1889–1936 Jilid IV.

    Hugronje menggambarkan bahwa di masa tersebut orang-orang merayakan pesta disertai hidangan khusus. Mereka juga saling berkunjung ke sanak saudara dan kerabat. Tak ketinggalan, masyarakat juga membeli pakaian baru sebagai hiburan yang menggembirakan. Tradisi membeli pakaian saat Lebaran menurut Hugronje juga ternyata mirip dengan kebiasaan orang di Eropa saat perayaan tahun baru.

    Seorang mahasiswi melihat koleksi foto-foto hasil jepretan Snouck Hurgronje di kampus Universitas Islam Negeri Serang, Banten pada Kamis (7/9/2023). (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp)

    Sementara itu, sumber lain menyebutkan baju Lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat Kerajaan Islam Banten sekitar tahun 1596-an. Hal ini dijelaskan sejarawan Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam sebuah karya tulis berjudul Sejarah Nasional Indonesia.

    Selain Kerajaan Islam Banten, penduduk Kesultanan Yogyakarta pada masa itu juga ikut memakai baju baru saat Lebaran. Dan tradisi itu bertahan sampai sekarang.

    Menurut Hidayat Surya Abadi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel (2019), asal usul beli baju baru Lebaran menjadi sebuah tradisi juga terpengaruh oleh iklan. Dalam iklan, ‘mitos’ baju baru dimunculkan dengan aneka gimik, adegan, dan cerita yang menarik. Bahkan kisah dalam iklan itu juga menunjukkan memberi baju baru adalah bentuk rasa sayang atau bakti kepada orangtua.

    Mengenakan pakaian terbaik saat Idulfitri menjadi salah satu landasan dalam tradisi memakai baju baru. sebagaimana diriwayatkan Al-Hakim, menyebut bahwa cucu Nabi, Hasan bin Ali, mengatakan:

    “Pada setiap hari raya [Idulfitri], Rasulullah saw. menyuruh kami agar mengenakan pakaian terbaik yang kami miliki, memakai minyak wangi terbaik yang kami punya, dan menyembelih kurban hewan termahal yang mampu kami sediakan.”

    Hadis tersebut memang tidak secara eksplisit mewajibkan pembelian baju baru, namun interpretasi terhadap frasa pakaian terbaik sering dikaitkan dengan pakaian baru, bersih, dan paling layak.

    Memunculkan Perdebatan

    Pada dasarnya, pandangan agama menekankan bahwa yang terpenting adalah kebersihan dan kerapian pakaian, bukan semata-mata kebaruannya. Jika seseorang tidak mampu membeli baju baru, mengenakan pakaian lama yang bersih, rapi, dan terbaik yang dimiliki, tetap dianggap sesuai dengan anjuran agama.

    Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag RI Arsad Hidayat menuturkan, tradisi baju baju Lebaran tidak hanya ada di Indonesia. Sejumlah negara yang penduduknya mayoritas Islam juga melakukan hal yang sama.

    Namun belakangan, tradisi memakai baju Lebaran memunculkan perdebatan mengenai aspek ekonomi dan dampak terhadap lingkungan. Bagi keluarga dengan ekonomi terbatas, membeli baju Lebaran dapat menjadi beban tersendiri. Padahal, tradisi ini awalnya bertujuan baik.

    Studi dari Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial mengeksplorasi budaya konsumsi baju Lebaran di Desa Jubung, Sukorambi, Jember. Dari jurnal tersebut para peneliti menemukan bahwa tradisi membeli baju Lebaran erat kaitannya dengan gaya hidup konsumtif masyarakat Muslim di Indonesia.

    Tradisi membeli baju baru saat Lebaran belakangan ini memunculkan dampak ekonomi dan lingkungan. (Unsplash)

    Ada beberapa faktor yang memengaruhinya, mulai dari tekanan sosial, dominasi budaya visual, sampai citra diri yang diperoleh dari memiliki pakaian baru. Perilaku konsumtif menjelang Lebaran ini seringkali mengalihkan fokus orang-orang dari esensi spiritual Lebaran yang seharusnya introspektif dan solidaritas.

    Selain itu, industri fesyen yang terjadi akibat tingginya permintaan baju baru saat Lebaran juga diiringi dengan meningkatnya kesadaran sebagian kalangan mengenai isu keberlanjutan.

    Industri fesyen, utamanya dengan konsep fast fashion, memiliki dampak lingkungan yang besar. Karena itulah, bagi sebagian orang, menyambut Idulfitri tidak selalu dengan membeli baju baru.

    Ada alternatif yang lebih berkelanjutan yang layak dipertimbangkan, seperti memakai lagi pakaian lama atau melakukan upcycling pakaian.

  • Saat Gubernur Jakarta Silaturahmi ke Presiden Prabowo, Gubernur Jateng Berlebaran dengan Jokowi

    Saat Gubernur Jakarta Silaturahmi ke Presiden Prabowo, Gubernur Jateng Berlebaran dengan Jokowi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sejumlah pejabat menjalani hari pertama Idulfitri 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025), dengan bersilaturahmi ke pejabat lain yang tingkatnya lebih tinggi.

    Hal itu seperti yang dilakukan Gubernur Jakarta, Pramono Anung. Ia menemui Presiden Prabowo Subianto saat keduanya sama-sama salat Idulfitri di Masjid Istiqlal.

    Tentu tidak semua gubernur menemui Prabowo, walaupun sang presiden menggelar open house di Istana.

    Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi memilih berlebaran dengan Presiden ke-7 RI, Jokowi di Solo.

    Pramono 4 Mata dengan Prabowo

    Pramono mengunggah sejumlah foto pertemuannya dengan Prabowo di akun Instagramnya (@pramonoanungw).

    Pada foto, Pramono terlihat berbicara dengan Prabowo yang didampingi Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    “Di pagi yang mulia ini, saya Salat Ied di Masjid Istiqlal bersama Presiden @prabowo. Alhamdulillah.. Idul Fitri pertama sebagai Gubernur Jakarta semoga menjadi awalan yang baik dalam memimpin Jakarta lima tahun ke depan.. Aamiin,” tulis Pramono pada unggahannya.

    Dari Istiqlal, Pramono lanjut silaturahmi ke kediaman Megawati.

    Ia tiba di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pukul 10.53 WIB.

    “Ini kan halal bihalal, tapi tadi di Istiqlal kita (Prabowo dan Pramono) sempat bicara empat mata,” kata Pramono di pelataran rumah Megawati.

    Kendati mengungkapkan pertemuannya dengan Prabowo, ia enggan membocorkan isi obrolannya.

    Pramono juga tak mengungkap apakah ada pesan tertentu dari Prabowo untuk Megawati.

    Namun, ia menyebutkan bahwa anak Prabowo, Didit Hadiprasetyo, juga hadir di rumah Megawati untuk berlebaran.

    “Ibu sehat, Ibu Happy. Tadi ada Mas Didit juga barusan datang, kan Mas Didit dan ada Mbak Puan, Mbak Pinka, dan sebagainya,” lanjut Pramono.

    Luthfi Berlebaran dengan Jokowi

    Sementara itu, Ahmad Luthfi mengunjungi kediaman Jokowi di Solo pukul 14.40 WIB.

    Pantauan TribunSolo, Luthfi hanya 30 menit di rumah Dewan Pengarah Danantara itu.

    Ditemui awak media, Luthfi yang seorang diri itu mengaku hanya menemui Jokowi untuk silaturahmi.

    Jokowi pun memanfaatkan pertemuannya dengan sang Gubernur Jawa Tengah untuk bertanya soal kondisi Jawa Tengah terkini.

    “Hanya silaturahmi terus tanya situasi Jawa Tengah, kita sudah bersama-sama dengan Bupati Walikota Jawa Tengah betdama-sama,” ungkap Ahmad Luthfi.

    Dalam kesempatan yang sama, eks Kapolda Jawa Tengah tersebut mengaku mendapatkan masukan dari Jokowi.

    Ahmad Luthfi mengaku mendapatkan masukan terkait kinerja sebagai pejabat publik dari Jokowi.

    “Sama beliau minta fokus, kerja untuk masyarakat, kerja untuk rakyat. Terus-terus itu yang disampaikan beliau. Itu yang sama seperti yang kita lakukan,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, Ahmad Luthfi menjadi sosok tokoh kedua yang menyambangi kediaman Jokowi pada hari Lebaran kali ini.

    Sebelumnya Jokowi menerima tamu Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Presiden dan Wapres Shalat Idul Fitri bersama di Masjid Istiqlal

    Presiden dan Wapres Shalat Idul Fitri bersama di Masjid Istiqlal

    Tangkapan layar Presiden RI Prabowo Subianto memasuki ruang ibadah utama Masjid Istiqlal dalam kegiatan Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025). ANTARA/Sean Filo Muhamad/Youtube Sekretariat Presiden

    Presiden dan Wapres Shalat Idul Fitri bersama di Masjid Istiqlal
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 31 Maret 2025 – 07:32 WIB

    Elshinta.com – Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka melaksanakan Shalat Idul Fitri bersama-sama dengan masyarakat di Masjid Istiqlal, Jakarta.

    Berdasarkan pantauan yang dilansir dari ANTARA di Jakarta, Senin, Presiden dan Wapres RI hadir dan memasuki ruang ibadah utama Masjid Istiqlal secara bersama-sama sekitar pukul 06.50 WIB.

    Keduanya juga terlihat kompak mengenakan atasan baju muslim putih, serta bawahan celana hitam panjang lengkap dengan songkok hitam yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

    Presiden dan Wapres RI memasuki ruang ibadah utama Masjid Istiqlal didampingi oleh sejumlah tokoh seperti Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, juga Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Terdapat pula beberapa tokoh yang juga hadir lebih awal di antaranya Menteri Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri dan sejumlah tokoh lainnya. Tak lama berselang, shalat Idul Fitri dilaksanakan dengan khidmat.

    Diketahui, Kepala Bidang Diklat Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) Mulawarman Hannase mengatakan pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1446 H ini dapat diikuti oleh masyarakat luas dan dimulai pukul 07.00 WIB.

    Menurut Mulawarman Hannase khatib yang bertugas ialah Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie, dengan mengusung tema “Merawat Kemabruran Puasa”.

    Sumber : Antara